Orang yang bertanggung jawab mengeluarkan kotak dan jimat dimensi. Setelah itu, mereka dibimbing masuk ke dalam ruang berdinding batu tersembunyi untuk membuka kotaknya.
Seperti kata mereka, ‘jangan perlihatkan kekayaanmu’. Dengan demikian, untuk mencegah sebagian pelanggan diperhatikan oleh mereka yang memiliki niat jahat, Menara Samsara tidak akan membuka barang-barang ini di muka umum. Prosesnya Menara Samsara akan membuat perkiraan harga barang dengan permata roh dulu, kemudian mereka akan memilih tawaran dengan harga tertinggi. Tentu saja, angka itu tidak akan diumumkan juga.
Ketika kelompok itu memasuki kamar tersembunyi, tetua yang memeriksa pil ajaib You XiaoMo sudah ada di dalam. Kali ini, dia bertanggung jawab untuk penaksirannya juga.
Orang yang bertanggung jawab menaruh jimat dan kotak itu di meja batu di hadapan tetua itu.
Tetua itu membuka kotak untuk mengeluarkan enam kartu dan secara khusus memilih satu untuk ditaruh di samping, kemudian mulai memberikan penilaiannya bagi lima kartu lainnya.
Tidak butuh waktu lama penaksirannya. Tetua itu menurunkan kartu ditangannya, lalu mengambil kartu yang tadi ditaruhnya di samping. Kemudian dia berkata, “Penawar terakhir jimat dimensi ini adalah You XiaoHa.”
“Saya tak bisa menerimanya!” Pada saat ini si gendut itu tiba-tiba berteriak.
Tetua itu menjawab dengan tenang, “Apa yang tidak bisa Anda terima?”
Anak gemuk itu berkata, “Harga yang saya berikan hampir mendekati lima belas juta permata roh, bagaimana mungkin orang ini bisa lebih tinggi daripada saya?!”
Tanpa perubahan dalam ekspresinya, tetua itu membalas, “Dia memberi satu pil ajaib tingkat sepuluh bermutu tinggi. Bukan hanya itu, kualitas dan kondisinya jauh melebihi pil ajaib tingkat sepuluh kebanyakan. Karenanya, harga dasarnya lima belas juta dan harga pasarnya bisa setinggi dua puluh juta. Kenapa tidak mungkin lebih tinggi dari Anda?”
Si gendut itu merasa wajahnya memerah, tetapi tetua di hadapannya dari Menara Samsara, dan di belakang menara ini adalah bayangan Serikat Penyihir. Tak peduli seberapa arogannya, dia tak berani berkeliaran sembarangan di sini, tapi tidak bersedia membiarkan mereka mengambilnya begitu saja.
Dia harus mendapatkan jimat dimensi karena merupakan hadiah bagi ayahnya. Hanya karena perlindungan ayahnyalah dia mendapatkan statusnya hingga hari ini, karenanya dia perlu membuatnya senang sesekali.
Seperti binatang buas yang tersudut, dia dengan putus asa berusaha mencari kesalahan, “Tetua, Anda belum pernah melihat pil ajaibnya, bagaimana mungkin Anda tahu pil ajaibnya sebagus itu?”
“Karena tuan muda itu baru saja memperkenankan orang tua ini menilai pil ajaibnya. Apakah jawaban ini memuaskan, atau apakah Anda mengatakan bahwa Anda meragukan reputasi saya?” Tetua itu berkata dengan ekspresi serius.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Su-zhanglao, jangan salah mengerti, sama sekali bukan itu yang dimaksud oleh Tuan Muda Zhang.” Penjilat itu dengan cepat menyela untuk menjelaskan, khawatir dia akan marah, tapi juga supaya Tuan Muda itu mendapat alasan.
Su-zhanglao tidak berkata apa-apa dan malah memberikan jimat dimensi kepada You XiaoMo, “Ini milik Anda.”
You XiaoMo menaruh jimat dimensi di dalam kantung ajaibnya dan dengan sopan berpamitan bersama Ling Xiao keluar dari ruang tersembunyi. Baru saja mereka sampai di gerbang Menara Samsara, dari belakangnya muncul teriakan dingin.
“Berhenti!”
Ketika membalikkan badan, si gendut yang membawa-bawa tubuh berdaging berlemak dengan penjilatnya mengikuti. Mereka berdua berhenti di depan mereka dan si gendut melirik cepat ke arahnya lalu berkata dengan penghinaan, “Berapa banyak permata roh yang kau inginkan untuk menyerahkan jimat dimensi?”
Pandangan You XiaoMo terpaku sedetik sebelum menjawab dengan senyuman, “Jika kau bisa memberiku tiga puluh permata roh, aku akan menyerahkannya.”
Segera ekspresi si gendut berubah, “Kau berani mengolok-olokku?”
You XiaoMo tersenyum sambil menggoyangkan jarinya, “Salah, aku tidak mengolok-olokmu, aku mempermainkanmu.”
“Kau yang memintanya. Apa kau tahu siapa aku?” Si gendut itu langsung marah sampai tiga dagunya mulai bergetar, bersamaan dengan munculnya ekspresi ‘mati kau’.
“Tentu saja aku tahu. Bukankah kau Tuan Muda Zhang dari Hotel ShuangYu? Status yang sama dengan Wu Cheng.” You XiaoMo mengangguk dengan tenang. Karena mereka bercakap-cakap begitu keras tadi, sulit untuk tidak mengetahui.
“Kau kenal Wu Cheng?” Kemarahan si gendut meredup sesaat dan pandangannya mengandung sedikit kebingungan. Dia membenci Wu Cheng, karena ayahnya selalu membandingkannya dengan dia.
“Aku cukup mengenalinya.” You XiaoMo berkata.
Mendengar ini, ekspresi si gendut berubah menjadi ‘berniat tak baik’ lalu tersenyum dengan jahat, “Aku mengerti, kau teman Wu Cheng. Aku mengubah pikiranku, tinggalkan jimat dimensi dan beri aku sepuluh juta permata roh. Karena kau mengetahui identitasku, sebaiknya kau berkelakuan baik, kalau tidak, aku akan membuat situasinya sulit bagimu untuk tinggal di Kota Tengah.”
You XiaoMo memandanginya dengan perhitungan, kemudian melihat ke sekelilingnya, selain penjilat itu, tak ada orang lain lagi.
Dari mana si gendut itu mendapatkan kepercayaan dirinya sehingga dengan seorang tataran Kekaisaran satu bintang dia dapat mengancam mereka? Ini pertama kalinya dia menemui sesuatu seperti ini. Kau memang mempelajari sesuatu yang baru setiap hari.
“Tak ada jimat dimensi. Tak ada permata roh. Aku hanya punya dua tinju. Kau mau satu atau keduanya?” You XiaoMo bertanya dengan senyum licik.
Dengan raungan marah si gendut berteriak, “Pukuli dia untukku!”
Si penjilat tidak bergerak.
Si gendut dengan marah berbalik hanya untuk menemukan si penjilat sedang gemetaran dengan ekspresi ketakutan. “Kau tak mendengarku?”
“Tuan Muda Zhang, mereka, kekuatan mereka lebih tinggi dari kita…”
Meskipun si penjilat tidak begitu kuat juga sehingga tidak dapat melihat tingkat kekuatan You XiaoMo dan Ling Xiao, tapi jika mereka berani berbicara dengan nada sombong setelah mendengar status tuan muda, mereka pasti memiliki latar belakang juga. Atau kekuatan mereka jauh melampaui mereka. “Da-dan saya rasanya pernah mendengar nama mereka sebelumnya.”
“Sampah.” Si gendut menendangnya dan berkata, sambil mengacungkan telunjuknya pada You XiaoMo, “Jadi kenapa kalau tingkatnya di atas kita, aku rasa mereka tak akan berani menyinggung Hotel ShuangYu.”
You XiaoMo memandangi jari yang tak terlalu jauh jaraknya dari hidungnya. Kakinya terasa lebih gatal dari tangannya, dan kemudian dia tak dapat menahannya lagi…
Tuan Muda Zhang, yang setidaknya seratus kilogram, melayang seperti kelopak bunga yang layu, sambil memuncratkan air liur selama dia melayang, menakut-nakuti semua orang yang berlarian bersembunyi di tempat aman karena jijik. Demikianlah kejadiannya mendadak menjadi kacau.
Tuan Muda Zhang seperti setumpuk besar daging babi. Semua lemak di tubuhnya terhempas ke tanah dan dia terjebak, tak bisa bangun. Si penjilat begitu ketakutan sehingga terduduk di tanah. Setelah memukulinya, You XiaoMo dan Ling Xiao pergi merasa segar dan energik. Si gendut itu dari Hotel ShuangYu, mungkin Wu Cheng bahkan berterima kasih pada mereka nanti.
Hanya lima belas menit setelah mereka pergi, manajer Zhang, yang mendengar putranya dihajar sampai tak bisa bangun, cepat-cepat bergegas ke tempat kejadian sambil membawa orang-orangnya. Kemarahannya berkobar ketika melihat betapa buruknya kondisi putranya.
“Zhao-er, beritahu ayah, siapa yang berani melakukan sesuatu seperti ini padamu? Ayahmu pasti akan membuat mereka membayarnya.” Manajer Zhang tahu seperti apa putranya. Namun, tak mempedulikan kekurangannya, dia darah dagingnya. Dihajar di Kota Tengah, jelas seseorang tidak memberinya muka.
“Ayah! Kau harus membalaskan dendam putramu.” Si gendut berpegangan pada kaki ayahnya dengan wajah penuh air mata, “Mereka berdua bertindak terlalu jauh, bahkan setelah mengetahui aku anakmu mereka masih berani menyakitiku.”
“Apa yang tepatnya terjadi?” Manajer Zhang ingin menariknya bangkit, tapi seolah teringat sesuatu, tangannya berhenti setengah jalan dan ditarik tak sewajarnya. Si gendut tak menyadari.
SI gendut mengeluh, “Hari ini aku akan membelikanmu satu jimat dimensi dari Menara Samsara, karena aku dengar dalam situasi kritis, dapat menjadi penyelamat nyawa. Jadi aku ingin membelikannya untukmu. Tapi, aku tak bisa menang melawan mereka, padahal aku dengan sopan meminta mereka untuk menjualnya padaku dan menjelaskan situasinya. Tapi, bukan hanya tidak menjualnya padaku, mereka menghinaku dan menyerangku dulu. Yah, kau harus membalaskan dendam putramu.”
Manajer Zhang begitu marah hingga jarinya mulai gemetar. Berani-beraninya mereka merundung anaknya di depan umum. Meskipun tahu kata-kata anaknya tidak bisa dipercaya sepenuhnya, tapi fakta bahwa dia ingin membelikan jimat dimensi pasti benar.
“Apa kau tahu siapa nama mereka? Ayah pasti akan membalaskan dendammu.”
Si gendut itu menyeka darah dan air mata dari wajahnya, kemudian dengan nada jahat dia berkata, “Ada dua orang, satu tinggi dan yang lainnya pendek. Aku hanya tahu nama yang pendeknya. Dia bernama You XiaoHa.”
“You XiaoHa?” Manajer Zhang mengernyit dan memikirkannya, kenapa nama ini terdengar akrab, seolah pernah mendengarnya? Kemudian, petir menyambar di otaknya lalu manajer itu tertegun. Dia… Dia, apakah mungkin dia anak muda yang telah mengalahkan Muka Barut Bermata Satu?
“Ayah, ada apa?” Si gendut menatap ayahnya dengan bingung.
Manajer Zhang mendadak mencengkeram keras pundaknya, “Zhao-er, apa kau yakin dia bernama You XiaoHa? Dan laki-laki yang bersamanya, apakah dia tinggi dan sangat tampan?”
Si gendut menatapnya dengan ketakutan dan berkata, “Ayah, kau menyakitiku.”
“Beritahu aku!” Manajer Zhang berteriak.
“Iya, iya, iya, aku, aku yakin dia bernama You XiaoHa. Ayah, kalau kau tak percaya padaku, kau bisa bertanya pada Su-zhanglao di lantai kedua Menara Samsara.”
Si gendut tidak mengerti kenapa ayahnya yang beberapa saat lalu biasa saja tiba-tiba berubah wajahnya.
“Idiot, kau selalu membawa masalah buatku,” Sambil berkata demikian Manajer Zhang menampar keningnya, tanpa dapat menahan amarahnya. Kemudian, tanpa mempedulikan lagi putranya yang bodoh, dia bergegas pergi. Jika orang itu, karena putranya, mengalihkan kemarahan pada Hotel ShuangYu maka dia tidak perlu menjadi manajer lagi.
Si gendut, yang ditampar dengan bodoh oleh ayahnya, terduduk di tanah tanpa reaksi.
Di belakangnya, si penjilat, mendapatkan pemahaman saat melihat kejadian itu. Kemudian, di satu tempat yang jauh dari pandangan, dia mengeluarkan batu pemancarnya. Lalu, dia kembali bersikap seperti pelayan, berpura-pura membantu berdiri si gendut.
Pada saat yang sama, Wu Cheng berjalan keluar dari kamarnya dengan penuh senyuman di wajahnya.
