“Benar, ‘kan. Kakak, kau berteman dengan You XiaoMo.” Teng ZiXin menatap Teng ZiYe dengan dingin, menunggu sejenak sebelum mengatakan apa yang disaksikannya.
Dia selalu menduga Teng ZiYe akan memutus relasi dengan You XiaoMo setelah mengetahui perselisihan antara dirinya dengan You XiaoMo. Sejujurnya dia merasa sangat kecewa; bagaimanapun, dia adiknya Teng ZiYe.
Teng ZiYe menatapnya tanpa bersuara.
Teng ZiXin tidak begitu terkejut dan melanjutkan, “Kakak, kau tahu aku tak akan memaafkannya. Kenapa kau dekat dengannya? Apa kau ingin membantunya?”
Teng ZiYe memicingkan mata sambil melengkungkan bibirnya lalu berkata, “Dalam hatimu, dekat dengannya sama dengan membantunya? Aku baru bertemu dengannya beberapa kali. Kami tidak dekat.”
Teng ZiXin berhenti karena terkejut sesaat, rasa girang berkilat di matanya. Dia menahan kegirangannya dan berkata, “Kakak, apa kau… Apa kau dekat dengannya untukku?”
Teng ZiYe tidak mengonfirmasi maupun menyangkalnya, hanya berbicara dengan lirih sambil berjalan melewatinya, “Aku tak peduli kenapa kau menyimpan dendam begitu besar padanya, tapi ingat, kata-kata dan tindakanmu semuanya mewakili Klan Teng.”
Teng ZiXin mengawasi kepergiannya dengan wajah merah dan hijau. Dengan kecerdasannya, tak mungkin dia salah mengerti apa yang dimaksud oleh Teng ZiYe. Dia menuduhnya, tindakannya mempermalukan Klan Teng.
Tapi tidak semuanya buruk; dia berhasil mengkonfirmasi bahwa Teng ZiYe tak berhubungan dengan You XiaoMo, karena Teng ZiYe tidak berbohong. Jika dia mengatakan mereka hanya bertemu beberapa kali, maka demikianlah adanya.
Saat You XiaoMo meninggalkan Pusat Kultivasi, tiga hari sudah berlalu.
Dia ingin pergi ke zona kartu merah untuk memeriksa apakah Ling Xiao masih di dalam atau tidak, tapi karena tahu tidak akan bisa masuk, dia menyerah.
Setelah meninggalkan Pusat Kultivasi, dia langsung menuju kamarnya. Saat mendekat, dia menyadari ada seseorang di dalam kamar. Selain Ling Xiao, tak ada orang lain yang dapat masuk tanpa izin pemilik.
Orang itu baru berjalan keluar dari kamar ketika You XiaoMo melontarkan diri padanya tanpa berpikir panjang.
Ling Xiao takut dia akan jatuh dan menyakiti diri, jadi langsung menangkap pinggang You XiaoMo.
You XiaoMo bergelantungan padanya, sambil berkata dengan bersemangat, “Kau akhirnya keluar.”
Ling Xiao tersenyum sambil menjawab, “Karena aku tak dapat menahan pikiran meninggalkanmu sendirian di rumah.”
Sudut bibir You XiaoMo berkedut. Dia tidak merasa frasa ini tepat untuk menggambarkannya.
Ling Xiao menyapu tangannya di seluruh tubuh You XiaoMo, berkata tiba-tiba, “Kau sudah mencapai terobosan. Tampaknya Gunung Gravitasi cukup baik untuk pelatihanmu. Tubuhmu tampaknya juga lebih lentur. Kita mungkin bisa mencoba beberapa posisi dengan kesulitan yang lebih tinggi ke depannya.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Jangan sentuh aku seperti itu.” You XiaoMo memerah oleh perilaku Ling Xiao, terutama ketika mengelus pinggangnya yang sensitif. Namun, ketika mendengar bagian terakhir, dia segera melotot pada Ling Xiao.
Ling Xiao menggendongnya masuk ke dalam kamar lalu bertanya sambil tertawa, “Apakah ada sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini?”
Situasi Teng ZiYe langsung muncul dalam pikirannya. You XiaoMo tidak ragu-ragu untuk menjelaskan semuanya pada Ling Xiao, “Aku rasa, Teng ZiYe pasti tahu soal situasi antara aku dan adiknya.”
Ling Xiao berkata, “Seluruh situasimu sudah meledak. Tak mungkin dia tidak pernah mendengarnya. Namun, dia berbeda dari Teng ZiXin. Dia pandai dan tenang, tahu untuk tidak mengungkap dirinya sendiri. Jika dia benar-benar bertarung denganmu, kau tidak akan mendapat kesempatan. Pastikan menjauh darinya ke depannya.”
You XiaoMo mengangguk, “Tapi aku masih berutang budi padanya.”
Ling Xiao berkata, “Lakukan tak lebih dari yang dapat kau lakukan.”
You XiaoMo bertanya, “Tapi bagaimana kalau dia meminta sesuatu yang bermasalah untukku?”
Ling Xiao berpikir sebentar, “Kalau dia melakukannya, bertingkahlah seolah tak ada yang terjadi di antara kalian.”
You XiaoMo melihatnya dengan mata terbelalak. Bagaimana mungkin dia berkata seperti itu? Tapi memang tampaknya itu sesuatu yang mungkin dikatakan Ling Xiao. Dan jika demikian, dia mungkin akan bertingkah seperti yang diperintahkan Ling Xiao.
Selanjutnya, dia membicarakan peringkat seratus teratas penyihir.
Tidak akan lama lagi Uji Coba Gunung akan dimulai, dan banyak orang yang sudah menemukan penyihir untuk bekerja sama. Beberapa bahkan sudah menyelesaikan menjalin ikatan, berpasangan, dan memprovokasi banyak orang yang masih ‘sendirian’..
Akhir-akhir ini, pasangan sudah menjadi hal biasa di arena. Sebagian besar karena ingin meningkatkan kerja sama mereka.
Ling Xiao bertanya, “Bagaimana peringkat seratus teratas untuk penyihir ditentukan?”
You XiaoMo berkata, “Sepertinya harus menyuling herba ajaib dalam waktu yang ditentukan dan mereka menguji kemurniannya pada akhirnya. Aku dengar alat yang dipergunakan untuk menguji jauh lebih presisi daripada yang sebelumnya. Skor tertinggi adalah seratus.”
Ling Xiao berkata, “Kalau begitu kau harus meluangkan waktu untuk melakukan tesnya.”
Peringkat seratus teratas untuk penyihir serupa dengan praktisi. Lima puluh pertama harus ditantang, dan lima puluh terbawah hanya perlu mengambil tes untuk menyuling herba ajaib. Namun, mereka harus pergi ke tempat ujian yang ditetapkan khusus untuk ini. Jika skor mereka lebih tinggi daripada orang keseratus, maka mereka akan dapat memasuki peringkat.
Keesokan harinya, Ling Xiao pergi ke tempat pengujian bersama You XiaoMo.
Biasanya, tidak banyak orang di situ, tapi akhir-akhir ini lebih banyak orang yang datang untuk melakukan tes.
Saat mereka berdua tiba, sudah cukup banyak orang di tempat pengujian, saling bercakap-cakap, terutama tentang Uji Coba dan peringkat seratus teratas.
Tak lama kemudian, seorang tetua berjalan keluar dari belakang.
Dengan kemunculannya, semua orang terdiam dan menatapnya.
“Aku pikir tak perlu aku jelaskan peraturannya di sini. Kita akan mulai menguji sekarang. Setiap ronde, sepuluh orang akan naik ke atas dan diuji. Kalian dapat memilih bangku batu masing-masing.”
Tetua yang berbicara sangat terus terang, tak repot mengatakan hal lainnya.
You XiaoMo memandang orang-orang di sekitarnya. Ada sekitar lima puluh orang di sini. Jika dia menunggu di belakang, mungkin akan memakan waktu lama sebelum bisa ke depan. Jadi dia memberitahu Ling Xiao akan berjalan ke depan sebelum langsung menuju bangku terdekat.
Ada kuali yang sudah dipersiapkan untuknya di bangku dan setangkai herba ajaib tingkat tujuh.
Dia sudah pernah melihat herba ajaib di dalam Buku Pegangan Herba Ajaib kakek, herba ajaib Berlian. Bentuknya sangat aneh, warnanya emas, dan baik daun maupun batangnya sangat keras, sehingga meningkatkan kesulitan menyuling.
You XiaoMo pernah mendengar bahwa sekolah akan memilih sekelompok herba dengan kesulitan serupa dalam penyulingan dengan herba ajaib Berlian untuk menguji murid. Tahun ini adalah herba Berlian, yang dikenal sebagai herba paling sulit disuling dan paling mudah membuat gagal di seluruh herba ajaib tingkat tujuh.
You XiaoMo akhirnya mengerti kenapa tak seorang pun pernah mendapat skor penuh.
Memang sangat sulit. Dia bahkan tidak yakin akan mendapat skor di atas sembilan puluh.
Ketika jam pasirnya mulai bekerja, semua orang mulai bergerak. Skor terendah yang termasuk dalam peringkat seratus teratas adalah lima puluh tiga, jadi mereka hanya perlu lebih baik dari itu untuk memasuki peringkat seratus teratas. Bahkan meskipun mereka tidak ada di antara lima puluh pertama, tak masalah.
Berpikir demikian, You XiaoMo segera menjernihkan pikirannya dari hal-hal yang tak ada kaitannya dan melempar herba ke dalam kuali.
Penyulingan herba ajaib menguji pengendalian penyihir atas kekuatan jiwanya. You XiaoMo merasa yakin, dia tidak akan kalah dari siapapun. Setelah tinggal di dalam Gunung Gravitasi selama satu bulan, dia bahkan lebih percaya diri.
Ditambah lagi, setelah bereksperimen akhir-akhir ini, dia sudah mempelajari cara lebih cepat menyuling herba ajaib.
Namun, metode ini, untuk sekarang, hanya bisa menangani satu herba ajaib dalam satu waktu.
Berpikir demikian, You XiaoMo segera membagi kekuatan jiwanya menjadi dua dan kemudian membungkus herba ajaib Berlian di dalam kuali satu demi satu. Satu batang dupa terbakar, kemudian yang lainnya… Saat setengah jam berlalu, semua orang mulai berhenti satu demi satu.
You XiaoMo menuangkan herba yang sudah menjadi tepung ke dalam botol kecil sambil menyeka peluh di dahinya. Jumlah penyulingan herba ajaib yang dilakukannya sudah hampir dapat diduga tapi juga tidak, karena dia berhasil menyuling sembilan kali. Masih ada waktu tersisa. Jika bukan karena fakta tidak dapat mengeluarkan ketidakmurnian lagi dari dalam herbanya, dia masih ingin mencobanya sekali lagi.
Ketika kelompok pertama selesai, kelompok kedua cepat-cepat menggantikan.
You XiaoMo dan yang lainnya berjalan ke samping untuk menilai herba ajaib mereka. Orang yang membantunya adalah seorang laki-laki separuh baya. Dia menaruh herba ajaibnya ke dalam alat pengukur.
Setelah menekan tombol, alatnya mulai mendengung rendah. Ketika angka di alat itu melewati tujuh puluh dan masih bertambah, sekelompok penonton memandang ke arahnya dengan mata terkejut.
Tujuh puluh sudah cukup baik untuk mencapai tujuh puluh teratas dalam peringkat seratus, tapi angkanya masih terus naik. Ini membuat semua orang terkejut, terutama karena You XiaoMo tidak terlihat terlalu tua.
Angkanya masih naik, sampai melampaui sembilan puluh, lalu melompat beberapa kali sampai berhenti di sembilan puluh tujuh. Laki-laki separuh baya itu menatap alatnya dengan terkejut. Sudah bertahun-tahun sejak dia melihat angka di atas sembilan puluh, apalagi hampir mencapai seratus.
Orang-orang di sekitarnya ribut. Akademi belum pernah mendapatkan skor begitu dekat dengan seratus dalam waktu lama.
Setelah hening sesaat, laki-laki separuh baya itu berbicara sambil mengatakan, “Sembilan puluh tujuh poin. Kau peringkat lima puluh satu.”
You XiaoMo mengangguk. Sekarang dia tak lagi khawatir soal peringkat seratus teratas. Seperti yang sudah diduganya, membagi kekuatan jiwa menjadi dua memiliki efek yang besar. Meskipun tidak berhasil mencapai seratus, dia sudah sangat puas dengan skor ini.
Setelah dia, tak seorang pun dari yang lain berhasil memperoleh penilaian sespektakulernya.
Meskipun dia merasa sedikit seolah telah mencapai langit dalam satu langkah, You XiaoMo tidak begitu terkejut.
Mengabaikan pandangan ingin tahu dan kebingungan orang-orang, You XiaoMo dan Ling Xiao meninggalkan area pengujian, langsung menuju area pendaftaran untuk Uji Coba. Seorang praktisi harus mengonfirmasi jalinan ikatan sementara dengan penyihir sebelum mereka dapat mendaftar.
Tak banyak orang yang datang untuk mendaftar, tapi mereka bertemu dengan pasangan yang sedang berdebat.
You XiaoMo merasa terkejut si gadis yang dikenalinya. Dia adalah An XinRui, yang pernah bertemu dua kali sebelumnya. Dia tidak mengenali yang satunya lagi, tapi jika mereka di sini, mungkin akan mendaftar. Dia merasa An XinRui bergulat sedikit lebih lama.
Ling Xiao melihat ke arah pandangannya, “Apa yang menarik?”
You XiaoMo menjawab, “An XinRui kelihatannya tidak begitu bersedia.”
Ling Xiao tertawa, “Bukankah kau mengatakan sebelumnya dia menyukai orang lain? Dia pasti tidak akan bersedia menjalin ikatan dengan seseorang yang tidak disukainya. Mungkin ini hanya upaya untuk menarik perhatian mereka.”
You XiaoMo mengangguk.
Baru saja perkataan Ling Xiao selesai, An XinRui dan penyihir itu berjalan ke arah mereka.
