Pada akhirnya, Lin Han bahkan tak dapat mengingat berapa kali lelaki di depannya ini mengatakan “Aku mencintaimu”, dan tak dapat mengatakan apakah diucapkan di antara ciuman-ciumannya, atau melalui tangan yang diremajakan lagi, langsung ke dalam hatinya. Dia hanya ingat ujung-ujung jemari He YunTing menyeka sudut-sudut bibirnya, dan pelukan yang ingin menggosokkan diri ke badannya.
Dia akhirnya dapat memeluknya tanpa alasan apapun, baik untuk menghibur, menyayangi, atau tanpa alasan sama sekali, sepanjang dia menginginkannya.
Lin Han akhirnya berhenti menangis, dan masih ada nutrisi dan air di kamar ini, jadi He YunTing bangkit untuk mengambilkannya, lalu menyodorkan padanya.
Dosis besar nutrisi dalam beberapa hari belakangan telah membuat Lin Han merasa jijik melihat bungkusnya. Dia tidak makan beberapa hari terakhir karena kekeraskepalaan, tak bersedia dijatuhkan oleh tubuhnya, ditambah fakta kemudian dia telah memulihkan kemampuan mendengar pikirannya, dia telah menahan diri dari makan.
Lin Han mengernyit, tak tahu apa alasannya, sekarang mendadak dia merasa muak pada nutrisi. Pertama dia minum air, mengedipkan mata, kemudian memusatkan perhatian pada He YunTing.
Baru saja He YunTing menciumnya terlalu keras, dua kancing Lin Han yang sudah terbuka sekarang terlihat lebih berantakan. Tubuh omega tak tahan dengan gerayangan, bibirnya terlihat lebih merah dan bengkak, dan matanya hanya tertuju pada sosok He YunTing.
Keduanya beristirahat sebentar dari suasana sebelumnya, dan saat ini keduanya dikelilingi rasa malu yang ambigu.
Lin Han, untuk meredakan kecanggungan ini, duduk di pinggir tempat tidur sambil sedikit-sedikit meneguk air, tapi masih tak dapat menahan diri untuk memandangi He YunTing saat meneguk. Dia menghabiskan setengah gelas air, dan tidak ingin segera mengambil nutrisi, jadi tanpa daya dia menengadah lagi, ingin mengatakan sesuatu.
Tapi He YunTing memperhatikan gerakannya dan mengambil cangkir air dari tangannya dan menyingkirkannya sebelum menghampiri Lin Han, memandanginya sebentar kemudian memeluknya lagi.
Dalam posisi ini, Lin Han menekan bagian sampingnya di dada He YunTing, mendengarkan getaran napas yang tak tersamarkan dalam rongga dadanya. He YunTing membebaskan tangannya untuk membelai telinga Lin Han dengan lembut, membelai daun telinganya dengan sedikit tujuan, kemudian segera melepasnya.
Meskipun hanya sesaat, Lin Han dapat mendengar kekhawatirannya.
“Dia akan baik-baik saja,” kata Lin Han, “Aku akan menunggu kabarnya denganmu.”
He YunTing terdiam sejenak sebelum mengatakan, “Aku tahu dia akan baik-baik saja melindungi dirinya sendiri, tapi aku tak tahu…”
“Maksudmu Professor Xu?” Lin Han bertanya setelah memikirkannya.
He YunTing tidak menyangkalnya.
Lin Han tak tahu bagaimana menghiburnya, dia hanya dapat memeluknya. Bagaimanapun, dia hanya mendengar garis besarnya, jadi sebagian detailnya tidak begitu jelas, “Kalau kau tidak keberatan, kau bisa memberitahu aku.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Lin Han senang mendengarkan kuliah Xu Zhiheng ketika dia di universitas. Kelihatannya dia cukup terhormat, dan hanya terserap dalam penelitiannya sendiri. Tapi, jika seorang mahasiswa bersedia berdiskusi dengannya, dia juga akan meluangkan banyak waktu untuk menjawab pertanyaan.
Namun, Lin Han, dengan mata kuliah pokok yang berbeda, hanya duduk di baris belakang dan mendengarkan kuliahnya setiap kali, lalu pergi ketika kuliahnya berakhir, tanpa mencoba bertanya. Dia tidak menduga Xu Zhiheng mengingatnya, dan bahkan mengambil inisiatif untuk menyambut dan berjabat tangan dengannya, sehingga Lin Han sedikit tersanjung.
Lin Han pernah mengagumi pemikiran akademik dan sikap ramah Xu Zhiheng, dia tampaknya tidak cemas atau marah atau apapun, kecuali kali ini. Karena hanya sangat sedikit orang yang mengetahui soal ini, dan Qi Jiamu dapat berpartisipasi juga karena He YunTing telah menjanjikan untuk memberi Qi JiaZe dakwaan yang tidak akan cukup untuk membunuhnya, sebelum menyebarkan berita bahwa Qi JiaZe telah dieksekusi olehnya, dan kemudian mengirimkannya secara diam-diam ke tempat Xu Zhiheng melalui Lu AnHe untuk melihat bila dia akan membaik.
Dan jika sesuatu terjadi pada Xu Zhiheng, maka mungkin sisa rencanannya akan terganggu.
“Wen TianYao jelas hanya didorong oleh Luo Qi untuk menahan peluru. Aku mendengarnya lebih dari sekali ketika dia di kapal perang. Dia benar-benar tidak menyadari situasi saat ini,” Lin Han mengingat sesaat sebelum memberitahu He YunTing, “Dan karena tak ada kecurigaan lain saat itu, aku tidak berusaha menyentuh yang lainnya.”
Tapi dari informasi yang dikumpulkan He YunTing dalam beberapa hari ke belakang, semua jejak telah dihapus bersih, dan Zerg benar-benar terlihat seperti kecelakaan. Setelah mengembalikan perlengkapan, sersan itu bersedia menerima hukuman, dan bersedia menerima semua pemeriksaan, tapi pada akhirnya gagal menunjukkan siapa yang mengubah persenjataan kelompok, dan siapa yang dapat menyembunyikan kebenaran dan melangkah lebih jauh dengan mengirim Qi JiaZe ke kapal perang.
Tapi saat ini, tampaknya semua kecelakaan mengarah pada He YunTing sendiri. Mereka tidak peduli matahari Kekaisaran dihancurkan di tangan mereka. Mereka hanya memikirkan menggunakan berbagai metode, baik Zerg, Darah Membakar, atau memotong upaya penyelamatan, agar He YunTing tidak kembali.
Menimbang dari sudut itu, bersama dengan penculikan Xu Zhiheng, penelitian Darah Membakar dapat dibawa ke tingkat berikutnya, maka rencana lawan akan menjadi lebih sempurna — jika Xu Zhiheng bersedia bekerja untuk mereka.
Jika tidak perlu, atau jika sesuatu benar-benar terjadi pada Lu AnHe, He YunTing tidak bisa selalu muncul langsung.
“Aku akan menunggu bersamamu,” ulang Lin Han.
He YunTing menjawab, tapi tidak melepas tangan yang memeluk Lin Han.
Mereka berdua baru pertama kali berkasih mesra. Tak seorang pun punya pengalaman. Tapi saat ini, keduanya secara naluriah ingin berdekatan satu sama lain, dan akan menempel pada satu sama lain. Lin Han sedikit malu, tapi dia benar-benar tak dapat melepas kehangatan saat ini.
Pikirannya masih berlomba-lomba, ketiksa sesaat kemudian dia mencengkeram sudut mantel He YunTing, “Apa kau ingat… deputi yang bernama Xi Yuan?”
Wen Tianyao hebat dalam menyelamatkan muka dan menyukai kebesaran dan situasi. Yang semula disebut sentimen publik hanya untuk mengemas kesan pro rakyatnya sendiri. Karenanya, sudah biasa ada orang yang mengikutinya ke mana-mana.
Xi Yuan adalah salah seorang yang selalu mengikutinya sejak lama; dia bersikap tidak menyolok, pendiam, tapi jeli, sehingga dia mendapatkan kepercayaan Wen TianYao.
“Apa dia punya masalah?” Lin Han menatapnya sambil bertanya.
“Aku sudah memeriksa,” jawab He YunTing, “Sejak kita meninggalkan kapal perang, Lu AnHe telah mengawasinya, dan sejak dia kembali ke Kekaisaran sampai sekarang, tak ada hal istimewa mengenai gerakannya. Dia membantu Wen TianYao, dan terlihat normal.” Nada He YunTing sedikit bergeser, “Tentu saja, sebagian tempat yang melibatkan Putra Mahkota benar-benar tak dapat diinvestigasi secara terperinci, jadi kami tak bisa sepenuhnya melepas kecurigaan.”
Lin Han menemukan terobosan, “Kalau begitu… biarkan aku membantumu.” Dia menatap mata He YunTing, nadanya tulus, seolah merasa khawatir dia tak akan setuju, dengan sedikit memohon, “Aku hanya akan menjabat tangan mereka dan memberitahumu yang aku dengar, oke?”
He YunTing menatapnya dengan pandangan murung dan kemudian melakukan sesuatu yang tak ada hubungannya dengan saat ini, “Lin Han, kau belum meminum nutrisimu.”
Ekspresi Lin Han membeku sesaat, menatap bungkusan di tangannya yang membuatnya pening. Kenyataannya, jika dia memaksa diri untuk meminumnya, berakhir sudah, paling banter dia akan jadi tak nyaman untuk sementara waktu.
Tapi karena mereka berdua baru bersama, Lin Han mendadak teringat ketika ingin memegang tangan He YunTing sebelumnya.
Dia ingin jadi tak terduga yang tak sesuai karakternya lagi.
“Aku tak ingin meminumnya.” Lin Han menarik-narik kemeja lelaki itu secara tentatif dengan jemarinya dan menatap matanya lagi, “Aku sudah meminumnya berhari-hari, atau dengan dosis ekstra, sulit sekali meminumnya.” Lin Han melihat He YunTing tidak berbicara, jadi dengan hati-hati dia menambahkan kalimat lain, “Sungguh.”
He YunTing hendak berbicara ketika komunikatornya berdering.
Hampir seketika, secara refleks punggung He YunTing menjadi tegak, dan sudut mulutnya menjadi dingin dan rata seperti biasa, suasana hangat menghilang hampir seluruhnya.
Lin Han menatap wajahnya yang dingin ketika dia menekan terhubunga.
“Bos, ini aku,” Saat Lu AnHe membuka mulutnya, Lin Han melihat pundak He YunTing yang semula tegang akhirnya sedikit melemas.
“Professor Xu baik-baik saja.” Lu AnHe dengan singkat dan ringkas melaporkan situasinya, “Omega itu tidak sama dengan… Qi JiaZe.”
Terdapat sedikit fluktuasi dalam nadanya, seolah dia mengingat penampilan Qi JiaZe ketika ditembak tiga kali berturut-turut dalam jarak dekat dan manik matanya bermutasi.
“Sedikit lebih sulit ditangani daripada Darah Membakar biasa, tapi tidak sesulit dia,” kata Lu AnHe, “Eksekusinya dilakukan tanpa kejadian apa-apa. Pihak lawan tidak menemukan identitas saya, dan saya sudah mengirim Professor Xu kembali ke tempat aman. Masalahnya saya tak dapat menghubungi Qi Jiamu karena memutuskan komunikasi barusan.”
Mungkin karena dia memiliki perasaan yang baik terhadap Qi Jiamu yang telah mengorbankan diri untuk membawa He YunTing kembali dari daerah perbatasan, dan karena kekuatannya benar-benar meyakinkan, Lu AnHe menambahkan, “Tapi saya percaya meskipun dia sudah tiba di tempat kejadian dan melihat Professor Xu sudah aman, dia akan kembali pada waktunya dan tak ada apa-apa yang terjadi. Tak ada yang terluka, saya tadi berusaha menahan serangan pada Professor Xu, tapi dia mendorong saya sambil berguling ke lantai, jadi kami berdua mengelak.”
Sisi Lu AnHe hening, sepertinya dia berada di ruang penelitian pribadi Xu Zhiheng. Dia tampaknya berbicara sesuatu pada Xu Zhiheng, dan Lin Han mendengarnya tidak terdengar terlalu panik bahkan setelah kejadian itu, dan tetap tenang, berterima kasih pada Lu AnHe.
Lu AnHe menyelesaikan laporannya, kemudian sesuai kebiasaan memberitahu He YunTing mengenai beberapa pencegahan lain, dan agar memastikan keamanan Xu Zhiheng, hingga dia dapat sementara waktu kembali ke basis setelah tiga hari kemudian.
He YunTing menjawab dengan dua kalimat, kemudian memutuskan komunikasi.
Lin Han mengulurkan tangan dan menyentuh leher He YunTing, merasa suasana hatinya akhirnya menjadi lebih santai, sebelum berkata, “Tidak apa-apa, Lu AnHe tidak apa-apa, dan juga Professor Xu.”
“Aku pernah berhubungan dengan Qi Jiamu beberapa kali selama pelatihan praktik sebelumnya, dia sangat cerdas dan akan kembali dengan aman,” kata Lin Han.
He YunTing menjawab, “hmm”, seolah dia sudah sedikit lebih tenang, dan mengangkat tangannya lagi, melanjutkan posisi memeluk Lin Han. Tapi setelah beberapa detik, dia menyebutkan lagi persoalan yang dibiarkan menggantung di udara, “Kau tidak meminum nutrisi.”
“……” Lin Han tidak menyangkanya akan melanjutkan, lalu membuka mulut dan tetap melihat dengan enggan pada benda di tangannya.
Setelah He YunTing mengetahui Lu AnHe sudah aman, suasana hati tak terduga Lin Han muncul kembali. Dia mengerutkan hidungnya sedikit dan berusaha menentang, “He YunTing, aku tak mau meminum ini.”
Dia bergeser mendekat dan melembutkan suaranya seperti sedang berbicara pada Grr, tapi dengan nada yang dapat digambarkan sebagai merajuk, “Oke?”
Lin Han merasa He YunTing mematung.
Tak seorang pun berani berbicara pada He YunTing seperti itu, dan dia tahu itu permintaan yang tak masuk akal mengingat tubuh dan kekuatan mentalnya, ditambah lagi fisik Lin Han sudah buruk, jadi nutrisi merupakan hal yang diperlukan.
Jika orang lain berbicara dengannya seperti itu, dia hanya akan melirik sekilas tak acuh dan tak akan repot-repot berbicara — bagaimanapun, dia tidak memerlukan percakapan yang membuang waktu seperti ini sama sekali, dan hanya akan memaksa agar orang lain melakukannya.
“Oke?” Lin Han melihat dia tidak bergerak, dan merasa lebih berani lagi, mengulang diri sendiri.
“…” He YunTing tidak bergerak selama setengah menit. Setelah beberapa saat, dia berbicara dengan kaku, “Tidak.”
“…Oh.” Lin Han sedikit kecewa, tapi tidak terlalu peduli. Bagaimanapun, dia masih harus meminum nutrisinya, dan hanya mendadak saja ingin mengatakan sebaliknya. Dia menyerahkan nutrisinya kembali pada He YunTing, “Kalau begitu, kau bisa membukakan untukku.”
Bagaimanapun, He YunTing selalu mengambil inisiatif untuk membantunya membukakan tutupnya sebelum menyerahkannya. Lin Han tak tahu sedang dalam mentalitas apa, hanya berpikir karena tak dapat meloloskan diri dari bencana, dia harus menemukan cara lain untuk mendapatkan sesuatu dari ini. Dia tak tahu apakah cara berpikir ini baik atau bagus, tapi tidak ingin memikirkannya sekarang.
Kali ini He YunTing akhirnya tidak menolaknya dan dengan patuh mengambilnya.
Lin Han tidak melihatnya, dan sedang menunggu He YunTing mengembalikan nutrisi padanya setelah membukanya, kemudian mendadak dia merasakan napas panas yang hampir membakar di dekatnya.
Detik berikutnya, bibir dan lidahnya dikunci, dan He YunTing, dengan nutrisi yang paling dibencinya di mulutnya, memegang wajahnya dan mencondongkan tubuh untuk menciumnya.
