Situasi seperti ini akan terjadi setiap beberapa hari di zona transportasi. Jadi tak ada yang perlu dikagetkan lagi. Tak seorang pun membenci perkelahian yang terjadi. Semua orang merasa senang, bahkan beberapa mengolok-olok dengan keras.
Ling Xiao memandangi kejadian itu sekali kemudian mengabaikannya. Dia menarik You XiaoMo ke bagian pendaftaran. Orang tua itu sudah menjelaskan pada mereka semua rinciannya. Bagian pendaftaran memiliki sepuluh tempat pendaftaran, masing-masing mewakili salah satu dari sepuluh lingkaran angkutan. Yang ingin mereka temukan adalah tempat pendaftaran terakhir.
Dibandingkan kesembilan tempat lainnya, yang kesepuluh tak diragukan lagi paling sepi.
Tak ada orang di situ. Hanya ada beberapa praktisi yang saling berbisik dengan lirih.
Petugasnya adalah anak muda yang terlihat bosan. Ketika melihat bayangan tiba-tiba jatuh di hadapannya, dia mengangkat kepalanya dan melihat Ling Xiao dan You XiaoMo. Dia tertegun sesaat, kemudian segera menjadi girang, “Halo, kalian ingin mendaftar untuk lingkaran angkutan ini?”
Ling Xiao mengangguk, “Benar. Kapan lingkaran angkutan ini buka? Dan berapa banyak biaya untuk dua orang?”
Anak muda itu tampaknya terlalu senang. Dia mengesampingkan pertanyaan Ling Xiao saat berdiri dan dengan heboh melambai pada kelompok orang itu, “Yang Dui, ada dua orang lagi di sini yang mendaftar.”
Yang Dui adalah laki-laki paruh baya yang baru saja meneriaki lelaki kekar dan anak muda itu. Ketika mereka mendengarnya, kedua pihak tercengang, dan kemudian mereka segera berjalan menghampiri.
“Kalian berdua ingin pergi ke Utara?” Yang Dui berjalan ke arah mereka, memandangi mereka dari atas ke bawah.
Ling Xiao dengan enggan juga melirik pada mereka, “Ada masalah?”
Yang Dui ingin menggelengkan kepalanya. Tapi kemudian tiba-tiba teringat sesuatu, “Ada masalah kecil. Lingkaran angkutan ke Utara membutuhkan delapan belas orang. Ditambah kalian berdua, berarti kita masih kekurangan satu orang. Tampaknya tidak akan ada lagi yang mendaftar hari ini. Kecuali kita semua membagi biayanya, maka lingkaran angkutan ini tidak dapat dibuka.”
Ling Xiao mengangguk, “Baiklah.”
Melihat perkataannya diterima dengan begitu mudah, wajah Yang Dui menjadi lebih baik. Dia senang berurusan dengan orang yang tidak bertele-tele. Kemudian, dia berbalik pada kelompok yang lain. Dia berbicara dengan nada ‘tak diizinkan menolak’, “Menurut jumlah orang, maka setiap orang harus membayar ekstra 5.882 koin emas. Ada yang keberatan?”
Ketika berkata begitu, matanya jelas tertuju pada kelompok anak muda itu, dengan tanda peringatan.
Yang Dui sudah mengatakannya, jika mereka masih menentang, akan terlalu bebal jadinya.
Orang tua itu berkata, “Kami menerima.”
Lelaki kekar berjanggut itu menatap mereka dengan senang. Seluruh persoalan ini adalah kesalahan mereka dan hasilnya sudah diduga.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Karena semua sudah bersepakat, Yang Dui akhirnya meninggalkan tempat itu. You XiaoMo menghitung 211.000 koin emas dan memberikannya kepada petugas. Setelah petugas itu menerima uangnya, dia memberi mereka masing-masing sebuah lempeng pengenal.
Ongkosnya mahal. Tak heran kelompok anak muda itu tidak ingin menanggungnya. Karena tujuan mereka terlalu jauh, mereka harus membayar tambahan 100.000 koin emas untuk pembagian biayanya. Bagi orang biasa, ini memang bukan angka yang kecil. Bagi beberapa orang, bahkan menyimpan bertahun-tahun pun tidak akan cukup.
Tak heran, lingkaran angkutan ini, meskipun sudah dibuka selama lima hari, hanya ada tujuh belas orang yang mendaftar. Keberuntungan sedang bersama mereka, karena biasanya, bahkan untuk mencapai sepuluh orang juga jadi masalah.
Setelah membayar biayanya, lingkaran angkutan itu tidak segera diaktifkan.
Karena lingkaran itu membutuhkan beberapa pengaturan lagi, aktivasinya ditetapkan besok paginya pada waktu Ular (c.t.: dalam China kuno, sistem waktunya adalah sistem jam ganda, artinya penanda waktu per hari. Masing-masing penanda panjangnya setara dengan dua jam. Dengan menggunakan sistem pencabangan keduniawian [atau zodiak yang dikenali hampir semua orang], untuk menamai waktu. Mulai pukul 11 malam sampai 1 pagi adalah waktu Tikus, 1 pagi sampai 3 pagi adalah waktu Sapi Jantan, dan seterusnya. Jadi waktu Ular adalah 9 pagi sampai 11 siang).
Ketika semua orang tahu waktu tepatnya lingkaran itu dihidupkan, mereka bubar. You XiaoMo dan Ling Xiao juga meninggalkan zona transportasi, karena mereka memiliki waktu semalaman untuk melakukan hal lain.
Pada saat ini, matahari akhirnya terbenam. Langit berangsur menjadi gelap.
Mereka menemukan sebuah rumah tamu*) di dekat zona transportasi untuk menginap satu malam. Ketika mereka berjalan ke lantai atas, You XiaoMo mengenali orang yang baru saja berjalan ke rumah tamu itu. Dia lelaki kekar yang terlibat dalam pertikaian tadi dan kebetulan kamarnya di sebelah mereka.
Ketika mereka berjalan memasuki kamar, You XiaoMo segera menghambur ke tempat tidur besar. Meskipun sudah terbiasa dengan kereta kudanya, dia sudah duduk di dalamnya berhari-hari. Tulang-tulangnya terasa lunak dan lembek. Tak lama kemudian dia sudah jatuh tertidur.
Ketika Ling Xiao berjalan masuk, dia melihat You XiaoMo sudah masuk ke dunia mimpi.
Dia berjalan ke samping tempat tidur lalu duduk di situ. Ling Xiao melepas sepatu botnya dan menutupinya dengan selimut. Dia mencium dahinya sebelum meninggalkan kamar.
Setelah satu jam, You XiaoMo dibangunkan oleh rasa lapar.
Perutnya keroncongan tanpa henti, begitu keras sehingga dia tak dapat melanjutkan tidur.
Dengan kepala seperti sarang ayam, You XiaoMo berjalan keluar kamar dalam seperti hantu. Hal pertama yang dilihatnya adalah meja yang dipenuhi makanan enak. Makanan benar-benar mencerahkan suasana hatinya. Matanya bersinar saat dia menghambur ke meja. Tapi ketika hendak menyentuh kaki ayam favoritnya, Ling Xiao menangkap lalu mengangkatnya.
Ling Xiao berkata dengan jenaka, “Aku sudah meminta pelayan mempersiapkan sebaskom air. Sana pergi cuci muka dan tanganmu.”
You XiaoMo dengan suram menatapnya. Baiklah, dia anak baik yang mengerti kebersihan.
Dia terlihat jauh lebih bersih setelah mencuci wajahnya. Rambut sarang burungnya juga sudah diratakan. Ling Xiao akhirnya membolehkannya duduk di meja itu. Semua makanan di meja itu adalah favorit You XiaoMo. Kaki ayam tumis kental yang wangi, yang tampaknya spesialisasi lokal. Juga daging babi tumis, yang dagingnya dari binatang buas iblis tingkat rendah, lezat dan segar, yang juga spesialisasi lokal.
You XiaoMo makan sampai perutnya buncit. Setengah makanan di meja sekarang pindah ke dalam perutnya.
Ling Xiao menghampirinya, dengan nada menggoda menyentuh perutnya dan tertawa jahat, “Xiao Momo, perutmu begitu bulat, ah. Kau hamil?”
Wajah You XiaoMo seketika menjadi -_-‘. Dia bahkan tidak berjengit ketika Ling Xiao memanggilnya Xiao Momo. Dia hanya menggunakan sikunya dan dengan keras menghantam Ling Xiao. “Pergi sana. Kau yang hamil. Seluruh keluargamu hamil. Aku laki-laki. Bagaimana mungkin aku hamil?”
Ling Xiao terhibur oleh tingkah You XiaoMo. Dia tertawa keras, “Kenapa tidak, selama kau cukup bertekad, kau bisa hamil kapan pun.”
You XiaoMo berubah ketakutan, “Mungkinkah… Apa laki-laki benar-benar bisa hamil?”
Ling Xiao dengan ambigu berkata sambil berdiri, “Mungkin.”
You XiaoMo mencengkeram pakaiannya, “Jangan membodohi aku. Apa mungkin?”
Ling Xiao bermalasan meliriknya dan tertawa samar, “Kenapa kau tampaknya terlalu mempedulikan soal ini. Apa kau tertarik memiliki bayi? Yah, tampaknya aku akan harus bekerja lebih keras.”
You XiaoMo segera melepas pakaiannya dari cengkeramannya dan tersipu, “Aku tak mau.”
Ekspresi ini menggelitik Ling Xiao. Dia tertawa keras. Tak lama setelah itu, You XiaoMo akhirnya menyadari dia sudah dipermainkan. Dengan marah dia melotot padanya. Tapi pelototannya membuatnya merasa seolah You XiaoMo sedang menggodanya dan membuat darahnya bergejolak.
Ling Xiao menangkap pinggangnya. Dia berbisik di telinga You XiaoMo, “Perutmu mungkin terlalu penuh. Bagaimana kalau kita jalan-jalan. Kita juga bisa melihat langit berbintang Kota Naye.”
You XiaoMo menyentuh perutnya yang benar-benar menggembung. Jadi dia setuju.
Setelah beberapa saat, mereka meninggalkan rumah tamu dan pergi ke jalan tersibuk di Kota Naye. Di bawah langit malam yang gelap, cahaya di jalanan masih seterang siang. Langitnya juga berangsur dihiasi bintang yang berkilauan, berkelap-kelip dengan indah.
Berjalan di bawah langit malam seperti itu, pikiran dan jiwamu terasa begitu tenang. Bintang-bintang seperti impian itu luar biasa indah. Tak heran pasangan akan datang ke sini hanya untuk melihatnya, menghabiskan malam di bawah pemandangan yang begitu megah dengan kekasih hati, romantisnya.
You XiaoMo tidak menyangka Ling Xiao akan membawanya keluar untuk melihat langit berbintang. Wajah manisnya tidak dapat menutupi ekspresi kagetnya.
Ling Xiao tersenyum tanpa berkata apa-apa. Dia menarik tangannya dan pergi untuk membayar biaya masuk.
Langit berbintang Kota Naye sangat terkenal. Setiap tahun banyak pasangan yang datang ke sini untuk melihatnya. Karena itulah tuan kota memikirkan gagasan bagus untuk memperoleh uang, yaitu dengan menarik biaya memandangi di beberapa tempat yang paling indah. Masing-masing orang harus membayar dua koin emas untuk masuk.
Dibandingkan dengan biaya masuk kota, dua koin emas ini bukan apa-apa. Harganya masih terjangkau.
Terlebih lagi, bahkan meskipun harganya dipasang lebih tinggi, mungkin masih tetap akan ada arus pasangan tanpa ujung.
Pada saat You XiaoMo hendak membayarnya, dia melihat Ling Xiao mengambil empat koin emas entah dari mana dan memberikannya ke penjaga. Dia sangat terkejut. Sejak kapan orang ini punya uang? Dia selalu berpikir bahwa Ling Xiao tak punya uang sepeser pun.
Lereng itu adalah tempat terbaik untuk memandangi langit berbintang Kota Naye. Ketika mereka berjalan masuk, beberapa sudut sudah dipenuhi oleh beberapa pasangan. Selain pasangan, banyak juga orang yang datang ke sini sendirian. Mereka hanya ingin menikmati bintang-bintang itu.
Mereka berbaring di rerumputan di tempat yang cukup tersembunyi. Ling Xiao memiringkan tubuh ke samping dan menatap You XiaoMo di sebelahnya, satu tangan menopang kepalanya. Dia tertawa, “Jadi, bagaimana, Xiao Momo?”
You XiaoMo memperhatikan dia memanggilnya dengan nama itu lagi. Tapi… dia terlalu malas untuk merepotkan soal ini. Karena dia tahu bahkan meskipun membuat keributan soal itu, Ling Xiao pasti tak akan mendengarkannya. Dia hanya bertingkah semaunya. Jadi buang-buang air liur untuk mencerewetinya.
You XiaoMo memandangi langit yang terang, seolah bintang-bintang ada di depan matanya. Dia mengangguk, merasa puas. Dia berkata, “Membuat penasaran, ini pertama kalinya aku melihat langit malam seindah ini setelah datang ke dunia ini.”
Kalimat itu tidak tampak tak biasa, tapi Ling Xiao merasa sedikit aneh dari kalimat itu.
Apa maksudnya dengan ‘datang ke dunia ini?’ Tapi dia tidak bertanya, hanya membungkuk dan memberi You XiaoMo ciuman di bibir.
You XiaoMo kaget. Dia memandang berkeliling. Ketika yakin tak seorang pun melihatnya, dia menghembuskan napas lega. Dia hendak mengkritisi Ling Xiao, tapi ketika menatapnya dan melihat matanya dipenuhi rasa puas, tak terasa jantungnya bedetak lebih kencang. Tangannya menyentuh wajah Ling Xiao, “Ling Xiao, kapan kau akan memperlihatkan penampilan aslimu?”
Sampai sekarang You XiaoMo belum pernah melihat wajah aslinya sekalipun. Kepalanya sudah dipenuhi rasa penasaran.
Catatan terjemah:
*) rumah tamu: Dalam versi asli digunakan 酒楼 (jiu lou), yang terjemahan bahasa Inggrisnya adalah restaurant. Di China kuno, sebagian restoran akan menawarkan kamar bagi pejalan untuk menginap. Tapi fokus tempat ini masih menyediakan makanan, jadi biaya kamarnya biasanya jauh lebih rendah daripada hotel. Tentunya kualitas kamarnya tidak dapat dibandingkan dengan hotel. Jiu lou biasanya hanya menawarkan kamar untuk waktu yang singkat dan harganya akan menjadi lebih mahal jika waktu menginap lebih lama.
Terjemahan bahasa Inggris menggunakan istilah tavern di bab ini, karena definisi restoran jelas hanya tempat yang menyediakan makanan tanpa tempat tidur. Jadi untuk terjemahan bahasa Indonesia, diputuskan untuk membuat istilah rumah tamu, supaya bisa menggambarkan tempat yang fokusnya menyediakan layanan makanan, tapi juga menyediakan minuman dan kamar untuk menginap.
Catatan Rara (penerjemah bahasa Inggris) untuk bangunan akomodasi yang berbeda:
inn (penginapan): 70% kamar + 30% makanan -> harga murah sampai menengah
tavern (kedai minuman): 40% minuman, 40% makanan, and 20% kamar -> harga murah sampai menengah
hotel: 80% kamar, 20% makanan -> harga menengah sampai mahal
resort (resor): punya semuanya -> mahal
pub: 90% alkohol + 10% makanan ringan
