Siang hari lebih cepat datang di Proton V.
Dari peta saat ini, yang paling serius adalah Chrisport —lokasi pendaratan saat mereka memasuki planet, Kota Padang Pasir, dan Kota Licorro —lokasi gen pertama ditemukan. Ketiga kota ini tampaknya tidak memiliki ruang untuk bermanuver lagi, meskipun populasi di Proton V tidak terdistribusi secara padat, tapi sungguh, hampir seluruh kota telah menjadi sesuatu yang disebut ’alien’, karena itulah ketiganya begitu hening saat mereka tiba.
Karena mereka tidak lagi dapat merasakan kehadiran manusia, hanya bahwa semuanya sejenis, sehingga tidak mau repot menyerang, hidup bersama dengan damai itu baik. Tugas pertama tim pendukung adalah membersihkan ketiga kota yang diwabahi spesies alien, dan kemudian mengamati kota-kota yang berdampingan menurut situasi, dengan tujuan akhir adalah memastikan kota pusat tidak diserang oleh gen ini.
Chang Lin membawakan peta seluruh planet, yang terperinci beserta informasi setiap poin sumber daya dan lokasi pasokan energi dalam satu paket, hanya setelah mengonfirmasi petanya benar. Dia gemetar saat memberi penghormatan yang khidmat dengan standar tertinggi pada para tentara Kekaisaran yang datang untuk membantunya. Dia masih tak dapat menahan diri sehingga matanya memerah. Dia memahami bahwa saat meka-meka ini dinyalakan, dia akan kehilangan puluhan ribu orangnya.
Tapi kebimbangan tidak dapat menyelesaikan masalah, dan agar kembali menjadi kota pusat yang sehat, dia hanya dapat menyetujui dan bekerja sama dengan semua rencana.
Sesaat sebelum He YunTing hendak berjalan ke arah mekanya, ChangLin memberinya potongan nasihat ketiga, “Tak seorang pun dari para peneliti, yang kami kirimkan keluar dari sini sebelumnya, kembali. Jadi apapun yang terjadi, meskipun Anda memiliki ahli yang lebih baik kali ini, pastikan keamanannya. Jika tidak penting, Anda tidak boleh mendekati alien-alien itu, kalau tidak…” Semakin banyak yang dikatakannya, semakin rendah suaranya, “Bagaimanapun, saya tidak ingin melihat orang-orang baru manapun terjatuh dalam jurang yang dalam ini.”
He YunTing meliriknya lalu mengangguk kecil.
Segera, tanpa keraguan, dia berjalan ke arah jalan beraspal, ke arah meka yang telah bersamanya sejak lama sekali, ke arah para bawahan dan tentara yang sedang menunggu perintahnya, dan ke arah senja berdarah yang beranjak datang.
—
Karena navigasi dan instruksi terperinci dari Chang Lin, dibutuhkan kurang dari tiga jam bagi mereka untuk mencapai kota Padang Pasir, yang terdekat lebih dahulu. Bagaimanapun, tak ada gunanya berdiam diri di kota pusat, sehingga Xu Zhiheng, yang bermaksud memahami situasinya, mengikuti mereka. Karena Aegis, sebagai garis pertama pertahanan, harus berdiri di depan, He YunTing mengatur Xu Zhiheng ikut dalam meka yang berada di belakang, demi keamanan.
Semua orang berkonsentrasi. Energi dan komunikasi dalam tim telah diperiksa saat mereka tiba, untuk mengeliminasi semua kejutan. Untuk memfasilitasi komunikasi, sebagai tambahan terhadap saluran publik, He YunTing memiliki saluran pribadi pada Lu AnHe, untuk perintah-perintah darurat dan untuk mengatakan hal-hal yang tak layak disampaikan pada publik.
Namun, He YunTing memang seorang yang tak banyak berkata, terlebih lagi saat misi-misi resmi, sehingga saluran pribadinya tidak sering berkedip. Lu AnHe melaporkan semua data yang terjadi pada saluran publik, dan untuk sementara waktu tak seorang pun berbicara selama perjalanan menelusuri jalurnya. Tapi kali ini berbeda. Separuh perjalanan, saluran pribadi Aegis-nya Lu AnHe mendadak menyala.
Dia tak berani menunda dan segera terhubung.
“Apakah kau menemukan masalah selama melindungi Xu Zhiheng.” tanya He YunTing dengan suara dalam, “Aspek apapun.”
Lu AnHe tak terkejut He YunTing akan menanyakan hal ini, sehingga menjelaskan satu demi satu berbagai situasi setelah dia memasuki laboratorium rahasia Xu Zhiheng, “Untuk sementara waktu, saya tak dapat melihatnya. Kecuali saat pemakaman Ji Meng. Pada dasarnya, dia berada dalam pengawasan dan memang membantu Qi JiaZe dengan sepenuh hatinya.”
“Omong-omong,” Lu AnHe berpikir sejenak, “kondisinya memang membaik sebelum saya pergi. Tak ada lagi agresi, terkadang bahkan manik mata vertikal tak terlihat. Saya ingin tahu, bagaimana dengan beberapa hari terakhir.”
“Aku meminta Tn. Lin untuk melihatnya.” Kata He YunTing, “Aku akan menanyakan hasilnya.”
Lu AnHe, “Oke.”
Berbicara soal Lin Han, He YunTing jadi teringat dirinya telah memintanya untuk memeriksa sesuatu tentang tiga tahun yang lalu dalam ruang kerjanya.
Tentunya, dia tahu seketika setelah mengingat bahwa seharusnya dirinya secara rutin memeriksa latihan menembak paramiliter saat itu. Tapi setelah Lin Han memberikan jawaban sebaliknya, He YunTing mengingat dengan cermat dan menemukan dirinya hanya dapat mengingat rincian kegiatan di pagi hari. Bahkan setelah tahu siangnya merupakan sesi latihan menembak, seharusnya dia memiliki ingatan yang jelas mengenai latihan mana yang dihadirinya, siapa yang dieliminasinya, dan apakah dia membuat kesalahan, seperti di pagi harinya.
Tapi tidak.
Hanya ada garis besar umum dalam pikirannya, seolah satu suara mengatakan dia telah melakukan sesuatu, seperti paksaan, untuk menjaga dirinya mencari lebih dalam. Karena sekarang dia mencari lebih dalam, juga tidak teringat bahkan satu petunjuk pun.
Seolah siang itu telah digali keluar dari pikirannya, tanpa jejak sama sekali, hanya meninggalkan cangkang kosong dengan kesan palsu.
Jadi tiga tahun setelahnya menghilang? Atau sebelumnya?
He YunTing memahami bahwa langsung menanyai Lu AnHe mengenai siang itu tidak akan diungkapkannya secara eksplisit, tapi dia bukan orang yang dapat mencari tahu secara berputar-putar, sehingga langsung menanyakannya lagi, “Soal yang kau katakan, pada hari Xi Yuan menghadiri ceramah akademik, selain dia dan gurunya sendiri, apakah ada orang lain yang datang?”
“Ini?” Lu AnHe tertegun sejenak, “karena tingkat pembelajaran Professor Xu sangat tinggi, dan itu merupakan kuliah umum, banyak mahasiswa ilmu kehidupan yang hadir, tentunya, ada juga beberapa anggota komunitas.”
“Para mahasiswa itu tak apa-apa, meskipun jurusan mereka berbeda, mereka dapat memeriksa informasi identitas dengan kartu identitas, tapi siapa yang datang dan pergi, benar-benar sulit ditemukan.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Oke.” He YunTing mengangguk dan tidak menggali lebih dalam.
“Bos?” Lu AnHe mengambil inisiatif untuk berbicara, “Ada apa?”
“Tidak ada apa-apa.” He YunTing berkata terus terang, “Apakah ada kemungkinan, setelah mengalami sesuatu, ingatan seseorang dapat diselewengkan secara signifikan?”
Lu AnHe tidak menjawab begitu lancar kali ini. Dia jelas menegang sejenak, lalu tertawa dengan kering, “Saya tidak mempelajari hal ini di sekolah militer dulu, dan kemudian langsung memasuki ketentaraan, jadi saya benar-benar tidak tahu.”
“Hm.” Hanya itulah respon He YunTing.
Kali ini Lu AnHe juga tidak lagi berbicara, komunikatornya hening lagi.
Kala mereka tiba di Kota Padang Pasir, hari sudah beranjak siang, yang juga merupakan waktu paling terik di Planet Proton.
Keunikan ekologi planet ini hanya memiliki dua musim. Suhunya tetap tinggi sepanjang tahun, tapi masih lebih baik dari lingkungan keras daerah perbatasan Kekaisaran.
Semua pusat transportasi di Kota Padang Pasir ditutup. Tentara menemukan satu alun-alun di tengah kita dan membuka sayap layang untuk mendarat bersama.
Seluruh kota sehening saat mereka tiba pertama kali, tapi ada beberapa ‘alien’ yang tampak seperti manusia di semua tempat.
Karena tak ada lagi ‘manusia’ di sini, mereka tidak perlu melancarkan serangan apapun, hanya tidur untuk memperlambat konsumsi energi – masih ada timbunan makanan di rak-rak supermarket dan mol perbelanjaan, tapi mereka tidak membutuhkannya, lebih memilih menggerogoti akar-akaran yang berada di bawah tanah, mematahkan pepohonan hijau, dengan sistem gigi dan pencernaan manusia, secara mekanik dan kebas mengunyah makanan yang bukan selayaknya.
Seperti Zerg, mereka makan sekali dan dapat tidur lama hingga waktu berikutnya mereka terbangun, atau dikejutkan oleh sesuatu.
Kota itu hangat dan terang-benderang, tapi menyeramkan seperti arena pertempuran prakiamat.
Membersihkan pola itu tidak sulit.
Mereka memiliki pelindung baja keras yang cukup untuk berderap melintasi alam rata, kekuatan militer paling maju, pistol rel magnetis dengan energi yang melimpah, lengan-lengan mekanik mereka juga dilengkapi dengan pelontar, bukan hanya cangkang ledak sentuh, tapi juga meriam partikel yang bertanggung jawab untuk tenaga tembakan jarak jauh.
Mereka memiliki lengan meka yang dapat dipasangkan dengan laser sebagai pedang cahaya, bilah paling tajam, senjata paling sempurna. Mereka juga memiliki perisai pertahanan paling tebal, dengan senjata panas dan dingin. Dan juga terlalu banyak senjata maju, sebagian besar dibuat untuk bertahan terhadap Zerg, agar tidak ditikam oleh kaki tangan mereka, agar dapat mengeluarkan otak mereka.
Tapi yang ada di kota ini sekarang, tak peduli seberapa parahnya bermutasi, pada akhirnya hanyalah manusia yang terlalu rapuh untuk bertarung. Sebelum He YunTing menjatuhkan perintahnya, dengan nada dingin dia berkata pada meka yang berisi Xu Zhiheng, “Awasi emosi Profesor Xu. Sebaiknya, jangan biarkan dia melihat.”
Mungkin Xu Zhiheng akan membencinya dan tidak akan pernah memaafkannya. Mungkin bahkan setelah kembali ke Kekaisaran, seluruh tindakannya akan diberitahukan pada publik, akan selalu ada orang-orang yang salah menginterpretasikan fakta-faktanya. Dia akan menjadi algojo kejam, dengan darah ‘kawan sebangsa’, yang tak terhitung jumlahnya, di tangannya, membunuhi orang-orang.
Dia tak punya perasaan. Dia hanyalah seorang pembunuh berdarah dingin.
“Dari pusat kota, semua meka menyebar,” perintahnya, “mode pengganggu Zerg sampai tingkat tertinggi, pastikan untuk menjangkau seluruh kota, untuk menarik perhatian… alien.”
“Pertimbangkan melindungi bangunan-bangunan sesuai kebijaksanaan kalian untuk rekonstruksi di masa depan,” suara sedingin es berbicara di saluran umum, kata demi kata, “tapi setelah menarik perhatian para makhluk asing untuk keluar, tak ada kekangan… Semuanya akan dibunuh.”
“Ulangi yang terakhir…”
“Bunuh semuanya.”
Sejenak keheningan mengikuti, sebelum meka-meka itu menjalankan perintah.
“He YunTing, kau membantai kota-“
Suara geram Xu Zhiheng akhirnya terdengar di komunikater, menggeram keras-keras.
Tak lama kemudian, dia ditarik menjauh oleh sersan yang berada di dalam meka bersamanya, dan kata-kata selanjutnya berangsur menjadi tak jelas.
—
Ini mungkin senja paling singkat di Kota Padang Pasir.
Tak pernah terjadi malam gelap secepat saat ini, ketika kota yang kosong dipenuhi tamu-tamu emas dan besi yang tak diundang, yang memperdengarkan gelombang suara memuakkan, yang dapat membangunkan makhluk-makhluk asing yang sedang tertidur, atau sedang makan perlahan-lahan, dari mimpi tak diketahui. Kelompok makhluk asing membuka manik mata vertikal mereka, lalu mulai mencari sumber frekuensi ini, kemudian memekik dan mendesis keras dalam bahasa yang tak dimengerti siapapun, dan dengan spontan berkumpul ke arah sumber suara.
Mereka berlari marah, dengan kaki tangan yang mungkin telah putus sebagian. Mereka tidak mengenal lelah, hanya ingin menyerang dan menggigit membabi-buta. Mereka memanggil, menurut mereka, adalah mitra sejenis, lalu berlarian bersama, ingin bertarung sampai mati dengan suara ini.
Untuk menghancurkan, untuk menghancurkan…
Begitulah mereka datang bersama-sama, ke satu sudut yang dulunya damai di taman, ke halaman sekolah yang dulunya ramai, ke gereja yang sakral, simbol cinta dan perdamaian.
Dan yang menunggu mereka hanyalah meriam partikel ganas dan tembakan serta asap yang tak adah hentinya.
–Tak mungkin melawan.
Formasi meka menyapu setiap sudut kota, tak menyisakan satu pun kemungkinan makhluk asing, bahkan meskipun sebagian dari mereka telah tertidur nyenyak, atau telah dicemari secara genetik sedemikian cepatnya, sehingga tidak bermutasi secara mendalam, dan terlihat seperti manusia biasa.
Bahkan tidak ada perang.
Tak ada kemenangan maupun kekalahan.
Karena persyaratan kemenangan atau kekalahan adalah kedua pihak setidaknya memiliki perbedaan kekuatan yang dapat diukur.
Ini hanyalah malam bertaburan bintang, yang membosankan dan monoton.
—
Tetapi setelah bintang fajar yang menawan bersinar, fajar masih tetap menyala seperti biasanya.
Suhu di Kota Padang Pasir sedikit lebih dingin kali ini, dan paginya sesunyi biasanya.
Kelompok tempur yang tak tidur semalaman akhirnya menyelesaikan misi mereka. Di setiap titik yang tersebar, para pilot melaporkan bahwa tak akan ada lagi seorang pun manusia yang membuka mata dengan manik vertikal sambil menerjang penuh ancaman.
Meka-meka itu mulai berkonsolidasi, membawa serta darah dan asap yang pekat.
Bagaimanapun, operasi seharian penuh mengonsumsi terlalu banyak energi. Tim itu berkelompok kembali di tempat semula dan mulai melakukan penghitungan awal. Mereka hendak memulihkan diri sebentar di sini. Setelah para pilot dan meka sedikit bugar, mereka akan bergerak ke area selanjutnya.
“Bos, beristirahat juga.” Suara letih Lu AnHe terdengar di komunikator, “Kita tidak terlalu jauh dari Chrisport, jadi sebaiknya Anda juga tidur sebentar setidaknya.”
He YunTing menjawab, dan juga memberi tahu semua orang untuk beristirahat, lalu bersandar di kokpit pertama, membiarkan pikirannya menerawang.
Dia mendengar Xu Zhiheng tak lagi punya kekuatan untuk melakukan itu, meskipun tidak langsung menghadapi prosesnya, tapi He YunTing tidak ingin repot dengan profesor berkedudukan akademis tinggi selama waktu yang langka ini.
Dia hanya ingin beristirahat.
Ekspresi He YunTing tidak menyenangkan, bibirnya tegang, rata, dingin, dan kaku. Dia tampaknya sedang memikirkan sesuatu, lalu seolah melepas diri begitu saja, tak berpikir apa-apa lagi. Mendadak terasa getaran dan komunikator pribadinya berbunyi.
Kali ini tidak ada transisi komunikasi suara, melainkan undangan visual, dari Inti di Kekaisaran, yang jauh di sana.
Sesaat benak He YunTing kosong, tetapi setelah kekosongan berlalu, dia segera menekan iya. Layar cahaya muncul, tapi bukan lelaki muda yang ingin ditemui itu, malah layarnya hitam seluruhnya.
Tak ada yang berbicara.
He YunTing sedikit kebingungan. Bukankah Lin Han meneleponnya dan tahu dia akan menjawab pesan video? Kenapa diselubungi? Begitu lambat terhubungnya tetapi dia tak berbicara. Kemudian dia dapat melihat seluruh layarnya yang ‘hitam’, sebenarnya bergerak.
Beberapa saat kemudian, bola hitam berbulu muncul di layar.
Dia menatap kemunculan He YunTing yang mendadak dengan melongo, seolah juga terkejut.
… Ternyata secara tak sengaja dia menekan video ketika sedang bermain bersama Lin Han.
He YunTing tidak tahu apa yang harus dikatakan untuk beberapa saat, setelah mengetahui sebab dan akibatnya.
Setelah dua detik, bola berbulu itu berguling kembali, dengan mata bulat hitam, sementara He YunTing menatapnya.
He YunTing, “…”
Grr, “…”
Setelah dua detik, melihat He YunTing tidak berkata apa-apa, si kecil itu merentangkan kaki pendeknya dengan tak puas, bermaksud menekan tombol yang menonjol pada antarmuka–
“… Jangan diputus dulu.” Tn. Jenderal akhirnya menyerah pada makhluk kecil seukuran telapak tangannya, “Aku hanya akan memandanginya.”
Grr, meskipun masih memiliki prasangka terhadap He YunTing, pada akhirnya tidak menekan tombol dan bergeser ke samping. Yang terlihat kemudian adalah dekorasi retro yang sangat akrab, miliknya sendiri, dengan pencahayaan temaram.
Itu kamarnya.
Ternyata Lin Han tidak sekadar bicara, tapi benar-benar di sini lagi.
Jendelanya terbuka sedikit, membiarkan angin masuk, gordennya bergerak sedikit, tapi seolah memiliki kesadaran, tidak mengganggu orang yang berada di tempat tidur. Anak muda itu tertidur, tapi tampaknya tidak tenang. Dia tampak merasa tak aman meskipun dalam tidurnya, meringkuk dengan lutut ditekuk dan sedikit mengernyit di tempat tidur.
Planet Proton memiliki iklim hutan hujan, jadi curah hujan dan tiupan angin yang tinggi merupakan cuaca yang paling biasa terjadi. Pada saat ini angin bertiup memasuki cangkang logam M2742, membawa bau amis darah sambil bersiul.
Namun, He YunTing merasa angin saat ini membawa kelembutan. Masalahnya adalah sudutnya, dia hanya dapat melihat separuh wajah samping Lin Han, tapi seluruh keletihan dan kelelahan satu demi satu luruh saat melihatnya.
Dia merasa Lin Han seperti angin pada saat ini, dan perasaan dalam udara terbawa bersama angin hingga ke hatinya.
Dia tertidur tanpa suara.
Seperti mereka yang sesungguhnya tidak berkata apa-apa hari ini.
Alis anak muda itu sedikit mengernyit, He YunTing bahkan ingin mengulurkan tangan dan menyentuh layar cahaya virtual, melintasi jarak tahunan cahaya, untuk menenangkan ketidaktenangan yang meraja di antara kedua alisnya untuknya.
Dia begitu letih hari ini. Tangannya berlumuran terlalu banyak darah.
Tak lama kemudian, Lin Han membalikkan badan.
He YunTing akhirnya mendapatkan pemandangan seluruh anak muda itu di layar cahaya virtual.
Lin Han menyelimuti diri dengan selimut lembut, di tangannya, sesuatu digenggam dengan erat. Setelah meremasnya, alis Lin Han akhirnya sedikit melonggar.
–Itu seragam biasa yang bersih.
