Yang paling menyiksa adalah, He YunTing masih belum kembali, sehingga meskipun dia menyumbat mulut Qin Zian hari ini, dia tak dapat menyumbut mulut ribuan warga, yang mungkin jauh lebih buruk daripada Qin Zian dalam bergosip di luar konteks semacam itu. Hal semacam ini tak dapat dihentikan begitu saja, sepanjang ada pemicunya.
“Saya tahu.” Dia masih tersenyum pada Qi Jiamu, “Terima kasih.”
Qi Jiamu membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi akhirnya terdiam dan hanya menjawab dengan suara rendah. Qi Jiamu mengantar Lin Han ke rumah He YunTing, lalu pergi.
Lin Han baru melangkah ke pintu, sudah merasakan sesuatu yang berbeda, dan menebak orang yang bertanggung jawab untuk mengurus rumah secara teratur sudah datang. Sebenarnya, karena He YunTing tidak kembali, bagian dalamnya tidak membutuhkan terlalu banyak pengurusan. Lin Han mencium aroma segar tanah yang baru dibalik.
Iklim Kekaisaran tidak begitu serupa dengan Bumi sebelumnya, sehingga mekarnya bunga tulip akan sedikit tertunda hingga akhir musim semi.
Lin Han melihat kebun bunga yang sangat luas ini beberapa hari yang lalu, lalu teringat, ketika mereka berdua di daerah perbatasan, dia mengatakan tulipnya akan bermekaran begitu kembali, dan ingin menunggunya untuk melihat bunga-bunga mekar bersama.
Tetapi bunga-bunga itu baru menumbuhkan batang-batang dan dedaunan, sehingga He YunTing bahkan tak sempat melihatnya.
Lin Han berjalan ke kebun bunga, masing-masing tanamannya dipangkas dengan baik. Dia tak pernah melihat kebun bunga seluas ini. Sebenarnya dia merasa penasaran kenapa He YunTing menanam sejumlah besar tulip. Bagaimanapun, tampaknya dia tak punya hobi, apalagi perasaan girang ataupun marah.
Tapi bukannya tak ada kabar baik, pikir Lin Han.
Setidaknya ketika He YunTing kembali, tulip kesayangannya akan mekar.
Grr segera beradaptasi pada kehidupan barunya dan telah memperoleh kesadaran bahwa He YunTing benar-benar tak ada di sini akhir-akhir ini, dan mantel yang membuatnya ketakutan hanyalah cangkang kosong, tak perlu ditakuti.
Misalnya, ketika Lin Han tidak melihat, dia akan menyelinap dengan cakarnya menarik-narik seragam He YunTing, kemudian mendarat di tanda pangkatnya untuk mempertunjukkan kekuatannya, sambil berpikir, ketika lelaki itu benar-benar muncul di hadapannya dengan pakaian ini, dia akan dapat bersaing dengannya — setidaknya tidak dalam hal auranya.
Dan Lin Han kembali ke ruang kerja He YunTing.
Sejak He YunTing mengatakan ingatannya bermasalah, letak persoalannya pasti pada hari itu. He YunTing tidak mengizinkannya berkeliaran, dan Lin Han tak dapat menemukan alasan lain, sehingga kenapa tidak memulai dari hari itu, mencari petunjuk mencurigakan apapun.
Pertama-tama, dia melihat catatan kehadiran He YunTing sekali lagi. Memang, saat itu merupakan hari latihan praktik tahun itu. Menurut standar ketatnya tahun ini, He YunTing akan tetap tinggal bersama sersan di basis. Jika bukan karena terjadi sesuatu, dia tidak akan absen sepanjang siang hingga sore.
Tapi apa yang sebenarnya terjadi hari itu?
Lin Han mencari catatan untuk hari yang sama selama tiga tahun sebelumnya dan setelahnya, memperlihatkan He YunTing hanya pergi pada hari itu, jadi tidak ada pengulangan. Dia juga melalukan pencarian berdasarkan pelatihan menembak, tapi tak dapat menemukan apapun yang tak biasa.
Apa ada hal yang istimewa hari itu?
Pada saat yang sama, dia melihat catatan penugasan meka di basis. Tak ada meka yang meninggalkan basis hari itu. Lin Han tak punya gagasan, dan tak punya akses untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai basis, jadi dia hendak menyimpan catatan He YunTing, ketika hatinya menyentuh sesuatu.
Mungkin dia tak perlu memulai dengan He YunTing, tapi apa yang terjadi di Kekaisaran sendiri hari itu. Cepat-cepat dia membuka mesin pencarian, lalu mengetikkan tanggalnya, berusaha menemukan hal lain yang berbeda dalam berita.
Orang-orang di Kekaisaran memiliki akses informasi yang beragam, dan ragam beritanya ditampilkan dalam bagian-bagian. Lin Han tidak memperhatikan daerah selain Inti, dan menelusuri semuanya secara cepat..
Ada banyak hal yang terjadi hari itu. Seperti, Wen TianYao kembali ke daerah Inti untuk memberikan ceramah mengenai pengalaman dalam situasi orang-orang di wilayah sipil, atau pengenalan kelompok baru makhluk-makhluk pada kebun binatang di Distrik Q, yang mengundang orang-orang yang tertarik untuk datang berkunjung.
Contoh lainnya adalah Xu Zhiheng, pimpinan akademik ilmu biologi, membawa muridnya yang terbaik, saat memberikan kuliah akademik di Universitas Ketentaraan Kekaisaran…
Lin Han seketika menahan napas.
Dia sendiri memiliki kesan atas kuliah ini.
Ketika masih menjadi mahasiswa, dia senang menyimak kuliah-kuliah Xu Zhiheng. Setelah mulai bekerja, dia juga tinggal di dekat Universitas Ketentaraan Kekaisaran. Pada waktu itu, dia baru saja bergabung dengan Institut Penelitian. Dia sangat sibuk setiap harinya, dan hanya mendapatkan sedikit waktu bebas saat hari libur umum, sehingga tanpa bimbang terlalu lama, dia menghadiri kuliah Xu Zhiheng, seperti biasanya.
Pada saat itu, seorang asisten profesor dengan rajinnya membantu Xu Zhiheng melakukan pengaturan. Sekarang, saat memikirkannya, seharusnya dia ‘murid kesayangan’ yang disebutkan dalam laporan.
Orang itu bernama Xi Yuan.
Mata Lin Han tertahan di situ. Digabungkan dengan kejadian-kejadian dalam periode ini, sebuah intuisi kuat memberitahu, apakah ingatan He YunTing berkaitan dengan acara ini. Tapi Xi Yuan mungkin memiliki pemikiran lain kali ini. Hari itu, tampaknya dia lupa membawa nutrisinya, sehingga separuh kuliahnya dia merasa sangat mengantuk, tapi tidak ingin meninggalkan kelas di tengah-tengah, sehingga bersandar di sudut dan tanpa disadari tertidur.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Ketika terbangun, kuliahnya telah selesai, dan hanya ada beberapa siswa yang tersebar dan masih bercakap-cakap. Dia merasa sedikit malu karena telah tertidur setelah menghadiri kuliah, tapi kemudian meninggalkan tempat itu untuk pulang tanpa berpikir terlalu banyak, dan kehidupannya setelah itu sama seperti biasanya.
Mendadak jantung Lin Han berdegup kencang.
Catatan kehadiran He YunTing tanpa penutup. Lin Han membolak-balik beberapa di antaranya. Dalam beberapa catatan, He Yunting akan menuliskan laporan Lu Anhe juga. Tapi di hari kuliah itu, lagi-lagi tak ada catatan laporan Lu AnHe.
Dengan kata lain, tampaknya keduanya meninggalkan basis bersama hari itu.
Lin Han menggigit bibirnya. Pemikiran tak masuk akal mendadak muncul dalam benaknya.
Apakah mungkin He YunTing juga menghadiri kuliah saat itu?
Apakah mungkin Lu AnHe mengetahui sesuatu, tetapi karena berbagai alasan tak dapat memberitahu He YunTing?
Dugaan ini tidak dikuatkan oleh apapun, tetapi Lin Han merasa dadanya berdesir.
Apakah mungkin ingatan He YunTing berkaitan dengan dirinya?
—
Formasi itu secara resmi kembali dua hari kemudian.
Kota-kota yang dijatuhi aerosol antigen secara berangsur-angsur mulai pulih, dan meskipun banyak orang masih belum dapat kembali normal sepenuhnya, tak ada lagi gejalanya, dan tak ada lagi serangan pada manusia.
Para penghuni mulai berhenti memanggil mereka ‘alien’, karena kemudian membaik, sehingga mereka hanyalah pasien yang traumatis. Namun, demi kehati-hatian, rekonstruksi tiga kota untuk sementara waktu ditunda. Proton V memutuskan untuk menunggu, hingga sebagian besar yang terinfeksi telah pulih, sebelum melanjutkan dengan pembangunan. Prioritasnya sekarang adalah menjaga kestabilan yang ada.
Xu Zhiheng tidak memejamkan mata selama dua hari. Dan ketika pada akhirnya pergi, dia khawatir melewatkan sesuatu. Dia terus berbicara dengan para ahli Proton V mengenai berbagai pencegahan, tanpa kehilangan detail satupun.
Penduduk Bintang Proton V, karena sangat menghargai keseriusan masalah ini, tidak menyalahkan formasi yang datang membantu mereka untuk membersihkan ketiga kota. Ada banyak kesempatan untuk banyak hal, dan mungkin kesempatan untuk menyeleaikan masalah ini adalah remaja yang diselamatkan Xu Zhiheng — meskipun sekarang tak ada kabar mengenai dirinya.
Tak seorang pun tahu, kapan kesempatan akan muncul. Mereka tahu, jika He YunTing tidak memerintahkan pembantaian penduduk kota, jika Xu Zhiheng tidak ikut, jika remaja ini tidak muncul, maka Bintang Proton V sekarang mungkin hanya tinggal satu kota, kota pusat.
Jadi, tak seorang pun mengeluh, hanya ingin menghargai kedamaian dan keheningan yang telah dimenangkan dengan susah payah sekarang. Tapi setelah komunikasinya dibuka, kabarnya terkirim dengan cepat, dan masalahnya telah mencapai Kekaisaran, banyak orang tidak berpikiran sama. Seperti yang diperkirakan Lin Han, dalam dua hari, meskipun media arus utama dengan sengaja menahan diri dari menyebutkan peristiwa itu, segala jenis rumor menyebar.
Baik rekan-rekan kerja di Institut maupun internet, berbagai jenis komentar mendiskusikan penyelamatan Proton.
Tak seperti orang-orang Proton V, orang-orang Kekaisaran memiliki perspektif berbeda terhadap segala hal, karena distribusi tak seimbang ketiga gender. Sebagian menyetujui, sebagian berpikir tindakan He YunTing bukan kesalahan besar, sebagian berpikir dia terlalu gegabah dan tergesa-gesa dan sebagian bahkan mengangkat isu gender, dengan mengatakan benar-benar penghinaan pada usia Kekaisaran karena orang sekejam itu dapat berada dalam posisi tinggi tanpa diminta pertanggungjawaban, karena dia seorang Alfa yang berkuasa. Sewajarnya sebagian informasi jenis ini juga akan dikirimkan kembali pada formasi.
Bukan pertama kalinya formasi mengalami hal semacam ini. Mereka semua membungkam mulut tanpa Lu AnHe angkat bicara. Meskipun demikian, mereka melihat alis He YunTing yang semakin membisu, dan wajahnya yang bahkan lebih dingin dari biasanya.
Ketika meninggalkan tempat itu, Chang Lin dan sekelompok orang dari Bintang Proton V mengatakan ingin mengantarkan formasi itu. Lu AnHe tahu dirinya tak dapat mendebat, tapi masih mengikuti mereka. Mereka tak mengira keseriusan persoalan ini saat tiba. Ketika pergi, mereka tak menduga dapat terjadi perubahan kejadian baru dalam situasi ini.
Menurut nomor serinya, setiap meka, di mata mereka yang entah girang, memuja, atau berterima kasih, perlahan-lahan terbang kembali ke kampung halaman.
He YunTing harus memberi laporan dulu pada Kaisar. Setelah itu, biasanya ada periode istirahat singkat beberapa hari, kemudian dia akan kembali ke basis, melanjutkan yang harus dilakukannya. Bukannya berhenti di tempat berlabuh yang jauh, formasi itu melintasi Zona L kali ini dan langsung berparasut ke Inti, melewati tugu pusat yang mewakili Inti ikonik sebelum berjalan ke arah tujuan.
Lin Han berdiri di samping tugu pusat.
Jalan raya pusat sangat lebar, karena mulanya diciptakan untuk merayakan kemenangan bala tentara. Lin Han hanya pernah melihatnya di TV, saat orang-orang akan mengapit dan mengelu-elukan para pahlawan di setiap penyambutan besar-besaran. Dia tidak mengira akan berdiri di sini untuk pertama kalinya, hanya dengan beberapa penduduk di sekitarnya, yang datang untuk menyapanya. Dia tak dapat menunggu He YunTing tiba sebelum menghubunginya. Lagipula, dia ingin jadi orang pertama yang melihatnya — meskipun sekadar mekanya.
Lin Han telah membayangkan banyak cara untuk menyambut kepulangan He YunTing, bersama orang-orang yang membawa bunga, sambil meneriakkan nama Jenderal di tempat-tempat kemungkinan formasinya lewat, setiap kata mengandung suka cita dan kekaguman — bagaimanapun, dia dewa dalam hati semua orang.
Tapi tidak pernah seperti ini.
Meskipun beberapa orang berada di dekatnya, mereka masih mendiskusikan keputusan He YunTing, dengan mengatakan seharusnya dia tidak melakukannya. Bahkan sebagian berdiri di tempat yang sama dengan barag-barang mereka untuk merusak suasana, dipenuhi kegeraman, hanya menunggu mekanya lewat, mempertanyakan, menghujat, dan menanyakan pernyataan mengenai ‘kemanusiaan’.
Cuacanya telah berubah hangat, tapi Lin Han merasa dingin.
Akhirnya, setelah menunggu entah berapa lama, seseorang di depannya berseru, “Formasinya telah tiba,” dan orang-orang yang semula diam mulai bergerak.
Hati Lin Han bergetar, mendengar suara mesin yang dikenalinya, dan pada saat tertentu, bahkan merasa sedih, tak ingin melihat ke atas. Dia tak pernah melarikan diri dari apapun, tapi sekarang dia berharap formasi He YunTing tidak akan melewati Jalan Raya Pusat, dan tidak mendatangi tugu pusat.
“Jenderal, apakah Anda memiliki penjelasan?”
“Berapa banyak nyawa yang menghilang di bawah komando Anda?”
“Mereka bahkan tak punya kemampuan melawan, tapi Anda menggunakan meka sebagai alat pembantaian…”
Sebagian orang mulai melempari meka, dengan nada kemarahan atas kebenaran yang diyakini, sementara yang lainnya berbisik-bisik bahwa Jenderal pasti memiliki alasan tersendiri untuk tidak langsung mengambil kesimpulan. Tapi ‘keadilan’ lah yang paling keras pada saat ini, dan yang disebut alasan-alasan itu pada akhirnya dikalahkan suara-suara marah.
Terlalu bising.
Lin Han tak ingin melihat ke atas, tapi masih tak dapat menahan diri untuk melakukannya. Saat suara mesin semakin mendekat, dia menengadah dan hampir berhenti bernapas, ketika pandangannya berpadu dengan meka itu, yang terlalu dikenalinya. Meka besar itu, seperti kapal dingin, terus melaju tanpa melirik, diikuti oleh para bawahannya. Dan orang-orang hanya mengutuk pimpinannya, meskipun mekanya tinggi dan masih mendapatkan kotoran di kakinya dari beberapa orang yang radikal.
Terlalu bising.
M2742 perlahan mendekat ke arahnya. Lin Han tidak bergerak, tapi mengawasi dengan mata tak berkedip. Dia dan meka itu saling berpandangan seolah mata mereka dapat menembus besi dingin. Dia melihat lelaki itu duduk di kokpit pada saat ini.
Sekelilingnya benar-benar… terlalu ribut.
Apa He YunTing melihatnya?
Suasana hatinya seperti apa saat ini?
Ekspresinya pasti sangat dingin sekarang. Matanya yang biru pasti mengandung emosi yang tenang membisu. Dia tidak boleh mengatakan apa-apa, dan tak boleh menyalahkan siapapun.
Kecuali untuk He YunTing sendiri.
Bibir Lin Han terkatup rapat, tak membiarkan emosi apapun merembes, berdiri tanpa suara di tempatnya, menunggu meka besar ini melintasinya.
Lin Han mengambil inisiatif untuk menghubugi komunikator Lu AnHe, satu jam kemudian.
Yang dihubungi tidak terkejut dirinya yang dikontak, kemudian berkata dengan sopan, “Tn. Lin, Bos mungkin tidak ada saat ini, dan Qi Jiamu harus melapor kembali ke basis…”
“Saya tahu.” Jawab Lin Han, “Bolehkah saya merepotkan Letnan Kolonel Lu? Saya merasa tak enak badan hari ini. Bisakah Anda datang ke Institut untuk menjemput saya?”
Lu AnHe menjawab, “Baiklah.”
Tak lama kemudian, mesin terbang He YunTing tiba di pintu masuk Institut.
Lu AnHe tidak banyak bertanya, “Tn. Lin, apakah Anda kembali ke apartemen Anda?”
“Tidak.” Suara Lin Han ringan, “Pergi ke wastunya.”
Lu AnHe membeku, tak menyangka Lin Han akan begitu blak-blakan, tapi tak berkata apa-apa, hanya mengantar Lin Han kembali dengan tenang. Mereka berdua tak berkata-kata sepanjang perjalanan.
Ketika Lin Han tiba di tempat tujuan, Lu AnHe tak dapat menahan diri dan melihat kesedihan mendalam di wajah Lin Han. “Saya akan kembali nanti.”
Lin Han menjawab dengan sangat halus.
Lu AnHe mengira Lin Han tidak senang karena sikap dingin He YunTing saat dia kembali, sehingga segera menjelaskan padanya, “Tn. Lin, saya tahu Anda pergi ke tugu pusat hari ini, tapi Bos khawatir menyeret Anda karena hubungan Anda berdua, karena itulah…”
“Tidak apa-apa.” Lin Han tidak terlihat marah, hanya ada sentuhan kekhawatiran di antara alisnya.
Lu AnHe menghela napas lega, “Kalau begitu, saya pulang dulu.”
“Tunggu.” Lin Han memanggilnya. Dia tersenyum kecil, menghaluskan emosi di antara kedua alisnya, lalu berkata pada Lu AnHe, “Omong-omong, saya punya pertanyaan untukmu.”
Lu AnHe berdiri tegak sambil mengangguk, “Apa yang dapat saya lakukan untuk Anda, Tn. Lin?”
Nada suara Lin Han biasa saja, “Sedikit kekhawatiran mengenai Jenderal.”
Lu AnHe tidak mempertanyakannya, “Oke.”
Namun, Lin Han menarik senyumannya seketika, dan ekspresinya mendadak berubah.
“——Apakah Jenderal melupakan saya?”
Pada saat yang sama dengan jatuhnya kata-katanya, Lin Han tidak bergerak, memandang lekat ke mata Lu AnHe. Dia memikirkan banyak cara untuk menyela, seperti bertanya dengan hati-hati apakah He YunTing menghadiri kuliah tiga tahun yang lalu, apakah mereka pernah bertemu di satu tempat sebelumnya, atau apakah sesuatu mungkin terjadi pada He YunTing karena tidak menghadiri latihan menembak hari itu.
Tapi mendadak dia tak ingin menunggu. Dia tak ingin melihat He YunTing, berwajah kesepian, berdiri di bawah bangunan apartemennya, menunggu sepanjang malam yang hening. Dia tak ingin merasakan gemetar, kebimbangan, dan kepahitan dalam ciumannya, atau menunggu sampai tulip di kebun bunganya mekar dan kemudian berterima kasih pada mereka. Nebula Erinnerung telah menghilang, dan dia tak akan pernah mendapat kesempatan untuk melihatnya lagi dalam hidupnya.
Lin Han tahu pertanyaannya tak masuk akal. Tapi meskipun merupakan tipuan untuk Lu AnHe, dia ingin mendapatkan jawaban. Dia melihat mata Lu AnHe bergetar keras.
“Saya hanya ingin mengatakannya,” Lin Han menjadi santai sambil melengkungkan kembali sudut mulutnya, separuh bercanda dan separuh serius, “tiba-tiba saja saya memikirkannya kemarin.”
Ekspresinya, kecuali di saat mengejutkan ketika dia mengatakannya, segera tak terdeteksi.
Lu AnHe mengikuti Lin Han dan tertawa, nadanya santai dan wajar, “Kenapa Tn. Lin mendadak menanyakan ini? Bos selalu berada di basis sebelumnya. Terakhir kali pesta perayaan merupakan pertama kalinya kami bertemu dengan Tn. Lin.”
Lin Han bekerja sama dengan menganggukkan kepalanya dan melengkungkan ujung matanya.
“Maafkan saya.” Senyuman di wajah Lin Han belum menghilang. Dia hanya menundukkan kepala sambil berbisik.
Sebelum Lu AnHe dapat memahami kenapa Lin Han meminta maaf, mendadak dia melangkah mendekati dan hampir dengan tak sabar meraih tangannya.
“…Tn. Lin?” Lu AnHe ragu sesaat. Matanya memperlihatkan ketidakmengertian.
Tangan Lin Han gemetar. Suara Lu AnHe, yang berbeda dari suaranya yang tenang saat ini, muncul di telinganya.
【Ada apa dengan Tn. Lin?】
【Seharusnya aku bertingkah tenang tadi.】
【Tapi kenapa mendadak dia menanyakan itu?】
【Apa yang harus aku lakukan? Apakah mungkin Tn. Lin… tahu?】
————————————
Penulis ingin mengatakan:
Xiao Lin: Itu tipuan! Semuanya tipuan!!
Meskipun ini penuh emosi, tak ada pisau! Jangan panik! Jangan dramatis di bagian komentar!
Dua telur tak berguna: nama nebulanya, Erinnerung, dipinjam dari ‘ingatan’ Jerman. Dalam bahasa bunga, tulip ungu menyimbolkan cinta yang tak pernah berakhir.1
Catatan Penerjemah:
1 Saya tak tahu di mana penulis membaca soal ini, tapi tulip ungu mewakili hal-hal yang berkenaan dengan kerajaan, sementara tulip merah mewakili cinta seperti mawar merah. Satu legenda Turki mungkin bertanggung jawab atas simbolisme tulip merah. Kisahnya mengenai seorang pangeran bernama Farhad yang jatuh cinta pada seorang gadis bernama Shirin. Ketika Farhad mengetahui Shirin telah terbunuh, dia mengatasi kesedihannya dengan membunuh diri – berkuda hingga ke tepian tebing. Katanya, sekuntum tulip merah muncul dari setiap tetes darahnya, memberi makna pada tulip merah, ‘cinta yang sempurna’.
