Siang keesokan harinya, semua orang berkumpul di bawah tepat pada waktunya.
Melihat Tang Yulin, You XiaoMo hampir tertawa terbahak-bahak, karena wajahnya ditutupi topeng jelek. Jadi untuk itu BaiLi TianYi menyeret Tang Yulin keluar pagi-pagi sekali. Setelah menanyakannya, You XiaoMo mengetahui alasan topeng itu, karena BaiLi TianYi khawatir Fu Rong Peri akan mengejar Tang YuLin. You XiaoMo merasa justru BaiLi TianYi lah yang harus mengenakan topeng. Fu Rong Peri sudah terkenal lama sebagai perempuan tak kenal ampun. Dia mungkin tidak akan tertarik pada orang sehalus Tang YuLin. Meskipun tidak ingin mengakuinya, baik dirinya sendiri maupun Tang YuLin tidak memiliki hawa yang mengesankan dan menggentarkan.
Karena Burung Api Raksasa tidak cocok untuk perjalanan menyeberangi lautan, pilihan transportasi mereka kali ini adalah binatang buas iblis yang berbeda, Burung Roc Samudera yang biasanya menguasai langit di atas Lautan Tak Bertepi. Mereka sangat cepat, bahkan lebih cepat dari Burung Api Raksasa, dan kau tak perlu khawatir mereka akan tersesat di atas lautan. Namun, bahkan dengan Burung Roc Samudera, masih memakan waktu tiga sampai empat hari untuk sampai di Pulau JingHua.
Selama perjalanan, You XiaoMo menjadi bosan sehingga tertidur di pelukan Ling Xiao. Melihatnya, Tang YuLin menyeret BaiLi TianYi ke arahnya untuk menjadi bantal, meniru You XiaoMo dan terbaring di pelukan lelakinya untuk tidur. Jarang sekali dia tidak mengambil kesempatan untuk kultivasi; mungkin karena pelajaran-pelajaran dari You XiaoMo berguna. Para lelaki lainnya yang sendirian tidak merasa iri sama sekali.
Ada banyak kabut di langit Lautan Tak Bertepi sehingga mereka hanya dapat melihat sekitar dalam jarak seribu meter. Jika melihat ke bawah, mereka dapat melihat binatang-binatang buas iblis di samudera yang berenang ke sana kemari. Karena begitu tingginya Burung Roc Samudera terbang, bahkan binatang buas iblis yang sangat besar terlihat seperti ikan kecil. Setelah beberapa hari, Burung Roc Samudera tiba di tujuan. Mereka dapat melihat pulau yang besar itu dari dari kejauhan. Ada banyak praktisi yang berpatroli di atas pulau; keamanannya sangat ketat. Saat mereka mendekat, patroli meningkatkan penjagaan, dan hawa ketegangan terasa.
“Siapa kalian dan kenapa datang kemari?” seorang laki-laki separuh baya berpakaian jubah merah tua dan memegang tombak panjang berteriak ketika Burung Roc Samudera mendekat. Semua orang di sekelilingnya mempersiapkan diri untuk pertempuran. You XiaoMo terbangun oleh suaranya dan baru menyadari mereka telah tiba setelah menggosok matanya. Sepotong lempengan hitam melayang ke arah laki-laki separuh baya itu.
Laki-laki separuh baya itu menangkap lalu melihatnya. Dua karakter berwarna merah untuk ‘Akademi DaoXin’ tertulis di atasnya. Ekspresinya berubah dan melemparkan kembali lempeng itu setelah membuat bawahannya memberi jalan. Hanya setelah Burung Roc Samudera menghilang ke pulau di bawah baru dia berkata pada orang-orang di sekitarnya, “Pergi dan beritahu ketiga Tuan Pulau bahwa orang-orang Akademi DaoXin di sini. Orang yang memimpin mereka pasti Wakil Kepala Yan Fa.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Kepulauan JingHua terbagi menjadi tujuh pulau kecil. Pulau yang di tengah adalah yang terbesar, dikelilingi oleh enam pulau yang lebih kecil. Area pulau yang paling besar hampir sepuluh kali ukurannya dari setiap pulau yang kecil. Burung Roc Samudera mendarat di alun-alun besar di perbatasan luar pulau terbesar. Mereka datang agak terlambat, puluhan Burung Roc Samudera sudah mendarat di alun-alun itu. Orang-orang yang dikenal dan tak dikenal berkumpul dalam satu kelompok besar. Yan Fa adalah yang pertama turun dari Burung Roc Samudera dan banyak yang segera mengenalinya. You XiaoMo, Ling Xiao dan yang lainnya turun setelahnya.
Mereka tidak menyadarinya di udara, tapi pulau ini benar-benar luas sekali. Alun-alun untuk Burung Roc Samudera saja besarnya sama dengan beberapa lapangan sepak bola. Tak lama kemudian, orang yang mengurusnya datang untuk menyambut mereka, menyapa Yan Fa dengan antusiasme palsu, lalu membawa mereka ke tempat pertemuan. Setelah satu jam, mereka tiba di tempat pertemuan, yang diadakan di ruang terbuka yang besar. Tidak begitu megah, malah agak sederhana, yang dipisah menjadi beberapa bagian. Masing-masing himpunan kekuatan memiliki bagian mereka sendiri dengan beberapa meja dan kursi. Namun, Hei Yun Tua dan kedua Tuan Pulau lainnya tidak berani mengabaikan perwakilan Akademi DaoXin.
You XiaoMo memandang ke arah bagian untuk akademi dan tidak melihat shifunya dan Tetua Pertama di situ. Tampaknya mereka masih belum tiba.
“Wakil Kepala Yan Fa, sudah cukup lama, bukan? Aku sangat merindukanmu.” Saat mereka duduk, terdengar suara bernada menggoda yang membuat merinding. Semua orang melihat ke arah suara. Sosok yang cukup dapat dikatakan memiliki kecantikan tersendiri mendekat. Sosok seorang perempuan yang sangat cantik. Perempuan itu terlihat hanya berusia sekitar dua puluh atau tiga puluh tahun, wajah berbentuk almond dengan pipi berwarna persik, alis seperti bulan baru, musim semi di matanya, dan bentuk tubuh yang aduhai, seperti lotus mekar di air. Perempuan itu memasang ekspresi menawan, pakaiannya sedikit terbuka, meskipun tampak sangat dewasa. Dia adalah topik diskusi You XiaoMo dan kawan-kawan beberapa hari yang lalu, Fu Rong Peri.
Ekspresi Yan Fa menjadi tegang, tanpa sadar teringat diskusi murid-muridnya beberapa hari yang lalu. Untungnya sudah lama sekali dia mengkultivasi penguasaan diri dan ekspresinya hanya bertahan sejenak. Bahkan Fu Rong Peri tak dapat mengetahuinya. Namun, murid-muridnya tidak tak terpengaruh. Gao Yang dan yang lainnya pernah melihat Fu Rong Peri sebelumnya. Begitu dia tiba, hampir semua mata tertuju padanya, dan mereka semua tampak berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan suatu dorongan tertentu. Pada akhirnya mereka hanya dapat berpaling. Ini semua diperhatikan oleh Fu Rong Peri, yang jadi merasa sedikit bingung. Dia tidak tahu kenapa mereka melakukannya. Dia mengira karena dirinya terlalu cantik sehingga mereka memandangi dengan dungunya.
Fu Rong mengibaskan rambutnya yang cantik, segera menjadi terlihat menawan, matanya yang tersenyum menggoda menyapu Gao Yang dan yang lainnya, seperti memperhitungkan, membuat orang-orang merasa tak nyaman. Ekspresi semuanya menjadi tegang, karena jadi memikirkan apa yang dikatakan You XiaoMo beberapa hari yang lalu ketika meninggalkan kamar Gao Yang. Dia pasti membawa sial; Fu Rong Peri tidak benar-benar mengincar mereka, bukan?
Saat itulah Fu Rong tertawa ringan sambil berkata, “Wakil Kepala Yan Fa, murid-murid di sekolahmu benar-benar menjadi semakin tampan.”
Ekspresi Yan Fa menjadi dingin lalu menjawab tanpa belas kasihan, “Setampan apapun, mereka bukan orang yang dapat kau buru.”
Fu Rong tidak berkeberatan dengan cemoohan di dalam suaranya, hanya berkata sambil tertawa, “Wakil Kepala, kau benar-benar serius. Aku hanya bercanda. Bagaimana mungkin aku berani melakukan apapun pada murid-murid dari sekolahmu?”
Meskipun kekuatan Yan Fa tidak perlu ditakutinya, ada orang lebih kuat darinya di belakangnya. Tak peduli seberapa percaya dirinya, dia tak berani melakukan apapun untuk menyinggung Yan Fa. Dia tidak tahu apakah Yan Fa akan mudah memaafkan atau tidak, jadi tidak melanjutkan berbicara padanya. Fu Rong tidak ingin tinggal di situ, bosan, sehingga berbalik untuk meninggalkan tempat itu. Tiba-tiba dia merasakan pandangan diam-diam mendarat padanya dan melirik ke arah itu. Ternyata seorang anak muda yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Matanya yang gelap dan besar mengawasinya dengan rasa ingin tahu.
“Lelaki kecil, kalau kau terus memandangiku, aku akan mulai berpikir kau menyukaiku.” Fu Rong berkedip ke arahnya, wajahnya yang cantik mengulas senyum menggoda dan suaranya mengandung pesona yang memikat.
You XiaoMo kembali pada kesadarannya tiba-tiba dan menyadari semua orang sedang melihat ke arahnya. Dia cepat-cepat menggoyangkan tangannya dan berkata, “Tidak, tidak. Aku sama sekali tidak tertarik pada perempuan tua.”
Orang-orang berpaling sementara wajah Fu Rong menggelap.
Dia tidak pernah mendengar siapapun menyebutnya perempuan tua sejak lama sekali. Setelah menjadi tokoh pusat tingkat Kaisar, bahkan Hei Yun Tua atau Fei Xie Halilintar tak berani menyebut seperti itu di mukanya sebelumnya.
“Oh? Jadi maksudmu kalau dia bukan perempuan tua, kau akan tertarik padanya?” Terdengar suara malas yang tenang tanpa ketertarikan.
You XiaoMo ingin menangis. Ling Xiao mengancamnya di sini. Tapi kalau dia tidak menjawab, Ling Xiao pasti akan tidak senang dan dia akan habis malam ini. “Aku… aku tak mungkin tertarik padanya. Soal alasannya, kalian semua tahu kenapa…”
Semua orang di sekitarnya segera mengerti.
Wajah Fu Rong semakin menggelap. Matanya yang gelap melotot keji pada You XiaoMo. Dia membalikkan badan lalu pergi. Sekarang You XiaoMo sudah sepenuhnya menyinggungnya.
Gao Yang berjalan menghampirinya untuk menenangkannya. “Jangan khawatir, targetnya adalah Intisari Unsur, jadi dia tidak akan punya waktu untuk melakukan apa-apa padamu.”
You XiaoMo melotot pada Ling Xiao. Semakin lama, semakin banyak orang yang tiba di tempat pertemuan. Empat klan besar di seberang mereka semua sudah tiba dan You XiaoMo menyadari Teng ZiXin, Chai Zheng, dan Tang MengCheng semuanya di sini. Teng ZiYe tidak datang. Dia dengar, sehari sebelum kabar Intisari Unsur keluar, dia sudah mengunci diri dalam Situs Warisan Terlarang Keluarganya.
Meskipun mereka juga murid-murid Akademi DaoXin, mereka tidak datang sebagai perwakilan akademi dan akademi pun tidak memaksa mereka untuk berdiri di pihak akademi. Chai Zheng melihatnya dan melotot dingin padanya sebelum berpaling dan menundukkan kepala untuk berbicara dengan laki-laki tua tapi mengesankan di sampingnya. Sejenak kemudian, orang tua itu memandang ke arahnya. Bahkan bermeter-meter jauhnya, dia dapat merasakan tekanan dingin menggigit yang kuat dan menyesakkan dari pandangan lelaki tua itu.
Satu tangan memegang pundaknya, dan You XiaoMo tahu itu Ling Xiao tanpa perlu melihat. Tubuhnya segera terasa lebih ringan dan tekanannya menghilang. Ling Xiao membungkuk untuk berbisik di telinganya, “Orang ini pasti tetua yang terkenal di Klan Chai.”
