English

Kaleidoskop KematianCh92 - Payung Kertas

5 Comments

Penerjemah: SelirChu

Editor: feiyourarthur WXGgjo


Karena apa yang terjadi kemarin, semua orang tidak begitu bersemangat saat melihat teru teru bozu tersebut. 

Lin Xinping awalnya ingin melakukan hal yang sama seperti yang kemarin mereka lakukan dan meminta seseorang menurunkan boneka dan menguburnya. Namun, ia dihentikan oleh seorang wanita muda yang sepertinya bernama Xiao Cha, dan terhitung paling berkepala dingin diantara para pemula. Ia sepertinya tidak nyaman dengan kelakuan Lin Xingping menyuruh-nyuruh orang lain, katanya, “Jangan. Kita tidak tahu apa fungsi boneka ini. Bagaimana kalau orang yang menurunkannya dikutuk?”

Read more BL at langitbieru (dot) com

Lin Xingping membela dirinya, “Orang yang kemarin menurunkannya kan baik-baik saja?”

Xiao Cha mendengus, “Mana ada yang tahu. Bagaimana kalau memang belum waktunya saja? Bisa saja terjadi dalam beberapa hari.”  GgHC2T

Lin Xingping, “Bagaimana bisa kau mengatakan itu?” Ia membuat ekspresi kesal karena dianiaya. “Kenapa kau membuat niat baikku seolah adalah niat buruk?” 

Xiao Cha tidak menggubrisnya. “Kalau kau memang mau jadi orang baik disini, bagaimana jika kuambilkan kursi untukmu dan kau turunkan benda itu sendiri?”

Saat Lin Xinging terus berdebat, Cue Xueyi melihat situasinya memburuk dan dengan cepat menengahi, berkata sudah sudah, berhenti berdebat, kita semua kan tim disini, kenapa membuat suasana tidak enak? Ya sudah, tidak perlu diturunkan, toh mereka sudah mati, biarkan saja mereka bergantung. 

Lin Xingping pura-pura marah, berbalik dan pergi.  MboKIu

Xiao Cha meludah ke tanah dan mengutuk; penampilan buasnya benar-benar memiliki keagungan Ruan Baijie dulu. Setelah argumen tersebut, Xiao Cha sepertinya menyadari tatapan Lin Qiushi. Ia memutar matanya dengan agresif pada Lin Qiushi, dengan nyinyir berkata, “Lihat apa kau? Belum pernah liat orang cantik?” Lalu langsung pergi. 

Ruan Nanzhu, di samping Lin Qiushi berkata sambil tertawa diatas penderitaannya, “Wow, ini pertama kalinya kau diperlakukan seperti itu.” 

Lin Qiushi, “…” Sepertinya, iya. 

Ruan Nanzhu menatap Lin Qiushi, sebelum menghela napas panjang. “Ini karena wajahmu; wajahmu yang salah.”  sGfl60

Lin Qiushi, “…” Sudahlah, mau berapa kali kau mengatakan itu? Memangnya ia sejelek apa?

Kamar mandi di dunia ini tidak memiliki cermin. Mereka sudah berada di sini selama dua hari dan masih belum tahu bagaimana penampilannya. 

Melihat ekspresi bingung Lin Qiushi, Ruan Nanzhu memikirkannya sebentar sebelum mengeluarkan ponsel dari saku Lin Qiushi. Kemudian, ia menyalakan kamera depan, “Maksudku, nih lihat saja.” 

Lin Qiushi mengambil ponsel dan menemukan sebuah wajah yang sangat sulit dijelaskan di dalam kamera—kata ‘jelek’ yang sederhana saja tidak mampu menjabarkannya. Bagaimanapun, yang dilakukan Lin Qiushi setelah melihat wajahnya sendiri adalah segera menutup kamera, dan kini memahami kenapa semua orang menatapnya dengan jijik.  vTybxD

Kehabisan kata, Lin Qiushi menatap Ruan Nanzhu. 

Ruan Nanzhu mengangkat tangannya. “Aku juga tidak tahu kalau kau akan jadi sejelek ini di dalam.” 

Lin Qiushi, “Aku sudah menganiaya matamu.” Ini benar-benar pukulan telak untuk matanya. 

Ruan Nanzhu tertawa, “Ayo, sarapan saja dan segera cari petunjuk sebelum langit menggelap.”  RMYPC

“Oke.” Lin Qiushi mengangguk. 

Keduanya memakan sarapan di aula makan—yah, bilang saja sarapan, meski waktunya sudah hampir jam sebelas. 

Please visit langitbieru (dot) com

Lin Qiushi makan dengan santai, lalu pergi meninggalkan aula dengan Ruan Nanzhu. 

Hari ini, Lin Xingping dengan antusias mengajak Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu, katanya mereka menemukan hutan bambu di gunung sekitar kota dan bahwa ada sebuah jalan berbatu menuju hutan, meski mereka tidak tahu kemana jalan itu berujung …. ZCOqT3

Ruan Nanzhu mendengarkan, tapi dengan senyum berkata bahwa mereka ingin mengitari kediaman lebih dulu.

“Mau lihat apa lagi?” Cue Xueyi berkata tidak sabar. “Kami sudah mengobrak-abrik hampir seluruhnya, kalian harus ikut dengan kami.” 

“Tapi berjalan sangat melelahkan.” Ruan Nanzhu bersandar pada sisi Lin Qiushi, suaranya serak dan lembut saat ia dengan sengaja berkata manja: “Aku tidak mau berjalan sama sekali.” Kalau yang mengatakan ini adalah gadis yang agak lebih cantik, mungkin itu bisa diterima. Tapi di dunia ini, Ruan Nanzhu tidak bisa dibilang cantik, oleh sebab itu ada rasa jijik yang jelas di mata Cue Xueyi. 

“Oh, ayolah, kalian harus ikut.” Lin Xingping tidak menyerah.  57Z8if

“Maaf, tapi tidak boleh memaksa putri kecilku.” Lin Qiushi kini memahami keajaiban dari penampilannya. Ia mengangkat dagu Lin Qiushi, dan berbicara dengan suara lembut, menyatakan kata-kata cinta tepat di depan wajah Ruan Nanzhu. “Karena membuat putri kecilku berjalan terlalu banyak akan menyakiti diriku juga.” 

Jelas, dampak kata-kata itu terucap dari Lin Qiushi yang berwajah seperti itu sangat kuat; ia jelas melihat ekspresi Cue Xueyi dan Lin Xingping menggelap, dan tenggorokan mereka menggembung seolah mereka menahan muntah yang menjijikan. 

“Kalian berdua paham, kan?” Lin Qiushi, dengan humor kejam terus membuat mereka jijik. 

Lin Xingping hanya bisa tersenyum tipis. Lin Qiushi menduga ia tidak bisa bertahan lebih lama.  I7o2nZ

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Ia berencana melanjutkan, tapi Cue Xueyi berbalik dan pergi, tidak bisa menahannya lagi. Jadi Lin Xingping dan Gu Yuansi mengikutinya. Meski Gu Yuansi ini adalah si pemberi kerja, ia jarang sekali bicara; rasa kehadirannya amat tipis dan baru ketika ia pergi-lah Lin Qiushi menyadari bahwa orang itu sedari tadi berdiri di sana. 

Gl epecu qfgewjtjc, Jef Wefsl rfqfgalcsj wfculgj wfgfxj alvjx ylrj wfcvfcujg emjqjccsj ijul, pjvl wfcvfrlr qjvj Olc Wlcuqlcu, “Bfcjqj xje wfwecuea bgjcu sjcu yfulae wfcplplxxjc?” 

“Tj wjcj jxe ajte?” Olc Wlcuqlcu peuj wfcufiet. “Gjajcsj cbgwji, xbx. Zjcj jvj sjcu ajte qjmjgcsj yfulae wfcplplxxjc.” 

“Vlji.” Jef Wefsl wfcuewqja, “Dfgylmjgj vfcujccsj rjpj wfwyejaxe wje wecajt.”  DEdaqK

Lin Xingping, “Aku juga, agak …” 

Saat keduanya berbicara dan pergi, Lin Qiushi hampir tertawa ketika mendengarnya. Ia tidak mengira riasan Ruan Nanzhu akan memiliki efek seperti ini juga. Ia benar-benar berhasil mencegah Lin Xingping merecoki mereka, cukup menyelamatkan mereka dari masalah. 

Ruan Nanzhu berkata, “Ayo keluar nanti. Ada sesuatu yang ingin kupastikan.” 

“Apa itu?” Ia dan Lin Qiushi menemukan kursi batu di halaman dan duduk.  oxUiy0

“Ingat apa yang kulihat semalam?” Tatapan Ruan Nanzhu menyapu pekarangan. 

“Orang dengan payung?” Lin Qiushi ingat apa yang dikatakan Ruan Nanzhu, tapi tidak bisa melihatnya. 

Langit Bieru.

“Ya.” Ruan Nanzhu mengangguk, “Kupikir payung ini adalah kuncinya.” Setelah beberapa pertimbangan, “Aku ingin mencoba menemukannya.” 

“Benar juga—semalam, bagaimana bisa kau mengatakannya?” Lin Qiushi tiba-tiba teringat hantu muda yang memungut bolanya semalam dan apa yang dikatakan Ruan Nanzhu, “Bahwa ia membasahi lantai ….”  DPfOi5

Tapi Ruan Nanzhu hanya tertawa, “Aku hanya asal bicara. Aku tidak tahu itu akan bekerja.” 

“Kau asal bicara?” Lin Qiushi agak tidak mempercayainya. 

“Serius.” Ruan Nanzhu menjawab malas. “Itu hanya inspirasi dadakan dari orang berpayung.” Ia memiringkan kepalanya, “Saat aku melihatnya, kupikir ia benar-benar terlihat seperti sosok orang tua yang mengawasi pekerjaan rumah anak-anaknya ….” 

Lin Qiushi, “….”  riWAQx

“Dan orang tua, yah, mereka tidak suka saat anaknya tidak mematuhi aturan.” Ruan Nanzhu berkata, “Apalagi larangan ‘jangan membasahi lantai’ ….” 

Saat mereka berbincang, sudah hampir tidak ada orang di pekarangan. 

Halaman kosong. Dengan percikan hujan, angin yang bersiul meniup lonceng yang berdenting. Ruan Nanzhu bangun dari kursi dan mulai menuju sebuah kamar. 

“Bukannya kita sudah mencari di sana?” Lin Qiushi teringat bahwa mereka memeriksa kamar ini di hari pertama.  qgOQ6

Ruan Nanzhu berkata, “Ayo, lihat lagi.” 

Jadi Lin Qiushi tidak menanyainya lebih lanjut dan mengikuti Ruan Nanzhu menuju pintu kamar. 

Pintu ini milik pemilik kediaman. Tata letaknya mirip dengan kamar mereka, satu tempat tidur dan beberapa lemari, tanpa ada hiasan tambahan. 

Ruan Nanzhu memasuki kamar dan mulai mencari-cari.  vw6xoZ

Lin Qiushi berdiri di pintu. Tepat saat ia mengingat adegan semalam, ia tiba-tiba merasa sesuatu menyentuh betisnya. Ia menunduk dan seluruh rambutnya langsung berdiri. Ada sebuah bola basket kotor bergulir pelan di kakinya.

Mata Lin Qiushi mengikuti bola tersebut hingga ia melihat sepasang mata hitam gelap dari sebuah celah. 

Seluruh lantai bangunan ini bolong di bagian bawahnya, tanpa ada papan kayu yang menyegelnya. Siapapun bisa dengan mudah merangkak di sepanjang sisi celahnya … tentu, orang biasanya tidak melakukan itu.

Mata itu mengerjap, dan ketika Lin Qiushi melihat lagi, mereka sudah hilang.  d2P43x

“Nanzhu—” Lin Qiushi memanggil, “Kurasa ada sesuatu di bawah.” 

Ruan Nanzhu keluar dari kamar dan bertanya, “Apa?” 

Langit Bieru.

Lin Qiushi menunjuk kakinya, “Sepertinya ada sesuatu di bawah papan lantai.” 

Ruan Nanzhu, “Benda apa?”  YBcaO9

Lin Qiushi, “Sepasang mata …” Meski kebanyakan makhluk di dalam pintu ingin membunuhnya, sebenarnya masih ada makhluk yang berakal. Seperti yang berada di bawah kakinya sekarang. Untuk beberapa alasan ia menyarankan sesuatu padanya. “Aku ingin melihat bagian bawah lantai.” 

“Aku saja.” Ruan Nanzhu berkata, “Aku akan melihatnya.” 

Ia mengambil ponsel Lin Qiushi, menyalakan senter dan bersiap memasuki kolong papan. Lin Qiushi masih merasa khawatir, dan berkata ayo lihat bersama, kalau terjadi sesuatu di bawah kau tidak akan bisa lari sama sekali. 

Tapi Ruan Nanzhu menolak. Katanya, “Tidak, payung itu pasti ada di sekitar sini, hanya celah ini yang belum pernah disentuh.”  NtieH8

Lin Qiushi ingin mengatakan sesuatu, tapi Ruan Nanzhu sudah merangkak dengan sikap tegas. 

Di bawah papan lantai gelap. Ia hanya bisa melihat sekitarnya dengan sumber cahaya yang redup. 

Lin Qiushi berjongkok di luar, ekspresinya tegang saat ia mengawasi Ruan Nanzhu, takut terjadi kecelakaan. 

Lalu gerakan Ruan Nanzhu mendadak terhenti. Ia sepertinya menemukan sesuatu. Beberapa saat setelahnya, muncul suara dari dalam: “Ketemu.”  ZD09uz

Lin Qiushi memanggil dari luar, “Apa yang kau temukan? Payungnya?” 

“Mh … payungnya, dan mungkin sesuatu yang lain.” Ruan Nanzhu membalas, “Biar kukeluarkan dulu …” 

Ia lanjut merangkak dengan susah payah, menyeret keluar benda yang ia temukan di bawah papan lantai. Sebuah tas kain hitam. Di samping tas itu terdapat sebuah payung kertas minyak yang sangat sederhana. Payung itu terlihat sangat tua, dan bahkan ditambal dengan kain di beberapa bagiannya. 

Lin Qiushi mengulurkan tangan dan membantu Ruan Nanzhu bangun, bertanya, “Apa isi kantong itu?”  itP56v

Ruan Nanzhu menggelengkan kepalanya, “Aku tak tahu, buka saja.” Ia menjeda, “Mungkin bukan hal yang bagus.” 

Disembunyikan di sana, sudah jelas itu bukan hal yang baik. 

Lin Qiushi membungkuk dan membuka tas hitam tersebut, di dalamnya dipenuhi dengan tulang belulang yang hancur dan patah. Dari struktur tulangnya, Lin Qiushi bisa tahu bahwa ini adalah tulang manusia, dan bisa jadi milik anak-anak ….

“Ini tulang anak-anak.” Ucapan Ruan Nanzhu memastikan tebakan Lin Qiushi—ia sepertinya lebih berpengalaman dalam mengenali benda seperti ini dibandingkan Lin Qiushi, dan dengan kasar memeriksa.  “Bukan hanya satu anak.”  t5UAfX

“Bukan hanya satu?” Lin Qiushi menatap tulang-tulang itu dan untuk beberapa alasan teringat anak-anak yang menyanyikan lagu burung dalam sangkar di halaman semalam. Mungkinkah tulang-tulang ini berhubungan dengan mereka? Ia memikirkannya sejenak, lalu berkata, “Sepertinya tidak ada tengkorak …” 

“Kau benar, tidak ada tengkorak,” Ruan Nanzhu berkata, “Hanya ada tulang dari sisa tubuhnya.” 

Please visit langitbieru (dot) com

“Apa yang akan kita lakukan? Mengubur mereka?” tanya Lin Qiushi.

Damai di dalam tanah” Ruan Nanzhu menurunkan tas. “Meski sepertinya bagian terpentingnya tidak ada di sini.” Saat ia bicara, ia mendongak menatap teru teru bozu yang tergantung di ujung lorong.  Adm4O8

Boneka itu masih terlalu besar, tergantung menggunakan benang kain di aula. Ia bergoyang tertiup angin, dan kalau mereka tidak tahu apa yang terbungkus di dalamnya, mereka mungkin akan merasa suasananya tenang. Tapi pada waktu Lin Qiushi teringat kepala manusia putih yang bengkak karena air itu, perutnya mulai sakit. 

Lin Qiushi menemukan sebuah sekop di pojok halaman untuk mengubur tas hitam tersebut. 

Tubuh Ruan Nanzhu terlalu rapuh, Lin Qiushi tidak tahan menyuruhnya bekerja, jadi ia memintanya duduk di samping. Ia dengan cepat menggali lubang. Ketika Lin Qiushi mengubur tulang-tulang tersebut, ia terus merasa seolah ada yang mengawasinya, tapi bahkan setelah ia melihat sekitarnya dengan teliti, ia masih tidak dapat menemukan sumbernya. 

Ruan Nanzhu duduk tidak jauh dari Lin Qiushi. Ia menunduk, memeriksa payung kertas minyak di tangannya.  KM4Ed5

Payung itu biasa saja, dengan kerangka dari bambu. Seluruh benda itu berbintik putih samar, seolah sudah digunakan untuk waktu yang sangat lama. Dengan tambalan pada kertas, setiap bagian payung itu terlihat antik. 

Ruan Nanzhu membuka payung dan melihat sisa air di dalamnya. Ia berkata, “Payung ini sepertinya baru saja dipakai, mungkin … baru semalam?” 

Lin Qiushi mengisi lubang dan menjawabnya, “Apa itu yang kau lihat semalam?” 

“Mungkin saja.” Ruan Nanzhu berkata, “Payung ini mungkin sangat berguna, kita harus mencari kesempatan untuk mengujinya.” rQO2a7

Lin Qiushi, “Bagaimana caranya?” 

Ruan Nanzhu menatap langit. “Yah payung, gunanya hanya untuk saat hujan.” Hari mulai mendung lagi. Setelah pengalaman kemarin, semua orang sudah tahu bahwa segera, sudah pasti akan hujan. Dan apabila kau kehujanan, di suatu malam nanti kau akan menjadi teru teru bozu di lorong. 

Lin Qiushi menambal tanah dan mengembalikan sekop ke tempatnya. Katanya, “Ayo. Mereka akan segera kembali.” 

“Ayo pergi,” ucap Ruan Nanzhu.  0zQ9qs

Keduanya kembali ke dalam rumah, dan segera mendengar percakapan dari halaman. Lin Xingping dan rekannya telah kembali dari pencarian mereka di luar. 

Isi dari bisik-bisik diskusi mereka dapat didengar seluruhnya oleh Lin Qiushi. 

Lin Xingping dan Cue Xueyi sekali lagi pergi ke jalan yang mereka temukan di hutan bambu sore itu. Mereka mengikuti jalan tersebut, tapi tidak bisa mencapai ujungnya. Mereka sudah hampir seharian berjalan, tapi masih belum tiba di tujuan mereka, ketiganya masih menghargai hidup mereka dan memilih untuk kembali, karena apabila hujan turun di tengah jalan, tamatlah mereka. 

Tentu saja, ketika mereka menemukan Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu ada di dalam, mereka berhenti bicara.  jtSrln

Lin Xingping berkata, “Oh, kalian berdua di rumah seharian?” 

Lin Qiushi saat ini memeluk Ruan Nanzhu, sementara Ruan Nanzhu berkata lemah, “Ya, aku merasa tidak enak badan, jadi aku dan sayangku tinggal di rumah seharian.” 

Story translated by Langit Bieru.

“Ah, begitu.” Lin Xingping berkata, “Yah, kami mendapat penemuan besar di luar.” Sambil mengatakan ini, ia tersenyum, “Kalau besok kau merasa lebih baik, kita bisa berpencar dan melihat-lihat.” 

“Oh? Menemukan apa?” tanya Lin Qiushi.  0SUt4Z

“Bukannya aku sudah memberitahu kalian soal jalan yang kami temukan di hutan bambu?” Senyum Lin Xingping terlihat sangat tulus, seolah ia benar-benar seorang pemimpin tim yang peduli pada para pemula. “Kami baru saja kembali dari sana, dan ada sesuatu yang sangat menarik di sana.” 

“Apa itu?” Ruan Nanzhu bersikap serius.

“Sebuah halaman.” Lalu Lin Xingping menghela napas. “Sayang sekali sudah larut saat kami tiba di sana. Kami kembali sebelum sempat memeriksa keseluruhannya. Kalau kalian pergi besok pagi, dan tiba di sana lebih dulu, mungkin kalian bisa menemukan petunjuk lain di halaman.” 

Cue Xueyi berbicara di sampingnya, “Kenapa kau memberitahu mereka? Mereka diam di rumah seharian, bukannya mereka hanya ingin berpangku tangan dan menunggu hasil? Orang macam ini—kau masih saja sebaik itu pada mereka!”  pHkd1S

Lin Xingping berkata, “Jangan begitu, toh kita ini rekan setim.” 

Yang satu pura-pura baik, yang satu pura-pura jahat—keduanya beradu akting dengan cukup baik. Kalau Lin Qiushi tidak mendengar perbincangan mereka tadi mungkin ia benar-benar akan percaya.

Lin Qiushi menunduk pada Ruan Nanzhu. 

Ruan Nanzhu merengek, “Lin-jie, jangan marah. Aku hanya tidak enak badan hari ini, aku yakin aku akan baik-baik saja besok. Kau bilang halaman kan? Besok aku akan memeriksanya dengan pacarku, dan semoga saja kami bisa menemukan sesuatu.” WJ2f6V

“Mh, baiklah.” Lin Xingping berkata, “Sebenarnya masih ada beberapa tempat yang belum kami lihat, kami akan memeriksanya besok. Toh kita menang jumlah, kan? Kita bisa lebih cepat keluar dari sini jika semua orang membantu.” 

Lin Qiushi mengangguk, wajahnya dipenuhi ketulusan. 

Setelah pidato ini, Lin Xingping sekali lagi pergi dengan Cue Xueyi dan satu orang lainnya. 

Ruan Nanzhu menatap Lin Qiushi, lalu keduanya meninggalkan ruang tamu, kembali ke kamar mereka.  fNS1tc

Jadi, Lin Xingping benar-benar mulai menjebak mereka. Toh tidak ada apapun di jalan itu. Jika mereka dengan bodoh mempercayai perkataan Lin Xingping dan lanjut menelusuri jalan itu, mereka mungkin tidak akan bisa kembali sebelum hujan turun. Lalu, karena timing-nya salah, mereka jadi basah di luar dan pada hari kedua mungkin mereka akan tergantung di aula sebagai teru teru bozu. 

Dan Lin Xingping jelas sudah berpengalaman dalam hal ini. Ia tidak mungkin melakukannya sendiri—Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu kemungkinan akan terbunuh oleh hantu, dengan begitu mereka tidak akan bisa berubah menjadi roh pendendam untuk membalas dendam.

“Kelakuannya benar-benar buruk.” Ruan Nanzhu tertawa dingin, “Tapi aku juga sedikit tertarik dengan apa yang berada di ujung jalan tersebut.” 

Lin Qiushi mendengar suara hujan kembali jatuh ke atas tanah di luar. Suara yang awalnya hanya rintikan hujan dengan cepat menjadi deras. Ia menatap keluar dan halaman sekali lagi diselubungi oleh tirai air. Langit kini berwarna kelabu dan seisi dunia terperosok dalam bising ritmik yang statis.  Mk9KU

Ruan Nanzhu berkata, “Ayo pergi melihatnya besok.” 

Lin Qiushi, “Jalan itu?” 

Langit Bieru.

“Mh.” Ruan Nanzhu mulai menganalisa, “Kota ini kecil. Kita sudah menyusuri hampir seluruhnya dan tidak ada tempat yang spesial. Ujung dari jalan yang mereka temukan bisa jadi memang merupakan hal yang penting.” 

Lin Qiushi merasa perkataan Ruan Nanzhu masuk akal dan mengangguk setuju.  1spCx5

Keduanya duduk di dalam kamar, diam menunggu datangnya malam. 

Sekitar pukul sembilan, di luar sudah gelap gulita. Beberapa lentera yang tergantung di aula sebenarnya tidak berguna; di bawah derai air hujan, cahayanya hanya seperti gemerlap kunang-kunang. 

Lampu di kamar lain dimatikan satu demi satu. Semua orang bersiap untuk tidur. 

Ruan Nanzhu mengeluarkan payung dan berdiri.  bj4lZF

Lin Qiushi menahannya, katanya, “Kali ini aku yang akan melakukannya.” 

Tapi Ruan Nanzhu hanya menyeringai, “Aku tidak akan mengambil resiko yang tidak perlu. Aku punya rencana cadangan.” 

Lin Qiushi menggigit bibirnya, “Tapi …” 

Ruan Nanzhu menyela, menghentikan ucapan Lin Qiushi selanjutnya. Mata gelapnya dengan lembut menatap Lin Qiushi, “Tenang, aku tahu apa yang aku lakukan.” Ia berhenti, sebelum tertawa lembut, “Aku tidak akan membuat pacarku menjadi janda.”  m16z4U

Lin Qiushi, “…” Kau masih sempat bercanda sekarang?

Sambil berbicara, Ruan Nanzhu sudah berjalan keluar dari lorong. Ia membuka payung kertas minyak tersebut dan dengan hati-hati berjalan keluar menuju hujan. 

Lin Qiushi dengan sangat gugup menyaksikannya hingga ia berhenti bernapas. Tapi ketika Ruan Nanzhu mencapai tengah halaman, sesuatu yang ajaib terjadi. Seluruh tetesan hujan di sekitarnya ditangkal oleh sejenis kekuatan tak terlihat; dengan Ruan Nanzhu di tengahnya, terbentuklah sebuah celah dimana tidak ada setetes pun air yang dapat menyentuh. 

“Benda ini benar-benar berguna.” Ruan Nanzhu berdiri di tengah hujan dan menyeringai pada Lin Qiushi.  a9hEOw

Lin Qiushi melihat senyumnya dan dalam hati menghela napas lega … untung saja, tidak terjadi apapun. 

Ruan Nanzhu berdiri di tengah hujan sebentar, lalu kembali ke lorong dan melipat payung. Ia dengan santai mengibaskan air dari payung ke samping, lalu menggunakan handuk yang telah ia siapkan untuk menyeka kertas minyak. Ia baru masuk ke dalam setelah ia yakin bahwa tidak ada tetesan air yang akan jatuh ke papan lantai. 

Payung ini jelas sangat penting. Meski mereka belum tahu apa fungsinya dan kenapa ia penting, mereka baru saja memperoleh bantuan besar … Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu bisa keluar saat hujan. 

rYgsjN

Translator's Note

入土為安, konteksnya adalah kepercayaan/sentimen general bahwa mereka yang terkubur di dalam tanah berada dalam damai. Jadi Ruan Nanzhu sedang menyetujui gagasan Lin Qiushi disini.

Translator's Note

Pacar disini menggunakan konteks ‘boyfriend’, atau pacar laki-laki. 

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

5 comments

      • Hiyaa, akan selalu ku tunggu karena tl disini lah yang menurutku paling masuk akal dan enak di baca( ◜‿◝ )♡

        Terima kasih karna udah mau nerjamahin danmei ini, kak!

  1. Sumpah kocak bgt sih dua org jahat ini😭
    Mau ngebodoh”in qiushi sama nanzhu tpi ga berhasil krn jijik sama kebucinan nanzhu dan qiushi 😌

    Author terimakasih sudah mau menerjemahkan danmei ini,dan bahasa yg thor pake tuh gampang buat dipahami 😍😍