Luo XiaoLou menatap puas hasil kontes daring dan mulutnya tidak terkatup cukup lama.
125 berkomentar kritis, “Hei. Perhatikan imej. Dasar pecundang! Kau tuan dari meka sehebat aku dan kau seri di posisi pertama dengan orang lain. Iiih. Itu hanya bisa disebut kedua.”
“Yah. Aku benar-benar menyesal membuatmu kecewa,” Luo XiaoLou tidak begitu tulus secara sambil lalu mengabaikan mekanya sendiri, “Sayang sekali kau tak punya darah manusia ‘yang rendahan’, kalau tidak kau sudah bisa mencobanya sendiri,” Mata tersenyum Luo XiaoLou masih belum meninggalkan salinan hasilnya. Seolah dia telah melihat bahan-bahan canggih melambai ke arahnya.
125 membisu.
Beberapa menit kemudian, Luo XiaoLou merasakan tarikan di celananya, yang merenggutnya kembali dari lamunannya yang indah. Luo XiaoLou menundukkan kepala tanpa sadar dan hampir memekik!
Siapapun akan merasa syok melihat versi dirinya yang lebih kecil, bulat, dan tembam! Terutama kalau orang ini adalah perjaka yang baru sampai bermasturbasi dengan orang lain…
“Kau pikir aku tak mau mendaftar?! Aku sudah mencobanya! Sistem registrasinya sudah aku retas untuk bisa berhasil mendaftar. Tapi petugas ruang ujian tidak membiarkan aku masuk. Katanya aku masih belum memenuhi syarat!” suara susu 125 terdengar jengkel sekaligus marah dari boneka gemuk di kakinya.
“125?” Luo XiaoLou dengan hati-hati bertanya.
“Ini aku, lah. Sejak peracakapan terakhir dengan Nona Vega yang menyenangkan, aku sudah memasang gambar virtual diriku sebagai manusia. Kau lihat, tidak terlalu buruk. Aku menyimpan berbagai gen manusia, tapi hanya punyamu yang oke. Yang lainnya tampaknya lebih tak pantas,” Tangan putih yang kecil dan gemuk 125 menyentuh wajah bulatnya sendiri. Merasa tak puas, dia berkata, “Jadi tuanku segemuk ini waktu kecil. Vega-san pasti akan menertawakan aku.”
Pft, pdft, pdt! Siapa bilang kecerdasan buatan bisa menggunakan gen manusia begitu saja untuk gambaran virtual?! Siapa Vega?
“Nona Vega? Bukankah dia resepsionis dari Mol Sungai Bintang yang waktu itu? Kau lihat, aku bisa melakukan penawaran untukmu lebih mudah dengan cara ini,” Wajah gemuk yang sudah akrab itu menengadah memandangnya dengan susah payah. Daging di dagu gandanya bergoyang.
Hati Luo XiaoLou sedikit gemetar juga. Untuk melakukan penawaran? Aku tahu apa yang secara tak sengaja kau salin ketika kau mengunggah profilku: Bagaimana Cara Mengejar Si Cantik yang Angkuh. Strategi untuk Keluarga Sempurna. Kehidupan Keluarga Beranggotakan Tiga. Koleksi Lengkap Porno — semua unduhan ini sudah menjelaskan motifmu!
Mati kau sana. Asmara antarras dan semua itu mustahil! Dia hanya akan memberiku diskon untuk susu bubuk!
“Ganti dari wajahku sekarang juga!” Luo XiaoLou menggeretakkan gigi sambil menggeram rendah. Dia tidak berani terlalu keras. Orang-orang yang lewat sudah memandangi anak muda dengan boneka dengan mata takjub. Pandangan yang mengekspresikan ‘harus seberapa kejam seorang anak sampai memeluk ayahnya yang pecundang’.
125 melambaikan tangannya, sambil berkata, “Tidak apa-apa. Penampilan ini lumayan untuk aku yang ningrat ini. Aku tak keberatan.”
Tapi aku keberatan, brengsek!
“Cepat! Bawakan barang-barangku! Jangan kejam begitu. Meskipun kau punya anak anjing, kau harus membawanya berjalan-jalan!”
Sementara itu, terdengar suara manis penyiar wanita yang memperkenalkan dengan antusias, “Hasil Kontes Pengetahuan Meka Pemula Jejaring Virtual akhirnya diumumkan seminggu setelah kontes berakhir. Kontes jejaring tahun ini merupakan kesuksesan lain. Kita mendapatkan dua pemenang pertama tahun ini! Yang bahkan lebih mengejutkan, kontes ini juga mendapatkan rekor skor sempurna untuk pertama kalinya sejak dimulainya kontes meka. Dua skor sempurna!”
“Mari kita lihat. ID tiga kontestan teratas. Pemenang pertama, Chushi dan Restu; pemenang kedua, Ksatria Matahari; pemenang ketiga, Penyihir. Pemenang kedua dan ketiga adalah para selebriti daring virtual. Sementara para pemenang pertama merupakan ID tak bernama. Tampaknya mereka berdua adalah master yang sangat rendah hati. Keempat kontestan ini akan menerima hadiah uang juga. Mereka juga akan menerima salinan bahan premium yang akan diberikan. Saya juga sudah mendengar dari para panitia kontes, akan ada kejutan tak terduga bagi para pemenang kali ini. Mari kita berkahi para pemenang ini!”
Komunikator Luo XiaoLou terus menyala. Tak seperti para panitia kontes, wajah Luo XiaoLou dipenuhi garis-garis hitam. Tapi demi bahan, dia masih menyeret si pecundang 125 ke markas panitia turnamen.
Pintu masuk markas besarnya sudah dijejali reporter internet — oh, ya ampun. Paparazzi sudah ribuan tahun usianya!
Luo XiaoLou dipersilakan masuk dan dia merasa lebih ringan setelah menghembuskan napas di dalam. Upacara pemberian hadiahnya disiarkan langsung di seluruh jejaring virtual, tapi para jurnalis tak boleh masuk. Yang mengejutkan bagi Luo XiaoLou adalah, ternyata ada dua puluh sampai tiga puluh orang yang duduk di panggung penyerahan hadiah daring seperti ini.
Luo XiaoLou acuh tak acuh karena penampilannya sudah berubah. Dan meskipun 125, yang duduk di pangkuannya, menggunakan wajahnya, mungkin sulit untuk membayangkan dirinya segemuk ini.
Luo XiaoLou dan seorang lelaki muda tinggi dan kurus menaiki panggung lebih dulu. Lelaki itu melirik ke arah Luo XiaoLou. Luo XiaoLou kembali tersenyum.
Suara kecil berbisik di telinganya, “Dia tak punya Kekuatan Spiritual.”
Luo XiaoLou terkejut. Itu artinya orang ini tidak menggunakan Kekuatan Spiritual dalam proses merakit bagian. Ini master dan jenius sesungguhnya. Luo XiaoLou pikir akan sulit baginya mencari cara membongkar bagian terakhir dalam waktu singkat tanpa Sumber Kesadaran. Dia jadi merasakan kekaguman yang lebih dalam terhadap lelaki ini dalam hatinya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Uang hadiahnya masing-masing 200.000 koin federal. Tidak begitu banyak. Mereka berdua kemudian melangkah ke meja putar dan menggunakan lotere untuk menarik material yang didapat. Restu menarik Radium Berat, material Kelas 4 dan batu energi inti untuk membuat kotak energi; Luo XiaoLou menarik Rumput Merah, yang juga material Kelas 4 dan dapat meningkatkan angka keberhasilan perakitan bagian meka.
Keberuntungan kedua pemenang pertama ini kelihatan sangat bagus di mata orang luar. Setidaknya kedua material mereka cukup berharga. Luo XiaoLou menghela napas. Dengan kekuatan Sumber Kesadarannya, tidak ada gunanya baginya menggunakan Rumput Merah.
Saat itulah Luo XiaoLou menyadari pandangan Restu di sampingnya. Tanpa menoleh langsung untuk melihatnya, Restu memandangi Rumput Merah di tangannya. Terlihat rasa penyesalan di wajahnya.
Luo XiaoLou ragu sesaat, kemudian menyerahkan kotak bahan di tangannya sambil berkata, “Ini bukan hal yang aku inginkan. Kau bisa mendapatkannya kalau memang berguna.”
Restu benar-benar terpana. Luo XiaoLou dengan sibuk menjelaskan, “Aku benar-benar tak punya niat terlibat denganmu. Lagipula, saat kita turun dari podium ini, kita tak akan saling mengenal. Aku benar-benar tak memerlukan material ini.”
Tampaknya Restu adalah lelaki yang sangat berbangga hati dan tak terbiasa menerima hadiah dari orang asing. Tapi jelas sekali dia sangat membutuhkan Rumput Merah. Akhirnya, dia mengambilnya dan berbisik, dia bertanya, “Material apa yang kau inginkan?”
“Material? Material yang dapat membuat senjata meka,” Luo XiaoLou datang ke konferensi dasar meka ini untuk material. Mesin dan senjata belum ada, dan tidak pantas mengeluarkan uang untuk itu. Tapi dia juga seorang pejuang yang bangga. Ketika Luo XiaoLou mendengar perkenalan Guru Song mengenai kontes ini, dia langsung mencurahkan perhatiannya.
“Senjata apa yang kau inginkan?” Restu bertanya terus terang.
“Sebatang tombak panjang,” keluar begitu saja dari mulutnya. Dia tak tahu kenapa, tapi mendadak memikirkan wajah Yates ketika memandangi meka yang tak mampu diperolehnya di pelelangan.
“Oke. Aku akan mengirimkannya padamu besok. Aku tak suka berutang budi pada orang,” kata Restu.
“Kau… aku akan sangat menghargainya,” kata Luo XiaoLou sepenuh hati.
Restu menatap Luo XiaoLou, kemudian berbalik dan berjalan turun dari panggung.
Moderatornya, yang masih bergerak, berkata dari belakang, “Meskipun kedua pemenang pertama dengan skor sempurna masih sangat muda, jelas ‘Chushi’ kita lebih muda, tapi tampaknya ‘Chushi’ kita sudah menjadi seorang ayah. Lihatlah si kecil di sampingnya. Kita doakan kebahagiaannya. Ayah ini, semangat!”
Ayah ini, adikmu! Semangat, adikmu! Di tengah-tengah riuh-rendah tepuk tangan, Luo XiaoLou memerah wajahnya dan menarik 125, berbalik untuk berjalan keluar.
Pada saat ini, seseorang dari panitia mendatanginya dan Restu, dan berkata dengan santun, “Tuan-tuan, saya staf panitia. Ini masalahnya, kami mendapatkan seorang tamu hari ini yang kami harap Anda berdua menemuinya. Jika Anda menemuinya, Anda akan mengetahui betapa besarnya kejutannya.”
Luo XiaoLou dan Restu tidak terlihat terlalu senang. Tapi, mereka masih mengikuti lelaki itu ke belakang.
Di dalam ruang konferensi yang besar, seorang tua duduk di kepala meja. Semua orang di sekelilingnya berdiri di sampingnya dengan tangan menggantung. Luo XiaoLou memperhatikannya dengan mata tajam. Di ujung ruangan ada Guru Song, yang sedang memandanginya dengan ekspresi suka cita.
Pandangan tajam lelaki tua itu menyapu mereka berdua. Dengan tenang, dia berkata, “Aku yakin kalian berdua merasakannya juga. Kompetisi ini menjadi jauh lebih sulit dibanding yang sebelumnya. Karena pertanyaan terakhir dibuat olehku. Aku mengatakan saat itu, siapapun yang menyelesaikannya, aku akan menjadikannya sebagai muridku. Tapi aku hanya berencana mengambil satu murid. Jadi aku akan memilih di antara kalian berdua.”
Luo XiaoLou melihat Guru Song memberi isyarat padanya dengan penuh semangat dan dia merasa bingung. Dia tak punya niat untuk menjadi seorang murid — dia tak punya waktu. Dia bisa belajar banyak dari Master Yan. Kenapa dia ingin belajar dari guru lain?
Seorang lelaki paruh baya di depan Guru Song tersenyum sambil berkata, “Salah seorang murid saya berhubungan dengan ‘Chushi’ ini. Dia pekerja keras. Dia juga sangat ulet. Dia seorang siswa yang baik.”
Lelaki berjanggut di sisi lain mengatakan, “Saya sudah menonton video mereka berdua. Restu juga sangat baik. Dan tampaknya dia lebih sesuai dengan gaya Master.”
Master Pembuat Meka? Tak heran pertanyaan terakhir begitu sinting.
Meskipun kagum, Luo XiaoLou berkata, “Saya tidak membutuhkannya.”
Pada saat yang sama, Luo XiaoLou juga mendengar nada dingin, “Tidak.” Dia memandang ke arah Restu, yang juga sedang memandang ke arahnya dengan mata tak percaya.
Para pembuat meka senior yang duduk di sebelah sana merasa ingin memuntahkan darah. Tampaknya mereka berdua berpikir menjadi murid Master begitu mudah! Itu peluang seumur hidup bagi orang lain, dan kedua bocah ini begitu terkutuk…
Guru Song hampir ingin mendekatinya, mencengkeram Luo XiaoLou dan mengguncangnya. Kesempatan yang begitu besar. Sebuah kesempatan yang bahkan dirinya tidak pernah memikirkannya! Aku mengharap Master memperkenalkan Luo XiaoLou pada seorang pembuat meka senior. Aku tak pernah mengira Master akan datang langsung sendiri!
Yang membuatnya lebih bersemangat adalah Luo XiaoLou telah menang. Mendapatkan tempat pertama! Tapi-tapi apa yang terjadi sekarang?
Lelaki tua itu menatap kedua anak muda di hadapannya. Mendadak, dia tertawa. “Penuh semangat. Aku sekarang bersedia memilih dua orang. Tapi beritahu aku, kenapa kalian tidak ingin?”
“Aku tak punya waktu,” Luo XiaoLou berkata dengan ragu-ragu.
“Aku tak ingin siapapun melihatku,” Bless menjawab dengan tenang.
“Kau boleh mengatur waktu sendiri. Sementara untuk pertemuannya, kita bertiga dapat bekerja sama dalam jejaring virtual dulu. Aku punya lab di sana. Kalian bisa datang ke sana saat tiba waktunya,” Orang tua itu menatap mereka berdua dengan mata membelalak.
Sial. Dua bajingan ini. Tipe yang membutuhkan disiplin! Tapi murid pertamanya sudah tak ada, dan dia belum punya yang baru. Sayang sekali. Baiklah, sebaiknya dia pilih saja mereka berdua. Orang tua itu tidak akan menjadi tandingan untuk seorang murid.
Pada akhirnya, Luo XiaoLou dan Restu tak bisa memikirkan perkataan lain untuk menolak. Mereka berdua setuju. Lagipula, jika tak ada kekhawatiran, kesempatan mendapatkan guru master masih sangat menyenangkan.
Luo XiaoLou menerima tombak yang dikirim oleh Restu keesokan harinya. Teksturnya adalah material Kelas 4, Emas Tersembunyi. Sangat keras tapi tidak seberat Baja Xuan. Luo XiaoLou merasa terkejut sekaligus senang.
Luo XiaoLou merasa khawatir tak dapat menyelesaikan perakitan meka sebelum ujian akhir karena tak punya banyak waktu. Setelah banyak menimbang, dia meminta Shen Yuan membantunya dalam proyek ini. Shen Yuan meluangkan dua sore dari waktunya untuk tujuan ini. Dengan menggunakan bagian-bagian meka yang sudah dipilih dengan cermat oleh Luo XiaoLou, mereka berdua merakit meka.
Mengundang Shen Yuan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Masalah mesin yang sudah membuat kepala Luo XiaoLou pening begitu lama, akhirnya terselesaikan. Shen Yuan membawa mesin rusak itu kembali ke markas besar Kane dan menemukan seseorang memperbaikinya untuk Luo XiaoLou. Seperti yang diduga oleh Luo XiaoLou, itu mesin Kelas 2 yang rusak.
Luo XiaoLou dan Shen Yuan memilih untuk membuat meka jenis manusia dan mengecatnya dengan warna abu-abu. Di punggungnya terpasang tombak sepanjang enam atau tujuh meter. Meskipun seorang murid, Shen Yuan sangat berpengalaman. Seminggu kemudian, meka raksasa sudah mekar sepenuhnya, berdiri tegak membisu di lab keluarga Tian Le, yang hampir tak seorang pun, kecuali Luo XiaoLou, datangi.
“Kak Shen, terima kasih banyak,” Luo XiaoLou tak tahu bagaimana cara berterima kasih yang baik pada Shen Yuan. Pertolongan ini mungkin tak ada artinya bagi Shen Yuan, tapi sangat langka bagi Luo XiaoLou.
Shen Yuan tersenyum tipis, “Begitu kau pasang senjata jarak jauh, meka ini akan selesai sepenuhnya. Langka sekali kau bisa menemukan material Kelas 3 di sini, terutama material untuk senjata. Meka ini bahkan lebih baik daripada meka Kelas 2 yang dijual di luaran. Kau sudah memikirkan namanya?”
Luo XiaoLou menggaruk kepalanya. Dia belum benar-benar memikirkan sebuah nama. Meskipun dengan pertolongan Shen Yuan, dia tak pernah menyangka akan memperoleh meka pertama begitu cepat. Sebuah meka pahlawan. Luo XiaoLou sampai pada keputusan, “Aku akan memanggilnya ‘Ksatria’.”
“Nama yang bagus,” Shen Yuan menghela napas dengan kagum. Nama yang juga merupakan restu dan pengharapan untuk meka itu dan lelaki yang akan menerbangkannya.
Setelah Shen Yuan pergi, Luo XiaoLou mengitari meka itu sendiri selama setengah hari. Akhirnya, terpikirkan olehnya, pemilik meka di masa depan ini harus datang untuk melihatnya.
Luo XiaoLou segera meninggalkan pesan untuk Yates, yang sedang bekerja paruh waktu di sekolah. Dia memintanya untuk datang langsung ke rumah Tian Le nanti.
Yates bukan hanya mengizinkannya meminjam mekanya yang berharga, tapi Luo XiaoLou juga berulang kali membuatnya bekerja sebagai buruh. Meskipun demikian Yates memperlihatkan toleransi besar untuk bagian-bagian meka besar yang harus dia bawa bolak-balik. Setelah meninggalkan pekerjaan paruh waktunya di perpustakaan, Yates meraih tas punggungnya dan mendatangi lab Tian Le.
Di sisi lain, sejak berpasangan dengan seorang pejuang meka yang juga seorang perempuan cantik, Tian Le mengubah kebiasaannya bermain gem di cangkang virtual. Ketika Yates tiba, dia sedang berbaring di mejanya. Perusahaannya sedang dalam proses mengembangkan produk baru.
Tian Le tidak tahu apa yang sedang dilakukan Luo XiaoLou beberapa hari ini, tapi hampir setiap kali dia datang, Luo XiaoLou di dalam lab. Karena penasaran, mereka berdua masuk bersama.
Begitu sampai di pintu, mereka tertegun melihat meka abu yang tinggi dan indah di dalam.
Yates menatap kosong, sambil bergumam, “Bagaimana mungkin?”
Meka di hadapannya terlihat persis seperti meka Kelas 3 yang diinginkannya. Dan terlebih lagi, bayangan ‘Menanti’ mendarah daging di dalamnya — dari sudut tertentu. Semuanya terlalu sempurna!
Masalahnya, bagaimana meka seperti ini… berakhir di sini?
“Hei, kapan kau menyelundupkan meka ke sini?” Tian Le terbata-bata. Tuhan. Dia selalu di luar sepanjang waktu. Bagaimana mungkin dia sama sekali tidak mengetahuinya?
Luo XiaoLou, yang sedang berputar-putar, berbalik pada kedua lelaki di pintu, “Ini bagian-bagian meka yang aku minta kau tumpuk jadi satu tempo hari. Bagaimana Yates? Aku sudah merakitnya khusus untukmu. Senang dengannya?”
Mulut mereka menganga semakin lebar. Mereka memandangi Luo XiaoLou dan meka itu dengan mata tak percaya. Hanya ada sedikit lulusan yang dapat merakit sebuah meka sederhana.
“Mustahil! Kau bersumpah sudah merakitnya?” Tian Le menelan keras. Sial. Ini mengesalkan. Hanya Luo XiaoLou! Mereka bahkan mendapatkan nilai yang sama!
Luo XiaoLou punya penyesalan. Apa pentingnya bertanya begitu jelas pada saat seperti ini!?
“Tentu saja aku tidak merakit semuanya sendirian. Ada para ahli yang membantu dan memberi saran. Sekarang meka ini tidak memiliki senjata jarak jauh dan tombol ruang. Kita bisa mendapatkan tombol ruang menggunakan salah satu dari dua meka rongsokan itu. Tapi aku khawatir, kau harus membeli senjatamu sendiri —”
Luo XiaoLou tidak mengatakan apapun lagi ketika Yates menerjang ke arahnya. Dia memeluknya dan memutar-mutarnya beberapa kali, lalu berteriak penuh suka cita, “Luo XiaoLou, senang sekali punya kau di sini! Aku begitu beruntung!”
Yates meninggalkan Luo XiaoLou kemudian melompat ke arah meka abu.
Meka yang begitu sempurna. ‘Menanti’ adalah nomor satu di matanya. Tapi meka ini nomor dua!
Yates jelas sekali soal ini dan ada persahabatan di dalam hal ini. Luo XiaoLou tak akan melakukannya setiap hari kalau bukan untuknya. Pekerjaan yang begitu berat merakit meka seperti itu dari tumpukan logam rongsokan. Dia tak dapat menghadapi mereka berdua lagi, emosi dalam hatinya bisa terlihat. Tapi, meka ini terlalu keren — Yates memandangi dengan terpesona pada meka di hadapannya.
“Namanya ‘Ksatria’.” Luo XiaoLou berbisik dari sampingnya.
“Tak ada nama yang lebih cocok lagi,” mereka berdua menjawab bersamaan.
Tian Le tertawa, “Kau anak baik. Menyelundupkan kejutan yang begitu besar untuk kita. Senjata, Yates, kau beli sendiri. Aku tak bisa membiarkan Luo XiaoLou satu-satunya yang bekerja keras. Aku akan mengirimkan satu tombol ruang meka baru.”
Yates tidak menolak semua bantuan dari kawan-kawannya lagi. Di masa depan, Yates memiliki banyak meka. Tapi hanya satu yang selalu menggantung dengan rantai perak kelabu di lehernya. Dia selalu membawanya bersamanya. Itu hal terbaik yang dapat diberikan kawannya di masa itu.
Tian Le merasa cemburu terhadap Luo XiaoLou setelah hari itu, tapi dia tidak menerimanya begitu saja. Tak seorang pun yang tahu, selain dirinya dan Yates, seberapa banyak yang telah dilakukan Luo XiaoLou untuk perakitan meka lebih daripada orang-orang lain. Mereka dapat mengetahui dari sedemikian banyaknya simpanan bagian meka di dalam lab.
Kemudian, mereka bertiga belum sempat memperlengkapi ‘Ksatria’nya Yates dengan senjata jarak jauh, ketika ujian akhir tiba.
Luo XiaoLou memandangi kartu laporan ketika nilai-nilainya diterima. Tak buruk. Semuanya lulus…
Yuan Xi merampas kertas di tangan Luo XiaoLou. Semua nilainya di atas sembilan puluh. Secara keseluruhan nilainya, luar biasa. Dan pengetahuan dasar, semuanya di atas batas lulus. Nilai keseluruhan, lulus.
Yuan Xi terkejut. Dengan nilai semacam ini, Luo XiaoLou jadi yang ketiga di Kelas 10. Apa itu artinya setidaknya separuh siswa Kelas 10 harus mengulang kelas?
Mereka sedang berjalan keluar ketika seorang gadis yang sedang memandangi mereka dari kejauhan berkata, “Mungkin dia menyesalinya. Kau sudah melampaui Yang Ke dengan menempati posisi pertama dalam Jurusan Perakitan Meka.”
Gadis lain di sampingnya, Ze Ya, setelah ditolak oleh Yuan Xi, belajar gila-gilaan. Ditambah Yang Ke selalu mengikuti Ling Xu banyak berlatih akhir-akhir ini, jadi dia akhirnya mendapatkan tahta tempat pertama.
Itu benar. Meskipun tak dapat mengatakan apa-apa di permukaan, dia harus membuat orang itu menyesalinya dengan tindakannya. Apa Yuan Xi menyesalinya? Tampaknya dia tidak memiliki waktu untuk menyesalinya!
Saat mereka sedang makan malam, Yuan Xi mempelajari alasan Luo XiaoLou memperoleh skor dasar yang bagus adalah hasil dari Yates yang terus membantunya. Wajahnya menjadi buruk setelah itu.
Dengan sengit dia menuduh, “Kau lelakiku dan kau pergi menemui orang lain saat kau punya masalah? Apa kau meragukan kemampuanku? Kau sebutkan saja, dari mengurus keluarga sampai membawamu ke tempat latihan, bahkan di tempat tidur, bagian mana dariku yang tidak membuatmu puas?”
“…Aku mengerti. Aku akan memintamu mengajariku ke depannya,” Luo XiaoLou menjawab dengan wajah memerah.
125 tanpa takut berbisik di sampingnya, sedikit keras, “Di tempat tidur…”
***
Penulis ingin mengatakan:
Dalam bab ini, Yuan Xi tidak muncul. Akan gila-gilaan di bab berikutnya. Hanya dia yang akan tersandung-sandung di seluruh tempat. Percaya padaku!
Sulo: Di sini untuk menawarkan dupa pada 125! Beristirahatlah dalam kepingan-kepingan!! (c.t.: dalam bahasa Inggris, permainan kata, rest in pieces)
