Mereka dalam masalah! Benak Luo XiaoLou menjadi kosong selama satu detik saat menyimpulkan seperti itu.
Kemudian dia berusaha menenangkan diri. Dia berhasil melewati celah dengan lampu daruratnya diangkat. Dia ingin melihat apakah Yates ada di dalam kokpit sekarang. Apa situasinya sekarang? Dan di mana Yuan Xi?
Setelah menggantungkan lampu darurat di dinding batu terdekat, Luo XiaoLou dengan cepat membuka kokpit Ksatria, hingga terlihat Yates sedang terkapar. Luo XiaoLou memeriksanya sebentar dan merasa lega ketika akhirnya melepas Yates. Yates hanya pingsan dan tak terlihat tanda-tanda terluka.
Saat Luo XiaoLou memeriksanya, Yates terbangun. Dengan sedikit gerakan kepalanya, wajah Yates segera mengeluarkan peluh dingin. Alisnya mengerut.
Luo XiaoLou mengingat Yates sebagai orang yang ceria dan kuat dengan urat syaraf begitu tebal sampai pada titik tangguh. Dia tidak akan pernah memperlihatkan ekspresi ini jika tidak merasa kesakitan. Pikiran Luo XiaoLou resah saat memberi Yates pil pertolongan pertama lalu berkata, “Jangan bergerak. Apa yang terjadi? Di mana Yuan Xi?”
Yates membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu. Luo XiaoLou harus mendekat untuk mendengarnya. “Yuan Xi. Di dalam sana. Kami bertemu binatang buas serangga…”
Luo XiaoLou telah dipenuhi ketakutan dan kecemasan sejak melihat Ksatria tergeletak di lantai. Cepat-cepat dia berkata pada Yates, “Tunggu sebentar, aku akan mencari Yuan Xi. Aku akan segera kembali.”
Luo XiaoLou cepat-cepat berdiri lalu lari ke dalam. Dia meninggalkan lampu darurat bersama Yates dan mengeluarkan lampu portabelnya. Karena lebih terang daripada lampu darurat, akan lebih mudah menemukan Yuan Xi.
Yates berjuang saat terkapar lagi dalam kokpit, berteriak sekeras mungkin, “Tidak, tidak, tidak! Jangan, jangan, jangan pergi! Terlalu berbahaya untukmu, bahkan Yuan Xi…” tapi suara Yates kalah telak oleh suara langkah kaki Luo XiaoLou yang terus berlari.
“Memang benar Yuan Xi ada di dalam sana, tapi tampaknya ada masalah.”
Luo XiaoLou menunggu dua detik lagi sebelum menyadari 125 tak punya kabar buruk lain untuknya. Sehingga, dia mempercepat langkahnya.
Luo XiaoLou tidak dan belum menyadari betapa bahayanya berlari masuk seperti itu. Dia lupa dirinya tidak akan mendapatkan bantuan apapun dari pejuang meka.
Entah ilusi atau bukan, Luo XiaoLou merasa bangkai-bangkai di tanah terlihat lebih besar. Setelah berlari lebih dari sepuluh meter, di depannya mendadak terbuka. Ruangannya meluas dan hampir empat atau lima kali lebih lebar. Luo XiaoLou menyadari dia sudah mencapai ujung gua.
Ketika menyorotkan lampu portabelnya ke sekeliling ruangan, Luo XiaoLou hampir berteriak terkejut. Dia melihat meka putih!
Luo XiaoLou tidak berteriak saat melihat meka putih dan akhirnya menjadi tenang. Kenapa Yuan Xi ada di atap gua? Pasti ada yang salah. Cahaya dari lampu portabel Luo XiaoLou perlahan turun ke seberangnya.
Mulut Luo XiaoLou menganga lebar ketika sudah dapat melihat dengan baik. Lampu portabel di tangannya mulai berguncang karena ketakutannya.
Makhluk itu tak lagi berbentuk serangga atau binatang buas. Makhluk itu diselubungi cangkang hitam dan berdiri setinggi dua puluh meter. Tentakel-tentakel dan kaki-kakinya yang menjulur dari cangkang begitu besar. Yang lebih menyeramkan adalah semuanya membentang ke segala arah di seluruh lantai gua, membentuk lapisan demi lapisan, seolah seluruh gua telah menjadi bagian dari makhluk itu.
Sebelum Luo XiaoLou masuk, Yuan Xi dan makhluk itu sudah saling mengawasi dalam waktu yang lama. Satu manusia dan satu binatang buas tahu saat pertarungan dimulai lagi, akan berakhir dengan kematian. Saat itulah Luo XiaoLou merangsek masuk. Si makhluk dan Yuan Xi sama-sama melihatnya.
Luo XiaoLou merasakan sapuan angin di wajahnya. Meskipun tak dapat melihat apa-apa, sudah pasti si binatang buas serangga itu menyerangnya! Luo XiaoLou berbalik melarikan diri tapi jalan keluarnya sudah hilang. Hanya ada tentakel hitam yang bergeliat-geliut menghalangi lubang.
“Makhluk ini mutasi tingkat 7,” seru 125 ke telinga Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou berbalik ketakutan. Barulah dia menyadari meka putih itu, hampir bersamaan, sudah berdiri di depannya. Dua meriam partikel mengenai tentakel yang menghalangi lubang, dan pedang hitam Yuan Xi menangkis cakar yang menerjang Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou menangis. Tentakelnya disematkan pada lubang oleh Yuan Xi tapi dia masih belum bisa keluar. Gua itu bergema dengan suara keras lain dan kebuntuan antara Yuan Xi dan binatang itu sudah berakhir.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tapi kali ini, jelas Yuan Xi berada dalam posisi pasif. Yuan Xi jauh lebih kecil dari serangga itu. Sebelumnya, dia bisa menggunakan kecepatan tinggi untuk bertarung dengan binatang buas serangga itu. Dia hampir tak bisa bertahan, meskipun itu perjuangan.
Namun, setelah Luo XiaoLou masuk, meka Yuan Xi tak pernah bergerak, tetap berdiri di depan Luo XiaoLou. Sekarang dia menjadi sasaran tak bergerak yang diserang dengan ganas oleh makhluk itu. Tentakel-tentakel yang merajalela dan cakar-cakar yang tajam dan menyeramkan menyerbu meka.
Terdengar suara berciut dan akhirnya goresan-goresan dangkal muncul di meka putih itu. Tentakel-tentakel itu hampir menyelubungi seluruh permukaan meka. Pedang di tangan Langit Berawan tidak melambat sehingga sejumlah besar tentakel berjatuhan di hadapan Luo XiaoLou. Serangga sialan ini menyerang Luo XiaoLou untuk menarik perhatian Yuan Xi, dan perlahan-lahan mengonsumsi energi Yuan Xi.
Oh, Tuhanku. Jahanam ini. Yuan Xi akan terperangkap kalau terus begini. Dia akan mati!
Ketika Luo XiaoLou menyadari tentakel-tentakel itu akan menimpa mereka, dia menjadi resah. Dia mengguncang 125 sambil berteriak, “Kita tak bisa terus seperti ini. Bukankah kau bilang binatang-binatang buas tidak akan berani menyakitiku? Apa yang terjadi sekarang?”
“Kalau mutasi tingkat 7, hanya saat kau melepaskan kekuatan penuh binatang buas eksotik barulah dapat menghentikannya. Tapi sekarang apa kau berani? Sebelumnya melepasnya, kau dan Yuan Xi melawan binatang buas. Setelah melepasnya, Yuan Xi yang akan menghadapimu,” kata 125 perlahan. Meskipun dia ingin sekali melihat kisah cinta yang sadis — dia memandang penuh curiga pada Yuan Xi, yang menjaga Luo XiaoLou di depan. Sekali lagi, dia memikirkan sumpah Yuan Xi yang jauh lebih dapat dipercaya daripada sumpah Luo XiaoLou.
“Tapi aku harus melakukan sesuatu! Aku tak ingin melihat Yuan Xi bertindak sendirian lagi,” kata Luo XiaoLou, keras dan penuh keputusasaan. Tentu saja, dia tak yakin apakah dirinya manusia atau binatang buas saat ini.
Satu-satunya keyakinannya sekarang adalah… Dia tak ingin lelaki di hadapannya mati. Sama sekali. Meskipun dia sudah memaksanya menandatangani kontrak itu; meskipun dia selalu memerintah-merintahnya seperti raja, dan menimpakan kesalahan padanya untuk hobi kue mangkuk kecilnya… Pada saat ini, Luo XiaoLou menemukan yang dapat dipikirkannya hanyalah Yuan Xi membawanya ke Jurusan Meka untuk mengajarinya cara berlatih, mencium setelah saling membantu, dan pengakuan dengan wajah merona Yuan Xi di hari ulang tahunnya.
Dia tak pernah mengira akan mengingat semuanya begitu jelas. Mungkin karena itu dia menjadi orang yang pemalu dan optimis membabi-buta.
Bibir Luo XiaoLou gemetar. Dia tidak ingin Yuan Xi menyerangnya tapi juga tidak ingin Yuan Xi terluka di sini…
“Hei! Apa yang kau lakukan?! Ayolah, ayolah. Aku punya ide. Tenggorokan adalah bagian paling rentan dari binatang buas. Aku akan menandai tenggorokannya sebentar. Kau kerahkan Sumber Kesadaranmu lalu hantam sekeras mungkin, seperti ketika kau bersama Cyril,” teriak 125 secara mendadak.
Luo XiaoLou berusaha sekuat tenaga menarik lagi kekuatan Sumber Kesadaran yang hendak dipancarkannya. Tanpa disadari dia berusaha menemukan perasaannya saat dia berubah. Untungnya, 125 menghentikannya pada waktunya.
“Kalau begitu, lakukan.” Luo XiaoLou hampir menggelosor ke lantai.
Pada saat ini, setelah menerima pukulan keras dari makhluk itu, Langit Berawan Yuan Xi bergerak mundur setengah meter. Dia semakin mendekat pada Luo XiaoLou.
“Dengarkan aku. Saat kau melancarkan Sumber Kesadaran… Jangan biarkan menembus meka Yuan Xi. Aku akan langsung menunjukkannya padamu,” kata 125 cepat-cepat.
Luo XiaoLou memejamkan matanya.
Seutas giok merentang dari dadanya, melewati meka Yuan Xi kemudian berhenti di sisi binatang buas serangga dalam kegelapan.
Makhluk itu menghantam Yuan Xi dengan cakar dan tentakelnya. Ketika makhuk itu melihat Yuan Xi hendak menyelamatkan Luo XiaoLou, dia tahu akan menang. Mereka berdua akan menjadi makanannya — terutama manusia yang sudah melukainya begitu parah. Dia akan mencernanya perlahan-lahan.
Namun, mendadak makhluk itu merasakan hawa dingin yang menusuk di tubuhnya. Dia tahu sedang dalam bahaya besar sehingga memperlambat serangannya.
Luo XiaoLou hampir kehabisan napas. Dia berusaha sekuat tenaga memampatkan kekuatan Sumber Kesadarannya. Pengurasan Sumber Kesadaran yang baru dipulihkannya membuatnya merasa pening dan dia hampir tak dapat berdiri.
Pada akhirnya, Luo XiaoLou mendorong Sumber Kesadarannya, yang dimampatkan sampai menjadi sebutir manik berdiameter kurang dari dua sentimeter, menelusuri garis hijau yang sudah diciptakan 125. Maniknya lebih kecil dari yang digunakan untuk menyelamatkan Cyril, dan juga lebih terang! Kalau ada orang di luar sana yang dapat merasakan kekuatan spiritual, mereka akan kagum. Presisi pengendaliannya dan tingkat kepadatannya mengagumkan.
Kekuatan Sumber Kesadaran Luo XiaoLou baru menerobos sampai tingkat menengah dalam kurang dari satu detik dan dia dapat mengendalikan Sumber Kesadarannya meninggalkan tubuhnya untuk melewati Yuan Xi. 125 belum pernah mengajari hal itu pada Luo XiaoLou.
Makhluk serangga itu bergerak beberapa langkah ke samping dengan risau. Tapi sensasi dingin itu mengejarnya seperti bayangan. Kemudian dia membeku ketika mendadak dihantam rasa sakit luar biasa sehingga rasanya ingin berguling-guling di tanah. Namun, luka fatal itu tampaknya menguasai urat syarafnya sehingga bahkan dia tak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.
Ini… Manusia-manusia lemah sialan ini! Bahkan dalam kematian, dia akan membawa guanya bersamanya!
“Tiga puluh detik. Semoga, Yuan Xi akan membunuhnya,” akhirnya 125 berbicara.
Luo XiaoLou sekali lagi terjatuh di tanah. Pengurasan Sumber Kesadarannya terlalu menyakitkan. Sakit kepalanya begitu buruk sehingga dia merasa ingin pingsan.
Dalam kokpit, Yuan Xi menggeretakkan gigi. Dia memutuskan untuk menggunakan sepuluh Pistol Partikel Super yang terakhir karena baik dirinya maupun Luo XiaoLou tak dapat keluar dari sini. Saat makhluk di seberang memperlihatkan kelemahannya, pedang hitam Yuan Xi menebas bebas dari belenggunya. Sesosok bayangan putih membumbung ke atas. Dengan cepat dan anggun, dia mengelilingi binatang buas itu.
Kemudian mendadak dia muncul di hadapan Luo XiaoLou. Begitu cepatnya sehingga Luo XiaoLou mengira Langit Berawan memiliki kecakapan tak lazim, seperti gerakan seketika.
Lebih cepat dari langkah avec… Yuan Xi bahkan lebih kuat dari sebelumnya…
Meka besar itu turun melindungi Luo XiaoLou. Terdengar suara menghancurkan bumi dari belakang, kemudian suara bergedebuk sesuatu yang berat terjatuh.
Yuan Xi membuka kokpitnya dan segera melompat keluar. Melihat ketangkasannya, Yuan Xi pasti tidak mengalami cedera seperti Yates.
Yuan Xi menarik Luo XiaoLou dari tanah, memeluknya erat dan kemudian — mengendusnya keras. Dia bahkan mulai menggigiti Luo XiaoLou. Dari leher ke telinganya… ke bibirnya…
Oh, Tuhanku. Ini lebih dari cukup untuk kucing yang merajuk. Tapi setelah menghadapi kesulitan bersama, Luo XiaoLou merasa kesulitan untuk mendorong orang yang menciuminya ini.
Ketika Luo XiaoLou menduga dirinya mulai kehabisan napas, Yuan Xi akhirnya melepasnya. Dalam sisa cahaya tubuhnya, mata Yuan Xi bersinar. Dia memandang Luo XiaoLou dengan bangga, katanya, “Apa kau ketakutan setengah mati? Kau cukup bodoh untuk datang ke sini sendirian. Kau lihat… aku menyelamatkanmu lagi. Aku tak bisa berbuat apa-apa soal ini. Kau hanya duri dalam daging. Kau bahkan tak mampu mempertahankan diri.”
Pada saat ini, Yuan Xi menyimpulkan, “Jadi… ini pilihan paling bijak. Segala pikiran memutuskan kontrak, singkirkan semuanya. Kau begitu bodoh sehingga hanya aku satu-satunya yang bersedia dan mampu melindungimu.”
Diiringi pandangan Luo XiaoLou yang tak terlihat — kekuatan spiritualnya dilemahkan. Gerakannya lamban dan sulit — dan dia merasa ada sesuatu yang tak wajar soal Yuan Xi yang masih memeluknya erat.
Luo XiaoLou tersenyum… Yuan Xi mungkin tidak akan pernah tahu seseorang selemah dirinya sebenarnya telah menyelamatkan hidupnya. “Maafkan aku. Untuk menyelamatkan hidupku, tak akan habis-habisnya aku berterima kasih.”
Mata Yuan Xi berbinar dan telinganya memerah dengan cepat. Dia tak dapat menahan diri menjilati bibir Luo XiaoLou lagi, tak terkekang. “Kalau kau bersikeras mendedikasikan hidupmu padaku, aku akan memikirkannya.”
Si kucing Yuan Xi yang selalu egois masih belum merasa puas. Keluarga macam apa yang membesarkan Yuan Xi semacam ini? Luo XiaoLou menghela napas.
Luo XiaoLou tak memperhatikan perkataan yang keluar dari mulut Yuan Xi. Yuan Xi ragu-ragu, bergumam rendah dua kali, kemudian berbisik, “Kalau kau mau, aku bisa… aku bisa membawamu pulang untuk bertemu mereka.”
Dia sedikit penurut sebelumnya……
“…Oke. Kalau ada kesempatan,” kata Luo XiaoLou dengan ramah pada penyelamatnya. Sebenarnya, dia benar-benar menantikannya.
Saat suasana di antara mereka berdua menjadi semakin baik… 125 mengerang di telinga Luo XiaoLou, “Kalian ini sudah cukup belum? A-ayo lihat hadiah setelah membunuh bos terakhir, ya?”
Luo XiaoLou mendongkkan kepalanya untuk memandang ke belakang Yuan Xi. Tak ada monster yang tersisa dan tanpa disadari dia bergidik melihat pemandangan gua yang dipenuhi potongan bangkai. Yuan Xi mengambil kesempatan untuk memeluknya lebih erat.
“Ada apa?” Yuan Xi menanyai budak kecilnya yang lemas dalam pelukannya. Yuan Xi pikir dia akan menjadi seperti ayahnya — terutama jika dia terus memanjakan istrinya.
125 berseru, “Ayolah, aku akan mendapatkannya. Ada Batu Mengapung di sebelah kolam! Kaulah yang tak akan membunuh monster untukku mendapatkan Batu Mengapung! Itu milikku, milikku!”
Hei, hei, hei, hei. Apa kau yakin tak apa-apa? Aku pikir kau tak berani berbicara di depan Yuan Xi. Memalukan sekali kau berubah menjadi kecerdasan buatan yang jelek hanya demi sebongkah batu!
Luo XiaoLou tidak melihat batu itu tapi Yuan Xi menyadari arah pandangan Luo XiaoLou. Dia memandu Luo XiaoLou ke dalam. Saat cahayanya menjangkau, dasar gua terlihat. Di dalam, tempat binatang buas serangga itu berdiri, terdapat kolam kecil, dan beberapa bongkah batu mengapung dengan janggal di kolam.
Yuan Xi memungut satu. Dia merenung sambil memperhatikan batu itu, “Ini material canggih. Aku pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya.”
Ketika Yuan Xi menengadah lagi, Luo XiaoLou hanya dapat menghadapinya dengan canggung. Genangan itu sekarang kosong dan Luo XiaoLou mengalami kesulitan memikirkan bagaimana menjelaskan siapa yang telah melakukannya.
“Euh… Kau mau? Ini.” Yuan Xi menyerahkan batu apung itu pada Luo XiaoLou. Tapi ketika menaruhnya di dalam sakunya sendiri, kening Luo XiaoLou melonjak.
Si brengsek ini! Bagaimana kalau Yuan Xi menanyakan soal batu mengapung itu suatu hari nanti? Apa dia memakan semuanya?
Saat itu, Luo XiaoLou tersandung. Dia memandang ke bawah dan melihat beberapa batu yang bundar dan besar dengan permukaan yang halus. Warna batunya juga berbeda.
“Itu Batu Kantung,” kata 125, sambil menelan.
Luo XiaoLou segera memunguti batu itu kemudian menyerahkannya pada Yuan Xi. “Simpan olehmu untuk saat ini. Kalau nanti dibutuhkan, aku akan memintanya padamu lagi.” Luo XiaoLou tahu soal Batu Kantung. Itu batu permata yang langka dan mungkin tidak kurang nilainya dari Batu Mengapung. Batu itu terbuat dari bijih-bijih bermutu tinggi, berlian mahal — meskipun bukan material berkelas, nilainya masih sama.
Jika Luo XiaoLou menyimpannya, akan diambil oleh 125.
Yuan Xi dengan tak acuh menaruh Batu-batu Kantung di dalam tombol ruang Langit Berawan.
Setelah beberapa saat, Luo XiaoLou berkata, “Aku akan membantumu memperbaiki Langit Berawan.”
Yuan Xi tersenyum. Senyuman cerah dan sederhana itu yang membuat jantung Luo XiaoLou melonjak. “Kau masih punya waktu hampir satu bulan.” Hmm. Luo XiaoLou akan tinggal bersamanya sampai sekolah dimulai. Mereka bisa melakukan banyak hal…
“Omong-omong, kita sudah melupakan Yates yang masih terluka berat, Dia masih menunggu kita di luar,” kata Luo XiaoLou dengan nada bersalah, diiringi pandangan yang tak asing dari Yuan Xi.
“Kita akan segera pulang.” Hati Yuan Xi semakin ceria dan suasana hatinya menjadi semakin cerah memikirkan bola lampu super itu akan segera pergi.
Mereka berdua berjalan keluar bersama.
Saat mereka berjalan, genangan itu berkilat kemudian menjadi cermin yang memperlihatkan punggung mereka.
“Dia benar-benar membunuh Raja Serangga. Terlalu kuat.”
“Yah. Aku tidak mengira dia sekuat itu. Tampaknya kita harus mencari cara untuk mendapatkannya sendiri. Yang lainnya akan mencari cara untuk membunuhnya.”
“Ramalan itu mengatakan, dia adalah orang yang akan mengubah takdir kita. Dan orang-orang di sekitarnya akan menjadi orang-orag yang memandunya untuk membuat keputusan yang penting ini. Orang-orang ini yang akan paling berpengaruh atasnya.”
“Tak ada lagi yang dapat kita lakukan soal itu. Kita harus menyampaikan informasi pada mereka. Begitu mereka meninggalkan gua, lakukan segera.”
