Penerjemah : Momo
“Pemberitahuan kami juga menunjukkan pukul 10 pagi.”
Seolah-olah surat pemberitahuan Yun Che tidak cukup mengejutkannya, Gu Mingxuan mengeluarkan surat pemberitahuan mereka di bawah instruksi Xing Feng. Jiang Wanshan tidak tahu bagaimana dua dari surat-surat yang dicetak massal itu bisa salah dan kebetulan diterima oleh Tim Chaoyang dan Puncak. Jika bukan karena stempel resmi dari Departemen Pertahanan Kota, dia pasti akan berpikir kalau mereka telah memalsukan surat pemberitahuan itu.
“Jadi? Aku tidak sedang mengucapkan omong kosong, kan?”
Itu hanya selembar kertas A4 biasa. Yun Che bisa memalsukan sebanyak yang dia inginkan. Sedangkan untuk stempel, dia bisa mengukir satu dengan lobak begitu dia mendapat contohnya. Ini adalah hal sepele bagi orangdengan sumber daya yang melimpah sepertinya.
“M-Mungkin ada staf yang melakukan kesalahan. Maaf, ini adalah kelalaian Departemen Pertahanan Kota.
Jiang Wanshan rasanya ingin menangis tapi tidak bisa. Dia hanya bisa meremas dua lembar kertas di tangannya. Yun Che berjalan ke arahnya dan menepuk bahunya. “Tidak apa-apa. Ini hanya terlambat satu jam saja, jangan menyalahkan diri sendiri. Semua orang pernah membuat kesalahan. Departemen Pertahanan sangat sibuk dengan segala macam tugas dan urusan pangkalan setiap harinya. Kesalahan kecil seperti ini terkadang bisa terjadi. Katakan saja pada orang-orangmu untuk lebih berhati-hati.”
Jika kamu tidak terlalu mengenal Yun Che, kamu akan tersentuh ketika mendengar kata-katanya itu. Tapi, bagi orang yang sudah mengenalnya seperti Gu Mingxuan dan Ye Xingchen, mereka hanya bisa menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak. Bisa dibilang tidak ada satupun orang di pangkalan yang bisa dibandingkan dengan sikap tak tahu malu Yun Che. Hei Yu bukan manusia, jadi tentu saja dia tidak masuk ke dalam hitungan.
“Terima kasih atas pengertiannya, Kapten Yun.”
Meskipun tidak tahu bagaimana hal tersebut terjadi, Jiang Wanshan tahu mereka pasti telah merusak surat-surat itu. Tapi dia tidak bisa mengatakan apapun dan harus meminta maaf dengan senyum di wajahnya. Jiang Wanshan merasa sangat kesal.
“Tidak masalah.”
Yun Che dengan sombong menepuk pundaknya lagi. Dia kemudian bertukar pandang dengan Xing Feng sebelum melanjutkan jalannya lagi. Ketika Gu Mingxuan, Ye Xingchen, dan Jiang Shang berjalan melewati Jiang Wanshan, mereka semua menatapnya dengan penuh simpati. Yun Che benar-benar iblis.
“Kapten Xing, lama tidak bertemu.”
Tepat setelah mereka mengambil beberapa langkah, seseorang menghalangi mereka. Itu adalah Mayor Jenderal Lin, perwakilan dari Tentara Wei. Di saat yang sama, Mayor Jenderal Wang, utusan Tentara Wang mengulurkan tangannya. “Kapten Xing, senang bertemu denganmu lagi.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Sebagai sesama anggota militer, tentu saja mereka mengenal Xing Feng. Jika Xing Feng tidak secara tiba-tiba meninggalkan militer, prestasinya pasti akan lebih mengejutkan. Meskipun sekarang dia bukan lagi seorang jenderal, banyak tentara masih mengagumi pria legendaris ini.
“Beqlxlg lae tjcsj qfgafwejc yljrj. Zfiltja xjiljc yfgvej jvj vl rlcl, jxe sjxlc qfgafwejc xjil lcl alvjxijt rfvfgtjcj.”
Vfafijt yfgpjyja ajcujc vfcujc wfgfxj, Wlcu Mfcu yfgalcvjx rfbijt-bijt vlj alvjx wfcufajtel abqlx qfgafwejc xjil lcl. Ufwlilx xfxejajc vl gejcujc lcl wecuxlc jxjc afgalqe biftcsj, ajql alvjx yjul Zjsbg Afcvfgji Olc vjc Zjsbg Afcvfgji Qjcu. Zfgfxj ajte teyecujc jcajgj Wlcu Mfcu vjc Zb Qfcsjcu. Zerajtli Zb Qfcsjcu alvjx wfwyfglajtecsj afcajcu xbcofgfcrl xjil lcl.
“Hahaha… Ini memang sedikit rumit.”
Mayor Jenderal Lin hanya tersenyum dan berkata dengan tidak jelas, sedangkan Mayor Jenderal Wang memilih untuk tetap diam.
Mayor Jenderal Lin menoleh ke Yun Che dan dengan bersemangat mengulurkan tangannya. “Kamu pasti Kapten Tim Puncak, Yun Che, kan? Kamu sangat berbeda dengan apa yang aku dengar. Aku Lin Xian dari Tentara Wei!”
Mata Lin Xian yang tersembunyi di balik lensa kacamata mengamati pria kurus yang tingginya kurang dari 1,8 meter itu. Militer memiliki semua informasi tentang setiap anggota dari 20 tim peringkat atas pengguna kekuatan. Tim Puncak saat ini berada di peringkat kedua. Secara alami, informasi Yun Che seharusnya ada di database mereka juga. Sayangnya, itu tidak terlalu rinci. Tapi bukan hanya miliknya, file setiap anggota Tim Puncak pun tidak cukup detail. Bukan karena militer tidak mampu, itu hanya karena Tim Puncak selalu merendah. Kecuali menyelesaikan misi, mereka jarang tampil di depan umum. Tapi di saat bersamaan mereka juga sangat terkenal.
“Apa bedanya?”
Biasanya, orang hanya akan mengatakan, ‘Senang bertemu denganmu.’ atau sesuatu semacam itu, tapi Yun Che tidak seperti orang lain. Dia akan selalu menemukan celah dari setiap kata-kata untuk melawan. Dia memang menjabat tangan Lin Xian, jika tidak, itu tidak sopan bukan?
“Yah, aku tidak menyangka Kapten Yun yang legendaris memiliki wajah yang cantik. Jika tidak berada di hari kiamat, kamu mungkin bisa mendapatkan pekerjaan di dunia hiburan.”
Setelah berpikir sejenak, Mayor Jenderal Lin membuat pilihan yang relatif aman.
“Wajah cantik? Tim Puncak kami memiliki banyak anggota dengan wajah cantik. Lihatlah dua orang di belakangku. Bukankah mereka sangat tampan dan cantik? Orang tua kami memberi kami wajah cantik yang membuat iri semua orang. Tidak ada yang bisa kami lakukan. Maaf atas kesalahpahaman ini, Mayor Jenderal Lin.”
Tidak peduli seberapa aman pilihanmu, orang selalu dapat menemukan celah untuk melawanmu. Seperti halnya Yun Che yang membual tentang Ye Xingchen dan JiangShang. Bahkan seorang pria berpengalaman seperti Lin Xian merasa ketampanan Yun Che terlalu berlebihan baginya.
Mereka yang mengenal Yun Che diam-diam memberinya pujian di dalam hati. Bahkan Mo Wenyang yang tidak menyukainya pun merasa terhibur. Sebelumnya, dia selalu berpikir pukulan Yun Che sangat keras. Tetapi hari ini, dia juga tahu kalau lidahnya pun sama tajam. Seperti julukannya, Yun Che memang binatang penjaga rumah Xing Feng!
“Dan kamu adalah?”
Setelah itu, Yun Che mengalihkan perhatiannya ke Mayor Jenderal lainnya. Mayor Jenderal Wang tidak ingin berakhir seperti Mayor Jenderal Lin, jadi dia memutuskan untuk mengucapkan kata-kata sesedikit mungkin. Dia hanya mengulurkan tangannya dan menjawab, “Wang Guoan dari Tentara Wang.”
“Oh, Mayor Jenderal Wang, senang bertemu denganmu. Nah, para jenderal memang telihat berbeda dari orang biasa. Lihatlah tubuhmu, temperamenmu. Kamu benar-benar prajurit yang luar biasa. Di luar sana banyak orang yang menyebut dirinya prajurit tapi sepanjang hari memakai kacamata dan berpura-pura bersikap lembut. Apakah dia tidak pernah mendengar pepatah, seorang pria lembut berkacamata pada dasarnya bukanlah manusia saat dia melepas kacamatanya?”
Yun Che memberi pujian bagiMayor Jenderal Wang tetapi bagi seseorang, bagian terakhir dari sapaannya terasa seperti pukulan di wajah. Yun Che segera mengubah nadanya seolah dia menyadari dia mengatakan sesuatu yang tidak pantas. “Oh, maaf Mayor Jenderal Lin, aku tidak berbicara tentangmu, tetapi orang yang berdiri di belakang Kapten Xing. Lihat saja, dia selalu menyipitkan mata ke orang lain, dia memiliki wajah yang licik. Dengan menggunakan kacamata dia ingin menipu orang lain, benar-benar licik, bukan?”
Di permukaan Yun Che terlihat seperti mengeluh tentang Gu Mingxuan, tetapi Mayor Jenderal Lin tahu dialah target yang sebenarnya. Di hadapan semua orang, yang bisa dilakukan Lin Xian hanyalah tetap menunjukkan wajah yang tenang.
“Bukan salahku kalau memiliki wajah yang licik. Dan apa yang salah dengan memakai kacamata?” Pikir Gu Mingxuan.
Itu tidak adil untuk Gu Mingxuan, tapi dia harus menerimanya. Dia sudah menderita rabun jauh sejak sebelum hari kiamat datang, meskipun penglihatannya kembali membaik berkat kekuatan khususnya setelah hari kiamat, dia sudah terbiasa menggunakan kacamata, jadi dia akan merasa aneh jika melepasnya. Bukankah terlalu kasar untuk memanggilnya orang licik? Ditambah lagi, dia menyipitkan mata karena dia memiliki kelopak mata tunggal dan dia tidak akan mau mengeluarkan uang untuk menjalani operasi kelopak mata ganda.
“Jika kamu terus mengejek Mingxuan, dia akan menangis.”
Xing Feng menoleh dan menatapnya tanpa daya. Hari ini merupakan hari sial Gu Mingxuan. Yun Che selalu membenci tentara, terutama jenderal. Pada kesempatan ini, dia bertemu tiga orang prajurit. Jika dia diam saja, maka itu bukanlah Yun Che.
“Hei… Bukankah ada tiga kekuatan militer utama yang mengirimkan perwakilannya? Di mana yang satunya?”
Yun Che mencibir sambil mengusap hidungnya. Dia sudah selesai bermain dengan dua mayor jenderal lainnya. Dia melihat dari balik bahu mereka untuk mencari Mo Wenyang yang dia tahu pasti ada di ruangan itu. Di mata semua orang, Yun Che dan Mo Wenyang tidak saling mengenal satu sama lain. Jadi ini adalah kesempatan sempurna bagi Yun Che untuk menambahkan sedikit kesenangan pada pertunjukannya.
Mo Wenyang yang sebelumnya tertawa diam-diam bergerak secara refleks begitu dia mendengar binatang penjaga rumah Xing Feng memanggil namanya. Namun demikian, dia dengan santai melambaikan tangannya ke arah mereka dan berkata, “Apakah kamu mencariku, Kapten Yun?”
Dia sebenarnya ingin tinggal paling tidak 20 meter dari Yun Che, tapi sayangnya mereka sudah berjalan mendekatinya.
“Ahem… Mo Wenyang dari Tentara Mo.”
Sudut mulut Mo Wenyang berkedut saat dia melihat senyumdi wajah Yun Che dan Xing Feng. Dia hanya bisa berdeham dan mengulurkan tangannya. Untuk menyelesaikan pertunjukan, Yun Che menoleh ke Xing Feng setelah menjabat tangan Mo Wenyang. “Hari ini aku memiliki banyak pemahaman baru tentang militer. Aku pikir semua orang di militer akan terlihat seperti Mayor Jenderal Wang. Aku tidak menyangka Mayor Jenderal Mo akan terlihat sangat tampan.”
“Uhuk…”
Xing Feng terbatuk saat berusaha menutupi keinginannya untuk tertawa. Xiao Che-nya sangat lucu. Dari Kepala Departemen Pertahanan sampai ketiga jenderal besar, tidak ada yang bisa lepas darinya.
“Kapten Yun, apakah kamu tidak ingin melepasku?”
Mo Wenyang mengingatkan Yun Che yang belum juga melepaskan genggaman tangannya. Diam-diam, dia telah mengutuk Yun Che dan semua leluhurnya berkali-kali. Apakah Xing Feng masih tidak percaya dengan kebuasan bintang penjaga rumahnya?
“Oh, maaf. Aku terbawa suasana.”
Setelah melepaskan tangan Mo Wenyang, misi Yun Che selesai. Dia kemudian membawa Ye Xingchen dan Jiang Shang ke kursi yang disediakan untuk Tim Puncak.
“Menantu perempuanmu sangat buas.” Saat berjabat tangan dengan Xing Feng, Mo Wenyang berbisik kepadanya. Demi keselamatannya sendiri, dia harus menjauh dari binatang buas itu di masa depan.
“Hehe…”
Xing Feng terkekeh, menepuk pundaknya, dan berjalan melewati sepupunya itu. Faktanya, dia sadar bahwa Yun Che tidak bermaksud mengejek Mo Wenyang, hanya saja dia secara langsung atau tidak langsung mengolok-olok dua jenderal besar lainnya. Aneh jika Yun Che tidak membuat Mo Wenyang kesulitan. Dalam hal ini bisa dikatakan sikap Yun Che pada Mo Wenyang sudahlah cukup baik.
Tidak ada orang lain di planet ini yang akan membuat ucapan saling menyapa menjadi begitu dramatis selain Yun Che. Tetapi dengan cara ini, dua kekuatan besar militer dan pemerintah akan lebih memperhatikannya.
“Maaf membuat semua orang menunggu. Jika aku tahu pertemuan ini akan dimulai pada pukul 9 pagi, aku tidak akan menghabiskan begitu banyak waktu di rumah begitu saja.”
Setelah duduk, Yun Che dengan ramah melambai pada semua orang dan menyapa. Secara tidak langsung dia menyerahkan semua tanggung jawab kepada Departemen Pertahanan Kota. Bagi Jiang Wanshan,itu seperti merobek lukanya kembali dan menaburinya dengan garam.
“Kami tidak menunggu terlalu lama. Lagipula bukan maksudmu untuk datang terlambat.”
“Ya benar, itu adalah kesalahan Departemen Pertahanan Kota. Kamu tidak perlu minta maaf, Kapten Yun.”
“Departemen Pertahanan Kota akan menangkap pelakunya, bukan? Apakah seseorang mencoba menjebak Kapten Yun dan Kapten Xing? Jika tidak, kenapa surat pemberitahuan kami benar dan milik mereka salah?”
“Benar, Tuan Jiang. Kamu tidak boleh menutup mata terhadap masalah ini. Harus dilakukan penyelidikan secara menyeluruh.”
“Iya…”
Sekelompok pemilik kekuatan berbicara untuk Yun Che dan Xing Feng setelah LeiDashan memimpin. Lambat laun, mereka juga mulai menuding Jiang Wanshan, yang hanya bisa berjanji kepada mereka untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
Kerumunan itu akhirnya bisa dibungkam. Selama keributan, pencipta keributan itu berbisik dengan Xing Feng tentang sesuatu.
***
