Penerjemah : Momo
Berita tentang Yun Che yang melakukan pembunuhan di Asosiasi Kekuatan, kemudian diam-diam melarikan diri, dengan cepat sampai ke telinga Xing Feng. Bahkan Chu Haoling yang sedang beristirahat di rumah, terkejut. Kecuali Yun Che, siapa lagi yang bisa mendapat masalah ketika dia pergi ke pasar?
Namun, sehubungan dengan pembunuhan itu, baik Xing Feng yang tidak bereaksi, Chu Haoling yang mengoceh dengan kagum atau Gu Mingxuan yang dengan tenang mengurus bisnisnya, tidak ada dari ketiga orang tersebut yang merasa itu adalah sesuatu yang salah. Salahkan orang-orang yang berpikiran pendek itu. Walaupun Yun Che tidak bergabung dengan Tim Chaoyang, mereka semua sudah menerimanya. Berdasarkan pemahaman ketiganya tentang Yun Che, pihak lainlah yang mencari kematian, apalagi saat ini dia membawa Chenchen.
“Dia membuat keributan sebesar ini, diperkirakan semua kekuatan akan mulai mengawasinya. Terutama karena dua kondisi aneh itu. Aku takut bahkan orang-orang gila dari Lembaga Penelitian akan tertarik padanya.”
Mengangkat pandangannya dari buku catatannya, Gu Mingxuan menghela nafas tanpa daya. Dia tahu bahwa Yun Che bukanlah manusia ketika kekacauan datang padanya, tapi dia benar-benar tidak menyangka, pemuda itu memiliki keberanian besar untuk membunuh. Sedikit kata darinya mampu mengacaukan seluruh militer untuk sementara waktu.
“Hmm… lakukan beberapa panggilan dan katakan kepada mereka kalau Yun Che adalah orangku. Jika ada masalah, biarkan mereka datang langsung padaku.” Seperti yang diharapkan dari pemanggil monster Yun Che, dalam sekejap mata Xing Feng membersihkan kekacauan yang monsternya buat.
“Bos, anjing tunggal tetaplah anjing. Jangan terlalu banyak menebar cinta, itu sangat menyakitkan.”
Sial, Bos selalu menunjukkan kasih sayangnya di depan para anjing tunggal ini. Chu Haoling benar-benar ingin membakar Bos-nya itu dengan api.
“Tidak sulit bagimu untuk keluar mencari pasangan. Lagipula, aku juga masih single.”
“Tidak mungkin, Bos. Bukankah kamu sudah memiliki Kakak Che?”
Chu Haoling berseru dengan berlebihan, dia selalu berpikir bahwa mereka sudah bersama, bukankah keduanya sudah tidur bersama? Tidak tahu apa yang dia pikirkan, mata Chu Haoling perlahan-lahan turun ke bagian bawah Xing Feng. Seingat Chu Haoling, bagian ‘itu’ Bos-nya tidaklah terluka. Bagaimana mungking dia masih tidak berhasil?
Kekuatan imajinasi otaknya benar-benar luar biasa. Mata Chu Haoling dipenuhi tatapan penuh simpati. Bos yang malang, dia baru berusia 24 tahun dan sudah kehilangan gairah seksualnya. Tidak heran jika Bos tidak pernah dekat dengan wanita maupun pria. Hidupnya benar-benar menyakitkan.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Vlcuxlgxjc rfwej qlxlgjc xbabg vjgl xfqjijwe lae. Cqjxjt xjwe lculc wjal?” Wlcu Mfcu sjcu ajte vfcujc jqj sjcu vlqlxlgxjc bift yjkjtjccsj, wfcujwyli mjcuxlg aft vl jajr wfpj.
Jte Ljbilcu yfgerjtj wfcutlcvjgl yjtjsj rfufgj yfgxjaj, “Dexjc yfulae Dbr. Bjgfcj xjwe yjlx-yjlx rjpj, wfcujqj xjwe alvjx rfufgj wfwfcjcuxjc tjal Bjxjx Jtf? Vfufgj vjqjaxjc Bjxjx Jtf. Llvjcujc sjcu vlyeja Vjevjgj Ufgfwqejc Bjxjx Jtf rjcuja ifhja plxj vlyjcvlcuxjc tlvjcujc Bbxl Hlc.”
Bagaimanapun itu semua masih demi makan. Pemikiran para pencinta makanan sulit dipahami orang biasa
“Mengapa aku tidak menikahkanmu dengan keluarga mereka saja?”
Xing Feng memandangnya dengan marah. Dia kemudian berbalik dan berbicara pada Gu Mingxuan. “Segara hubungi mereka. Dia mungkin sudah di jalan sekarang. Ketika militer berhasil mengatasi semuanya, mereka akan mencari cara untuk menyalahkan Yun Che.”
Yun Che bukanlah orang bodoh. Semua perkatannya diucapkan di depan publik. Jika dia dan timnya tiba-tiba menghilang, para pemilik kekuatan di pangkalan pasti akan berpikir kalau itu dilakukan oleh pihak militer. Bila itu terjadi, militer akan menerima masalah besar. Jadi mereka hanya bisa menunggu saat semua orang pada akhirnya bisa melupakan hal tersebut. Di hari akhir ini, sangat mudah jika ingin membunuh seseorang. Xing Feng tahu Yun Che tidak akan mudah dibodohi, hanya saja masalah ini tetap tidak dapat dihindari.
“Baiklah.”
Sikap Xing Feng serius dan Gu Mingxuan juga berhenti bercanda. Chu Haoling tiba-tiba bertanya, “Aku mendengar, ada dua situasi aneh yang terjadi di Asosiasi. Saat tim lain ingin melawan Kakak Che, mereka tiba-tiba tidak bisa bernafas. Bagaimana dia melakukan hal itu?”
“Apakah kamu lupa, dia masih memiliki kekuatan elemen udara?”
Xing Feng dan Gu Fengxuan, saling memandang saat mereka berkata pada waktu bersamaan. Walaupun mereka tidak mengetahui bagaimana semua itu terjadi, mereka yakin hal tersebut berhubungan dengan kekuatan udara Yun Che.
Area C, pintu masuk pasar.
“Kalian tidak berpikir, kekuatan elemen udara hanya bisa digunakan untuk membuat lapisan pelindung agar bisa menghindari zombie, kan?”
Pada saat yang sama, Zhou Zeyu dan Lu Haixuan juga bertanya tentang hal itu. Yun Che menggelengkan kepalanya geli, tetapi saat melihat ekspresi keduanya, dia akhirnya mengalah.
“Fungsi kekuatan elemen udara tidaklah sesederhana itu. Pada level yang lebih tinggi, kekuatan udara akan lebih kuat dan agresif jika dibandingkan dengan kekuatan elemen petir. Yang aku lakukan tadi hanyalah menghisap udara yang ada di sekitar orang-orang itu. Tadi itu baru level awal, tidak akan berfungsi pada zombie. Namun, bagi manusia yang hidupnya membutuhkan udara, akan sangat berguna. Hanya saja hal tersebut tidak dapat berlangsung lama. Tidak mungkin untuk membunuh orang secara langsung, paling-paling itu membuat mereka takut seperti hari ini.”
Seberapa besar fungsi kekuatan udara, seberapa kuat dia, mereka secara bertahap akan memahamimya di masa depan. Dia juga ingin lebih mengali dan bereksperimen dengan kekuatannya.
“Mendengar apa yang kamu katakan, aku tiba-tiba merasa bahwa kekuatanku sangatlah buruk.”
Sial, apakah dia benar-benar manusia? Selain memiliki kekuatan petir yang kuat dan agresif, Yun Che masih memiliki kekuatan udara yang abnormal seperti ini. Jika dibandingkan dengan kekuatan angin miliknya, dia benar-benar seperti sampah.
“Aku rasa dunia ini cukup besar, tapi tidak cukup besar untukmu.” Bagaimana mungking kekuatan angin akan selemah itu? Setelah selesai berbicara, Yun Che segera membawa Chenchen memasuki pasar.
“Ah… kamu benar-benar tidak memiliki hati nurani.” Wajah Zhou Zeyu menggelap, Lu Haixuan memalingkan kepalanya berpura-pura tenang. Saat tidak ada yang melihat, senyum cerah muncul di wahahnya.
Pasar perdagangan terletak di sebidang tanah kosong di daerah pusat Area C. Ada dua prajurit bersenjata di masing-masing pintu masuk dan keluarnya. Bagian dalamnya bukanlah seperti tampilan pasar yang memiliki banyak kios. Namun, segala sesuatunya diletakkan di atas tanah. Di sana terdapat berbagai macam tas dan perhiasan ternama yang dapat dibeli dengan menukar beberapa bungkus mie instan. Selain itu ada juga buah-buahan liar, sayuran kering sampai ponsel dan tablet dengan merek ternama.
“Paman, lihat ada mobil.”
Setelah berjalan cukup jauh, Chenchen yang sudah lama tidak bertemu dengan begitu banyak orang, terlihat sangat bersemangat. Setiap dia melihat sesuatu yang menarik, dia akan berhenti dan mempelajarinya. Sampai dia melihat sepeda yang dijual dihadapannya. Sepeda itu bukan barang baru tapi masih layak pakai dan hanya sedikit kotor. Selain itu, ada beberapa buku dongeng, mainan kecil, pakaian anak-anak baru, sepatu dan sebagainya.
Penjualnya adalah seorang wanita yang memiliki usia sekitar tiga puluh tahunan. Wajahnya tidak bersemangat, tetapi pakaian yang dikenalkannya bersih dan rapi. Dia seharusnya adalah orang yang menyukai kebersihan. Ketika melihat Chenchen, matanya yang tak bernyawa, memerah dan dipenuhi air mata. Seolah melihat seseorang melalui sosok Chenchen.
“Bibi, ini untukmu.” Tidak tahu sejak kapan, Chenchen tiba-tiba sudah berdiri di hadapan wanita itu dan memberinya permen lolipop. Setiap dia menangis, Pamannya akan memberinya permen lolipop. Chenchen berharap Bibi itu tidak lagi menangis saat dia menerima lolipop.
“Ughh…” Begitu melihat mata polos anak di hadapannya, bibir wanita itu bergetar, air matanya terus bergulir. Wanita itu dengan cepat menutup mulutnya agar tidak membuat anak itu ketakutan.
“Bibi… Paman…” Melihat bahwa Bibi di hadapannya menangis lebih sedih, Chenchen segera meminta bantuan Yun Che.
“Kemarilah.” Yun Che memberi isyarat. Chenchen memandang wanita itu dan Pamannya secara bergantian. Sebelum kembali, dia berjongkok dan meletakkan permen lolipop di bawah kaki Bibi itu. Melihat keponakannya berperilaku baik dan masuk akan, Yun Che merasa bahagia. Jika dia menebak dengan benar, wanita itu seharusnya baru saja kehilangan anaknya, jadi saat melihat Chenchen, dia merindukan anaknya dan menjadi sedih.
Di hari setelah kiamat ini, ada banyak hal menyedihkan yang terjadi. Wanita ini bukanlah orang yang pertama kehilangan anaknya, dia juga bukanlah orang terakhir yang mengalami hal ini.
“Maafkan keponakanku yang tidak peka.” Yun Che bukanlah orang yang tidak memiliki perasaan, dia juga sadar kapan waktunya perlu berbicara. Lagipula, wanita itu tidak pernah menyinggung perasaannya, jadi dia bukan musuhnya.
“Ah… bukan. Akulah yang seharusnya minta maaf, aku menakuti anak itu.”
Wanita itu masih berlinang air mata, tanpa sadar matanya yang memerah memandang ke arah Chenchen yang ada di samping Yun Che. Anak itu merasa sudah melakukan sesuatu yang salah dan wajahnya terlihat sangat tertekan.
“Apakah kamu ingin menukar sepeda dan buku-buku itu? Bagaimana kamu ingin menukarnya?”
Menunjuk ke arah sepeda dan buku di atas tanah, Yun Che mengganti topik dengan sangat alami. Sepeda itu sangat disukai oleh Chenchen. Sedangkan buku itu bisa digunakan Chenchen untuk menghabiskan waktu luangnya. Meskipun wanita ini terlihat sangat menyedihkan dan dia memiliki banyak barang di ruang dimensinya, Yun Che tidak ingin membagikan semua itu secara sembarangan. Ketika orang-orang tahu dia memiliki banyak bahan makanan, orang-orang akan terus mengejarnya. Yang paling penting adalah dia tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang yang baik, jadi dia tidak ingin bertingkah sebagai penolong.
“Kamu… Aku…”
Wanita itu mengangkat kepalanya untuk menatapnya Yun Che dan Chenchen bergantian. Setelah beberapa saat, wanita itu menundukkan kepalanya dan berkata dengan pelan, “Aku tidak tahu bagaimana cara menukarnya, kamu lihat saja dulu.”
Dilihat dari penampilannya, latar belakang wanita itu sebelum akhir dunia sepertinya cukup baik.
“Baiklah.” Yun Che bergumam dan melihat sekeliling. Orang-orang di sekitar mereka memandangnya dengan semangat, serakah, dan bahkan iri, lalu dia melihat ke arah wanita yang lemah itu. Yun Che melambaikan tangan, meminta Lu Haixuan melepaskan ransel yang dia bawa.
“Aku akan menukarnya dengan lima bungkus mie instan, apakah kamu keberatan?”
Yun Che menyerahkannya mie instan yang dia bawa langsung pada wanita itu. Awalnya dia ingin memberinya beras, tapi setelah melihat tatapan serakah orang-orang di sekelilingnya, saat dia keluar dari tempat ini diperkirakan wanita itu akan dirampok. Jika tidak beruntung dia bahkan bisa terluka atau mati. Inilah alasan kenapa dia memberinya mie instan.
“Huh?” Wanita itu mendongak kaget, tidak menyangka bahwa barang-barang yang dia miliki bisa ditukar dengan lima bungkus mie instan. Dia mendengar bahwa orang-orang yang tidak memiliki kemampuan akan mendapatkan jatah satu bungkus mie instan setiap harinya dari pangkalan.
“Jika kamu tidak memiliki pendapat, mari kita selesaikan transaksi ini.” Setelah mengatakan itu, Yun Che menatap Zhou Zeyu yang secara sadar melangkah maju untuk mengambil sepeda dengan satu tangan dan buku cerita dengan tangan lainnya. Mereka kemudian berpindah ke pedagang lainnya.
“Terima kasih, terima kasih…”
Apa yang mereka tidak tahu adalah tak lama setelah mereka pergi, wanita itu menagis dan memegang mie instan dengan erat, bibirnya terus bergumam mengucapkan terima kasih.
***
