Saat You XiaoMo membaca ensiklopedia, Ling Xiao secara acak melihat-lihat perpustakaan Duan QiTian.
Setelah kira-kira setengah jam, kakek tua itu akhirnya terbangun. Tempat pertama yang ditujunya adalah kamar belajar. Saat membuka pintu dan masuk, dia menemukan You XiaoMo sedang membaca ensiklopedia. Ketika melihat kakek tua, gerakannya terhenti tiba-tiba, dan dia menatap dengan tegang padanya.
Tua bangka ini memberinya masalah selama dua hari berturut-turut. Siapa yang tahu muslihat apa lagi yang akan dia mainkan kali ini?
“Tu Er, kenapa kau datang begitu pagi hari ini?”
Ketika kakek tua itu melihat You XiaoMo, dia memperlihatkan ekspresi bahagia. Dengan penampilan penuh kasih sayang dan kebajikan, dia terlihat seperti orang tua sewajarnya dalam sekali pandang.
You XiaoMo merasa pening dan mengerang. Tuan bangka ini ingin mempermainkannya lagi? Dia jelas menggunakan metode yang sama dengan kemarin. Apa dia pikir You XiaoMo akan terperdaya lagi?
“Shifu, bukankah kau sudah cukup bermain-main? Kali ini aku tak akan jatuh dalam tipu muslihatmu lagi!”
Mendengarnya, kakek tua itu terkejut, tapi segera menjawab, “Tu Er, Shifu tidak main-main, dan Shifu juga tidak berbohong padamu. Kau harus mempercayai Shifu.” Selesai berbicara, dia menghambur ke arah You XiaoMo dan berusaha memegang tangannya.
Terkejut dengan tingkah kakek tua itu, You XiaoMo melompat dari lantai, dan dengan cepat berlari lalu bersembunyi di belakang Ling Xiao. Dengan ekspresi yang menyatakan ‘aku tak akan mempercayaimu lagi’, dia berkata, “Aku tak mempercayaimu. Kemarin kau menyebabkan aku jatuh ke dalam danau. Tipu daya macam apa yang kau coba mainkan hari ini? Aku katakan padamu, kali ini aku pasti tidak akan menemanimu.”
Kakek tua itu dengan sedih menatap You XiaoMo, “Tu Er, Shifu benar-benar tidak berbohong padamu.”
You XiaoMo mengintip dari balik Ling Xiao, dengan kecurigaan terpancar dari seluruh wajahnya. Namun, ketika menatap lebih dekat ekspresi kakek tua itu, dia tidak merasa kakek tua itu berakting. Jika dia benar-benar berakting, You XiaoMo yakin kakek tua itu dapat memenangkan Oscar.
Ling Xiao memegang tangan You XiaoMo, dan mengamati kakek tua itu dari atas ke bawah, “Dia agaknya tidak berakting.”
Dia seharusnya bisa merasakan jika Duan QiTian memiliki motif lain.
You XiaoMo diyakinkan oleh kata-kata Ling Xiao dan bertanya, “Shifu, apa yang terjadi?”
Kakek tua itu menghembuskan napas, “Persoalan ini ceritanya panjang.”
You XiaoMo berkata, “Kalau begitu pendekkan cerita panjangnya.”
Kakek tua, “…”
Sejujurnya, peroalannya tidak serumit itu. Memang kakek tua itu memiliki dua kepribadian, bukan tiga atau empat seperti yang ditebak You XiaoMo. Jika punya lebih dari dua, dia sudah mati karena skizofrenia sejak dulu.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tak banyak yang tahu kakek tua ini punya dua kepribadian. Ini karena baik kepribadian pertama atau kedua yang mengendalikan, tak ada perbedaan yang signifikan dalam perilaku kakek tua itu. Bahkan Qiu Ran, murid tertuanya, tidak tahu soal ini, karena itu bisa terlihat seberapa dalam orang tua ini menyembunyikannya.
Kepribadian kedua muncul sekitar seratus tahun yang lalu. Pada saat itu, kakek tua baru penyihir tingkat sembilan. Kepribadian kedua datang saat dia menjadi penyihir tingkat sepuluh dan mengalami cegukan saat kultivasi. Pada akhirnya jiwanya terbagi menjadi dua kepribadian.
Semula tak masalah jika orang lain menemukan soal ini. Tapi inti masalahnya adalah kepribadian pertama kakek tua itu tidak mampu memurnikan pil ajaib tingkat sepuluh – hanya ketika kepribadian kedua mengendalikan, dia dapat memurnikannya.
Ini merupakan situasi yang sangat aneh dan bahkan kakek tua tidak dapat memahaminya.
Karena itu, seratus tahun berlalu dengan keadaan seperti ini. Sampai hari ini, dia masih belum bisa menemukan solusi.
Lebih jauh lagi, karena pergantian di antara kedua kepribadian itu tidak dapat diramalkan, masing-masing kepribadian tak yakin kapan mereka akan muncul. Karenanya, ini sama dengan bom waktu yang tak seorang pun tahu kapan meledaknya.
“Shifu, kau bilang barusan sedikit rumit. Aku tak begitu mengerti. Kenapa tidak kau ulangi perkataanmu tadi?”
You XiaoMo merenungkannya, tapi masih tidak mengerti kenapa situasi ini tidak dapat diketahui yang lain. Meskipun kepribadian pertama hanya dapat memurnikan sampai pil tingkat sembilan, tapi kemampuan seperti itu sudah sangat menakjubkan!
Kakek tua itu, yang menunggu muridnya menghiburnya, dengan sedih memandangi You XiaoMo ketika mendengar kalimat itu.
Fakta sesungguhnya, dia tidak bermaksud memberitahu murid kecilnya soal ini. Siapa tahu saat bertemu dengannya lagi sebulan kemudian, murid kecilnya ini dapat sungguh-sungguh melihatnya dalam sekali pandang. Karena itu, dia hanya dapat memberitahu kebenarannya pada You XiaoMo, kalau tidak dia bisa membocorkannya pada orang lain.
Ling Xiao menyela, “Apakah Qiu Ran ada hubungannya dengan alasan kau tidak dapat mengungkapkan persoalan ini?”
Kakek tua itu menatapnya dengan takjub. Kemudian dia menatap lagi pada You XiaoMo. Seketika dia memahami kenyataannya, dan berseru, “Jadi begitu!”
You XiaoMo berkata, “Shifu, kenapa jadi semakin sulit memahami perkataanmu?”
Kakek tua itu berkata pada Ling Xiao dengan penuh simpati, “Selama ini sulit bagimu.”
Mulut Ling Xiao berkedut. Dia menatap You XiaoMo dengan ekspresi seperti tersenyum namun sebenarnya tidak, lalu menjawab, “Tidak sulit. Dan aku sudah mendapatkan kembali pokok dan bunganya.”
You XiaoMo, “…”
Ketika dia akan meledak, Ling Xiao akhirnya memberitahu You XiaoMo mengenai terkaannya.
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa di Benua Long Xiang, ada dua penyihir tingkat sepuluh – kakek tua itu dan Qiu Ran. Meskipun Qiu Ran adalah murid kakek tua, hubungan guru dan murid di antara mereka berdua tidak sebaik yang diperlihatkan pada orang luar.
Sebenarnya, jika bukan karena kakek tua itu menekan Qiu Ran, dia sudah sejak dulu menjungkirbalikkan surga. (c.t.: membuat situasi berantakan)
Karenanya, Qiu Ran tak boleh mengetahui keberadaan kepribadian keduanya.
Kakek tua itu menghembuskan napas, “Meskipun Qiu Ran murid tertuaku. Sudah bertahun-tahun sejak dia berada di bawah tekananku. Sudah sejak lama dia menyembunyikan skema-skema yang tak layak. Jadi aku selalu khawatir. Jika dia mengetahui situasiku, dia tak akan lagi sangsi sebelum mencoba melakukan sesuatu.”
Seorang penyihir tingkat sepuluh yang menyembunyikan skema tak layak – jika tak ada seorang pun yang menekannya, dia pasti akan menjadi petaka besar di Benua Long Xiang.
You XiaoMo bertanya, “Shifu, selain aku, siapa lagi yang tahu tentang kau berkepribadian ganda?”
Kakek tua menjawab dengan serius, “Selain kalian berdua, orang-orang yang tahu adalah kepala dan wakil kepala akademi. Mereka kawan-kawan lamaku dari sejak muda dan tidak akan pernah mengungkapkan soal ini. Jadi kalian berdua harus membantuku menjaga rahasia ini.”
You XiaoMo segera mengangguk, “Tenang saja Shifu, kami pasti tidak akan mengungkapkan ini pada siapapun.”
Kakek tua itu menatap Ling Xiao.
You XiaoMo mengikuti pandangannya dan menatap Ling Xiao juga.
Ling Xiao menyerah tanpa daya, “Oke, aku juga tak akan memberitahu siapapun soal ini.”
You XiaoMo berkata, “Shifu, kau bisa tenang sekarang.”
Kakek tua, “…” Bagaimana bisa dia diyakinkan tanpa ada sumpah? Untuk persoalan sepenting itu, apa mereka berdua berniat untuk melewatkan sumpah menjaga rahasia ini?
Sayangnya, You XiaoMo tidak dapat membaca pengharapan di mata kakek tua itu. Dia juga tipe orang yang akan dengan sembarangan melakukan sumpah. Sejak tahu kalau bersumpah akan membuat iblis hati memasuki jiwanya, dia tidak berani mengambil sumpah.
Kakek tua itu tidak merasa nyaman meminta sumpah secara langsung. Namun, dia bersedia mempercayai integritas muridnya. Bagaimanapun juga, dia secara pribadi sudah mengamati You XiaoMo selama beberapa hari; meskipun memiliki keraguan, dia hanya harus mempercayai matanya sendiri.
Hari ini diisi oleh berbagai pemenuhan bagi You XiaoMo.
Tak hanya kepribadian pertama kakek tua itu tidak memerintahnya, dia juga berinisiatif mengajarinya pemurnian pil. Hanya dalam satu hari, dia merasa sudah mempelajari pengetahuan selama satu bulan, dan jauh lebih banyak dari yang dipelajarinya dalam dua hari terakhir ini.
Saat malam tiba, untuk pertama kalinya, You XiaoMo merasa enggan meninggalkan tempat itu.
You XiaoMo memeluk lengan kakek tua itu dan berkata, “Shifu, aku tak tahan meninggalkanmu.”
Jika kau beralih ke kepribadian kedua besok, dia akan sangat sengsara. Ini pertama kalinya dia berharap dua belas jam dapat diperpanjang tanpa batas.
“Kalau begitu jangan pergi.”
You XiaoMo mengangkat kepalanya, dan melihat kakek tua itu menatapnya dengan penuh ancaman. Jika bukan kepribadian kedua, apa lagi? Mendadak You XiaoMo merasa ingin menangis, tapi tak punya air mata lagi. Orang tua, tolong jangan ganti secara mendadak, ah. Setidaknya beri dia peringatan dulu.
Kakek tua itu mendengus dingin, “Kalau kau tak ingin pergi, tinggal saja. Kebetulan aku masih kehilangan…”
Kakek tua itu belum selesai berbicara saat You XiaoMo menyeret Ling Xiao dan melarikan diri tanpa memandang ke belakang.
Kakek tua, “… …”
Hanya ketika berlari sampai keluar halaman kakek tua itu baru You XiaoMo berhenti sambil tersengal-sengal. Kepribadian kedua menjadi semakin menakutkan. Jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat, dia benar-benar akan disiksa sampai mati.
Ling Xiao tertawa senang, “Kepribadian keduanya benar-benar menarik.” Dengan kepribadian yang saling bergantian tanpa peringatan dan temperamen mautnya yang meledak-ledak, tak heran You XiaoMo tak tahan dengannya. Dia mungkin diteriaki lebih dari sepuluh kali sehari.
You XiaoMo mengabaikan Ling Xiao dan mengomel, “Menarik pantatmu.” Dia bukan orang yang menderita karena perubahan suasana hati kakek tua.
Ling Xiao menepuk kepalanya sebagai penghiburan, “Pikirkan saja, temperamen orang tua itu begitu meledak-ledak. Dia pasti akan mendamprat semua orang di hadapannya, bukan?”
You XiaoMo berhenti, kemudian dia mengangguk. Apa yang dikatakan Ling Xiao tidak salah. Dia melihat kakek tua itu berkali-kali menghardik laki-laki yang membersihkan kebunnya. Tapi dia mungkin sudah terbiasa, karena setiap kali dihardik, laki-laki itu selalu memperlihatkan wajah tanpa ekspresi.
Ling Xiao melanjutkan, “Kalau dia begitu ganas terhadapmu yang adalah muridnya, maka kau harus memikirkan ketika Teng ZiXin akan didamprat oleh kakek tua.”
Mata You XiaoMo menjadi cerah. Baiklah, dia merasa terhibur sekarang.
Memang begitulah, orang membutuhkan sesuatu untuk diperbandingkan untuk meraih keseimbangan mental mereka kembali.
Setelah setengah bulan, keinginannya akhirnya terpenuhi.
Ini hari baru, dan ketika pergi ke tempat orang tua itu, dia bertemu dengan Teng ZiXin yang sedang dalam perjalanan juga untuk menemui kakek tua.
Kali ini, Teng ZiXin tidak sendirian. Si cantik yang dia temui di Paviliun Pelatihan Kecakapan mengikutinya. Ekspresi si cantik itu cukup rumit ketika melihatnya. Dia melirik pada Teng ZiXin, dan seperti yang diduga, ekspresinya telah berubah.
You XiaoMo tidak ingin berjalan sepanjang jalan yang sama dengan mereka, jadi dia mempercepat langkahnya. Tapi siapa mengira Teng ZiXin juga mempercepat langkahnya. Pada akhirnya mereka berbagi rute yang sama. Ketika dia mengira nona muda ini bersiap untuk bertarung demi superioritas tanpa mau mengalah dengannya, Teng ZiXin memperlihatkan senyum tipis.
“You-shishu, kau seniornya, silakan jalan dulu!”
Ekspresi You XiaoMo memperlihatkan tanda terkejut. Mereka tidak melihat satu sama lain selama lebih dari setengah bulan, dan Teng ZiXin tiba-tiba menjadi lebih baik menyembunyikan perasaannya. Sekarang dia bahkan bisa tersenyum padanya. Apa dia sudah menjadi begitu abnormal karena dirangsang oleh sesuatu?
Dengan semua keraguan, You XiaoMo tidak menolak tawarannya lalu berjalan di depannya.
Sewajarnya bagi shizi membiarkan shishunya jalan dulu. Tak ada yang canggung soal ini!
