“Ling Xiao keluar? Jam berapa dia pergi? Dia pergi untuk apa?”
Setelah You XiaoMo menemukan paviliun Ling Xiao, sebelum sempat masuk sudah mendapat pemberitahuan Ling Xiao tidak ada. Dia sudah pergi sejak kemarin.
“Kenapa kau bertanya begitu terperinci?” Orang yang memberinya kabar adalah seorang anak muda berusia sekitar sembilan belas tahun. You XiaoMo hanya menanyakan informasi dengan santai. Siapa mengira anak muda ini akan segera bertanya seperti itu? Dia akhirnya menatap langsung You XiaoMo dengan ekspresi waspada. Namun, You XiaoMo tidak tahu kenapa dia begitu waspada.
Dia kemudian teringat, orang ini mungkin tidak tahu hubungan Ling Xiao dan dirinya.
Mereka hanya pernah dilihat bersama di area penjualan pil ajaib dan di kantor penyewaan Tetua Gong. Selain kedua tempat itu, mereka tidak pernah ke tempat lainnya. Masuk akal jika pengetahuan mengenai hubungan mereka tidak tersebar luas.
You XiaoMo berkata, “Aku temannya. Aku punya urusan dengannya.”
Remaja itu tidak langsung mempercayainya dan dengan curiga bertanya, “Temannya? Kakak Lin baru saja masuk Akademi Dao Xin beberapa hari yang lalu. Kapan dia memiliki teman sepertimu? Apa kau berbohong soal menjadi temannya karena Kakak Ling terkenal dan kuat?”
You XiaoMo, yang jadi curiga, diam-diam menyeka darah dari wajahnya dan dengan tenang menjawab, “Aku dari Blok Dua. Aku masuk akademi bersama Ling Xiao.”
Terkutuk, apa maksudmu dengan ‘teman sepertimu’?!
Kenapa Laozi tak bisa menjadi teman Ling Xiao? Aku beritahu kau, hubungan Laozi dan Ling Xiao super dekat! (cat.: Laozi (老子) adalah ‘saya’ ketika sedang marah, atau karena kesal, secara harfiah artinya ‘ayahmu’)
Kalau aku mengakuinya, kau akan mati karena iri!
“Aku mengerti, jadi kau penyihir. Ada urusan apa dengannya?” Remaja itu dengan keras kepala mempertahankan pintu masuk, bersikap mirip dengan penjaga paviliun. Meskipun mempercayai You XiaoMo, dia masih tidak bersedia membiarkannya lewat.
You XiaoMo mengangkat alisnya, “Sebagai temannya, kenapa aku harus mengatakan padamu kenapa aku mencarinya?”
Remaja itu langsung merasa tak puas dan menjawab dengan keras, “Kakak Ling sedang pergi. Dia mempercayakan aku untuk menjaga paviliunnya. Meskipun kau temannya, aku tak perlu memberitahumu keberadaannya.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
You XiaoMo mengabaikan nada bangga remaja itu dan berkata, “Apa kau yakin Ling Xiao memintamu membantunya menjaga paviliunnya?”
Bukannya dia meragukan remaja itu. Tapi dia memahami karakter Ling Xiao dengan baik. Remaja ini terlihat lunak dan lemah, namun matanya memperlihatkan pandangan arogan dan angkuh. Sekali pandang, seseorang dapat mengetahui dia anak yang dimanja. Ling Xiao pasti tidak menyukai jenis orang seperti ini, dan bahkan lebih tidak mungkin lagi meminta remaja ini menjaga paviliunnya. Apalagi, ada penghalang di luar paviliun. Hanya mereka yang mendapat persetujuan Ling Xiao dapat masuk – yang lainnya hanya dapat melihat dari luar.
Tak peduli bagaimana mengatakannya, tindakan tak perlu remaja ini memberi kesan tak ada gunanya.
You XiaoMo bersedia bersumpah demi bijinya bahwa Ling Xiao pasti tidak memintanya menjaga paviliunnya. Dia seratus persen yakin remaja itu hanya menghujani perhatian pada pihak yang tak tertarik.
Begitu remaja itu mendengar keraguannya, ekspresi tak wajar melintas di wajah tampannya. Untuk menutupi rasa bersalahnya, dia berteriak dengan keras, “Tentu saja dia memintaku. Kalau tidak, akan ada orang-orang sepertimu yang mencarinya setiap hari! Kakak Ling akan jengkel setengah mati! Aku nasihati kau untuk tidak menghujani perhatian pada pihak yang tak tertarik. Kakak Ling tidak akan pernah tertarik pada orang sepertimu.”
Malang bagimu, dia sudah tertarik padaku!
You XiaoMo tidak marah oleh kata-katanya. Dia sudah pernah berurusan dengan banyak orang sejenis ini, dan dengan cepat menjadi ahli dalam menangani mereka, “Kawan, tak masalah jika kau tidak memberitahuku. Bukannya aku akan mencarinya. Aku hanya akan menunggunya di dalam paviliunnya.”
“Tidak!” Remaja itu segera menghalangi jalannya, “Tanpa izin Kakak Ling, tak seorang pun bisa masuk.”
“Bagaimana kau tahu aku tak punya izinnya? Aku temannya, dan kau tampaknya tak punya hubungan apapun dengannya. Hak apa yang kau punya sampai menghentikan aku masuk?” You XiaoMo bertanya dengan temperamen tenang.
Remaja itu tersedak kata-katanya sendiri, dan tak mampu membalas.
Pada saat ini, kerumunan orang yang menonton mulai bertambah.
Paviliun Ling Xiao berlokasi di area yang cukup bagus. Sebenarnya lingkungannya sunyi, tapi karena fakta banyaknya orang tingkat tinggi dan kuat tinggal di sini, ada banyak kawanan orang yang mencari mereka. Karena ada dua orang yang membuat keributan di luar paviliun Ling Xiao, banyak yang tertarik untuk berkerumun menonton.
“Xiao Yun? Siapa yang merundungmu? Katakan pada kakakmu. Kakak akan membantumu membalas dendam.”
Mengikuti suara marah itu, seseorang menyeruak dari kerumunan.
Melihat orang ini, Xu Yun terlihat seolah melihat penyelamatnya, dan dengan cepat berlari ke arah laki-laki muda itu, “Kakak, orang ini merundungku. Kau harus membantuku ‘mengurusnya’.” Setelah berbicara, dia menatap You XiaoMo dengan pandangan penuh niat buruk. Jelas ini kasus pencuri meneriakkan pencuri.
You XiaoMo memutar matanya. Namun, pemuda ini terlihat agak familier. Apa dia pernah melihatnya sebelumnya? You XiaoMo jadi melirik berkali-kali padanya.
Pemuda itu juga menaksirnya. Dengan ekspresi ragu, dia bertanya, “Kaukah itu?”
You XiaoMo mencoba untuk mengingat orang-orang yang mungkin pernah dikenalnya. Orang itu terlihat seolah sudah mengenalnya. Artinya mereka pasti pernah bertemu sebelum masuk akademi. Dia mendadak teringat, bukankah pemuda ini adalah bangsawan muda arogan yang bertemu dengan mereka di Desa Hei Yin?
Pada saat itu, dia bersikap kaya dan menguasai hingga ingin membeli kelima kamarnya. Tapi You XiaoMo berhasil merebut satu kamar darinya, dan mereka hampir mulai saling serang. Untungnya demi keamanan bangsawan itu, pengawalnya cukup bijak untuk tidak memprovokasi Ling Xiao. Siapa mengira dia akan direpotkan oleh anak-anak muda ini? Seperti kata orang, burung berbulu sama berkawan bersama – kedua saudara itu bukan orang baik.
Pemuda itu sekitar dua puluh dua tahun, dan remaja itu sekitar sembilan belas tahun. Karena perbedaan usia di antara mereka kecil, kemungkinan besar mereka kakak beradik kandung.
Melihat ini, Xu Yun bertanya, “Kakak, kau kenal dia?”
“Jauh dari hanya kenalan. Aku juga punya sedikit dendam dengannya. Kau ingat dua orang yang aku temui di Desa Hei Yin? Dia salah seorangnya,” Xu Zhen mendengus. Sejak hari itu, hatinya digerogoti dendam.
Mendengar penjelasannya, Xu Yun menjadi pucat. Jika orang ini berteman dengan Kakak Ling, apakah orang yang satunya lagi Kakak Ling?!
You XiaoMo dapat mengikuti alur pikirannya. Melihat wajah pucat Xu Yun memastikan pikirannya. Setelah membuat sebuah gunung dari sebuah tahi lalat, ternyata adiknya tanpa diduga tertarik pada orang yang kakaknya punya dendam. Oh, ini akan sangat menyenangkan!
Xu Zhen melewatkan ekspresi di wajah Xu Yun, dan tidak membuat hubungan dengan identitas Ling Xiao. Melihat adiknya dirundung, bagaimana mungkin dia mengabaikannya sebagai kakak?
“Kau bahkan berani merundung adikku. Kau pikir kau ini siapa?! Kalau kau punya keberanian, sebutkan namamu!” Xu Zhen berteriak pada You XiaoMo yang terdiam. Benar-benar, dua kakak beradik ini mirip – keduanya penuh dengan bualan.
You XiaoMo mengedikkan bahu lalu menggelengkan kepalanya, “Aku tidak merundung adikmu. Tapi meskipun aku jelaskan begitu, kau tak akan mempercayaiku. Aku dipanggil You XiaoMo, boleh aku tahu nasihat apa yang kalian punya untukku?”
Ketiga kata ‘You XiaoMo’ seperti geledek yang memekakkan telinga (c.t.: misalnya, reputasi yang terkenal). Tak hanya Xu Zhen dan adiknya yang mengenalnya, orang-orang di sekeliling mereka juga meledak dalam kegemparan karena mengenali namanya.
Beberapa hari terakhir ini, kemasyhuran You XiaoMo telah menyebar di seluruh Bangsal B. Sebagai orang yang berani menyinggung tuan muda ketiga Klan Chai, yang merupakan salah satu dari keempat klan besar. Apa artinya keluarga Xu yang remeh untuknya?
Melihat ini, beberapa orang memperlihatkan ekspresi terhibur. Mereka semua berpikir: kita lihat saja apakah Xu Zhen dan adiknya bisa terus arogan!
Ekspresi Xu Zhen dan Xu Yun berubah. Sang kakak dipenuhi rasa takut dan menyesal, sementara sang adik menjadi pucat secara dramatis. Namun, seseorang dapat melihat kilatan kecemburuan dalam mata Xu Yun.
Xu Yun kurang berpengalaman, dan perilakunya jauh lebih buruk daripada Xu Zhen. Dia sudah mendengar bahwa You XiaoMo sekarang ini topik yang panas – seorang penyihir jenius dari Blok Dua, yang sudah menarik perhatian banyak orang, termasuk para daoshi. Semula dia sangat cemburu pada orang ini, tapi sekarang You XiaoMo ada di hadapannya, dan ingin memasuki paviliun orang yang dipujanya, Xu Yun segera terbakar amarah.
“Meskipun kau You XiaoMo, kau masih tidak boleh masuk paviliun tanpa persetujuan pemiliknya,” Xu Yun berkata dengan keras kepala.
You XiaoMo berhenti menjelaskan, dan mendorongnya begitu saja sebelum memasuki paviliun. Penghalang paviliun dipasang di luar halaman, sehingga You XiaoMo tak perlu melangkah masuk ke dalam paviliun untuk membuktikan pernyataannya. Tanpa halangan, dia melangkah masuk ke dalam halaman paviliun Ling Xiao diirigi pandangan mata banyak orang.
Di dalam penghalang, You XiaoMo dengan tenang berbalik dan melihat kembali pada orang-orang. Tindakannya tanpa kata menyatakan ‘Ha, kau lihat kan, LaoZi dapat dengan bebas masuk dan pergi’.
Melihat hal ini, orang-orang langsung bercakap-cakap dengan ribut.
Mereka telah menyadari, karena You XiaoMo dapat dengan bebas memasuki paviliun, artinya izin masuknya telah diberikan oleh pemilik paviliun. Karena itu, kata-kata Xu Yun tak bisa dipercaya.
You XiaoMo berkata, “Lain kali, kau harus berhenti berbohong. Aku tahu Ling Xiao tidak memintamu menjaga paviliunnya. Lebih jauh lagi, dia bukan seseorang yang bisa kau mimpikan untuk disentuh. Ke depannya, meskipun kau tak punya pekerjaan, tak perlu membuat dirimu jadi gangguan di depannya.”
Diberitahu hal-hal seperti itu, Xu Yun malu, dan cepat-cepat berbalik lalu lari.
Khawatir dia akan berpikir untuk melakukan hal-hal konyol, Xu Zhen melotot marah pada You XiaoMo sebelum mengejarnya tanpa sepatah kata pun.
Melihat kedua gangguan itu akhirnya pergi, You XiaoMo berbalik lalu memasuki paviliun Ling Xiao.
Meskipun menyinggung orang lagi, dia tidak takut pada klan Xu kakak beradik itu. Dia sudah menyinggung Klan Chai. Tambahan Klan Xu bukan masalah besar; hanya membuatnya sedikit murung.
Siapa mengira meskipun menggunakan topeng, Ling Xiao masih akan menarik banyak lalat. Jika dia melepas topengnya, You XiaoMo bisa tenggelam dalam lautan kecemburuan setiap hari.
You XiaoMo merenung soal ini, dan memutuskan untuk membeli topeng yang lebih jelek saat ada kesempatan.
Meskipun tidak tahu kapan Ling Xiao akan kembali, dia memutuskan untuk menunggunya di paviliun ini.
You XiaoMo menemukan sebidang ruang kosong dan duduk dengan kaki disilangkan. Dia akhirnya punya waktu untuk duduk dan kultivasi untuk mengatasi masalah leher botol, yang telah ditundanya sejak lama.
