Setelah Ling Xiao pergi, hidup You XiaoMo menjadi lebih rutin. Setelah keluar dari ruang transfigurasi, dia mulai mengunci diri di dalam kamarnya untuk mencerna yang sudah diserapnya hari itu.
Teknik transfigurasi binatang buas tingkat rendah dan menengah memiliki perbedaan besar di antara keduanya. Yang paling jelas adalah panjang isinya. Teknik tingkat rendah hanya mengandung satu kalimat, dan meskipun tidak jelas dan sulit dimengerti, sepanjang cukup cakap dan terbiasa, seseorang dapat dengan mudah memahaminya. Sementara untuk teknik tingkat menengah, memiliki dua sampai tiga kalimat, dan setiap kalimat merupakan satu langkah.
Waktu satu hari tidak cukup. Karena itulah, semua orang berusaha keras mengingat segala yang mereka lihat dari awal, barulah mengorganisir dan mempelajari yang sudah mereka kumpulkan setelah keluar.
Teknik transfigurasi binatang buas yang sudah dipilih oleh You XiaoMo berhubungan dengan binatang buas yang menjalin ikatan dengannya. Misalnya, Lan Qiu. Dia adalah Burung Kebanggaan, sehingga atribut utamanya adalah penerbangan, tapi atribut seperti penyerangan dan pertahanan juga mendapat perhatian khusus. Penerbangan memang penting, tapi akhirnya You XiaoMo merasa penyerangan dan pertahanan jauh lebih penting. Lebih jauh lagi, kekuatan Lan Qiu yang terbaik dari semua binatang buas iblis yang menjalin ikatan dengannya.
You XiaoMo melihat-lihat informasi di dalam kepalanya sebelum akhirnya menyelesaikan beberapa teknik transfigurasi.
Berbicara soal transfigurasi, You XiaoMo tidak benar-benar mengerti kenapa orang-orang melakukan ini. Binatang buas iblis yang menjalin ikatan sudah memiliki kesadaran diri, jadi kenapa penyihir melakukan sesuatu yang tak perlu dengan mengendalikan mereka? Dia ingin bertanya sejak dulu, tapi selalu lupa. Sekarang Ling Xiao sedang tidak ada, dia jadi tak punya orang untuk ditanyai.
You XiaoMo berjalan keluar dari kamar. Dia dengar setiap lantai memiliki tempat yang mirip perpustakaan dan ada banyak buku di dalamnya. Dengan pikiran itu, suasana hati You XiaoMo meningkat dengan cepat.
Dia hendak berbelok di satu sudut ketika tiba-tiba satu tangan menutup mulutnya dan menyeretnya mundur. You XiaoMo begitu terkejut dan ketika hendak memberontak, dia menyadari orang yang menangkapnya tak asing lagi. Ketika memutar kepala, dia melihat wajah canggung Yan Hui. Dia hanya dapat memutar mata padanya, dan mengisyaratkan padanya untuk melepas tangannya.
Yan Hui cepat-cepat melepasnya.
You XiaoMo mengusap dagunya dan bertanya tidak terlalu ramah, “Apa yang kau lakukan?”
Yan Hui mengisyaratkan agar dia tidak berbicara sebelum menunjuk pada belokan di depan.
You XiaoMo segera menajamkan pendengarannya. Beberapa detik kemudian, dia mendengar dua suara sedang berbincang lalu tercengang. Dia mengenali suara Qiao WuXing dan TianXin.
“TianXin, aku berbicara padamu. Apa kau tak bisa mendengarku?” Qiao WuXing menyambar lengannya dan memaksanya untuk berbalik dan menghadapinya.
Kedongkolan terlihat di wajah cantik TianXin. Mendengar perkataannya, dia menyentakkan tangan Qiao WuXing.
“Aku dengar perkataanmu. Kau sudah mencereweti aku dua hari terakhir ini sehingga mulai kapalan. Kak WuXing, apa kau tak bisa membiarkan aku sendiri?” Dia berkata dengan keras.
“Meninggalkanmu sendirian tidak mungkin. Sebelum kita masuk Perguruan XiaoYao, aku sudah berjanji pada Shen-zhanglao untuk menjagamu baik-baik. Bukan terserah padamu untuk memintaku mencampuri urusanmu.” Qiao WuXing dengan paksa menariknya kembali.
Tian Xin terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kita berdua tidak mengatakan apa-apa, orang tua itu tidak akan tahu.”
“TianXin, dengarkan aku. Jangan lakukan hal yang tak berguna.” Qiao WuXing berusaha membujuknya sesabar dan sesungguh-sungguh mungkin. Dia mengenal TianXin dengan sangat baik. Pada saat ini, dia tahu tak boleh terlalu mendesaknya, kalau tidak, dia akan terdorong untuk melakukan tindakan nekat.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Aku menyukainya. Bagaimana mungkin perasaan seperti ini dianggap sebagai hal tak berguna?” Tian Xin mengayunkan tangannya ke sana kemari dengan marah. Dia tidak percaya kata-katanya. Dia menyukainya. Itu saja.
“Dia tidak akan balas menyukaimu.” Qiao WuXing memadamkannya tanpa ampun.
Tian Xin melotot padanya dengan marah, “Kau bukan dia. Bagaimana kau bisa tahu dia tidak menyukaiku?”
Qiao WuXing menghela napas. Dia tidak menyangka Tian Xin begitu bersikeras soal ini. Namun dia dapat memahami perasaannya. Lagipula, ini orang pertama yang dia punya perasaan terhadapnya. Karena inilah juga, semakin kuat alasan baginya untuk mengakhiri perasaannya. Kalau tidak, ketika perasaannya semakin dalam, kejatuhannya hanya akan menjadi lebih keras baginya.
Berpikir demikian, dia mengeraskan hati dan berkata, “Karena dia sudah memiliki seseorang yang disukainya.”
Mata Tian Xin membelalak saat menatapnya. Dia hanya mulai menanyainya setelah lama waktu berlalu.
“Tak mungkin. Sejak pertama mengenalnya sampai sekarang, aku belum pernah melihat seorang pun perempuan muncul di sampingnya. Bagaimana mungkin dia punya seseorang yang disukainya? Dan juga, bagaimana mungkin kau tahu?”
Qiao WuXing terdiam, seolah tak tahu bagaimana menjawabnya.
“Kau tak bisa menjawab pertanyaanku kan? Aku tahu kau berbohong padaku.” Tian Xin tertawa puas.
Qiao WuXing sepenuhnya tak berdaya.
“Tian Xin, sebagian laki-laki menyukai orang yang tak harus perempuan. Bisa juga… euh, laki-laki.” Dia hampir tak dapat mengucapkan kata terakhir.
Tian Xin menatapnya tak percaya.
“Dunia begitu besar sehingga ada segala macam hal. Jika kau memikirkannya baik-baik, kau akan tahu aku tak berbohong padamu.”
Qiao WuXing khawatir ini akan menjadi pukulan yang terlalu berat baginya. Tapi jika dia tidak mengakhirinya sekarang, malah akan bergerak di luar kendali di masa depan. Lebih baik menjadi kejam di awal.
Tian Xin menggigit keras bibir bagian bawahnya tapi tidak berkata apa-apa.
Qiao WuXing tahu akhirnya kata-katanya menembusnya dan baru saja dia hendak menghembuskan napas lega, ucapannya selanjutnya membuatnya tak bisa berkata-kata.
“Aku mengerti. Tapi aku tak ingin menyerah begitu saja. Tidak mudah bagiku menyukai seseorang, dan aku baru mulai menyukainya. Kalau menyerah karena ini, aku tak akan pernah merasa puas.” Tian Xin mengepalkan tangannya dan berkata dengan tatapan tajam, “Orang itu sedang tidak ada di sampingnya sekarang, dan ini kesempatanku. Aku akan mengambil kesempatan ini untuk masuk ke dalam hatinya.”
“… Bagaimana kalau kau tidak berhasil pada akhirnya?” tanya Qiao WuXing.
“Kalau begitu, aku akan menyerah.”
Qiao WuXing menggelengkan kepalanya, “Aku mengerti.”
Dia tidak akan berusaha menghentikannya lagi. Itu satu-satunya cara untuk membuatnya menyerah sepenuhnya.
Mendengar semua ini, Yan Hui dengan hati-hati menatap ekspresi You XiaoMo. Melihat mereka sudah mengakhiri percakapan, You XiaoMo berbalik dan menyusuri jalan kembali, tidak memperlihatkan reaksi besar dari awal sampai akhir.
“Ke mana kau akan pergi?”Yan Hui bergegas menyusulnya.
“Ke kamarku,” jawab You XiaoMo tanpa menoleh.
Yan Hui tersenyum menyeringai. “Jangan katakan kau akan kembali ke kamarmu untuk menunggu seorang gadis cantik mengunjungi? Betapa beruntungnya, bagaimana rasanya disukai oleh seorang gadis cantik?”
Mendengar perkataannya, You XiaoMo berhenti berjalan dan memiringkan kepala untuk memandanginya.
“Bukankah kau sudah mendengar perkataan Qiao WuXing barusan? Dibanding perempuan, aku mungkin lebih memilih laki-laki.” You XiaoMo tersenyum sebelum memandanginya dari atas ke bawah.
Yan Hui dapat merasakan bulu-bulu di lengannya meremang dan mengibaskan tangannya dengan panik, “Tidak, tidak, tidak, aku tidak begitu.”
You XiaoMo mendengus. Dia berjalan masuk ke dalam kamarnya, lalu berbalik sambil berkata, “Oh iya, bisakah aku merepotkanmu untuk memberitahu semua orang, aku akan kultivasi tertutup dan hanya akan keluar sekitar sebulan lebih nanti? Kalau ada yang mereka butuhkan, kami akan berbicara saat aku keluar. Itu saja.”
Yan Hui ingin menambahkan, tapi You XiaoMo sudah menutup pintu. Hidungnya hampir terkena pintu dan dia segera mengusapnya seolah merasakan sakit.
Cheng XiangRong, dari kamar sebelah, mendengar keributan itu, lalu melongokkan kepalanya keluar.
“Yan Hui, apa yang terjadi?”
Yan Hui baru saja hendak menjawab ketika Tian Xin dan Qiao WuXing kembali. Melihat mereka berdiri di luar kamar You XiaoMo, Tian Xin berlari kecil menghampiri mereka dan bertanya, “Apa yang kalian lakukan di sini?”
Yan Hui melihat subjek diskusi mereka mendekat dan segera tersenyum, “Kalian datang pada waktu yang tepat. Aku baru saja hendak mengumumkan pada kalian semua. Ini soal You XiaoHa.”
“Ada apa?” Tian Xin tak menunggu lama untuk bertanya.
“XiaoHa baru saja memberitahuku, dia akan kultivasi tertutup dan mungkin baru akan keluar lebih dari sebulan lagi, Jika kalian memerlukannya untuk apapun, katanya diskusikan nanti saja setelah dia keluar.”
Senyuman menghilang dari wajah Tian Xin.
“Kau tak berbohong padaku, kan? Bagaimana mungkin dia tiba-tiba kultivasi tertutup?”
“Bagaimana aku tahu? Mungkin karena laki-laki itu tak ada, jadi dia ingin bermeditasi tertutup untuk melewatkan waktu. Atau mungkin dia ingin mempraktikkan apa yang didapatnya dari ruang transfigurasi binatang buas.” Yan Hui mengedikkan bahu.
Ekspresi Tian Xin mulai menggelap. Tak seperti Tian Xin, Qiao WuXing tidak terpengaruh dan bertanya, “Ada sesuatu yang terjadi?”
Yan Hui menatapnya tertegun sebelum dengan riang berkata, “Sebenarnya aku juga tidak yakin, tapi dia terlihat seperti sedang menuju ke Ruang Buku. Entah kenapa, tiba-tiba dia berbalik setengah jalan lalu mengatakan hendak kultivasi tertutup.”
Ekspresi Tian Xin berubah.
Qiao WuXing segera mengerti maksudnya.
“Kak WuXing, dia tidak mungkin mendengar percakapan kita bukan?” Tian Xin mengunyah-ngunyah bibirnya.
Qiao WuXing menghembuskan napas.
“Dia harus lewat situ untuk bisa ke Ruang Buku. Aku rasa dia pasti mendengarnya.” Meskipun nadanya menyesal, dalam hatinya dia bersyukur untuk perubahan peristiwa ini. Tindakannya merupakan penolakan yang begitu jelas, sehingga dia meragukan Tian Xin tidak menerima pesannya.
“Apa yang kalian bicarakan?” Cheng XiangRong ditinggalkan dalam kondisi bingung.
“Tidak apa-apa. Kembali ke dalam kamarmu,” teriak Tian Xin dengan frustrasi padanya sebelum menuju ke kamarnya sambil menghentakkan kaki dengan marah lalu membanting pintu.
Cheng XiangRong menggelengkan kepalanya. Seperti yang dia duga, sulit untuk berurusan dengan tantrum si nona.
“Maafkan aku. Suasana hatinya sedang buruk. Aku meminta maaf atas namanya,” kata Qiao WuXing.
“Tidak apa-apa.” Cheng XiangRong merasa kewalahan oleh permintaan maaf yang mendadak itu dan segera mengibaskan tangannya untuk menyatakan tak perlu mengkhawatirkannya.
Qiao WuXing tidak mengatakan apa-apa setelah itu. Sebelum pergi, dia menatap pintu You XiaoMo yang tertutup rapat. Dia tidak menemui Tian Xin lagi juga. Dia tidak perlu membujuknya lagi, sekarang semuanya terserah padanya untuk menghadapinya.
Cheng XiangRong masih sangat bingung. Dia menoleh ke arah Yan Hui yang berseri-seri, yang terlihat seolah berada di situ untuk dramanya, lalu bertanya, “Apa kau tahu apa yang terjadi?”
“Kau bisa mengatakan ini adalah kisah tentang dua laki-laki dan satu perempuan, tapi bukan cinta segitiga. Oh, betapa menyenangkannya. Soal-soal seperti perasaan memang benar-benar paling sulit dipahami,” Yan Hui tersenyum.
