Ling Xiao tidak tergesa-gesa meninggalkan Puncak Bumi. Dia sudah menjanjikan Yuan Mo untuk membantu Zhou Peng menstabilkan posisi barunya di dalam Sekte Tian Xin. Meskipun posisi Yuan Mo tertinggi selain guru agung, Ling Xiao masih jauh lebih menakutkan bagi orang lain.
Pihak yang biasanya menentang Tang Fan sebelumnya, setelah kematiannya, mulai bermunculan seperti bambu musim semi setelah hujan. Zhou Peng tidak tergesa-gesa menekan mereka. Dia malah memberikan kedudukan yang semula dipegang oleh orang-orangnya Tang Fan pada mereka yang bersedia melayaninya.
Seperti pihak Xiao Long. Ketika Tang Fan masih hidup, mereka adalah yang terdekat dengannya.
Zhou Peng sudah membenci mereka sebelumnya. Tapi dia tidak memilih untuk membunuh mereka. Dia malah menemukan alasan untuk mengasingkan mereka ke gunung yang sumber dayanya buruk, dan tangan mereka tidak dapat menjangkau Gunung WuShuang ataupun merencanakan coup d’état.
Melihat bagaimana Tang Fan seperti semut bagi Ling Xiao, Xiao Long dan Lei Ju ketakutan setengah mati. Jadi mereka tidak berani berkeberatan atas apapun.
Perubahan terbesar terdapat di Divisi Pejuang. Karena Divisi Penyihir tidak terlalu banyak berhubungan dengan perang internal Sekte Tian Xin, tidak banyak perubahan yang terjadi di dalamnya, meskipun suasananya jadi sedikit berubah.
Dari ketiga puncak Divisi Penyihir, Puncak Langit adalah yang paling memiliki koneksi dengan Tang Fan. Setelah kematiannya, mereka tidak mendapat keuntungan untuk berada di posisi lebih tinggi. Apalagi sekatang Puncak Bumi memiliki You XiaoMo. Meskipun Kong Wen meninggal, status Puncak Bumi masih tidak terpengaruh.
Zhou Peng tahu bahwa Ling Xiao sangat menyayangi You XiaoMo, yang pada gilirannya sangat menyukai senior-seniornya. Setelah mengambil alih kepemimpinan, hal pertama yang dia putuskan adalah tidak akan ada perbedaan pembagian sumber daya dan tidak ada perlakuan khusus antara ketiga puncak.
Untuk aturan baru ini, baik di Puncak Bumi maupun Puncak Terbang, semua orang memberi suaranya, kecuali Puncak Surga yang tetap bungkam. Tapi meskipun mereka tidak puas, tak seorang pun berani menyatakan keberatan.
Ketika segala hal sudah diatur dan posisi Zhou Peng akhirnya mengendap, Ling Xiao akhirnya siap untuk meninggalkan Sekte Tian Xin.
Zhou Peng tahu Ling Xiao akan pergi, cepat atau lambat, jadi dia tidak secara sengaja membujuknya untuk tinggal. Zhou Peng hanya mengatakan bahwa siapapun Ling Xiao, dia akan selalu menjadi da shixiongnya.
Setelah itu Ling Xiao menghardiknya, yah, dengan menyolok, dan kemudian Zhou Peng melarikan diri dengan murung.
Di sisi lain, You XiaoMo ingin mengucapkan kata perpisahan dengan sepenuh hati pada senior-seniornya, tapi gagasannya ditolak oleh Ling Xiao.
Hasil dari tawar-menawarnya, You XiaoMo tidak mendapat kesempatan sama sekali untuk melihat wajah mereka. Apalagi Fang ChenLe dan Fu ZiLin sedang tidak ada di Puncak Bumi. Jika ingin mengucapkan selamat tinggal, dia harus mencari mereka. Pada akhirnya, You XiaoMo tidak punya pilihan selain dengan berlinangan air mata menuliskan surat untuk mereka. Kemudian dia diseret pergi seperti anak ayam dari Sekte Tian Xin.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Melihat Sekte Tian Xin mengecil dari kejauhan, You XiaoMo menitikkan dua tetes air mata buaya. Dia tiba-tiba teringat sesuatu yang lupa dilakukannya. Dia lupa untuk mencuri herba Bunga Api. Ah, salah perhitungan!
“Ling-shixiong, ke mana kita akan pergi selanjutnya?”
You XiaoMo menyedot hidungnya, cepat-cepat menarik kembali air mata yang belum menetes, sedemikian cepatnya sampai terlihat seperti air mata palsu.
Ling Xiao memiringkan kepalanya dan dengan jenaka memandang ke arahnya, “Masih memanggilku Ling-shixiong?”
You XiaoMo sudah menjadi bodoh. Iya benar. Mereka sudah meninggalkan Sekte Tian Xin dan dia tidak tahu apakah bisa kembali di masa depan, dan Ling Xiao bukan lagi murid tertua Sekte Tian Xin. Tentu saja dia bukan shixiong, “Aku harus panggil kau apa?”
Ling Xiao menyentuh dagunya dan mengusulkan, “Bagaimana kalau kau panggil aku Xiao?”
“Ditolak.” You XiaoMo berkata tanpa ragu, dengan cepat membantah idenya. Terlalu norak. “Mungkin aku panggil kau Ling-dage saja” (cat.: dage = kakak laki-laki, kakak laki-laki tertua, tapi istilah ini biasanya untuk hubungan pertemanan, keluarga, atau seseorang yang kau hormati, bukan untuk hubungan romantis)
“Ditolak.” Sekarang Ling Xiao yang keberatan.
You XiaoMo bertanya, “Kenapa tidak?”
Ling Xiao memeluk pinggang kecilnya begitu erat hingga tubuh mereka saling menempel. Dia mengulurkan jari telunjuknya untuk mengangkat dagunya seperti menggoda seorang perempuan baik-baik. Dia tersenyum miring, “Apa dage akan menciummu? Apa dage akan berhubungan seks denganmu? Apa dage akan memperlakukanmu seperti aku memperlakukanmu?”
Tubuh You XiaoMo menjadi kaku. Dia dapat merasakan monster yang sedang tidur di bawah sana. Meskipun masih hibernasi sekarang ini, tapi dia dapat merasakan bentuknya di balik pakaiannya dengan jelas. Apa yang terjadi malam itu benar-benar meninggalkan bayangan gelap dalam dirinya.
You XiaoMo merona, “Lepaskan aku dulu.”
Ling Xiao bertingkah nakal, “Kau panggil aku Xiao, baru aku akan melepaskanmu.”
Bibir You XiaoMo gemetar. Dia merasakan dorongan untuk menggigitnya sampai mati dan dia melakukannya. Dia segera menerjang ke arah lengan Ling Xiao, membuka mulutnya, dan tanpa ampun menggigitnya. Dia menggigit sambil mengunyahnya.
Ling Xiao tak dapat menahan tawa dan menarik lengannya, “Berhenti.”
You XiaoMo dengan keras menggelengkan kepalanya, “Hah hau~” (cat.: Tak mau)
Ling Xiao yang duluan menyerah. Bukan karena sakit. Dia sama sekali tak merasakan geli atau sakit, “Baiklah. Aku tak akan memaksamu. Bagaimana kalau kita berdua mundur. Kau bisa memanggilku Ling Xiao, oke?”
You XiaoMo berpikir sebentar, kemudian mengangguk. Dia melonggarkan mulutnya. Sebenarnya mulutnya terasa sedikit pegal sekarang.
Ling Xiao mengangkat lengannya. Dia menyipitkan mata. Meskipun tak ada tanda bekas gigi dan pakaiannya berkualitas tinggi, tapi ada banyak air liur di situ. Berkilauan. Jika bukan karena pakaiannya tahan air, air liur itu sudah menyerap masuk ke kainnya.
You XiaoMo mengusap mulutnya yang pegal dan dengan hati-hati mengawasi ekspresi Ling Xiao. Dia melihatnya memicingkan mata. You XiaoMo dengan cepat bergeser kembali ke sudut kereta kuda.
Ling Xiao menarik napas dalam-dalam. Senyumannya lembut seperti angin sepoi musim semi. Seperti bunga mekar di bulan Maret, dengan lunak dia memanggil namanya, “You XiaoMo.”
“Hadir~” You XiaoMo dengan lemah mengangkat tangannya. Terlalu ketakutan. Ini pertama kalinya Ling Xiao menyebut namanya.
Ling Xiao pindah ke sebelahnya, melihat wajahnya yang belum dibersihkan dari air liur. Dengan wajah sadis dia menjilat bibirnya, “You XiaoMo, kau punya banyak air liur. Tampaknya kau membutuhkan seseorang untuk membantumu menelan semuanya.”
You XiaoMo hanya sempat bersuara, “Ha?”, kemudian wajah Ling Xiao sudah begitu dekat di hadapannya. Saat mulut You XiaoMo masih terbuka, Ling Xiao dengan cepat memagut bibir itu. Dia menggigit bibirnya keras-keras sehingga You XiaoMo menjerit kesakitan.
Ling Xiao memegang kepalanya dengan erat, saat lidahnya dengan mudah merangsek ke dalam mulut You XiaoMo dengan kekuatan yang tak dapat ditolak. Tapi bukan gerakan yang kasar. Dia mengunci lidahnya pada lidah You XiaoMo dan menciumnya dengan penuh gairah. Dia bilang bisa dan dia akan melakukannya, seolah semua air liur You XiaoMo disedot habis.
You XiaoMo cepat-cepat mengibarkan bendera putih.
Ling Xiao akhirnya melepaskannya, saat tubuhnya menjadi lumpuh terkulai di lengannya dan bernapas terengah-engah.
Dia sudah mengambil manfaat darinya lagi!
…
Akademi Dao Xin berlokasi di bagian Utara Benua Long Xiang. Jarak antara Sekte Tian Xin dan Dao Xin seperti antara surga dan neraka. Bagi sebagian orang, meskipun mereka memiliki niat untuk mendaftar di Akademi Dao Xin, mereka tak berdaya karena Benua Long Xiang benar-benar besar.
Benua Long Xiang sangat luas dan lebar. Sekte Tian Xin mungkin sudah mengambil alih Selatan. Namun Selatan hanyalah sebagian kecil dari Long Xiang. Jika kau ingin terbang dari Selatan ke Utara, mungkin akan menghabiskan waktu beberapa dekade untuk mencapai tujuan. Siapa yang punya energi untuk terbang selama satu dekade?
Selain itu, Selatan masih sedikit tidak beradab. Bahkan sistem lalu lintasnya tidak begitu mudah.
Tentu saja, untuk bisa pergi dari Selatan ke Utara, bukan hanya ini rute satu-satunya. Dalam kenyataannya ada dua rute yang lebih mudah untuk melakukan perjalanan dari Selatan ke Utara.
Pertama, ada lingkaran angkutan. Tapi lingkaran angkutan terlalu mahal. Tak banyak orang yang mampu menggunakan metode ini. Kedua, jauh lebih tak mungkin, yaitu ruang angkutan. Tipe metode ini membutuhkan lebih dari lima pejuang tingkat Kekaisaran untuk membuatnya bekerja. Di seluruh Selatan hanya ada tiga tingkat Kekaisaran.
Dengan kondisi terbatas ini, meskipun Selatan merupakan tempat yang sangat cocok untuk berkembangnya berbagai himpunan kekuatan, tapi karena biaya yang tinggi, sebagian besar Selatan belum tercerahkan.
Katanya lingkaran angkutan tidak buka lebih dari 100 kali dalam satu tahun. Terkadang hanya buka satu kali per bulan. Karena itulah bahkan ketika himpunan-himpunan kekuatan sibuk bertempur satu sama lain sampai mati, mereka tidak khawatir pihak luar akan mengambil keuntungan dari situasinya. Segalanya memiliki sebab.
“Ling…Xiao, kenapa begitu mahal untuk merapalkan lingkaran angkutan?”
You XiaoMo mengerutkan alisnya pada percobaan pertama mengucapkan nama Ling Xiao. Rasanya canggung.
Ling Xiao menjawab, “Itu karena semakin jauh kau pergi, semakin banyak energi yang dikonsumsi. Karena batu roh yang dibutuhkan untuk merapalkan lingkaran itu tidak tersedia di sembarang tempat, jika bisa menghemat biaya sebaiknya kau lakukan. Rentang Selatan dan Utara hampir merupakan keseluruhan Benua Long Xiang. Jadi tentunya biayanya tinggi.”
You XiaoMo mengangguk, “Kalau begitu, ke mana kita harus pergi?”
Ling Xiao berkata, “Kota Naye, satu-satunya kota yang memiliki lingkaran angkutan ke Utara.”
Kota Naye adalah kota terbesar di Selatan. Perkembangannya lebih sejahtera daripada kota Qing Cheng karena ada beberapa lingkaran angkutan di dalam kota ini. Lingkaran-lingkaran itu dapat membantu seseorang keluar dari Selatan untuk mencapai tempat-tempat lain. Meskipun lingkaran angkutan yang digunakan untuk tempat yang lebih jauh lebih sedikit, yang jaraknya pendek sangat banyak. Setiap tahun Kota Naye memperoleh sejumlah besar uang karenanya.
