Ling Xu menatap Luo XiaoLou dan menyadari kepalanya tertunduk. Dia punya kecenderungan berusaha membenamkan kepalanya di tanah. Alis Ling Xu mengernyit, dan setelah terdiam sejenak, menyerahkan kartu material terakhir pada Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou terlalu sibuk melirik diam-diam pada Restu, dan, di sisi lain, berusaha mengabaikan perkataan Ling Xu. Restu adalah orang yang menarik perhatiannya.
Luo XiaoLou memperhatikan Restu di sampingnya berpakaian hitam seluruhnya, hampir sama dengan gambarannya di internet, setengah kepala lebih tinggi daripadanya, jadi bagian depan wajah Restu tak dapat dilihat dengan kepalanya tertunduk.
Namun, sudut matanya dapat melihat rambut merah terang di pundak Restu dan tangannya yang panjang memegang kartu material.
Luo XiaoLou hanya memiliki satu perasaan setelah melihat wignya, sayang sekali — dia bisa bersumpah wig di kepala Restu sama dengan yang telah dilihatnya di situs web terakhir kali. Dan bahwa dia telah mengubahnya menjadi kuning terang.
Sampai dia berjalan turun dari panggung setelah menerima penghargaan, Luo XiaoLou tak dapat mengalihkan matanya, terus memandangi orang di sampingnya.
Orang itu menyadari pandangan Luo XiaoLou. Sebenarnya, jika syarafnya tidak begitu tebal, sulit untuk mengabaikan pandangan bergairah Luo XiaoLou.
Mata hitam melirik, mata kanan sedikit mengedip sebelum menghindari Kelompok Kane yang mendekat, lalu berjalan menjauh tanpa menengok ke belakang.
Luo XiaoLou memalingkan pandangan, tertegun tanpa suara, ini sudah pasti Restu! Alasan utama datang ke kompetisi mungkin untuk material juga. Juga, tingginya, gerakannya, semuanya tak asing ah, ah! Siapa dia…
Di panggung, Ling Xu menatap dingin pada Luo XiaoLou, yang tidak menengok ke belakang sejak awal. Sekilas keraguan muncul di matanya.
Mata Yang Ke dan Shay hampir selalu melekat pada Ling Xu, sehingga ketika mereka melihat ekspresi Ling Xu, wajah mereka jadi kurang sedap dipandang. Ketika Ling Xu berjalan keluar, beberapa orang bergegas mengejarnya.
Ling Xu mengatakan alamatnya pada pengemudi lalu bersandar di tempat duduknya sambil menatap langit-langit. Luo XiaoLou — dibanding masa lalu, tampaknya dia sudah sedikit berubah. Setidaknya, Luo XiaoLou yang sebelumnya tidak akan pernah dapat membuat cambuk seperti itu. Apa dia benar-benar berbakat dalam pembuatan meka dan kemudian Master Yan menemukannya?
Memikirkan mata yang dulu menggandrunginya dan selalu mengikutinya, kemudian memikirkan mata orang asing sekarang, Ling Xu mendadak merasa tak nyaman.
Yang Ke terus memandangi Ling Xu, jemarinya mencengkeram meja.
Pada saat ini, Shay mendadak tersenyum sambil mengatakan, “Ling Xu, kami begitu berterima kasih dapat berpartisipasi dalam kompetisi kali ini. Ini sangat berwawasan luas.”
Suara Shay jernih dan renyah. Begitu dia berbicara, suasana suram dalam mobil menghilang, dan orang-orang mencurahkan perhatian padanya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Shay tersenyum melanjutkan, “San Jin, Buck, dan saya mendengar Saudara Yang magang di perusahaanmu. Kami semua sangat iri dan ingin bekerja di sana juga. Apakah menurutmu tidak apa-apa?”
Ling Xu menatap Yang Ke, yang pucat, lalu berkata tak acuh, “Jangan merepotkan aku dengan persoalan remeh seperti ini. Kalau kalian ingin masuk Kane, ajukan saja langsung untuk pekerjaan. Mereka selalu mempekerjakan anak magang.”
Wajah Shay menegang. Kemudian dia memulihkan lagi senyumannya sambil berkata, “Tak apa, kami bertiga akan bekerja keras, terima kasih padamu, Ling Xu.”
Kuku Yang Ke membenam di telapak tangannya. Sekarang, tentu saja, dia dapat melihat bahwa Shay mendekatinya dengan maksud lain, yaitu entah untuk memasuki keluarga PDG atau untuk berteman dengan Ling Xu. Ling Xu masih memberinya muka dengan tidak mempedulikan Shay.
Yang Ke dengan dingin memandang ketiga teman sekelasnya di sampingnya. Dia selalu baik pada mereka, dan bahkan cukup baik untuk membawa mereka kali ini. Tapi dia tidak menyangka mereka menyembunyikan pemikiran semacam itu.
San Jin dan Buck saling berpandangan, tertawa dengan canggung, lalu mengatakan, “Itu, sama saja ke manapun kami pergi untuk kerja magang.”
Ling Xu tidak memperhatikan mereka lagi, hanya mengetuk nama Luo ShaoJun di komunikator lalu mengirimkan pesannya, [Kau punya waktu? Ada apa dengan Luo XiaoLou?]
Dalam dua detik, jawabannya muncul, [Setelah dia meninggalkan keluarga Luo, pernah dilakukan pengawasan, tapi sebagian besar mengenai orang-orang yang berhubungan dengannya. Sejak Yuan Xi muncul, pengawasan itu tidak berani terlalu jelas, dan banyak hal kemudian terjadi di luar kendali kami. Bahkan ketika dia bekerja di perusahaanmu, aku merasa itu tak dapat dijelaskan, tapi aku rasa dia masih belum menyerah padamu.]
Ling Xu memandang kalimat terakhir sambil sedikit mengangkat alisnya.
Luo XiaoLou dengan senang membawa kartu material ke lantai sembilan belas. Meskipun dia kekurangan uang, bagi pembuat meka, material jauh lebih penting daripada uang. Karena sekarang sudah melewati ujung hari, dan lab, yang selalu sibuk, kosong, Luo XiaoLou berjalan melintasi lab menuju kantor Master Yan.
Luo XiaoLou mengetuk pintu, dan setelah mendengar Master Yan mengizinkannya masuk, lalu masuk. Begitu memasuki ruangan, Luo XiaoLou merasakan cahaya putih melesat ke arahnya dari belakang, sehingga segera mengelak ke samping.
Namun, tak ada suara yang menabrak pintu di belakangnya. Luo XiaoLou segera menyadari cahaya putih itu tidak padat. Itu Kekuatan Spiritual.
Luo XiaoLou kemudian melihat mata Master Yan yang berkilat di sisi berlawanan, dan dengan kondisi pikiran merasa bersalah, dia memanggil, “Master.”
Master Yan memicing dan menyelidik Luo XiaoLou sebentar sebelum mengatakan, “Tak buruk, kau sudah hampir memahami Kekuatan Spiritual.”
Keringat di kening Luo XiaoLou perlahan menetes, kemudian cepat-cepat berkata, “Iya, saat berada di asteroid, saya tiba-tiba merasakannya. Karena tak ada orang yang bisa saya tanyai untuk nasihat, sebenarnya hanya penglihatan di permukaan.”
Master Yan mengangguk puas, “Kemajuannya tidak buruk, karena meka kelas 3 ke atas pada dasarnya tentang Kekuatan Spiritual. Kalau kau tunggul pohon, cukup mengkhawatirkan untukku, dan tak akan ada cara bagimu melanjutkan studi berikutnya.”
Luo XiaoLou menyeka keringatnya, lalu melanjutkan mendengarkan.
“Kemarilah, aku akan mengetes tingkat Kekuatan Spiritualmu,” kata Master Yan.
Mendengar kalimat itu, Luo XiaoLou bergidik lagi, tapi kemudian Luo XiaoLou merasakan Sumber Kesadaran yang tipis menjalar di dadanya, kemudian tenggelam lebih dalam di tubuhnya, berhenti ketika mencapai posisi dada kirinya, kemudian membuat gerakan melingkar, lalu berhenti.
Luo XiaoLou tampaknya tercerahkan, Seluruh Sumber Kesadarannya menerjang dengan bergelombang ke arah dada kirinya, dan setelah sampai di sana, cepat-cepat dia menekannya lagi sampai tak banyak yang tersisa dalam sekujur tubuhnya. Kemudian dia berjalan ke arah Master Yan dengan ragu-ragu bercampur takut.
Master Yan menatap dengan pandangan penuh tanya pada Luo XiaoLou, lalu mengulurkan tangan padanya tanpa menyentuhnya, tapi Luo XiaoLou merasakan sesuatu yang lembut menyelubungi sekujur tubuhnya.
Setelah beberapa detik, saat kepala Luo XiaoLou berkeringat, Master Yan menarik tangannya kemudian mengatakan, “Lumayan. Meskipun kau sudah membangunkan Kekuatan Spiritual, masih sangat lemah.”
Luo XiaoLou merasa lega. Tampaknya dia sudah mengatasinya.
Master Yan menyela sesaat kemudian mengatakan, “Kekuatan Spiritualmu sangat lemah. Jadi kalau kau ingin meningkatkannya, kau hanya dapat terus menambah latihan. Melihat situasimu sekarang, kau baru-baru ini sudah melakukan latihan dulu.”
Setelah berkata demikian, Master Yan mengeluarkan satu kotak penyimpanan dan mengambil Bijih Sesium Hijau lalu menaruhnya di tangannya.
Luo XiaoLou berkedip. Setelah menggunakan Sumber Kesadaran, melihat semburan Kekuatan Spiritual seperti benang mulai berkumpul di tangan Master Yan, yang mulai membagi Bijih Sesium Hijau itu dengan sangat cepat. Dalam sekejap mata, Bijih Sesium Hijau yang berharga telah menjadi setumpuk serbuk.
Luo XiaoLou terperangah menatap serbuk di tangan Master Yan dengan penuh kekaguman. Bijih Sesium Hijau adalah material kelas 5 yang sangat langka, yang dapat membangkitkan sejumlah besar energi, cocok untuk digunakan dalam mesin dan kotak energi.
Meskipun kelasnya tidak tinggi, tapi harganya lebih mahal dari beberapa material kelas 5 karena kelangkaannya.
Sementara Bijih Sesium Hijau ini sangat lembut, tapi sangat sulit untuk dipotong atau diekstraksi karena dapat bereaksi hampir dengan setiap logam atau bijih apapun, jadi penaksiran reaksi sulit menangani Bijih Sesium Hijau.
Metode Master Yan dengan Kekuatan Spiritual benar-benar luar biasa, dan dengan ini, Luo XiaoLou dapat melihat Kekuatan Spiritual Master Yan tak terduga.
Pada titik ini, Master Yan menatap Luo XiaoLou, yang dipenuhi kekaguman. Dia mengumpulkan material di tangannya sambil berkata, “Aku bukan memberitahumu mengenai apa yang dilakukan Kekuatan Spiritual, karena ada begitu banyak penggunaannya, dan jelas bukan hanya yang satu ini. Aku memberitahumu untuk berlatih. Bawa kotak bijih ini bersamamu. Konsumsi semua Kekuatan Spiritual dalam tubuhmu setiap hari. Ketika sudah pulih hingga penuh lagi kapasitasnya, lanjutkan berlatih dengan bijih-bijih ini. Pengurasan dan pemulihan secara berulang akan meningkatkan kecepatan pemulihan Kekuatan Spiritualmu, dan juga dengan perlahan menambah Kekuatan Spiritual dalam jangka panjang.”
Luo XiaoLou mengangguk, dengan bersemangat membawa kotak itu. Ini, barang yang begitu mahal ini untuknya berlatih! Ini pertama kalinya dia menikmati perlakuan semacam ini karena menjadi murid masternya!
Master Yan kemudian menatap langit di luar sambil mengatakan, “Kau pulang dulu.”
Luo XiaoLou berpamitan dengan penuh hormat. Ketika dia mencapai pintu, Master Yan mendadak menggerutu dengan mengatakan, “Kau hanya perlu datang ke sini setiap Sabtu, dan tak perlu tidur di kantorku setiap hari, sakit mataku. Kalu kau punya pertanyaan, langsung kirim pesan padaku. Kalau aku punya penugasan, aku akan langsung mengirimkannya juga padamu melalui komunikator.”
Luo XiaoLou meneteskan keringat sambil merespon, tapi suasana hatinya ceria ketika keluar. Dia begitu lelah akhir-akhir ini. Dengan begini, setidaknya dia akan memperoleh satu hari bebas setiap minggu.
Saat Luo XiaoLou pulang, sudah hampir jam tujuh. Yuan Xi sedang duduk di sofa ruang depan, tak sabar menunggu makan malam sambil berkomunikasi dengan seseorang.
“Iya, dia datang kemari. Aku tak tahu bagaimana dia menemukan aku.”
……
“Aku tak bisa pulang bersamanya, tapi aku akan pulang saat kompetisi meka berakhir.” Pada saat ini, Yuan Xi melotot pada Luo XiaoLou sambil menunjuk perutnya, “Jam berapa sekarang? Aku kelaparan! Cepat masak makan malam.”
Kemudian sesuatu dikatakan di ujung lain komunikator. Yuan Xi memerah kemudian diam-diam melirik pada Luo XiaoLou, “Tak perlu mengatakan itu, saat, tentunya, aku yang memimpin. Aku tak seperti ayahku!”
Luo XiaoLou berganti pakaian rumah lalu menuju ke dapur. Tak lama kemudian, makan malam sudah siap.
Yuan Xi segera berkata, “Aku akan makan, kita bicara nanti.” Dia kemudian mematikan komunikator lalu bergegas ke kamar mandi dulu.
Setelah duduk, Yuan Xi memandangi meja yang dipenuhi makanan kesukaannya sambil menggumam. Luo XiaoLou berpikir, dia tak akan menanyainya karena terlambat, dengan membuatkan makanan kesukaannya.
Pada saat itu, Luo XiaoLou tersenyum sambil berkata, “Aku bebas besok.”
Yuan Xi menjadi cerah lalu menarik Luo XiaoLou ke arahnya, sambil menaikkan suaranya dengan terkejut, “Kalau begitu tak ada alasan bagimu untuk tidak melakukannya malam ini!”
Melihat mata Luo XiaoLou membelalak lebar, Yuan Xi tak melepasnya, hanya mengubah subjeknya dengan tak nyaman, “Yah, besok kau bisa menemani aku ke klub untuk berlatih, sehingga bisa bertemu dengan Yue Shang.”
Siapa, siapa yang ingin melihat temanmu yang mencium pipimu?!
