You XiaoMo teringat dirinya meninggal karena ledakan di dalam apartemennya, sebulan sebelum ujian masuk perguruan tinggi. Karena dia tidak pernah mengalami ujian masuk, bagaimana bisa menghadiri perguruan tinggi?
Namun, yang membuatnya menyadari itu mimpi, karena fakta lainnya.
Kekesalan terbesarnya sejak masih kecil adalah dia harus berbagi kamar dengan You Bo. Seperti yang dapat dilihat siapapun, semua orang memiliki rahasia kecil masing-masing dan You XiaoMo bukan terkecuali. Tapi dengan berbagi kamar, dia tidak memiliki rahasia lagi. Bukan hanya itu, You Bo akan sesekali mencari-cari di antara barang-barangnya.
Kemudian, ketika akhirnya mendapatkan kebebasannya, meskipun dia sudah pindah, terkadang You Bo dan You Lu akan datang, saling bergantian, ke apartemennya. Jadi pada akhirnya, dia masih tidak dapat meloloskan diri dari cengkeraman mereka dan ketika mereka bermalam, dia masih harus berbagi kamar dengan mereka.
Tapi apa yang barusan didengarnya?
You Bo mengatakan seragam perguruan tingginya ada di dalam kamarnya dan memberitahunya untuk mengambilnya sendiri.
Baiklah, bagian terpenting di awal.
You Bo benar-benar tidur di kamar yang berbeda. Harus dipahami bahwa, sejak awal, secara harfiah sejak waktunya dilahirkan, mereka sudah tertidur di dalam kamar yang sama, tak peduli situasinya bagaimana.
Sebelum You Bo tahu apa-apa, jika dipisahkan dari You XiaoMo pada malam hari, dia tidak akan berhenti menangis. Tangisannya begitu keras sehingga semua orang di dalam rumah itu, dari pemilik sampai pelayan, tak seorang pun diperkenankan tidur. Bahkan tangisannya membangunkan beberapa tetangga juga.
Meskipun You Lu juga akan mengganggunya sesekali, tak pernah seperti You Bo, yang seringkali dia harus turun tangan untuk menenangkannya.
Karena sudah meninggalkan kesan yang kuat padanya, You XiaoMo tidak pernah melupakannya.
Jadi, ketika You Bo mengucapkan kata-kata itu, berbagai bayangan ini langsung muncul di benaknya.
Dia sedang bermimpi, mimpi di dalam mimpi. Omong kosong Lin Xiao apa, ‘cinta yang membunuh’ apa, itu hanya mimpi buruk. Orang yang dia sukai bernama Ling Xiao bukan Lin Xiao, dan menarik keluar jantungnya? Enyahlah.
Seperti kata mereka, yang kau pikirkan di siang hari akan diterjemahkan ke dalam mimpimu. Namun, dia sudah melupakan ‘Lin Xiao’ ini beberapa ratus tahun yang lalu, kenapa memikirkannya sekarang? Bukan hanya itu, tapi juga hubungan benci dan cinta?
Mengenai mimpi melihat You Bo. Dia sudah mati dengan kondisi tak sebutir debu pun tertinggal. Bagaimana mungkin dia kembali dan masuk perguruan tinggi? Benar-benar, tak bisakah mereka menaruh lebih banyak upaya ke dalam mimpi-mimpi ini?
Saat pikiran itu melintasi pikirannya, dunia fiksi di depannya akhirnya menghilang.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Pemandangan modern yang dikenalnya, jika bukan karena mimpinya, dia pikir itu sesuatu yang sangat jauh. Meskipun dia masih dipanggil You XiaoMo, tubuhnya tidak sama. Dia dari dunia yang berbeda. Mungkin suatu hari dia akan kembali, tapi tidak sekarang.
Dinding putih itu terkelupas dan memperlihatkan warna emas di baliknya. Saat bersinar emas yang cerah, tampaknya dia terperangkap dalam kotak hitam dengan empat dinding.
You XiaoMo berdiri lalu berjalan menghampiri dinding, menyentuh dinding itu dengan ringan. Kemudian kekuatan yang hebat menyerapnya ke dalam dinding sebelum dia dapat membuat suara apapun.
Pada saat yang sama, Yan Hui dan Cheng XiangRong akhirnya mulai menjadi gugup setelah menunggu di luar selama tiga kemudian empat jam. Jika You XiaoMo masih belum keluar, kemungkinan dia akan melewatkan pertandingan, maka akan jadi kesalahan mereka karena membawanya ke sini.
“Laoshi, kapan You XiaoHa akan keluar?” Akhirnya Cheng XiangRong memberanikan diri berjalan mendekat untuk bertanya pada laoshi itu.
Laoshi itu memandang dengan tatapan dingin pada mereka dan berkata, “Semua orang memiliki kesempatannya sendiri di dalam Dinding Waktu. Soal waktunya, tergantung pada keberuntungannya. Jika beruntung mungkin akan memakan waktu tiga hari. Jika tidak, mungkin segera keluar.”
Sekarang Cheng XiangRong dan Yan Hui menjadi lebih khawatir lagi, karena You XiaoMo tampaknya memiliki keberuntungan yang bagus.
Yan Hui merasa bersalah. Jika bukan karena dia bersikeras membawa You XiaoMo ke sini, semua ini tidak akan terjadi. Meskipun dia semula berharap mereka hanya akan melihat-lihat, dia tidak menduga laoshi akan membuatnya masuk begitu saja.
Saat mereka gelisah seperti semut di wajan yang panas, Ling Xiao tiba.
Ling Xiao tidak menemukan You XiaoMo di dalam kamar mereka dan tidak melihatnya meninggalkan pesan apapun, jadi melihat matahari hampir terbenam, dia pikir akan segera kembali. Karenanya, dia tidak mencari. Namun setelah setengah jam dan masih belum terlihat sosoknya, dia akhirnya menjadi curiga.
Dia bertanya-tanya sampai lantai keenam puluh ketika akhirnya menemukan Cheng XiangRong dan Yan Hui, yang terlihat seolah akan terbakar kegelisahan.
Ketika keduanya melihatnya, mereka segera memperlihatkan wajah terkejut, seolah melihat penyelamat. Tapi detik berikutnya, mereka melemas dan memperlihatkan rasa bersalah.
“Di mana dia?” Ling Xiao berjalan menghampiri dan bertanya dengan tenang.
Yan Hui tidak berani berbicara.
Cheng XiangRong menggumamkan sesuatu yang tak jelas sebelum berkata dengan sulit, “Dia ada di dalam Dinding Waktu. Kami tidak tahu kapan dia akan keluar.”
Ling Xiao langsung menebak dengan benar alasan mereka gugup. Dia mengenali You XiaoMo. Dia tidak akan datang ke sini dengan sendirinya. Pagi itu, dia mengatakan ingin mengatur herba ajaibnya dan cukup beruntung dibawa kemarin. Jika tidak meninggalkan Dinding Waktu besok untuk pertandingan, dia akan sangat menyesalinya.
“Kalian sebaiknya berdoa dia akan keluar pada waktunya.”
Mereka berdua terdiam. Mereka sudah berdoa ratusan ribu kali.
Yang semula menunggu berdua, menjadi bertiga.
Tak lama kemudian matahari terbenam. Meskipun praktisi dapat tidak tidur sampai beberapa bulan, semua orang masih melakukan kebiasaan tidur yang lama. Karenanya koridornya segera menjadi kosong dengan tiga bayangan yang diperpanjang oleh cahaya dengan cara yang suram dan menggigilkan.
Jika itu orang lain, dia mungkin akan membiarkan Cheng XiangRong dan Yan Hui kembali ke kamar. Tapi Ling Xiao tidak sebaik itu. Menurutnya, sudah sewajarnya membayar harga untuk kesalahan seseorang.
Berkas cahaya matahari berwarna emas masuk melalui jendela, membuat lantai berkilauan keemasa.
Saat matahari terbit, awal hari baru muncul, tapi pagoda emas yang masih berdiri tegak membisu tak memperlihatkan gerakan. Saat waktu pertandingan mendekat, You XiaoMo masih belum keluar.
Arena keenam tidak jauh dari lantai keenam puluh, karenanya Qiao WuXing dan Tian Xin pergi memeriksa mereka.
“Dia masih belum keluar juga?” Tian Xin bertanya dengan penasaran sambil menatap pagoda emas tak jauh dari situ. Dia pernah datang ke sini sebelumnya, namun hanya di batas luar, jadi dia sendiri pun tidak tahu apa yang ada di dalamnya.
Dengan ragu, Yan Hui mengangguk.
Tian Xin bertanya dengan bingung, “Ada apa? Pertandingannya akan dimulai setengah jam dari sekarang, apa kalian tidak akan bersiap-siap? Tampaknya kondisi mental kalian sangat tidak bagus.”
Qiao WuXing menarik Tian Xin, untuk mengindikasikan agar dia berhenti berbicara lalu mengatakan, “Menurutku, kalian berdua harus berhenti menunggu. Jika waktunya tiba, dia akan keluar dengan sendirinya. Tak perlu terlalu khawatir, mungkin pertandingan You XiaoHa tidak pagi ini. Jangan lupakan pertandingan kalian sendiri untuk ini.”
Akhirnya mereka berdua meninggalkan tempat itu duluan, karena kalaupun tinggal di situ tidak akan ada manfaatnya.
Baik Qiao WuXing dan Tian Xin juga punya pertandingan, jadi satu-satunya yang tinggal hanya Ling Xiao.
Ling Xiao melirik punggung mereka yang menjauh sebelum tanpa suara mengalihkan pandangannya lagi pada pintu kecil yang tertutup rapat di bagian bawah pagoda emas. Matanya menyala dengan kilatan yang kabur.
Waktu terus berjalan, dan pertandingan akhirnya dimulai.
Arena keenam, yang membuat darah mendidih, bising dengan suara-suara heboh karena semua orang tak sabar menantikan pertandingan yang mendebarkan. Sekarang ini di sepanjang arena itu ada Qiao WuXing dan kawan-kawan, kemungkinan besar menjadi penuh.
Arena keenam terutama terdiri dari penyihir tingkat enam. Namun, ada beberapa penyihir tingkat tujuh atau yang lebih tinggi lagi. Mereka jauh lebih tangguh, tapi sebagian besar dari mereka turun setelah dikalahkan dari arena lebih tinggi.
Saat waktunya tiba, piringan giok mulai memperlihatkan nama penantang dan yang ditantang.
Baik Yan Hui maupun Cheng XiangRong menatap lekat pada layar, seolah khawatir terlewatkan nama dan ketika nama terakhir muncul, mereka menghembuskan napas lega.
Tapi, mereka menyadari sudah menghembuskan napas terlalu cepat.
Ketika piringan gioknya menampilkan daftar nama baru, nama You XiaoMo dengan mengesankan tertera di situ. Kenyataan memperlihatkan, keberuntungannya selalu luar biasa. Untuk ketiga pertandingannya, jika bukan di ronde pertama, maka dia di ronde kedua.
Pada saat itulah Yan Hui dan Cheng XiangRong berekspresi ‘langit telah jatuh menimpa mereka’.
“Kenapa You XiaoHa tidak di sini? Apakah dia terlalu ketakutan untuk muncul?” An Qiao sudah memperhatikan You XiaoHa tidak di sini dan mengambil setiap kesempatan untuk mencemoohnya.
Ketika selesai, dia menerima tatapan dingin dari pasangan mata yang tak terhitung banyaknya. Berbohong begituterang-terangan merupakan bakat juga.
Lawan You XiaoMo adalah seorang senior terkenal yang sebelumnya berada di lantai tujuh puluh satu. Meskipun dia langsung segera dikalahkan setelahnya. Tetap saja dia memiliki banyak pengalaman pertarungan.
Setelah melihat namanya, lelaki itu memandang ke arah kelompok di seberangnya tapi tidak melihat You XiaoMo di manapun. Seketika dia tertawa dingin dan melenggang turun dari kursinya.
Pada saat bersamaan, Ling Xiao, yang sudah menunggu semalaman, akhirnya disapa oleh gerakan kecil dari arah pagoda emas.
Ketika pintu kecil itu terbuka, muncul satu bayangan, seolah sedang dikejar sesuatu, yang berlari keluar seolah pantatnya terbakar. Dia bahkan tidak melihat Ling Xiao, yang sedang berdiri di depan pintu, dan langsung menubruknya.
Ketika hendak meronta, tercium bau yang dikenalnya sehingga You XiaoMo memeluknya. Setelah kekagetannya mereda, dia mengangkat kepalanya untuk bertanya, “Kenapa kau di sini?”
“Untuk menjemputmu, tentunya.” Ling Xiao melingkarkan satu lengan di pinggangnya.
Baru saja You XiaoMo hendak bertanya bagaimana dia tahu dirinya di sini, dia melihat cahaya matahari yang membakar. Dengan ekspresi berubah, dia bertanya, “Jam berapa sekarang?”
Ling Xiao, “Jam bertanding.”
You XiaoMo, “…”
