Peringatan: sedikit kekerasan dan penggambaran yang menjijikkan
Satu kalimat itu membuat semua orang terdiam.
Sesaat kemudian, raungan Tang Fan sekali lagi menusuk udara, “Apa yang kau lakukan pada Tang Zhen?”
Ling Xiao tertawa dan berkata perlahan, “Bukan apa-apa, aku hanya membunuhnya. Itu saja”
Kekuatan Tang Zhen mungkin setingkat Tang Fan, seorang seniman bela diri tingkat Kekaisaran. Tapi sekadar ‘hanya’ bagi laki-laki itu. Kata-katanya terlalu arogan. Tapi semua orang tahu arogansi itu memiliki kedudukannya.
Tang Fan menatapnya dengan marah, “Kau berani membunuh Tang Zhen! Bayar dengan nyawamu!”
Sebelum ucapannya berakhir, sosok Tang Fan sudah menghilang dari tempatnya berdiri. Sekujur tubuhnya dipenuhi aura membunuh. Dia mengumpulkan semua energi rohaninya lalu menyerang Ling Xiao. Matanya dipenuhi darah dari kemarahannya saat dia begitu saja mengabaikan jurang kekuatan antara dirinya dan Ling Xiao.
Ketika dia sudah mendekat, Ling Xiao baru mengambil tindakan. Bahkan You XiaoMo di bawahu lengannya bergerak sedikit.
Jaraknya hanya satu langkah dan kali ini Ling Xiao masih membiarkannya lolos.
Manik mata Tang Fan mengerut. Dia tak dapat mempercayainya. Kecepatannya telah mencapai maksimal, karena dia juga melakukan teknik pelatihan yang khusus untuk kekuatan. Bahkan meskipun pihak lawan lebih tinggi satu atau dua bintang daripadanya, masih tidak mungkin dapat dengan mudah meloloskan diri dari serangannya. Pikirannya merasakan absurditas.
Dia teringat Ling Xiao sudah memasuki Alam Firdaus…
Jalan pikirannya belum mencapai tujuan. Suara Ling Xiao yang acuh tak acuh dan sedikit menghina sudah memperdengarkan tawa lirih di telinganya, “Tang Fan, aku akui bahwa kau seorang jenius yang sangat berbakat. Kau mencapai tingkat Kekaisaran dalam waktu kurang dari seribu tahun. Bakat seperti itu memang sulit untuk muncul dalam seratus tahun. Sayangnya, kau sudah melakukan terlalu banyak dosa. Nasib sudah tidak berdiri di sampingmu lagi. Takdirmu dalam kehidupan ini adalah memiliki akhir yang menderita!”
Hutan Wan E di balik gunung Sekte Tian Xin adalah tempat perbuatan jahat Tang Fan berlangsung.
Jutaan kerangka manusia, emosi berduka telah sejak lama melimpahi langit.
Hari ini waktunya Tang Fan membayar utangnya.
Setelah mengakhiri kalimatnya, Ling Xiao melesatkan kekuatan telapak tangan yang tak dapat dielakkan ke arah Tang Fan.
Dua api ungu dan merah muncul bersamaan dan melesat dari telapak tangannya ke arah tubuh Tang Fan. Api yang membara itu membakar seluruh saluran energi vital dan dagingnya dengan intensitas tinggi.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Api itu begitu kuat. Bahkan Tang Fan yang dikenal sebagai seniman bela diri kuat menjerit putus asa. Suaranya terdengar sangat menderita. Kerumunan itu merasakan kulit kepala mereka mati rasa hanya dengan mendengarnya.
Semua orang berdiri dengan ngeri menyaksikan Tang Fan yang seperti tak berjiwa terjatuh dari langit. Terdengar suara duar! saat dengan beratnya dia menghantam tanah.
Takdir seorang guru agung sekte mengalami akhir mengerikan semacam itu. Sungguh suatu ganjaran ah!
“Guru agung!” Antek-antek Tang Fan berteriak.
Orang-orang ini jelas tidak takut mati. Tapi ada sebagian orang yang terlalu ketakutan untuk berkata sepatah pun.
Ling Xiao memandang ke arah suara itu. Terlihat beberapa wajah yang gelisah. Sebagian mencoba untuk berbaur dalam kerumunan. Sayangnya, ada beberapa orang yang dikenalinya memiliki dendam terhadapnya sebelumnya.
Kelompok guru-murid Xiao Long. Ketika melihat Ling Xiao memandang ke arah mereka, mereka mengutuk orang-orang yang tadi berteriak untuk Tang Fan.
Ketika orang-orang berpikir perang itu sudah berakhir, terdengar suara membelah angin ke arah alun-alun. Ketika orang itu tiba di tujuan, beberapa orang yang mengenali penampilan di balik suara itu mengeluarkan suara ‘eh’.
Orang itu adalah Zhou Peng, yang sebelumnya dipenjarakan.
Zhou Peng mengabaikan pandangan orang-orang saat melemparkan seseorang ke arah Tang Fan.
Karena Tang Fan masih belum mati saat ini, ketika mencoba untuk melihat siapa yang dilemparkan itu, matanya mengerut.
Itu bukan lain adalah Tang Zhen, adiknya. Dari penampilannya, semua orang bisa melihat kemiripan raut di antara mereka. Bola matanya terlihat hampir keluar dari rongganya, seolah dia telah melihat neraka hidup, namun napasnya sudah lama berhenti.
Tenggorokan Tang Fan memperdengarkan suara semacam terkekeh yang aneh. Beberapa saat kemudian dia akhirnya meludahkan satu kalimat, “Benda itu sudah lengkap. Kalian semua… tidak dapat lolos. Aku ingin kalian semua… dikubur satu demi satu!”
Begitu dia mengakhiri kalimatnya, napasnya juga menghilang.
Guru agung Sekte Tian Xin yang memimpin kehidupan bermartabat, sekarang mati begitu saja!
Semua orang saling pandang, tidak dapat memahami makna kata-kata terakhirnya. Mereka hanya dapat memandang ke langit ke arah Ling Xiao.
Ling Xiao jelas tahu maksud Tang Fan. Dia mengernyit dan berputar ke arah Zhou Peng, “Sebelum kau datang, seberapa banyak kemajuan benda itu?”
Semula Ling Xiao ingin sepenuhnya menghancurkan benda itu sebelum datang kemari. Tapi tanpa diduga You XiaoMo dalam bahaya. Dia tak punya pilihan selain meninggalkannya dan datang langsung untuk menyelamatkannya.
Zhou Peng berkata, “Situasinya tidak bagus sekarang. Orang tua itu mengatakan, benda itu akan memasuki dunia ini dalam waktu tak lebih dari satu jam.”
“Jadi masih ada satu jam lagi. Seharusnya tidak …” – Dua kata terakhir ‘jadi masalah’ belum keluar dari mulutnya, ketika ekspresi Ling Xiao mendadak berubah.
Dia menatap tajam ke balik gunung Tian Xin. You XiaoMo dari bawah lengannya juga memperhatikan perubahan ekspresinya. Dia mengikuti arah pandangannya, eh, tak ada apa-apa!
You XiaoMo terburu-buru bertanya, “Apa yang terjadi?”
Ling Xiao berkata, “Makhluk itu datang.”
You XiaoMo berbisik, “Makhluk apa?”
Ling Xiao menundukkan kepalanya dan berkata, “Tebakanmu?”
You XiaoMo, “…”
Ketika dia berhenti berbicara, tanahnya mendadak bergetar dan mulai mendengung seperti gempa bumi, tapi lebih intens daripada yang sewajarnya. Terdengar suara sesuatu bernapas dari bawah kaki mereka. Wajah semua praktisi di alun-alun tiba-tiba berubah. Jelas mereka juga memperhatikan ada sesuatu di bawah sana. Seperti reruntuhan kereta, mereka dengan cepat terbang ke langit dan memandang ke tanah.
Setelah beberapa saat, sesuatu tampaknya menabrak lapisan tebal tanah alun-alun, dug dug, seolah menabrak langsung ke jantung semua orang. Seluruh area itu menjadi sunyi kecuali bunyi itu. Beberapa waktu kemudian, sesuatu itu terdiam, tapi kerumunan itu tak bisa tenang, malah merasa semakin merusak syaraf.
Beberapa detik kemudian, terdengar suara ‘duar’ yang sangat keras. Gelombang api gila-gilaan disemburkan dari bawah tanah. Gelombang api itu terlihat seperti pilar api besar. Jauh lebih besar daripada pilar api Ling Xiao tadi.
Gelombang api itu tetap tersembur keluar. Seluruh alun-alun tak menyangka gerakan seperti itu akan menyebabkan tumbukan yang keras. Mereka, yang tidak dapat menghindari pada waktunya, terhantam gelombang api. Yang kuat hanya memuntahkan darah dan kemudian melarikan diri. Yang lemah langsung tertelan api. Dalam periode waktu yang singkat, suara kesakitan dapat terdengar dari sana sini.
Ling Xiao terbang di dekat perbatasan alun-alun. Dia seharusnya di luar zona sasaran. Tapi makhluk itu tampaknya hanya menyasarnya. Di bawah kakinya adalah pusat gelombang api itu. Sekali lagi api itu berkobar semakin besar, dalam sekejap menenggelamkan Ling Xiao dan You XiaoMo yang dipeluknya.
Bagi Ling Xiao, yang terlahir dengan api di dalam dirinya, api semacam ini jelas tidak dapat melakukan apa-apa padanya. Api itu bahkan tak dapat membakar satu helai pun rambutnya. You XiaoMo yang terbungkus di dalam pelukannya bahkan lebih aman.
Ling Xiao membelai kepala You XiaoMo, kemudian memberinya ciuman di dahi. Saat itu, You XiaoMo begitu terkejut dengan tindakannya sehingga menengadah. Dia segera mengirimkan You XiaoMo ke dalam dimensinya tanpa persetujuannya. Jika tidak, dia khawatir You XiaoMo akan menyulitkannya.
Setelah mengirimkan You XiaoMo, Ling Xiao menatap ke bawah ke arah lubang api, samar-samar menyipitkan matanya.
Di dasar lubang terdapat monster yang tubuhnya terbuat dari darah kental yang masif, diukir dari darah dan tulang ribuan manusia. Monster ini tidak dapat disebut binatang buas iblis, karena bahkan tak punya wajah. Namun emosi negatifnya sangat kuat.
Monster seperti ini tertarik pada yang kuat. Semakin kuat, semakin menarik.
Monster itu mungkin menyadari dialah yang terkuat di antara semuanya, karena itu terus mengejarnya.
Ling Xiao berpikir, monster itu tiba pada waktu yang tepat, membuatnya tak perlu berusaha mencarinya sendiri.
Ling Xiao terdiam sejenak, kemudian tubuhnya, seperti anak panah tajam, melesat masuk ke dalam gelombang api.
Pada saat yang sama, api itu terus-menerus menghambur ke dalam dirinya, lalu dihaluskan tanpa henti menjadi energi yang kecil. Segera gelombang api besar itu berkurang setengahnya.
Monster itu tampaknya merasakan ancaman dari Ling Xiao. Dia mengeluarkan suara seolah ketakutan, dan segera berbalik kembali ke dalam tanah. Tapi apa Ling Xiao akan melepaskannya? Jawabannya tidak!
Hampir dalam sekejap mata, Ling Xiao sudah menyusulnya. Bau darah kental terus-menerus keluar dari tubuhnya. Ke mana pun monster itu pergi, dia meninggalkan pemandangan seperti neraka.
Ling Xiao juga melihatnya dan tak dapat mempertahankan senyuman di wajahnya lagi. Apakah marah atau bersikap munafik, sekarang hanya ada dingin yang menusuk sampai tulang di wajah tanpa ekspresinya. Ling Xiao menatap monster itu. Perlahan dia mengangkat tangan kanannya. Dia telapaknya ada tanda bundar hitam…
Terkadang, bahkan ketika seseorang bukan pemburu, mereka masih bisa menjadi pemburu.
Saat waktu berlalu, bahkan pemburu dapat menjadi mangsa!
Makanan monster itu adalah seniman bela diri. Tapi jika posisinya dibalik, dia juga akan menjadi mangsa seniman bela diri.
Getaran di tanah segera menjadi tenang. Semua orang hanya melihat api yang bergelora akhirnya kembali ke tempat kelahirannya. Api itu segera menghilang di udara, seolah seluruh kejadian sebelumnya hanya ilusi. Satu-satunya yang tertinggal di tanah adalah lubang hitam yang besar.
Tapi merka yang bermata tajam segera memperhatikan Ling Xiao telah menghilang. Ketika mereka berpikir sesuatu telah terjadi padanya, tiba-tiba sesuatu perlahan muncul dari dalam lubang. Satu tinggi, satu pendek. Tunggu… sepertinya ekspresi laki-laki yang tinggi itu sedikit aneh. Di pipinya terdapat tanda samar, menyerupai gigi.
Mereka berdua adalah Ling Xiao dan You XiaoMo.
Ling Xiao, setelah menghabisi monster itu, mengeluarkan You XiaoMo dari dimensinya.
You XiaoMo tidak mengatakan apapun saat menyeringai ke arahnya dan kemudian menggigitnya.
