Penerjemah : Momo
Ketika mengetahui Xing Feng memiliki dua ekor Elang Emas, orang yang paling bersemangat adalah Chenchen dan Yun Cheng. Dari waktu ke waktu, keponakan dan paman itu akan meminta salah satu elang untuk mengubah bentuknya dan menerbangkan mereka di langit pangkalan. Dalam beberapa hari, semua orang di pangkalan tahu bahwa mereka mempunyai dua hewan peliharaan baru dan lelucon tentang Yun Che akan membuka kebun binatang perlahan menyebar.
Beberapa hari ke depan akan banyak keseruan yang terjadi. Pada malam ketika Anggur Darah berhasil ditanam, mereka mendengar teriakan dari luar halaman. Ketika mereka pergi ke luar, sesosok manusia terjerat tanaman merambat itu dan darah serta dagingnya telah dihisap hingga habis. Meskipun adegan itu cukup menyeramkan, semua orang merasa lega. Itu berarti Anggur Darah benar-benar berguna dan mereka tidak perlu lagi khawatir tentang penyusup yang tidak terlihat.
Keesokan harinya, desas-desus yang mengatakan bahwa ide pembangunan sekolah hanyalah tipuan Tentara Wei untuk mengumpulkan suara pada pemilihan Presiden Asosiasi Kemampuan, menyebar. Tidak ada yang tahu siapa yang melepas berita itu, tetapi desas-desus itu menyebar ke seluruh pangkalan dalam waktu singkat.
Beberapa orang percaya, beberapa orang tidak dan ada pula yang mempertanyakannya. Seperti yang Yun Che katakan sebelumnya, begitu ada yang mulai meragukannya, tidak peduli seberapa baik hal itu, orang-orang akan mulai menyelidikinya.
Pada awalnya, Tentara Wei mencoba untuk menekan rumor tersebut atas nama penyelidikan. Tapi, langkah ini pada akhirnya hanya membuat mereka terlihat lebih bersalah. Menyadari bahwa semakin banyak orang mulai mempertanyakan integritas mereka, Tentara Wei segera mengubah strateginya. Mereka menarik mundur tentara dan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa rencana pembangunan sekolah ini sudah ada sejak lama dan lokasi yang dipilih adalah Area D. Mereka mendesak semua orang untuk tidak mempercayai rumon yang ada. Bagaimanapun proyek sebesar itu tidak mungkin diputuskan dalam waktu satu malam.
Pernyataan itu akhirnya menyelamatkan reputasi mereka yang tenggelam. Namun, sebelum mereka bisa menarik napas lega, Mo Wenyang secara pribadi memimpin sekelompok orang ke markas Tentara Wei dan mengutuk mereka karena mengirim pemilik kemampuan siluman untuk mencuri informasi rahasia. Orang-orang dari Tentara Wang juga melakukan hal yang sama. Karena Mo Wenyang sengaja melakukannya dengan terbuka, berita itu menyebar dengan cepat. Pangkalan yang baru mulai tenang kembali mengalami gangguan.
Orang-orang akhirnya tahu bahwa rencana pembangunan sekolah itu berasal dari Tentara Mo. Tentara Wei kembali dikecam publik dan tidak berani mendebatnya lagi. Tim pengguna kemampuan mereka juga ditolak oleh pengguna kemampuan lainnya. Singkatnya, Tentara Wei berada dalam masalah besar.
Beberapa hari kemudian, pada hari terakhir bulan Mei, Asosiasi Kemampuan yang baru didirikan dan pemilihan presiden asosiasi diadakan di Area C. Di pagi hari, setiap pemilik kemampuan mendapat satu tiket suara di pintu masuk dari Asosiasi Kemampuan. Mereka menuliskan nama calon yang mereka dukung dan memasukkan tiket itu ke dalam kotak suara tinggi di pintu masuk. Pemungutan suara berakhir pada pukul empat sore. Kemudian, perwakilan dari tiga kekuatan militer dan pemerintah akan mulai menghitung suara di depan semua orang.
“Satu suara untuk Zhang Guang!”
“Satu suara untuk Zheng Yun!”
“…………”
“Satu suara lagi untuk Mo Wenyang.”
“Satu suara lagi untuk Yun Che…”
Di ruang terbuka, di pintu masuk Asosiasi Kemampuan, Jiang Wanshan yang bertugas memimpin perhitungan suara, memegang terompet besar di tangannya sambil membacakan isi tiket suara satu persatu. Ada banyak nama yang tercantum di dua papan hitung yang berdiri berdampingan di depannya. Setiap saat, jumlah suara yang tertulis di sana berubah.
Saat ini, MoWenyang memimpin dengan lebih dari 9.000 suara. Orang yang menempati peringkat kedua adalah Yun Che, orang yang secara terbuka menyatakan bahwa dia tidak ingin menjadi presiden. Dia memiliki lebih dari 8.000 suara. Xing Feng menempati posisi ketiga dengan sekitar 3.000 suara. Adapun dua kandidat yang mewakili Tentara Wang dan Tentara Wei, satu berada di peringkat keempat dengan selisih beberapa suara dari Xing Feng, dan yang lainnya hanya memiliki kurang dari seratus suara. Menghadapi perbedaan yang begitu besar ini, perwakilan dari kedua pasukan itu memiliki wajah gelap.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Kjcqj vlveuj, qjvj jxtlgcsj xjwe jxjc yfgrjlcu vfcujc Qfcsjcu.”
Dfgvlgl vl afcujt xfgewecjc, Wlcu Mfcu yfgxjaj xfqjvj Tec Jtf vfcujc cjvj wfcuubvj. Zfgfxj wfijxexjc qfxfgpjjc sjcu rjcuja yjlx vjijw wfcuewqeixjc rejgj, afajql wfgfxj alvjx wfcutjgjqxjc Tec Jtf jxjc wfwqfgbift yjcsjx rejgj. Zb Qfcsjcu alvjx ajte tjger afgajkj jaje wfcjculr rjja lcl.
“Ini salah satu pesonaku.”
Yun Che terkekeh saat dia berkata, menyiratkan bahwa Mo Wenyang tidak sebaik dirinya. Dia tidak pernah mencoba meyakinkan pemilih mana pun untuk memilihnya, tetapi suaranya masih mendekati Mo Wenyang.
“Kurasa begitu.”
Xing Feng tidak punya pilihan lain selain memberinya senyum yang memanjakan. Anggota kedua tim mereka tertawa tanpa sadar. Hasil ini mengejutkan semua orang. Mungkin pesona Yun Che benar-benar menakjubkan, atau mungkin beberapa pemilik kemampuan hanya memilihnya untuk bersenang-senang.
Faktanya, semua orang tahu bahwa ini adalah kompetisi di antara tiga kekuatan militer. Para pemilik kemampuan cerdas dan tidak ingin salah satu dari ketiganya menang. Agar tidak menyinggung mereka, beberapa orang memilih mendukung orang tanpa latar belakang militer, seperti Yun Che dan Xing Feng. Atau menulis nama siapapun dengan santai.
“Sekarang, kami memiliki hasil akhir pemilihan. Selamat kepada Mayor Jenderal Mo Wenyang yang terpilih menjadi Presiden Asosiasi Kemampuan dengan 45.000 suara!”
Sekitar satu jam kemudian, Jiang Wanshan mengumumkan hasil pemilihan. Mo Wenyang memenangkan pemilihan dengan beberapa ratus suara lebih banyak dibandingkan Yun Che. Ketika dia berdiri dan melambaikan tangannya kepada semua orang, tepuk tangan meriah bergema di area tersebut. Orang-orang dari Tentara Wang dan Tentara Wei ingin melarikan diri, tetapi mereka harus tetap tinggal dan bertepuk tangan demi menjaga wajah mereka. Penampilan mereka terlihat sangat buruk, kalah dengan selisih suara yang sangat besar.
“Selamat kepada Mayor Jenderal Mo! Sayang sekali Kapten Yun kalah. Suara mereka sangat dekat.”
Jiang Wanshan mengambil mikrofon dan berkata dengan nada yang tampak biasa saja. Namun, bagi sebagian orang, itu terdengar seperti dia ingin menabur perselisihan antara Mo Wenyang dan Yun Che.
Dengan kemenangan Tentara Mo, itu jelas bukan kabar baik bagi dua kekuatan militer lainnya. Karena itu menandakan Tentara Mo akan bertambah besar dan semakin kuat. Itu setara dengan kekuatan gabungan antara dua kekuatan militer dan pemerintah.
“Aku cukup beruntung kali ini. Jika kalah dari Kapten Yun, aku sebenarnya tidak akan mempermasalahkannya. Kami dulu pernah menjalankan misi bersama dan aku tahu betapa cakapnya Kapten Yun. Jika Asosiasi Kemampuan berada di bawah kepimpinannya, aku yakin dia tidak akan kalah dariku.”
Mo Wenyang mengambil mikrofon dan berkata sambil melirik ke arah Jiang Washan dengan malas.
Pidatonya mendapat gelombang tepuk tangan meriah dari para pemilik kemampuan. Mo Wenyang mengangkat tangannya, memberi isyarat semua orang untuk diam. “Meskipun kalian sudah mengenalku, aku ingin memperkenalkan diri secara resmi. Aku adalah Mo Wenyang dari Pasukan XXX Barat Daya. Ibuku adalah komandan militer dan ayahku adalah komisaris militer. Karena sebagian besar dari kalian sudah mengetahuinya, kurasa sebaiknya aku tidak akan menyembunyikannya.”
“Hahaha…”
Ketika dia berbicara tentang orang tuanya, itu terdengar seperti dia sedang bercanda. Hal ini memberi kesan baik hingga membuat orang yang mendengarnya tertawa. Mereka yang telah memilihnya merasa beruntung karena telah membuat pilihan yang tepat. Dan mereka yang telah memilih perwakilan dari dua kekuatan militer lainnya memiliki banyak alasan untuk bahagia karena mereka dapat menerima pasokan materi dari keduanya dan memiliki presiden yang lucu pada saat yang bersamaan.
“Seperti yang semua orang lihat, Asosiasi Kemampuan telah dibangun kembali dan secara resmi akan beroperasi kembali besok. Mengenai berbagai pertanyaan yang sudah ditampung oleh mantan presiden, aku berjanji akan memberikan kalian jawaban dalam waktu tiga hari. Pada saat yang sama, aku juga akan menambahkan bahwa kami akan membentuk Departemen Pengaduan dan Departemen Pengawasan bagi mereka yang melaporkan masalah baik menggunakan nama asli maupun anonim.”
“Departemen Pengaduan akan mengumumkan hasil penanganan dalam waktu tiga hari setiap kali menerima pengaduan. Jika Departemen Pengaduan gagal memenuhi tugasnya, kalian dapat mengajukan pengaduan di Departemen Pengawasan agar mereka memberikan hukuman berat bagi siapapun yang mengabaikan tugasnya. Lalu, karena kita memiliki sumber daya manusia yang terbatas, jangan pergi ke Departemen Pengaduan untuk melaporkan hal-hal sepele seperti, pertengkaran dengan tetangga kalian atau hal kecil lainnya.”
“Hahaha…”
Dapat dikatakan bahwa Mo Wenyang memang dilahirkan dari keluarga besar, dia memiliki pemahaman yang baik dalam mengendalikan suasana yang ada. Saat berbicara tentang topik yang serius, dia masih bisa membuat orang lain tertawa. Hal ini membuat salah satu pemilik kemampuan berteriak mengambil keuntungan. “Mayor Jenderal Mo, bagaimana jika Departemen Pengawasan juga menunda pekerjaan mereka?”
Semua orang tahu bahwa orang ini hanya bercanda, seperti banyak orang bercanda ketika Yun Che merekrut anggota di aula asosiasi di masa lalu.
“Kalau begitu, kamu bisa datang kepadaku. Aku tidak hanya memiliki gelar presiden, bukan? Jika aku menunda tugasku, gantikan saja aku dengan presiden yang baru.”
“Hahaha…”
Jawaban itu terdengar sangat serius, tapi membuat pemilik kemampuan lainnya kembali tertawa. Suasana menjadi lebih harmonis. Mo Wenyang telah membangun koneksi dengan para pemilik kemampuan. Dia mungkin orang yang paling ramah di militer, hal ini jelas membuat para pesaingnya semakin memiliki wajah gelap.
“Sekarang Asosiasi Kemampuan telah dimenangkan, kita akhirnya bisa bernafas lega.”
Berdiri di tengah kerumunan, Yun Che meregangkan pinggangnya. Karena dia tidak perlu khawatir tentang urusan lembaga penelitian, sekarang dia hanya perlu berkonsentrasi untuk membantu regu mereka menjadi lebih kuat dan melatih Chenchen.
Baru-baru ini, dia membawa Chenchen untuk membunuh zombie setiap sore setelah anak itu kembali dari sekolah. Ketika mereka berada di luar sana, ponakan kecilnya itu akan berteriak tentang mengalahkan orang-orang jahat dan secara bergantian menggunakan semua atribut kemampuannya untuk menghancurkan kepala zombie dengan penuh semangat.
“Apakah kamu ingin masakanku malam ini?”
Beberapa hari ini, dia sangat sibuk. Jika bukan karena pemilihan hari ini, dia tidak akan punya waktu untuk berdiri di sini.
“Lupakan. Jarang sekali bisa mengambil hari libur. Jika kamu benar-benar ingin menebusnya, bagaimana kalau melayaniku dengan baik malam ini?”
Yang disebut melayani tentu saja ada di tempat tidur. Xing Feng dengan senang hati memenuhi permintaannya. “Ingat apa yang kamu katakan. Jangan berteriak berhenti di tengah jalan.”
“Hei, bisakah kalian berhenti? Kami semua masih di sini.”
Sebelum Yun Che bisa mengatakan apa-apa, Zhou Zeyu memprotes atas nama semua anjing tunggal dari kedua tim. Tidak ada lagi pasangan yang terus menebar makanan anjing selain kedua kapten itu.
“Kamu…”
“Paman! Paman!”
Ketika Yun Che hendak menunjukkan kepada orang-orang ini betapa tidak tahu malunya dia, suara Chenchen menginterupsinya. Semua orang mengikuti suara itu dan melihat ke atas, hanya untuk menemukan seorang anak gemuk duduk di atas seekor elang raksasa sambil melambaikan tangannya dengan semangat. Dia memegang rubah seputih salju di lengannya dan seekor anak anjing hitam berbaring di atas kepalanya. Semua orang tahu, dia adalah keponakan Yun Che, Yun Zichen.
“Paman, ayo pergi dan kita kalahkan orang-orang jahat.”
Chenchen membuat elang besar itu terbang lebih rendah. Setelah kembali dari sekolah dan makan malam di rumah, dia terlihat sangat energik.
“Oke.”
Dengan anggukan, Yun Che memanipulasi kemampuan udaranya untuk mengangkat tubuhnya dan duduk di atas elang raksasa dalam satu kali lompatan. Melihat itu, Yun Cheng dengan cepat berteriak, “Saudaraku, aku ingin pergi, aku ingin…”
“Jika kamu ikut, kami tidak akan mengalahkan apapun. Jadilah baik dan pulang bersama Yehan.”
Jika seorang Kaisar Zombie ikut, para zombie lainnya akan segera melarikan diri. Bagaimana dia bisa melatih Chenchen jika itu terjadi?
Setelah selesai berbicara, Yun Che menepuk tubuh Raja Elang, memerintahkan burung raksasa itu untuk terbang meninggalkan pangkalan di bawah tatapan iri semua orang.
Setelah beberapa saat, orang-orang mulai membubarkan diri satu demi satu. Chen Hua dan Lei Dashan yang dekat dengan Chaoyang dan Dingfeng mencongdongkan badan mereka, bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, “Siapa orang jahat yang akan mereka kalahkan?”
Zhou Zeyu yang hendak pergi, memutar matanya dan dengan sengaja mengeraskan suaranya, “Mereka membunuh zombie.”
“Hah?”
Semua orang terkejut saat mendengarnya. Tidak aneh bagi Kapten Yun untuk membunuh zombie, tetapi zombie macam apa yang bisa dibunuh oleh bayi kecil itu? Chenchen adalah boneka kecil yang lucu, Zhou Zeyu pasti sedang bercanda. Jika tidak apakah ini rahasia kekuatan Tim Dingfeng? Mereka berlatih membunuh zombie sejak kecil?
Semakin memikirkan hal itu, orang-orang merasa Tim Dingfeng lebih misterius dan menakutkan.
***
