Penerjemah : Momo
“Jadi beginilah akhirnya jika kamu tidak mengatakan semuanya dengan jelas, kan?”
Jika Xing Feng tidak menerima permintaan maafnya, dia akan terlihat tidak masuk akal atau bahkan dianggap pengecut. Tapi Lin Xian sepertinya lupa kalau masih ada Yun Che. Ketika Xing Feng berada dalam situasi yang sulit, dia tentu saja tidak akan hanya duduk diam dan tidak melakukan apa-apa. Dia tidak akan membiarkan Lin Xian lolos dengan mudah karena menyentuh orangnya.
“Izinkan aku mengatakannya dengan jujur, ini mungkin terdengar kasar, tapi menyimpulkan dari semua yang kamu katakan tadi, kalian hanya ingin kami mempertaruhkan nyawa kami untuk kalian, tanpa menyebutkan imbalan yang sesuai. Ya, kalian menjanjikan konsep sewa tanah kepada semua orang, tapi itu kedengarannya seperti janji kosong bagiku. Kalian semua adalah perwakilan dari otoritas tertinggi pangkalan, sejak kapan pandai bermain kata?”
Mengabaikan ekspresi malu di wajah mereka, Yun Che mencibir dan melanjutkan, “Menurutku, apa yang diminta Kapten Xing masuk akal. Pada kenyataannya, ini adalah operasi gabungan militer dan sipil. Masing-masing dari tiga kekuatan militer akan mengirimkan 100 prajuritnya, begitu juga kami yang akan mengirimkan 100 orang. Kita semua akan bekerja sama, jadi kita semua setara. Untuk bisa bekerja sama, kami sebagai kapten tim memiliki hak untuk mengetahui semua informasi pribadi prajurit kalian sehingga kita dapat membuat rencana yang optimal. Apakah ada yang salah? Mengapa kami harus bekerja sama dengan kalian, jika kalian bahkan tidak memahami dasar-dasar untuk bekerjasama? Ataukah kalian memang hanya ingin mengorbankan kami?”
Apa yang dikatakan Yun Che tidak hanya mengungkapkan keegoisan otoritas pangkalan, tetapi juga memicu kemarahan para pengguna kekuatan. Memikirkannya lagi, misi kali ini memang sangat sulit. Tetapi militer memiliki hampir seratus ribu tentara dan jumlah yang besar senjata api. Jangankan gudang benih, militer bisa saja menduduki ibu kota provinsi jika mereka mau, tetapi mengapa mereka di sini meminta bantuan para pengguna kekuatan? Jawabannya sangat sederhana. Itu semua karena militer mereka tidak ingin kehilangan terlalu banyak, mereka akan menjadikan para pengguna kekuatan sebagai perisai yang layak dikorbankan.
“Kapten Yun benar. Karena ini misi gabungan, mengapa kami tidak bisa mendapatkan informasi tentang kalian? Jika semuanya tidak terbuka dan transparan, makaTim Sampah pun akan mundur dari misi ini.”
Setelah mengetahuinya, Lei Dashan, Kapten Tim Sampah yang selalu memiliki hubungan yang baik Tim Chaoyang dan Puncak, menjadi orang pertama yang berdiri mendukung mereka. Jika militer tidak memberi imbalan yang sesuai, mereka akan mundur.
“Tim kami juga membutuhkan informasi yang terbuka dan transparan.”
“Begitu juga tim kami…”
“Kami juga!”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Setelah Lei Dashan menjadi orang pertama yang mendukung Tim Puncak dan Chaoyang, tim yang lainnya berdiri untuk mengekspresikan pendapat mereka. Bahkan individu-individu yang berpartisipasi dalam pertemuan ini pun ikut berdiri. Untuk sementara konfrontasi antara kelompok pengguna kekuatan dan otoritas pangkalan telah terbentuk. Situasi semakin terlihat serius, Lin Xian, Wang Guoan dan Jiang Wanshan memasang wajah masam, berbeda jauh dengan Mo Wenyang.
“Cxe peuj wfcvexecu rfwej bgjcu. Pcobgwjrl sjcu afgyexj vjc agjcrqjgjc jvjijt vjrjg xfgpj rjwj. Zlilafg alvjx ylrj wfcuufgajx bgjcu yfgvjrjgxjc pewijtcsj. Ajcujc xtjkjalg, afgifqjr vjgl qfcvjqja qjrexjc wlilafg ijlc, qjrexjc Bfiejguj Zb jxjc rfijie wfcvexecu qjgj qfcuuecj xfxejajc.”
Djujlwjcj Zb Qfcsjcu ylrj wfifkjaxjc xfrfwqjajc rfyfrjg lae?Zecuxlc afgvfcujg wecjolx plxj Olc Wljc jaje Qjcu Xebjc sjcu wfcujajxjccsj. Kjql lae jxjc afgvfcujg wfsjxlcxjc vjgl weiea Zb Qfcsjcu xjgfcj rfijwj lcl qbrlrlcsj rfijie cfagji. Zfrxlqec xjaj-xjajcsj alvjx vjqja vljcvjixjc, rfwej bgjcu wjrlt wfwlilxl rfvlxla xfqfgmjsjjc qjvjcsj. Zfiltja lae, Olc Wljc vjc Qjcu Xebjc rfwjxlc xfrji,jqjijul rfxjgjcu wfgfxj wfcfglwj yjcsjx qfcbijxjc vjgl xfibwqbx qfcuuecj xfxejajc.
“Ahem, semuanya harap tenang. Bukankah Mayor Jenderal Wang dan Lin baru saja berkata bersedia berbagi informasi? Jika kalian memiliki pendapat, kita bisa mendiskusikannya. Untuk misi sebesar ini, kita harus mencapai kesepakatanbdalam setiap keputusan. Pemerintah tidak hanya akan duduk diam dan mengabaikan hidup-mati kalian. Jadi, aku harap semua orang dapat kembali duduk dengan tenang dan fokus pada pertemuan ini.”
Melihat kebuntuan terus berlanjut, Jiang Wanshan mencoba semua yang bisa dia lakukan sebagai mediator. Meski demikian, dia tidak lupa mengucapkan kata-kata baik untuk pemerintah. Otaknya berpikir dengan sangat cepat.
“Aku harap kami benar-benar memiliki suara selama diskusi nanti.”
Setelah mencapai tujuan tahap pertama, Xing Feng memberi pandangan dalam pada Lin Xian dan Wang Guoan, sebelum kembali duduk di kursi.
“Oke, mari kita lanjutkan diskusi. Pertama-tama, keuntungan apa yang akan kalian berikan pada kami, Tuan Jiang? Ini masalah hidup dan mati, kami tidak mungkin melakukan pekerjaan tanpa bayaran, bukan? Berbeda dengan kalian yang adalah pegawai negeri dengan penghasilan tetap, kami semua mempunyai banyak anggota keluarga untuk diberi makan.”
Sebelum Yun Che duduk kembali dia berbicara setengah bercanda tapi juga terlihat serius. Biasanya, orang akan menganggap apa yang dia katakan sebagai lelucon tetapi pada kesempatan ini,semua orang tahu dia serius. Mereka tidak akan membahas misi sampai mereka diberikan skema pembayaran yang jelas. Semua pemilik kekuatan senang karena keterusterangan Yun Che. Tapi, perwakilan dari militer dan pemerintah semuanya berwajah muram, kecuali Mo Wenyang tentunya. Untuk memperbaiki citra yang dimiliki, mereka harus menahan semua itu, bahkan jika mereka harus terbunuh.
Xing Feng melihat gambaran besarnya dan Yun Che menangani detailnya. Kolaborasi mereka berdua sangat sempurna. Sudah waktunya bagi para delegasi untuk bersiap karena akan ada lebih banyak jebakan menunggu di depan mereka.
“Kapten Yun, pangkalannya dengan tulus mengundang untuk bekerjasama, kalian tidak mungkin bekerja tanpa bayaran. Kami hanya belum sempat membicarakannya.”
Setelah tertawa hampa, Jiang Wanshan menenggak tehnya berusaha menekan kemarahan dalam hatinya.
“Oh, benarkah?”
Yun Che sekarang bertingkah seperti dia tidak peduli meski baru saja menyebutkan hal itu. Jiang Wanshan berharap dia bisa melempar cangkir teh ke wajah Yun Che jika dia mampu.
“Ya, kita semua tahu kalau misi kali ini akan sangat sulit. Jadi tidak peduli misi itu akan berhasil atau tidak, setiap orang yang terlibat akan memperoleh 50 kati beras dan akses gratis ke pangkalan di masa depan, tanpa perlu menyerahkan inti kristal. Tapi tentu saja, jika ada korban jiwa, kompensasi akan diberikan kepada korban atau keluarganya jika ada. Apa pendapatmu tentang itu, Kapten Yun, Kapten Xing?”
Jiang Wanshan hanya bertanya pada Yun Che dan Xing Feng karena semua pemilik kekuatan lainnya akan mengikuti keputusan mereka.
“Kedengarannya bagus.”
Yun Che mengangguk sebagai persetujuannya. Dia tidak peduli dengan 50 kati beras, yang dia suka adalah inti kristal. Sejak rahasia inti kristal terungkap, pangkalan memberikan aturan baru, tidak peduli pemilik kekuatan maupun orang biasa harus menyerahkan dua inti kristal tingkat rendah setiap harinya ketika mereka keluar dan masuk pangkalan. Untuk regu besar, itu jelas kabar yang buruk. Bahkan Tim Puncak, yang memiliki kurang dari 10 orang anggota pun harus menyerahkan cukup banyak inti kristal dalam sebulan. Yang paling dibutuhkan Yun Che saat ini adalah inti kristal, jadi dia ingin menyimpan inti kristal sebanyak yang dia bisa. Dia tidak mengharapkan pangkalan akan menawarkan sesuatu yang paling dia sukai.
“Jika Kapten Yun tidak keberatan, aku juga tidak punya masalah.”
Xing Feng bekerjasama dengan Yun Che. Tak perlu dikatakan, mereka tidak terlalu peduli dengan imbalan karena mereka bisa mendapatkan semua barang itu sendiri. Pengguna kekuatan lainnya mengangguk setuju. Pertama-tama, 50 kati beras lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Kedua, mereka juga membutuhkan inti kristal. Dan yang lebih penting adalah ini merupakan kesempatan mereka untuk naik ke level yang lebih tinggi.
“Jadi masalah ini sudah diselesaikan. Mari kita lanjutkan ke misi itu sendiri. Tentang permintaan Kapten Xing, apa pendapat kalian para Mayor Jenderal?”
Merasa lega, Jiang Wanshan menoleh ke tiga mayor jenderal dan bertanya secara simbolis. Mo Wenyang hanya mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. Wang Guoan mengangguk tanpa emosi. Lin Xian memaksakan senyum. “Tidak masalah. Karena kamu bertanya, kami akan berusaha kooperatif. Aku berharap misi gabungan pertama antara militer-sipil ini bisa sukses besar.”
Apa lagi yang bisa dia katakan? Konferensi sampai pada titik ini karena dia meremehkan kekuatan Xing Feng dan kelicikan Yun Che.
“Karena semua orang telah mencapai kesepakatan, masalah ini diselesaikan…”
“Tunggu!”
Jiang Wanshan baru akan bersorak saat tiba-tiba seseorang menginterupsinya. Merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi, Jiang Wanshan menoleh ke belakang. Wang Guoan dan Lin Xian,juga menoleh ke arah Mo Wenyang yang tiba-tiba membuat keributan. Setelah menyapukan pandangannya ke semua orang, Mo Wenyang tiba-tiba berkata dengan serius. “Mengingat itu misi gabungan pertama militer-sipil, untuk menunjukkan ketulusan dari militer kepada para pengguna kekuatan lainnya, aku, Mo Wenyang, ingin memimpin pasukan dalam misi ini. Bagaimana menurut kalian semua dan juga Mayor Jenderal Wang, Mayor Jenderal Lin?”
Akhirnya, pertemuan ini mencapai titik di mana mereka sampai di akhir pertunjukan. Jika Mo Wenyang mendapatkan kursi kepemimpinan dan memungkinkan setiap tim untuk mendapatkan keuntungan dari misi tersebut, maka mereka tidak akan kesulitan untuk mendapatkan kendali atas Asosiasi Kekuatan di masa depan.
Rupanya, Wang Guoan dan Lin Xian tidak menyangka Mo Wenyang akan mengajukan diri pada pertemuan kali ini dan dia mengungkapkan alasan yang cukup masuk akal. Keduanya mengertakkan gigi karena putus asa. Bahkan Jiang Wanshan tidak senang dengan itu. Tujuan Mo Wenyang sangat jelas, begitu Asosiasi Kekuatan jatuh ke tangan Tentara Mo, mereka akan menjadi kekuatan yang mendominasi di pangkalan. Setelah keseimbangan dari ketiga kekuatan utama rusak, itu akan buruk bagi Tentara Wei dan Wang, serta pemerintah yang telah mengambil alih keuntungan dari persaingan di antara tiga kekuatan tersebut.
“Sejauh yang aku tahu, Mayor Jenderal Mo adalah satu-satunya anak dari kepala pasukan Tentara Mo, tapi juga sepupu Kapten Xing. Jika pasukan dipimpin olehmu, aku akan merasa lebih lega.”
Ketika para delegasi sedang berpikir tentang bagaimana menyelesaikan masalah ini, Yun Che berbicara lagi dengan gamblang, menyebutkan topik yang coba dihindari semua orang—hubungan antara Xing Feng dan Mo Wenyang. Mereka semua bukan orang bodoh. Dengan semua prestis yang didapatkan oleh Tim Chaoyang, dengan mengetahui hal tersebut para pengguna kekuatan akan lebih mengandalkan Tentara Keluarga Mo.
“Sial!”
Para perwakilan dari kedua kekuatan lainnya dan pemerintah menatap tajam ke arah Yun Che yang mengacaukan rencana mereka.
“Benarkah? Kenapa aku belum pernah mendengarnya darimu, Kapten Xing?”
Setelah mengetahui ada sesuatu yang sedang terjadi, Lei Dashan bertanya, bertingkah seolah-olah diaterkejut. Semua pemilik kekuatan lainnya hanya duduk di sana dan mendengarkan dalam diam. Xing Feng tersenyum tipis. “Ini bukan sesuatu yang pantas untuk dibanggakan. Tim Chaoyang adalah Tim Chaoyang, Tentara Mo adalah Tentara Mo. Kami semua berdiri sendiri, meskipun aku lebih suka bekerja dengan Mayor Jenderal Mo. Bagaimanapun, kami saling kenal dan ibunya adalah bibiku. Setidaknya dia tidak akan mencoba membodohiku, kan?”
“Haha…”
Ruang pertemuan untuk pertama kalinya dipenuhi ledakan tawa. Dari sini sudah jelas di sisi mana para pemilik kekuatan memilih. Namun, bagaimana bisa Lin Xian, Wang Guoan dan Jiang Wanshan membiarkan Mo Wenyang begitu saja.
“Itu memang benar, Kapten Xing. Tapi setiap pasukan akan mengirim seratus tentara, Mayor Jenderal Mo sendirian tidak akan bisa memimpin semuanya, bukan? Dan sebenarnya, ini kesalahanku. Tentara Wei terkenal liar dan kasar, bahkan aku sendiri terkadang tidak bisa mengaturnya.”
Lin Xian tersenyum dan berkata dengan nada bercanda bahwa tidak satupun dari mereka bertiga akan melihat siapa yang menjadi paling kuat dan tentu saja tidak ada yang akan mempertanyakan siapa yang akan memimpin pasukan. Mo Wenyang melanggar peraturan dan mereka secara alami ingin memperbaikinya.
***
