Setelah lawan You XiaoMo, QinTai berdiri di gelanggang dan mengkonfirmasi bahwa dia benar-benar tak ada. Dia dengan sangat tenang melipat lengannya, menunggu You XiaoMo tanpa tanda kegugupan di wajahnya. Meskipun dia tak tahu apa yang terjadi dengan lawannya, ini bukti dewa berada di pihaknya.
Melihat ini, YanHui dan yang lainnya tahu You XiaoMo kemungkinan besar akan kehilangan haknya untuk bertarung di dalam kompetisi ini. Sampai sekarang, tak seorang pun melihatnya. Dia pastinya belum meninggalkan tempat itu.
Melihat You XiaoMo belum turun setelah sekian lama, pandangan wasit menyapu area penonton.
“Apakah You XiaoHa hadir?”
QinTai segera tersenyum menyeringai.
“Wasit, saya rasa anda tak perlu meneriakkan namanya lagi, Dia tak ada di sini, tak mungkin baginya menjawab Anda.”
Mendengar perkataannya, sebagian orang yang bertanya-tanya kenapa You XiaoMo belum muncul bahkan lebih bingung. Logisnya, dengan penampilan dan rekornya dalam dua pertandingan berikutnya, tak mungkin dia tidak muncul. Tapi dia benar-benar tak muncul dan itu tak terbayangkan.
“Hei hei, apakah mungkin You XiaoHa takut?”
“Takut? Menurutmu penyihir tingkat sembilan takut pada penyihir tingkat tujuh?”
Orang yang mengatakan You XiaoMo takut langsung terdiam dengan pertanyaan retoris itu. Lagipula mengatakan hal seperti ini dengan keras akan menjadi lelucon, yang membuat orang-orang menertawakan mereka.
Wasit itu mengabaikan orang-orang yang berdiskusi dengan bersemangat, lalu bertanya lagi, “Apa You XiaoHa hadir?”
Qin Tai mengangkat kepalanya dan membusungkan dadanya. Setelah menunggu beberapa detik dan masih belum ada jawaban, dia berbicara, “Wasit, saya rasa dia tidak akan muncul. Bagaimana jika Anda mengumumkan saja saya pemenang pertandingan ini…”
“Di sini…”
Suara samar terdengar entah dari mana. Hampir tak terdengar. Suaranya hampir tenggelam oleh keributan orang-orang, tapi wasit itu mendengarnya. Mata dingin wasit itu menyapu Qin Tai, kemudian diiringi pandangannya, dia mengumumkan, “Pertandingan dimulai.”
Qin Tai tertegun. Dia mengernyit bingung.
“Wasit, lawan saya bahkan tidak muncul. Bagaimana bisa Anda mengharapkan saya untuk memulai. Bukankah saya seharusnya…”
Sebelum dapat menyelesaikan kalimatnya, dia melihat seseorang berjalan dari pintu masuk di seberangnya. Orang itu dengan tangkas melompati pagar pelindung dan berjalan ke arahnya dengan tenang. Tak lama kemudian dia melangkah ke pinggiran gelanggang, lalu berdiri di hadapannya dengan senyuman samar di wajahnya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Saya minta maaf, ada sesuatu yang membuat saya tertahan sehingga datang terlambat.” Dia menepuk kepalanya dengan ringan dan pandangan kesal di wajahnya.
Wasit mengangguk dan berjalan keluar dari gelanggang.
Tubuh Qin Tai menjadi kaku saat menatap anak muda yang mendadak muncul. Dia hanya pernah melihatnya satu kali di gelanggang pertarungan arena empat. Pada saat itu dia memiliki pertandingan sendiri sehingga agak terlambat memeriksa. Saat tiba di arena, pertandingan You XiaoMo sudah selesai, sehingga dia hanya melihatnya punggungnya kembali ke kursi penonton. Karena tidak menyaksikan kekuatan You XiaoMo dengan matanya sendiri, meskipun memiliki sedikit ketakutan padanya, dia tidak terlalu memperhatikan rasa takut itu karena penampilan You XiaoMo.
Namun, ketika You XiaoMo berdiri di hadapannya, Qin Tai dapat merasakan tekanan luar biasa darinya. Ini intensitas diri seorang tokoh kuat. Meskipun tidak dengan sengaja, pengendalian diri semacam itu juga memberi orang tekanan yang sesungguhnya.
“Saya You XiaoHa, mohon bimbingannya!”
You XiaoMo berbicara dengan sopan pada Qin Tai yang tegang dan waspada dengan senyum cerah di wajahnya.
Ekspresi Qin Tai menjadi kaku. Beberapa saat kemudian baru dia berhasil memperlihatkan senyuman di wajahnya, terlihat sangat tak biasa bentuknya.
You XiaoMo menarik napas dalam-dalam dan memandangi Qin Tai dengan mata cerah sambil memperingatkan, “Saya akan menyerang, waspadalah.”
Di tempat duduk penonton, Qiao WuXing dan beberapa orang yang lebih mengenal You XiaoMo memandanginya dengan terkejut ketika dia muncul. Seolah mereka telah melihat sesuatu yang hebat. Cheng XiangRong hanya tahu akhirnya dirinya dapat berhenti khawatir. Setelah menghembuskan napas lega, dia akhirnya menyadari sikap ganjil yang lainnya.
“Apa yang terjadi pada kalian?” Dia bertanya.
“Luar biasa!” Tian Xin menelan napas yang besar. Matanya berkilauan.
“Apa yang sebenarnya terjadi?”
“Kau tak memperhatikan? Tampaknya kekuatan You XiaoHa bertambah dibanding dua hari yang lalu. Sepertinya dia mendapatkan pertemuan kebetulan di Dinding Waktu. Kultivasinya jauh meningkat,” komentar Tian Xin.
Cheng XiangRong segera memandang ke arah You XiaoMo. Memang, ketajaman pinggiran auranya yang dia rasakan kemarin tak lagi dapat dirasakannya. Auranya tampaknya menjadi lebih terkekang dan stabil. Sekali pandang terlihat jelas tanda kultivasinya naik.
“Hebat!” Cheng XiangRong merasa senang untuknya dari dasar hatinya.
Qiao WuXing dan Jiu Ye salig berpandangan tanpa jejak dan cepat-cepat melepas lagi seolah tak ada yang terjadi. Keduanya berwajah yang memperlihatkan sedang berpikir dalam-dalam. Tampaknya mereka harus bekerja ekstra keras, kalau tidak mereka akan diambil alih dan jurang kekuatan di antara mereka bertambah lebar.
Tian Xin menopang dagu di tangannya sambil berkata dengan iri, “Hebat sekali. Aku juga berharap masuk ke Dinding Waktu. Sehingga aku bisa mendapat terobosan meskipun tanpa kultivasi.”
“Bagaimana mungkin semudah itu? Meskipun kau bisa memasuki Dinding Waktu, masih tergantung pada pertemuan kebetulan yang kau dapatkan. Lebih jauh lagi, jika kau kurang perseptif, meskipun mengalami pertemuan kebetulan itu, belum tentu dapat memanfaatkannya seutuhnya. Lebih baik kau kultivasi dengan teratur,” Qiao WuXing tertawa.
“Iya iya iya!” jawab Tian Xin setengah hati. Dia sudah mendengar ini berkali-kali dan sudah sejak lama kebal terhadapnya.
Qiao WuXing menggelengkan kepalanya.
An Qiao memandang ke arah gelanggang dengan penuh kebencian. You XiaoMo benar-benar mendapatkan semua hal yang bagus! Kalau saja dia meneruskan dan merebut kotak hitam itu dari You XiaoMo, siapa yang tahu pertemuan kebetulan apa yang mungkin menjadi miliknya. Semakin memikirkannya, semakin dia merasa tak puas. Namun, dengan meningkatnya kekuatan You XiaoMo, kesempatannya membalas dendam menjadi semakin tipis.
Semula dia bermaksud menggunakan WuCheng untuk menyingkirkannya, tapi ketika mencari WuCheng dalam dua hari terakhir ini, dia dihindari dengan pernyataan sibuk. Terkadang, dia bahkan tak dapat menemuinya. Orang dungu sekalipun dapat mengetahui ada yang tak beres.
Setelah melakukan investigasi, dia mengetahui pada malam You XiaoMo dan kawannya masuk di Hotel ShuangYu, mereka berselisih dengan WuCheng di kasino bawah tanah. Meskipun seharusnya dia senang karenanya, entah dengan alasan apa, kedua pihak memutuskan untuk mengubur perselisihan pada akhirnya dan WuCheng tampaknya jadi berprasangka terhadapnya.
Wan Ya, yang berada di sebelahnya, kebetulan melihat pandangan mengancam di wajahnya.
“An Qiao, demi shifumu, aku akan memberitahumu. Dengan bakat You XiaoHa, kemungkinan besar dia akan dipilih oleh Istana Tong Tian di masa depan. Peringkat shifumu mungkin tinggi di Serikat Penyihir, tapi tidak cukup berharga untuk disebutkan di Istana Tong Tian. Kalau kau tak mau menghancurkan dirimu sendiri, maka aku sarankan sebaiknya kau melepas kebencian dalam hatimu,” Wan Ya memperingatkan dengan nada rendah.
Warna muka An Qiao berubah-ubah antara pucat dan hijau. Tidak jelas apakah dia mendengarkan perkataan Wan Ya.
Wan Ya tak punya niat menerka jalan pikirannya dan tidak berkata apa-apa lagi.
Di gelanggang, Qin Tai yang sebelumnya sombong karena keberuntungannya beberapa saat yang lalu, sekarang menjadi seperti harimau kertas di hadapan You XiaoMo. Dia mungkin terlihat mengintimidasi tapi tak punya gigi. Setelah hanya satu gebrakan, dia sudah terlempar dari gelanggang. Dia mundur dengan menyedihkan sementara orang-orang menghela napas.
You XiaoMo menepuk debu yang tak ada di pakaiannya dan berdiri di gelanggang sambil memandangi Qin Tai yang sudah terjatuh berguling-guling ke bawah gelanggang, lalu tersenyum dan berkata, “Terima kasih sudah membimbing saya!”
Qin Tai memuntahkan darah di tempat.
Setelah wasitnya mengumumkan pertarungan mereka berakhir, You XiaoMo melambai pada Qiao WuXing dan kelompoknya sebelum pergi melalui gerbang yang besar. Qiao WuXing ingin bertanya padanya tentang apa yang terjadi. Tapi melihat dia pergi begitu cepat, dia mengira You XiaoHa akan menemui Ling Mo. Sayangnya, mereka tidak dapat pergi dulu karena belum bertarung.
Ketika You XiaoMo meninggalkan arena, dengungan di telinganya berkurang banyak. Ling Xiao berdiri tak jauh darinya di jalan keluar dan ketika You XiaoMo melihatnya, cepat-cepat berlari kecil ke arahnya.
“Cukup cepat hari ini. Kau tidak bergabung dengan kelompok kawan-kawanmu?” Ling Xiao memandanginya saat dia berlari ke arahnya.
“Meskipun teman-temanku penting bagiku, kau jauh lebih penting daripada mereka. Apalagi, mereka hanya teman biasa. Jika mereka ingin meningkatkan hubungan denganku, maka masih bergantung pada bagaimana perilaku mereka,” jawab You XiaoMo dengan kurang ajar.
Ling Xiao menyentil keningnya, “Ayo pergi.”
You XiaoMo menutup keningnya dengan kedua tangan sambil berjalan untuk menyusul langkahnya.
“Hei, apa kau tak tersentuh dengan perkataanku?” Dia berkata sambil berjalan.
“Aku tersentuh.”
“Pembohong. Bagian mana yang kau bilang tersentuh?” You XiaoMo menggerutu.
“Hatiku,” jawab Ling Xiao tanpa ekspresi.
You XiaoMo bergelantungan padanya di depan tubuhnya dan mencengkeram pakaian di bagian dadanya.
“Gali keluar dan perlihatkan padaku,” tuntutnya, belum bersedia melepaskan masalah ini.
“Berhenti macam-macam. Tidak akan bisa digali.” LingXiao mendorong kepalanya menjauh.
“Kenapa?”
“Karena berada jauh di dalam hatiku.”
“Benarkah?” You XiaoMo merasa senang diam-diam.
“Itu palsu.”
Tanpa terganggu oleh perkataannya, You XiaoMo merasa senang. Dia melepas cengkeraman di pakaiannya dan meraba dada Ling Xiao, “Oh baiklah, aku tahu kau senang mengatakan sebaliknya dari yang kau maksud, jadi aku tidak akan menyalahkanmu karenanya.”
Ling Xiao tiba-tiba berhenti berjalan dan menatapnya. “Sejak kapan kau begitu berkulit tebal? Kau bahkan belajar berbohong tanpa mengedipkan mata.”
“Aku mempelajarinya darimu,”You XiaoMo balas tersenyum.
“…”
Mereka berdua bercanda dan bercekcok dengan main-main sambil turun ke lantai pertama, tapi tak seorang pun melihat mereka. Semua orang lain sudah pergi menonton kompetisi sehingga hampir tak ada siapapun sepanjang koridor.
Ketika kembali ke kamar mereka, Ling Xiao mulai bertanya tentang apa yang terjadi ketika You XiaoMo di pagoda emas. Sejak keluar dari sana, dia menyadari kekuatan You XiaoMo telah mendapat terobosan. Sebelumnya, dia tingkat sembilan pertengahan, tapi sekarang tingkat sepuluh rendah. Kemajuannya begitu pesat.
