Luo XiaoLou, yang sedang meregangkan tubuhnya, membeku. Matanya membulat sementara tubuhnya bergidik. Dengan gemetar ketakutan, dia bertanya, “Apa, apa? Penjelasan apa yang kau inginkan?”
Yuan Xi menatapnya dengan dingin. “Kau tak perlu menyembunyikan apa-apa. Aku tahu semuanya.”
Aku tahu semuanya. Aku tahu semuanya. Aku tahu semuanya……
Mata Luo XiaoLou menghitam. Apa dia tahu dirinya binatang buas eksotik? Bukan. Bukan. Bukan. Apa dia tahu dirinya separuh binatang buas eksotik? Tapi dia bahkan belum memikirkan apa yang harus dikatakan pada Yuan Xi… Tunggu sebentar. Dia tak boleh mengacaukan pikirannya. Mungkin bukan itu yang ditemukan Yuan Xi.
Luo XiaoLou berusaha bersikap tenang. Dia mengawasi wajah Yuan Xi sambil memikirkan kata-kata. Tangannya tanpa sengaja menyentuh bahan lembut di sakunya. Dalam keadaan tertekan, dia lupa apa itu. Dia menariknya keluar untuk menyeka keringatnya atau sesuatu. Tapi benda itu jelas tidak sekecil dan seindah sapu tangan.
Setelah Luo XiaoLou menariknya keluar, dua lelaki berwajah serius memandang tangannya pada saat yang bersamaan. Wajah Luo XiaoLou memerah. Dia berkata terbata-bata, “Jangan salah mengerti. Jangan salah paham. Ini hanya kecelakaan.”
Yuan Xi memandangi objek di tangan Luo XiaoLou. Dia mengangguk. “Aku tak akan salah paham. Itu jelas gaya dan model yang aku kenakan.”
Luo XiaoLou sekarang ingin mencekik 125… Kalau dia punya leher…
“Ini… Karena kita jauh dari rumah sekian lama, aku harus membawakanmu pakaian ganti.”
“Aku sudah bertanya padamu seminggu sebelumnya… Dan kau bilang tak ada,” kata Yuan Xi dengan tenang.
“Aku lupa. Pasti disimpan di tempat lain! Kau tahu, aku tak akan pernah menyembunyikan hal seperti ini darimu,” kata Luo XiaoLou, meremas celana dalam di tangannya.
“Aku tak keberatan kalau kau punya sedikit hobi. Aku hanya penasaran kenapa kau menyimpannya di sakumu,” kata Yuan Xi menyela Luo XiaoLou. Terdengar sedikit nada puas.
“Apa maksudmu? Aku pasti bukan orang cabul! Aku hanya… Aku benar-benar hanya—”
“Baiklah. Itu tak penting. Aku sangat bisa toleran dan bahkan mengerti.” Yuan Xi dengan tak sabar memotong Luo XiaoLou sekali lagi. “Yang aku ingin penjelasan darimu adalah masalah yang lebih serius. Kau tahu. Akui dan aku akan bermurah hati. Kalau aku langsung menanyaimu… Konsekuensinya akan sangat serius.”
Luo XiaoLou tertegun. Karena drama celana dalam… Dia tak bisa berpikir dengan baik dalam benaknya yang sudah bingung.
Dan karena kebimbangan Luo XiaoLou, Yuan Xi terlihat jelas semakin tak sabar. Dia memicingkan mata bersiap mengatakan sesuatu.
Luo XiaoLou tanpa sadar mulai gemetar. Dia memejamkan matanya dan menetapkan hati. Dia akan…
“Aku… Aku hanya salah satu kecerdasan buatan milik tuan. Sungguh!” Dengan getar suara samar… muncul tambahan di antara Luo XiaoLou dan Yuan Xi — satu makhluk hijau yang gemuk.
Luo XiaoLou memandangi binatang di dekapannya, tercengang.
Benar. Seekor binatang berkepala besar, setinggi sekitar empat puluh senti; sangat bundar dan gemuk. Kelihatannya seperti Tyrannosaurus Rex miniatur. Tapi kepalanya terlalu bundar dan giginya tampaknya lebih seperti geraham herbivora. Dia menatap Yuan Xi dengan mata berair, bahkan sedikit gemetar.
Meskipun Luo XiaoLou yakin dia tidak punya kebiasaan memiliki hewan peliharaan dengan warna dan bentuk konyol seperti itu, tapi suara itu — suara itu… pasti 125!
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Yuan Xi tampak memandangi binatang itu dengan kebingungan kemudian dia mengangkat tangannya.
Binatang itu menghilang dengan desiran dalam kecepatan yang mengagumkan. Kemudian Luo XiaoLou merasa sesuatu di sampingnya, bersandar di lengannya. Dia gemetar saat berdiri di sebelah lengan bajunya…
Yuan Xi menatap binatang itu sejenak. Dia menggerutu. Kemudian matanya melekat pada Luo XiaoLou dengan tatapan yang menuntut penjelasan.
Luo XiaoLou menggeram dalam hatinya. Aku tak tahu apa yang harus dikatakan. Dia tak tahu juga 125 terlihat seperti ini! Dia meka binatang buas eksotik. Ini, ini — dia pasti tak akan mengemudikan versi Tyrannosaurus Rex yang dibesarkan untuk bertarung di alam raya ahhhh!
Luo XiaoLou tersenyum meskipun menggeram di dalam hati. Katanya, “Iya. Inilah dia. Ini kecerdasan buatan milik ibuku. Kelihatannya kurang begitu bagus, tapi ini pemberian dari ibuku. Aku harus menyimpannya.” Dia tidak berani menyebutnya meka binatang buas eksotik. Sebagian besar karena tiga kata terakhir terlalu sensitif.
Mendengar siratan kata ‘tak bagus, 125 meremas lengan Luo XiaoLou penuh dendam. Separuh wajahnya menyembul sambil berbisik, “Halo, tuan. Saya 125. Saya… Saya robot rumah tangga.”
Hei! Bukankah kau keturunan bangsawan Binatang Buas Eksotik Bintang Asal Biru. Bukankah kau meka paling kuat di Federasi? Sekarang kau robot rumah tangga? Terlalu murahan bersikap begitu penurut. Dan kenapa kau menyebut Yuan Xi ‘tuan’?
Yuan Xi melirik sekilas pada Luo XiaoLou. Tanpa memandang wajahnya, dia bertanya, “Apa ini yang ada di dalam tombol ruangmu?”
Luo XiaoLou berpeluh. Ada sesuatu yang belum aku beritahukan padamu. Gen SSS adalah hal terburuk yang pernah aku lihat.
“Iya… makanan yang aku tukarkan untuk material ada di dalamnya juga. Robot pintar ini ada kekurangan dan kelebihannya… Tidak begitu banyak kegunaannya. Tidak punya banyak ruang — itu katanya. Aku sudah melupakan makanan di dalamnya, tapi 125 mengingatnya.” Luo XiaoLou berusaha mengatur kata-katanya. Kecuali fakta bahwa 125 sebenarnya meka dan bukan robot rumah tangga, hampir semua yang dikatakannya benar.
Yuan Xi mendengus. Baik tuan maupun pelayannya sedikit gemetar. Perbedaannya adalah… Luo XiaoLou terlihat jauh lebih tenang.
Tabby vs Tyrannosaurus Rex.
Tabby menang.
Yuan Xi tidak mengejar persoalan 125 dan makanan lebih jauh lagi. Jelas, dia merasa puas.
Yuan Xi bergeser ke posisi yang lebih nyaman kemudian memandang Luo XiaoLou sesaat. Dia mengetuk-ngetukkan jemarinya sambil mendesak, “Teruskan.”
“Teruskan?” Luo XiaoLou mengulang dengan benak kosong. Teruskan dengan apa? Kecuali fakta dirinya memiliki darah keturunan binatang buas eksotik, tak ada lagi yang disembunyikan… Ketenangan Luo XiaoLou hampir tidak dapat dipertahankan.
“Maksudmu Ksatria?” 125 mengerahkan keberanian untuk menyela di sampingnya.
Mata Yuan Xi berkilat. Dia terus menatap Luo XiaoLou, menunggu penjelasannya.
Pikiran Luo XiaoLou terbagi. Jika dia terus bersikap seperti ini, yang perlu dilakukan Yuan Xi adalah duduk diam di depannya. Dia dapat mengatakan apapun. Dia orang yang juga dapat menahan diri. Dan kemudian ada si brengsek 125, yang membantunya memperlihatkan kepengecutannya.
“Ehem. Soal Ksatria… Sebenarnya… Itu hanya percobaan. Aku hanya bisa membuatnya dengan bantuan rekan dari pekerjaan paruh waktuku.” Luo XiaoLou tak sanggup menahan keringat yang menetes dari wajahnya. Sebagian pejuang meka mempedulikan pembuat meka mereka menjadi semakin hebat. Tapi dia benar-benar tidak bermaksud…
Gelas Yuan Xi retak. Sial. Bukan hanya aku memperbaiki meka di belakangnya, aku juga membuat satu untuk orang lain!
“Kenapa aku tidak tahu kau sudah mencapai tingkat ini?” Yuan Xi membelalak marah pada Luo XiaoLou. Suhu di dalam kokpit seketika jatuh beberapa derajat.
125 segera bersembunyi di belakang Luo XiaoLou, yang sedang dalam masalah. Dia benar-benar tak bisa diharapkan.
Luo XiaoLou merasakan setitik penyesalan. Tampaknya Yuan Xi belum sepenuhnya mendapat informasi lengkap. Dia menjilat bibirnya dan berusaha membereskan rambutnya, “Aku… Aku ingin membantumu membangun meka. Tapi aku masih belum punya kecakapannya sekarang. Aku ingin membuatkan meka terbaik untukmu sebisaku. Ini hanya latihan saja. Tidak sebagus Langit Berawan. Aku rasa kau tidak akan menyukainya.”
Wajah Yuan Xi masih marah tapi ada semburat warna merah di telinganya yang mencurigakan. Satu-satunya hal dalam benaknya sekarang adalah perkataan, ‘Aku ingin membuatkan meka terbaik untukmu.’
Ini pasti pengakuan jenis lain. Membuatkan meka terbaik untuk yang kau kasihi atau sesuatu seperti itu.
Luo XiaoLou merasa lega. Akhirnya selesai.
Saat itulah Yuan Xi batuk-batuk, “Cukup soal itu. Kau tidak menjelaskan hal yang paling penting. Aku sudah mengatakannya. Kalau aku menanyakannya sendiri… Kau harus memikirkan konsekuensinya.”
Luo XiaoLou hampir berlinangan air mata. Aku tak tahu… Apa lagi yang ingin kau ketahui?
Aku tak bisa. Kita tak bisa terus seperti ini. Terlalu pasif.
Luo XiaoLou menaruh tangan di belakang punggungnya sambil bersiap membuka mulutnya. Perlahan dia mendekati Yuan Xi lalu mencium pipi Yuan Xi yang indah — sesuatu yang ingin dilakukannya sebelumnya, tapi tak pernah berani.
Kemudian dia bersandar mendekati telinga Yuan Xi yang memerah sambil bertanya, “Aku tak bisa memikirkan apa lagi yang belum aku beritahukan padamu. Bisakah kau memberi petunjuk dulu?”
Wajah Yuan Xi memerah dan dia kehilangan semua kemampuan berpikir. Dia hanya dapat memikirkan perasaan bibir lembut di kulitnya. Dan ini pertama kalinya Luo XiaoLou mengambil inisiatif menciumnya!
Setelah mempertahankan posisi yang intim itu beberapa saat, Luo XiaoLou tak dapat menahan lebih lama lagi. Apa dia membenci tindakanku? Beritahu aku. Malam itu, Yuan Xi memang mengeluh lebih dari satu kali dirinya seperti pelacur.
Sementara Luo XiaoLou membayangkan banyak hal, Yuan Xi mendadak mendorong Luo XiaoLou menjauh. Dengan wajah merah dia berkata dengan tak senang dan jengkel, “Kau bahkan tak bisa memikirkan urusanmu sendiri? Aku membicarakan soal alamat yang kau unduh untukku! Yang pertama aku buka… … 108. Jelaskan. Bagaimana kau bisa mendapatkannya?!”
Luo XiaoLou dengan kaku menatap Yuan Xi yang menanyainya. Ternyata… ini hal yang paling penting?
“Bukan aku. Bukan aku. Itu 125 —” Luo XiaoLou berbalik, tapi hanya ada batu giok hijau yang kusam di belakangnya.
“Tak perlu berdebat. Aku hanya tidak menyangka kau sehaus itu,” kata Yuan Xi menyindir. Dia berhenti sejenak sebelum melempar lirikan ganjil pada Luo XiaoLou. Dia terbatuk, “Aku tidak begitu tertarik, tapi sudah bertekad. Aku akan memberikan yang kau inginkan. Ayo kita pulang dan kita akan mencobanya satu setiap kali.”
Luo XiaoLou menatap Yuan Xi dengan wajah terpana… seolah tak ada jalan keluar dari hal ini apapun yang dikatakannya. Apa yang kau lakukan? Dia menjadi panik kemudian berkata, “Tak perlu. Kau benar-benar tak perlu berkorban begitu banyak.”
“Jangan khawatir. Sebagai tuanmu, aku pasti akan memuaskanmu.”
“……” Luo XiaoLou teringat ungkapan di internet: ‘Seekor kucing benar-benar binatang yang egois. Yang perlu kau lakukan adalah berlari di sekelilingnya.’
Setelah merasa ketakutan yang luar biasa, Luo XiaoLou akhirnya tertidur di kursi penumpang. Ketika dia terbangun lagi, sudah larut malam. Terlihat gedung-gedung pencakar langit dan cahaya beraneka warna yang tak asing lagi di luar, bahkan mobil-mobil dan kapal layang terbang di atas kepala.
“Kita hampir sampai,” kata Yuan Xi dari sampingnya.
Mekanya sudah melaju di jalanan. Baru pada jam sebelas malam lewat ketika Luo XiaoLou akhirnya sampai di rumahnya yang nyaman.
Malam itu, mereka mandi air panas bersama kemudian kembali ke tempat tidur yang nyaman.
Luo XiaoLou terlalu mengantuk untuk tetap membuka matanya, dan badannya masih belum terasa enak.
Yuan Xi hanya membopongnya ke tempat tidur… Mulut Luo XiaoLou melengkung di sudut kemudian perlahan dia memejamkan mata. Cahaya dalam kamar tidur utama meremang.
Mereka tertidur sampai tengah hari, kemudian Luo XiaoLou menyiapkan makan siang. Yuan Xi hanya mengernyit sambil memerintahnya, “Jangan pergi bekerja.”
Luo XiaoLou mengangguk sambil berkata, “Aku akan kembali bekerja paruh waktu hanya setelah liburan usai.”
Lagipula, dia sudah mengambil cuti dua bulan dari Master Yan. Dan… mereka baru saja kembali dari asteroid. Luo XiaoLou memutuskan untuk mengambil waktu luang dan mempelajari kembali apa yang telah diajarkan Master Yan padanya mengenai material.
Sambil mempersiapkan makan siang di dapur, Luo XiaoLou mengguncang 125 yang sudah mati sepanjang malam. “Kau sudah mendapatkan cukup material. Apa kau hampir selesai?”
125 berkelip hijau sambil menjawab, “Butuh waktu tiga hari. Aku mungkin nanti akan membutuhkan bantuanmu.”
Luo XiaoLou mengangguk. Pertanyaan penting lainnya teringat sehingga dengan cemas dia bertanya, “Apa mekamu sama dengan kemarin?”
“…Tentu saja tidak. Itu hanya karena darah binatang buas eksotik dan penampilanmu setelah transformasi,” kata 125.
Luo XiaoLou memberi selamat pada dirinya sendiri untuk sesaat. Kemudian teringat sesuatu dan wajahnya berubah. “Maksudmu… Aku… kalau berubah, aku akan menjadi Tyrannosaurus Rex?”
“Aku sudah memberitahumu berkali-kali… Binatang Buas Eksotik Bintang Asal Biru adalah makhluk paling cantik yang pernah diciptakan. Kau tidak akan terlihat seperti ini, tentunya. Aku hanya bertransformasi untuk menyesuaikan dengan selera Federasi. Apa menurutmu Yuan Xi akan membiarkan kita kalau aku mengambil bentuk binatang buas eksotik?” kata 125.
Jadi makhluk ini bisa bertransformasi. Bagaimanapun… Luo XiaoLou merasa lega mengetahui dia tidak akan terlihat seperti Tyrannosaurus Rex.
Saat aroma makanan merebak, komunikator di pergelangan tangan Luo XiaoLou berdering. Manajer Gao menghubungi.
Luo XiaoLou tertegun dua detik sebelum teringat kotak-kotak energi yang sudah dijualnya secara konsinyasi di tempatnya sebelum latihan. Cepat-cepat dia menerima hubungan.
“Adik Luo, kau sudah kembali dari latihan, bukan?” Terdengar nada tawa dalam suara Manajer Gao. “Saya dengar dari Tian Li… Sudah lebih dari satu bulan. Saya sudah menunggumu.”
“Iya, saya baru saja kembali,” kata Luo XiaoLou sambil tersenyum. “Manajer Gao mencari saya cepat-cepat. Apa ada masalah dengan kotak-kotak energinya?”
“Cukup bermasalah,” ratap sang manajer, “Sejak sepuluh kotak energimu habis dilelang, saya mendapatkan banyak orang datang ke sini setiap hari mencari kotak energi kelas tinggi. Saya tahu mungkin tak mudah bagimu membuat kotak-kotak energi ini, tapi saya punya beberapa pelanggan dekat di sini yang tak bisa saya singgung. Bisakah kau membuat beberapa lagi? Tolonglah saya.”
