Meskipun kamarnya tua, tapi tidak terlalu buruk. Begitu masuk, You XiaoMo langsung merasakan udaranya dipenuhi energi rohani yang samar.
Tong YueXu kebetulan melihat kebimbangan di wajahnya. Dia menjelaskan, “Aku dengar setiap kamar asrama Akademi Dao Xin, baik yang berbagi maupun tunggal, akan mengandung energi rohani. Lebih jauh lagi, semakin tinggi biaya kamar, semakin terkonsentrasi energi rohaninya, dan semakin cocok untuk berlatih.”
BaiLi XiaoYu juga menyela, “Aku pernah mendengar saudara-saudaraku membicarakan soal ini sebelumnya.”
You XiaoMo berbalik dan menatap ke arah mereka, “Kalian mungkin tidak akan tinggal lama di sini, benar?”
Meskipun dia tidak tahu posisi dan status saudara-saudara kandung mereka di dalam Dao Xin, tapi dengan menggunakan potensi alami mereka untuk berbicara, dan bakat keluarga mereka juga pasti tidak akan lebih rendah dari mereka, karenanya meskipun murid-murid perlu mengandalkan diri sendiri untuk memperoleh poin, tidak ada peraturan soal murid-murid menggunakan poin orang lain.
Karenanya, jika BaiLi XiaoYu dan Tong YueXu ingin pindah keluar dari sini, mereka hanya perlu meminta saudara-saudara mereka untuk menyewakan kamar tunggal bagi mereka.
Hal ini tidak berhubungan terlalu banyak dengan usaha, karena memiliki kamar yang bagus dapat meningkatkan kecepatan berlatih. Jika kau punya kondisi yang bagus, maka tidak perlu menahan diri sendiri.
BaiLi XiaoYu bahkan tidak repot berpikir dan mengangguk, “Tentu saja. Kakakku bilang, saat aku dan Xu-ge masuk, dia akan membantu kami menyewa satu kamar untuk dua orang dengan energi rohani yang terkonsentrasi tinggi.”
Mendengar seluruh kalimatnya, tampaknya kakak BaiLi XiaoYu adalah sosok berbakat yang terkenal di dalam akademi, jadi sewajarnya dia membantu adik kecilnya menyewakan kamar yang lebih baik. You XiaoMo memperkirakan mereka akan pindah hari ini atau besok.
Tong YueXu semula ingin menghentikan mulut BaiLi XiaoYu, tapi sama sekali tidak menyangka dia akan berbicara begitu cepat.
Meskipun semua orang tahu keadaan mereka, baru sesaat yang lalu BaiLi XiaoYu begitu bersemangat berbagi kamar dengan You XiaoMo, namun secepat kilat dia mengatakan ingin segera keluar. Dari manapun melihatnya tampaknya sedikit tak adil dan tak patut, yang mungkin membuat orang jadi berpikiran lain.
Saat persoalan ini muncul dalam pikirannya, Tong YueXu menatap You XiaoMo dengan kewaspadaan yang tak kentara. Dia ingin melihat bagaimana You XiaoMo bereaksi.
You XiaoMo tidak bereaksi khusus terhadap yang didengarnya, kecuali dalam kenyataannya merasa sangat bagus kalau begitu.
Dia juga ingin segera keluar dari sini. Lebih baik jika bisa mendapatkan kamar tunggal. Tapi dia tidak seberuntung BaiLi XiaoYu dan Tong YueXu, yang memiliki keluarga di akademi. Mereka tidak perlu sekuat tenaga mengumpulkan poin seperti murid-murid lain untuk bisa menyewa kamar baru.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Meskipun You XiaoMo tidak punya pintu belakang yang dapat digunakan. Sekarang ini dia sudah mengusahakan bagaimana memperoleh poin yang lebih banyak.
“Ah!” BaiLi XiaoYu tiba-tiba berseru, “XiaoMo, karena kau tidak punya banyak poin, bagaimana kalau kau tinggal dengan kami? Aku akan meminta kakakku menyewakan kamar tiga orang supaya kita bisa tinggal bersama. Bagaimana menurutmu?”
You XiaoMo terkejut karena seruannya. Dia pikir BaiLi menginginkan sesuatu yang sangat buruk. Ternyata begitu.
Berbicara soal tawarannya, dia dan BaiLi XiaoYu pada kenyataannya baru beberapa kali bertemu sebelumnya. Meskipun mereka dapat berbincang-bincang dengan baik, hubungan mereka tidak sedekat itu untuk dengan mudahnya menerima kebaikan hati seseorang tanpa imbalan. Apalagi orang di depannya hampir bisa dikatakan orang asing.
Yang disebut tak ada rasa sakit tak mendapatkan apa-apa, jika menerimanya, maka itu artinya dia berutang budi pada BaiLi XiaoYu. Dan dia tidak suka gagasan berutang budi pada siapapun.
Dengan pikiran demikian, You XiaoMo balas tersenyum sambil menggelengkan kepala dan menolaknya, “Terima kasih, tapi tidak perlu. Aku sudah punya rencana.”
Melihat tekadnya yang kuat, BaiLi XiaoYu hanya menatapnya dan tak punya pilihan selain menyerah.
Tong YueXu yang berdiri sambil mengamati mereka, mendadak merasa ringan hatinya. Sebenarnya, dia juga berpikiran sama dengan You XiaoMo. Meskipun mereka dapat dianggap teman sekarang, hubungan mereka belum sejauh itu, hingga dapat memperlakukan pihak lain sebaik itu. Lebih jauh lagi, mereka tidak tahu banyak soal You XiaoMo. Sebagai orang yang lahir dari klan besar, mau tak mau dia harus banyak mempertimbangkan.
Seperti yang sudah diduga, tak lama kemudian, kakak BaiLi XiaoYu mengirimkan seseorang untuk menjemputnya dan Tong YueXu. Semula kakaknya itu ingin datang sendiri, tapi dia terlibat dengan satu urusan, jadi tidak dapat pergi.
Sebelum meninggalkan kamar itu, BaiLi XiaoYu bertanya pada You XiaoMo lagi jika dia bersedia pergi dengan mereka. You XiaoMo dengan tenang menolak tawarannya. Tapi pertanyaannya membuat orang yang dikirim memandangi You XiaoMo berkali-kali.
Setelah kembali ke kamar, You XiaoMo menangis. Mereka belum setengah hari tinggal di kamar ini dan baik BaiLi XiaoYu maupun Tong YueXu sudah pergi. You XiaoMo dapat melihat kakak mereka benar-benar mempedulikan mereka.
You XiaoMo mengagumi mereka, tapi tidak cemburu sama sekali. Sebaliknya, dia lebih khawatir soal Ling Xiao. Dia tidak tahu jika situasinya di sana juga sama dengannya. Jika demikian, dia ragu Ling Xiao akan setuju untuk tinggal bersama dengan yang lain di dalam satu kamar. Semakin dalam You XiaoMo merenungkannya, semakin tak mungkin. Sepertinya dia harus berusaha keras untuk memperoleh poin, lalu menyewa kamar tunggal untuk Ling Xiao dulu.
Berpegangan pada pikiran ini, selesai membenahi kamar, dia keluar bersama teman sekamarnya, Jiang XiaoFeng, untuk mencari informasi.
Meskipun Ning Jing-daoshi memberitahu mereka bahwa besok dia akan memperkenalkan metode-metode memperoleh poin, You XiaoMo ingin segera tahu. Jika bisa, dia juga berharap dapat langsung mendapatkannya hari ini.
Demikianlah, setelah bertanya-tanya arah, kedua murid baru itu pergi ke arena.
Arena itu merupakan tempat kompetisi, yang merupakan salah satu cara memperoleh poin. Meskipun metode ini bukan cara tercepat memperoleh poin, tapi merupakan salah satu yang terbaik. Karena orang-orang datang ke sini hampir setiap hari, menjadikannya tempat paling ramai dan paling bising di Bangsal B.
Jika kau ingin memperoleh informasi, arena adalah tempat yang baik untuk mendapatkannya.
Karena Blok Satu dan Blok Dua menggunakan arena yang sama, meskipun keduanya berada di lokasi yang berbeda, murid-murid dari kedua blok masih dapat bertemu, dan arena adalah tempat yang sering didatangi semua orang. Tak semua orang datang ke sini untuk memperoleh poin. Sebagian besar murid datang ke sini terutama untuk menemukan lawan agar memperoleh lebih banyak kekuatan melalui pertarungan.
You XiaoMo dan Jiang XiaoFeng baru saja tiba. Mereka belum mendekati tapi dari kejauhan mereka dapat mendengar teriakan dan suara keras yang berasal dari arena. Seluruh arena disesaki murid-murid dari kedua blok sampai setetes air pun tak bisa menyelip. Mereka semua terlihat penasaran dan heboh.
You XiaoMo berusaha menegakkan telinga untuk menguping percakapan orang-orang.
“Kau sudah dengar, murid-murid baru tahun ini, masing-masingnya monster, ah.”
“Apa yang terjadi? Kenapa begitu banyak orang bergegas ke arena?”
“Aku dengar seorang murid yang baru saja mendaftar kurang dari sehari yang lalu sudah menantang Sun Zhe dengan taruhan dua ratus poin. Sekarang mereka berdua di arena.”
“Tak mungkin. Sun Zhe adalah senior kita di Bangsal B. Aku dengar dia salah satu benih yang paling mungkin memasuki Bangsal A tahun ini. Murid baru itu begitu berani menantang Sun Zhe.”
“Apa hanya aku yang merasa dua ratus poin itu jumlah yang besar?”
“Kau tak sendirian.”
Semua orang berdiskusi dengan bersemangat, tapi kaki mereka masih secepat angin, bergegas menghambur ke arena.
Jiang XiaoFeng menatap You XiaoMo dan menanyakan pendapatnya, “Kawan You, bagaimana kalau kita pergi ke sana untuk melihatnya?”
Alasan Jiang XiaoFeng menggunakan nada rendah hati saat berbicara dengan You XiaoMo adalah meskipun bakatnya di atas rata-rata, tapi dibandingkan dengan You XiaoMo yang berada dalam sorotan beberapa hari ini, dia jauh lebih lemah. Karena itu dia mengambil inisiatif dengan menanyakan pendapatnya.
You XiaoMo juga penasaran. Bukan hanya itu, entah bagaimana dia mendapatkan firasat tak enak di dalam hatinya. Jadi dia menganggukkan kepalanya.
Tetapi karena terlalu penuh, begitu tiba, mereka tidak dapat menyelip masuk di antara gelombang orang-orang.
You XiaoMo merasa sedikit terburu-buru. Dia tidak bisa tenang kecuali melihat murid baru itu.
Melihat tak mungkin menyelip masuk, You XiaoMo tak punya pilihan selain mengandalkan orang di sampingnya dan menanyakan seorang senior yang juga datang untuk menonton, “Halo, shixiong. Apakah anda tahu nama murid yang menantang senior SunZhe?”
Senior itu menatapnya, “Kau tak tahu?”
You XiaoMo, “Saya murid Blok Dua.”
Senior itu memperlihatkan ekspresi ‘tak heran’, karena kabar ini baru saja menyebar, wajar jika murid Blok Dua belum tahu. Tapi dia tidak berpikir bahwa You XiaoMo adalah murid baru. Jadi dia menjelaskan, “Sebenarnya aku tidak begitu yakin. Tapi aku dengar murid baru yang arogan itu memiliki karakter ‘Xiao’ di dalam namanya. Aku tak tahu rincian yang lebih spesifiknya.”
Xiao…
Tak diragukan lagi, ah. You XiaoMo langsung mengonfirmasi bahwa murid baru yang arogan itu adalah Ling Xiao.
Seperti yang telah diduganya, hal yang paling dikhawatirkannya sudah terjadi. Dalam waktu sesingkat ini, Ling Xiao sudah berhasil terlibat konflik dengan senior bangsal. Dan dua ratus poin yang didengarnya. You XiaoMo menduga, Ling Xiao mungkin ingin pindah kamar, dan Sun Zhe adalah domba gemuk tak beruntungnya.
You XiaoMo menutup mukanya. Meskipun metode ini dapat memberi poin berlimpah yang cepat, bukankah seperti ini akan menarik perhatian orang? Bagaimana jika orang-orang akademi mengetahui kebohongan mereka?
Melihat kerumunan yang penuh sesak, You XiaoMo meledak. Dia tak peduli fisiknya yang kecil dan memaksa menembus kerumunan itu.
Setelah terhimpit beberapa kali, You XiaoMo akhirnya berhasil menyelip ke depan sambil terengah-engah. Dia menyadari memiliki tubuh yang kecil ada gunanya. Dia baru saja melihat seorang lelaki kekar yang dua kali lipat ukurannya didorong ke belakang oleh banjir orang-orang.
Arena itu adalah lapangan yang berbentuk persegi besar yang terbuat dari bebatuan abu sangat besar. Ukuran sisinya masing-masing 20 meter. Sekarang ini, di atas arena itu ada dua sosok yang berdiri berhadapan.
You XiaoMo menyipitkan mata ketika pandangannya mendarat pada satu sosok putih, yang jelas terlihat adalah Ling Xiao. Benang harapan terakhir You XiaoMo akhirnya putus.
