Kotak-kotak energinya terjual. Itu yang diharapkan Luo XiaoLou. Benda-benda seperti ini… tidak akan pernah ketinggalan zaman. Terutama kotak energi kelas lebih atas.
Soal membuat beberapa lagi… aku tak keberatan. Tapi sebaiknya tetap membuat yang tidak dipedulikan Kane… Dan tak boleh menarik perhatian… Seharusnya tidak sampai dapat menarik perhatian pada dirinya sendiri. Dia tak ingin mendapat masalah.
Karena keluarga PDG di belakang Kane memiliki latar belakang militer, mereka tegas. Kalau tidak, militer tidak akan pernah melepasnya tanpa berkata apa-apa. Tak ada bukti nyata soal ini, tapi ada kabar burung Kelompok Kane memasok militer dengan sejumlah besar kotak energi Tingkat 4 setiap bulannya.
Saat Luo XiaoLou masih memikirkannya, Manajer Gao tersenyum sambil berkata, “Luo XiaoLou, saya belum memberitahu harga kotak-kotak energi itu. Apa kau tertarik mengetahui harga kotak energi yang kau buat?”
Luo XiaoLou memberi tahu dirinya sendiri, orang ini rubah. Begitu dia bimbang, Manajer Gao segera melempar umpan. Tapi umpannya benar-benar menggelitik Luo XiaoLou. Ini penjualan konsinyasinya yang pertama sehingga dia merasa penasaran soal harga dan juga pasarnya.
Luo XiaoLou tersenyum sambil berkata, “Saya tak tahu soal itu. Sepanjang lebih dari 140.000 koin federal, saya mungkin akan menerimanya.”
Satu kotak energi 5.000 Luo harganya 140.000 koin federal. Tapi… kotak energiku 8.000 atau 9.000 Luo. Seharusnya lebih tinggi dari 140.000 koin federal.
Manajer tertawa, “Adik Luo, kau meminta terlalu sedikit. Keterlaluan bagiku. Sepuluh kotak energi itu… Sehari setelah Adik Luo mengirimnya, semuanya terjual untuk 350.000.”
Meskipun dia sudah bersiap, Luo XiaoLou tercengang. Dia memperkirakan harganya secara pribadi dan mengira akan sampai 200.000 atau 250.000. Tapi dia tak pernah menyangka akan mencapai 350.000!
Karena 350.000 adalah harga yang ditetapkan oleh Kelompok Kane untuk kotak energi Tingkat 4! Mereka menjual kotak energi Tingkat 4 dan semuanya lebih dari 10.000 Luo.
Luo XiaoLou ingin menghindari kecurigaan. Untuk menghindari kecurigaan, Luo XiaoLou menjaga tingkat energinya antara 8.000 sampai 9.500 Luo. Menurut kewajarannya hargnya akan berfluktuasi besar setiap ribu Luo.
“Bagaimana mungkin?” tanya Luo XiaoLou terperanjat.
Manajer Gao sangat puas, merasakan keterkejutan Luo XiaoLou. “Itu bukan harga akhirnya,” katanya sambil tersenyum. “Agar tidak menimbulkan masalah, kami menjaga harganya sampai 350.000. Dan saya harap kau mengerti kalau harganya melebihi harga Kane, tak akan baik jadinya bagi Musim Dingin Surgawi dan juga untukmu.”
Luo XiaoLou kembali pada kesadarannya. Katanya, “Tentu saja. Saya setuju dengan yang Anda semua lakukan. Kenyataannya… Harga ini… Sudah jauh melebihi perkiraan.”
Sepuluh kotak energi.
Tiga setengah juta.
Setelah mengeluarkan tiga ratus lima puluh ribu untuk Musim Dingin Surgawi, dia masih mendapatkan 3,1 juta.
Kau tahu… Hampir sekitar 300.000. 100.000 untuk material yang dibelinya sendiri. Batu radium berat yang paling mahal merupakan hadiah dari Master Yan.
Luo XiaoLou terkesan, kotak energinya mendatangkan keuntungan besar.
Mata sang manajer memicing. Karena mereka melelang dalam harga yang memuaskan konsinyator, maka mereka sudah separuh jalan. Dan seorang anak muda seperti Luo XiaoLou… Luo XiaoLou muda dan arif, dan dia juga sangat senang.
“Jadi… Mengenai permintaan saya… Adik Luo, apakah dapat memenuhinya?”
Luo XiaoLou berpikir sejenak, kemudian berkata, “Karena saya kenalan Manajer Gao, saya harus menolong Anda. Tapi, sekali lagi, saya harap tak seorang pun tahu asal mula kotak-kotak energi ini.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Jantung Manajer Gao jatuh ke tanah. Dia menepuk dadanya sambil berjanji, “Jangan khawatirkan soal itu. Bukan hanya kau, Dik, tapi siapapun yang datang menjual secara konsinyasi, informasi mereka sepenuhnya dirahasiakan. Musim Dingin Surgawi memiliki reputasi untuk itu.”
Manajer telah diperkenalkan padanya oleh Tian Li, dan telah membantu Luo XiaoLou dalam banyak hal, besar dan kecil. Setelah memastikan tak ada risiko kompromi, Luo XiaoLou mengatakan, “Baiklah. Berapa banyak yang Anda butuhkan?”
Manajer Gao terkesan oleh keterusterangan Luo XiaoLou. Dia segera mengatakan, “Saya membutuhkan lima kotak energi. Harganya masih 350.000. Saya meminta bantuanmu kali ini. Tak ada biaya konsinyasi.”
Hening selama beberapa detik. Direktor Gao mengubah pikiran dengan mengatakan, “Selain itu, saya ingin membicarakan bisnis. Kalau tidak merepotkan, Adik Luo, bisakah kau membawakan kotak-kotak energi pada saya untuk dijual secara konsinyasi setiap bulan? Kalau Adik Luo bersedia… saya bahkan akan memberimu semua material yang kamu butuhkan. Dan… biaya konsinyasinya juga akan bisa dinegosiasikan.”
Kuncinya adalah, dengan nama seperti itu, Musim Dingin Surgawi akan mendapatkan lebih banyak pelanggan.
Luo XiaoLou telah terbiasa dengan ketajaman dan kelicinan taktik manajer. Dia bisa menjual barang-barang Luo XiaoLou bahkan ketika dia tak punya banyak uang.
Dan… Luo XiaoLou berpikir sejenak, dan akhirnya berkata, “Iya, saya akan mengikuti aturan Anda. Bahan materialnya akan dikurangi dari pendapatan saya. Tapi, Anda tahu, saya tidak… Saya tak dapat memenuhinya. Sulit membuatnya. Dan saya khawatir tak bisa membuat terlalu banyak.” Sebenarnya Luo XiaoLou tak punya masalah membuat sepuluh kotak energi sehari. Tapi… Tapi… saat peluru telah ditembakkan, sampai kau bisa mempertahankan diri… Masih ada kebutuhan untuk menyembunyikan kekuatan seseorang!
Pada akhirnya, Luo XiaoLou dan manajer setuju setiap bulan, Luo XiaoLou akan membuat sepuluh kotak energi dan mengirimkannya.
Memikirkan akan mendapatkan lebih dari tiga juta koin federal setiap bulan, Luo XiaoLou merasa kepenatan fisik dan mentalnya telah banyak berkurang.
Manajer merasa sangat senang setelah berbicara bisnis. Sebelum mengakhiri percakapan, dia berkata pada Lou XiaoLou, “Musim Dingin Surgawi adalah pilihan yang baik untuk konsinyasi. Kalau kau memiliki bagian-bagian meka, dan lain-lain, kau juga dapat membanya ke sini, Dik.”
Luo XiaoLou terenyum tipis, “Belum… bagian-bagian meka, saya belum tahu banyak sekarang.”
Setelah mematikan komunikator, manajer bergidik sambil berkata pada diri sendiri, “Bisakah kau menemukan alasan yang lebih baik kenapa tak mau melakukannya? Kau membeli lima ratus bagian dasar dariku untuk berlatih. Dengan antusiasme semacam itu, siapa yang akan mempercayai perkataanmu?”
Luo XiaoLou membawa rebusan daging sapi dan ikan ke meja bersama dengan beberapa makanan vegetarian dan sop. Seperti titik jepit. Pintu kamar mandi terbuka dan Yuan Xi keluar dari situ, air menetes dari rambutnya.
Luo XiaoLou hampir tergerak saat memakan masakan rumah yang telah lama ditunggu. Latihannya sangat membawa manfaat bagi pejuang meka dan pembuat meka, tapi makanannya buruk.
Yuan Xi mungkin merasakan hal yang sama. Dia bahkan tidak terlalu pilih-pilih seperti dulu. Setelah makan siang, Luo XiaoLou membawa peralatan makan ke dapur untuk dibersihkan. Tapi, Yuan Xi, yang biasanya memasuki dapur hanya saat Luo XiaoLou sedang memasak, melangkah masuk.
Luo XiaoLou terkejut sambil melirik Yuan Xi sebelum melanjutkan menaruh piring-piring dan sumpit ke dalam mesin pencuci pintar yang canggih.
Yuan Xi ke lemari es dulu. Hampir kosong dan mereka masih belum punya waktu mengisinya lagi setelah kembali. Melihat deret yang kosong di tempat Luo XiaoLou biasanya menaruh keiknya, Yuan Xi terlihat sedikit pucat.
Dia menoleh hendak menanyai Luo XiaoLou, yang sedang mencondongkan tubuh di atasnya untuk menambahkan labu ke dalam pembuat jus. Yuan Xi menjilat bibir saat memperhatikan garis pinggang yang ramping, satu kenangan melintas di benaknya.
Yuan Xi menyimpan masalah keik untuk saat ini dan maju beberapa langkah. Dia menyambar pinggang Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou melanjutkan pekerjaannya karena sudah terbiasa dengan tingkah Yuan Xi. Dia mengambil segelas jus labu kemudian menyerahkannya pada Yuan Xi, yang ada di belakangnya. Dia bertanya, “Mau coba?”
“Yah… aku sudah memutukan. Ayo kita langsung coba,” kata Yuan Xi dengan pasti. Pada saat yang sama, dia memeluk Luo XiaoLou lebih erat.
Luo XiaoLou sedikit mengernyit. Di belakangnya, Yuan Xi tampaknya gelisah dan suhu tubuhnya tinggi. Dia jelas tak menjawab pertanyaannya. Apa dia masih sadar?
Yuan Xi mengambil gelas dari tangan Luo XiaoLou dan menaruhnya di meja dapur. Dia menarik Luo XiaoLou keluar dari dapur.
“Kau pasti ingin mencoba setengah mati yang sudah kau berikan padaku. Aku tahu kau menantikannya semalam… Dan kau begitu gugup dan tegang. Aku merasakan semuanya.” Yuan Xi terlihat begitu yakin dan matanya bersinar. Dia menoleh ke arah Luo XiaoLou. Dengan arogan, dia berkata, “Aku akan membawamu untuk mencobanya. Kau tak perlu berterima kasih padaku.”
Wajah Luo XiaoLou merona. Siapa…? Siapa yang akan berterima kasih padamu?
“Itu… Aku tak berencana — tunggu. Kenapa kita ke kamar belajar?” Luo XiaoLou menatap pintu di depannya dengan rona di wajahnya.
Yuan Xi mengangkat alisnya sambil berkata tak acuh, “Bukankah kita akan belajar? Tentu saja kau harus menonton dan belajar. Bukan salahmu. TV di kamar tidur tampaknya tidak terhubung. Kita akan mendapatkan yang lain besok. Selain itu… Ada skenario tertentu. Dan kamar belajar adalah salah satunya…”
Luo XiaoLou menatap Yuan Xi, merasa kewalahan. Apa yang telah dipelajarinya sepanjang hari?
Komputer di meja diperbesar dan hampir sebesar meja. Gambar di layar lebih realistis dan jernih. Luo XiaoLou begitu merona sehingga hampir tak dapat melihat. Tapi ketika suara-suara di dalamnya terdengar, wajahnya lebih memerah lagi.
Yuan Xi menarik hingga sobek kemeja Luo XiaoLou. Dia hendak mencium Luo XiaoLou ketika mendadak melihat kalung hijau yang berkilat di leher Luo XiaoLou. Satu spesies gemuk melintas di depan matanya.
Alis Yuan Xi terlonjak. Dia mencengkeram batu itu dan memerintah dengan nada tertahan, “Keluar.”
Batu itu bergetar dan 125 mendadak muncul di hadapan mereka. Dengan panik dia mencengkeram baju Luo Xiaolou dan tampaknya berusaha kembali.
Yuan Xi menarik ekornya yang tebal. “Sekarang,” katanya lirih, “pergi keluar dan bermain. Kami sibuk.”
125 bergidik sambil melempar pandangan ingin dikasihani pada Luo XiaoLou. Kemudian dia meluncur ke kaki Luo XiaoLou, terjerembab di lantai tapi tidak mengeluh. Berdiri sendiri lalu berlari keluar pintu. Dia bahkan dengan penuh pengertian menutup pintu untuk mereka.
Luo XiaoLou menatap 125 yang bersikap baik dengan mulut gemetar, kemudian merasakan sakit di telinganya. Yuan Xi mengulum sambil menggigitu telinganya lalu berkata, “Ayo coba yang di atas itu. Aku pikir sesuai dengan situasi kita sekarang.”
Luo XiaoLou melirik cepat dan wajahnya segera berubah warna. Dia terlalu malu hingga berteriak, “Itu mustahil! Pose… pose ini. Siapa, siapa yang bisa melakukannya?”
“Kau akan lihat, kita bisa melakukannya,” kata Yuan Xi dengan sombong.
“……”
Ketika Luo XiaoLou dibawa keluar dari kamar belajar, sudah hampir malam. Yuan Xi berkata pada 125, yang menonton TV di luar tanpa suara, “Bukankah kau robot rumah tangga? Sekarang pergi dan siapkan makan malam.”
Tyrannosaurus Rex hijau setinggi satu kaki di depan TV membeku. Persiapkan makan malam? Dia bahkan belum sempat menangis pada pemiliknya bahwa Yuan Xi menyiksanya, ketika pintu kamar tidur dibanting tertutup!
125, dengan tangis frustrasi, mengomel tak senang tentang pemiliknya. Kemudian mengangkat telepon.
Pada makan malam esoknya, Yuan Xi bertanya, “Apa robot rumah tanggamu tak apa-apa? Aku minta dia memasak, malah memesan makanan antar!”
“Uhuk… Aku… Begitulah aku menyetelnya.” Luo XiaoLou hanya dapat menjelaskan atas nama 125. Tak mudah memikirkan empat hidangan. Dipikir-pikir lagi… Luo XiaoLou mengernyit… kemudian mengeluh, “Selain itu, kalau kau tak keterlaluan… kita tak perlu memesan makanan antar.”
Yuan Xi hanya menatap Luo XiaoLou tanpa mengatakan apa-apa lagi. Hanya saja malam itu… Yuan Xi mengirimkan tiga buku ke buku digital Luo XiaoLou…
“Cara Memasak Keik Lezat”, “Pilihan Ibu Rumah Tangga”, “Pentingnya Hidup dengan Harmonis Bersama X”.
Luo XiaoLou melihat semuanya, tertegun tanpa suara sebelum wajahnya perlahan memerah.
Dia benar tidak bekerja paruh waktu saat liburan. Sebagai tambahan dari mempelajari olah raga tak nyaman bersama Yuan Xi, Luo XiaoLou juga harus mempelajari material yang ditugaskan Master Yan setiap hari. Dia hampir tak mendapatkan waktu luang.
Sementara itu, Manajer Gao mengirimkan material dalam jumlah yang sama seperti terakhir kali Luo XiaoLou membelinya. Dia tampaknya mengira itu material yang sama yang digunakan Luo XiaoLou untuk membuat kesepuluh kotak energi sebelumnya.
Sebenarnya, Luo XiaoLou sekarang dapat seratus persen berhasil bahkan tanpa menggunakan Rumput Merah, yang menambah tingkat keberhasilannya. Dia bahkan punya cukup material untuk membuat lebih dari tujuh puluh kotak energi. Dan semuanya diskon lima puluh persen.
Luo XiaoLou tersenyum tipis dan mengambil semuanya.
Keesokan harinya setelah pulang, Luo XiaoLou pergi ke tempat Master Yan. Ketika masuk, Master Yan sedang sibuk, begitu juga para asisten labnya. Dia hendak menunggu beberapa saat, tapi Master Yan melihatnya lebih dulu. Dia meninggalkan yang sedang dikerjakannya dan membawa Luo XiaoLou ke dalam kantornya.
“Kapan kau akn kembali?” Master Yan bertanya dengan wajah berat.
“Mungkin tak akan bisa datang untuk paruh waktu sampai setelah liburan,” kata Luo XiaoLou. Pada saat yang sama, Luo XiaoLou mengeluarkan dua batu kantung dan satu material Kelas 6 dari Kaum Bayangan, dan menaruhnya di meja. Katanya, “Master, aku menemukan ini di asteroid. Aku belum membutuhkannya sekarang jadi aku bawakan untuk Anda.”
Master Yan mengambil satu untuk diamati kemudian menaruhnya di meja. Dengan wajah tanpa ekspresi, dia bertanya, “Berapa banyak yang kau pelajari dari keping itu?”
“Hampir separuhnya.”
Master Yan mengangguk. Dia mengangkat pandangan untuk membelalak pada Luo XiaoLou, “Karena kau sudah memutuskan untuk kembali setelah liburan… Kalau kau tak punya hal lain, pergilah. Jangan buang waktuku.”
Luo XiaoLou segera bangkit sambil berkata, “Kalau begitu silakan lanjutkan, saya akan membuat catatan dokumen.”
“Yo. Muridmu cukup berbudi padamu. Dia masih mengirimkan barang-barang,” terdengar satu suara.
Mata Master Yan melebar. Dia berkata, “Kenapa kau bermulut masam begitu? Apa dua murid yang kau bualkan sekian lama padaku tak mengirim apa-apa padamu?”
Suara itu langsung berhenti berbicara… dan Master Yan berjalan dengan bangga keluar. Murid yang telah dipilihnya jauh lebih memuaskan dari yang lainnya.
Luo XiaoLou membeli bahan-bahan makanan di Internet ketika tubuh hijau 125 melompat ke dalam kamar belajar. Katanya, “Aku hendak menyelesaikan perbaikan. Aku juga membutuhkan bantuan darimu. Cari tempat.”
Luo XiaoLou berkedip lalu meninggalkan yang sedang dikerjakannya. Dia membawa 125 turun ke lantai bawah tanah.
Ketika sampai di gudang bawah tanah yang besar, 125 melompat turun sambil berkata, “Aku akan menjadi meka, lalu kau harus membantu memperbaiki aku.”
Kemudian tubuh gemuk 125 mulai berubah.
