Ketika Luo XiaoLou bangun, dia merasa hangat, dengan kenyamanan spiritual dan perasaan puas yang tak bisa dijelaskan. Luo XiaoLou meregangkan tubuh dengan nyaman, kemudian satu lengan meraih dan melingkari pinggangnya, memeluk Luo XiaoLou lebih erat.
Luo XiaoLou terkekang saat bergerak, merasakan dadanya sesak. Ketika mengangkat selimutnya, memang begitulah adanya, kepala berambut Yuan Xi bersandar di dadanya.
Luo XiaoLou berkedip dan bereaksi sejenak sebelum mengingat sekarang belum pagi, tapi masih siang, dan sepertinya Yuan Xi tertidur bersamanya ketika kembali. Saat mengangkat pergelangan tangan, komunikatornya memperlihatkan jam 1.30.
Mereka masih belum makan siang, dan saat ini, seperti refleks, perut Luo XiaoLou berbunyi. Suaranya tidak keras, tapi tangan yang mengelus perutnya membuatnya merasa malu.
Yuan Xi menggerakkan kepala ke arah leher Luo XiaoLou lalu mengatakan, “Uang yang aku peroleh sekarang, akan aku gunakan untuk memberimu makan.” Terasa hawa kebanggaan dan kepuasan dalam suaranya.
Luo XiaoLou menggumamkan protes, “Bukannya aku tak bisa makan dengan baik, dan kau menghabiskan sejumlah uang yang entah berapa banyak.” Luo XiaoLou berpikir sedih mengingat sebelas botol penguatnya.
Yuan Xi tertawa, “Kau bahkan tak perlu membantu menghemat uangku, aku mampu memberimu makan.” Sambil berbicara, dia menyentuhkan tangannya di tubuh Luo XiaoLou menanyakan, “Apa yang kau lakukan hari ini? Kenapa kau tidur di siang bolong?”
Luo XiaoLou menegang sambil menatap Yuan Xi dengan bodoh, lalu terbatuk dan berusaha membuat suaranya terdengar lebih tenang, “Tidak… aku tidak melakukan apa-apa, hanya letih.”
Yuan Xi memiringkan kepala sambil menatap Luo XiaoLou sejenak, kemudian mendadak matanya bersinar dengan pandangan yang mengatakan, ‘Aku sepenuhnya mengerti,’ “Jadi karena semalam? Tak perlu dibuat malu, tapi kau sudah kehilangan banyak tenaga karena tidak berlatih beberapa hari. Biasanya kau baik-baik saja.”
Wajah Luo XiaoLou berubah merah kemudian putih, tapi tidak menunjukkan kesalahpahaman yang memalukan. Hidup selalu lebih penting dari muka seorang lelaki atau apapun lah itu.
Ketika bangun, Luo XiaoLou menyadari dirinya telah tertidur di kasur Yuan Xi, dan merasa senang saat ini bukan malam, kalau tidak, dia sudah ada di sarang harimau.
Setelah itu, Yuan Xi membawa Luo XiaoLou, Yuan Nuo, dan Yue Shang ke restoran untuk makan siang. Mereka mendiskusikan tindakan tentara.
Ketika Yuan Xi menyebutkan binatang buas eksotik, buah pencuci mulut Luo XiaoLou yang baru saja ditusuknya dengan garpu, terjatuh lagi. Sambil lalu, Yuan Xi menangkapnya dan membantu Luo XiaoLou menaruhnya lagi di piring.
“Kak, kali ini rasanya paling jelas. Aku ingin tahu seperti apa kemungkinan penyergapannya?” tanya Yuan Nuo.
“Semua pelabuhan telah dijaga ketat, dan seluruh kota Eero sudah dikepung, jadi aku tak percaya kita akan membiarkannya lolos kali ini. Mungkin, kita akan menangkap satu, tahun ini. Aku pastikan akan mengantarnya ke kuburan dan memperlihatkan pada mereka, musuhnya bukan apa-apa sekarang,” kata Yuan Xi dengan lirih.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Yang dikatakan Yuan Xi, sekarang militer sedang melakukan pencarian menyeluruh, termasuk masyarakat adat, dan orang-orang mendapatkan pengujian medis. Aku percaya saat kompetisi meka berakhir, waktunya bagi kita untuk bergabung membantu,” kata Yue Shang, saat melihat gelas Yuan Xi kosong, dia mengisinya lagi.
Namun Luo XiaoLou menjadi semakin ketakutan saat mendengarkan. Tampaknya bencana yang dibawakan si bangsat Luca padanya masih jauh dari berakhir.
Meskipun bersama Yuan Xi dan yang lainnya, bukan berarti dia tak perlu diperiksa. Pemeriksaan medis biasa tak akan dapat mendeteksi garis keturunan binatang buas Luo XiaoLou, kalau tidak dia tak akan dapat tumbuh dewasa sampai sekarang dengan aman. Tapi apakah pemeriksaan yang dilakukan departemen militer secara khusus untuk menyergap binatang buas akan mengungkapnya?
Luo XiaoLou benar-benar merasa sebagai binatang buas paling tak berdosa dan menderita di dunia. Dia harus hidup di antara orang-orang yang sangat membencinya sampai ingin mengulitinya hidup-hidup.
Yuan Nuo dan Yue Shang tidak tampak terlalu baik. Luo XiaoLou bersandar pada Yuan Xi tanpa menggerakkan otot sedikit pun. Tentu saja, bukan berarti Yuan Xi tidak terpengaruh. Meskipun tak terlihat jelas perubahan suasana hati Yuan Xi, setelah berhubungan dengannya dalam waktu lama, Luo XiaoLou tahu suasana hati Yuan Xi cukup buruk, yang dapat terlihat dengan mengawasinya minum gelas demi gelas.
Luo XiaoLou bahkan merasa lebih tertekan. Saat dirinya mabuk, Yuan Xi akan mengambil kesempatan untuk melakukan ini dan itu. Tapi ketika Yuan Xi mabuk, dia akan memintanya berinisiatif ini dan itu padanya…
Setelah makan siang, Yue Shang dan Su Lan harus pergi, sehingga kedua saudara sepupu itu pergi lebih dulu. Yuan Nuo menatap Yuan Xi yang berwajah dingin, dan melihatnya sudah mabuk.
Di kamar, Luo XiaoLou tidak berani mendekati tempat tidur dan membiarkan Yuan Nuo membantu Yuan Xi ke tempat tidur.
Ketika Yuan Nuo keluar dari kamar tidur, dia melihat Luo XiaoLou, yang seharusnya cukup punya perhatian untuk mengurus sepupunya di tempat tidur, telah duduk dengan posisi nyaman di sofa sambil menonton TV.
Adik Yuan merapatkan bibirnya dan akhirnya duduk di sofa juga dengan wajah tegang.
Luo XiaoLou melontarkan lirikan aneh pada Yuan Nuo, melihat Adik Yuan tak bermaksud pergi, lalu bangkit menuangkan dua gelas air di bar.
Yuan Nuo menerima gelas dan berterima kasih padanya, kemudian bertanya dengan terkejut, “Kau menonton pertandingan sepupu?” Ah, tampaknya Luo XiaoLou masih terobsesi dengan sepupu, pikir Yuan Nuo dengan suram.
Luo XiaoLou merespon lalu kembali duduk di sofa. Kemudian memilih video pertandingan Yuan Xi.
Setelah beberapa detik, Luo XiaoLou mendadak memikirkan binatang buas eksotik lalu melirik pada Yuan Nuo, berpura-pura tak berpikir apa-apa, bertanya, “Apa pencarian binatang buas eksotik akan mempengaruhi kompetisi meka?”
“Seharusnya tidak. Hanya sampai setelah setiap kontestan diperiksa, kontesnya mungkin sudah selesai,” kata Yuan Nuo, sambil melirik Luo XiaoLou, “Kau mengkhawatirkan apa? Dengan adanya kakak di sini, binatang buas eksotik tak akan bisa mendekatimu sama sekali. Kau pasti akan baik-baik saja.”
“Mm……” Luo XiaoLou merespon lalu berpaling lagi untuk melanjutkan menonton videonya, sekali lagi tanpa daya menyadari bahwa orang-orang jauh lebih menakutkan daripada binatang buas eksotik.
Setelah Yuan Nuo pergi, pikiran Luo XiaoLou melayang sambil menonton video.
125 dengan ekornya terangkat ke atas, menyadari Luo XiaoLou belum memilih saluran selama beberapa waktu dan sangat terdistraksi, lalu bertanya, “Ada apa denganmu?”
“Aku hanya ingin tahu apa akan ada masalah sekarang setelah seluruh tentara kota keluar untuk menangkapku,” kata Luo XiaoLou.
125 menimbang sejenak sambil berkata, “Selama kau tidak berubah lagi, mereka tidak akan pernah bisa menemukan. Kau sendiri memiliki darah manusia, dan ibumu telah melakukan teknik penyamaran pada tubuhmu, jadi situasinya tidak begitu istimewa. Kau tak akan bisa terbongkar.”
Luo XiaoLou menghembuskan napas lega sambil berkata, “Mm, aku akan berhati-hati sampai meninggalkan planet ini. Meskipun, kalau kalah dalam pertandingan, aku pasti tak bisa berubah lagi.”
Saat Yuan Xi terbangun, Luo XiaoLou masih menonton video. Dia sama sekali tidak terkejut, Luo XiaoLou benar-benar menyukainya dan sering bertarung melawannya di jejaring virtual. Terlebih lagi, melihat Luo XiaoLou menonton dirinya mengendalikan meka, dengan penuh kekaguman, membuat mulut Yuan Xi melengkung ke atas.
Saat makan malam, Yuan Xi dan Luo XiaoLou menonton video bersama di sofa. Ketika pertandingannya berakhir, Luo XiaoLou menggunakan remot untuk memilih dan tak sengaja memilih bagian tinjauan kompetisi meka.
Saat ini sedang mengulas para pejuang meka luar biasa dalam dua hari terakhir, dan bahkan memiliki daftar pemain terbaik.
Luo XiaoLou bahkan melihat Shao Rong, Zhuang Sheng, dan Yates, sehingga dirinya merasa terkejut sekaligus senang, Yates benar-benar berkembang semakin baik.
Saat melihat-lihat lebih jauh, satu nama yang lebih akrab muncul di layar, tangan Luo XiaoLou yang memegang remot gemetar sesaat.
Para pengulas profesional melanjutkan: Penampilan pemain 521 di hari pertama tidak begitu mengesankan, hanya serangan-serangan jarak jauhnya yang dianggap luar biasa. Tapi di hari kedua, kecepatan dan kekuatannya meledak dengan peningkatan yang luar biasa.
Luo XiaoLou melirik ke arah Yuan Xi, yang menatap layar, menonton video pertarungannya, merasa tak yakin apakah perlu mengganti salurannya sekarang, yang akan membuatnya lebih merasa bersalah.
Luo XiaoLou mencengkeram remot di tangannya sambil menatap lekat meka biru gelap yang ganas di layar beberapa saat. Satu-satunya hal menguntungkan adalah sebagian kebiasaannya menghilang karena ledakan Sumber Kesadarannya, kalau tidak, sulit menjamin Yuan Xi tak akan melihat petunjuk apapun.
“Jadi, bagaimana menurutmu 521 ini?” Supaya lebih wajar, Luo XiaoLou berpura-pura membuka mulut sambil lalu.
Yuan Xi lebih bersantai lagi di sofa, menyilangkan kaki, lalu menggelengkan kepalanya, “Benar-benar tak layak.”
Mulut Luo XiaoLou berkedut sambil bertanya, tak begitu meyakinkan, “Kenapa?”
Yuan Xi menatapnya, seolah heran enapa Luo XiaoLou merasa tertarik pada orang seperti itu, “Kekuatan dan kecepatannya lumayan, tapi tekniknya berkarat, mirip denganmu. Kalau bertemu dengan ahli yang sesungguhnya, pasti akan kalah.”
Luo XiaoLou berpaling, tak mau memperhatikan Yuan Xi lagi.
Keesokan paginya, sebelum meninggalkan kamar, Yuan Xi memberi instruksi pada Luo XiaoLou, “Selama beberapa hari ke depan, kau tak boleh berkeliaran. Sebaiknya diam saja di kamar sepanjang waktu.”
Luo XiaoLou segera mengiyakan dengan jujur. Ketika keluar lagi, dia memilih untuk mengenakan dandanannya di tempat terdekat, berusaha memastikan tak seorang pun dapat melihat wajahnya yang sesungguhnya.
Hari ini, entah kenapa, mode kompetisinya berubah sementara, dari mode bertarung menjadi mode bertahan hidup. Jumlah orangnya juga berubah menjadi kelompok delapan orang. Perubahan ini bukannya belum pernah terjadi dalam sejarah turnamen meka, tapi kali ini tak ada pemberitahuan lebih awal. Para peserta merasa bingung sesaat tapi kemudian menerimanya.
Luo XiaoLou tidak merasa keberatan dengan format baru ini, dan bahkan merasa akan jadi lebih mudah. Selama berhati-hati menghindari meka lainnya, dia akan dapat menang tanpa pertarungan ketika hanya tiga yang tersisa.
Ketika memasuki ruang duduk, Luo XiaoLou merasa terkepung untuk pertama kalinya. Sudah ada lima orang di dalam. Setelah berada di dalam, Luo XiaoLou menempati satu sudut, berusaha memperkecil keberadaannya.
Ketika pertandingannya hendak dimulai, dua orang terakhir masuk, satu diikuti yang lainnya. Yang pertama adalah remaja berwajah bayi, tapi ketika melihat sosok arogan berambut perak di belakangnya, Luo XiaoLou segera menundukkan kepalanya dan jantungnya berdebar lebih kencang.
Meskipun Luo XiaoLou sudah memperkirakan akan bertemu seseorang yang dikenalinya, tapi tidak menduga akan bertemu begitu cepat.
Penulis ingin mengatakan:
Sebenarnya, saya bermaksud menyelesaikan pertandingannya hari ini, tapi sudah terlalu larut dan saya harus bekerja besok. Judas minta maaf, semuanya! OML
