Langit mendung, dan medannya bergunung-gunung, diselimuti kehijauan. Meskipun cuacanya tidak bagus, jelas pemandangannya indah. Tak jauh, dua binatang buas iblis banteng bertanduk yang bersinar hijau, saling melotot penuh nafsu memangsa, melenguh penuh ancaman. Tampaknya mereka bisa meledak kapan pun juga.
Kemudian, petir menyambar melintasi langit.
Saat kedua binatang buas iblis banteng bertanduk itu menegang, bersiap untuk menerjang, udara di sekitar mereka mulai terganggu. Satu celah hitam kelam merobek udara dan energi spasial merembes keluar.
Dua sosok muncul di bawah robekan itu tanpa suara.
Kedua binatang buas iblis banteng bertanduk segera berhenti saling menyerang dan berbalik membelalak pada kedua orang, yang mendadak muncul, sambil memperlihatkan gigi, menyeringai seolah mereka hendak menerjang.
Anak muda yang kelimis dan menawan dengan tergesa membantu kawannya yang terluka berat untuk beristirahat di bawah pohon besar, tanpa sedikit pun upaya untuk memeriksa sekelilingnya. Mereka mungkin tidak akan tersambar petir yang berkilatan melintas langit.
Kedua binatang buas iblis banteng bertanduk memperhatikan gerakan anak muda itu, sambil menendang-nendang tanah lebih keras lagi dengan kaki-kaki mereka. Pekikan mereka menjadi lebih mengancam, terutama ketika melihat anak muda itu memunggungi mereka. Kedua binatang buas iblis itu mendadak meraung, melompat tinggi, kaki-kaki mereka berderap di tanah saat menerjang ke arah anak muda itu.
Saat mereka tinggal tiga meter lagi dari sasaran, anak muda itu mendadak menengok, matanya jelas dipenuhi kejengkelan. Dia mengayunkan tangan pada keduanya, kekuatan gelombang jiwa yang masif mengalir, menggelora ke arah binatang buas iblis itu.
Kedua mata binatang buas iblis itu membelalak ketakutan, tergesa-gesa berusaha menghentikan momentum, dan ingin berbalik untuk melarikan diri, tapi terlambat. Mereka menabrak kekuatan gelombang jiwa yang besar, sehingga segera terlempar melayang. Kemudian terjatuh di satu tempat di dalam hutan, menghilang dalam sekejap mata.
Kilatan petir lain menyambar melintasi langit.
Anak muda itu berpikir sejenak, sebelum memutuskan memindahkan kawannya dari bawah pohon. Buruk sekali jadinya jika dia sudah bertahan hidup, hanya untuk mati tersambar petir.
Melihat hujan hendak turun, anak muda itu mendadak mendapatkan ide dan mengatakan pada lelaki yang menggunakan pundaknya untuk bertopang, “Bagaimana kalau aku menggendongmu untuk melihat-lihat apa ada desa atau kota kecil dekat sini?”
Lelaki itu melirik padanya tanpa suara. Anak muda itu tersenyum dengan rasa bersalah.
Lelaki itu mendengus ringan. “Aku tidak terluka sampai pada titik tak dapat berjalan sendiri.” Kemudian dia menarik tangannya dan mulai berjalan sendiri.
Anak muda itu merengut, bergegas menyusulnya. Dia hanya bercanda!
Dong Zhou adalah daerah paling terpencil di Benua TongTian. Orang-orang luar sangat jarang bepergian ke sana, bukan hanya karena pegunungan memisahkan tempat itu dari Benua TongTian lainnya, namun juga energi spiritual di sini lemah, dan suku-suku Dong Zhou tidak menyambut orang luar.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Karena sebagian besar dari orang-orang yang tinggal di Dong Zhou merupakan ras-ras paling primitif, mereka tidak bersikap terbuka pada pengalaman, yang menyebabkan perkembangannya tertinggal. Misalnya, para praktisi di Dong Zhou memencilkan diri dengan ketat dari orang-orang biasa. Jarang terlihat ada praktisi dan orang biasa di kota yang sama. Tentu saja, ada beberapa kekecualian.
Di zaman kuno, para praktisi Benua TongTian menilai diri mereka dikaruniai, sehingga bersaing di antara sesama dan memandang rendah manusia fana yang rapuh. Para praktisi Dong Zhou melanjutkan kepercayaan ini, sehingga jarang ada praktisi yang menginjakkan kaki di kota-kota orang biasa. Hierarki di antara para praktisi juga sangat ketat.
Kota JiJiu adalah kota kelas dua Dong Zhou. Tingkatan kota itu hanya sedikit lebih kuat daripada dunia orang biasa. Para praktisi tinggal di sini, meskipun kekuatan mereka relatif rendah.
Pagi-pagi sekali, dua orang muncul di pintu masuk kota.
Orang-orang yang bersiap memasuki dan meninggalkan Kota JiJiu Town, semuanya seperti menghindari wabah setelah melihat mereka, sambil menunjuk-nunjuk dan berbisik-bisik saat memperhatikan keduanya.
You XiaoMo, yang tidak menyadari bahwa orang-orang Dong Zhou xenofobia, bingung dengan perilaku mereka.
Namun, dia memiliki pendengaran yang cukup baik, sehingga dapat mendengar bisikan seterang hari. Dia mendapatkan intisarinya: ‘mereka berpakaian begitu bagus, pasti orang luar’, ‘bagaimana bisa begitu banyak orang luar datang akhir-akhir ini’, ‘mereka berdatangan satu demi satu’, dan lain-lain.
You XiaoMo melirik ke arah mereka dengan pandangan aneh, lalu menyadari pakaian mereka semua sangat sederhana, terbuat dari kain goni yang kasar. Hanya sedikit, kalau bisa dikatakan ada, pakaian yang berwarna cerah.
Mereka telah mendengar Cheng XiangRong berkata sebelumnya bahwa Dong Zhou sangat tertinggal, tapi tidak pernah mengira begitu terbelakang, sehingga bahkan tak mampu mendapatkan seperangkat pakaian yang layak. Tentu saja, ini semua hanya spekulasi di pihak You XiaoMo.
Dong Zhou terbelakang, tapi tidak sampai orang-orangnya tak mampu membeli pakaian. Lagipula, seberapa tinggi harga seperangkat pakaian? Alasan mereka menggunakan pakaian goni kasar karena memang begitu pilihannya, dan merupakan cara sederhana untuk mengenali orang luar.
Baru saja hendak memasuki kota, seorang lelaki melangkah ke hadapan mereka.
You XiaoMo menghentikan langkahnya, mengamati lelaki itu. Apa mereka tidak boleh masuk atau apa?
Lelaki itu berbicara, “Kota JiJiu memiliki peraturan bahwa orang luar harus membayar bea masuk, kalau tidak mereka tidak diperkenankan masuk. Ini hukum Dong Zhou.”
Dia mungkin menambahkan bagian terakhir, karena khawatir mereka akan membuat keributan. Meskipun Dong Zhou terbelakang, mereka punya sejumlah tokoh kuat. Jika suku-suku itu bersatu, bahkan Serikat Penyihir harus waspada.
“Berapa banyak biayanya?” You XiaoMo tidak merasa tak senang atau apapun. Dia tahu masing-masing tempat memiliki aturannya sendiri, dan banyak kota akan menuntut bea masuk juga. Di matanya, ini cukup normal.
Lelaki itu tidak mengira dia akan begitu terbuka soal ini. Dia mengangkat satu tangan sambil mengatakan, “Sepuluh permata roh per orang.”
Itu bahkan lebih mahal dari biaya masuk satu kota besar, tapi You XiaoMo masih mengeluarkan dua puluh permata roh dan menyerahkannya. “Kami bisa masuk sekarang, bukan?”
Lelaki itu mengambil permata roh, yang dengan mudah didapatkannya, lalu bergeser ke samping, membiarkan mereka masuk.
You XiaoMo membantu Ling Xiao memasuki kota.
Sambil mengawasi sosok mereka yang menjauh, seorang anak muda yang telah menyaksikan kejadian itu berlari ke samping lelaki itu, lalu berbisik, “Zhang-dage, kau yakin tidak apa-apa membiarkan mereka masuk begitu saja?”
Seringaian muncul di wajah lelaki itu. “Jangan khawatir, akan ada seseorang di dalam sana yang ‘menyambut’ mereka.”
Tak lama kemudian, You XiaoMo dan Ling Xiao belum lagi melangkah seratus meter, ketika seorang anak muda mendadak menghampiri, sambil tersenyum lebar.
“Tuan berdua, ini pertama kali Anda di Kota JiJiu, benar?”
You XiaoMo memandanginya dari atas ke bawah. “Ada yang kau inginkan?”
“Saya dipanggil A Chuan, seorang penduduk kota JiJiu. Saya melihat kejadian di pintu masuk. Normal saja bagi orang-orang yang datang kemari untuk pertama kalinya tidak mengetahui peraturan kami. Jika ada yang tuan berdua ingin ketahui, tanya saya saja.” A Chuan tertawa kecil, matanya melirik cepat ke arah Ling Xiao.
Ling Xiao mendadak batuk, berpura-pura sakit.
You XiaoMo mendapatkan pemahaman dasar mengenai pekerjaan lelaki ini sekarang, dan mereka memang membutuhkan seseorang yang mengenali Kota JiJiu. Biasanya, mereka akan menjelajah perlahan-lahan, tapi sekarang Ling Xiao terluka. Mereka tak punya kemewahan semacam itu.
“Kalau begitu, saya harus merepotkan Anda untuk memandu kami ke penginapan terdekat.”
“Baiklah, kalau begitu silakan ikuti saya,” A Chuan segera menjawab.
Sambil memandu mereka melintasi kota, A Chuan memberitahu mereka serba sedikit mengenai Kota JiJiu. Karena banyak kota di Dong Zhou tidak menyukai orang luar, lebih baik bagi mereka tinggal di dalam kamar dan tidak berkeliaran terlalu jauh, kalau tidak, orang yang tak begitu menerima bisa berusaha memantik masalah.
A Chuan membawa mereka ke penginapan bernama HaoLai. Dekorasinya sederhana dan bagian dalamnya bersih.
“Tuan-tuan, penginapan ini mungkin bukan yang terbaik di Kota JiJiu, tapi mereka menyediakan layanan yang menyeluruh.”
You XiaoMo menggangguk puas, sambil menyerahkan dua permata roh. “Ini hadiah terima kasih. Itu saja yang kami butuhkan untuk sekarang.”
A Chuan mengambil permata roh itu, sambil mengangguk cepat. “Terima kasih, Tuan-tuan, saya akan pergi sekarang.”
Pemilik penginapan membawa mereka ke lantai kedua dan memberi kamar terbaik. Harganya sangat mahal, sepuluh permata roh semalam. Tampaknya, ini harga orang luar. Untuk orang-orang Dong Zhou, satu permata roh semalam.
You XiaoMo tidak repot-repot berdebat dengan mereka, membayar untuk semalam dulu, sebelum memberitahu pemilik bahwa mereka tidak boleh diganggu.
Pemiliknya tergesa menyetujui.
You XiaoMo menutup pintu, ingin membantu Ling Xiao ke tempat tidur, hanya untuk menemukan dia telah berjalan sendiri, langkahnya ringan. Dia tidak tampak sakit atau lemah sama sekali.
“Bagaimana perasaanmu sekarang?” You XiaoMo tidak berpikir Ling Xiao sudah sembuh. Tanpa istirahat dan pemulihan yang benar, luka-luka dalam sangat sulit disembuhkan.
Ling Xiao menarik napas dalam-dalam lalu menggelengkan kepalanya.
Darah keturunan Klan Qilin dan Klan Phoenix Iblis telah dibangunkan dalam dirinya sejak lahir. Masing-masing darah keturunan membangun separuh kekuatannya, menjaga semacam keseimbangan, tapi kemudian dia membangunkan darah keturunan Klan Naga Sejati dan Klan Penyu Hitam, sehingga kedua darah keturunan itu sekarang bertarung dengan dua lainnya untuk wilayah kekuasaan dalam tubuhnya. Jika dia tidak dapat menenangkan mereka, maka luka-luka dalamnya hanya akan memburuk.
“Apa yang kita lakukan sekarang?” You XiaoMo bertanya dengan putus asa.
Ling Xiao menjawab, “Aku hanya dapat berusaha menenangkan mereka sekarang lalu memikirkan sesuatu nanti.”
You XiaoMo menggosokkan kedua tangannya. “Baiklah kalau begitu. Kau pergi beristirahatlah, aku akan melindungimu.” Kemudian membawa kursi mendekati tempat tidur, duduk di atasnya, lalu mengawasinya.
Malam segera tiba.
—————————————
Jjajajc Kfgpfwjt:
Xenofobia adalah ketakutan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu atau seseorang yang dianggap asing atau aneh. Perwujudannya mungkin berupa kecurigaan terhadap aktivitas satu kelompok oleh anggota dari kelompok lain, hasrat untuk menghilangkan keberadaan kelompok yang menjadi sasaran kecurigaan, serta ketakutan akan kehilangan identitas nasional, etnik, atau ras.
