Lin Han tidak mengerti kenapa He YunTing begitu bersikeras tak memperbolehkannya melihat perilaku naluriah paling dasar di antara makhluk, tapi masih tetap patuh dan tak melihatnya. He YunTing tak pernah begitu gugup, seolah persoalan ini lebih serius dari sekadar itu, dan suaranya lebih dingin dari sebelumnya, mengungkap ketegangan di mana-mana.
Kedua BlukBluk itu tak tahu betapa sulitnya menebak pikiran manusia, tapi fakta He YunTing terus memandangi mereka membuat mereka puas dan memaksa diri untuk ‘menirukan’ lagi sebagai tanda pertemanan.
Wajah He YunTing menjadi semakin suram, “……”
Bagusnya makhluk-makhluk ini tahu untuk berhenti saat mereka selesai. Setelah melakukan aksinya dua kali, mereka berdua segera berpindah ke permainan lain, dan He YunTing akhirnya dapat melepas tangannya dari mata Lin Han.
Lin Han masih merasakan kehangatan telapak tangan He YunTing di bulu matanya, dan sedikit berkedip untuk merasakannya.
“Sudah,” kata He YunTing.
Lin Han mengangguk dengan patuh, bahkan tak memandangi ke arah itu dengan penasaran, hanya berkata sambil lalu, “Cepat sekali.”
Perkataan Lin Han sepenuhnya spontan, dan bahkan tak bereaksi beberapa saat pada ucapannya sendiri. Setelah He YunTing tak menjawab beberapa lama dan terus mempertahankan keheningan yang janggal, barulah dia menyadari makna perkataannya.
Sebenarnya Lin Han benar-benar tidak merasakan hambatan mengenai soal-soal biologis alamiah seperti itu, mungkin karena tingkah He YunTing yang terlalu tegang malah membuatnya berpikir telalu jauh sekarang, “…”
Untungnya, Grr akhirnya terbangun oleh suara-suara ribut, menggoyangkan bulu-bulunya, berguling dua kali di tangan Lin Han, lalu membuka matanya hanya ketika dia merasa nyaman.
“Selamat pagi.” Lin Han mengusap kepalanya yang kecil, berbicara dengannya, dan juga menyingkirkan rasa malu yang muncul pada satu titik dalam periode itu. Bagaimanapun, setelah kembali ke teritorinya sendiri, Grr tidur dengan nyenyak, dan bahkan mengeluarkan suara menguik puas. Dia menatap Lin Han dan melompat dua kali di tangannya untuk mengekspresikan suka citanya, dan Lin Han tersenyum kembali padanya, kemudian membungkuk dan menaruhnya di tanah.
Bola berbulu hitam yang kecil itu tampaknya benar-benar senang manusia yang disukainya mengirimkan yang sudah tersesat ke tempat yang dikenali dan bahkan mengantarkannya kembali. Dia bahkan mulai berencana ke mana membawa manusia ini bermain dan teman mana yang akan ditemuinya…
Grr mulai berguling-guling di tanah dengan girang, tapi akhirnya malah tak mengendalikan arahnya dan seketika kehilangan kendali, berguling ke sepasang sepatu bot militer hitam. Dia menengadah ke atas, dan semua bulunya meledak berdiri lagi—
Segalanya terlalu baik untuk menjadi kenyataan, kalau bukan karena manusia ini yang selalu galak dan mengangkatnya secara menggelantung dan berselisih. Dia tidak membenci He YunTing tanpa alasan. Dia tahu lelaki ini sebenarnya bukan lelaki yang jahat, tapi sejak He YunTing menghimpit Lin Han di sudut untuk menandainya, pandangan Grr telah berubah.
Tapi pandangan makhluk ini cenderung cepat dibangun ulang — setelah satu penanda itu, Grr mengkategorikan He YunTing ke dalam kategori makhluk yang sama dengan dirinya. Dia mungkin mengerti lelaki ini menggigit leher Lin Han hari itu, menggigit bagian yang dia sukai khususnya — pasti juga karena dia tertarik pada aroma yang manis itu.
Grr merasa sangat tak adil. Dia juga benar-benar menyukai aroma itu… Dia hanya berani mendekati untuk menggosok-gosokkan diri dan mengendusnya, manusia ini malah langsung menggigitnya. Tapi Grr tak bisa melawan He YunTing, jadi hanya dapat tanpa daya menerima fakta itu.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Yang tak diperkirakannya adalah manusia yang jelek ini mendambakan aroma manis itu, bahkan meskipun dia sendiri mengikuti perilakunya yang menggosok-gosokkan diri di tangan Lin Han — dan kuncinya adalah menunggu sampai Lin Han tertidur sebelum menggosok-gosokkan diri!
Grr tidak memahami perbedaan antara mencium dan menggosokkan diri, tapi karena perbuatan He YunTing, dia menyaksikan adegan ini beberapa kali tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Mengusap-usap telapak tangan Lin Han sekadar mengusap saja, tak sama dengan manusia. Dia bahkan tak bisa mengambil keuntungan darinya. Kekesalannya pada He YunTing mencapai puncaknya ketika Grr melihatnya terjadi lagi semalam.
He YunTing jelas sama dengannya, pecundang yang mengkeret.
Atau begitulah yang dipikirkan Grr.
Tak mungkin dia ada di perahu yang sama dengan He YunTing.
Jadi Grr ingin mengekspresikan ketidaksukaannya pada He YunTing dan berusaha keras untuk mengubah mata maniknya yang gelap menjadi garis tipis untuk memperlihatkan kekesalannya. Sayangnya, matanya benar-benar terlalu kecil, sehingga tak peduli seberapa keras memicingkannya, dia tak dapat memperlihatkan ekspresi yang rumit itu, dan harus menyerah. Tapi tak mungkin kehilangan momentumnya, ekor pendek Grr berdiri, menyentak menjauh dari kaki He YunTing, memperlihatkan ‘seringaian’ kepuasan diri, bertekad memperlihatkan posisinya dengan tingkahnya.
…Malangnya He YunTing tidak mengerti apa yang berusaha diekspresikannya.
Lin Han sedikit lebih lembut, dan Grr juga lebih menempel padanya, jadi dia sedikit memperhatikan perselisihan di antara satu orang dan satu bola berbulu, tapi tidak mengira akar penyebabnya adalah dirinya sendiri. Dia membelai ekor Grr ketika kembali padanya, sebagai tanda menenangkan.
Grr akhirnya merasa senang lagi dan memutuskan untuk membawa Lin Han ke tempat lain hari ini — sayangnya Lin Han selalu digendong di punggung He YunTing ke manapun dia pergi akhir-akhir ini, yang memaksa Grr membawa satu manusia celaka lagi bersamanya.
Beginilah yang terjadi selama dua sampai tiga hari.
Bagian utara biosistem Oddbound dianggap sebagai bagian ekologis terbaik dari planet itu. Tapi siang yang pendek dan malam yang panjang masih menjadi tandanya. He YunTing harus mempersiapkan makanan untuk hari selanjutnya dulu, jadi tak banyak waktu untuk menemani Grr berjalan-jalan di planet itu.
Menurut He YunTing, sebagian makhluk Oddbound tidak hidup dalam kelompok. Misalnya, ras Kudzuar senang berguling-guling tanpa tujuan, meskipun memiliki habitat, mereka tidak tinggal di sana sepanjang waktu. Sifat biologis mereka tidak bergantung pada orang tua mereka, meskipun mereka mamalia. Setelah merawat ras Kudzuar muda sampai usia tertentu, orang tuanya akan meninggalkannya.
Ras Kudzuar tampaknya memilih untuk memiliki beragam teman daripada orang tuanya. Misalnya, ras Kudzuar menyukai manusia yang jarang terlihat.
Akhir-akhir ini Grr menjadi semakin lengket padanya, dari sekadar menggosokkan tubuh di tangannya ketika tidur sampai hampir membenamkan diri dalam pakaian Lin Han. Sayangnya, He YunTing akhir-akhir ini tidak memperhatikan kejahatan ini, dan setiap hari sebelum tidur, dia harus mengamati apakah makhluk-makhluk ini memandangi dirinya dan Tn. Lin lagi, dan mengalami masa yang menyesakkan.
Dan satu malam, Lin Han bermimpi lagi.
Tak seperti mimpi lembut dan déjà vu lagi, kali ini karakter utama mimpinya masih tetap He YunTing, tapi isinya sangat berbeda. Dalam mimpi itu, He YunTing tidak selembut dirinya dalam beberapa hari ke belakang, tapi Lin Han mendapatkan ilusi mengalami masa berahi lagi.
Dia tidak tahu siapa yang mengambil inisiatif atau siapa yang mendekati siapa dulu, tapi separuh kesadaran Lin Han masih terperangkap dalam mimpi, sementara separuhnya lagi tampaknya terbangun, membiarkan mimpinya berlanjut meskipun tahu semuanya salah.
Ini pertama kalinya Lin Han terbangun kepanasan.
Ketika membuka matanya, He YunTing masih tertidur beberapa meter jauhnya darinya. Bahkan saat tertidur, alisnya masih sedikit mengerut, seolah selalu ada terlalu banyak hal yang mengganggunya.
Lin Han ingin mendekat untuk meluruskan alisnya, tapi tertahan oleh mimpi yang baru saja didapatnya.
——Dalam mimpi itu, mereka tampaknya pasangan yang sudah saling mengenal lama, saling berpelukan, berciuman, dan bahkan bercinta. Dia bahkan dapat mengingat He YunTing terkesiap di dekat telinganya dan tubuhnya sendiri yang aktif.
Bukannya Lin Han tidak pernah mengalami mimpi seperti itu selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah merasa malu juga karenanya. Tapi kali ini dia memiliki pasangan dalam mimpi itu dan bahkan saat terbangun, reaksi nyata tubuhnya tidak mereda.
Jelas masa berahinya sudah lewat dan seharusnya tak mungkin baginya memiliki hasrat semacam itu. Lin Han berusaha menenangkan diri dan memejamkan matanya lagi, berusaha memaksa diri untuk tertidur lagi. Tapi adegan-adegan dalam mimpinya terus mendatanginya lagi, dan begitu dia memejamkan mata, yang dapat dipikirkannya hanya bibir He YunTing yang tipis, atau intensitas gerakannya.
Keduanya… begitu nyata.
Lin Han tahu ada kondisi pemikiran yang disebut efek jembatan gantung, tapi tak tahu apakah dirinya baik-baik saja. Lin Han tak sempat berpikir banyak soal ini.
Keesokan harinya, tak lama setelah jatuh tertidur, dia terbangun oleh suara ribut.
He YunTing terbangun lebih awal darinya, dan tak sempat memanggil Lin Han karena dia juga mendengar suara itu.
Itu suara deru mesin meka yang lama tak terdengar. Ekspresi He YunTing langsung kembali pada keseriusan dan ketegangan akan kedatangannya.
Dari suaranya, tampaknya hanya ada satu meka yang datang, tapi masalah paling daruratnya adalah, karena peringatan Lu AnHe sebelumnya, tak seorang pun tahu apakah orang itu kawan atau lawan sampai mereka memperlihatkan warna sejatinya.
He YunTing mengerutkan alisnya sambil berkata pada Lin Han, “Tn. Lin, ikuti di dekatku.”
Bahkan dalam situasi ini, dia masih tanpa sadar ingin melindunginya dulu.
Perasaan tak biasa dalam hati Lin Han muncul lagi. Dia bergumam lirih “hmm” dan terus menjaga pandangan padanya sementara He YunTing memalingkan kepalanya.
Jarak mereka masih cukup jauh dari tempat M2742 diparkir, dan karena M2742 telah kehabisan energi, meka itu hanya cangkang besi tanpa daya yang dingin, tak satupun fungsinya dinyalakan, yang artinya tak akan ditemukan oleh meka yang bermusuhan.
Tapi bentuk kehidupan manusia tak mampu mengendalikan napas dan detak jantung mereka sendiri, selama meka yang datang menyalakan pengawasan tanda-tanda kehidupan, sulit untuk tidak menemukan mereka. Setelah semua ini, Lin Han sebenarnya tak punya kepanikan apapun, dan He YunTing tetap tenang dan memikirkan tindakan balasan dalam waktu yang sangat singkat.
“Tidak langsung menggunakan persenjataan untuk melancarkan serangan bom, setidaknya memperlihatkan pilot yang datang sekarang tidak memiliki maksud langsung membinasakan,” kata He YunTing, “Sasaran mereka pasti hanya aku, Tn. Lin, jangan khawatir.”
Jika ini terjadi beberapa hari yang lalu, Lin Han akan segera mencengkeram tangan He YunTing dan memberitahukan dirinya baik-baik saja. Tapi sekarang dia merasa bimbang.
He YunTing tidak berpikir begitu jauh. Meskipun dia masih memandang lekat ke kejauhan, tangan kanannya sedikit meraih ke belakang, mendapatkan udara kosong, dan akhirnya berhasil menemukan tangan Lin Han dan memegangnya dengan erat lagi. Hati Lin Han tergerak, meskipun dia masih belum mengatur pikirannya dari berbagai aturan dan pengaturan itu, meskipun dia tahu efek jembatan gantung tak bisa dibenarkan, pada akhirnya dia masih tak ingin melepasnya.
Seperti hubungan di antara mereka mereka berdua, mereka juga berangsur menjadi intim dalam beberapa hari terakhir.
Dan dalam beberapa menit itu, meka itu cepat-cepat mendekat — menyalakan pemeriksa tanda-tanda kehidupan dan menemukan mereka. Meka itu cepat menghampiri dan berhenti di hadapan mereka berdua.
BlukBluk dan Grr tidak menyangka akan menemukan lebih dari satu cangkang besi besar ini. Grr tidak menyukai meka yang membuatnya pening. Meka ini tak bisa digambarkan berkualifikasi tinggi.
Lin Han teringat kelompok meka ini dipersiapkan untuk latihan praktik, khusunya untuk digunakan para calon pilot. Meskipun seseorang dapat menghubungkan kendali spiritual, karena tak ada meka eksklusif yang menyesuaikan beragam fungsi, banyak operasi yang terbatas. Semuanya mengandalkan kekuatan pribadi pilotnya.
Meka itu terlihat sedikit usang, dan meskipun lengan dan persenjataan meka itu masih utuh, tapi hampir sekujur tubuhnya dipenuhi tanda-tanda pertempuran, luka-luka, dan aus. Tampaknya meka itu telah mengalami pertempuran yang sengit.
Ceruk meka itu terbuka, dan seorang pilot bersandar di kursi pilot sambil tersengal-sengal, dua detik sebelum bangkit dari posisinya, lalu melompat keluar dari lekukan meka dan berjalan selangkah demi selangkah ke arah He YunTing.
Dia tak tahu, apakah pilot itu lupa atau melakukannya dengan sengaja, tapi dia bahkan tak menanggalkan helmnya saat keluar dari kabin. Merasa khawatir dengan alasan yang terakhir, mata He YunTing melonjak, dan tangan di belakang yang menggenggam tangan Lin Han mengerat.
Tapi pilot itu segera menyadari kesalahannya, berhenti berjalan, kemudian cepat-cepat melepas helmnya, memperlihatkan wajah yang tampan. Kening lelaki itu masih mengucurkan darah, dan dia tak sempat menyekanya, hanya mengempit helm di tubuhnya dengan lengan kanannya, menundukkan kepala, kemudian memberi tanda penghormatan pada He YunTing.
“——Lapor pada Jenderal! Parapilot Qi Jiamu, membawa perintah untuk datang menyelamatkan.”
