NSFW sedikit aksi seksual!
Luo XiaoLou menatap khawatir pada Yuan Xi, yang telah duduk di dalam bak dengan posisi yang sama selama setidaknya sepuluh menit sekarang. Duduk di situ tanpa ekspresi dan tak bergerak, terlihat marah sampai tingkat tertentu.
Apa yang membuatnya marah? Memang benar, diterima oleh Master Yan merupakan urusan yang besar, tapi dia tak tahu sebelumnya. Terlebih lagi, dia dan Yuan Xi tidak saling meminta untuk melaorkan segalanya pada yang lain – yah, oke, Yuan Xi memang punya kebiasaan melaporkan apa-apa pada Luo XiaoLou sebelumnya, seperti pergi keluar, pulang terlambat, klub mana yang akan dipilihnya untuk berlatih, dan seterusnya.
Tapi hal-hal kecil ini, siapa yang ingin tahu! Apa dia berani memberitahukan padanya keluarga seperti apa yang melahirkan pejuang SSS? Atau apa statusnya? Atau di mana rumahnya? Atau berapa banyak orang dalam keluarganya dan yang lainnya? – ehem, dia pastinya tidak bermaksud menyelidiki rumah tangannya!
Luo XiaoLou berusaha menarik pikirannya kembali dari arah berjalannya sekarang, dan memusatkan perhatian pada merugikan bagi mereka berdua mengalami perang dingin karena persoalan remeh seperti itu. Luo XiaoLou memutuskan untuk menawarkan cabang zaitun demi kehidupan bersama yang baik dan tenang – dia benar-benar tidak berani mengandalkan Yuan Xi.
Dengan pikiran seperti itu, Luo XiaoLou terbatuk ringan, berusaha mengalihkan pandangan dari tubuh telanjang Yuan Xi, memilih handuk penggosok di samping bak mandi sebagai tambahan niat baik, lalu berkata dengan sikap yang hangat dan ramah, “Boleh aku membantumu?”
Yuan Xi, seolah mendadak terbangun dari berpikir keras, memandangi Luo XiaoLou dengan sengit. Setelah memandangi Luo XiaoLou dari atas ke bawah, menghentikan pandangannya di celana Luo XiaoLou. Tapi kemudian mengabaikannya dengan wajah dingin, tapi tidak mandi sendiri juga.
Luo XiaoLou merasa Yuan Xi lah yang posisinya kurang baik karena dia berpakaian lengkap dan rapi, sehingga bersikap tenang. Setelah bergulat sesaat, Luo XiaoLou mendekat lagi lalu duduk di samping bak mandi dan menaruh tangannya di pundak Yuan Xi.
Yuan Xi menegang, kemudian mengguncangkannya hingga tangan Luo XiaoLou terlepas dan bahkan berbalik memunggungi.
Bibir Luo XiaoLou berkedut. Dia benar-benar masih marah. Setelah bimbang sejenak, Luo XiaoLou merapatkan gigi lalu memeluk Yuan Xi dari belakang.
Yuan Xi bergerak, tapi sangat sedikit tenaganya, dan tidak mengguncangnya supaya terlepas.
Hanya saja – mari kita bujuk si kucing marah ini…
Luo XiaoLou memeluk Yuan Xi dari belakang sambil berbisik, “Aku tidak mengerti apa yang membuatmu marah, tapi aku tak menyembunyikan apa-apa darimu. Soal jarak yang kau bicarakan, menurutku tak ada jarak sama sekali di antara kita. Kau orang paling dekat denganku.”
Makan bersama, hidup bersama, tidur di tempat yang sama di malam hari, saling mengetahui hampir segalanya tentang yang lainnya – di mana jaraknya?
Meskipun ini untuk menghibur Yuan Xi, Luo XiaoLou menyadari dirinya sebenarnya mengucapkan kata-kata berdaging itu tanpa tekanan psikologis apapun, yang artinya dia benar-benar mengucapkannya sesuai dengan perasaan hatinya.
Berpikir demikian, Luo XiaoLou sendiri tertegun. Perasaannya untuk Yuan Xi ternyata jauh lebih dalam dari yang dibayangkannya. Kalau begitu, bukankah akan jadi terlalu pahit bagi Yuan Xi untuk meninggalkannya dan baginya menjadi pembuat meka sendiran, seperti yang dibayangkannya semula.
Tak menduga Luo XiaoLou akan mengatakan hal seperti itu, telinga Yuan Xi memerah. Dia menoleh, masih dengan kemarahan di matanya, mempertanyakan, “Kalau begitu kenapa hanya aku yang tidak mengetahui fakta kau murid Master Yan? Dan kau berani bicara denganku soal jarak. Apa yang pernah aku sembunyikan darimu?”
“Itu persoalan Master Yan, aku juga baru mengetahuinya. Meskipun aku sudah bekerja sebagai asisten untuk Master Yan, dia tak mengatakan apapun soal mengambilku sebagai murid. Hari ini, akulah yang paling terkejut ketika dia tiba-tiba mengatakannya, oke? Dan kau sudah tahu aku bekerja di bawah Master Yan. Orang tua yang kau selamatkan terakhir kali itu Master Yan,” Luo XiaoLou berusaha menjelaskan.
Yuan Xi memicingkan mata sambil berpikir sesaat, mungkin berusaha mengingatnya, sebelum wajah sedingin esnya perlahan mulai mencair. Setelah hening sejenak, dia berkata, “Aku tak perlu tahu soal-soal seperti itu, tapi status sebagai muridnya itu berbeda. Kalau aku tidak tahu sebelumnya, aku tidak akan tahu jika terjadi sesuatu padamu suatu hari nanti.”
Luo XiaoLou terperangah soal ini yang dipedulikan Yuan Xi. Hatinya membuncah dengan emosi yang tak bisa dijelaskan. Dia bahkan tidak merasa canggung memeluk Yuan Xi dari belakang. Kemudian, Luo XiaoLou dipenuhi emosi saat meyakinkannya, “Aku akan memberitahumu sebelumnya kalau ada hal-hal seperti ini lagi di masa depan.”
Pda saat ini, hati Luo XiaoLou mendadak tergerak saat dia menggosok pundak Yuan Xi dan berkata dengan tentatif, “Dan juga, soal binatang buas eksotik…”
Tubuh Yuan Xi, yang sudah melunak, mendadak menegang lagi, dan dengan wajah dingin yang ganjil dan aura membunuh, dia bersumpah dengan lirih, “Aku akan membunuh semua monster itu dengan tanganku sendiri, sampai yang terakhir.” Ketenangan itu bahkan lebih menakutkan daripada aura membunuh Yuan Xi.
Luo XiaoLou gemetar, handuk di tangannya terjatuh ke dalam bak. Dia memungutnya lagi, berpura-pura tak ada yang terjadi sambil terus membasuh Yuan Xi, hanya tangannya sedikit gemetar, tak terkendali. Setelah beberapa saat, Luo XiaoLou mengekang rasa takutnya dan bertanya dengan kering, “Untuk berjaga-jaga saja, kalau binatang buas eksotik itu baik, kau masih akan…”
Yuan Xi tersenyum menyeringai memotong perkataan Luo XiaoLou, “Jangan naif, mereka seharusnya tidak ada sama sekali. Kau hanya mengatakannya karena tak pernah melihat keganaasan mereka. Ketetapan Federasi mungkin atau mungkin juga tidak punya kecacatan atau celah, tapi mutlak benar tentang satu hal, yaitu untuk dengan tegas memusnahkan semua binatang buas eksotik.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Setelah berkata demikian, Yuan Xi menyadari Luo XiaoLou gemetar sehingga dia mengernyit. Dia mengusap wajah dengan tangannya untuk mengendalikan emosinya sebelum menghiburnya, “Jangan khawatir, aku sudah bersumpah untuk membunuh semua binatang buas eksotik.”
Aku – Aku tidak merasa begitu yakin! Dan, satu-satunya binatang buas eksotik yang aku tahu sama sekali tidak ganas, diriku sendiri! Dibanding denganmu, jelas aku jauh lebih ganas! Luo XiaoLou meraung dalam hati. Pikiran dalam benaknya untuk mengungkap identitasnya karena emosinya dan kehangatan segera menguap.
Tentunya lebih baik untuk mati sendirian sebagai pembuat meka mulai dari sekarang. Tak mungkin dirinya dan Yuan Xi akan memiliki masa depan yang cerah! Dia pasti sudah terpengaruh oleh drama darah anjingnya 125!
Luo XiaoLou, yang sedang muntah darah di dalam gelap, tanpa sadar meningkatkan intensitasnya menggosok Yuan Xi. Merasakan gerakan Luo XiaoLou, Yuan Xi menarik emosinya yang dingin dan tegang, mengendurkan tangannya yang terkepal, melirik sedikit ke arah Luo XiaoLou di belakangnya.
Dia baru saja menegaskan bahwa dirinya sudah mengerti, tapi Luo XiaoLou masih berusaha mendekat. Yah, kalau dia begitu menginginkannya…
Wajah Yuan Xi memerah. Dia mencuri pandang pada Luo XiaoLou kemudian berbisik, “Kemarilah.”
Tangan Luo XiaoLou berhenti, lalu dia menatap Yuan Xi, tak begitu mengerti. Dia masih harus membaca lagi beberapa bahan dan tidak akan mandi sekarang.
Yuan Xi menunggu beberapa detik, kemudian tak sabar lagi berbalik, dan dengan sedikit tarikan, Luo XiaoLou terjatuh ke dalam bak mandi.
“Barusan kau begitu agresif, sekarang kau bertingkah segan? Yah, karena kau tak bisa menunggu, aku akan membantumu mau tak mau.”
“… Tidak, hei-“
“…Tidak, pelan-pelan… Aku tak bisa melakukannya lagi…” Luo XiaoLou mendesah dengan suara lemah, hampir menangis.
Yuan Xi tercekat dan merespon tangisan Luo XiaoLou dengan sodokan lebih keras. Tubuh Luo XiaoLou sudah dipenuhi bekas-bekas gigitan tapi tangan Yuan Xi masih bergerak menggerayangi sekujur tubuhnya dengan ganas.
“Pergi… setidaknya ke tempat tidur….” Luo XiaoLou mendesak lemah saat akhirnya kembali pada kesadarannya.
“Di sini juga bagus. Aku sudah melakukan penelitian dan ada bagian kamar mandi khusus dalam pengajaran,” tegas Yuan Xi dengan dominan, sementara gairahnya mulai bergolak lagi.
Sambil mendorong tubuh Luo XiaoLou ke bawah lagi ketika dia berusaha bangun, Yuan Xi berkata dengan jengkel, “Hei, jangan terus bergerak! Lupakan saja, kalau kau begitu ingin mengambil inisiatif, kali ini kau yang bergerak dan jangan berhenti sampai selesai.”
“Bagaimana mungkin aku punya -” Suara Luo XiaoLou dibungkam saat dicium oleh Yuan Xi.
Terdengar desahan dan erangan gairah yang membara dari waktu ke waktu dalam kamar mandi yang hangat. Soal hukum dan hukuman rumah tangga Yuan Xi untuk budak mudanya, sudah sepenuhnya terlupakan oleh sang tuan.
Akhirnya, Luo XiaoLou dibopong ke tempat tidur oleh Yuan Xi. Tak akan ada lagi perang dingin, tapi ini benar-benar kerugian besar, Luo XiaoLou berpikir dengan frustrasi.
“Tak bisa membaca ulang hari ini, dan aku tidak masuk internet untuk menyelesaikan masalah,” kata Luo XiaoLou.
Yuan Xi bersandar di tempat tidur dengan puas, melirik ke arah Luo XiaoLou, kemudian menggerutu dan mengeluh, “Bagaimana mungkin aku ketinggalan latihan malam ini kalau kau tak menangis dan terus memanjakan aku.”
“……” Kalau begitu jangan terus mempraktikkan posisi #108 itu, oke!
Setelah memejamkan mata sejenak, benak kosong Luo XiaoLou akhirnya teringat sesuatu. Dia berjuang untuk membuka matanya lagi. Sambil memandang ke arah Yuan Xi, di dekatnya, dia berkata, “Omong-omong, aku mengajukan untuk menjadi pembuat mekamu tadi.”
Yuan Xi menatapnya seolah memang sudah seharusnya begitu sambil berpikir, Dengan siapa lagi kau akan jadi pembuat meka?
Sambil berpikir demikian, mata Yuan Xi menjadi lebih cerah. Dia memasang senyuman yang menurutnya ramah, sambil berkata dengan lunak, “Aku pikir kau terus mengatakan aku tidak menghargaimu tapi aku menghargaimu. Itu sudah benar. Kau bisa memilih mitra persetujuan afiliasi timbal balik yang ideal sendiri, tak jadi masalah. Kau boleh memilih siapapun. Pikirkan siapa dan beritahu aku.”
Bulu-bulu Luo XiaoLou berdiri tegak mendengar suara yang dilunakkan dengan sengaja itu… Hei, munafik sekali! Dia bertaruh kalau mengatakan nama orang lain sekarang, Yuan Xi akan segera meledak.
Dia hampir dapat membayangkan apa yang dikatakan Yuan Xi: Sial! Berani-beraninya kau memilih orang lain di belakangku?!
Luo XiaoLou berkata dengan kulit kepala menggelenyar, “Itu – Aku rasa kita sudah cocok…”
“Iya? Aku senang kau akhirnya sadar diri. Meskipun kau murid Master Yan, kalau kau tidak punya bakat sejati, tak seorang pun akan menginginkanmu kecuali aku,” kata Yuan Xi dengan sombong.
Luo XiaoLou tak lagi punya kekuatan untuk berdebat dengannya, lalu memejamkan matanya. Sejenak kemudian, dia sudah tertidur.
Yuan Xi menoleh ke samping melalui pundaknya, lalu menarik Luo XiaoLou ke arahnya dan memeluknya erat-erat.
Keesokan paginya, Luo XiaoLou dan Yuan Xi menuju ke bangunan administrasi. Mereka merasa letih, meskipun meskipun jejak-jejak perawatan pagi ini sudah menghilang semua, memanjakan memang terlalu melelahkan.
Jika ingatan instruktur itu benar, tak lama sebelumnya, para pimpinan sekolah senior telah mendiskusikan bagaimana cara mengubah pemikiran Yuan Xi, dan membuatnya memilih pembuat meka lain.
Karena inilah, karena sekolah terlalu menghargai para siswa Jurusan Meka. Mereka bahkan membuat serangkaian rencana untuk meyakinkan Yuan Xi. Tapi sekarang Luo XiaoLou telah menjadi murid Master Yan, apa sekolah masih tetap akan campur tangan?
Kepala instruktur itu berkeringat. Dia cepat-cepat berkata pada Yuan Xi, yang sedang memandanginya, “Tolong tunggu sebentar, saya akan membawa mikrocip peraturan kepemilikan timbal balik sekarang.”
Setelah masuk ke ruang yang lebih dalam, instruktur itu segera menghubungi komunikator kepala akademi langsung.
Setelah mendengar laporan instruktur, kepala akademi, yang telah diganggu pagi-pagi sekali, menghela napas sejenak kemudian berkata, “Jangan khawatirkan mereka. Biarkan mereka berdua menandatangani persetujuan afiliasinya.”
Barulah kemudian instruktur itu menenangkan pikirannya, menyesuaikan ekspresinya, berjalan keluar, lalu menyodorkan mikrocip perak pada Yuan Xi yang sedang menunggu dengan tak sabar.
Setelah mendapatkan mikrocip, Yuan Xi menghubungkannya dengan komunikatornya, menaruh sidik jarinya, dan setelah mikrocip memancarkan cahaya berpendar yang samar, dia melepas mikrocip itu lalu menyerahkannya pada Luo XiaoLou, yang menandatangani persetujuan itu dengan Yuan Xi seolah itu hukum.
Mulai sekarang, mereka sudah terafiliasi secara legal sebagai pasangan pejuang meka dan pembuat meka.
Hampir seluruh sekolah terkejut ketika pasangan pertama pejuang meka dan pembuat meka tersiar kabarnya.
Pejuang meka dan pembuat meka yang telah secara resmi menandatangani Persetujuan Timbal Balik bukannya tak dapat menceraikannya, tapi hanya dapat melakukannya dengan persetujuan kedua belah pihak. Dan juga, jika salah satu pihak memaksa menceraikannya, Persetujuan Timbal Balik secara otomatis akan memberi hukuman yang akan mempengaruhi tingkat genetik mereka.
Salah seorang dengan paksa membatalkan persetujuan tiga kali akan menjatuhkan tingkat genetik mereka satu tingkat, yang tak bisa diterima semua orang.
Luo ShaoJun membaca pesan di dalam komunikatornya, sambil mengernyit pada Luo ShaoTian di belakangnya, lalu berkata, “Terlambat selangkah, aku tak mengira Yuan Xi menyetujui ajuan Luo XiaoLou begitu cepat. Aku harus mengatakan kita semua sudah memandang rendah padanya. Orang ini benar-benar sangat pandai.”
Luo ShaoTian memandang keluar jendela tanpa berkata apa-apa, hanya terlintas sedikit penyesalan di matanya.
Luo ShaoJun memandang tenang pada Luo ShaoTian sambil berkata perlahan, “Aku tahu kau pasti tidak setuju membiarkan Luo XiaoLou menghentikan persetujuan dengan paksa, jadi akan lebih mudah memprovokasi Yuan Xi juga. Rencana yang aku buat sudah membuatmu merasa tak nyaman, tapi ShaoTian, aku harap kau mengerti, aku hanya berusaha membantu Ibu dan keluarga Luo sebisa mungkin, jika kondisinya memperkenankan. ”
“Aku tahu,” Luo ShaoTian memotongnya, senyuman ironis muncul di bibirnya, “Kakak, kau akan memasuki Kementerian.”
Luo ShaoJun tersenyum kecil, “Jalanku di masa depan sudah direncanakan. Jadi apa rencanamu soal siapa yang akan kau pilih selanjutnya menjadi pembuat meka? Orang yang bermitra denganmu?”
Luo ShaoTian meluruskan kakinya yang panjang kemudian bangkit berdiri dari sofa, berkata samil berjalan keluar, “Tak ada yang terpilih. Kalau kau punya waktu mempedulikan aku, sebaiknya kau memperhatikan anak tertua kedua dalam keluarga,” Luo ShaoTian mengacu pada anak yang diadopsi. Luo ShaoFan lebih tua darinya dan lebih muda dari Luo ShaoJun. Jadi jika Luo XiaoLou tetap tinggal di keluarga Luo, ada anggota keluarga Luo lainnya.
Setelah persetujuan afiliasi timbal balik Luo XiaoLou dan Yuan Xi, para pejuang meka dan pembuat meka didorong oleh sekolah untuk bergabung. Luo XiaoLou merasa terhibur melihat Tian Li mengejar pejuang meka yang cantik itu dengan sia-sia, dan setelah terlepas, dengan sambil lalu menyetujui undangan pejuang meka lain. Yang lebih mengejutkan adalah pejuang meka itu juga siswa Kelas Satu, Mu Chen.
Yates menatap Tian Li dengan terpana tanpa suara. Dia selalu mengira akan mengambil orang ini yang tidak diinginkan siapapun, tapi tak pernah mengira orang ini akan mendapatkan kemalangan.
Perempuan pembuat meka yang ingin membentuk tim dengannya masih dengan bersemangat mengawasinya. Dia tahu kakaknya berusaha mencomblanginya, tapi Yates menimbang fakta dirinya dan perempuan ini bukan pasangan yang baik. Agar tidak menggantung harapan orang, pada akhirnya dia menolak.
Para siswa Kelas Sepuluh semuanya seperti ayam (c.t.: seperti ayam maksudnya berlarian ke sana kemari dengan bergirah), dua siswa dalam kelas mereka telah dipilih oleh siswa Kelas Satu! Kali ini, siswa Kelas Sepuluh pasti akan lebih mudah menemukan pejuang meka yang cocok daripada dulu.
Tentu saja, mengesampingkan Yuan Xi, Luo XiaoLou juga sekarang punya Master Yan sebagai gurunya.
Ling Xu memilih Yang Ke. Dan Ze Ya merasa patah hati karena dia mengharapkan Luo ShaoTian, tapi kecewa lagi ketika Luo ShaoTian mengatakan di muka umum tak akan memilih pembuat meka untuk sementara waktu, sehingga akhirnya dia memilih Zhuang Yi.
Kawan tim Ze Ya yang baru, Zhuang Yi, hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa pada para siswa yang mengunjunginya. Ze Ya merasa reputasinya penting baginya, dan dia mungkin berpikir peringkat kedelapan jauh lebih baik daripada kesebelas.
Di malam setelah persetujuan ditandatangani, Luo XiaoLou memasuki jejaring virtual untuk menemui guru itu.
Luo XiaoLou berencana berbicara dengan master itu sendirian mengenai situasinya, tapi master itu sedang sibuk mengatur beberapa hal dan dengan tak sabar meminta Luo XiaoLou untuk memberitahukan apa yang ingin dikatakannya, bahwa tak ada yang perlu disembunyikan di depan mereka berdua.
Luo XiaoLou tak punya pilihan selain memberitahu mereka mengenai situasinya. Mulanya, dia meminta maaf dengan khidmat, dan kemudian mengatakan bahwa dia memang telah belajar banyak dari guru dalam pekerjaan paruh waktunya. Sekarang guru itu tertarik mengambilnya sebagai murid, dia tak dapat memberi alasan untuk penolakannya. Dia meminta master itu untuk memaafkannya dan mengeluarkannya dari pintunya.
Setelah itu, Luo XiaoLou memandang dengan mengibakan pada master di balik meja sementara Restu meliriknya dengan pandangan lunak.
“Apa kau serius?” Master itu akhirnya menghentikan yang sedang dilakukannya dan menatap Luo XiaoLou.
Luo XiaoLou menundukkan kepalanya sambil berkata, “Iya, saya tidak mengantisipasi situasi ini pada awalnya. Saya mohon maaf pada Anda, tapi sebelumnya saya sudah mempertimbangkan dengan serius ketika menerima Master.”
Ruangan itu hening lama sekali, master itu mendadak berkata, “Kalau kau tak mengatakan apa-apa, aku tak akan tahu.”
Luo XiaoLou bimbang sejenak lalu mengatakan, “Kalau saya tak mengatakannya, artinya tak menghormati Anda dan master yang satunya.”
Master itu mendengus, “Ditambah lagi kau bersikap arif. Aku sebenarnya sedang menunggu beberapa waktu untuk melihat bagaimana kau belajar dan mencari waktu untuk secara resmi menerimamu sebagai muridku. Karena kau membicarakan soal ini hari ini, mari kita selesaikan bersama.” Master bangkit berdiri, menghampiri mereka berdua, lalu mengatakan, “Restu, aku secara resmi menerimamu sebagai muridku.”
Restu mematung lalu menundukkan kepalanya sambil berkata, “Iya.”
Pandangan master menyapu dengan dingin ke arah Luo XiaoLou lagi, menarik napas setengah hari, dan pada akhirnya berkata dengan segan, “Sementara kamu, pertama-tama jadi murid terdaftar dulu. Dan setelah kau menetapkan hati, campakkan mastermu itu dan secara resmi terima aku.” Sial, siapa yang berani-berani menentangku?!
Luo XiaoLou berpeluh deras dan ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat ekspresi master, pada akhirnya tak berani berkata apa-apa lagi. Lagipula, murid terdaftar tidak dianggap murid resmi sama sekali, dan tak akan mempelajari apa-apa dari guru, jadi sangat sedikit orang yang tertarik dalam hal ini.
Sebelum Luo XiaoLou pergi, dengan tidak terlalu bersemangat, Restu menatapnya dan berkata dengan suara yang hanya dapat didengar mereka berdua, “Tak ada yang salah dengan yang kau lakukan. Gaya Master Yan lebih sesuai denganmu.”
Luo XiaoLou terkejut dan menatap Restu dengan takjub. Ternyata dia tahu siapa dirinya!
Meskipun dia telah mengirimkan barang lewat internet, Restu hanya menggunakan nama internet Luo XiaoLou saat mengirim, dan jejaring virtual akan secara otomatis mengirimnya pada Luo XiaoLou, yang artinya Restu seharusnya tak tahu siapa dirinya.
Tapi sekarang karena dia berkata demikian, artinya hanya satu, Restu ada di sekitar orang-orang yang setidaknya berasal dari sekolahnya.
