Peringatan: NSFW penggambaran kekerasan secara eksplisit
125 tersenyum sambil menyentuh perutnya sesaat, selembar foto muncul di tangannya. Kemudian matanya bersinar terang saat memandang pada Luo XiaoLou, sambil berkata dengan penuh semangat, “Akhirnya, aku bisa melihat warisan yang ditinggalkan untukmu oleh pengasuh angkatku yang terakhir.”
Melihat foto bayi dan Tyrannosaurus rex hijau, hati Luo XiaoLou bersuka cita. Rahasia apa yang tersimpan dalam mikrocip yang disembunyikan begitu cermat?
Luo XiaoLou menarik napas dalam-dalam lalu mulai memasukkan Sumber Kesadaran. Dia telah menghabiskan kurang dari setengahnya Sumber Kesadaran hari ini, dan masih merasa cukup banyak. Namun, setelah sepuluh menit Luo XiaoLou berusaha, fotonya masih tidak bergerak.
“Apa yang terjadi?” Luo XiaoLou tak tahan untuk bertanya. Dia sudah sangat bersemangat untuk melihat apa yang ada di dalamnya, dan selalu merasa khawatir akan kembalinya Yuan Xi.
“Sumber Kesadaranmu tidak cukup.” 125 berkonsentrasi pada foto. Wajahnya terlihat tegang.
Luo XiaoLou menggeretakkan gigi lalu meningkatkan infusi kekuatan Sumber Kesadarannya. Dia mulai merasa pening, ketika bagian foto itu akhirnya bereaksi.
Seberkas cahaya yang menyilaukan segera mengisi seluruh ruangan. Ketika Luo XiaoLou dapat melihat lagi dengan jelas, dia menyadari satu sosok virtual sudah berdiri di depannya.
Dia seorang perempuan yang sangat cantik, dengan gaun hitam panjang yang menonjolkan kulit sangat putih dan alis yang dingin, tapi dengan roh heroik yang tak dapat diabaikan. Orang ini mungkin ibu dari tubuh aslinya, tapi setelah lama Luo XiaoLou menatapnya, dia tak dapat menemukan kemiripan antara perempuan ini dengan wajahnya yang sekarang, sehingga jadi merasa curiga lagi.
Sementara Luo XiaoLou terperangah menatapnya, perempuan itu menoleh, menatap lurus-lurus tepat ke arah Luo XiaoLou, kemudian tersenyum tipis. Pada saat itu, seperti es dan salju yang mencair, bahkan Luo XiaoLou sedikit terpesona. Satu-satunya pikiran dalam benaknya adalah visi 125 sebenarnya cukup dapat diandalkan.
Perempuan itu menatap ke arah Luo XiaoLou, dengan suara lembut yang terdengar di ruangan itu, “XiaoLou, tampaknya kau membuka benda yang aku tinggalkan untukmu, meskipun aku berharap kau tak akan pernah dapat membukanya. Tapi, sekarang setelah kita bertemu, kau… bisakah kau memanggilku ibu?”
Perempuan itu berhenti berbicara sambil memandang ke arahnya, tampaknya terobsesi menunggu Luo XiaoLou memanggilnya.
Tenggorokan Luo XiaoLou terasa kering, seolah telah melakukan sesuatu yang salah, sampai 125 menarik lengan bajunya, dia berkata dengan parau dan kering, “Ibu.”
Perempuan itu terlihat seolah dapat benar-benar mendengarnya. Dengan senyuman senang di wajahnya, perempuan itu melanjutkan, “Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk mendengar panggilan itu. Aku bukan ibu yang baik. Kau begitu kecil dan aku tak bisa ada untukmu, maafkan aku, Nak.”
“Saat kau masih kecil, tak ada anak di surga yang secerdas dan sebaik serta semanis dirimu. Aku akan memandangimu dan merasa bangga padamu dari dasar hatiku. Tapi aku harus mengunci dan menghancurkan tubuhmu dengan tanganku sendiri, sehingga peringkat genetikmu hanya D. Ini pasti membuatmu mengalami banyak penderitaan. Maafkan aku, Nak. Daripada menjadi seperti semua orang, yang berlimpah rasa iri, aku lebih senang kau menjadi orang biasa yang bahagia. Sudah lama sekali sejak siapapun dalam keluargaku dapat mengalami hidup seperti itu.”
Mungkin karena itulah Luo XiaoLou dan perempuan ini tak memiliki kemiripan satu sama lain. Dan iya, jika mereka begitu mirip, bagaimana mungkin Mayor Jenderal Luo tidak dapat melihatnya?
Wajah cantik perempuan ini memperlihatkan kerinduan yang tak terkatakan, kemudian berkata dengan suara rendah, “Sejak generasi kakekku, tak pernah sama lagi. Lou Kecil, karena kau dapat membuka mikrocip ini, artinya hanyalah rencanaku sudah gagal pada akhirnya, dan kau tidak dapat lolos dari takdir penderitaan keluarga kita.”
Pada saat ini, perempuan itu menjadi serius, “Pada saat ini, ada tiga hal yang harus aku beritahukan padamu. Pertama, selalu ingat, jangan percaya pada siapapun, baik anggota keluarga maupun kekasih. Jangan beritahu siapapun mengenai dirimu yang sebenarnya. Yang diketahui semua orang tentang binatang buas eksotik adalah mereka sadis dan mengerikan, tapi yang tidak diumumkan pemerintah adalah manusia telah memperlakukan binatang buas eksotik bahkan lebih buruk.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Kalau ketahuan sebagai binatang buas eksotik, kau tak akan bisa selamat hidup-hidup. Tapi kau mungkin bahkan tidak akan mati. Kau akan tetap ada, hidup, yang akan lebih buruk daripada kematian.”
Pada saat ini, tangan perempuan itu diayunkan, sehingga satu gambar muncul di depan Luo XiaoLou. Gambar itu diambil di tempat yang mirip dengan institut penelitian canggih. Ada cukup banyak orang berpakaian putih dan bersenjata lengkap dari kepala hingga kaki yang begitu sibuk.
Sebagian besar koridor dan kamar-kamar institut penelitian itu berwarna putih, dan dalam video ini bahkan lebih tak bernoda dan bersih, hingga tampaknya sedikit aneh.
Seperti semua bangunan masa depan, tempat itu besar sekali, dengan sistem keamanan yang ketat. Koridornya dilengkapi laboratorium-laboratorium dengan perlengkapan canggih. Kaca campuran logam tembus pandang memperlihatkan berbagai hal yang dikunci di dalamnya, sebagian manusia, sebagian berwujud monster yang sudah tak manusiawi lagi.
Orang-orang dan monster-monster yang dipenjarakan itu semuanya berdiam diri tanpa suara dalam kamar-kamar mereka, dan akan meringkuk dan bersembunyi di dalam ketika melihat para peneliti yang lalu lalang.
Luo XiaoLou melihat para peneliti berjalan dengan ekspresi kosong, sementara makhluk-makhluk di dalam yang dikekang, mulai meronta-ronta dengan liar. Karena sistem kedap suara, dia tak bisa mendengar suara apapun, tapi tahu jeritan-jeritan mereka pasti sangat memilukan. Ketika pada peneliti itu keluar lagi, mereka membawa organ berdarah dalam wadah. Ketika mereka pergi, Luo XiaoLou dapat mengetahui dari gerakan kacau cahaya dan bayangannya bahwa jeritan di dalam lab menjadi semakin melengking. Namun, ketika seseorang mengetuk kaca, keheningan langsung meraja.
Pada akhirnya, videonya berhenti di luar satu pintu. Lab ini bahkan lebih canggih dari yang sebelumnya, dengan pintu-pintu keamanan tiga kali lipat, dan bagian paling dalam tidak transparan. Jadi meskipun banyak para pekerja lab yang masuk dan keluar, mereka tak dapat mengetahui apa yang terjadi di dalamnya.
Luo XiaoLou dengan cepat memperhatikan bahwa jumlah orang yang mendatangi lab ini paling banyak dan paling sering. Meskipun tak dapat melihat apa-apa, dia mendapatkan perasaan penderitaan.
Adegan yang sama terjadi beberapa kali, dan Luo XiaoLou memperhatikan tanggal di paling bawah terus berubah. Sampai terakhir kali, Luo XiaoLou dapat melihat melalui pintu terbuka yang tak ditutup tepat pada waktunya, seorang manusia lelaki sederhana dibelenggu oleh banyak lengan logam.
Matanya yang cekung dan gelap menatap keluar.
Luo XiaoLou melihat koneksi dan kateter yang menahan tubuhnya di tempat, dan sesuatu menggeliat-geliut di perut yang terbuka. Kemudian pintunya tertutup rapat, diikuti oleh dua pintu keamanan di luar. Meskipun tak lagi dapat melihat apa-apa, perut Luo XiaoLou teraduk keras.
Pada saat itu, videonya mendadak berubah ke gambar berikutnya. Seluruh basis lab kosong, tak seorang pun terlihat. Dinding sekelilingnya masih seputih salju, dan lampu-lampunya masih terang-benderang.
Labnya sunyi dan kamarnya kosong, tapi tangan Luo XiaoLou tak tahan mencengkeram 125, yang mendongak ke arahnya, dan dengan hati-hati bersandar padanya, membenamkan diri dalam pelukan Luo XiaoLou.
Setelah melewati lab-lab dengan kaca transparan, yang hampir semuanya kosong sekarang, dan sebagian besar pintunya terbuka. Langkah-langkah kaki itu tak berhenti, terus masuk ke dalam sampai berhenti di kamar paling dalam.
Tiga pintu terbuka tanpa suara secara berurutan, dan ketika melihat ke dalam, Luo XiaoLou mengira telah melihat neraka.
Kamar itu dipenuhi para peneliti, yang berdiri dalam barisan, tapi semuanya telah menjadi mayat. Mayat-mayat itu telah dipotong-potong menjadi banyak bagian, tapi disatukan lagi dengan rapi. Luo XiaoLou menduga darah mereka mengalir di lantai, yang terlihat seperti lapisan cat coklat tua yang sangat tebal. Di dalam kamar yang berwarna putih murni, perbedaan warna itu membuat orang-orang merasa sangat tak nyaman.
Kameranya direndahkan, kemudian satu tangan cantik dan lembut terulur dari belakangnya.
Luo XiaoLou tertegun. Siapa yang memfilmkan? Apa orang yang terkunci di dalam? Dia membunuh semuanya?
Yang muncul di depan kamera bukanlah lelaki itu, tetapi seorang perempuan muda dan cantik. Luo XiaoLou terperanjat melihat orang ini. Perempuan itu terlihat jelas seperti Su Lan yang lebih tua.
Perempuan yang mirip dengan Su Lan itu tersenyum tipis pada kamera, dengan rona tipis di wajahnya. Kemudian dia mengeluarkan sisir dan mulai menyisir rambutnya. Setelah merasa puas dengan gaya rambutnya, barulah dia merapikan pakaiannya, tersenyum cerah, lalu berbalik – berjalan ke tengah-tengah kelompok orang.
Perempuan itu berdiri di tengah barisan orang. Kemudian videonya memperlihatkan kilatan putih, lalu tenggorokannya tersayat besar, tanpa teriakan, dia terjatuh ke dinding belakang di samping orang-orang itu.
Siapa yang membunuhnya? Jelas terdengar hanya sepasang langkah kaki.
Akhirnya, semua video menghilang, dan ibunya berdiri di depan Luo XiaoLou lagi. Dia menatap Luo XiaoLou yang termangu, sambil berkata, “Itu adalah video yang ditinggalkan oleh kakekku. Lelaki yang dikurung dalam video adalah keturunan manusia yang telah digabungkan dengan binatang buas eksotik. Pada saat itu, dia membunuh semua orang dalam kamar itu. Namun, dia tidak melarikan diri. Perlakuan yang diterimanya setelahnya dapat dibayangkan, tapi kakek, yang ditawan bersamanya, menderita bersamanya, karena kakek adalah kakaknya.
“Pada akhirnya, kakek tak mampu menanggung perlakuan itu dan berhasil meloloskan diri. Tapi sebelum lolos, dia membunuh adiknya yang telah menjadi gila dan menghancurkan semua potongan dan tiruan gen binatang buas eksotik.”
“Lou Kecil, saat mendengar ini, kau harus mengerti, bahwa ada kebencian dan konflik yang tak terselesaikan antara manusia dan binatang buas eksotik, terutama karena manusia menginginkan jauh lebih banyak lagi. Begitu mereka tahu kau binatang buas eksotik, kau akan mengalami segala hal dalam video itu, jadi jangan beritahu siapapun mengenai dirimu.”
Ibu menunggu beberapa saat, mungkin untuk mendapat jawaban Luo XiaoLou, tapi kali ini dia melanjutkan tanpa menunggu lama, “Hal kedua, manusia bereksperimen begitu keras untuk mendapatkan tubuh utuh binatang buas eksotik. Sayangnya, mereka tak pernah berhasil, kakek bukan, dan aku juga bukan.”
“Tapi, kau bertubuh utuh. Lou Kecil, kaulah satu-satunya tubuh utuh yang pernah aku lihat selama bertahun-tahun. Aku tak tahu, apakah harus bahagia atau sedih untukmu. Sebagai tubuh yang utuh, tak seorang pun dapat menemukan kau binatang buas eksotik, tanpa dirimu memperlihatkan ciri-ciri binatang buas eksotik.”
“Yang dapat diperdebatkan adalah karena makhluk yang utuh, kaulah satu-satunya dalam keluarga kita yang memiliki harapan untuk tetap hidup melewati tiga puluh tahun. Untuk monster seperti kita yang memiliki dua gen, kekuatan Sumber Kesadaran tak akan berkembang setelah mencapai tingkat lebih tinggi. Tapi ketika kita mencapai usia tiga puluh, kekuatan Sumber Kesadaran akan berada di luar kendali dan terus tumbuh sampai kita meledak dan mati. Aku tak tahu apakah itu akan terjadi padamu sama sekali. Mungkin ledakannya akan datang jauh lebih lambat dibanding kami. Tapi jika ingin tetap hidup, kau perlu menemukan kunci. Kuncinya ada di tangan pemilik 125. Biarkan dia memandumu padanya.”
Keriangan Luo XiaoLou mendengar dirinya tak akan ketahuan, segera digantikan dengan depresi. Setelah terlahir lagi, tubuhnya masih muda, tapi perasaan membawa bom waktu dalam tubuhnya sepanjang waktu, cukup membuat putus asa.
Pada saat ini, siluet di tengah perlahan mulai kabur.
125 mendadak berteriak, “Oh tidak, tak cukup energi.”
“Akhirnya, jika tak terlambat, Ibu ingin memberitahumu bahwa Luo ChengYun adalah orang yang gila. Jangan terlalu dekat dengannya dan jangan biarkan dia tahu apa yang bisa kau lakukan. Kakek tidak berencana memiliki keturunan lagi setelah lolos, tapi dia harus meninggalkan semuanya karena keluarga Luo. Aku juga sama. Aku benar-benar tak ingin kau terjatuh di tangannya juga dan mencapai tujuan akhir keluarga mereka. Jadi, pada saat itu, meskipun tak punya banyak waktu, aku masih menghancurkan genmu. Aku sungguh-sungguh berharap kau bisa lebih bahagia dari kami semua…”
Pada saat ini, siluet di dalam kamar mendadak menghilang, fotonya melayang jatuh perlahan-lahan, tak ada mikrocip lagi di dalamnya.
Luo XiaoLou memeluk erat 125. Meskipun selalu optimis, setelah melihat hal-hal seperti ini, dia tetap merasakan tertekan.
Dia tak pernah memiliki daya tahan dan tulang punggung sebanyak lelaki dalam video itu. Dia takut pada kematian dan rasa sakit. Dia tak pernah menderita, dan jika dibawa ke tempat itu, dia mungkin akan menjadi gila setelah satu hari.
125 bergerak dan berbisik, “Jangan khawatir. Aku akan membawamu pada tuan. Dia akan menyelamatkanmu.”
Luo XiaoLou memikirkan Luo ChengYun, yang ditemuinya hari ini. Kemudian Luo ShaoFan, yang telah dibawa pulang olehnya. Mendadak Luo XiaoLou bergidik. Apa Luo ChengYun tahu pergerakan dalam militer dan mengira mereka akan menangkap Luo ShaoFan sebelum langsung membawanya pulang sendiri?
Tangan gemetar Luo XiaoLou perlahan berguncang. Tak peduli apa, dia harus hidup. Dia tak ingin memasuki asilum. Dia masih ingin hidup bahagia selamanya. Dia sekarang memiliki Yuan Xi, 125, Master Yan, Tian Li, Yates…
Pada saat ini, pintunya mendadak terbuka dari luar.
Yuan Xi berdiri tak sabar di pintu. Melihat Luo XiaoLou duduk di lantai, wajahnya berubah buruk. Dia berjalan cepat ke arahnya lalu menarik berdiri Luo XiaoLou, “Apa yang kau cemaskan lagi, bukankah sudah aku katakan-“
Luo XiaoLou mendadak mengambil inisiatif untuk memeluk erat Yuan Xi, membenamkan kepalanya di pelukannya, bahkan mengabaikan Yates yang ternganga, di belakang Yuan Xi.
Yuan Xi tertegun lalu memeluk Luo XiaoLou lebih erat lagi. Setelah hening sejenak, dia berbisik jengkel, “Jangan kira aku akan mengampunimu karena kau bertingkah manja.” Meski berkata demikian, tak ada gerakan apa-apa lagi dari tangannya.
Yuan Xi merampas tombol ruang dari tangan Luo XiaoLou, melemparkannya pada Yates, lalu berjalan keluar dengan Luo XiaoLou sendiri.
Yates menatap kosong pada punggung mereka. Dia ingin membawa Luo XiaoLou makan malam, tapi tampaknya harus melakukannya lain waktu. Yates mengedikkan bahunya lalu memanggil mekanya keluar. Saat melihat mekanya, Yates membuka mulutnya lebar-lebar.
Apa ini, apa ini benar-benar Ksatrianya?! Yates bergidik dan menyentuh meka besar yang tampaknya dilapisi cahaya, memandangnya lagi dan lagi, sebelum akhirnya mempercayai bahwa Ksatria telah menjadi kelas 4!
Tuhan, Luo XiaoLou begitu hebat! Dia ingin memberi pelukan pada Luo XiaoLou!
Yuan Xi dan Luo XiaoLou kembali ke kediaman mereka. Luo XiaoLou masih merasa khawatir, lalu akhirnya berhasil menanyai Yuan Xi yang sedang memeluknya, “Apa yang akan kau lakukan kalau aku… orang jahat?”
Yuan Xi berkedip, memandangi Luo XiaoLou dari atas ke bawah dengan bingung, lalu berkata dengan ketidaksukaan yang terlihat jelas, “Apa kau demam hari ini? Kau kira kau bisa melakukan hal yang jahat di depan mataku?”
“… Aku cuma bertanya,” kata Luo XiaoLou dengan muram, tahu pasti bahwa dirinya mungkin tak dapat mengeluarkan apa-apa.
Yuan Xi menarik pandangannya kembali dari layar elektronik, menimbang dengan cermat sambil memandangi Luo XiaoLou, lalu akhirnya berkata, “Baiklah. Percaya padaku, aku akan mencari cara untuk memastikan kau tak punya energi untuk melakukan apa-apa dan tak akan pernah berkencan lagi dengan orang-orang itu lagi… Omong-omong, kita belum melakukannya selama dua hari.”
Mata Yuan Xi bersinar dan Luo XiaoLou membeku, mendadak merasakan kebutuhan untuk melampiaskan dengan liar segala hal yang masih berkecamuk di sudut benaknya.
Jarang sekali Yuan Xi menemui Luo XiaoLou yang begitu agresif. Melihat Luo XiaoLou tak akan menolak permintaan apapun dan bahkan mau bekerja sama, seolah hampir seperti pertama kalinya dia pernah memakan sesuatu yang begitu manis.
Ketika Luo XiaoLou menangis dan mengatakan untuk tidak meninggalkannya, peluh menetes di kening Yuan Xi. Dia menatap wajah merona dan mata basah Luo XiaoLou, menciumnya dengan bernapsu sambil mengungkapkan, “Apa yang sudah kau pikirkan sepanjang hari!? Bagaimana mungkin aku meninggalkanmu? Kau milikku. Budak kecilku yang cabul, aku sangat mencintai-“
Yuan Xi segera berhenti berbicara lalu melotot jengkel pada Luo XiaoLou. Apa ini? Luo XiaoLou yang melamarnya, tapi dia yang mengatakan mencintainya duluan. Hal pertama yang harus dilakukannya adalah berbuat sesuatu pada Luo XiaoLou, untuk membuatnya mengatakannya juga.
