Laki-laki itu muncul dengan anggun. Posturnya yang kuat dan heroik melayang di atas pusat alun-alun sehingga jubahnya perlahan berkibar tertiup angin. Penampilan yang bermartabat dan luar biasa begitu tentunya menarik hati semua orang.
Dia baru saja muncul namun sudah mendapatkan sorakan mengelukan dari para praktisi di alun-alun. Inilah pertarungan sesungguhnya yang telah ditunggu-tunggu. Dibandingkan perkelahian kecil sebelumnya, pertarungan selanjutnya pasti mendorong situasi hingga puncaknya.
Orang itu adalah Luo ShuHe, karena sorotan padanya akhir-akhir ini bahkan lebih tinggi daripada untuk ayahnya.
Meskipun dia hanya tingkat Bintang dua bintang, jalinan ikatan-hidupnya dengan binatang buas iblis tingkat sembilan dengan cepat membuatnya naik ke meja yang sama dengan Tang Fan, seorang seniman bela diri tingkat Kekaisaran.
Jika dia keluar untuk bertarung, maka Sekte Tian Xin harus mengeluarkan pejuang tingkat Kekaisaran lainnya. Tapi seperti yang terlihat orang-orang di permukaannya, Sekte Tian Xin hanya memiliki Tang Fan sebagai pejuang tingkat Kekaisaran, jadi semua orang terus menerka-nerka siapa yang akan dikirimkan Sekte Tian Xin keluar untuk bertarung.
Saat dia mendengarkan bisikan-bisikan di sekitar menjadi semakin keras, Luo ShuHe memperlihatkan senyuman samar. Matanya menyapu ke pihak Tang Fan, dan kemudian sedikit memprovokasi, “Guru Agung Tang, saya akan maju dalam pertarungan ketiga. Saya tidak tahu apakah Guru Agung Tang bersedia untuk ‘berkonsultasi’ dengan saya sebentar?”
Raut wajah Tang Fan masih setenang sebelumnya. Bahkan setelah mendengar ucapannya, dia masih berkata dengan santai, “Tuan Muda Luo, kau terlalu percaya diri. Burung Surgawi Enam Halilintarmu baru saja melangkah ke kalangan tingkat sembilan. Jika ingin menantangku, kau masih belum cukup berkualifikasi.”
Kata-kata yang meremehkan itu segera menyebabkan kegaduhan dalam kerumunan.
Tapi memang tidak mengejutkan. Tang Fan sudah terkenal bertahun-tahun. Popularitasnya untuk kecakapan bertarung dan kekuatannya jika dibandingkan dengan Luo ShuHe, yang baru saja naik tingkat, jauh lebih kuat. Kata-katanya bukan melebih-lebihkan.
Meskipun dicela di muka umum, Luo ShuHe tidak marah. Sebaliknya dia bahkan sedikit tersenyum.
“Apakah saya cukup berkualifikasi atau tidak bukan terserah Guru Agung Tang untuk memutuskan. Saya tidak punya masalah soal itu. Anda bukan orang yang ingin saya tantang hari ini. Omong-omong, murid tertua Anda, murid Lin, tampaknya sudah lama belum pernah muncul lagi. Saya dengar dia sudah dikurung oleh Anda. Apakah benar?”
Ekspresi Tang Fan terlihat sedikit lebih berat, seolah tidak ingin orang lain menyebut-nyebut Lin Xiao. Dengan dingin dia berkata, “Tak ada hubungannya dengan Sekte Qing Chengmu.”
Luo ShuHe tidak mengacuhkan perkataannya dan terus berbicara, “Saya dengar, Guru Agung Tang memenjarakan Lin Xiao karena kesalahan shidinya. Karena peristiwa itu, mungkin soal Lin Xiao menjadi sekutunya merupakan alasan yang sempurna untuk menyingkirkannya, benar?”
Mata Tang Fan berkilat dengan niat yang membuat terpaku, “Tuan Muda Luo, dari mana kau mendengar cerita fiksi seperti itu?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Luo ShuHe menjawab, “Anda seharusnya lebih tahu daripada saya mengenai kebenaran ceritanya. Guru Agung Tang, saya sebenarnya cukup bersimpati dengan Lin Xiao-xiong*), ‘anak kebanggan surga’ (cat.: manusia luar biasa, manusia berbakat) dirugikan oleh kecemburuan shifunya. Betapa malangnya, ah!”
Wajah Tang Fan sedikit berkedut. Dia melirik pada Luo ShuHe saat matanya berangsur menjadi semakin dingin, lalu kemudian berteriak, “Omong kosong!”
Namun, tak peduli apa yang dikatakan Luo ShuHe benar atau tidak, orang-orang yang berkumpul di alun-alun sudah terpikat oleh kata-kata Luo ShuHe. Mereka mulai mengritik.
“Benarkah? Bukankah Lin Xiao adalah murid tertua Tang Fan?”
“Beberapa tahun terakhir ini Lin Xiao telah memberinya banyak reputasi. Bakatnya juga kelas pertama, yang pastinya akan sangat membantu Sekte Tian Xin suatu hari nanti. Tang Fan seharusnya tidak punya alasan untuk menjebak muridnya sendiri, bukan?”
“Pft, seakan kau tahu segalanya. Lin Xiao itu kandidat terbaik untuk kedudukan Guru Agung berikutnya. Saat kekuatannya bertambah, dia pasti akan meraih lebih banyak pendukung. Artinya Tang Fan, cepat atau lambat, akan harus lengser. Cobalah melihatnya lebih jauh, jika Tang Fan masih dalam masa primanya sekarang ini, apa kau benar-benar berpikir dia akan rela turun tahta?”
“Setiap orang untuk dirinya sendiri, kalau tidak surga akan menghancurkanmu.” (cat.: Dalam situasi tertentu, seseorang harus melakukan yang terbaik bagi dirinya sendiri bukan untuk orang lain)
“Tampaknya Tang Fan ternyata bukan orang yang baik. Dia bahkan melakukan sesuatu terhadap murid tertuanya sendiri.”
“Aku dengar Tang Fan menuduh Lin Xiao berkolusi dengan iblis dan memasukkannya ke dalam penjara. Tapi saat itu Lin Xiao sedang di dalam Alam Firdaus selama satu bulan. Seolah dia punya waktu untuk bekerja dengan iblis, ah!”
“Iya, aku teringat, orang pertama yang menemukan Luo Shan itu iblis adalah Lin Xiao.”
…
Pendapat publik berangsur condong ke pihak Lin Xiao. Banyak orang melirik pada Tang Fan dengan mata merendahkan; bahkan sebagian murid Tian Xin dan Tetua He juga bimbang. Mereka sudah sejak lama penasaran kenapa Guru Agung memenjarakan Lin Xiao tanpa alasan. Tiba-tiba kecurigaan terhadap Tang Fan muncul.
Salah seorang tetua menatap Tang Fan dengan mata penuh konflik, “Guru Agung, mereka bilang…”
“Diam!” Tang Fan tidak menunggunya menyelesaikan kalimatnya. Dia dengan dingin menegur, “Itu rencana provokasi Luo ShuHe. Tapi kau mempercayainya. Jangan percaya segala yang dikatakan orang lain!”
Tetua itu dengan cepat berubah merah saat ditegur; dia mundur kembali. Memang kata-kata yang meragukan itu keluar dari mulut Luo ShuHe. Dia adalah tuan muda Sekte Qing Cheng, tentu saja ingin Sekte Tian Xin ‘berada pada enam dan tujuh’ (cat.: terpecah, terbelah, terbagi dua).
Tang Fan menarik pandangannya. Dia melangkah maju. Pandangan matanya yang dingin menyapu alun-alun, “Lin Xiao berkolusi dengan iblis adalah skandal sekte kami, tak ada hubungannya dengan orang lain, artinya dengan Sekte Qing Cheng juga. Tidak ada sedikit pun. Jika Tuan Muda Luo punya waktu luang untuk mengkhawatirkan keselamatan ‘konsekuensi dosa’ (cat.: orang yang berdosa) ini, sebaiknya mengkhawatirkan dirimu sendiri dulu. Tetua besar, saya terpaksa harus merepotkan anda kali ini.”
Kalimatnya ditujukan pada orang tua yang terlihat pikun yang berdiri di antara orang-orang di belakangnya.
Orang tua itu, dengan rambut dan janggutnya yang seputih salju, jelas sudah sangat tua, memiliki kulit seperti anak laki-laki berusia tujuh belas atau delapan belas tahun, berkilau dan putih seolah telah diremajakan. Orang tua ini adalah laki-laki yang sama di masa lalu yang mendukung naiknya Tang Fan ke tahta sekte. Dia adalah Tetua Besar Yuan Mo.
Sudah lama sekali sejak Yuan Mo terakhir muncul di hadapan orang lain. Banyak orang sudah melupakan penampilan dan reputasinya. Bahkan Tang Fan harus memintanya dengan penuh hormat. Jelas orang ini bukan orang biasa.
Semua orang mengikuti pandangan Tang Fan, tapi dalam sekejap, reaksi mereka terlalu lambat untuk mengikutinya. Yuan Mo sudah menghilang dari tempat berdirinya, dan muncul mendadak di hadapan Luo ShuHe.
Mata keruh Yuan Mo menatap Luo ShuHe. Terdengar suara matang namun melankolis mengalir keluar dari mulutnya, “’Pemuda melampaui yang tua’ (cat.: kemampuan generasi muda akan melampaui generasi yang lebih tua), Luo ChengYuan beruntung memiliki putra berbakat seperti ini. Orang tua ini tidak akan banyak cingcong lagi. Majulah.”
Mengenai tingkat kekuatan Yuan Mo, meskipun seratus tahun lalu tingkatnya adalah tingkat Rohani tujuh bintang, jalan Rohani menuju Kekaisaran memang berbatu. Seratus tahun sudah berlalu. Tak seorang pun tahu apakah dia sudah menerobos menjadi Kekaisaran sepenuhnya atau belum.
Di antara orang-orang di tengah, mata hijau SheQiu memancarkan tatapan bercahaya, “Tua bangka ini juga seniman bela diri tingkat Kekaisaran, tapi hanya satu bintang. Jika bertarung dengan Burung Surgawi Enam Halilintar, mungkin akan seri.”
You XiaoMo terkejut. “Bagaimana kau tahu?”
SheQiu berkata, “Dia sudah mengalami kemandekan di satu bintang selama seratus tahun sekarang ini. Burung Surgawi Enam Halilintar baru saja menerobos ke tingkat sembilan. Kekuatannya belum stabil. Apalagi dia mengalami cedera serius belum lama ini. Untungnya fisiknya lebih kuat, jadi dia bisa menambal beberapa bagian. Pada akhirnya, mereka berdua seharusnya setara. Kalau kau tak percaya, lihat saja sendiri.”
Ketika Yuan Mo baru menyelesaikan kalimatnya, Luo ShuHe juga mengundurkan diri dan memanggil Burung Surgawi Enam Halilintar.
Bentuk manusia Burung Surgawi Enam Halilintar adalah laki-laki tampan. Raut wajahnya menimbulkan banyak perasaan pada orang-orang di situ. Di antara alisnya, keluar aura bengis dan tirani binatang buas iblis. Karena dia memiliki sifat halilintar, kemampuan bertarungnya jauh lebih kuat dibanding binatang buas lain.
Karena itu, meskipun baru naik tingkat belum lama ini, seperti yang SheQiu katakan, dia mungkin setara dengan Yuan Mo.
Namun, pertarungan antara dua pejuang tingkat Kekaisaran tidak dapat dibandingkan dengan pertarungan yang lain. Batu dan tanah beterbangan, suasana begitu tegang, bahkan tanah keras diledakkan menjadi sebuah lubang besar.
Tersembunyi di antara kerumunan, You XiaoMo, di bawah perlindungan SheQiu, masih dapat merasakan akibat dari pertarungan besar.
Saat yang lainnya terfokus pada pertarungan, You XiaoMo mengeluarkan batu pemancar. Sayangnya batu itu tidak menyala, yang mengindikasikan Ling Xiao tidak menghubunginya.
You XiaoMo tidak tahu di mana keberadaanya sekarang. Apakah rencananya berjalan lancar atau tidak?
MaoQiu di sebelahnya tampaknya mengetahui pikirannya, “Tuan, tenanglah, bos adalah orang yang sangat hebat.”
You XiaoMo mendengar penghiburan MaoQiu. Dia tak tahu harus tertawa atau menangis. “Kau bahkan belum pernah melihatnya, bagaimana kau tahu dia hebat?”
MaoQiu terdiam. Tentu saja binatang buas iblis kaisar hebat.
You XiaoMo tidak mendengar balasan MaoQiu, jadi berhenti bertanya.
Dua jam kemudian, di alun-alun ini, dua sosok yang telah bertarung tanpa henti akhirnya berpisah. Hasilnya seperti yang telah diprediksi SheQiu. Satu manusia, satu binatang buas iblis, keduanya seri.
Luka-luka mereka tidak ringan dan juga tidak berat. Tapi jika mereka memperpanjang pertarungan ini, maka kedua belah pihak akan menderita lebih berat. Tak ada pilihan selain berhenti.
Luo ShuHe memanggil kembali Burung Surgawi Enam Halilintar. Wajahnya berubah suram. Meskipun sudah segera meramalkan hasilnya, dia tidak menyangka Sekte Tian Xin benar-benar memiliki kartu truf. Jika demikian, maka Sekte Qing Cheng tidak punya keuntungan lagi di tangan mereka. Paling banter mengatakan mereka seri.
Di posisi Sekte Qing Cheng, Luo ChengYuan berdiri dengan bangga di hadapan orang-orangnya. Ekspresinya menjadi semakin dalam, tak seorang pun dapat mengukurnya. Matanya yang sukar dimengerti bergerak ke arah putranya berdiri. Dia menghembuskan napas perlahan, “Tang Fan, Sekte Tian Xin memiliki dua seniman bela diri tingkat Kekaisaran. Kau dengan sengaja menyembunyikan fakta ini karena sudah menungguku datang ke depan pintumu, bukan?”
Tang Fan, yang sedang berdiri di sisi yang berlawanan, tiba-tiba memperlihatkan senyum menyeringai. Suaranya perlahan terpancar di seluruh alun-alun, “Siapa bilang Sekte Tian Xin hanya memiliki dua pejuang Kekaisaran?”
Catatan:
*) xiong (兄): kakak/adik (memiliki berbagai penggunaan. Dapat digunakan pada kakak/adik sendiri, teman, atau bahkan orang asing tapi kau harus menghargai/menghormati mereka)
