Mereka bertiga berjalan beberapa waktu, sepanjang jalur yang berkelok, jelas sangat mengenali hutan itu. Mereka terus berjalan sampai mencapai sebuah pohon yang sangat besar batangnya sehingga bahkan tiga orang dewasa tidak akan dapat memeluknya.
Anehnya, tanah di sekitar pohon besar ini tampaknya lebih subur dibandingkan tanah di sekitarnya.
“Ini tempatnya,” kata si perempuan.
Kedua laki-laki itu langsung menjatuhkan karung pasir itu, yang mendarat dengan suara bergedebuk. Benda di dalamnya tampaknya sangat berat. Menilik bentuknya, tampaknya seperti manusia…
Mata You XiaoMo membelalak. Apakah dia baru saja menyaksikan tempat pembunuhan?
Kedua lelaki itu bekerja bersama menggali sebuah lubang. Karena tanahnya tidak begitu keras, mereka berhasil melakukannya dengan cepat.
Si perempuan segera memerintahkan mereka berdua mengubur karung pasir itu, karena salah seorang dari mereka tanpa sengaja merobek lubang di karung itu dan terjulur tangan putih pucat. Masih ada sisa-sisa darah di ujung jarinya, tapi sudah mengering.
“Tak berguna! Bahkan tugas sederhana saja tak benar melakukannya! Cepat kuburkan.” Si perempuan menyumpahi.
Kedua lelaki itu segera melemparkan karung ke dalam lubang dan dengan cepat menutupinya lagi dengan tanah. Jelas, mereka pelaku yang sudah terbiasa karena sangat terampil dalam pekerjaannya itu.
Setelah semuanya selesai, mereka bertiga kembali menggunakan jalan yang semula mereka tempuh.
You XiaoMo segera melompat lebih dalam ke balik pepohonan dan menyembunyikan diri di antara dedaunan. Dia menunggu hingga ketiganya hilang dari pandangan, lalu memanggil Serangga Bersayap Emas jantannya.
“Kau ikuti mereka dan temukan jalan keluar dari hutan ini. Ingat jangan sampai tertangkap, atau kau bisa bersiap memenggal kepalamu ketika kau kembali.”
Merasa tak rela berpisah dengan istrinya, Serangga Bersayap Emas memanggil keluar istrinya dengan segan, lalu mengepakkan sayap dan terbang menjauh.
Mereka juga tak akan berpisah untuk selamanya, pikir You XiaoMo dalam benaknya.
Ketika merasa yakin ketiga orang itu sudah sangat jauh, You XiaoMo meloncat turun dari cabang pohon itu dan berjalan menghampiri tempat mereka menguburkan mayat itu. Hanya setelah melihat tanahnya dari dekat, dia menyadari tanahnya berwarna merah tua. Bahkan hanya dengan mengendusnya, dia dapat merasakan kekaburan atmosfirnya. Jelas ini bukan hal yang baik. Tampaknya banyak orang mati dikuburkan di sini. Apakah setiap kali membunuh seseorang, mereka menguburkan mayatnya di sini?
Tak heran di sini sangat aneh. Tanah di sekitarnya tidak basah. Hanya sebidang tanah ini saja. Pohonnya mungkin tumbuh sehat dan kuat karena menyerap nutrisi dari mayat.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Meskipun penasaran, You XiaoMo tidak menggali tanahnya untuk mengamati. Dia tak berniat melihat setumpuk daging membusuk yang terbaring dalam lubang. Lebih jauh lagi, karena darah orang yang baru saja dikuburkan sudah mengering, dia pasti sudah mati cukup lama.
Ketika memikirkan semua orang mati di bawah kakinya, You XiaoMo berbalik dan lari.
Karena jalinan ikatannya dan karena pasangannya bersama You XiaoMo, Serangga Bersayap Emas segera kembali.
You XiaoMo baru mengetahui, posisinya ada di pinggiran hutan saat berjalan sepanjang jalan setapak itu. Dia hanya perlu berjalan seribu meter ke barat untuk meninggalkan hutan itu. Ternyata dia hanya selalu berpikir begitu cerdas sebelumnya.
Sementara tiga orang itu, Serangga Bersayap Emas hanya mengikuti mereka hingga pinggiran hutan, lalu dia kembali. Untungnya, dia juga melihat arah mereka bertiga pergi, kalau tidak You XiaoMo akan benar-benar tergoda untuk menyeretnya dan memukulinya. Betapa tidak profesionalnya, tempat yang berpenghuni juga sangat penting.
Setelah berjalan sekitar empat puluh menit, dia akhirnya melihat beberapa orang.
Asap mengepul ke atas dari cerobong-cerobong asap dari dapur menuju birunya langit, tanda yang jelas seseorang sedang mempersiapkan makanan.
You XiaoMo teringat waktunya sekarang. Matahari begitu tinggi di langit dan bersinar cerah. Sudah waktunya makan siang! Dia tak tahan menyentuh perutnya. Lapar!
You XiaoMo mempercepat langkahnya dan akhirnya melihat sebuah desa kecil. Desa ini dikelilingi ladang hijau subur membentang luas tetapi desanya sendiri tidak terlihat besar. Hanya ada lima jalan dan tidak butuh waktu lebih dari sepuluh menit untuk berjalan mengelilingi desa itu.
Para penduduk desa sedang tidak di ladang. Ketika You XiaoMo memasuki desa, dia melihat beberapa keluarga sedang makan di meja dalam rumah mereka dan pintu-pintu rumah mereka terbuka lebar. Memang bukan hidangan yang sangat mewah dan kaya, tapi mereka semua makan dengan kenikmatan yang besar.
You XiaoMo mulai sedikit merindukan Ling Xiao.
Dia tak tahu ke mana dirinya diangkut. Jadi hal paling penting untuk dilakukan adalah di mana dia berada. Dia teringat sudah diangkut ke arah Timur…
You XiaoMo mendadak membeku. Apakah Timur ini adalah sisi timur yang dia pikirkan?
Mencapai kesimpulan ini, dia tidak berani menunda lagi.
You XiaoMo secara sembarang menentukan satu rumah lalu masuk ke dalamnya tampa permisi. Rumah itu milik sepasang suami istri tua. Ketika melihatnya menyerbu masuk, mereka terkejut. Perempuan tua yang lebih dekat dengannya melihatnya sebagai seorang perampok dan segera menggeser tubuhnya yang renta ke arah pasangannya. Kedua orang tua itu menatapnya dengan ketakutan.
You XiaoMo merasa malu. Apa dia sangat terlihat seperti perampok?
“Tu-Tuan, kamu belum memanen herba ajaib hari ini…” Petani tua itu berdiri dan berkata dengan suara gemetar.
You XiaoMo merasa malu lagi. Mereka pasti sudah salah mengiranya sebagai orang lain. Dia mengambil satu langkah maju lalu berkata dengan sungguh-sungguh, “Orang tua, saya bukan tuan yang Anda bicarakan. Saya hanya tersasar, jadi datang ke sini untuk menanyakan arah.”
Pasangan tua itu saling berpandangan. Mereka juga merasa aneh. Mereka belum pernah melihatnya di antara orang-orang yang biasanya datang untuk mengumpulkan herba ajaib, tetapi karena desa mereka jarang mendapatkan kunjungan orang luar, mereka semula salah mengiranya sebagai orang dari kelompok itu.
“Sungguh bukan?” Merasa tak tenang, si petani tua bertanya lagi.
You XiaoMo mengangguk, “Sungguh.”
Menurut perkataan mereka, tampaknya desa kecil ini spesialisasinya menanam herba ajaib. Apakah yang ditanam di ladang tadi itu herba ajaib?
Si petani tua akhirnya merasa tenang. Kenyataannya, wajahnya tidak terlihat seperti orang jahat.
“Anak muda, kalau kau memiliki pertanyaan, silakan tanyakan saja. Saya akan memberitahu segala yang saya ketahui.” Si petani tua meyakinkan pasangannya dan berkata padanya.
“Bolehkah saya tahu, apa tempat ini dan apa nama kota terdekat? Dan ke mana arahnya? Tolong beritahu saya dengan jelas.” You XiaoMo bertanya dengan senang.
Mendengarnya, pasangan tua itu merasa lebih tenang dan akhirnya mempercayai dia di sini hanya untuk menanyakan arah, jadi mereka menjawab pertanyaan You XiaoMo.
Ini adalah Desa Hu. Hutan tempat dia muncul disebut Hutan Kematian. Hutan itu sangat terkenal di wilayah ini. Ada segala macam bahaya di dalam hutan itu dan jika tidak ada orang yang mengenali hutan itu menuntunmu, kau kemungkinan besar akan kehilangan hidupmu jika masuk lebih dalam di hutan itu. Karena itulah banyak orang yang menuju Hutan Kematian hanya berkeliaran di sekitar pinggirannya.
You XiaoMo merasa kulit kepalanya menjadi kebas saat mendengarnya. Untungnya dia diteleportasi ke pinggiran hutan, kalau tidak, berjalan keluar dari hutan yang berbau kematian akan jadi masalah merepotkan lainnya.
Sementara kota terdekat ke Desa Hu adalah Kota Xing Luo. Meskipun mereka bilang kota terdekat, dia masih perlu melakukan perjalanan lebih dari dua jam untuk mencapainya. Dan ini berasumsi, dia berlari ke sana dengan kecepatan tinggi.
Kota Xing Luo merupakan kota paling besar dan paling makmur di sisi Barat, bahkan lebih besar daripada Kota Darah Vermillion itu sendiri.
Kenapa membandingkan dengan Kota Darah Vermillion? Kota Darah Vermillion hanya dua hari jauhnya dari Kota Xing Luo. Dengan kata lain, dia berada dalam teritori Klan Darah Vermillion sekarang ini.
Terjatuh tepat ke dalam lubang!
Keberuntungannya akhirnya berkurang.
Sementara orang-orang yang datang mengumpulkan herba ajaib, adalah orang-orang dari satu fraksi di dalam Kota Xing Luo, yang disebut Sekte QingFeng. Sepuluh tahun yang lalu, orang-orang Sekte QingFeng menemukan Desa Hu sangat cocok untuk menanam herba ajaib dan satu-satunya desa yang tidak diserang oleh binatang buas iblis dari Hutan Kematian. Hasilnya, mereka membuat para penduduk desa menanam dan memanen herba ajaib dalam jumlah besar, kemudian membelinya dari mereka.
Namun, semakin tinggi mutu herba ajaib semakin lama tumbuhnya. Lebih jauh lagi, para penduduk desa hanyalah orang-orang biasa, jadi hanya ada herba ajaib bermutu rendah yang ditanam di ladang desa Hu. Orang-orang dari Sekte QingFeng akan datang dan mengumpulkan herba sekali dalam setahun.
Namun, jika demikian yang terjadi, para penduduk desa tidak akan begitu ketakutan seperti ini.
Sekte QingFeng tidak memiliki reputasi yang baik. Meskipun mereka membeli herba ajaib dari para penduduk desa, harga beli mereka lebih rendah daripada harga pasar setengahnya. Terkadang, mereka bahkan akan mencari-cari alasan untuk menunda pembayaran.
Semula, ada lebih dari seribu orang yang hidup di Desa Hu. Tetapi karena sikap menguasai Sekte QingFeng selama sepuluh tahun terakhir, hanya ada kurang dari dua ratus orang yang tinggal di sana sekarang. Mereka yang masih tinggal tidak pindah karena tidak mampu. Misalnya pasangan yang ditanyai You XiaoMo. Mereka semakin tua dan tak memiliki kerabat, sehingga hanya dapat tetap tinggal di Desa Hu.
Sambil berdiri di mulut desa, You XiaoMo memandang ke arah Kota Xing Luo dan teringat perkataan pasangan tua itu.
Situasinya rumit, berkenaan dengan fraksi-fraksi dalam Kota Xing Luo. Akhir-akhir ini, pertarungan dan perselisihan merupakan hal yang sering terjadi, dan siapapun yang memiliki sedikit kekuatan akan terseret ke dalamnya, karena himpunan-himpunan kekuatan di sana berusaha merekrut orang-orang yang berkekuatan.
Jika hanya persaingan normal demi rekrutan kuat maka masih tidak apa-apa, tapi semuanya melibatkan Lembah Yin Yang dan Kota Yu Xian.
Kota Xing Luo kebetulan berada tepat di antara Lembah Yin Yang dan Kota Yu Xian. Sebagai satu-satunya titik persimpangan, Kota Xing Luo selalu menjadi tempat kedua himpunan kekuatan itu bersaing demi posisi teratas.
Di masa lalu, persaingannya tidak sesengit sekarang. Baru-baru ini saja situasinya menjadi panas karena beberapa alasan. Lembah Yin Yang dan Kota Yu Xian mendadak berhadapan langsung satu sama lain. Seolah keduanya sedang memperebutkan sesuatu, yang mengakibatkan banyak orang terpengaruh.
Pasangan tua itu melihat You XiaoMo tampaknya bukan orang jahat, jadi memutuskan untuk memperingkatkannya.
You XiaoMo juga tidak ingin pergi ke Kota Xing Luo. Dia belum melupakan dendam yang ditumbuhkan Lembah Yin Yang dan Kota Yu Xian terhadapnya di Bei Dong. Jika terlihat oleh orang-orang itu, soal apakah dia dapat meninggalkan tempat itu dengan aman akan menjadi masalah.
Namun, dia harus pergi, kalau tidak hanya dewa-dewa yang tahu kapan dirinya akan dapat bertemu dengan Ling Xiao. Lebih jauh lagi, jika ingin kembali ke Zhong Tian, dia juga harus pergi ke Kota Xing Luo untuk menemukan portal teleportasi dimensi.
You XiaoMo mrnggaruk-garuk kepalanya dengan frustrasi. Tampaknya dia perlu mengubah penampilan dan namanya lebih dulu sebelum pergi ke Kota Xing Luo, dan Ling Xiao harus bisa mengenalinya.
Soal penampilan mudah. Dia hanya perlu membuat CatQiu mengubahnya menjadi wajah seseorang yang dikenal. Sedangkan soal nama, jauh lebih sulit. Harus sesuatu yang akrab dengan Ling Xiao dan juga tidak membuat orang-orang Klan Darah Vermillion tahu dirinya You XiaoMo atau You XiaoHa.
Membuat frustrasi saja!
