Luo XiaoLou mengutuk Shao Rong dalam hatinya, tapi tak berani memperlihatkan keberanian yang nyata, jadi hanya meringkuk di sudut panggung di samping orang kedua. Luo XiaoLou benar-benar khawatir urat syaraf Rong telah dihubungkan dengan saluran maniak pembunuh. Jika tak menyukai mereka, dia akan menggila dan membuat mereka berdarah-darah, yang akan menjadi tragedi.
Mereka bertiga menunggu pemain terakhir, sambil ditiup angin dari bawah. Luo XiaoLou menjadi tenang kemudian. Sekarang dia ada dalam lima ratus teratas, dan belum melangkah lebih jauh dari rencananya. Gagasan yang bagus untuk meluangkan beberapa hari untuk membantu Yates memperbarui mekanya, lalu terus melobi Yuan Xi untuk membiarkannya memberikan mekanya penguatan kedua. Jika tak ada lagi yang bisa dilakukannya, dia juga bisa membantu memasak ikan sekali untuk Yuan Xi, yang sudah lama tak dilakukannya.
Waktu berlalu dengan cepat, saat Luo XiaoLou membuat rencana. Setengah jam kemudian, ketiga orang yang menunggu di panggung itu mendengar pengumuman bahwa kontestan terakhir telah gagal dan kompetisinya berakhir.
Shao Rong melompat keluar dari meka dengan penuh penyesalan. Luo XiaoLou dan orang kedua bergidik tanpa sadar saat dia mendekat. Shao Rong tersenyum menyelidik kedua lelaki di tanah, yang kedua berbaring, Luo XiaoLou duduk. Melihat yang kedua tak bergerak, Luo XiaoLou juga tak bergerak. Dia tak ingin pergi ke manapun sendirian bersama Shao Rong.
Tapi! Demi Tuhan, kenapa dia tak pergi?
“Hei, kau bisa bergerak?” Shao Rong bertanya merendahkan.
“Aku… aku bisa.” kata Luo XiaoLou terbata.
Shao Rong memandang Luo XiaoLou, mengelus dagunya sambil berkata, “Aneh kalau kau tak bisa. Maksudku, peringkat dua, bagaimana situasimu?”
Ternyata dia tak bertanya padanya! Luo XiaoLou merona dan segera menoleh pada orang yang berbaring di belakangnya. Yang membuat orang di belakangnya menjadi lebih memerah dan terlihat dongkol, lalu akhirnya berkata dengan muram, “Aku rasa kalian perlu memanggilkan dokter untukku.”
Luo XiaoLou melotot pada orang yang lainnya. Apa yang sudah kau lakukan?
Akhirnya, Luo XiaoLou dan Shao Rong membantu orang kedua, dokternya tiba.
Barulah kemudian Luo XiaoLou menerima hasil turnamennya: Shao Rong, Rod, dan 521 telah maju ke putaran berikutnya turnamen ini, seperti yang disepakati panitia turnamen.
Luo XiaoLou terperangah ketika menonton berita di komunikatornya. Emosinya baru saja mereda, sekarang sudah jungkir balik lagi.
Luo XiaoLou dan Rod saling berpandangan dengan perasaan solidaritas, lalu melihat kegairahan, kegirangan, dan suka cita dalam mata masing-masing.
Kemudian Rod yang malang dibawa keluar oleh staf medis. Shao Rong menatap Luo XiaoLou sambil tersenyum, menyentuh kepalanya, lalu berkata, “Adik, kau terlalu lemah. Ayo berlatih denganku. Ah, kali ini, orang-orangnya lemah dan tak suka kekerasan. Tak seorang pun membuatku bersemangat. Benar-benar waktu yang panjang tanpa perasaan serius. Hidup benar-benar terlalu sunyi.”
… Sayang sekali, tapi aku tak akan membiarkanmu merasa bersemangat! Kau boleh membunuh kami semua tanpa bersemangat, tapi kalau kau benar-benar serius, kami tak akan dapat meninggalkan tempat ini hidup-hidup. Luo XiaoLou membusungkan dadanya dan akhirnya meninggalkan ruang bersama dengan mendengus. Dia telah beruntung hari ini dan tak ingin berurusan dengan tokoh yang sedikit sinting lagi.
Lagipula, meskipun Yuan Xi belum mengontaknya, Luo XiaoLou khawatir Yuan Xi akan kembali lebih cepat, permainan hari ini terlalu menyedihkan.
Luo XiaoLou berlari keluar dari kamar tunggal tempatnya berganti rupa menuju ke lantai tempat mereka menginap. Di tengah perjalanan, untuk memotong jalan, Luo XiaoLou bermaksud melintasi area makan lantai tiga. Ternyata, dia membuat keputusan yang sangat buruk.
Luo XiaoLou merasa kebas saat melihat orang-orang yang berjalan ke arahnya. Salah seorang dari dua lelaki di depannya adalah Luo ShaoFan. Dia sudah memberikan kalungnya pada Luo ShaoFan, jadi Luo XiaoLou seharusnya baik-baik saja jika bertemu dengannya lagi. Namun, orang di samping Luo ShaoFan adalah, sungguh, Mayor Jenderal Luo ChengYun, yang berpakaian seragam militer lengkap.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Ini pertama kalinya Luo XiaoLou mengalami kontak begitu dekat dengan Mayor Jenderal Luo, dan pandangan-pandangan sekilas sebelumnya sempat jelas untuk sesaat, tapi merasakan kejanggalan bukan kepalang.
Baik Luo ShaoJun maupun Luo ShaoTian tampak sedikit mirip dengan Luo ChengYun. Bahkan Luo ShaoFan samar-samar memiliki bayangannya. Tapi Luo XiaoLou sendiri tak mirip sedikit pun, kelihatannya lebih mirip dengan ibunya. Luo XiaoLou merasa lega.
Luo XiaoLou berpapasan dengan mereka, tak mungkin lagi menghindari.
Pada saat ini, Luo ChengYun juga memandang ke arah Luo XiaoLou. Alisnya mengernyit, sementara matanya berubah menjadi lebih tajam. Berdasarkan pandangan itu, jelas dia tahu siapa Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou membeku di tempat. Dia tak tahu kenapa dirinya begitu ketakutan pada Luo ChengYun.
Luo ShaoFan berada di samping Luo ChengYun seperti biasanya. Meskipun dia berusaha menyembunyikannya, kesuraman penuh kebencian di bawah matanya masih sangat terlihat jelas. Dia melotot pada Luo XiaoLou, berharap dapat menendangnya dan membuatnya menghilang dari pandangan Luo ChengYun. Luo XiaoLou pasti sudah secara sengaja datang ke restoran untuk mendapatkan kesempatan bertemu dengan Mayor Jenderal Luo, tapi dia tak akan membiarkannya lepas.
Luo ChengYun berhenti, memandang dengan dingin pada Luo XiaoLou, lalu mendekat selangkah ke arahnya.
Peluh menetes di wajah Luo XiaoLou saat berusaha berbalik untuk meninggalkan tempat itu, tapi kakinya berdiri tegak tanpa kepatuhan, meskipun sesuatu dalam hatinya terus berteriak, pergi, pergi sekarang!
Ketika Luo XiaoLou sedang berjuang menahan aura yang dilepas oleh Luo ChengYun, satu tangan mendadak memegang pundak Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou segera merasakan keringanan tekanan mental, seolah tekanan yang baru saja dialaminya sebenarnya hanya ilusi. Orang di belakangnya juga begitu tak asing, Luo XiaoLou tahu siapa meskipun tak berbalik.
Saat Luo XiaoLou bersandar ke belakang dengan langkah yang tak begitu kentara, Yuan Xi melingkarkan lengannya yang lain di pinggang Luo XiaoLou. Di muka umum, Yuan Xi langka sedekat ini dengan Luo XiaoLou, karena Luo XiaoLou jarang merasa nyaman dan Yuan Xi menunggu Luo XiaoLou untuk bersandar padanya, jadi tak banyak kesempatan baginya untuk memeluknya di muka umum.
Yuan Xi kuat dan arogan, dan auranya tak lebih lemah daripada aura Luo ChengYun, sehingga pada saat itu, Luo XiaoLou bergidik dan mengerut di pelukan Yuan Xi, memikirkan kata-kata, sudah berakhir.
Yuan Xi sewajarnya merasakan kegugupan dan ketidaknyamanan Luo XiaoLou, sehingga memeluk erat Luo XiaoLou, senyuman tersungging di sudut mulutnya. Luo ChengYun mengernyit pada keduanya, mengangguk pada Yuan Xi, lalu pergi bersama Luo ShaoFan.
Luo ShaoFan menengok pada Luo XiaoLou dengan seringaian. Meskipun Luo ChengYun tahu Luo XiaoLou, jika Luo ChengYun melihat Luo XiaoLou bersikap seperti budak yang menempel pada Yuan Xi, dia tak akan mengenali putranya lagi demi menyelamatkan mukanya.
Di sisi lain, Yuan Xi, tertawa setelah Luo ChengYun pergi. Tangan yang melingkari pinggang Luo XiaoLou, meskipun masih menopangnya, mulai bergerak tak lazim, menyentuh pantat Luo XiaoLou sambil berkata dengan bangga, “Kenapa kau takut padanya? Sekarang kau milikku, dia tak bisa mengendalikanmu lagi.”
Luo XiaoLou tak berkata apa-apa, jadi Yuan Xi menunduk ke arahnya. Luo XiaoLou masih pucat meskipun tak gemetar lagi. Lalu dia berkata dengan lembut, “Jangan khawatir. Dengan adanya aku di sini, tak seorang pun dapat menyentuhmu, bahkan mereka yang punya hubungan darah denganmu.” Bagaimana mungkin dia membiarkan siapapun menyentuh istrinya, saat dia tak bisa melakukannya sendiri?
Luo XiaoLou terperangah, terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara sedikit panik, “Kau tahu? Itu, hubunganku dengannya…”
Yuan Xi mengangguk dan berkata apa adanya, “Aku memeriksanya ketika memutuskan untuk membawamu pulang. Bukannya aku peduli soal identitasmu. Ini hanya untuk perlindunganmu.” Fakta dirinya telah mengetahui identitas Luo XiaoLou sejak hari ketiga tinggal bersama Luo XiaoLou, tidak akan diberitahukannya pada Luo XiaoLou.
Benak Luo XiaoLou berkecamuk sehingga tak terlalu memikirkannya. Dia dibawa makan siang oleh Yuan Xi bersama Yuan Nuo dan yang lainnya. Yue Shang masih belum kembali, Su Lan yang datang.
Di meja, mata Su Lan selalu memperhatikan Yuan Xi. Ketika melihat apa yang suka dimakan Yuan Xi, dia berinisiatif memindahkannya ke depannya.
Luo XiaoLou terkejut melihat Su Lan, seorang perempuan, bergegas melayani Yuan Xi, sementara Yuan Xi dan Yuan Nuo bertingkah seolah mereka sudah terbiasa, Dia tak tahan menoleh ke arah Yuan Xi, yang tak akan menerimanya jika itu orang lain. Sebenarnya, lelaki temperamental dan bertemperamen buruk ini memiliki etika makan yang sangat baik.
Jadi, apa peran Su Lan di sekitar Yuan Xi?
Di meja, Yuan Nuo berbicara dengan penuh semangat mengenai pertandingan hari ini, menyebutkan bahwa akhirnya dia bertemu dengan beberapa lawan yang cukup lumayan.
Karena situasi unik permainan hari ini, sebagian tim mencapai garis akhir dengan kurang dari setengah pemain, sehingga hanya tersisa 373 pemain. Pertandingan selanjutnya adalah pertandingan eliminasi satu lawan satu.
Setelah itu, format kelompok akan dilakukan lagi, dan pertandingan kelompok berikutnya, para pemain terkuat akan saling berhadapan, yang pastinya akan lebih menarik. Orang-orang sudah berspekulasi atau bertaruh pada sepuluh terbaik tahun ini, sementara jejaring virtual, forum serta program-program TV mulai memprediksi lima puluh dan seratus teratas tahun ini.
Bagi Luo XiaoLou, semua ini cukup berjarak dan tak berhubungan dengannya, tidak sampai sore ini, setelah kembali ke tempatnya menginap, saat Luo XiaoLou menerima pesan dari klub Cahaya, yang benar-benar ada hubungannya dengannya.
Pesannya dari Rocky, pelatihnya, yang memberi selamat padanya karena telah berhasil mencapai 500 teratas, kemudian menyebutkan karena Luo XiaoLou adalah salah seorang dari tujuh pemain dari klub Cahaya di Planet Anse yang berhasil mencapai 500 teratas, Cahaya sangat optimis terhadap Luo XiaoLou dan bertanya apakah dia ingin bergabung dengan Cahaya secara permanen.
Jika Luo XiaoLou bergabung, Cahaya akan menyediakan fasilitas latihan, pelatih, dan bahkan tempat untuk tinggal secara gratis bagi Luo XiaoLou. Jika berkontribusi pada Cahaya sampai tingkat tertentu, dia akan mendapat poin kontribusi, yang dapat digunakan untuk menukar dengan meka atau bagian meka yang dia butuhkan.
Pada akhirnya, Rocky memberitahu Luo XiaoLou lagi, meskipun ini undangan dari klub, Luo XiaoLou dapat menimbang untuk datang menurut situasi sendiri. Ke depannya, himpunan-himpunan lain pasti akan datang merekrut Luo XiaoLou, jadi jika ada tempat yang lebih cocok untuk perkembangan Luo XiaoLou, tak perlu datang.
Meskipun tak ada pilihan yang bagus, Cahaya adalah pilihan yang bagus. Setidaknya tidak begitu gelap, dan Rocky sendiri akan dapat memberinya petunjuk dan mengurusnya.
Luo XiaoLou membaca informasi di komunikator dengan tercengang, menyadari bahkan 500 pejuang meka teratas sudah merupakan selebriti kecil.
Luo XiaoLou memikirkan soal itu untuk beberapa saat, lalu menolak Rocky, dengan mengatakan bahwa dia tak berniat bergabung dengan himpunan manapun sekarang ini. Lagipula, dia masih harus bersekolah dan ingin memikirkan perkembangan selama dua tahun.
Rocky menerima kabar darinya dan merespon bahwa dia akan memberitahu Cahaya, lalu menyemangati Luo XiaoLou beberapa kali untuk bermain dengan baik. Dia sudah bertanding dengan baik dan menasihati untuk tidak terlalu merasa tertekan.
Luo XiaoLou tersenyum lalu mematikan komunikator. Selama dia bersama Yuan Xi, tak mungkin baginya bergabung dengan himpunan manapun sebagai pejuang meka.
Tapi perasaan diterima seperti ini sangat hebat.
Yuan Xi keluar dari kamar mandi saat itu. Luo XiaoLou mengatakan, dia akan mengantarkan meka ke tempat Mu Chen. Mu Chen telah dilepas dari rumah sakit, dan setelah berbicara dengan Yuan Xi, Luo XiaoLou pergi ke sana sendirian.
Ketika Luo XiaoLou diantar ke kamar Mu Chen, dia terkejut menemukan Tian Li juga di sama. Sekarang, setelah Mu Chen membaik, Tian Li malah meninggalkan hasratnya mendapat gadis cantik dan malah mendekatkan diri pada Mu Chen.
Luo XiaoLou menyerahkan tombol ruang pada Mu Chen. Setelah menerimanya, Mu Chen membolak-baliknya beberapa kali, kemudian wajahnya berubah.
Dengan ekspresi terkejut sambil tertawa, Mu Chen berkata dengan ringan, “Aku sangat senang. Aku benar-benar tak menyangka kau bisa melakukannya.”
Setelah menyentuhnya dengan sayang dua kali lagi, Mu Chen berkata dengan serius, “Hanya saja aku belum mampu membayar perbaikanmu sekarang ini, tapi aku akan membayarnya.”
Tian Li merasa sudah kehilangan muka dengan Mu Chen dua hari terakhir ini. Dia telah belajar keras dan menghentikan banyak kebiasaan buruk untuk ini, tapi sekarang tampaknya masih tak berguna. Sekarang, melihat Mu Chen mengatakan tak mampu membayar perbaikannya, dia berkata sebelum Luo XiaoLou berbicara, “Luo XiaoLou sahabatku. Dia akan memperbaikinya untukmu, seperti aku akan memperbaikinya untukmu, tanpa bayaran. Jangan khawatir, kalau anak ini meminta bayaran, aku akan membayarnya.”
Mu Chen menatap Tian Li, kemudian menoleh pada Luo XiaoLou sambil mengatakan, “Kita semua berteman. Aku tidak akan mengatakan apa-apa kalau kau membantu sedikit-sedikit sesekali. Tapi tidak kali ini, biayanya terlalu tinggi.”
Jika ini hanya pemulihan, biayanya tidak akan mahal sama sekali. Dia memberi Mu Chen penguat untuk praktiknya sendiri, jadi Luo XiaoLou benar-benar tidak bermaksud meminta biaya untuk itu.
Melihat mata Mu Chen yang bersikeras, Luo XiaoLou ragu sesaat lalu mengatakan, “Baiklah kalau begitu, perhatikan bila ada material yang bagus untukku. Aku suka material.” Luo XiaoLou tak merasa yakin mengenai situasi keluarga Mu Chen, tapi karena mengatakan tak mampu saat ini, pasti tak begitu kaya. Pasti sulit baginya memasuki Jurusan Meka Kelas Satu, jadi sudah terlihat jelas dia juga sangat hebat.
Luo XiaoLou sudah merasa terkesan dengannya sehingga segera memikirkan kompromi. Para pejuang meka seringkali mendapatkan material langka jika mereka mengikuti misi.
Mu Chen menjawab, “Baiklah, kalau kau menginginkan material khusus, sebaiknya kau beritahu aku. Aku akan bersiap sedia.”
Setelah mengatakannya, Mu Chen menatap Luo XiaoLou lagi dengan senyuman di matanya, “Terima kasih banyak kali ini, aku tidak menyangka kau sudah begitu kuat. Mastermu pasti sangat senang. Juga, harus aku katakan, sulit menemukan pembuat meka sepertimu. Bahkan seorang master mungkin tak akan melakukannya.”
Tak seorang pun akan memberi meka penguat di seluruh tubuhnya, kecuali kasus khusus.
Luo XiaoLou tertegun, mengerti Mu Chen sedang membicarakan penggunaan penguatan yang dilakukannya, dan cukup sopan untuk tidak berkata apa-apa.
Tian Li menyaksikan. Hatinya mulai masam lagi, bersumpah dalam hati akan pulang dan menarik Luo XiaoLou untuk melatihnya.
Ketika Luo XiaoLou kembali, Yates sedang menunggunya, sambil menonton video pertarungan bersama Yuan Xi. Luo XiaoLou mengambil tombol ruang meka Yates lalu berencana menyewa studio untuk siang ini.
Yates sempat bimbang, karena tak ada pertandingan lain, apalagi melakukan apa-apa, jadinya ikut bersamanya.
Ketika tiba di studio, Yuan Xi memberitahu Luo XiaoLou untuk menghubunginya setelah selesai dan dia akan menjemputnya langsung. Luo XiaoLou membawa Yates bersamanya. Meka Yates adalah meka kelas 2 yang telah dirakit Luo XiaoLou, sehingga sangat tak asing baginya, jadinya lebih mudah memperkuatnya.
Meskipun hanya meka kelas 2, dia bisa tahu Yates merawatnya baik-baik, sehingga masih berfungsi dengan sangat baik.
Kali ini, Luo XiaoLou mengganti sepertiga botol agen penguat yang tersisa menjadi dua botol. Satu botol untuk seluruh penguatan, karena prosesnya handal, dan tingkat mekanya tidak tinggi. Dalam satu jam, penguatan sudah selesai, dan meka kelas 2 telah menjadi meka kelas 3 mutu medium.
Luo XiaoLou sekali lagi meminta 125 untuk membantu menghancurkan salah satu bagian meka, dan dengan telaten melakukan penguatan kedua langsung. Mengetahui Yates tak dapat membeli meka cadangan yang tingkatnya lebih tinggi, Luo XiaoLou menjadi lebih penuh perhatian pada meka ini, yang telah dirakitnya dengan tangannya sendiri, untuk membantu kawannya.
Bagaimanapun, ini tak seperti meka Kelas 4 milik Mu Chen. Semakin tinggi tingkat meka, semakin sulit untuk memperkuatnya. Setelah satu setengah jam, penguatan kedua sudah selesai. Luo XiaoLou mengelus meka lebih tinggi, yang hampir berubah bentuknya, dengan perasaan sangat puas.
Kemudian, Luo XiaoLou memeriksa waktunya, lalu berkata pada 125, “Ini kesempatan yang langka. Keluarkan mikrocipnya.”
