Bukan merupakan hal yang biasa, menukarkan permata roh di dalam Bagian Pertukaran.
Orang yang meminta pertukaran permata roh adalah seorang guru bermarga Yang dari lantai 70. Dia dianggap sebagai orang pertama di Bagian Pertukaran yang melakukan kerja rintisan seperti itu. Dia datang secara reguler pada interval waktu yang sudah ditetapkan dan terkadang akan ada orang kaya dan mengesankan yang akan menukarkan permata roh dengannya, tapi tidak banyak.
Perilakunya memang selalu aneh dan sangat asing bagi semua orang. Namun, jongkonya tidak selalu lancar, karena tiga hari sudah berlalu sejak dia membuka toko bulan ini, dan tak seorang pun yang membuat transaksi dengannya.
Seperti yang diketahui semua orang, meskipun permata roh merupakan mata uang yang berputar di Benua TongTian, nilainya juga sangat tinggi. Ini karena permata roh bisa digunakan sebagai mata uang perdagangan dan juga digunakan untuk meningkatkan basis kultivasi seseorang dengan cara menyerap energi dari permata roh ketika kultivasi.
Guru Yang ini adalah praktisi yang senang menyerap energi di dalam permata roh untuk meningkatkan kultivasinya. Dia memikirkan metode ini saat mengonsumsi permata roh dengan borosnya, sehingga dia hanya memiliki sedikit permata roh.
Dia datang secara reguler pada interval waktu tertentu setelah menyadari manfaatnya.
Jiu Ye pernah mendengar kelakuan guru ini sebelumnya.
Murid-murid Perguruan XiaoYao semuanya penyihir. Di samping dapat menghasilkan uang dengan mudah, penyihir juga menghabiskan uang sangat cepat. Sebagian besar orang tidak memiliki banyak permata roh di dalam kantung mereka kecuali yang benar-benar memiliki kemampuan dan sumber daya keluarga. Selain itu, harga guru ini cukup tinggi.
Karena itu, tak seorang pun datang ke jongkonya meskipun dia sudah buka selama tiga hari.
You XiaoMo berjalan langsung ke jongkonya. Jiu Ye bukan satu-satunya yang terkejut. Mereka yang melihatnya semua mengekspresikan ketakjuban satu demi satu. Mereka mungkin tidak menyangka seseorang akan dengan sukarela menawarkan diri untuk diperas.
“Guru, berapa banyak permata roh yang dapat ditukarkan untuk satu poin?”
Guru Yang mengangkat kelopak matanya dan menatap kosong sedetik sebelum melihat You XiaoMo. Dia sudah duduk di sini selama tiga hari dan agak terbiasa dengan situasi tanpa seorang pun mengunjungi jongkonya. Dia benar-benar tak dapat bereaksi ketika seseorang mendadak datang meghampirinya.
You XiaoMo dapat memahami reaksinya, sehingga bertanya lagi.
Guru Yang akhirnya merespon dan tersenyum tulus, “Saya hanya punya dua poin saat ini. Saya bisa memberimu harga lebih murah kalau kamu ingin keduanya. Satu poin untuk dua ratus ribu permata roh.”
Harga ini tinggi dan sebagian besar orang mungkin bahkan tidak memiliki sepuluh ribu permata roh di dalam kantung mereka.
Jiu Ye yang berdiri di samping You XiaoMo dengan dingin mengangkat alisnya. Dia dengar harganya bukan dua ratus ribu, tapi seratus ribu. Kali ini dilipatgandakan sehingga mengingatkannya pada rumor yang pernah didengarnya.
“Guru, bukankah harga ini terlalu tinggi?” You XiaoMo bertanya dengan ekspresi tak berubah. Dia memiliki banyak permata roh sekarang, tapi bukan berarti tak peduli bila orang lain memerasnya. Tidak seperti kepalanya pernah ditendang seekor keledai.
Guru Yang dengan santai menjawab, “Kalau begitu menurutmu apa yang lebih penting? Poin atau permata roh?” Ini menyiratkan Guru Yang sedang menjemputnya.
You XiaoMo dengan acuh tak acuh menyatakan, “Poin lebih penting bagi saya sekarang, tapi saya punya banyak pilihan, bukan? Saya bisa membeli dua atau tiga tangkai herba ajaib tingkat sembilan dengan dua ratus ribu permata roh dan kemudian menukarkannya dengan guru lain sehingga bisa mendapatkan dua atau tiga poin dengan cara ini. Apakah Guru tidak berpikir demikian?”
Guru Yang hampir tidak dapat memperlihatkan wajahnya setelah dibantah oleh You XiaoMo, “Kalau begitu berapa banyak menurutmu seharusnya?”
Dia memandang You XiaoMo sebagai domba gemuk sehingga mewujudkan gagasan untuk memerasnya. Orang-orang kaya itu pada umumnya tidak mempedulikan sejumlah kecil permata roh ini. Apalagi dia juga guru dari Perguruan XiaoYao. Mereka seharusnya memberi muka padanya setidaknya, bukan begitu?
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Mungkin karena sudah memeras orang secara berlebihan, dia menjadi terkenal karena menaikkan harganya, jadi tak seorang pun datang ke jongkonya meskipun sudah buka selama tiga hari bulan ini. Sekarang setelah akhirnya berhasil menangkap seekor domba gemuk, dia terus-menerus khawatir tidak begitu beruntung lagi nantinya dan tak dapat menahan diri menuntut harga yang terlalu tinggi. Bagaimana mungkin dia menduga orang di hadapannya akan menolak menderita kerugian dan bahkan tidak memberinya muka sedikit pun?
“Satu poin untuk lima puluh ribu permata roh.” You XiaoMo tidak menahan diri setelah mendengar perkataannya.
“Apa katamu?!” Guru Yang mendadak menaikkan suaranya dan wajahnya penuh keheranan seolah sudah salah mendengar. Suaranya sedikit keras sehingga menyebabkan orang-orang di sekitarnya melihat ke arahnya.
You XiaoMo mengulang dengan sabar, “Satu poin untuk lima puluh ribu.”
Melihat ekspresinya yang tenang, Jiu Ye tahu You XiaoMo tidak membutuhkan bantuannya.
Guru Yang mendadak tersenyum mengejek, “Harga pembukaan saya dua ratus ribu permata roh, tapi kamu bilang kamu menginginkannya untuk lima puluh ribu, apa menurutmu poin itu jatuh dari langit?!”
“Kalau begitu, apa Guru berpikir permata roh juga jatuh dari langit?” You XiaoMo merentangkan tangannya. Dia seratus persen yakin guru ini pasti memandangnya sebagai domba gemuk setelah melihat wajahnya. Harga dua ratus ribu itu mutlak keterlaluan.
Guru Yang tersedak oleh jawabannya dan matanya berputar ke sana kemari sambil berdebat, “Seratus delapan puluh ribu yang terendah. Saya tahu, kalian siswa di atas lantai delapan puluh. Untuk kalian pentingnya satu poin lebih dari permata roh ini. Silakan menukarnya untuk seratus delapan puluh ribu, akan memberi manfaat pada kita berdua.”
You XiaoMo menatapnya. Apa dia mengancamnya dengan kalimat terakhir itu?
Seperti yang dikatakan Guru Yang, poin lebih penting bagi murid-murid saat lantainya semakin tinggi. Sebagian guru memperhatikan ini, sehingga mereka akan meminta harga yang berbeda menurut lantai yang ditinggali siswa itu.
Siswa lain hanya memikirkan manfaat yang dapat diberikan poinnya, jadi sebagian besar bersedia diperas. Banyak yang telah terbiasa pada ketidakbiasaan ini, terutama karena pihak lainnya adalah guru yang lebih tua. Berseteru dengannya dan tidak memberinya muka hanya akan menyinggungnya.
Ini alasan Guru Yang berani meminta harga yang terlalu tinggi. Sayangnya, dia sudah ditakdirkan untuk tidak beruntung hari ini.
Meskipun You XiaoMo memasuki Perguruan XiaoYao pada hari yang sama dengan Jiu Ye dan yang lainnya, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di luar Giganticus. Jiu Ye bahkan harus memberitahunya tentang Bagian Pertukaran.
Mustahil bagi Guru Yang untuk memanfaatkan murid yang tidak mengerti ‘peraturan’nya.
Jiu Ye mengetahui soal ini, tapi tidak memberitahu You XiaoMo soal mereka.
Ini karena sangat sedikit yang tahu You XiaoMo adalah siswa di lantai kesembilan puluh. Jika para guru dan tetua tidak dapat menentukan siswa mana dari lantai apa, mereka biasanya tidak akan meminta harga yang terlalu tinggi.
Itu yang diperkirakannya, tapi seorang guru yang tidak punya mata akhirnya muncul.
“Lima puluh ribu paling tinggi. Jika Anda tidak menginginkannya, saya akan mencari jongko lain. Anda bukan satu-satunya jongko di dalam Bagian Pertukaran.” You XiaoMo tidak menyembunyikan ancamannya. Orang seperti ini jenis yang akan meminta jantung setelah diberi hati.
Guru Yang menyeringai, “Nak, kamu punya keberanian. Kita akan tunggu dan lihat!”
You XiaoMo tahu pilihannya setelah mendengar kalimat itu, sehingga berbalik meninggalkannya. Kebetulan dia juga tidak ingin melakukan transaksi ini lagi. Berinteraksi dengan orang seperti ini hanya akan membuatnya jijik.
Jiu Ye hanya mengikuti setelah melihat seringai mengejek di wajah GuruYang.
Setelah mengunjungi tiga jongko lagi dan ditolak oleh dua jongko, You XiaoMo akhirnya mengetahui maksud frasa ‘tunggu dan lihat’. Ternyata semua guru di Blok Satu berkomplot.
Dia sudah bermaksud menukar dengan jongko terakhir yang dipilihnya, tapi orangnya berekspresi ‘kamu sudah menyinggung Guru Yang, saya tak ingin bertukar denganmu’. Ketika memandang Guru Yang, dia memberinya tatapan yang provokatif.
Kekanak-kanakan!
You XiaoMo jadinya menyumpahi di dalam benaknya.
Sebenarnya, terutama karena peruntungannya buruk, sehingga dia memilih orang-orang yang memiliki hubungan pertemanan dengan Guru Yang. Guru Yang bisa dianggap sebagai orang populer di Blok Satu, tapi tidak semua guru mengikuti kelakuannya.
Ketika orang-orang di sekitar melihat hal ini, sebagian tak bisa menahan diri untuk memandanginya dengan simpatik.
“Ayo kita pergi ke Blok Dua. Harga Blok Dua antara tiga sampai lima poin. Melakukan satu transaksi cukup untukmu mengatasi satu bulan selanjutnya.” Jiu Ye berkata dengan tenang.
You XiaoMo menggelengkan kepalanya, “Kalau begitu akankah harga Blok Tiga antara enam sampai sembilan poin?”
Jiu Ye menjawab, “Tidak, harganya di atas enam poin, tapi tak ada batas maksimumnya.”
“Nah, ayo kita pergi ke Blok Tiga untuk melihat-lihat.” You XiaoMo segera membuat keputusan. Dia cukup penasaran apa yang diminta para guru dan tetua di Blok Tiga. Tidak akan jadi masalah besar jika mereka menginginkan herba ajaib.
Kedua orang itu langsung meninggalkan Blok Satu.
Namun, orang-orang di sekeliling mereka saling bertatapan satu sama lain setelah mendengar percakapan mereka.
Tempat seperti apa Blok Tiga? Itu tempat yang akan dituju siswa dari lantai sembilan puluh. Para siswa ini yang paling menjanjikan di Perguruan XiaoYao. Terkadang bahkan guru harus sedikit tunduk pada mereka.
Meskipun Guru Yang telah memperkirakan You XiaoMo di atas lantai delapan puluh, dia tak pernah mengira penempatan You XiaoMo akan lebih tinggi dari lantai sembilan puluh. Pada saat ini, jantungnya tak bisa berhenti berdetak dengan keras sambil terus menenangkan diri, dia seharusnya tidak begitu tak beruntung. Namun, segalanya sudah terpahat di atas batu. Sebagian siswa dari lantai lebih rendah juga akan berjalan-jalan ke Blok Tiga.
Pada saat ini, tetua di sampingnya tertawa ringan.
Guru Yang kebetulan mendengarnya dan tak dapat menahan diri untuk bertanya, “Tetua Gong, apa yang Anda tertawakan?”
“Guru Yang, terkadang Anda seharusnya tak bersikap begitu arogan. Meskipun sebagian besar siswa di sini tidak memiliki koneksi yang berkuasa, ada beberapa orang yang tak bisa Anda singgung.” Tetua Gong menatapnya dengan kesal. Statusnya lebih tinggi daripada Guru Yang, jadi sewajarnya dia tak perlu memberi muka pada Guru Yang.
“Tetua Gong, apa maksud Anda mengatakannya? Jangan katakan anak muda itu memiliki koneksi yang berkuasa?” Guru Yang merasa dongkol tapi tak berani memperlihatkannya.
Tetua Gong tahu dia tak mempercayainya, “Saya tak tahu apakah dia memiliki koneksi yang berkuasa, tapi Anda tak bisa menyinggung orang yang mengikutinya meskipun Anda memiliki seratus nyawa. Apa Anda tahu siapa namanya?”
You XiaoMo telah berubah wajahnya dan sedikit orang yang mengenalinya. Tetua Gong ini belum pernah melihat You XiaoMo, tapi tahu nama Jiu Ye dan Serikat Penyihir di belakangnya.
Jiu Ye hanya berjalan-jalan di Blok Dua dan Blok Tiga meskipun telah mengunjungi Bagian Pertukaran dua kali, jadi Guru Yang belum pernah melihatnya sebelumnya.
“Siapa namanya?” Guru Yang mau tak mau mulai merasakan kecemasan dalam hatinya.
Setiap orang di sekitar mereka menajamkan telinga, terutama yang baru saja membantu Guru Yang. Ketika mereka mendengar perkataan Tetua Gong, jantung mereka tak dapat ditahan lagi berdebar keras.
Tetua Gong dengan sengaja merangsang selera makan mereka. Setelah beberapa saat, dia mengangkat sudut mulutnya dan mengatakan, “Dia bernama Jiu Ye.”
Guru Yang merasa seolah otaknya telah meledak.
Nama Jiu Ye seperti petir menusuk telinganya, karena semua orang tahu, murid yang paling disenangi Lei Tua dari Serikat Penyihir bernama Jiu Ye. Namanya cukup spesial dan sebagian besar tidak akan melupakannya setelah sekali mendengarnya. Lebih jauh lagi, ada rumor bahwa dia akan mewarisi Serikat Penyihir di masa depan.
Meskipun orang yang mereka singgung bukan Jiu Ye sendiri, bagaimana mungkin seseorang yang bisa berteman dengan orang berkeistimewaan khusus seperti Jiu Ye hanya orang biasa?
Memang, seseorang tak boleh terlalu rakus!
Dua orang yang membantu Guru Yang begitu menyesalinya, sehingga mereka ingin mati.
Di sisi lain, You XiaoMo yang sedang menuju Blok Tiga tidak tahu ada seseorang yang secara tak langsung membantu membalaskan dendamnya, dan Guru Yang mungkin akan merasa gelisah selama beberapa waktu.
Blok Tiga ukurannya hanya separuh Blok Satu, dengan selusin jongko secara sembarang tersebar. Pemilik jongkonya semua tetua dari lantai sembilan puluh ke atas. Mereka hanya akan buka untuk lima hari pertama setiap bulan dan pergi pada tengah hari. Seseorang harus menunggu sampai keesokan hari atau bulan berikutnya untuk menemui mereka.
Beberapa pandangan menyapu sosok mereka begitu dua orang ini berjalan masuk.
Lelaki tua yang terdekat dengan mereka mendadak membuka matanya yang setengah tertutup dan tersenyum tak gentar, “Jadi Jiu Ye yang datang. Apa kamu memiliki sesuatu yang bagus untuk ‘diberikan’ pada kami, orang-orang tua, lagi kali ini?”
Jiu Ye memang meiliki banyak barang bagus dan sudah melakukan tiga transaksi setelah datang ke Blok Tiga. Jiu Ye dan Qiao WuXing, adalah orang berkeistimewaan khusus yang paling disambut para tetua ini.
“Jiu Ye memberi salam pada Tetua Gan. Saya datang kali ini bukan untuk diri sendiri, tapi karena membawa seorang kawan.” Jiu Ye menangkupkan tangannya dan menjelaskan dengan penuh hormat.
Pandangan Tetua Gan segera beralih ke You XiaoMo. Dia tak dapat menahan diri untuk mengungkapkan keraguannya, “Tataran pelangi taraf satu, dan di ambang menerobos ke taraf kedua. Siapa nama kawanmu? Kenapa sepertinya kami belum pernah melihatnya?”
Tetua Gan mengungkapkan kultivasi You XiaoMo dengan satu kalimat.
Jejak keterkejutan dapat dilihat di mata Jiu Ye. Kultivasinya sekarang tingkat sepuluh tinggi puncak, dan separuh kakinya hendak menerobos tingkat selanjutnya. You XiaoMo sudah menerobos tataran pelangi?
“Salam Tetua Gan, saya You XiaoMo.” Melihat Jiu Ye bersikap begitu menghormati, You XiaoMo menerka, identitasnya pasti luar biasa.
Tetua Gan, yang selalu terlihat linglung, mendadak meluruskan punggungnya begitu dia menyebutkan namanya, dan matanya serta mata para tetua lain yang menyelidik menyapunya lagi.
Mereka sudah sering mendengar nama You XiaoMo akhir-akhir ini, dan sudah lama ingin bertemu denganyna setelah mendengar kabar bahwa Lei Tua dan Kakek Shen sangat tertarik padanya.
