Sambil menunggu pelajaran berakhir, You XiaoMo memanfaatkan waktu dengan memurnikan pil ajaib.
Pelajaran berlangsung selama satu jam. Ketika pelajaran berakhir, murid-murid dibebaskan pergi.
Ini karena, baik penyihir maupun praktisi, yang paling penting bukanlah pengetahuan teoritis, tetapi menerapkan pengetahuan ke dalam praktik.
Karena itu ketika kelas sudah dibubarkan, akan ada banyak orang yang melintasi koridor ini. You XiaoMo tidak ingin diperlakukan sebagai barang tontonan. Jadi ketika waktunya berakhir, dia segera mengemasi barang-barangnya, dan bersiap untuk pergi. Soal bolos kelas, dia hanya perlu mencari kesempatan untuk menjelaskan alasannya pada guru yang bertanggung jawab.
Si kakek tua melihatnya meninggalkan tempat itu dan tanpa sadar memanggilnya, “XiaoZi, berhenti di situ.”
Reaksi You XiaoMo adalah segera melarikan diri. Siapa yang mau tinggal diam direcoki tak habis-habisnya? Hanya orang bodoh yang mau melakukannya.
Kakek tua itu, “…”
You XiaoMo tidak kembali ke paviliunnya saat melarikan diri. Dia sudah berjanji pada BaiLi XiaoYu untuk pergi bersama ke area penjualan pil ajaib setelah kelas usai. Namun, semuanya digagalkan oleh si tua bangka itu. Dia tidak dapat menepati janjinya sekarang. You XiaoMo hanya dapat meminta maaf secara mental pada BaiLi XiaoYu, dan akan memberinya penjelasan saat mereka bertemu nanti. Kemudian dia langsung berlari ke area penjualan pil ajaib.
You XiaoMo mengira si tua bangka itu tidak akan mengejarnya, atau lebih tepatnya, tidak pernah memimpikan si tua bangka itu akan dapat menangkapnya.
Setelah melarikan diri cukup jauh, terdengar suara raungan yang memekakkan telinga dari arah belakang You XiaoMo, yang membuatnya tersandung dan hampir terjerembap.
You XiaoMo menoleh ke belakang, dan terkesiap karena terkejut. Si tua bangka itu ternyata mengejarnya!
Melihat orang tua yang terlihat rapuh berlari dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, sambil meraung pada You XiaoMo, banyak orang yang lewat menghentikan langkah mereka untuk menonton kejadian itu.
You XiaoMo memegang keningnya dan mulai mengerang karena rasa sakit yang dibayangkannya.
Tua bangka ini benar-benar terlalu tebal muka, siapa tahu apa yang akan dilakukannya saat bisa menyusulnya?
You XiaoMo tidak ingin terlibat lebih jauh dengan tua bangka itu. Jadi dia mempercepat larinya. Tak peduli betapapun tak bergunanya, You XiaoMo mengira pasti tidak akan dapat dikejar oleh seseorang yang sudah tua. Pada akhirnya, dia sangat terperanjat ketika lengannya ditangkap, kemudian diseret paksa oleh orang tua itu untuk berjalan kembali ke arah kedatangannya.
“Kau anak nakal. Apa kau tidak mendengarku saat aku memintamu berhenti?” Orang tua itu masih sangat bertenaga dan lincah. Setelah berlari begitu jauh, dia bahkan tidak terengah-engah. Rona mukanya bersinar dan dia terlihat sangat energik.
Di sisi lain, You XiaoMo megap-megap, dan tak punya tenaga untuk membalasnya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Jangan katakan si tua bangka ini memakan semacam obat ajaib penguat tubuh?
“Apa sebenarnya yang Anda rencanakan?” You XiaoMo dengan tak senang bertanya sekali lagi setelah mendapatkan napasnya lagi. Si tua bangka ini bukan hanya menghentikannya menghadiri kelas, dia juga mengganggunya sekarang. You XiaoMo tidak pernah melihat kakek tua yang begitu menjengkelkan dalam hidupnya.
Orang tua itu melihatnya tidak meronta untuk melarikan diri, sehingga sedikit santai. Ketika mendengar pertanyaan You XiaoMo, dia menyatakan tanpa ragu, “Aku ingin mengambilmu sebagai murid.”
You XiaoMo menatap kosong padanya dengan kaget, “Anda ingin saya memanggil anda shifu?”
Orang tua itu menganggukkan kepalanya, “Tak buruk, bakatmu sangat bagus. Kau punya kualifikasi menjadi muridku.”
Orang tua ini benar-benar narsistik!
You XiaoMo menjawab secara blak-blakan, “Sayangnya, saya tak mau jadi murid Anda.”
Orang tua itu segera melotot padanya, wajahnya menggembung sambil berteriak keras, “Apa kau tahu apa yang kau katakan?! Semua orang di akademi ini ingin menjadi muridku. Orang tua ini memberimu kesempatan yang sangat berharga, dan kau benar-benar ingin menolakku?!”
Wah, si tua bangka ini bahkan menjadi lebih narsistik lagi…
You XiaoMo menganggukkan kepalanya, “Saya sangat yakin dan mutlak tahu apa yang saya bicarakan. Jika tetua yang terhormat ini tak perlu mengatakan hal lain lagi, bisakah Anda melepaskan saya? Saya masih punya hal lain yang perlu dilakukan.”
“Tidak!” Orang tua itu langsung menggelengkan kepalanya “Kalau kau tidak mengatakannya dengan jelas, aku tak akan melepasmu.”
You XiaoMo berkata, “Bukankah sudah saya katakan cukup jelas? Apa lagi yang Anda ingin saya katakan?”
Orang tua itu menjawab, “Terangkan dengan jelas kenapa kau tidak ingin menjadi muridku! Apa yang tidak baik dalam diriku?”
You XiaoMo, “…”
Tetap berada dalam kebuntuan seperti ini juga bukan pilihan. You XiaoMo merenungkannya, dan memutuskan untuk menguraikan alasannya menolak tawarannya.
“Poin-poin baik apa yang menurut tetua terhormat ini pikir dimilikinya?” Membeberkan kekurangan orang tua itu di hadapannya langsung bukan ide yang bagus. Terlebih lagi, ada cukup banyak orang yang mengerumuni mereka. You XiaoMo tidak ingin dimahkotai dengan tuduhan kriminal ‘tak memiliki rasa hormat terhadap yang lebih tua’.
“Orang tua hebat ini baik hati, ramah, ulung, terhormat, murah hati, terus terang, dermawan, gigih, jujur… Di mana lagi kau bisa menemukan shifu yang berbudi luhur seperti ini?!”
“….”
You XiaoMo pernah melihat orang-orang yang narsis, tapi tak seorang pun mengkultivasi kenarsisan sampai tingkat tinggi seperti itu. Ternyata dia berani memuji diri sendiri dengan begitu banyak sifat karakter yang positif.
Saat mereka berdua terjebak dalam kebuntuan yang tak bisa terhindarkan, garis hidup You XiaoMo terjatuh ke pangkuannya.
“Apa yang kalian lakukan?”
Terdengar suara, yang cukup akrab sampai bergema di tulangnya, dari arah belakang You XiaoMo, dengan sedikit nada ragu dan geli.
Mendengar suara ini, You XiaoMo begitu girang sampai nyaris menangis. Ksatria berbaju zirahnya akhirnya tiba. Dia berbalik, dan memperlihatkan pada Ling Xiao, yang dengan penasaran mengamati mereka, mata memelas, “Ling Xiao, cepat, selamatkan aku! Si tua bangka aneh ini menginginkan aku menerimanya jadi shifuku, dan dia tidak ingin menerima jawaban tidak!”
“Siapa orang bermata rabun yang ingin mengambilmu sebagai murid?” Pandangan Ling Xiao mendarat pada tua bangka yang mencengkeram lengan You XiaoMo. Di balik topengnya, rasa terkejut melintas di wajahnya – kekuatan si tua bangka ini sangat tinggi.
You XiaoMo mungkin terlalu banyak berpikir, tapi merasa kata-kata Ling Xiao sedikit merendahkannya. Dia mengernyit sambil mengangkat lengannya yang dipegang oleh orang tua itu, “Orang ini.”
Orang tua itu mendengar keluhan dalam nada suaranya, dan dengan tak senang menjawab, “Dengan kekuatan orang tua hebat ini, kenapa kau merasa tersinggung menjadi muridku? Orang yang seharusnya tersinggung adalah aku!”
“Kalau begitu anda seharusnya berhenti menyusahkan diri sendiri!” You XiaoMo langsung menjawab. Dia dengan tulus mengharap si tua bangka ini tidak akan mengeluh pada dirinya sendiri.
Orang tua itu sesaat tersedak kata-katanya sendiri. Anak nakal ini sama sekali tidak manis! Tapi semakin ditolak, semakin dia menolak mengakui kekalahan. Di masa lalu, tak peduli bagaimana orang memohon padanya, dia menolak menerima mereka. Sekarang karma mengetuk pintunya.
“Bagaimanapun, aku si tua yang hebat ini adalah penyihir tingkat sepuluh. Selain muridku yang telah lulus, aku satu-satunya yang tersisa di Benua Long Xiang. Katakan padaku, di mana kau bisa menemukan seorang shifu yang hebat?! Di sini aku memberimu peluang, dan kau mencari-cari segala macam alasan! Kau benar-benar membuatku begitu marah!”
“Kau penyihir tingkat sepuluh?” You XiaoMo tertegun, dan memandanginya dari atas ke bawah. Dia masih tidak mempercayai orang tua itu, dan menggelengkan kepalanya, “Tak mungkin. Aku pernah mendengar bahwa penyihir terbaik di Benua Long Xiang adalah Qiu Ran. Dia penyihir tingkat tinggi yang dirumorkan terdekat untuk menjadi Penyihir Nomor Satu. Apa kau hanya mengatakan ini untuk memperdayaku supaya aku memanggilmu shifu?”
Ketika mendengar kesangsiannya, orang tua itu begitu marah sehingga merasa satu kakinya sudah ada dalam kuburan.
“Siapa bilang Qiu Ran penyihir terbaik di Benua Long Xiang? Orang itu muridku. Apa kau pernah mendengar murid yang lebih baik daripada shifu mereka?”
“Qiu Ran muridmu?” Rahang You XiaoMo terjatuh.
“Tentu saja, siapa lagi yang bisa mengurus murid luar biasa seperti itu? Sebagian besar yang dia pelajari diberikan olehku.” Orang tua itu membusungkan dadanya dan dengan bangga menjawab.
Berbicara soal Qiu Ran, You XiaoMo tanpa sadar teringat Buku Suci Jiwa Surgawi yang diambil Ling Xiao. Soal ini selalu membebani pikirannya. Dia selalu khawatir ketahuan, jadi harus sangat berhati-hati saat mempraktikkan buku suci itu. Mengetahui tua bangka itu guru Qiu Ran, dia ingin langsung menolak, tapi satu ilham menghantamnya saat mendengar kalimat terakhirnya.
“Orang tua, apakah benar kau yang mengajarkan Qiu Ran segala yang dia ketahui?” You XiaoMo bertanya tergesa.
“Tentu saja benar,” Orang tua itu menepuk dadanya, dan menjawab tanpa bimbang sedikitpun.
“Kalau begitu, tolong beri saya waktu tiga hari untuk memikirkannya. Setelah tiga hari, saya akan memberi Anda jawaban. Saya tinggal di paviliun kesembilan Halaman Musim Gugur Pertama. Jika saya belum memberi jawaban dalam tiga hari, Anda tidak perlu khawatir saya akan melarikan diri,” You XiaoMo berkata.
“Bagus. Ingat yang kau katakan. Saat waktunya tiba, kau sebaiknya tidak menyesalinya.” You XiaoMo tidak terlihat berbohong. Bahkan meskipun dia berbohong, orang tua itu memiliki kemampuan untuk menemukannya. Karena itu, dia menyetujui persyaratan You XiaoMo.
Setelah orang tua itu pergi, You XiaoMo menghembuskan napas lega. Dia memikirkan diska giok yang diberi Ning Jing-DaoShi. Saat kembali nanti, dia akan meluangkan waktu untuk mencari informasi soal tua bangka itu.
Ling Xiao, yang menonton seluruh pertunjukan itu, berjalan ke arahnya sambil tersenyum, “Kekuatan orang tua itu memang penyihir tingkat sepuluh. Menjadikannya sebagai shifu pasti akan sangat bermanfaat bagimu. Jika dia orang yang memberikan buku suci pada Qiu Ran, kau bisa mencari kesempatan orang tua itu menurunkannya padamu juga. Setelah itu, kau bisa mempraktikkannya secara terbuka. Sebagai tambahan, dia mungkin punya banyak resep pil ajaib.”
Siapa mengira jalan pikiran Ling Xiao sama dengannya? Seorang shifu murahan masih lebih baik daripada tak ada sama sekali. Meskipun kepribadian DaoShi tua ini sedikit cepat naik darah, secara keseluruhan, dia masih tangkapan yang bagus. Dia mungkin sedikit tak masuk akal, tapi cukup terus terang.
You XiaoMo menatap Ling Xiao dan bertanya, “Kenapa kau di sini?”
Mereka sekarang di Blok Dua dan tidak mungkin mereka bertemu di sini secara tak sengaja.
Ling Xiao mengeluarkan kartunya dengan berseri-seri, “Lihat yang aku punya!”
Ketika melihat kartu yang dipegang Ling Xiao, You XiaoMo terpana, “Kartu hitammu… bagaimana bisa berubah menjadi kartu ungu?”
Ling Xiao memberitahunya, “Aku menggunakan ketiga puluh binatang buas iblis tingkat menengah yang aku buru terakhir kali untuk ditukar dengan itu. Aku rasa hasil tangkapanku diperhitungkan sebagai sumbangan penting bagi akademi, jadi mereka memberiku kartu ungu.”
Alasan Ling Xiao memburu binatang buas iblis adalah untuk memperoleh kartu ungu itu. Semula dia berencana menjual semua binatang buas iblis yang diburunya. Tapi kemudian menyadari, setelah mendistribusikan poinnya, jumlah akhirnya tidak akan cukup untuk mengumpulkan lima ribu poin. Lebih jauh lagi, dia tidak ingin pergi ke pegunungan lagi untuk dengan serampangan memburu binatang buas iblis lagi – mengalami hal seperti itu sekali saja sudah cukup.
You XiaoMo akhirnya menyadari kenapa dia begitu mempedulikan soal poin. Alasannya ternyata ini, tapi… “Kenapa kau begitu bertekad memperoleh kartu ungu?”
Ling Xiao merespon dengan secara ambigu mengangkat dagu You XiaoMo, bernapas di bibirnya, lalu menjawab, “Menurutmu apa?” Jika dia bergerak sedikit lagi, mereka bisa saling mengunci bibir. Untungnya, Ling Xiao masih teringat mereka berada di tempat umum dengan banyak orang di sekitar mereka.
Menurutku?
Berdasarkan kepribadian Ling Xiao yang penuh kecacatan, dia pasti memikirkan hal-hal 17 tahun ke atas.
You XiaoMo merasa selain alasan yang satu itu, tak ada lagi yang lainnya. Dia benar-benar sangat memahami Ling Xiao.
