Buku Tiga: Turnamen Meka
Bab 70: Meka
Cahaya terang menyelimuti 125 di tengah-tengah gudang, dan Luo XiaoLou tak tahan hingga memejamkan mata dan melangkah mundur.
Kemudian, tak ada kemudian. Merasa kebingungan, Luo XiaoLou menurunkan lengan yang menutupi wajahnya, lalu menengadah melihat sosok di tengah ruangan. Luo XiaoLou tercengang.
Itu meka berbentuk seperti manusia berwarna biru laut, tingginya melebihi sembilan meter, lebih ramping dan lebih kecil dari meka biasa. Sekujur tubuhnya biru kehijauan muda, seperti air laut yang mengalir. Dan meskipun Luo XiaoLou telah mempelajari banyak material selama ini, dia masih belum dapat mengetahui apa materialnya.
Meka itu berdiri tanpa suara, bangga, menonjol, dan luar biasa.
Tingginya sekitar tinggi meka perempuan, tapi tanpa gaya flamboyan, dan warnanya lebih kalis. Soal kerangka mekanya, Luo XiaoLou bahkan tak dapat menemukan bagian hiasan atau yang tak berguna. Ramping dan tak terlalu tinggi, hanya berdiri tanpa suara, memberi kesan kekuatan dan keindahan, perasaannya begitu kental sehingga Luo XiaoLou tak dapat memalingkan pandangan.
Dia tak pernah melihat meka yang begitu mencengangkan, bahkan Langit Berawan terlihat seperti ada sesuatu yang hilang jika dibandingkan.
Luo XiaoLou dengan dungunya menatap meka itu, tak bisa kembali pada kesadarannya dalam waktu lama.
Untuk alasan tertentu, saat memandangi meka itu, dia dipenuhi emosi dan merasa harus mengatakan sesuatu. Saat itulah dia mendengar suara, “Hei! Apa maksudmu? Berani-beraninya kau tak menyukai aku? Kau – genmu bahkan tak separuhnya binatang buas eksotik! Lagipula, aku meka yang paling mulia, elegan, dan anggun di seluruh Federasi-“
Luo XiaoLou mengekang emosi dalam hatinya dengan kesulitan, dan kemudian memotong pertanyaan jengkel 125, meyakinkan dengan lemah, “Aku tidak bermaksud tidak menyukaimu. Sebenarnya, aku rasa penampilanmu – Aku rasa kau lebih menghargainya – tiga kata sifat yang dapat menggambarkanmu patut disombongkan. Penampilanmu – hebat.”
Luo XiaoLou tidak tahu apakah pantas menyanjung 125 sedemikian rupa. Sekarang dia hanya berharap 125 akan tenang dan tidak mati karena terkejut dan senang.
125 terdiam lagi. Luo XiaoLou mengambil kesempatan untuk melihat lebih dekat meka yang luar biasa indah dan menawan itu. Perbedaan antara ketika dia membuka dan menutup mulutnya, amat sangat besar. Luo XiaoLou memuji kemampuannya sendiri untuk menahan diri sambil lalu.
Entah ilusi atau bukan, meka di depannya tampak sedikit mengangkat kepalanya dengan bangga, sambil menjaga tubuhnya tetap tegak dan sempurna. Dia melangkah ke arah Luo XiaoLou, kemudian, sambil menjaga penampilan bangganya, mengatakan, “Meskipun kau memujiku sedemikian rupa, aku tidak bermaksud terlalu senang. Jangan bayangkan aku akan mematuhimu tanpa tuntutanku sendiri!”
Luo XiaoLou tersenyum sambil menatap meka di depannya, yang ekornya hampir terangkat ke langit setelah dipuji, kemudian berkata, “Tidak. Aku sungguh-sungguh berpikir penampilanmu indah. Tak ada maksud lain.”
125 segera berkata dengan terkejut, “Sungguh, sungguh?” Setelah itu, dengan bergedebuk, meka itu menghilang dari tempat semula berubah menjadi si gemuk hijau kecil dengan wajah merah yang –sulit diamati— mencurigakan. Dia bergegas menghambur ke pelukan Luo XiaoLou dan menggosok-gosokkan kepalanya yang besar di mantel katun Luo XiaoLou. “Aku punya model lain, tapi pemilikku tak mau menggunakannya. Gaya yang aku rancang adalah versi diperbesar dari yang tampak sekarang… Tyrannosaurus Rex yang mengintimidasi… tak buruk juga! Hehehehe!”
Sambil dengan malu-malu mengekspresikan kesenangannya dipuji, dia menggoyang-goyangkan ekornya yang besar. Dan pada saat yang sama, 125 mengeluarkan suara tawa yang aneh dari mulutnya.
Tak mampu berbicara, Luo XiaoLou menatap meka tipe binatang di pelukannya. Diam-diam dia merayakan dalam hati, terima kasih pada pandangan ke depan pemilikmu. Kalau tidak, akan jadi pertanyaan apakah aku berani mengemudikanmu keluar.
Luo XiaoLou membelai kepala besar di pelukannya sambil berkata dengan sabar, “Nah, kalau begitu, ayo perbaiki dirimu dulu sebelum hal lainnya.”
125 mengangkat kepalanya, menatap dari samping pada Luo XiaoLou sejenak, tak ingin berhenti berbicara. Tapi akhirnya, dengan patuh dia turun dari Luo XiaoLou kemudian berubah kembali ke bentuk mekanya.
Luo XiaoLou mengelilinginya dua kali. Kebutuhan memperbaikinya tampak jelas. Bagian cangkangnya rusak berat di pundak 125, dan digantikan yang baru, tapi itu hanya pelindung virtual dan tidak sepenuhnya terpasang.
“Ada di sini. Aku sudah membuat cangkang luarnya sendiri karena materialnya telah terkumpul, tapi tak bisa memasangnya sendiri sehingga butuh pertolonganmu,” kata 125, sambil menggunakan satu lengan untuk mengangkat Luo XiaoLou supaya duduk di pundaknya.
Luo XiaoLou mengamati kulit luarnya. Dia hampir tak dapat mendeteksi Batu Mengapung dan material lainnya, tapi material utamanya jelas sesuatu yang belum pernah dilihatnya. Dia juga memindai konstruksi 125, yang tak dapat terlihat dari luar, kecuali saat melihat ke dalam melalui bagian yang rusak, dan dia dapat melihat konsep rancangannya sepenuhnya berbeda dengan meka Federasi.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Bagaimana caraku menolongmu?” Luo XiaoLou bertanya sambil mengusap bagian yang rusak. Melihat luka besar itu, kerusakan yang diderita 125 pada saat itu pasti sangat parah, dan Luo XiaoLou menyadari dirinya merasa sangat tak nyaman memikirkannya.
“Dibutuhkan setidaknya kekuatan Sumber Kesadaran tingkat lanjutan untuk memperbaiki aku, tapi kekuatan Sumber Kesadaranmu berbeda dari binatang buas eksotik lainnya. Mungkin karena kau tidak mendapatkan metode pelatihan tradisional. Sekarang cobalah kekuatan fusi Sumber Kesadaran yang sering kau lakukan untuk melebur pelindung ini padaku,” kata 125.
“Aku usahakan,” kata Luo XiaoLou sambil menaruh tangan di bagian yang rusak lalu memejamkan matanya.
Ini pertama kalinya kekuatan Sumber Kesadaran Luo XiaoLou digunakan untuk tujuan praktis sejak meningkatkannya di gua, dan ternyata lebih lancar dari latihannya. Material mengalir dengan patuh bersama kesadarannya ke manapun kekuatan Sumber Kesadarannya menjangkau kemudian perlahan melebur bersama. Selain meka binatang buas eksotik, memang langka melihat material begitu baiknya diadaptasi menggunakan Sumber Kesadaran.
Satu jam kemudian, Luo XiaoLou membuka matanya, basah kuyup oleh keringat. Dia segera melihat ke bawahnya.
Pendar biru pundak 125 tak lagi terlihat, seolah kulit luarnya telah tumbuh dan menyatu dengan tubuhnya. Dan terasa emosi dari mekanya: bersemangat dan suka cita.
Satu pikiran terlintas di benak Luo XiaoLou. Sekarang teknologinya begitu canggih dan kecerdasan buatan merupakan sistem kendali yang dibutuhkan meka, apa meka para pejuang juga punya emosi? Tapi setelah dipikir lagi, kecerdasan buatan seperti 125 tak dapat disimpulkan oleh nalar wajar, dan meka lainnya mungkin juga tak sama.
125 menurunkan Luo XiaoLou, kemudian mundur, bersikap serius dengan mengatakan, “Aku bersyukur kau bisa memperbaiki aku. Dengan menghilangnya Bintang Asal Biru, kalau tak bisa menemukan satu binatang buas eksotik, aku mungkin tak akan pernah dapat berdiri di depan orang-orangku lagi seluruh hidupku dengan tubuh utuh!” kata 125 dengan perlahan, “Aku sudah berjanji akan mengizinkanmu mengendalikan aku. Sebelumnya, bolehkah aku meminta sesuatu?”
125 yang begitu serius membuat Luo XiaoLou sedikit tak nyaman, dengan bimbang, “Kau beritahu aku dulu.”
“Aku ingin memintamu menyelamatkan tuanku.”
Luo XiaoLou tertegun, “Tuanmu? Di mana dia? Bukankah kau bilang dia meninggalkanmu?”
125 menundukkan kepal, dan sekujur tubuh meka itu tampak diliputi kesuraman, “Iya, bertahun-tahun lalu, tuanku meninggalkan aku untuk melindungi pendampingku yang terperangkap di tangan manusia Federasi. Aku ditinggal sendirian, sementara kakakku yang mengawal tuanku.”
“Tunggu, kakakmu?” Luo XiaoLou bertanya dengan kedutan di mulutnya, “Apa meka Bintang Asal Biru juga memiliki keluarga besar yang harmonis dan saling mengasihi?”
“Tentu saja. Kakakku adalah meka binatang buas eksotik pertama yang pernah diciptakan tuanku, dan aku yang kedua. Terakhir kali aku menghubungi, kakakku memberitahu pemilik kami terperangkap dan tak bisa keluar tanpa pertolongan meka binatang buas eksotik lain. Kemudian kakakku terbang kembali ke Bintang Asal Biru sendiri untuk mencari bantuan. Aku selalu mengawasi dan menunggu kabar dari tuanku dan kakakku. Saat menunggu – Bintang Asal Biru meledak. Tak seorang pun tahu apa yang terjadi pada dunia tempat tinggal kami.”
Pada saat ini, 125 menatap Luo XiaoLou, “Aku sudah mengawasimu selama bertahun-tahun. Bisakah kamu memenuhi permintaanku ini menyelamatkan tuanku?”
Luo XiaoLou perlahan melangkah mundur. Dia tak tahu apa yang dirasakannya, tapi sebagian besar, dia tersentuh. Satu meka menunggu kabar dari tuannya, sendirian di tempat yang aneh, mendampingi garis keturunan yang mungkin tak punya peluang terbangun.
Meskipun dia tak bisa diandalkan dan menghantui, hati sederhana 125 menahan perasaan yang jauh lebih murni dari pendamping manusianya.
125 melihat kebimbangan Luo XiaoLou dan melanjutkan dengan cemas, “Kau tak mau? Hei, tak boleh begitu! Aku tak akan meminta satu hal ini kalau kau tidak menyanjungku sedemikian rupa untuk menyenangkan hatiku! Aku akan membacakan persyaratan yang sudah aku persiapkan!”
Luo XiaoLou tersenyum tipis sambil berkata, “Tidak, aku tidak menolakmu. Aku hanya sedang bertanya-tanya apa aku punya kekuatan untuk menyelamatkan tuanmu. Kau tahu, aku lemah. Kalau aku begitu saja menjanjikanmu sesuatu dan kemudian tidak melakukannya, bukankah itu malah akan lebih mengecewakanmu.”
125 tampak memandangnya dengan bingung, dan setelah beberapa saat, berkata terkejut, “Jangan mengkhawatirkan itu sama sekali. Aku di sini. Aku akan membantumu menjadi pejuang meka terhebat yang pernah ada! Jadi, apa kau setuju?”
Sambil menatap 125 yang waspada, Luo XiaoLou menimbang beberapa detik kemudian mengatakan, “Aku bisa berjanji padamu, tapi kau juga harus menjanjikan sesuatu padaku. Kalau aku menyelamatkan tuanmu, kau harus memastikan dia tak akan melakukan apa-apa yang membahayakan Federasi. Aku tak ingin diburu seluruh galaksi karena menjadi sekutunya.”
125 segera berkata, “Aku bisa menjamin ini. Tuanku, kalau tidak penting, tidak akan pernah datang ke Federasi. Lebih jauh lagi, Bintang Asal Biru sudah menghilang. Meskipun diselamatkan, dia masih akan pindah jauh-jauh dari Federasi yang telah memburunya.”
“Baiklah kalau begitu, aku akan berjanji melakukan yang terbaik. Jangan terlalu berharap dariku sampai aku sudah menyelamatkannya,” kata Luo XiaoLou. Dia sebenarnya tidak membenci menyelamatkan binatang buas eksotik. Jika dia satu-satunya yang memiliki darah keturunan aneh seperti ini, terlalu kesepian sendirian saat dia diburu dan harus mempertahankan diri di tempat tanpa manusia.
Dengan perkataan Luo XiaoLou, meka biru laut itu mendadak berlutut dengan satu kaki, menundukkan kepala pada Luo XiaoLou, dan dengan khidmat bersumpah, “Mulai sekarang, aku bersedia melayanimu sebagai tuanku, tak pernah meninggalkanmu, dan aku akan selalu setia.”
Sudut mulut Luo XiaoLou berkedut. Tak pernah meninggalkan? Ini – apa ini menerima meka atau anak anjing, ah? Namun, Luo XiaoLou masih tersenyum tipis, menyingkirkan persoalan kepribadian, dengan meka sekeren ini, sebagai pemiliknya, dia benar-benar terlalu senang.
Luo XiaoLou ingin masuk dan mencoba mengemudikannya, tapi ini bukan tempat latihan meka, dan dia tak bisa berbalik sama sekali.
Setelah berubah kembali menjadi Tyrannosaurus Rex hijau dan pulang lagi bersamanya, Luo XiaoLou bertanya dengan bingung, “Bagaimana mungkin transformasinya menjadi meka biru saat tombol ruangnya jelas berwarna hijau?”
125 dengan bangga melirik pada Luo XiaoLou. Mulut besarnya membuka dan menutup, “Kalau bentuk meka di dalamnya, tombol ruang akan terlihat biru, kalau dalam bentukku yang sekarang, akan berwarna hijau.”
Luo XiaoLou tertawa, makhluk ini sebenarnya punya gen bunglon, bukan?
Karena penasaran, Luo XiaoLou bertanya sambil lalu, “Omong-omong, kau baru saja mengatakan kalau aku mau mengendalikanmu, kau sudah mempersiapkan beberapa persyaratan, apa itu?”
Mata besar 125 bersinar, mencari-cari di sekitar perutnya, kemudian secarik kertas muncul di telapaknya. Dia menyapu dirinya dua kali, sesuatu yang mencurigakan seperti air liur hampir mengalir keluar di antara gigi depannya yang besar. “Nah, ini. Apa kau akan memuaskan aku?”
Luo XiaoLou memegang kertas itu di tangannya, matanya menari-nari girang.
Ada puluhan hal dan Luo XiaoLou membacakannya, “Jangan memerintahnya; belikan satu kilogram kacang atau biji-bijian lain setiap hari; beri hadiah setiap akhir pekan; jangan tinggalkan dia sendirian; beri kamar khusus, dengan tempat tidur lembut dan TV, dst.”
Mata besar 125 bersinar terang pada Luo XiaoLou, “Apa kau bersedia melakukan semua hal ini untukku dan menjadi tuan terbaik di dunia?”
Mulut Luo XiaoLou gemetar. Apa bedanya dari membesarkan seorang anak?
Dia berkata dengan tegas, “Tidak, aku tak punya rencana untuk itu. Maafkan aku, tapi aku tidak akan bersaing demi penghargaan menjadi tuan terbaik di dunia.”
Mulut besar 125 menganga dan dia hendak menangis, ketika mendadak liftnya berhenti dan seorang wanita gemuk, yang berpakaian bagus, dengan seekor anjing putih di dekat kakinya berjalan masuk.
Jadi tangisan hebat 125 tertahan, dan dia hanya dapat menyentak “Bah!” Suara gonggongan yang aneh.
Wanita itu dan anjingnya terlihat kaget. Dia memandang 125 di dekat kaki Luo XiaoLou dengan jijik, lalu menoleh padanya untuk menyarankan, “Peliharaanmu tak berselera dan buruk rupa. Saya dengan tulus merekomendasikan agar Anda mengadopsi yang lain. Dalam lingkungan kita, ada rumah sakit hewan di bangunan 2. Ada berbagai jenis peliharaan, termasuk peliharaan kecerbasan buatan dan peliharaan alami!”
Luo XiaoLou melirik 125, yang sedang mencengkeram celananya dengan mata berapi, sambil berkata dengan tenang, “Tidak, saya sangat menyukai peliharaan saya.”
Setelah berkata demikian, Luo XiaoLou berjalan keluar bersama 125, sementara wanita gemuk itu mengernyit.
Tak lama kemudian, dari dalam lift terdengar jeritan wanita gemuk itu. Dia menemukan anjingnya yang selalu bangga ternyata mengencingi…
Kembali di apartemennya, 125 yang trauma secara fisik dan mental menuju ke kamar mandi di sebelah kamar tamu sendirian, meludahkan bulu-bulu putih dari sudut mulutnya.
Saat Yuan Xi pulang, Luo XiaoLou telah mengisi kulkas – termasuk keik Miki.
Khawatir Yuan Xi akan menyeretnya mempelajari olah raga tertentu, Luo XiaoLou, setelah menghabiskan makanannya, mencuci, dan merapikan kamar, memijat Yuan Xi, kemudian menyebutkan bahwa dia perlu masuk jejaring virtual.
Yuan Xi menatapnya tanpa berkata apa-apa, membaringkan tubuhnya sendiri, lalu mengeluarkan komputer mini.
Luo XiaoLou merasa lega kemudian memasuki jejaring virtual, yang sudah lama tak dikunjunginya.
Setelah masuk, Luo XiaoLou melihat satu pesan, kemudian mengkliknya. Pesan itu dari asisten masternya, memintanya datang ke lab jaringan begitu dia daring.
Ketika Luo XiaoLou tiba, Restu sudah ada di situ. Ketika melihat Luo XiaoLou masuk, Restu menatapnya sambil menganggukkan kepala menyapanya.
Luo XiaoLou sudah terbiasa dengan sikap acuhnya dan langsung menemui master sendiri.
Pandangan master menyapu mereka berdua lama sekali, sehingga menyebabkan Luo XiaoLou dan Restu saling berpandangan, sambil bertanya-tanya apa yang terjadi hingga membuat master memperhatikan mereka seperti itu.
Akhirnya, master berkata dengan sanggat enggan, “Kalian sudah kembali, jadi semuanya baik-baik saja, bukan?”
Luo XiaoLou menimbang kemudian mengangguk. Restu juga mengatakan dia dapat datang.
Master terdiam sesaat lalu berkata, “Senin, Rabu, Jumat, datang jam 8.30 malam.”
Mereka berdua mengatakan bisa, lalu Master mengibaskan tangan mengisyaratkan keduanya keluar.
Luo XiaoLou dapat melihat suasana hati Master jelas tidak baik hari ini dan sedikit lebih sering memandang berkeliling, sementara Restu tampaknya tidak merasakannya. Malah, asisten yang bertugas mengontak mereka, sebelum mereka meninggalkan ruangan, mendatangi dan bercakap-cakap dengan mereka berdua tanpa hal penting.
Luo XiaoLou memikirkannya kemudian bertanya, “Kakak Lu, apa suasana hati Master sedang buruk hari ini?”
Asisten itu segera memperlihatkan ekspresi lega sambil berkata dengan senyuman pahit, “Tidak, ulang tahun Master akan segera datang dan dia masih belum menerima hadiah ulang tahun yang disukainya.”
Luo XiaoLou dan Restu saling berpandangan kemudian berkata sambil tersenyum, “Jadi begitu. Hari ini kami harus berterima kasih pada Kakak Lu karena mengingatkan kami. Kamu juga harus mempersiapkannya.”
Ketika mereka berdua keluar, asisten itu mengusap keringat di kepalanya, berharap Master tidak tahu dia sudah merusak citranya seperti ini.
Luo XiaoLou melihat malam masih belum larut lalu berjalan-jalan ke tempat lain, tepat pada waktunya melihat layar elektronik raksasa yang mengatakan Langit Berawan menerima tantangan Naga Hijau.
Naga Hijau adalah pemain terbaik kedelapan di jejaring virtual dan petarung tangguh.
Luo XiaoLou, yang sudah mendapatkan meka baru, merasa terkesan sehingga mengikuti orang-orang ke arena. Dia sudah pernah melihat pertarungan antara Langit Berawan dan yang lainnya. Ini pertama kalinya dia di Jejaring Virtual, dan saat itu dia hanya merasa takjub ada petarung meka yang begitu kuat.
Saat menontonnya lagi sekarang, Luo XiaoLou menyadari bahwa dia dapat melihat gerakan Naga Hijau pada umumnya. Dan Langit Berawan – meka putih itu bahkan lebih cepat lagi, dengan manuver pendek yang sangat tajam dan cepat.
Gerakan-gerakan yang dapat dijuluki nama-nama sulit jarang diteriakan mulut-mulut penonton. Orang-orang merasa terkejut menemukan gerakan Langit Berawan sudah berubah lagi. Gerakannya lebih rumit, lebih cepat, dan sebagian besar dari gerakan-gerakan sulit itu, tapi dengan satu atau lebih variasi yang cerdik.
Kali terakhir meka sepuluh teratas bertarung dengan Langit Berawan, mereka dapat bertahan setidaknya empat puluh menit sebelum kalah. Tapi sekarang, dalam waktu kurang dari setengah jam, Naga Hijau sudah kalah.
Langit Berawan berbalik tanpa menengok lagi, seperti yang selalu dilakukannya setiap kali menang.
Bersama kerumunan penonton, Luo XiaoLou meninggalkan arena dengan terkejut.
Hati Luo XiaoLou terus bergelora. Orang ini terlalu hebat. Gerakan seperti itu tanpa tersendat merupakan hal yang jarang terlihat pada petarung meka lainnya.
Dan yang membuat bingung Luo XiaoLou adalah dia merasakan ketidakasingan yang ganjil baik dengan Restu maupun Langit Berawan.
