English

PenawarCh13 - Hidup Baru Apa?

0 Comments

Jiang Yu Duo tidak mengatakan apa pun, berbaring di sofa dengan mata tertutup dan kepalanya beristirahat di lengannya. Kelihatannya ia tengah tidur.

Namun Cheng Ke tahu ia tidak tidur setelah ia melihat alisnya yang menyatu dan bulu matanya yang bergetar. Ia merasa tidak nyaman. kiD0wp

Benda yang indah?

Cheng Ke tidak mengerti apa yang dikatakan Chen Qing. Ia mencarinya di internet dan yang keluar adalah ‘Penyakit Meniere’.

Read more BL at langitbieru (dot) com

Meski Chen Qing berkata ini hanya tebakan saja, ia tidak pernah pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya. Namun dia sebenarnya pernah membaca sindrom ini sekali.

Ketika pasien sakit, mereka tidak bisa membuka mata mereka juga meregangkan tubuh. Mereka harus berbaring, tidak boleh tidak sabar dan memakan makanan ringan, garam yang sedikit…Menghindari rokok, minum dan teh.
Dia merasa mungkin ini benar-benar masalahnya. Jiang Yu Duo berbaring seperti ini karena ia tidak punya kekuatan untuk bergerak. 2yBFZ6

Meow tengah berbaring di dada Jiang Yu Duo. Dia tidak bergerak, namun alisnya semakin menyatu karena beban tambahan. Cheng Ke dengan cepat memindahkan Meow dan meletakkannya di sebelah Jiang Yu Duo.

Meski begitu, Meow dengan cepat memanjat tubuh Jiang Yu Duo lagi. Cheng Ke meraihnya lagi, namun Meow sangat keras kepala dan melompat ke tubuh Jiang Yu Duo. Cheng Ke tidak punya pilihan lain selain meletakkannya di pangkuannya.

“Apa Meow punya kandang?” Cheng Ke bertanya.

Jiang Yu Duo mendengus, membuat Cheng Ke mengira-ngira apa yang ia denguskan. MTdpan

Cheng Ke bangun, mengelilingi ruangan itu dan menemukan sebuah kantung kain. Ia memasukkan Meow ke dalamnya dan menggantungnya di atas kursi. Dia tidak tahu kenapa ia melakukan itu. Mungkin karena bosan.

Hal yang aneh adalah ketika Meow dimasukkan ke dalam kantung itu, ia hanya mengintip dua kali. Ia lalu meringkuk dan berhenti bergerak.

Cheng Ke kembali duduk di sofa, menatap Jiang Yu Duo.

Situasi seperti ini sangat canggung. wGxKe0

Dia tidak pernah merawat orang sakit sebelumnya. Apa lagi dia dan Jiang Yu Duo tidak begitu dekat. Hanya duduk diam seperti ini tidak nyaman.

Melihat Jiang Yu Duo yang begitu menyedihkan sekarang dan membandingkannya dengan dirinya yang normal, agresif, dan jahat benar-benar seperti sebatang kapur dan keju.

Cheng Ke tidak punya penyakit yang serius. Hanya flu beberapa kali dan ia hanya perlu diam di rumah tanpa melakukan apa pun. Dia bisa memanggil orang kapan pun dan meminta mereka membuat apa pun yang ingin ia makan. Ia tidak merasa merasa tidak berdaya.

Ya, hanya tidak berdaya. dMY9eb

Ia tidak tahu kenapa, namun ‘terima kasih’ dari Jiang Yu Duo dengan “Tidak mau ke rumah sakit” membuatnya merasa orang yang berbaring di hadapannya ini sedang tidak berdaya.

Dipikir-pikir, sepertinya ia cukup sensitif. Cheng Ke tersenyum karena moodnya tidak sejelek tadi. Sampia sekarang, ia belum sepenuhnya beradaptasi dengan naik turun hidupnya.

Pintunya diketuk dengan pelan beberapa kali. ‘Mungkin Chen Qing,’ pikir Cheng Ke.

Cheng Ke berdiri dan hendak membuka pintu ketika Jiang Yu Duo dengan alis menyatu dan wajah penuh keringat tiba-tiba berkata, “Lihat dulu.” s hA2t

“Huh?” Cheng Ke terkejut sebelum bereaksi, “Ah.”

Dia benar-benar tidak mengerti Jiang Yu Duo dan ia melihat orang lain selain bajingan lainnya, sebagai ancaman bagi hidupnya.

Langit Bieru.

Meski begitu, ia mengikuti permintaa Jiang Yu Duo dan mengintip melalui lubang pintu terlebih dahulu.

“Chen Qing.” Dia yakin bahwa Chen Qing lah yang berada di luar, ia menambahkan. “Dia sendirian.” kDi1N

“Mm.” Jiang Yu Duo menjawab.

Segera setelah pintunya terbuka sedikit, Chen Qing menyempil dari celah kecil yang ada. Cheng Ke selalu berpikir

Chen Qing cukup kurus, namun tidak menyangka ia sekurus ini.

“Kakak Ketiga.” Chen Qing terlihat khawatir. Sepertinya dia tidak melihat Cheng Ke dan segera menempatkan dirinya sendiri di sebelah sofa. “Aku di sini. Apa yang terjadi?” T1Pe0G

“Pusing,” ujar Jiang Yu Duo.

“Berapa lama?” Chen Qing berbalik dan melihat Cheng Ke.

“Ah…” Cheng Ke segera mengeluarkan ponselnya, “Ia pusing sesaat sebelum aku menelponmu. Sekitar 40 menit.”

“Kalau begitu tinggal sebentar lagi…” Chen Qing mengambil handuk basah dari kamar mandi dan mengusap wajah uAQqtK

Jiang Yu Duo yang dipenuhi keringat. Ia lalu berdiri disamping sofa dan menatap Jiang Yu Duo.

“Biasanya ia pusing berapa lama?” Cheng Ke menghampirinya dan bertanya dengan lembut.

“Tidak bisa dikatakan,” Chen Qing berujar, “Terkadang setengah jam, terkadang berjam-jam.”

“Ah.” Cheng Ke mengangguk. Bagaimana ia bisa tahu sebentar lagi akan menghilang…? Namun Cheng ke tidak bertanya karena itu adalah Chen Qing. nWPw3

Setelah beberapa kata, ruangan itu kembali hening.

Karena Jiang Yu Duo tidak bisa bicara, ia dan Chen Qing tidak punya satu pun topik untuk dibicarakan. Sebenarnya, ia sudah siap untuk pergi sekarang. Dia dan Jiang Yu Duo tidak cukup dekat hingga ia bisa merawatnya. Lagi pula, Chen Qing lebih terbiasa dengan masalah Jiang Yu Duo.

Namun keheningan ini membuatnya tidak bisa menemukan kesempatan untuk berbicara. Apa yang harus ia katakan bukanlah masalah, namun jika terlalu tiba-tiba akan menjadi canggung.

“Kalian berdua,” Jiang Yu Duo berbicara dengan susah payah. “Jangan berduka bersama.” p8dJsa

“Apa?” Cheng Ke melirik Chen Qing.

“Mengucapkan perpisahan pada sisa tubuhku.” Jiang Yu Duo membuka matanya sedikit dan menutupnya dengan cepat.

Read more BL at langitbieru (dot) com

“Omong kosong macam apa ini?” Chen Qing sadar dan berteriak.

“Fuck,” Jiang Yu Duo terkejut. Tangannya bergetar dan ia mengutuk dibalik giginya yang terkatup. xTqK0t

“Itu…Ji…Ke…” Chen Qing menoleh dan menatap Cheng Ke. Dilihat dari ekspresinya, kau bisa tahu ia sedang berusaha mengingat namanya.

“Cheng Ke,” Cheng Ke membantunya, “Jika kau tidak bisa mengubahnya, tetap panggil aku Jaeger-LeCoultre, tidak perlu berusaha sekeras itu.”

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

“Bje ylrj qfgul rfxjgjcu,” epjg Jtfc Hlcu.

“…Yxjs.” Jtfcu Bf wfgjrj teyecujc Jtfc Hlcu vfcujc Aljcu Te Geb qjral rjcuja yjlx xjgfcj wfgfxj qecsj mjgj sjcu fofxalo ecaex rjilcu yfgxbweclxjrl. nGF8cH

Bfalxj lj wfgjlt wjcaficsj vjc wfcutjwqllg qlcae, rfyejt xfjpjlyjc afgpjvl. Jtfc Hlcu rfqfgalcsj xfwyjil xf veclj csjaj. “Kfglwj xjrlt jajr xfgpj xfgjrwe.”

“Sama-sama,” balas Cheng Ke.

“Apa kau sudah sarapan…” Chen Qing menghampiri meja dan kantung berisi sarapan yang hampir tidak tersentuh.

“Belum makan? Bawa ini denganmu. Masukkan ke microwave sebentar jadi kau tidak perlu masak makan siang.” a0s1g3

“Tidak perlu.” Cheng Ke berbicara dengan cepat, terutama sekotak Liu Sha Bao itu. ia benar-benar tidak ingin memakannya.

“Kenapa?” Chen Qing bertanya.

“Apanya kenapa?” Balas Cheng Ke.

“Kau belum makan, kenapa kau tidak ambil?” Ujar Chen Qing. 2tamEI

“Aku…” Cheng Ke sekali lagi terjebak dalam kesulitan dan tidak dapat memberikan alasan.

“Ambillah. Buang saja jika kau tidak mau,” Tenggorokan kering Jiang Yu Duo berusaha keras untuk berbicara, “Jangan dioper terus. Aku ingin pura-pura mati.”

Cheng Ke mengambil dua kantung makanan itu dari tangan Chen Qing dan membawanya keluar.

Meski begitu, ia tidak membuangnya ke tong sampah. Ia sedikit lapar dan ia tidak mau menyia-nyiakannya. Meski ia tidak memakan Liu Sha Bao, masih ada banyak hal di dalam tas. QRzvdi

Ketika ia turun ke bawah, ia melihat sebuah Land Rover di pintu masuk koridor. Platnya adalah 888.

Kedua plat mobil Cheng Yi memiliki nomor 888. Cheng Ke tidak mengerti kenapa pemuda sepertinya bisa begitu percaya pada hal berbau spiritual seperti ini.

Read more BL at langitbieru (dot) com

Mungkin dia terpengaruh oleh keluarga. Ibunya selalu mengucapkan Amitabha setiap hari…

Ia menghampiri sisi mobil tersebut lalu sang supir membuka pintunya. Ketika Cheng Yi keluar dari mobil, ia kembali ke kenyataan. 7WMd0

“Kenapa kau di sini?” Ia melihat Cheng Yi.

“Kau tidak menghubungiku dan tidak pulang ke rumah untuk mengambil barang-barangmu,” ujar Cheng Yi.” Aku hanya bisa membantumu membawa barang-barangmu. Semuanya barang sehari-hari. Aku takut kau tidak nyaman.”

“Aku tanya bagaimana kau tahu aku ada di sini?” Tanya Cheng Ke.

“Kau kakak laki-lakiku, ujar Cheng Yi, “Bagaimana bisa aku tidak tahu kau ada dimana?” YcLsG6

Supirnya turun dari mobil dan menghampiri mereka. Dengan wajah kosong, ia mengangguk. “Tuan muda.”

Cheng Ke tidak mengatakan apa-apa mau pun melihatnya.

Supir ini bernama He Yuan. Ia telah bersama Cheng Yi untuk beberapa thaun namun tidak bisa dikatakan sebagai teman terpercaya. Cheng Yi tidak punya satu pun teman yang dapat dipercaya. Ia tidak percaya siapa pun, namun He Yuan mengenal Cheng Yi dengan baik dan ia bisa bertarung untuknya. Jika Cheng Yi tidak bisa maju, maka He Yuan akan maju untuknya.

“Ambil barang-barangnya” Cheng Yi berkata. AvbX7Z

He Yuan membuka bagasi dan mengeluarkan semua koper. Ada beberapa kotak besar. orang-orang tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Namun ketika semuanya dikeluarkan, dia tahu hanya dengan satu lirikan.

Komputernya, meja lukis pasirnya, pasirnya yang belum habis dan bahkan kursi kesayangannya ada di sana.

Ketika Cheng Ke melihat benda-benda ini, ia tiba-tiba merasa malu seperti ia tengah ditelanjangi dan dipajang di jalan sebagai barang pameran.

Barang-barang ini semuanya ada di kamar tidur dan ruang belajarnya. Jika kau melihat setiap benda itu, mereka terlihat biasa saja. Namun semua ini miliknya. Dulu ada sebuah koneksi di antaranya. 1aKCx2

Cheng Yi memasuki kamarnya. Tidak, bukan hanya Cheng Yi. He Yuan pasti telah masuk juga. Lagi pula, Cheng Yi tidak akan bisa memindahkan semua benda ini sendiri. Mungkin ada orang lain juga.

Orang-orang ini berkeliling di dalam ruangannya, melihat-lihat, mengambil barang-barangnya satu per satu…

“Aku tidak membutuhkannya,” ujar Cheng Ke.

“Tidak bisakah kau menjadi sedikit realistis?” Cheng Yi menatapnya dan berbisik. “Kau butuh semua ini. Kau tidak bisa membeli semuanya lagi. Tidakkah ini semua mahal? Kau tidak bisa sesantai dulu dan menghamburkan uang sesukamu.” ScXARj

Cheng Ke tidak mengatakan apa pun dan hanya mengerutkan alisnya.

“Aku tahu kau tidak suka aku memasuki kamarmu,” ujar Cheng Yi, “Kau tidak pernah memasukinya sekali pun selama beberapa tahun ini, kan? Kau pergi tanpa mengatakan apa pun. Apa yang bisa kuperbuat? Jika aku tidak membantumu, kau mau ayah yang melakukannya?”

Please support our translators at langitbieru (dot) com

“Aku akan mengatakannya sekali lagi,” ujar Cheng Ke. “Aku tidak membutuhkan semua ini. Aku juga tidak membutuhkan bantuan siapa pun untuk mengirimnya. Ketika aku meninggalkannya di rumah, itu lah yang terjadi.”

Cheng Yi menatapnya, matanya menjadi sedikit dingin dan setelah beberapa saat, ia kembali tersenyum. Yz39mb

“Setidaknya ambillah komputermu. Bukankah kau butuh benda personal?”

“Aku bukan dirimu.” Cheng Ke memicingkan matanya dan tersenyum. “Tidak ada privasi dikomputerku yang harus dirahasiakan.”

Senyum di ujung bibir Cheng Yi menghilang. Ia menatapnya sebentar lalu berbalik dan melambai pada He Yuan.

“Buang.’ i35ZDE

He Yuan menutup bagasi dan membantu Cheng Yi membuka pintu penumpang.

Cheng Ke berbalik dan memasuki koridor.

“Cheng Ke,” Cheng Yi memanggilnya dari belakang, “Meski hidup selama ini, ini pertama kalinya aku melihatmu membuat suatu progres. Aku harap kau bisa terus berjuang. Jangan biarkan aku melihatmu kembali dan memohon pada ayah untuk membiarkanmu pulang.”

Cheng Ke tidak menoleh ke belakang mau pun menghentingkan langkahnya. Setelah memasuki koridor, ia tidak menekan tombol lift. Ia membuka pintu darurat dan memasukinya. JsmhBu

Ia tidak tahu bagaimana Cheng Yi bisa mengetahui dimana ia tinggal. Namun setidaknya ia tidak tahu di lantai berapa ia tinggal. Satpam di bawah sangat serius. Tanpa izinnya, ia tidak akan memberi tahu orang asing nomor kamarnya.

Meski ia tidak tahu kenapa ia tidak mau memberi tahu Cheng Yi lantai tempatnya tinggal, apa yang akan terjadi kalau ia tahu…Jadi ia memilih tangga.

Apa karena Jiang Yu Duo?

Ia tidak tahu gila bisa menular… kKBC2H

Tangga darurat sedikit pengap. Itu dibersihkan setiap beberapa hari, namun kau masih bisa merasakan bata berdebu di udara.

Dia memiringkan kepalanya. Meskipun ada jendela, dia hanya bisa melihat sisi bangunan lain dari situ. Melihat ke atas dan ke bawah, atas dan bawah, yang ada hanyalah dinding abu-abu.

Cheng Ke menghela napas dan menaiki tangga selangkah demi selangkah.

Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya dia menaiki 15 anak tangga, dan dia juga membawa dua kantong makanan untuk sarapan. F0Wkv

Ia sangat lelah, lututnya menjadi sedikit sakit, tetapi dia tidak berhenti sama sekali, dia takut begitu dia berhenti, dia tidak ingin melanjutkan lagi.

Mengapa tidak naik lift?

Story translated by Langit Bieru.

Bagaimana jika Cheng Yi masih di luar, menunggu untuk melihat nomor di lift?

Dia tersenyum, mengira dia gila. ziMZm6

Ketika ia mencapai pintu, ia menghela nafas lega. Akhirnya ia sampai. Namun setelah mengeluarkan kunci, ia merasa semua kekuatannya menghilang.

Ia hanya perlu memasukkan kunci ke dalam lubang, memutarnya dan ia bisa memasuki pintu. Melempar dirinya sendiri ke atas sofa lalu memanaskan semua makanan. Lalu tidur setelah makan. Namun ia bersandar pada pintu dan tidak bergerak sedikit pun.

Dia bahkan tidak ingin mengangkat tangannya.

Dia selalu merasa cheng Yi tidak akan memengaruhinya. Tak peduli apa pun yang dia lakukan. Namun nyatanya, 9ygRPm

Cheng Yi lah yang sekali lagi menariknya kembali ke sebulan yang lalu.

Ia merasa sedih saat ia meninggalkan rumah itu.

“Fuck.” Cheng Ke menekan dahinya ke pintu dan mengutuk pelan.

Setelah beberapa menit, ia membuka pintu dan memasuki ruangannya. pHLdqI

Sekarang, ia memaksa dirinya untuk bahagia. Tak peduli betapa tidak memuaskan hidupnya yang baru ini, semuanya sudah dimulai. Entah ia hidup dengan baik atau tidak, semuanya adalah keputusannya.

Memasukkan kartu gasnya, ia ingin memanaskan makanan dinginnya…Namun ia tidak tahu caranya. Ia memutuskan untuk makan lalu tidur sebentar dan bangun…

Brengsek.

Cheng Ke berbaring di sofa, menutup matanya. Lupakan saja. Kartu apa? Memanaskan makanan apa? Tidur dulu. byRTax

Hidup baru apa?

Lucu.

Cheng Ke merasa, dengan moodnya yang sekarang, langsung tidur hingga fajar tiba bukanlah masalah.

Namun, ia salah. Dia tidak bisa tidur sedetik pun. Ia menutup matanya, mencoba tidur. Leher dan punggungnya pegal, jadi ia tidak bisa menahan diri dan duduk. Lsoek0

Melirik ponselnya, ia telah tidur dua jam.

Ia menyalakn ponselnya, melihat kontaknya beberapa kali dan memutuskan untuk menelpon Xu Ding.

Please visit langitbieru (dot) com

“Ayo minum malam ini,” ujar Cheng Ke.

“Malam ini?” Xu Ding terdiam sebentar. “Oke, tapi dimana?” 2hlK3x

“Entah. Tempatku? Aku terlalu malas berjalan jauh. Aku harus naik taksi,” ujar Cheng Ke, “kau carilah.”

“Okay.” Xu Ding berkata, “Aku akan menjemputmu. Aku akan menelponmu saat aku sudah di gerbang apartemenmu.”

“Uh.” Cheng Ke terdiam, “Apa kau memberi tahu…”

Ia segera menghentikan ucapannya. Xu Ding bukan orang yang seperti itu dan Xu Ding tidak tahu dimana ia menyewa rumah. FV 4tM

“Xiao Yi (Cheng Yi) tahu dimana kau tinggal?” Xu Ding sangat tajam dan langsung bertanya.

“Dia menungguku di bawah,” Cheng Ke sedikit malu. “Aku tidak bermaksud apa pun. Aku hanya ingin tahu bagaimana ia bisa datang.”

“Aku bisa menemukannya jika aku mau.” Xu Ding tersenyum. “Kau dan Xiao Yi benar-benar tidak seperti saudara.”

“…Benarkah begitu.” Cheng Ke menghela nafas. R1UckM

Setelah menutup panggilannya. Cheng Ke berusaha mencari tahu bagaimana caranya memanaskan makanan dan akhirnya memilih microwave. Karena simbol di packaging makanannya adalah pp5. Ia bisa memasukkannya ke dalam microwave.

Dia memasukkan beberapa kotak ke dalam microwave dan sedikit terkejut bahwa ia tahu pengetahuan ini. Namun ia tidak tahu dari mana ia mempelajarinya.

Ini adalah pertama kalinya ia menggunakan micorwave ini. Ia ingin mencari buku manualnya namun setelah melihat tombol-tombolnya, ternyata microwave ini sangat cocok untuk sampah sepertinya. Ada tulisan di setiap tombolnya.

Dia mempelajarinya sebentar lalu memilih ‘mengukus roti’. Q I2Ly

Sangat bersahabat.

Makanannya telah dipanaskan. Tidak rusak, tidak gosong dan tidak meledak…

Cheng Ke menyalakan TV, duduk di sofa dan makan perlahan.

Sudah lama ia tidak makan sarapan Fu Luo. Namun ia masih bisa ingat rasanya. Ketika ia makan, ia tiba-tiba ingin mengingat sesuatu, namun sudah kelas ia tidak punya apa pun untuk diingat. n0p3Zt

Mungkin hanya ingatan rasanya. Seperti kaki ayam ini atau pangsit udang ini dan bahkan Liu Sha Bao…

Cheng Ke melirik Liu Sha Bao di tangannya. Ia telah memakannya setengah, sebenarnya, ini sudah yang ketiga.

Story translated by Langit Bieru.

“…Sial.” Dia meletakkan setengah Liu Sha Baonya.

Sebenarnya dia tidaksebaik itu. Ia tidak pernah membicarakan hal menjijikkan ketika makan hanya karena sopan santun. Meski dia menyebutkannya, itu tidak sampai ia tidak bisa makan apa pun. Hanya saja, ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. rT7R Y

Karena ia telah melihatnya sendiri, dan memikirkan makanan ditangannya, semuanya jadi berbeda.

Teringat akan Jiang Yu Duo, ia menghela nafas. Dia tidak tahu kondisi Jiang Yu Duo sekarang. Mungkin ia masih pusing? Atau mungkin Chen Qing telah membangunkannya.

“Apa Kak Qian menyuruh kita membawa sesuatu?” Jiang Yu Duo melihat barang-barang di rak.

“Minyak wijen, saus hoisin.” Chen Qing mendorong trolinya. “Apa lagi yang dibutuhkan? Saus Mapo?” SrUqDv

“Terserah. Apa dia membuka toko saus? Kenapa ia butuh saus sebanyak ini?” Jiang Yu Duo dengan santai mengambil beberapa botol saus kecap. “Ambil sedikit saja.”

“Apa kau memberi tahunya kalau aku datang juga?” Tanya Chen Qing.

“Iya.” Jiang Yu Duo menghampiri kasir. “Jangan beritahu dia apa yang terjadi hari ini.”

“Okai, kau bisa mempercayaiku,” ujar Chen Qing, “Namun bukankah penyebab kau sakit karena kau tidak tidur cukup? Aku selalu merasa kau kekurangan tidur.” WsLUna

“Mungkin.” Jiang Yu Duo berkata, “Tidak perlu alasan. Setidaknya aku baik-baik saja sekarang, Mungkin penyebabnya adalah aku yang terus marah padamu.”

“Jaeger-LeCoultre pasti sangat takut. Dia mungkin tidak pernah dihadapi dengan hal seperti ini,” ujar Chen Qing.

“Letakkan itu. ketika kau kemari, kau terlihat seperti sedang menghadiri pemakamanku. Aku takut kau akan menangis di depannya.” Jiang Yu Duo mengeluarkan dua kotak permen mint dan meletakkannya di samping kasir.

Setelah pusing selama beberapa saat, tenggorokannya menjadi lebih baik namun masih sedikit susah untuk berbicara. ObdKPN

“Namun aku tidak menggigit pelurunya mau pun menangis…” Chen Qing baru memikirkannya setelah berbicara. “…Aku tidak berencana menangis,”

Mendatangi Kak Qian untuk makan sangatlah menyenangkan. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Jiang Yu Duo hanya perlu duduk di sofa bersama Chen Qing dan empat ekor anjing. Menonton TV selama satu jam lalu makan.

Setelah makan, dia bisa duduk di sofa dan mengobrol.

Di rumah Lu Qian, dia bisa rileks. Dia tidak perlu memikirkan apakah ada seseorang yang mengikutinya atau tidak. 6OBDfS

Dia harusnya pulang setelah makan, namun dia telah bersantai selama dua jam tanpa bergerak sedikit pun.

Ia baru bangun saat Lu Qian mengusirnya dan turun bersama Chen Qing.

Please support our translators at langitbieru (dot) com

“Aku cuti besok.” Chen Qing berbicara sambil memasuki mobil. “Apakah aku perlu menemanimu melepas gipsmu?

Bukankah dokter bilang kau sudah bisa melepaskannya?” e3VEom

Jiang Yu Duo tidak mengatakan apa pun.

Dia tidak ingin melepaskannya.

Tiba-tiba, ia merasa goyah dan ia menolehkan kepalanya untuk melihat cahaya yang bergerak cepat di luar jendela.

“Aku akan menjemputmu besok?” Tanya Chen Qing. al5Ao1

“Yeah,” jawab Jiang Yu Duo.

Ketika ia hampir sampai di rumah, ponsel di sakunya berbunyi. Ia mengeluarkan ponselnya dan layarnya menunjukkan ‘Cheng-Dungu-Ke’.

“Siapa itu?” Tanya Chen Qing.

“Jae… Cheng Ke.” Dia mengangkat panggilannya. “Halo?” GE tDd

“Kau tidak di rumah?” Suara Cheng Ke terdengar, sepertinya sedikit sedih.

“Hampir sampai,” ujar Jiang Yu Duo, “Ada apa denganmu?”

“Lagi?” Cheng Ke terdiam, “Lupakan.”

“Huh?” Jiang Yu Duo kebingungan, “Apa?” MkyF8N

Cheng Ke memutuskan panggilannya.

“What the-?” Jiang Yu Duo menatap ponselnya.

“Ada apa dengannya?” Chen Qing bertanya.

“Aku tidak tahu.” Jiang Yu Duo mengernyit dan meletakkan ponselnya kembali ke sakunya. yXNAMg

Saat mobilnya berbelok ke sebuah jalan kecil, ia—seperti biasa—melirik trotoar di kedua sisi. Dia tidak melihat orang yang mencurigakan, namun ia melihat Cheng Ke.

“Itu Jaeger-LeCoultre?” Chen Qing menunjuk trotoar di sisi kanan.

Please support our translators at langitbieru (dot) com

“Yeah.” Jiang Yu Duo menekan klakson, “Kesana.”

Cheng Ke tengah berjalan menuju mereka dengan perlahan. Berjalan-jalan di trotoat tanpa merespon ke bunyi klakson mereka. iTOIRV

Chen Qing memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Lampu mobilnya jatuh ke wajah Cheng Ke, namun ia hanya mengangkat tangan untuk menghalangi cahaya itu dan terus berjalan.

“Hei, jika aku melihat seseorang sepertinya dan tidak mengenalnya. Aku pasti akan merampoknya.” Cheng Qing membunyikan klakson lagi. “Orang ini tidak selincah bocah tetangga.”

“Aku akan membiarkanmu merampok nanti dan mewujudkan mimpimu. Jika kau tidak bisa mendapatkan apa pun nanti, aku akan membunuhmu.” Jiang Yu Duo membuka pintu dan meraih Cheng Ke. “Apakah Tuan Muda sedang tidur sambil berjalan?”

Saat ini, Cheng Ke hanya menurunkan tangannya dan mengangkat kepalanya. 5cl6fi

Jiang Yu Duo mencium alkohol dari tubuhnya. “Apa kau mabuk?”

“Tidak,” ujar Cheng Ke.

“Kenapa kau mencariku?” Jiang Yu Duo bertanya.

Cheng Ke memegang pintu mobil dan melihatnya, seperti ia sedang memantapkan hati. Setelah beberapa saat, ia menggertakkan giginya dan berkata, “Aku lupa membawa kunci saat aku keluar.”hahahaha maap lupa update minggu lalu. aku sibuk osjur 🙁 Bb7pYv

Translator's Note

‘Benda yang indah’ terdengar sama dengan Penyakit Meniere dalam Bahasa Mandarin. Penyakit Meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam dan membuat penderitanya merasakan rasa pusing, telinga berdenging, tuli, dan lain sebagainya

Translator's Note

PP (polypropylene) adalah plastik putih atau transparan yang biasanya jadi tempat makanan. Ringan dan tahan lama. Bisa tahan sampai 167 derajat Celcius jadi bisa digunakan kembali dan dipanaskan

Translator's Note

maksudnya dia tuh gak bener-bener punya tata krama tertentu waktu makan

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!