Ling Xiao mengatakan semuanya dengan sangat jelas di depan patung itu.
Jika orang yang ada di sini hari ini bukan dia, tapi Luo ShuHe dan orang-orang itu, mungkin akan terjadi pembunuhan massal memperebutkan harta karun itu. Sayangnya patung itu menemukan orang yang salah kali ini.
Patung yang tidak menerima jawaban setelah lama akhirnya memerintah dengan satu kata, “Bunuh!”
Kemudian mata semerah darah patung itu menembakkan dua berkas cahaya merah tepat di tempat mereka berdiri sebelumnya, tapi tidak menembus lantai. Tampaknya patung itu tidak sabar menunggu mereka saling membunuh, jadi memutuskan untuk bertindak.
Ling Xiao memeluk You XiaoMo sambil menghindari serangan patung itu. Dia tertawa dengan dingin, “Akhirnya tak dapat menunggu lebih lama?”
Reaksi patung itu terus menyerang. Pada saat yang sama, terdengar suara-suara dari kedalaman istana. Di bawah cahaya hijau yang mengerikan, sekelompok boneka yang terlihat persis dengan penjaga di luar perlahan-lahan muncul. Jika ada perbedaan, itu auranya.
Kekuatan boneka-boneka ini sedikit lebih tinggi daripada dua penjaga di luar. Yang paling lemah adalah tataran Bulan. Dan tampaknya bukan hanya beberapa jumlahnya, boneka-boneka itu terus bermunculan dari kedalaman istana. Setidaknya ada ratusan.
You XiaoMo terlonjak ketakutan, “Tampaknya sedikit terlalu pamer.”
Dia akhirnya mengerti jebakan yang disebutkan Ling Xiao. Ada banyak boneka yang tersembunyi di dalam istana. Jika yang ada di sini adalah Sekte Tian Xin dan himpunan kekuatan lainnya, mereka pasti tidak akan bisa menanganinya dan akan menderita kekalahan yang mengerikan, serupa dengan kehilangan satu pasukan bahkan setelah memberikan pengantin (cat. penerjemah: mendapatkan kerugian besar meskipun telah berupaya/berkorban sangat banyak).
Namun ada sesuatu yang tidak dia mengerti. Karena itu jebakan, kenapa mereka masih terus mendaki ke sini, meski sepenuhnya menyadari bahayanya? Apakah benda-benda di bangku batu itu begitu memukau, membuat mereka bersedia menyerahkan nyawa?
Ling Xiao mendorongkan telapak tangannya ke depan sehingga menyemburkan angin yang segera menghancurkan sepuluh boneka menjadi serpihan kecil.
Tapi boneka memang tanpa kecerdasan dan tanpa nyawa. Semuanya tak kenal lelah. Tak kenal rasa sakit. Hanya tahu bagaimana menyerang membabi-buta. Hanya berhenti saat mereka tak lagi mampu bergeming sedikit pun.
Karena Ling Xiao mengetahuinya, dia tidak menahan diri. Dia langsung mengubah semuanya menjadi debu. Lantainya segera diselimuti lapisan demi lapisan bubuk halus, benar-benar hancur sepenuhnya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Mata patung itu, yang melihat boneka-boneka itu dihancurkan berkeping-keping, menjadi marah.
Sakign marah, patung itu berdiri. Seketika bangkit dari posisi bersilanya.
Tangan besarnya menyapu dengan keras ke arah kepala mereka, dengan kekuatan yang ingin meratakan. Tapi dia hanya menyapu angin, membuat lantai bergetar, tapi tidak terbelah.
Alis Ling Xiao berkedut. Sudut matanya menangkap formasi lengkap di lantai dan mendadak bibirnya melengkung ke atas. Dia mendorongkan telapak tangannya; keluar api panas yang memadat menjadi bola berkobar dan kemudian menghantam lantai, menyebabkannya hancur dengan suara nyaring. Lantai yang semula utuh menjadi hancur berkeping-keping, dan memperlihatkan lubang besar di lantai.
Suara ledakan itu tidak lolos dari pendengaran orang-orang yang sudah naik sepertiga jalan. Mereka bahkan dapat merasakan tanah di bawah kaki mereka bergetar. Wajah semua orang berubah seketika.
Luo ShuHe berseru kaget, “Apa maksudnya ini? Apa seseorang benar-benar sudah mengalahkan kita di sana?”
Bukan hanya Luo ShuHe. Orang-orang dari himpunan kekuatan lain juga memperlihatkan ekspresi tercengang yang serupa. Sambil menebak-nebak dalam hati siapa yang mengalahkan mereka sampai sana, mereka mempercepat langkah. Jika tidak, semua harta karun bisa disapu bersih oleh yang pertama datang.
Sayangnya, tak peduli seberapa cepat mereka bergerak, tak akan ada gunanya. Mereka bahkan belum melewati Pantai Dangkal. Jika iblis air ingin menghentikan mereka, meskipun diberi sayap yang cepat, tidak akan ada gunanya.
“Orang yang hanya tahu bagaimana melancarkan serangan kasar tak akan memperoleh reinkarnasi yang damai!” Ling Xiao mengelak tinju patung itu saat hendak menghantam kepalanya. Dia kemudian mengantarkan You XiaoMo ke titik yang aman dan mengeluarkan Xiao Hei dari dimensi untuk menjaganya.
You XiaoMo memeluk Xiao Hei yang keluar dalam wujud aslinya lalu menjulurkan kepalanya dari belakang pilar sebelum menundukkan kepalanya untuk berbisik padanya, “Xiao Hei, apa kau pikir Ling shixiong akan bisa menyapu bersih semua harta karun itu?”
Xiao Hei memutar matanya. Bagaimana bisa sisa-sisa jiwa belaka menjadi tandingan bos?
You XiaoMo berpura-pura tidak melihatnya. Tiba-tiba sudut matanya melihat kesepuluh harta karun itu jatuh ke bangku batu. Bulatan-bulatan cahayanya juga sudah menghilang. Dia mengusulkan, “Xiao Hei, bagaimana kalau kita menuju ke sana saat mereka bertempur…”
Sebelum dia dapat menyelesaikan kata-katanya, dengan suara menggedebuk tinju Ling Xiao menghancurkan patung itu. Kepingan-kepingan batu terlempar ke segala arah dan sesosok jiwa merah keluar dari serpihan patung. Sebelum dapat lolos, sosok jiwa itu dilahap sebuah bola api hingga berubah menjadi abu.
Tiba-tiba terdengar suara melengking seperti hantu melengking. Suara yang memekakkan telinga sampai menyakiti gendang telinga itu tampaknya datang dari kedalaman istana, diikuti oleh suara geram yang berbeda dari suara serak sebelumnya, “Kau berani menghancurkan ganda rohku. Kau layak mati. Aku akan membuatmu membayar harganya!”
Suara itu melolong dengan amarah yang menggila, mengguncang seluruh istana…
Ling Xiao mengabaikan pemilik suara itu dan melesat ke seluruh bangku batu itu secepat kilat, memanfaatkan waktu untuk memasukkan semua harta karun langsung ke dalam dimensinya.
Pemilik sisa-sisa jiwa itu tidak berencana melepasnya begitu saja. Setelah lengkingan yang menusuk, semua lilin hijau padam.
Angin dingin yang menusuk sampai ke tulang seketika menyelimuti seluruh tempat.
“Xiao Hei, jangan sentuh aku.” You XiaoMo tiba-tiba merasakan hembusan udara dingin naik dari kakinya. Dia kemudian merasakan sesuatu menyentuh tangannya. Karena berpikir Xiao Hei yang berdiri di sampingnya, dia berkata tanpa menolehkan kepalanya.
Xiao Hei memutar mata ke arahnya, “Kapan aku menyentuhmu?”
“Baru saja. Kalau bukan kau…” You XiaoMo menolehkan kepalanya; sebelum bisa mengatakan ‘siapa’, wajah hijau pucat yang berpendar samar tiba-tiba muncul di hadapannya. Sekarang, wajah itu menatapnya tanpa ekspresi.
“Hantu ah!!!” You XiaoMo berteriak dengan liar.
Orang ini bergerak ke timur dan menyerang dari barat. Karena kekuatan Xiao Hei bukan tandingannya, yang juga tampaknya mempraktikkan teknik pertarungan yang menyimpang, saat Xiao Hei bereaksi, You XiaoMo telah menghilang, dibawa oleh pecahan jiwa yang masih tertinggal.
Ketika bau You XiaoMo menghilang dari aula besar, Ling Xiao tampaknya langsung bisa merasakannya. Dia muncul sedetik kemudian di tempat mereka bersembunyi di belakang pilar dan melihat hanya ada satu binatang buas iblis saja. Ling Xiao menatap Xiao Hei tanpa kata.
Xiao Hei menggantungkan kepalanya dengan rasa malu. Dia tahu, dia salah. Jika dia tahu, dia sudah menyeret Tuan ke dimensinya dengan cara apapun.
Berbicara tentang You XiaoMo yang diambil oleh sisa jiwa itu, satu manusia dan satu hantu dengan cepat muncul di satu sudut istana.
Sudut ini merupakan ruang batu yang hanya sedikit lebih kecil daripada aula besar. Terlihat sebuah kolam darah besar di hadapannya. Sesosok manusia berendam di tengah kolam darah. Wajah sosok manusia itu serupa dengan sisa jiwa yang tertinggal.
Sisa jiwa itu mengangkat You XiaoMo lalu berjalan ke arah kolam darah. Dia mengangkat lengannya dan tanpa keraguan sedikit pun, melemparkan You XiaoMo ke dalam kolam…
You XiaoMo sangat ketakutan, seluruh tubuhnya mengucurkan keringat dingin. Ketika akan terjatuh ke dalam kolam darah, You XiaoMo menghilang.
Manik mata hijau pucat sisa jiwa itu mengecil saat suaranya yang sangat serak terdengar lagi, bercampur dengan nada tak percaya, “Dimensi?”
Manik hijau itu memeriksa sekililingnya, dengan cepat menyapu keempat sudut kolam darah. Sayang sekali; karena tidak dapat menghaluskan dimensi yang sesungguhnya ketika masih hidup, bagaimana mungkin dia bisa menemukan dimensi You XiaoMo yang bertataran tinggi sekarang, setelah dia mati?
Ketika dia mencar-carii, You XiaoMo sudah memanipulasi dimensinya untuk meninggalkan ruang batu itu.
Ruang batu itu membuatnya merasa terlalu tertekan, sepertinya itu merupakan ruang pengorbanan. Terutama kolam darah itu. Bau darahnya menguar sangat kuat. Tampaknya bukan hanya darah praktisi manusia, sepertinya sejumlah besar binatang buas iblis yang berbeda sudah dilemparkan ke dalam sana.
Namun, untuk meninggalkan ruang pengorbanan itu, You XiaoMo harus menguras kekuatan jiwanya sekaligus. Dia sekarang penyihir tingkat empat, tapi paling jauh dia hanya dapat memanipulasi dimensinya hingga sejauh dua ratus meter. Lebih dari itu, dia akan berlebihan menggunakan kekuatan jiwanya.
Karena kecepatan sisa jiwa itu terlalu tinggi, You XiaoMo tidak tahu dia berada di bagian mana istana. Dia tidak punya pilihan selain meminum air rohani sambil mencari jalan keluar.
Ketika sedang berkeliaran dengan bingung, Ling Xiao sudah mencapai ruang batu bersama Xiao Hei. Meskipun tidak melihat You XiaoMo, dia tahu You XiaoMo sudah keluar dari bahaya.
Sementara sisa jiwa itu tidak menyangka sarangnya akan ditemukan dengan mudah oleh pihak lain.
Keduanya kemudian menyerang habis-habisan. Kali ini, Ling Xiao tidak lagi menahan diri. Dia menghancurkan kolam darah, yang juga merupakan perwujudan sesungguhnya sisa jiwa itu, menjadi serpihan. Kolam darah yang sudah dipelihara lebih dari seribu tahun, tak ada lagi, begitu saja.
Emosi negatif tertuang keluar dari tubuh sisa jiwa, seperti lubang hitam yang besar. Kali ini, semua ganda roh yang disebarkan di seluruh istana dipanggil kembali untuk mengisi kembali sisa jiwa. Tak lama kemudian, satu jiwa yang hampir utuh muncul di depan Ling Xiao…
You XiaoMo, yang sepenuhnya tak menyadari bentrokan di dalam ruang baru, mengendalikan dimensi untuk bergerak yang terhenti beberapa kali, bergerak melesat tersendat-sendat. Dia benar-benar ingin meninggalkan dimensinya, tapi khawatir jiwa hantu itu akan tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuatnya ngompol di celana.
Saat di sekitarnya sudah sunyi, tanpa ada suara yang terdengar, You XiaoMo akhirnya keluar dari dimensinya.
Tempat itu merupakan koridor yang sangat panjang dan lebar. Sekali pandang, tampaknya ujung koridornya tidak terlihat. Di kedua sisi merupakan ruang-ruang batu seperti serambi tinggi. Beberapa tanpa pintu sama sekali, membuatnya dapat langsung dimasuki. Yang lain memiliki pintu yang tertutup rapat.
