Pegunungan QingQiu merupakan domain Sekte Qing Cheng karena mereka memiliki seluruh wilayah tersebut.
Guru Agung Sekte Qing Cheng, Luo ChengYuan, adalah orang yang sangat lihai. Dia juga sangat lihai dalam bisnis. Dia membuka wilayah di pegunungan QingQiu yang menjadi lalu lintas terbanyak, lalu membangun beberapa kota kecil dan kota besar di sana. Dia mengizinkan himpunan-himpunan kekuatan lain dan para pedagang untuk mendirikan toko-toko dan melakukan perdagangan selama mereka membayar jumlah sewa yang ditetapkan.
Kota-kota besar dan kecil ini berkembang sangat cepat. Pada saat ini, yang paling terkenal adalah Kota Qing.
Nama Kota Qing lebih dikenal daripada Kota HunJi. Meskipun arus orang di situ mungkin lebih sedikit daripada Kota HunJi, kuantitas orangnya biasanya lebih banyak. Apalagi, harta karun yang tidak dapat ditemukan di Kota HunJi dapat ditemukan di Kota Qing.
Kali ini, informasi yang diperoleh Ling Xiao tentang Kota Qing. Persediaan makanan PiQiu kecil, Domba Beribu Roh Bumi, akan muncul di Kota Qing. Dan bukan hanya seekor domba, sehingga membuat banyak orang tertarik menuju ke sana.
Domba Beribu Roh Bumi sangat menarik bagi praktisi, tak diragukan lagi pada saatnya, persaingannya akan sangat sengit.
Setelah mendapatkan informasi ini, You XiaoMo mulai membuat persiapan.
Menurut informasi yang diperoleh Ling Xiao, Domba Beribu Roh Bumi akan dijual melalui pelelangan. Jadi dia harus memastikan memiliki cukup banyak koin emas.
Untuk mempercepat pertumbuhan PiQiu kecil, You XiaoMo memutuskan menaruh modal yang cukup kali ini dengan menggunakan koin emas dalam kantung ajaibnya. Lagipula, dia sudah punya cukup benih herba ajaib untuk sekarang, sehingga tidak perlu membeli lagi untuk sementara waktu. Tapi karena masih khawatir koin emasnya tidak akan cukup, dia memutuskan untuk menjual lebih banyak pil ajaib begitu turun gunung.
Di samping soal pelelangan, Ling Xiao juga memberitahunya tentang apa yang terjadi di Kota HunJi.
Peta Alam Firdaus sudah di tangannya. Tapi seperti yang dikatakan manajer itu, petanya tidak lengkap. Untungnya lokasi Herba Ajaib Biduk sudah ditandai di sana.
Mengenai Tang Hun, You XiaoMo tidak perlu menebak apa yang terjadi padanya. Berdasarkan karakter Ling Xiao, orang itu pasti sudah mati. Jadi, setelah kematian Tang Hun, manajer itu dengan mulus mengambil alih posisinya. Meskipun kekuatannya tidak cukup untuk meyakinkan massa, tapi cukup dengan kehadiran Ling Xiao di belakangnya. Jadi, alasan kenapa Ling Xiao membiarkannya mengurus Kota HunJi karena orang ini memiliki kecerdikan yang lumayan dan mampu membaca kejadian masa kini.
Setelah itu, Ling Xiao tinggal di Kota HunJi selama dua hari sebelum kembali. Alasannya karena meskipun Tang Hun sudah tak ada, kematiannya menyebabkan kekacauan luar biasa. Beberapa orang pasti menolak memberinya posisi manajer. Jadi Ling Xiao harus tinggal di sana dan mengalahkan mereka hingga menyerah. Dia hanya kembali setelah mereka sepenuhnya patuh, dan tidak berani memiliki pikiran memberontak lagi.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tapi, saat dia kembali, waktu yang tersisa tinggal satu hari lagi dari saat kemunculan Domba Beribu Roh Bumi.
Ling Xiao tidak akan pulang ke Puncak Bumi untuk menjemputnya. Mereka bersepakat untuk bertemu di rumah penginapan di kota HePing.
Karena Fang ChenYue pergi ke Puncak YunShui, You XiaoMo hanya memberitahu Zhao DaZhou sebelum pergi. Dia sudah menyiapkan alasan turun gunung untuk menjual pil ajaib dan membeli herba ajaib. Zhao DaZhou tidak mencurigai apapun, hanya memberitahu You XiaoMo bahwa dia akan membantunya memberitahu shifu. You XiaoMo berterima kasih padanya lalu turun gunung.
Setelah turun gunung, dia langsung menuju kota HePing. Karena tiba lebih awal, dia tidak melihat Ling Xiao di dalam rumah penginapan. Tanpa diduga, manajer rumah penginapan mengenalinya, seolah mengetahui You XiaoMo adalah murid dari Sekte Tian Xin, dia menyapanya dengan bersemangat dan mengundangnya untuk duduk di dalam.
Ada banyak orang yang makan di aula utama, jadi agak bising, tapi You XiaoMo tidak membolehkan manajer untuk membuka kamar baginya. Dia khawatir Ling Xiao tidak akan bisa menemukannya saat datang nanti jadi dia tidak mengambil kamar, dan juga mengambil kamar membutuhkan biaya. You XiaoMo yang agak rakus dan kikir tidak ingin membuang uangnya.
Karena persoalan Alam Firdaus sudah menjadi topik diskusi yang besar, tak peduli ke mana pun seseorang pergi akan ada yang membicarakannya.
Tapi You XiaoMo sudah tahu segalanya mengenai Alam Firdaus, sehingga tidak tertarik mendengarkan diskusi mereka.
Setelah meminum sepuluh cangkir teh, You XiaoMo bimbang antara pergi ke toilet atau tidak ketika keributan meledak sejauh dua meja darinya. Sepertinya beberapa orang sedang cekcok. Baru saja dia menoleh untuk melihat ke arah keributan, secara kebetulan sesosok bayangan hitam melayang ke arahnya.
You XiaoMo tertegun. Apakah keributan ini akan melibatkan dirinya, seorang saksi?
Kemudian dia merasa seseorang menarik tangannya sampai membuatnya terhuyung-huyung ke satu sisi.
Sosok hitam yang melayang itu menabrak mejanya dan tubuh tegap seperti lembu jantan segera mengubah meja itu menjadi pecahan-pecahan kecil. Seberapa kuat pelakunya hingga menyebabkan hasil seperti ini?
You XiaoMo menyaksikan adegan ini dengan mata membelalak dan mulut terbuka lebar. Ibu! Kalau orang itu mendarat di atasnya, bukankah artinya tulangnya akan hancur berkeping-keping? Tiba-tiba dia merasa sangat beruntung, lalu berterima kasih pada bintang keberuntungannya karena dia telah lolos tanpa cedera.
Karena mengira Ling Xiao lah yang menyelamatkannya, You XiaoMo menolehkan kepalanya sambil berkata, “Ling-shixiong, kau…”
Suaranya terputus ketika dia melihat wajah laki-laki itu. Orang ini bukan Ling Xiao. Penampilannya jauh dari Ling Xiao, wajahnya diselimuti jerawat…
“Hey Bung, Anda salah orang. Meskipun nama belakang saya memang Lin, saya tak ingat punya shidi yang baik seperti ini. Saya hanya melihat Anda akan terkena akibat keributan kelompok orang itu jadi saya bertindak. Jika saya menyinggungmu entah bagaimana, tolong maafkan saya!” Setelah menjadi sasaran kesalahan You XiaoMo atas identitasnya, lelaki berbaju biru itu tidak kesal. Malah kata-katanya jenaka dan penuh kelucuan. Sikapnya yang halus dan sopan membuat You XiaoMo sedikit malu.
“Maaf, maaf. Saya pikir shixiong saya sudah datang.” You XiaoMo segera meminta maaf, sambil tertawa bodoh.
Kilatan aneh melintas dengan cepat di mata pria berbaju biru itu. Dia tersenyum sambil berkata, “Tak ada masalah. Kalau saya punya shidi yang berpenampilan menarik seperti ini, saya akan tersenyum berhari-hari. Oh iya, shixiong Anda masih belum datang?”
“Benar. Apakah ada masalah?” You XiaoMo bertanya.
“Tak masalah. Karena sudah terjadi seperti ini, dan karena tidak ada lagi meja kosong, jika Anda tidak keberatan, kita bisa berbagi meja. Lagipula, saya juga sendirian. Bagaimana?” Lelaki berbaju biru mengguncangkan tangannya dengan tergesa, khawatir You XiaoMo akan mencurigainya memiliki motif lain. Dia kemudian mengundangnya dengan sikap ramah.
You XiaoMo juga merasa tawarannya beralasan jadi dia tidak akan menolak. Ketika dia membuka mulut untuk menjawabnya, seseorang masuk lewat pintu. Orang itu berpakaian sangat mewah, dengan hawa yang tidak biasa, dan wajah tampan. Orang yang akan bersinar tak peduli ke manapun mereka pergi. Selain itu, energi yang dipancarkannya jelas menunjukkan dia adalah petarung yang kuat.
Saat semua orang masih menebak-nebak siapa orang yang terlihat ningrat ini, You XiaoMo mendadak berdiri dan melambai padanya sambil memanggil dengan senang, “Ling-shixiong, aku di sebelah sini.”
Dia tidak memperhatikan, wajah orang berbaju biru di sebelahnya segera berubah ketika mendengarnya memanggil orang itu, pandangan tak tenang dan kesal melintas di wajahnya, seolah dia merasa ‘bebek di tangannya terbang’.
Ling Xiao berjalan ke arahnya, matanya menyapu meja yang hancur di lantai, kemudian beralih pada You XiaoMo. Tanpa berkata apa-apa, pandangannya akhirnya jatuh pada laki-laki berbaju biru.
Lelaki berbaju biru merasa tak nyaman di bawah tatapannya seolah laki-laki ini dapat melihat menembusnya, dari dalam keluar. Dia merasa hatinya menjadi dingin. Kekuatan laki-laki ini lebih tinggi darinya dan tampaknya bebek yang setengah matang ini sudah terbang.
Berpikir demikian, lelaki berbaju biru memasang kembali senyum lembut di wajahnya dan berkata pada You XiaoMo, “Sobat, karena shixiong Anda sudah di sini, saya tidak akan mengganggu Anda berdua. Saya juga teringat sesuatu yang harus saya lakukan jadi saya akan pergi dulu. Selamat tinggal.”
You XiaoMo berseru ‘ah’. Dia ingin memperkenalkannya pada Ling Xiao. Bagaimanapun, dia telah menyelamatkan nyawanya. Tapi tiba-tiba dia teringat satu hal, sehingga cepat-cepat memanggilnya kembali, “Hei, siapa nama Anda?”
Ekspresi lelaki berbaju biru itu menegang. Dia tergesa mengibaskan tangannya, sementara kedua kakinya tidak memperlihatkan tanda-tanda melambat menuju ke arah pintu. Dia berkata dengan tulus, “Ini hanya pertemuan sesaat, Anda tak perlu repot.”
You XiaoMo menghembuskan napas dengan emosi, “Dia benar-benar orang baik yang tidak meminta balasan apapun!” Mendengarnya berkata demikian, orang-orang yang menguping percakapan mereka segera terbatuk-batuk.
Merekalah yang ingin menghembuskan napas. Anak laki-laki ini jelas tipe orang bodoh yang akan membantu menghitung uang setelah dirinya dijual. Tak ada orang baik sejati di dunia ini dan bahkan lebih tak mungkin ada orang yang tidak meminta balasan untuk kebaikannya. Praktisi seperti mereka yang bertarung melawan surga dan manusia, siapa di antara mereka yang tidak pernah merangkak keluar dari bergelimang di dalam lumpur dengan seluruh tubuh tertutup tanah?
Tak seorang pun akan bersikap baik pada orang lain tanpa alasan kecuali mereka benar-benar idiot atau mereka memiliki motif lain. Laki-laki berbaju biru jelas merupakan salah seorang dari kelompok kedua.
“Yah, dia laki-laki yang baik!” Saat ini, Ling Xiao yang telah membisu sejak awal, tiba-tiba memujinya dengan bersemangat, memperlihatkan senyum lebar.
Semua orang menatapnya terkejut. Mereka pikir laki-laki ini akan memperingatkan anak muda itu untuk tidak dengan mudah menerima bantuan orang lain. Tanpa diduga, dia menyetujui pendapat anak muda itu. Dia jelas terlihat seperti seseorang yang sangat cerdas.
Laki-laki berbaju biru yang sudah berada di pintu hampir tersandung dan terjerembap kepala duluan. Wajahnya benar-benar kaget. Apakah dia sudah salah menilai situasi?
Ketika semua orang berspekulasi dengan liar, di sisi lain You XiaoMo mulai ragu. Dalam pikirannya, Ling Xiao tidak pernah memuji orang lain sambil lalu, terutama ketika dia tersenyum begitu manis. Pasti ada yang salah.
Kenyataannya membuktikan intuisinya tidak salah. Lelaki berbaju biru itu tidak berhasil meninggalkan rumah penginapan karena ditarik kembali oleh Ling Xiao, yang berpura-pura bersikap ‘Kamu orang baik bagi Xiao Shidiku, jadi saya harus membayarmu’. Dia kemudian menawarkan anggur padanya.
Saat mereka meninggalkan rumah penginapan itu, laki-laki berbaju biru itu sudah terbaring menelentang, seluruh tubuhnya mengeluarkan bau anggur yang berbusa di mulutnya. Melihatnya tidak sadar, beberapa orang mengambil kesempatan untuk mengambil kantung ajaibnya.
Setelah itu, ‘legenda’ baru muncul di kota HePing yang damai. Ada seorang laki-laki yang tidak memiliki uang untuk membayar rekeningnya jadi dia dipukuli sampai babak-belur oleh manajer rumah penginapan dan ditelanjangi, kemudian dilempar keluar rumah penginapan. Laki-laki itu kemudian berlari satu putaran di jalanan kota HePing telanjang bulat…
You XiaoMo mengetahui soal ini jauh setelah itu. Pada saat itu, dia sudah diberi peringatan oleh Ling Xiao baik dengan perkataan maupun tindakan.
