Tian Dao menyebutkan bahwa seorang nelayan Kota Sungai melakukan kontak dengan Penyu Hitam Cenayang, dan bahkan pernah mengunjungi wilayah kekuasaan mereka. Tapi tak seorang pun mengetahui siapa nelayan itu, sehingga mereka harus menemukannya sendiri.
Ada beberapa nelayan di pelabuhan, sebagian baru saja kembali dari laut dan sedang membongkar muatan dari kapal mereka. Di dalam muatannya adalah hal-hal seperti udang dan ikan segar dari laut, binatang buas iblis tingkat rendah tidak termasuk. Para pemilik perahunya adalah lelaki muda dan bugar. Hanya ada seorang lelaki tua sekitar enam puluh tahun yang sedang menambatkan perahu ke pantai.
Mereka berdua berjalan menghampiri orang tua itu.
You XiaoMo menatap lelaki tua itu. Si lelaki tua jelas telah melihat mereka tapi tidak memperhatikan mereka.
You XiaoMo berhati-hati untuk memulai percakapan ketika si lelaki tua berbicara.
“Kalau kalian ingin meminjam perahu untuk pergi ke laut, lupakan saja. Orang-orang dari Kota Sungai tidak akan meminjamkan perahu pada orang luar seperti kalian.” Si lelaku tua dengan tak acuh menyatakan tanpa mengangkat kepalanya.
“Kami tidak ingin meminjam perahu, tapi ingin menyewa perahu.” You XiaoMo pikir si lelaki tua khawatir mereka tidak akan membayar.
Si lelaki tua akhirnya menatapnya. Dengan senyuman satiris di wajah keriputnya, dia tak acuh memandangi mereka, “Menyewa juga tidak mungkin.”
“Kenapa demikian?” You XiaoMo bertanya dengan terkejut.
Si lelaki tua memandangi mereka dengan pemahaman yang jelas, “Saya khawatir permintaan kalian untuk menyewa perahu hanya alasan saja. Tujuan kalian ingin bertanya-tanya soal Penyu Hitam Cenayang, bukan?”
You XiaoMo bertanya dengan takjub melihat sikapnya yang merasa yakin, “Kenapa Anda mengatakan demikian?”
“Kalian bukan yang pertama.” Si lelaki tua menjawab tak sabar, “Setiap tahun ada banyak orang luar yang ingin pergi ke laut untuk mencari Penyu Hitam Cenyang. Namun, banyak yang pergi ke laut tidak pernah kembali. Sesekali, satu atau dua orang cukup beruntung kembali hidup-hidup.”
You XiaoMo berasumsi si lelaki tua sudah melihat tujuan mereka untuk mencari Penyu Hitam Cenayang. Dia mendadak melihat cahaya setelah mendengarkan si lelaki tua dan bertanya, “Kalau begitu apakah mereka menemukan Penyu Hitam Cenayang?”
“Apa kalian pikir begitu mudahnya menemukan Penyu Hitam Cenayang?” Si lelaki tua menjawab dengan pertanyaan retoris dan nadanya bahkan mengandung nada mencemooh terhadap orang-orang yang melebihkan kemampuan mereka. Dalam pikiran para nelayan ini, Penyu Hitam Cenayang adalah leluhur yang memberkahi mereka, mirip dengan orang suci yang sakral dan tak dapat diganggu gugat.
“Lalu kenapa mereka mencari Penyu Hitam Cenayang?” Berlawanan dengan dugaan, You XiaoMo sama sekali tidak mengindahkan kebencian dalam kata-katanya saat bertanya dengan rasa tertarik.
“Mereka hanya orang-orang rakus!” Si lelaki tua mendengus penuh penghinaan.
You XiaoMo menganggukkan kepalanya seolah mengerti.
Si lelaki tua melihat sikapnya tidak sekasar dan tidak tak beralasan seperti orang-orang yang telah ditemuinya sebelumnya, raut mukanya sedikit lebih tenang saat memperingatkan, “Ini pasti pertama kalinya kalian pergi ke laut. Perbatasan Sungai Air Hidup berbeda dengan wilayah lain di lautan. Bahaya di Perbatasan Sungai Air Hidup tidak dapat dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Klan Kura-kura bukan satu-satunya yang hidup di dalamnya. Kalian bisa kehilangan nyawa jika tidak hati-hati.”
You XiaoMo melihat sikapnya melembut. Matanya mengembara ke sekeliling dan segera memukul saat besinya masih panas, “Tetua, sebenarnya tujuan kami melaut sedikit berbeda dari orang-orang yang Anda sebutkan tadi. Seperti ini sebenarnya, kami memiliki seorang kawan yang terluka serius dan tak dapat bergerak sekarang. Jadi dia meminta kami untuk membantunya memberitahu anggota klannya. Dia mengatakan orang-orang klannya hidup di Perbatasan Sungai Air Hidup.”
Si lelaki tua menatapnya dengan curiga, terlihat seolah ingin memutuskan dia berbohong atau tidak.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
You XiaoMo tersenyum padanya.
Pandangan si lelaki tua beralih pada Ling Xiao yang tanpa ekspresi.
You XiaoMo cepat-cepat menarik lengan Ling Xiao, mengisyaratkan padanya untuk memperlihatkan ekspresi.
Ling Xiao menyentuh hidungnya. “Tetua, aku akan memberitahumu kebenarannya. Kawan kami adalah anggota Klan Kura-kura Mistik. Dia sedang diburu orang lain dan meminta kami untuk menemukan Penyu Hitam Cenayang. Aku khawatir hidupnya dalam bahaya jika kami tidak memberitahu mereka soal ini secepat mungkin.”
Si lelaki tua terkejut.
You XiaoMo terkejut juga. Dia tidak menyangka Ling Xiao membicarakan peristiwa itu.
“Benarkah ini?” Tanda kecemasan melintasi wajah si lelaki tua.
Ling Xiao melirik pada You XiaoMo, yang segera mengerti arti lirikannya. Dia mengeluarkan kartu yang diberikan Mo Jing pada mereka, lalu menyodorkannya pada si lelaki tua, tak peduli apakah si orang tua dapat mengerti atau tidak, “Ini sesuatu dari Klan Kura-kura Mistik. Saya tak tahu apakah Anda mengenalinya atau tidak.”
Si orang tua mengambil kartunya dan matanya berkilat. Lima detik kemudian, dia mengembalikannya pada mereka dan dengan ragu-ragu menyatakan, “Saya tak mengenali benda ini. Tapi tampaknya kalian tidak berbohong, jadi saya akan mempercayai kalian kali ini.”
You XiaoMo bergirang hati, “Bagus! Bisakah Anda meminjamkan perahu pada kami sekarang?”
Si lelaki tua menggelengkan kepalanya, “Perahu-perahu dari Kota Sungai hanya bisa berlayar di dekat pelabuhan. Tak mungkin bisa melaut dengan perahu-perahu ini karena tak butuh waktu lama bagi ombak untuk membalikkannya.”
“Jadi apa yang harus kami lakukan?”
“Kalian beruntung. Ada dua kapal dagang besar yang akan menuju ke Pulau Paus malam ini. Kalian bisa menemui mereka dan meminta seseorang untuk membeli atau meminjam perahu saat kalian mencapai Pulau Paus. Perahu dari Pulau Paus jauh lebih kuat daripada yang dari Kota Sungai.” Si orang tua akhirnya menyerah.
“Terima kasih banyak, Tetua. Kalau begitu kami akan datang lagi malam nanti.” You XiaoMo dengan girang mengekspresikan rasa terima kasihnya. Setelah itu, mereka berdua pergi.
Si lelaki tua memandangi sosok mereka berdua pergi. Setelah tak dapat melihat mereka, barulah dia bangkit dengan tergesa-gesa dan gelisah berjalan ke arah lain.
Setelah meninggalkan pelabuhan, You XiaoMo yang tak dapat menyembunyikan kekhawatirannya, segera bertanya, “Ling Xiao, kenapa kau memberitahu orang tua itu yang sesungguhnya? Mungkin bisa menyebabkan masalah bagi kita jika dia membocorkannya.”
“Orang tua itu bukan orang biasa.” Ling Xiao menjelaskan.
You XiaoMo merasa takjub, “Bagaimana kau tahu?”
Ling Xiao, “Aku menebak.”
You XiaoMo, “…” Kau mempermainkan aku.
Ling Xiao benar. Sebenarnya hanya terkaan pada mulanya, tapi setelah melihat reaksi si orang tua, dia menjadi yakin orang tua itu bukan sekadar nelayan biasa. Menurut terkaannya, si orang tua mungkin penyelidik yang dikirim oleh Penyu Hitam Cenayang.
Alasan kenapa si orang tua tidak segera mengungkap identitasnya setelah mendengar perkataan mereka, mungkin karena dia tidak sepenuhnya meyakini perkataan mereka. Mungkin dia menawarkan untuk mengatur kapal dagang dengan inisiatifnya sendiri untuk menguji mereka. Lebih baik mengikuti nasihatnya, daripada membabi buta mencari-cari sendiri, tanpa peduli apakah orang tua itu penyelidik Penyu Hitam Cenayang atau bukan.
Di malam hari, dua orang muncul pada waktunya di pelabuhan.
Hanya ada dua baris perahu nelayan di pelabuhan pada siang hari. Di malam hari, ada tambahan dua kapal dagang besar yang ditambatkan ke pantai. Ukurannya hampir beberapa lusin kali lebih besar daripada perahu memancing yang kecil.
Pelabuhan mulai menjadi ramai saat sekelompok orang memindahkan muatan dari satu tempat ke tempat lain.
Kedua lelaki itu berjalan ke pelabuhan. Orang tua yang mereka temui di siang hari juga di situ. Dia mengarahkan sekelompok nelayan membawa muatan dan tampaknya statusnya di Kota Sungai cukup tinggi.
Si orang tua tidak memperhatikan mereka sampai keduanya mendekat. “Silakan tunggu sebentar.”
You XiaoMo memandangi muatan yang mereka angkut ke perahu dengan penasaran. Muatannya barang-barang yang biasa terlihat di daratan, seperti rempah-rempah, pemerah pipi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Dia takjub. Pelanggan kapal dagang ini adalah binatang buas iblis. Apakah ini artinya binatang buas iblis menyukai hal-hal seperti ini juga?
Ling Xiao melihat keraguannya, “Binatang buas iblis selalu hidup di dalam air atau di pulau. Sewajarnya mereka jarang melihat hal-hal yang digunakan manusia, sehingga tak heran mereka akan tertarik.”
Para nelayan di Kota Sungai tidak bergantung pada menangkap ikan, untuk memperoleh pendapatan, meskipun mereka sering ke laut. Dua kapal dagang ini merupakan keamanan penghidupan mereka yang sesungguhnya. Kapal-kapal ini akan berlayar ke laut satu bulan sekali pada waktu yang telah ditentukan, yang terkadang bisa di pagi hari atau tengah hari, tergantung situasi di laut. Itulah alasannya kenapa si orang tua mengatakan You XiaoMo dan Ling Xiao beruntung, karena mereka bisa saja harus menunggu satu bulan lagi jika terlewat perjalanan ini hari ini.
Sudah lebih dari jam tujuh malam ketika muatan untuk dua kapal dagang itu selesai dimuat.
Si orang tua menyeka keringat dari dahinya sebelum berjalan ke arah You XiaoMo dan Ling Xiao, “Ada satu hal yang harus saya katakan pada kalian. Bisnis maritim tidak mulus pelayarannya. Selain hal-hal seperti badai dan arus balik samudera, ada juga bajak laut. Mereka sering mengamuk dan menjarah kapal dagang. Jadi saya harap kalian berdua bisa membantu mengurus satu atau dua saat mereka datang.”
“Bukankah Perbatasan Sungai Air Hidup wilayah kekuasaan Penyu Hitam Cenayang? Bagaimana mungkin ada bajak laut?” You XiaoMo bertanya tak percaya.
Si orang tua menjawab, “Mungkin begitu, tapi akan selalu ada pencuri yang mengambil kesempatan untuk melakukan kejahatan. Meskipun kami dilindungi oleh Klan Penyu Hitam, tidak mungkin bagi mereka melindungi kami siang dan malam.”
Cukup masuk akal!
“Kami tidak akan berdiam diri jika benar-benar bertemu dengan bajak laut.” You XiaoMo berjanji.
Si orang tua mengangguk dengan puas dan segera memperkenankan mereka naik kapal.
Meskipun kapal dagang tidak seperti kapal mewah yang indah, tapi sangat kokoh dan stabil. Para penduduk kota Sungai telah menghabiskan banyak energi untuk membangun dua kapal ini dan keduanya masih terawat dengan baik sampai enam tahun kemudian.
Sebagai tambahan pelaut yang memuat, kapal dagang juga membawa beberapa orang luar yang ingin berlayar ke laut juga. Mereka semua tampak cukup kuat, dan si orang tua telah mengatur mereka semua dalam kapal.
You XiaoMo akhirnya mengetahui kenapa kapal dagang dari Kota Sungai akan melaut setiap bulan meskipun mereka tahu ada bajak laut di sana. Ternyata mereka akan memilih beberapa orang luar yang ingin melaut untuk dijadikan pengawal perjalanan.
You XiaoMo dan Ling Xiao tinggal dalam satu kamar bersama. Yang lainnya memiliki kamar masing-masing.
Kamarnya kecil, dengan satu tempat tidur tanpa ada apa-apa lagi. Tak ada meja, kabinet, dan juga tanpa cangkir untuk meminum air.
You XiaoMo naik ke tempat tidur dan berbaring, tapi segera bangun lagi. Tempat tidurnya benar-benar keras. Ternyata mereka begitu pelit sehingga bahkan tidak menyediakan selimut.
“Mereka benar-benar terlalu kikir!” You XiaoMo dengan pahit mengeluh.
Ling Xiao merespon dengan mengolok-oloknya, “Apa kau pikir semua orang perlu diselubungi selimut untuk tidur di malam hari sepertimu? Mereka yang naik kapal bukan manusia yang sangat halus, dan tempat tidur ini bukan untuk tidur.”
Orang-orang luar yang berani berlayar ke laut biasanya praktisi atau penyihir. Sehingga mereka tidak perlu tidur di malam hari dan tempat tidur hanya tempat untuk bermeditasi.
You XiaoMo dengan rasa bersalah memalingkan pandangannya.
Dua kapal dagang itu mulai berlayar ke laut pada waktunya. Semula seolah mereka bergerak di tanah rata, tapi ketika kapal dagang meninggalkan area tempat nelayan biasanya menangkap ikan, lautan mendadak bergelora dan lambung kapalnya sedikit bergoyang.
You XiaoMo dapat merasakan kapalnya bergoyang saat di dalam kamar. Tak heran orang tua itu tidak membiarkan mereka berlayar dengan perahu, jika mereka bahkan dapat merasakan gelombang dalam kapal dagang. Orang tua itu khawatir perahunya akan hancur begitu mereka tiba di wilayah lautan ini.
Si orang tua itu memberitahu beberapa hal yang perlu mereka perhatikan sebelum naik ke kapal.
Kapal dagang akan memberikan kamar untuk ditinggali, tapi tidak akan menyediakan makanan. Sehingga mereka bisa memilih untuk tidak makan, menyediakan makanan sendiri, atau membayar untuk makanan. Pada saat itu, kokinya akan memasak untuk mereka.
Biasanya perlu waktu sepuluh hari untuk berlayar dari Kota Sungai ke Pulau Paus. Mereka akan bisa tiba di sana kurang dari lima hari jika kebetulan bertemu dengan arus samudera yang menguntungkan. Orang-orang Kota Sungai jelas telah mengkalkulasi waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan kali ini.
You XiaoMo dan Ling Xiao berjalan keluar dari kamar. Lautannya hitam kelam. Di sekitar kapal suasananya gelap dan sangat hening, kecuali cahaya yang bersinar dari kapal dagang.
Para pelaut belum beristirahat dan masih berada di tempat tugas mereka memandangi lautan dengan khidmat. Mereka baru bergerak ketika kapten memberi perintah. Lambung kapal mulai bergerak perlahan ke kanan. Sepuluh detik kemudian, kecepatan kapal terasa jauh meningkat.
You XiaoMo hanya merasakan kapalnya mengayun sesaat. Kemudian dua kapal dagang itu segera melesat maju, seolah telah diperlengkapi motor. Dia berteriak terkejut.
Bukannya dia tak pernah melakukan perjalanan dengan kapal dalam kehidupannya sebelumnya. Selama liburan musim dingin dan musim panas, You Bo senang menyeret You Lu dan dirinya untuk pergi berjalan-jalan bersama. Tapi kapal pengangkut minyak waktu itu sepenuhnya berbeda dari kapal-kapal ini, yang bergantung sepenuhnya pada tenaga manusia. Dia tidak pernah melihat kapal yang mengambil keuntungan dari arus lautan untuk berlayar sebelumnya.
“Mereka para pelaut yang telah melalui banyak badai dan gelombang dahsyat, dan sangat jelas mengenal kondisi lautan di wilayah ini. Kita akan segera mencapai Pulau Paus, kecuali ada faktor buatan manusia.” Ling Xiao menjelaskan.
“Tapi masih tetap butuh beberapa hari untuk sampai di sana.”
You XiaoMo bersandar di pagar dan dilanda kejenuhan saat memandangi lautan yang berkilauan dan sejernih kristal.
Jika mereka terbang ke sana, akan butuh waktu kurang dari lima hari dengan kecepatan mereka. Satu-satunya penyesalan adalah mereka tidak mengetahui di mana Pulau Paus berada dan masih harus bergantung pada orang tua itu untuk membantu mereka menemukan Klan Penyu Hitam Cenayang. Lautan yang berbahaya sama sekali tidak berada dalam jangkauan pertimbangan mereka.
