English

Kaleidoskop KematianCh20 - Percobaan Pertama di Dalam Pintu

3 Comments

Penerjemah: SelirChu

Editor: pontifexjung ENm86V


Berdasarkan sudut pandang orang lain, Lin Qiushi sangat diberkati karena bisa berbagi kamar dengan seseorang yang begitu cantik seperti Ruan Nanzhu, tapi yang paling memahami masalah ini adalah Lin Qiushi, karena ia mengetahui kebenarannya. Kepribadiaan Ruan Nanzhu yang asli benar-benar berbeda dari kepribadiannya saat ia menyamar menjadi wanita; ia jelas bukan orang yang lembut, manis dan imut seperti yang dunia pikirkan tentangnya.

“Mari melihat-lihat kamar lainnya dulu,” Ruan Nanzhu menyarankan, “Dengan begitu kita bisa memutuskan dimana setiap orang akan tinggal.”

Please visit langitbieru (dot) com

Mereka mengangguk.

Wanita pemilik rumah memberi mereka empat kunci yang sesuai dengan empat kamar yang berada di lantai empat belas. Ruan Nanzhu berbalik dan mempelajari pintu-pintu yang terkunci dan mulai membuka pintu yang bisa dibuka. Ketika keempat pintu terbuka, mereka mengetahui bahwa keempat kamar itu umumnya sama. Ada sebuah pintu, sebuah jendela dan sebuah ranjang. Seisi ruangan itu mengingatkan mereka dengan peti sempit berplafon rendah; sejujurnya, berbaring di ranjang itu membuat mereka merasa seperti sedang tidur dalam peti mati mereka sendiri. M6i3KU

“Aku ingin mandi.” Pria paruh baya yang sebelumnya mengamuk kasar tiba-tiba berbicara. “Apakah ada kamar mandi di sekitar sini?” Darah menodai seluruh wajahnya yang kebingungan sementara teror bersinar di matanya yang lebar. Tapi setidaknya, suasana hatinya sekarang sudah stabil dan ia tidak lagi dengan naif mengira bahwa semua ini adalah guyonan iseng.

“Sebenarnya ada satu, kalau tidak salah di ujung koridor,” Balas Lin Qiushi. “Ketika aku masuk, aku melihat ada sebuah toilet umum. Bagaimana kalau kita ke sana nanti?” Harus berdiri di sebelah orang yang berlumuran darah jelas membuatnya tidak nyaman; aroma amis darah yang kuat tercium dari tubuh pria itu, membuat orang lain terus merasa mual.

“Baik,” Pria paruh baya itu mengangguk dan mengenalkan diri, mengatakan bahwa namanya adalah Zeng Ruguo dan ia menjalankan bisnis perhiasan. Ia berbicara dengan nada yang arogan; tampak jelas bahwa ia memandang tinggi dirinya di dunia nyata. Sayang sekali setelah memasuki dunia pintu, kenyataan yang ia banggakan berubah menjadi segumpal kotoran tidak penting; lagi pula, hantu mengerikan di tempat ini tidak akan lebih lunak atau mengasihani orang yang memiliki uang.

“Pilih kamar dan orang yang akan tinggal bersama kalian,” Ucap Ruan Nanzhu. “Aku akan tinggal bersama Yu Linlin. Kalian silahkan memilih ingin tinggal dengan siapa.” 24 CNr

Sisa kerumunan itu menatap satu sama lain dengan cemas. Akhirnya, mereka memutuskan dengan siapa akan tinggal setelah berdiskusi. Xu Xiaocheng dan Tang Yaoyao akan berbagi satu kamar, dua pria lain akan berbagi kamar yang sama dan Zeng Ruguo yang ditolak semua orang sudah jelas tinggal sendiri. Kulitnya memucat dan ia tersedak oleh kata-katanya karena marah. Ia tidak bisa berkata-kata untuk waktu yang lama, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang memberinya wajah. Semua orang mengabaikannya seakan ia hanya udara, berpura-pura tidak melihat sosoknya yang putus asa.

Sikap Ruan Nanzhu terhadap pria itu tidak sedingin sebelumnya. Dengan nada hangat, ia dengan lembut menyarankan padanya untuk membersihkan darah di tubuhnya secepat mungkin.

“Jangan bilang bahwa aku harus tinggal sendiri?” Meski Zeng Ruguo tidak tahu dengan jelas jika ia mati di dunia ini, ia juga mati di kenyataan, sebuah kecurigaan samar muncul dalam pikirannya. Suaranya bergetar karena takut, “Bagaimana jika sesuatu terjadi? Lalu apa?”

Cara Tang Yaoyao memperlakukan pria paruh baya ini benar-benar kasar, “Santailah, kau akan mati cepat atau lambat. Hal yang sama juga berlaku pada semua orang disini, semua orang akan mati suatu hari nanti.” tqzAhc

Zeng Ruguo masih memiliki banyak hal untuk dikatakan, tapi melihat bahwa tidak ada yang berniat menjawab pertanyaannya, ia tidak memiliki pilihan selain menelan kembali kata-katanya dan melupakan pertanyaannya.

Setelah semua orang memutuskan akan berbagi kamar dengan siapa, Ruan Nanzhu menyarankan pada mereka untuk pergi ke atap untuk mencari tahu jika ada sesuatu yang spesial atau tidak biasa.

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Kjcu Tjbsjb rfaepe.

Ojcajl afgalcuul yjcuecjc lae jvjijt ijcajl fwqja yfijr vjc vl jajr ijcajl lae wfgeqjxjc jajq yjcuecjc. Becml yfrjg vjc yfgxjgja afgujcaecu qjvj qlcae wfcepe xf jajq; xfiltjajccsj revjt ijwj alvjx vluecjxjc. 5IG0Pl

Olc Hlertl wfculcalq xfiejg wfijiel mfijt qlcae. Pj alvjx wfcfwexjc jqjqec sjcu ijsjx vllcuja. “Csb xfwyjil wfwfglxrj xfjvjjc vl ijcajl vjrjg. Klvjx jvj sjcu afgiltja qfcalcu vl jajr rlcl.”

“Mari tunggu sampai pagi esok sebelum mengeceknya lagi.” Tang Yaoyao menyarankan, “Sekarang sudah mulai gelap. Kita sebaiknya bergegas dan tidur setelah mandi.”

“Tidak bisakah kita semua tinggal bersama dan bergiliran berjaga sepanjang malam?” Laki-laki muda yang baru pertama kali memasuki pintu menanyakan hal yang pernah ditanyakan Lin Qiushi sebelumnya, “Jika kita berkumpul bersama,kita akan lebih kuat. Tapi jika kita terpencar seperti ini, siapa yang tahu apa yang akan terjadi ketika malam tiba?”

“Tentu tidak.” Ruan Nanzhu segera menolak. “Jika semuanya berkumpul di satu tempat, maka kita akan tertidur pada waktu yang sama. Sebagai orang yang memiliki beberapa pengalaman, saranku adalah lebih cepat kau tidur, lebih aman keadaanmu. Kau sebaiknya tidak mencari masalah untuk dirimu sendiri; jangan keluar untuk mencari tahu apapun yang terjadi saat malam.” ysB4RC

Mendengar apa yang ia katakan, anak laki-laki itu tidak punya pilihan selain mengangguk, menandakan ia mengerti.

“Mari membersihkan diri lebih dulu,” desak Ruan Nanzhu. “Untungnya belum terlalu malam; gunakan kesempatan ini.”

Story translated by Langit Bieru.

Waktu menunjukkan pukul enam sore. Meski matahari belum terbenam, awan gelap menutupi cakrawala, menyelubungi langit dalam tirai gelap, membuatnya terlihat seolah bayang neraka akan jatuh pada detik berikutnya.

Keempat pria dalam tim memutuskan untuk pergi ke toilet umum lebih dulu. Zeng Ruguo menemukan baju bersih dari dalam kamar dimana ia akan tinggal sendiri dan kelihatannya ingin mandi. TqP2yB

Sebaliknya, Lin Qiushi merasa bahwa mandi akan merepotkan dan tidak nyaman, jadi ia berencana kembali setelah membilas tubuhnya.

Menilai dari kecepatan tangan mereka saat mandi, yang lain juga tampaknya tidak berencana tinggal terlalu lama di kamar mandi.

Setelah Lin Qiushi mencuci wajahnya, ia mulai meneliti area tersebut. Kamar mandi yang kotor dan menyeramkan ini membuatnya merasa sangat terganggu. Noda tebal tak dikenal menodai seluruh lantai. Bahkan mengotori tembok dan toilet yang menjijikan. Karena langit semakin gelap, lampu di langit-langit dinyalakan. Setelah lampunya bersinar, cahaya kekuningan menerangi kamar mandi, memberi perasaan seolah semua yang ada di sekitar mereka diproyeksi melalui filter lensa tua dan kotor.

Dua pria yang tinggal sekamar itu sudah selesai dengan urusan mereka dan bersiap kembali menuju kamar mereka. Mereka memanggil Lin Qiushi, “Yu Linlin, kami akan kembali duluan.” XcN2Kk

Lin Qiushi bergumam, “Mhm.” Ia jelas memahami bahwa Zeng Ruguo ketakutan. “Berapa lama lagi waktu yang kau butuhkan? Aku akan menunggumu sebentar, bagaimana?”

Zeng Ruguo berulang kali berterima kasih padanya.

Dengan begitu, Lin Qiushi berdiri di pintu kamar mandi, menunggu Zeng Ruguo keluar.

Ada tirai mandi kecil yang memisahkan tiap bilik mandi dan di baliknya, terdapat sebuah pancuran air. Selain dari suara air yang terjatuh di lantai dan mengalir ke saluran pembuangan, kamar mandi itu sangat hening. LiUc3D

“Huh? Kenapa aku tidak bisa membersihkannya?” Setelah beberapa saat, suara panik Zeng Ruguo memenuhi kamar mandi. “Kenapa aku tidak bisa membersihkan darah di tubuhku, ah?”

Lin Qiushi bertanya, “Ada apa?”

Zeng Ruguo menjawab, “Aku tidak bisa membersihkannya …” Ia mengucapkan serentet kalimat yang tidak jelas; ia tidak bisa menyembunyikan rasa takut yang besar dan suaranya bergetar, “Darah, darah dimana-mana.”

Lin Qiushi menatap ke arah Zeng Ruguo mandi. Meski cahayanya redup, ia dapat dengan jelas melihat aliran tipis darah tanpa henti mengalir di bawah kaki Zeng Ruguo dan mengalir ke saluran pembuangan. Mengingat seberapa lama pria itu di kamar mandi, bahkan jika tubuh Zeng Ruguo dipenuhi darah, tetap agak aneh jika ia masih tidak bisa membersihkannya. QfXEs1

Zeng Ruguo yang ketakutan semakin panik, “Masih belum bersih—”

Kengerian melanda Lin Qiushi. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Lin Qiushi memotong, “Kalau tidak bisa dibersihkan, tidak usah dibersihkan lagi. Cepat keluar dari sana.”

Zeng Ruguo tiba-tiba berhenti bicara.

Lin Qiushi baru akan bertanya apa yang salah, ketika tirai kamar mandi yang tipis tiba-tiba tersibak oleh dua tangan. Lin Qiushi melihat Zeng Ruguo berdiri di balik tirai mandi—dan akhirnya paham mengapa orang ini tidak dapat membersihkan darah dari tubuhnya. BgI7cd

Sepotong daging semerah darah melekat pada kepala pancuran. Potongan daging yang lembut ini menyerupai mayat bayi cacat. Aliran darah terus menerus menetes melalui pancuran, membasahi tubuh Zeng Ruguo dengan air yang terkontaminasi darah— bagaimana mungkin ia bisa mencucinya hingga bersih, ada hantu!

Lin Qiushi berseru, “Berhenti mandi! Keluar dari tempat itu, sekarang!”

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Melihat ekspresi jelek Lin Qiushi, Zeng Ruguo segera keluar dari kamar mandi dengan handuknya; ia bahkan tidak memiliki waktu untuk mengambil pakaiannya.

Begitu Zeng Ruguo kabur, gumpalan daging dari pipa perlahan mengangkat kepalanya. Lin Qiushi tidak berani melihatnya. Ia segera berlari dan melesat keluar dari kamar mandi. qyuAQl

Kedua pria yang ngebut berlari kemudian berpapasan dengan Ruan Nanzhu di koridor.

Pada saat itu, Zeng Ruguo telanjang bulat dan seluruh tubuhnya dilumuri darah. Ruan Nanzhu untuk sesaat bingung, ” … Apa yang kalian lakukan di kamar mandi begitu lama?”

Lin Qiushi, “Aku mengawasinya mandi!”

Ada sedikit perubahan dalam ekspresi Ruan Nanzhu, “… Sepertinya kegemaranmu yang satu itu menarik.” PR5GH8

Lin Qiushi: “Kau ingin ku pukul???” Wajahnya tak berdaya saat ia dengan lemas menjelaskan situasi di kamar mandi pada Ruan Nanzhu. Setelah mendengar ceritanya, Ruan Nanzhu menatap Zeng Ruguo yang gemetar dan sekali lagi berkata, “Kembalilah dan berpakaian. Jangan sampai kau demam.”

Zeng Ruguo mengangguk. Terlihat menyedihkan, ia dengan segera kembali ke kamarnya.

Tenggelam dalam pikirannya, Ruan Nanzhu diam-diam mengamati sosok Zeng Ruguo dengan tatapan iba. Lin Qiushi melihat ekspresi murung di wajahnya dan berpikir pria itu tengah merenungkan sesuatu yang serius. Namun, ketika ia ingin menanyakannya pada Ruan Nanzhu, ia mendengar pria itu berkata: “Kecil sekali, ah.”

Lin Qiushi: “Hah?” qxLd 5

Ruan Nanzhu: “Bukan apa-apa . Cepat kembali dan pergi tidur.”

Lin Qiushi merasa bingung untuk sementara waktu. Ia tidak bisa bereaksi terhadap ucapan Ruan Nanzhu untuk sesaat, sebab ia tidak dapat memproses apa yang pihak lain coba katakan. Baru ketika ia menyadari apa yang dikatakan Ruan Nanzhu, wajahnya terlihat muram. “Kau, kau adalah seorang gadis sekarang! Untuk melihat ke bawah sana, menatap milik orang lain—”

Ruan Nanzhu: “Ya, lalu mengapa?” Ia berkata dengan suara dalam, “Apa kau lupa bahwa ‘gadis’ ini juga bisa mengeluarkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang kau miliki dibawah sana? Apa kau tidak malu? Sudah cukup merasa malu?”

Lin Qiushi, “…” Ia harus mengakuinya. Si Ruan Nanzhu ini, terang-terangan mengucapkan hal yang begitu mengejutkan dan kasar dengan wajah cantiknya. Hal ini sungguh menyusahkan bagi Lin Qiushi yang rapuh. Pikiran lemah Lin Qiushi dan hatinya yang lembut mendapat tamparan keras. d8kyul

Bertentangan dengan yang diharapkan orang lain, Ruan Nanzhu menyembunyikan sifat manja dan sangat nakal dibalik penyamarannya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, ia berkata bahwa mereka harus bergegas dan kembali ke kamar mereka untuk tidur, karena hari semakin gelap.

Keduanya kembali ke kamar mereka dan berbaring bersisian di ranjang kayu.

Terus terang, kamar ini terlalu sempit, sempit hingga kau merasa sulit untuk bernapas. Lin Qiushi membalikkan tubuhnya dan menatap tembok abu-abu yang suram. Bukan hanya itu, langit-langit pendek kotor diatas mereka juga terlihat akan runtuh dan menghancurkan mereka kapan saja. Meski begitu, seperti biasa, Ruan Nanzhu selalu mudah tertidur. Seperti yang ia katakan, ketika kau menutup matamu, maka tengah malam tiba, tidak ada yang dapat dilihat kecuali kegelapan total.

Lin Qiushi juga menutup matanya dan berangsur-angsur jatuh tertidur. dG7LuP


Catatan Penulis:

Lin Qiushi: aku tidak bisa dibandingkan dengan gadis yang disebutkan Ruan Nanzhu.

Read more BL at langitbieru (dot) com

Ruan Nanzhu: Yah, setidaknya kau terlihat lebih enak daripada aku.

Lin Qiushi: ???? 5PvyfB

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

3 comments

  1. Gara-gara Ruan Nanzhu gk tau malu gini, lama-lama Lin Qiushi ikut ketularan gk tau malu juga