Penerjemah: Jeff
Ketika suara berdering itu terdengar, semua orang menoleh untuk melihat ke arah sumber suara. Apa yang mereka lihat adalah, seorang tuan muda yang tengah tersenyum saat dia berjalan ke aula utama dengan memegang kipasnya. Kemudian, dia membungkuk untuk memberi hormat pada Jiang Yebai dan berkata, “Senang bertemu dengan Tuan Istana Jiang.”
Saat dia berbicara, dia menoleh ke hadirin yang duduk dan membungkuk lagi. “Salam untuk semua Pemimpin Sekte, Leluhur, Grandmaster Puming,” Kemudian tatapannya jatuh pada Fu Yulan dan Fu Yushu, tersenyum. “Paman Ketiga, Ayah.”
“Kenapa kamu di sini?”
Fu Yushu mengerutkan alisnya pada penampilannya, dan tanpa menunggu seseorang untuk berbicara lebih dulu, dia menjatuhkan serangkaian omelan, “Siapa yang membiarkan anak muda sepertimu masuk? Kau bahkan datang menerobos pintu. Apa kau sengaja memberontak?!”
Saat dia berbicara, Fu Yushu berdiri dan tampak seolah-olah dia siap untuk bergegas turun dan memukulnya. Fu Yulan segera menahannya saat dia mencoba meyakinkan. “Yushu, Changling masih sangat muda. Jika dia menerobos masuk, maka dia pasti punya alasan penting. Mengapa kita tidak mendengarkannya dulu?”
Saat Fu Yushu dan Fu Yulan memainkan omelan sinetron mereka sendiri, yang lain merasa tidak nyaman untuk bergabung. Grandmaster Puming, yang duduk di tempatnya, mengeluarkan aura gelap ketika dia mencoba menenangkan situasi, “Anak kecil ini. Apa yang ingin kau lakukan, menerobos masuk ke aula besar seperti itu?”
“Junior ini tidak sopan. Hanya karena hal-hal terjadi secara tiba-tiba, jadi saya mohon para senior yang hadir untuk memaafkan saya.”
Fu Changling berlutut dan menyatakan ketulusan dalam bertobat atas kesalahannya. Semua orang santai, tetapi Mingran, yang ditahan oleh array di samping, tampak marah. “Anak kecil, tunggu apa lagi, apa kau ingin mengalahkanku?! Bagaimana itu membuatmu menjadi pahlawan untuk melakukan serangan diam-diam padaku menggunakan relik milik Klan Fu?!”
“Ck, ck, ck,” Mendengar Mingran membuat keributan, Fu Changling memberinya tatapan jijik. “Lihat betapa bangganya dirimu, sebagai kultivator iblis tahap keabadian, yang berani berbicara ketika aku melakukan serangan diam-diam padamu. Bahkan aku merasa malu atas namamu.”
Mendengar kata-kata ini, ekspresi semua orang berubah. Puming menampar meja dan dengan marah berkata, “Omong kosong apa yang kau bicarakan?!”
“Grandmaster Puming, jangan terlalu gelisah dulu dan biarkan junior ini perlahan membuat laporannya.” Fu Changling bangkit dan mengibaskan setitik debu dari tubuhnya. Dia berjalan ke sisi Qin Yan dan membantunya berdiri. Qin Yan sepertinya ingin mengatakan sesuatu dalam deklinasi, tetapi Fu Changling memberinya tatapan peringatan. Gerakan Qin Yan membeku. Fu Changling membantunya berdiri dan mengizinkan beberapa murid untuk membawakannya bangku, lalu dia dengan tenang berkata, “Biarkan aku yang melakukannya.”
Sedikit lipatan muncul di alis Qin Yan. Fu Changling menepuk pundaknya sebelum dia berbalik menghadap Mingran.
Mingran memberinya tatapan peringatan dan dengan dingin berkata, “Apa yang kamu coba lakukan?”
Tersenyum, Fu Changling tidak mengatakan apa-apa. Dia mengambil kain hitam dari kerahnya dan memberikannya ke Mingran. “Apa kau ingat ini?”
Sesuatu melintas di mata Mingran ketika dia melihat kain hitam itu, tetapi dia malah berkata, “Apa kau mencoba menanyakan sesuatu yang kau bawa sendiri?”
“Rangkaian acara ini dimulai satu bulan yang lalu. Satu bulan yang lalu, aku mengikuti subjek rumahku, Yue Mingsi, untuk mengusir roh jahat di Manor Shangguan. Namun, kami bertemu dengan objek yang sangat jahat mirip dengan hantu…”
“Jadi, apa kau yang menemani Qin Yan ke Alam Tersembunyi Xuanji?” Puming dengan dingin menyatakan. Dia menoleh ke Jiang Yebai. “Kalau begitu, pernyataan muridmu itu penuh dengan kebohongan.”
“Ah, apakah Qin Yan sudah memberitahumu banyak hal?” Fu Changling merasa agak penasaran.
Dengan nada mengejek, Puming berkata, “Dia memang melakukannya, tapi itu tidak terjadi seperti yang dia katakan. Dia tidak pernah menyebutkan bahwa peristiwa itu terhubung denganmu.”
“Oh?” Fu Changling tersenyum. “Kalau begitu izinkan aku mengulanginya sekali lagi.”
Fu Changling mengulangi seluruh penjelasannya satu kali, dan semua orang mendengarkannya sampai selesai, Fu Changling berkata, “Jadi bolehkah aku tahu apa hal bohong yang dikatakan oleh Rekan Kultivator Qin? Dan bagaimana dia harus dihukum?”
Semua orang tetap diam. Dalam penjelasan Fu Changling, selain keterlibatannya sendiri, semuanya identik dengan apa yang dikatakan Qin Yan.
Mungkin satu orang bisa berbohong, tetapi ketika dua orang mengatakan versi cerita yang sama, maka itu akan membuat mereka lebih dapat dipercaya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Bfalxj alvjx jvj sjcu wfcuecuxjqxjc jqj qec, Me Jtjcuilcu wfijcpeaxjc. “Vfafijt xjwl yfgvej wfclcuujixjc jijw afgrfwyecsl, lcal fwjrxe afgiexj, pjvl jxe tjcsj wfcmjgl afwqja ecaex yfgrfwyecsl rjwyli wfcsfwyetxjc vlglxe rfcvlgl. Rjwec, aepet tjgl sjcu ijie, yfyfgjqj xeialnjabg lyilr wfcfwexjcxe. Fcaecucsj, jxe yfgtjrli wfijglxjc vlgl wfcuuecjxjc gfilx vjgl xijcxe. Vfafijt qfcufpjgxe afgiexj, jxe wfgbyfx qjxjljc bgjcu lae sjcu yfgiewegjc vjgjt—sjlae lcl. Gej tjgl sjcu ijie, jsjtxe wfwyfgl ajtexe yjtkj Kejc Prajcj Aljcu jxjc wfcujvjxjc xbcofgfcrl gjtjrlj aepet rfxaf. Cxe yfgtjrli wfcfyjx yjtkj abqlx sjcu rfvjcu vlyjtjr jvjijt lcl, pjvl plxj yfcjg-yfcjg jvj xeialnjabg lyilr vl veclj lcl vjc yjtkj wfgfxj yfcjg-yfcjg wfgfcmjcjxjc rfrejae wfculcuja wfgfxj yjtxjc vjqja wfcuuecjxjc Cijw Kfgrfwyecsl Wejcpl, wjxj qjgj xeialnjabg lyilr lcl pfijr wjaj-wjaj vl jcajgj babglajr alcuul vjgl ajcjt Techf. Gjijw qfgafwejc gjtjrlj rfqfgal lae, wfcujqj xeialnjabg lyilr alvjx wecmei?”
Saat Fu Changling berbicara, dia menoleh dan mengangkat kain hitam itu ke udara. Sebuah cakram cahaya meledak dari telapak tangannya dan di atasnya ada enam belas arah. Yang menunjuk ke arah Mingran berkedip, jelas mengisyaratkan sesuatu.
“Ini adalah perangkat pencarian yang memanfaatkan darah, ini dapat menemukan seseorang dengan darah mereka. Bolehkah aku bertanya kepada Grandmaster Mingran,” Fu Changling tiba-tiba berhenti di depan Mingran ketika dia mencoba mendekatinya, “Di mana kau sembilan hari yang lalu? Apakah kau berada di Kuil Cahaya Emas? Apakah ada murid Kuil Cahaya Emas yang melihatmu atau bisa menjadi alibimu?”
Mendengar kata-kata ini, ekspresi anggota Kuil Cahaya Emas membeku.
Mingran dengan dingin menatap Fu Changling, dan sambil tersenyum, Fu Changling melanjutkan. “Alam Tersembunyi Xuanji selalu dalam perawatanmu, jadi bagaimana bisa jatuh ke tangan seorang kultivator iblis? Sebelum aku meninggalkan Alam Tersembunyi Xuanji, aku sengaja memperkuat segel itu. Alam Tersembunyi Xuanji tidak akan runtuh. Apakah yang kami katakan adalah kebenaran, semuanya akan menjadi jelas setelah kamu mengeluarkan Alam Tersembunyi Xuanji dan mencobanya. Mengapa membuang-buang waktu di sini? Aku tahu kamu adalah murid langsung dari Grandmaster Puming,” Fu Changling menoleh untuk melihat Puming, dan tersenyum. “Mungkin Grandmaster Puming memilih untuk berpihak pada akal sehat dan tidak menguasai kehidupan yang berjalan di Yunze?”
Pada cengkeraman kuat dari tuduhan ini, ekspresi Puming menjadi gelap dalam sekejap. Mingran menatap Puming, lalu melihat sekelilingnya dalam lingkaran dan dengan dingin berkata, “Mingran, aku, telah berkultivasi selama tiga ratus tahun dan aku hanya melakukan perbuatan baik dan murah hati, tidak pernah melakukan sesuatu yang berbahaya, juga tidak pernah memikirkannya sebelumnya. Namun, hari ini, apakah aku harus menanggung tuduhan dari seorang junior di sini? Karena tidak ada dari kalian yang percaya padaku, lalu mengapa itu penting?! Hari ini, Mingran akan memulihkan dirinya sendiri dengan kematian!”
Tepat ketika Mingran selesai berbicara, dia hendak menghancurkan inti emasnya sendiri. Meski begitu, Fu Changling bergerak lebih cepat. Dengan satu tangan, dia menjepit Mingran ke dinding di lehernya. Tangannya yang lain menempelkan jimat dengan cepat ke perutnya, dan saat dia menundukkan kepalanya, dia berbisik ke telinga yang lain, “Apa gunanya memainkan pelarian semacam ini di depanku?”
Setelah dia selesai berbicara, jimat itu masuk ke perut pihak lain. Ekspresi Mingran berubah drastis. Fu Changling menjepitnya di leher seolah-olah dia ingin mendorongnya sampai mati. Melihat ini, Puming menyerang Fu Changling dengan telapak tangannya dan berteriak keras, “Lepaskan muridku!”
“Hukum langit dan bumi,” Ketika Fu Yulan melihat Puming menyerang, dia menolak untuk duduk. Dengan tepukan kipas emas ke bibirnya, suaranya bergema dengan jelas, “Lindungi kerabat darahku.”
Serangan Puming menabrak penghalang energi Fu Yulan tepat waktu. Saat kedua qi mereka bentrok, pusaran angin tajam berputar. Dengan kekuatan di tangannya, Fu Changling berjalan maju dan merendahkan suaranya. “Apakah kamu benar-benar berpikir aku tidak akan berani membunuhmu? Jika kamu tidak bergerak sekarang, kamu tidak akan mendapatkan kesempatan lagi.”
Mingran menarik napas dengan tajam. Dia memelototi Fu Changling. Dengan tangannya di leher Mingran, Fu Changling menusukkan kipas emasnya ke inti emasnya, dan pada saat yang sama, Mingran tidak bisa lagi menahan diri, mengeluarkan teriakan panjang yang memekakkan telinga.
Pada saat dia menjerit, semua orang merasakan ledakan keras udara gelap mengalir ke langit. Ledakan itu dengan biadab melemparkan Fu Changling ke samping dan buru-buru menabrak pintu kayu. Di tengah embusan angin kencang, lebih dari selusin bayangan hitam bergegas ke arah yang berbeda. Semua orang saat ini tiba-tiba bubar menjadi kelompok-kelompok saat mereka mengejar bayangan hitam itu. Qin Yan bangkit dan ingin bergabung dalam pengejaran mereka juga, tetapi Fu Changling mencengkeram lengan bajunya dan menghentikannya. Qin Yan berhenti di tempatnya, dengan Fu Changling meraih bahunya dan menariknya, dia mencondongkan tubuh ke telinganya dan dengan cepat berkata, “Tetap di belakang, biarkan Shifu-mu memperkuat segel itu secara langsung. Aku harus pergi sekarang.”
Qin Yan sejenak membeku. Melihat ini, Fu Changling tidak bisa menahan senyum.
“Jangan terlalu bodoh di masa depan. Itu akan membuatmu mudah diganggu.” Terengah-engah, dia menopang dirinya sendiri. “Lihat, untungnya aku sudah datang.”
“Aku baik-baik saja.”
Qin Yan dengan cepat menjawab. Fu Changling tidak banyak bicara. Dia terhuyung-huyung berdiri, dan ketika kekacauan mulai terjadi, dia juga mengejar bayangan hitam itu.
Di tengah jalan menuju pengejaran, dia bergegas berhenti di sebuah paviliun yang terletak di pegunungan belakang Istana Surgawi Hongmeng menuju persembunyian di sebuah gua, mencengkeram inti emasnya saat dia menarik napas kesakitan.
Baru saja saat dia menyerang Mingran, dia diam-diam menggunakan bantuan Pagoda Pengumpul Jiwa untuk menjepitnya di tempat. Keputusan ini telah menghancurkan sedikit peningkatan yang telah dia lakukan pada inti emasnya. Keringat dingin bercucuran di dahinya, pandangannya berkedip-kedip, cerah dan redup, tetapi kesadarannya telah memanggilnya, mengingatkannya bahwa dia tidak boleh pingsan di tempat seperti ini.
Setelah sandiwara hari ini di konferensi besar tujuh sekte, menurut cara berpikirnya, orang-orang yang tersisa pasti akan mulai mempertanyakan kemampuannya untuk membuka segel. Mengapa para kultivator iblis memilihnya? Ketika saatnya tiba, dia tidak bisa menghindar, dia harus menjalani tes darah. Dia tidak boleh diekspos pada saat ini. Dia tidak bisa menjalani tes darah di depan semua orang. Dia harus berpura-pura mengejar seorang kultivator iblis dan berpura-pura menghilang, hanya dia yang bisa membiarkan dirinya melarikan diri kali ini.
Gemetar, Fu Changling mengganti pakaiannya menjadi seragam Istana Surgawi Hongmeng, lalu dia mulai menerapkan Ramuan Seribu Wajah di wajahnya.
Setiap gerakan diambil dengan sangat sulit. Rasa sakit yang berasal dari inti emasnya melonjak gelombang demi gelombang, sampai dia hampir kehilangan rasa sakitnya.
Ketika Fu Changling bersembunyi di gua, para kultivator yang mengejar bayangan hitam kembali satu demi satu. Pemimpin Sekte dari Sekte Pedang, Qin Nandi memarahi, “Sesuatu macam apa yang harus dihancurkan dengan satu pukulan? Ini bahkan lebih sulit daripada jiwa.”
“Mereka memang kultivator iblis yang entah dari mana.”
Pemimpin Sekte dari Sekte Cendekiawan, Guo Mingfan menghela napas, dan dengan agak khawatir berkata, “Jika itu benar-benar seperti yang dikatakan kedua muridmu, maka malapetaka yang akan datang telah membayangi Yunze.”
Saat semua orang terlibat dalam perdebatan sengit, Jiang Yebai adalah orang yang terakhir kembali. Setelah dia kembali, semua orang menoleh ke arahnya, dan berkata, “Tuan Istana Jiang, mungkinkah kamu menangkap sesuatu?”
Jiang Yebai mengangguk. Dia mengangkat tangan dengan bola di tangannya. Menatap bola itu, Puming berseru, “Alam Tersembunyi Xuanji!”
Jiang Yebai membenarkan kata-katanya. Puming bergegas ke sisinya, tetapi ketika dia mencoba mengambil bola itu darinya, kipas Fu Yulan menghentikannya.
“Grandmaster Puming,” Fu Yulan tersenyum dan berkata, “Sepertinya kalian telah berkolusi dengan para kultivator iblis dan menggunakan Alam Tersembunyi Xuanji untuk menyakiti murid teladan Yunze. Saat ini, aku khawatir tidak pantas lagi untuk mempercayakan Alam Tersembunyi Xuanji kepada sektemu, bukankah itu masuk akal?”
“Apa maksudmu?”
Puming memiliki pandangan kotor padanya. Fu Yulan mengamati semua orang saat ini, dan tanpa meminta pendapat Puming, dia hanya berkata, “Untuk semua orang di sini, masalah ini menyangkut masa depan Yunze yang krusial. Apa yang dipikirkan semua orang untuk mempercayakan alam tersembunyi ke dalam perawatan Istana Surgawi Hongmeng?”
“Pilihan yang bijaksana.” Patriark Klan Su, Su Qingyang, mengangguk. Karena Klan Su telah berbicara, semua orang setuju dengannya.
Puming tidak terlihat terlalu baik, tetapi dalam menghadapi keseimbangan pendapat yang tidak seimbang, dia akhirnya berkata, “Kalau begitu … Mari kita berikan tugas ini pada Istana Surgawi Hongmeng.”
Saat dia berbicara, dia menambahkan, “Setelah masalah ini diselesaikan, aku harap alam tersembunyi akan dikembalikan pada kami.”
“Tenanglah.” Fu Yulan tersenyum, “Jumlah alam tersembunyi yang dimiliki oleh Istana Surgawi Hongmeng tidak sedikit. Mereka tidak akan menginginkan salah satu milikmu yang dianggap tidak berguna.”
“Kamu …” Puming mendidih karena marah.
Fu Yushu langsung menambahkan, “Aku minta maaf.” Lalu dia berjalan ke depan dan menenangkan Puming. “Paman Ketigaku tidak terlalu ahli dalam berbicara. Grandmaster Puming, tenangkan dirimu. Besok, izinkan aku memerintahkan seseorang untuk memberikanmu beberapa hadiah untuk menyatakan pertobatan. Orang yang murah hati sepertimu tidak seharusnya tawar-menawar dengan orang lain.”
Saat dia berbicara, Fu Yushu membantu Puming ke satu sisi, berjalan sambil menenangkannya. Setelah Puming dibawa pergi, semua orang mengalihkan pandangan mereka kembali ke Alam Tersembunyi Xuanji. Setelah keheningan yang lama dari Jiang Yebai, dia perlahan berkata, “Alam Tersembunyi Xuanji untuk sementara akan berada dalam perawatan Istana Surgawi Hongmeng. Istana Surgawi Hongmeng akan mencari rencana untuk menyegel kembali segel itu. Jika kami membutuhkan, aku harap setiap sekte yang hadir di sini tidak akan berhemat dengan bantuan.”
“Yakinlah, Tuan Istana Jiang,” Su Qingyang mengangguk dan berkata, “Mengenai urusan Yunze, orang-orangku dan aku sendiri pasti akan menawarkan bantuan kami sebagai satu kesatuan.”
Setelah keputusan konseptual diputuskan, Jiang Yebai mengizinkan Qin Yan untuk pergi terlebih dahulu. Qin Yan membungkuk hormat lalu dia meninggalkan aula besar. Setelah merenung sebentar, dia mengangkat tangannya untuk menyentuh mantra yang ditinggalkan Fu Changling di lengan bajunya pagi itu. Dia memikirkannya, lalu akhirnya meniup peluit. Dalam setengah detik, Jifeng berlari ke samping dan duduk di dekat kakinya. Qin Yan mengupas mantranya dan mencabik-cabiknya di depan Jifeng. Dia berlutut untuk menepuk kepalanya lalu dengan tenang berkata, “Cari dia.”
Jifeng menjawab dengan “Awoo”, menggoyangkan kepalanya, lalu berlari memimpin Qin Yan.
Setelah banyak tikungan dan belokan, Jifeng akhirnya membawanya ke gunung buatan tempat Fu Changling bersembunyi. Ketika dia berjalan ke gunung buatan, Fu Changling sudah pingsan di tanah. Ramuan Seribu Wajah telah tumpah di sebelahnya. Setengah wajahnya adalah wajah Shen Xiufan, dan setengah lainnya adalah wajah Fu Changling.
Qin Yan berjalan ke arahnya dan meraih tangannya dengan panik. Dia memindainya dengan energi spiritualnya dan setelah meyakinkan dirinya sendiri tentang situasinya, dia mengeluarkan beberapa pil obat dari lengan bajunya dan memasukkan beberapa ke dalam mulut Fu Changling. Qin Yan kemudian menuangkan beberapa Ramuan Seribu Wajah ke telapak tangannya dan mengoleskannya ke wajah Fu Changling, membantunya menyesuaikan pakaiannya lalu melemparkannya ke punggung Jifeng.
Fu Changling bisa merasakan kehadiran Qin Yan, tapi dia tidak yakin akan hal itu. Dia dengan muram membuka matanya dan tidak melihat apa pun di depannya kecuali seikat bulu. Bulu-bulu ini berwarna-warni, seperti kucing besar. Melalui bulu ini, dia melihat bagian belakang sesuatu yang terbang di atas pedangnya.
Dia tidak memiliki kekuatan untuk merenungkannya sebelum dia kembali tidur dengan pandangan kabur. Ketika dia bangun lagi, dia mendapati dirinya terbaring di tempat tidur, luka-lukanya dirawat, dan Qin Yan duduk di pintu lengkung bulan tidak jauh darinya. Dia bermandikan cahaya bulan saat dia bersandar pada bingkai, satu kaki melengkung, menggendong kendi anggur saat dia diam-diam melihat ke luar pintu lengkungan bulan di banyak lapisan cahaya yang menerangi dunia manusia di bawah awan.
Jifeng berbaring di samping kakinya, senang saat menjilati bulunya.
Fu Changling dengan bingung mendorong dirinya ke atas, mengangkat kepalanya ke puncak kepalanya di mana sakit kepala muncul. Qin Yan mendengar gerakannya, dan berbalik, tanpa ekspresi menyatakan, “Kamu sudah bangun.”
“Shixiong?” Fu Changling merasa agak tidak fokus.
Qin Yan mengangguk. Dia meletakkan kendi anggur dan berdiri. “Lakukan apa yang ingin kamu lakukan sekarang setelah kamu bangun. Aku akan pergi ke Istana Mencapai Bulan. Malam ini, Shifu ingin membuka Alam Tersembunyi Xuanji. Aku sudah memberinya array yang kamu berikan kepadaku.”
Saat dia berbicara, Qin Yan sepertinya mengingat sesuatu. Dia merenung sebentar sebelum berkata, “Kamu, Yun Yu, dan Mingyan diserang oleh para kultivator iblis. Setelah aku membawamu kembali, aku mengizinkan Xie Shijie untuk membawa mereka berdua kembali juga. Mereka tidak terluka, kamu tidak perlu khawatir.”
Fu Changling diam-diam mendengarkan saat dia berbicara. Kemudian saat Qin Yan pergi, Fu Changling akhirnya tidak bisa menahannya, dan berkata, “Kamu tahu.”
Qin Yan berhenti di jalurnya. Dia tidak menjawab.
Fu Changling menganggapnya tidak masuk akal. Dia menoleh ke Qin Yan. “Aku Fu Changling, kamu sudah tahu, tapi kenapa kamu berpura-pura tidak tahu?”
Qin Yan tetap diam. Dalam keheningan panjang dan menyakitkan yang dialami Fu Changling, keberanian di dalam hatinya yang telah dia bangun dengan susah payah mulai runtuh sepotong demi sepotong.
Dia tiba-tiba merasa kesal karena tindakan impulsifnya sendiri. Jika Qin Yan tidak mau mengekspos dia, maka dia tidak ingin melakukannya. Apa yang dia pikirkan ketika dia menanyakan pertanyaan itu?
Bagaimana jika Qin Yan memarahinya? Apa yang akan dia lakukan?
“Karena kamu adalah Fu Changling, lalu mengapa kamu menyamar sebagai Shen Xiufan?” Qin Yan akhirnya berbicara.
Fu Changling agak bingung setelah ditanya seperti itu. Dia tiba-tiba merasakan rasa bersalah dan tergagap ketika dia berkata, “Kamu… Bukankah kamu tidak menyukaiku? Jika aku datang ke Istana Surgawi Hongmeng, bukankah aku… bukankah aku akan dilarang masuk?”
“Kenapa kamu datang?” Qin Yan melanjutkan interogasinya.
Fu Changling tidak mengatakan apa-apa. Dia menurunkan pandangannya, mencoba memilah pikirannya. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan, dan apa yang tidak seharusnya dia katakan. Jadi dia tetap diam dan pura-pura tidak tahu.
Setelah Qin Yan bertanya, beban sepertinya telah terangkat darinya. Dia berbalik, menatap Fu Changling, dia bersikeras, “Mengapa datang ke Istana Surgawi Hongmeng?”
“Aku …” Fu Changling mencengkeram selimut dengan gugup. “Aku berterima kasih padamu. Aku merasa bahwa setelah aku menghancurkan segel dari Alam Tersembunyi Xuanji, aku berutang kepadamu. Aku ingin melakukan sesuatu untukmu.”
Saat dia berbicara, sebuah pikiran muncul di benak Fu Changling. Dia buru-buru berkata, “Tentu saja, ada banyak hal yang bisa aku pelajari jika aku datang ke Istana Surgawi Hongmeng. Aku merasa beruntung bahwa aku bisa menjadi murid Tuan Istana Jiang serta muridmu. Aku menjalani masa laluku secara kabur, dan aku tidak pernah belajar banyak. Aku ingin belajar sesuatu darimu.”
Fu Changling mencoba yang terbaik untuk menemukan alasan yang diinginkan Qin Yan. Penjelasannya ada di mana-mana. Qin Yan mengamatinya dengan tenang dengan sepasang mata yang sepertinya telah tercerahkan. Dia hanya berkata, “Hanya itu?”
“Aku juga ingin melakukan sesuatu untuk Yunze. Aku ingin menjadi seseorang yang dapat berkontribusi untuk itu. Aku juga ingin…”
Fu Changling terus membuat cerita dengan cepat, mengerahkan semua upayanya untuk menempa dirinya menjadi seorang pemuda yang disukai Qin Yan. Saat Qin Yan mendengarkan omong kosongnya, menjelang akhir, Qin Yan perlahan berjalan mendekatinya.
Saat bayangannya membayangi Fu Changling, Fu Changling membeku. Terkejut, dia mencengkeram selimut, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Qin Yan dengan lembut meletakkan tangan di kepala Fu Changling.
“Aku tidak mengungkapkan identitasmu karena aku berharap kamu adalah Shen Xiufan.”
“Bahwa kamu datang ke Istana Surgawi Hongmeng, adalah untuk mengejar jalanmu, untuk kultivasimu sendiri, atau mungkin untuk melindungi kehidupan yang berjalan di Yunze, untuk melindungi orang lain.”
“Jika jalan yang kamu ikuti benar, aku bersedia membimbingmu ke jalanmu. Jika kamu ingin menjadi Shidi-ku, aku bersedia memimpinmu menuju masa depanmu.”
Fu Changling tidak mengatakan apa-apa. Dia merasakan kehangatan telapak tangan Qin Yan.
Pada saat itu, dia tiba-tiba merasakan sedikit rasa bersalah dan malu naik ke dadanya. Dia diam-diam berbicara dengan suara kasar, “Dan bagaimana jika aku datang ke sini karena aku ingin menebus diriku sendiri, karena aku telah melakukan banyak hal tercela kepadamu di masa lalu?”
Mendengar kata-kata ini, Qin Yan berhenti sejenak. Setelah waktu yang lama, dia akhirnya berkata, “Jika itu benar-benar karena kamu melakukan hal-hal tercela kepadaku, maka mulai saat ini dan seterusnya, tidak ada yang perlu kamu tebus.”
Fu Changling mengangkat kepalanya dengan kaget dan tidak percaya.
Qin Yan tersenyum. “Kamu cukup baik padaku. Aku memaafkanmu. Aku tidak keberatan.”
