English

Kaleidoskop KematianCh68 - Kematian Hu Die

1 Comment

Penerjemah: SelirChu

Editor: pontifexjung Bs7gPJ


Pergi ke kantor dekan sekarang sebenarnya agak beresiko. Tapi kadang, tanpa mengambil resiko malah lebih susah untuk mendapat petunjuk. 

Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu menapaki tangga, dengan cepat tiba di lantai tempat kantor dekan berada. Sudah hampir pukul 12 malam. Seluruh sanatorium dilingkupi kegelapan, dengan hanya satu ruangan di lantai teratas yang mengeluarkan cahaya, menarik seluruh perhatian. Suara perawat yang melompat bunuh diri terus berdebum acak dengan suara benda berat menyentuh tanah. Sebenarnya terasa sedikit menyeramkan. 

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu tidak langsung menuju kantor dekan. Sebaliknya, mereka lebih dulu mencari titik tersembunyi untuk meneliti. Gembok di kantor dekan sudah dirusak, jadi siapapun yang mau bisa masuk ke dalam. Menyaksikan dari jendela, Lin Qiushi samar bisa melihat sebuah siluet bergerak di dalam kantor. 

“Itu manusia, kan?” Lin Qiushi berkata pelan pada Ruan Nanzhu.  qoYaQn

“Mungkin,” jawab Ruan Nanzhu. 

Kalau bukan manusia, seharusnya ia tidak mempunyai bayangan. 

Karena yang di dalam adalah manusia, apa yang sedang ia lakukan semalam ini di kantor dekan? Lin Qiushi baru saja memikirkannya saat ia melihat kantor dekan terbuka. 

Seseorang yang tidak pernah ia sangka keluar dari dalamnya. Ia adalah gadis yang mereka temui saat siang, Hu Die. Ekspresinya dingin dan di bawah cahaya lampu yang putih, ia makin terlihat pucat. Di dalamnya adalah sebuah parsel dan tampaknya sesuatu ditempatkan di dalamnya … J jDzE

Sebelum Lin Qiushi sempat merespon, Ruan Nanzhu, yang hingga tadi ada di belakangnya, tiba-tiba melangkah maju, memanggil: “Hu Die.” 

Langkah Hu Die terhenti. Saat ia mendengar panggilannya, Lin Qiushi bisa melihat dengan jelas ekspresinya berubah menjadi ngeri. 

“Apa yang kau bawa keluar?” Ruan Nanzhu bertanya pelan. 

Menatap sekali pada mereka, Hu Die langsung berbalik dan kabur. Untungnya, Ruan Nanzhu sudah siap, merangsek maju beberapa langkah untuk menghentikan Hu Die dan mengambil lengannya dengan cengkraman kuat.  dAqoT5

Lin Qiushi segera mengikuti, menyaksikan saat Ruan Nanzhu tersenyum dingin pada wajah Hu Die. 

“Kenapa kau lari?” 

Hu Die tidak menjawab, menatap Ruan Nanzhu dengan rasa takut dan keengganan saat ia berkata, “Bukan urusanmu. Apa yang aku lakukan tidak ada hubungannya denganmu—” 

Ruan Nanzhu tidak mengacuhkannya dan merambet tasnya.  wZ1kQl

Hu Die menahannya dengan sekuat tenaga, tapi akhirnya, ia seorang wanita—kekuatannya tidak bisa disandingkan dengan kekuatan pria. Bungkusan di tangannya berakhir dalam rengkuhan Ruan Nanzhu. 

Saat Ruan Nanzhu membuka tasnya dan melihat apa yang berada di dalamnya, alisnya mengerut, ekspresinya menjadi masam. 

Lin Qiushi juga mendekat—dan melihat bahwa di dalam kantong itu, sebenarnya, adalah selembar kain yang dibungkus di sekitar mayat bayi. Itu jelas baru diambil dari kantor dekan. Ia menatap Hu Die, dan menyadari bahwa sekujur badannya gemetar. 

“Lepaskan aku—” ucap Hu Die. “Lepaskan aku, ia akan kembali dan saat ia melihat anaknya hilang, kita semua akan mati!”  fseYR1

Ruan Nanzhu mengawasi Hu Die, menjawab dengan nada dingin, “Ia? Maksudmu si perawat? Jadi kenapa kau mencuri bayinya?” 

Hu Die membalas, “Aku tidak mencuri. Aku hanya mengira makhluk ini penting! Mungkin kuncinya ada di dalam … jadi aku hanya mengambilnya untuk diperiksa.” Atau begitulah katanya. 

Langit Bieru.

Sudah jelas bahwa Hu Die ingin mereka memercayainya, tapi alasannya memiliki terlalu banyak celah. Bahkan Lin Qiushi kesulitan memercayainya. 

“Makhluk ini hanya bisa dibawa keluar saat malam …” Hu Die semakin menggila, seolah ia tengah ketakutan akan sesuatu. “Kalau ia dipindahkan saat siang, ia akan menangis!”  ofPeKV

Ruan Nanzhu menaikkan sebelah alis, “Baiklah, kita akan kembali lebih dulu.” 

Hu Die bereaksi seolah ia diampuni dari sang maut. 

Tapi Ruan Nanzhu tidak berencana untuk melepasnya. Ia terus mencengkram Hu Die dan membiarkan Lin Qiushi membawa kantong di sampingnya. 

Ketiganya mulai menuruni tangga.  NEOTjC

Tepat sebelum mereka mencapai tangga, Lin Qiushi mendengar suara lain yang membuat seluruh rambutnya berdiri—suara hak tinggi yang mengetuk papan lantai. Perawat yang melompat dari gedung sudah kembali! 

Situasinya cukup gawat hingga Lin Qiushi tidak peduli soal mengekspos identitasnya, jadi ia berkata pelan pada Ruan Nanzhu: “Ia datang!” 

Saat mendengar suara pria, Hu Die menatapnya syok, sangat kaget hingga mulutnya ternganga: “Kau—Kau seorang pria??” 

Ruan Nanzhu mengabaikannya, hanya berbicara pada Lin Qiushi: “Dari mana?”  Yc9Rbv

Lin Qiushi mendengarkan suaranya dengan saksama. “Dari lantai empat.” Ia melihat ke atas dan menunjuk pada anak tangga yang menuju ke arah atap. “Kurasa ia datang dari sana!” 

“Ayo, kita akan kembali lewat sini,” ucap Ruan Nanzhu. 

Wajah Hu Die terlihat bingung, seolah fakta bahwa Lin Qiushi seorang lelaki memberi dampak besar padanya. Lin Qiushi merasa ini agak aneh. Bagaimanapun ia tidak mengenal Hu Die; bahkan jika ia lelaki, kenapa Hu Die kelihatan sangat bingung? Bukannya hal itu tidak begitu penting? Soal apakah ia lelaki atau perempuan?

Tepat saat mereka tiba di lantai enam, mereka mendengar ratapan mengerikan seorang wanita dari kantor dekan. Tangisan itu memekakan telinga dan membuat sekujur tubuh merinding.  ghaWiu

Lin Qiushi anehnya merasa bahwa bayi yang sudah mati dalam genggamannya semakin sulit dikendalikan. 

Tepat pada saat itulah tatapan Hu Die jatuh pada Lin Qiushi. Ia berkata pelan, “Aku akan memegang mayatnya. Makhluk itu berbahaya.” 

Mendengarnya, Ruan Nanzhu menatapnya dan sebaliknya mengambil kantong di tangan Lin Qiushi. “Tidak, aku bisa.” 

Hu Die terlihat sangat pucat, seolah ia ingin mengatakan sesuatu, tapi Ruan Nanzhu mengabaikannya, sebaliknya malah mempercepat langkahnya.  fJ8cNo

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Kegec vjgl ijcajl fcjw, wfgfxj alvjx yfgjcl yfgvljw qjvj ijcajl vl jcajgjcsj, ijcurecu yfgijgl vjijw rfxjil ajglxjc cjqjr wfcepe ijcajl fwqja. Kjql rjja wfgfxj rfifrjl wfcegecl ajcuuj vjc rfxlijr wfiltja epecu ibgbcu, evjgj afgtfcal vjgl qjge-qjge wfgfxj. 

Vl qfgjkja yfgvlgl afqja vl epecu ibgbcu. Ofylt vjgl rfafcujt aeijcu qjvj aeyetcsj qjajt vjc lj gfwex, afgqfilcalg, vl rlrl ijlc pjijc. Vfyejt qlrje yfgvjgjt vlufcuujw vjijw ajcujccsj vjc kjpjtcsj sjcu wfcufglxjc afgrfcsew xfpl qjvj wfgfxj. 

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Ketiganya segera berbalik dan buru-buru menaiki tangga. 

Tapi perawat itu lebih cepat, hanya sebentar saja untuk kembali muncul di depan mereka.  rhH8w9

Lin Qiushi tidak punya cukup waktu untuk bereaksi sebelum perawat itu mengangkat bilah panjang di tangannya. Sebuah aroma mengisi penciumannya—dan pada saat ini, baunya sangat buruk seperti kematian. 

Bilahnya jatuh. Si suster, anehnya, lebih dulu menyerang Hu Die. 

Ekspresi Ruan Nanzhu aneh. Ia kelihatannya sedang menunggu sesuatu. Lin Qiushi menarik lengan bajunya, menariknya untuk pergi—tapi, Ruan Nanzhu malah membalik genggaman mereka dan menarik pergelangan tangannya. 

Ruan Nanzhu mengangkat sebuah jari, membuat isyarat agar Lin Qiushi diam.  jel6aQ

Hu Die tertusuk di perutnya. Ekspresinya, entah bagaimana, janggal. Seolah ia sama sekali tidak takut pada kematian yang menghampirinya dan malah mengawasi Lin Qiushi serta Ruan Nanzhu. 

Jenis tatapannya mengandung kebencian, seperti penonton di bawah panggung yang menunggu pertunjukan bagus. 

Dengan tikaman demi tikaman, si perawat menusuk Hu Die menjadi bubur sepenuhnya. 

Tubuh Hu Die terjatuh kaku di lantai. Matanya menutup, ia mati begitu saja.  ikdGH1

Si perawat mendongak, lalu melihat Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu di pojok. Bilah di tangannya masih dibasahi darah. Ruan Nanzhu mengeluarkan sisa dua boneka tumpuk Rusia dari sakunya, mengeluarkan boneka yang paling dalam dan melemparkannya pada si perawat. 

“Kami menemukannya.”

Langkah si perawat terhenti. 

Ruan Nanzhu berkata, “Ia berada tepat di belakangmu.”  P14Asp

Perawat itu tidak bergerak lagi, kelihatannya mempertimbangkan ucapan Ruan Nanzhu. 

Ruan Nanzhu berkata, “Kami bisa menghabisi pria itu di saat terakhir untukmu. Bagaimanapun ia seharusnya sudah mati.” Ia memberikan bungkusan mayat bayi di tangannya pada si perawat. 

Setelah mengatakan itu, si perawat melihat apa yang ditawarkan, berbalik dan langsung pergi. 

Lin Qiushi terkejut hingga kehabisan kata. Ruan Nanzhu di sampingnya menghela napas lega yang panjang, tertawa garing, “Untung saja berhasil.”  1IrpoQ

Lin Qiushi, “Kau bisa berkomunikasi dengannya?” Inilah hal yang paling mengejutkan baginya. 

Ruan Nanzhu menggelengkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun lagi, melaju ke depan seolah ia tidak mau mendiskusikan masalah ini lebih lanjut. 

Langit Bieru.

Mayat Hu Die berada tepat di depan mereka, tercabik hingga menjadi potongan berantakan oleh si perawat. Bahkan sulit untuk dikatakan sebagai manusia. 

Lin Qiushi berkata, “Haruskah kita kembali?”  n62Jdg

Ruan Nanzhu menjawab, “Tidak, kita akan tetap mengawasi disini.” 

“Apa yang kita awasi?” Lin Qiushi sedikit bingung. 

Ruan Nanzhu menunjuk pada mayat Hu Die. 

“Menunggunya keluar, tentu saja.” Ia tertawa, “Bukankah kita berjanji pada si perawat?”  NIJb9z

Lin Qiushi berkedip. 

Jadi keduanya tetap berdiri di tempat, saat waktu terus berjalan sedikit demi sedikit. Sekitar pukul tiga pagi, mayat di depan mereka mulai dengan aneh berubah. Ia menatap mayat Hu Die, lalu melihat bahwa tubuhnya terpelintir. Mata yang tadinya tertutup kini terbuka. 

Lin Qiushi nyaris saja mundur, saat Ruan Nanzhu menangkap pinggangnya dan berkata, “Jangan takut.”

Dan begitulah Lin Qiushi benar-benar tidak takut lagi. Sejujurnya, kapanpun Ruan Nanzhu ada di sampingnya, Lin Qiushi merasakan sejenis keamanan dan kenyamanan, seolah apapun yang mereka lakukan terkendali dan tidak akan terjadi apapun yang melenceng. NTlwPd

Tentu saja, Lin Qiushi tahu perasaan ini salah. Ia tidak bisa terlalu bergantung pada Ruan Nanzhu. Mereka akan berpisah suatu hari. 

Soal ini, Lin Qiushi, entah bagaimana, merasa sedih. 

Tapi emosi kecil semacam ini menghilang dengan cepat, karena pemandangan di depan mereka semakin mengerikan. Hu Die sudah bangkit dari lantai; luka berat yang ia punya sepertinya tidak berefek padanya, dan ia bangkit. Hanya saja tubuhnya hancur, rentan runtuh setiap beberapa langkah. Dan dalam sepasang mata yang kembali terbuka, ada jejak kerakusan, mengawasi Ruan Nanzhu di hadapannya. 

“Tolong …” Hu Die berkata, awalnya pelan, tapi dengan sangat cepat berubah menjadi irama yang normal. Ia memohon langsung pada Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu, “Tolong … kumohon kemari, tolong aku, aku belum mati …”  dctW1

Baik Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu berdiri tak bergerak—ada ekspresi pertimbangan di wajah Lin Qiushi, sementara tidak ada raut apapun di wajah Ruan Nanzhu. 

Hu Die semakin tersadar dan kelihatannya mengingat sesuatu. Ekspresinya terpelintir saat ia berkata dengan nada pelan yang mengerikan, “Kenapa?? Kenapa kalian tidak mati?!” 

Ruan Nanzhu menjawab, “Kau pikir kami akan mati seperti Xue Zhiyun dan mereka?” 

Hu Die tidak menjawab.  zuYwMr

“Memalukan.” Ruan Nanzhu berkata, “Ia melepaskan kami karena kami bisa membantunya menyingkirkanmu.” Disini, ia mulai tertawa, “Selama kami tidak membiarkanmu menemukan tubuh baru. Betul tidak, Jiang Yingrui?”

Napas Hu Die mulai memendek dan cepat saat ia berkata, “Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan—” 

Read more BL at langitbieru (dot) com

“Tak masalah.” Mengawasi orang di depannya, Ruan Nanzhu membuat nada yang makin menyedihkan, “Hey, coba tebak kenapa ia menyerangmu lebih dulu.” 

Hu Die terkejut.  20zSjr

“Bodoh sekali.” Ruan Nanzhu mulai tertawa. “Tentu saja karena aku meletakkan kartu kamar 502 di sakumu.” 

Hu Die sangat marah hingga sekujur badannya gemetar. Ia meraih ke bawah dan seperti yang diduga, mengeluarkan kartu 502 dari sakunya. Kemungkinan, Ruan Nanzhu telah memasukkan benda itu ke sakunya saat ia memegangnya tadi. Hu Die sudah mengira bahwa saat ia bangun waktu fajar, ia akan menemukan mayat mereka tercabik hingga hancur. Tanpa diduga, Ruan Nanzhu dan Lin Qiushi muncul di depannya, baik-baik saja—jalang itu melepaskan mereka! 

Ekspresi Hu Die seasam belerang. Ia membuang tag pintu itu ke tanah, gemetar karena amarah yang menggelora. Lin Qiushi, yang berdiri sambil mengawasi dari sisi, sangat yakin jika Hu Die memiliki senjata apapun di tangannya saat ini, ia akan mengayunkannya pada mereka tanpa memedulikan apapun lagi. 

Berpegangan pada dinding, Hu Die berbalik dan pergi.  BwRf0V

Ruan Nanzhu berkata, “Kemana kau akan pergi?” 

“Bukan urusanmu—” Hu Die menjawab dingin. 

“Tentu saja itu urusanku.” Ruan Nanzhu menghampiri Hu Die dan dengan sebuah tendangan, kembali menjatuhkan Hu Die ke tanah. Ia sama sekali tidak berbelas kasihan padanya, dan ketika Hu Die sekali lagi terbaring di lantai, ia menahannya dengan menginjak punggungnya. “Kau benar-benar berpikir aku akan membiarkanmu pergi mencari tubuh lain?” 

Kepanikan melintasi raut Hu Die. Ia berkata, “Apa yang kau bicarakan …”  JpyhZz

Tapi Ruan Nanzhu tidak bicara, malah memberi isyarat pada Lin Qiushi. “Jam berapa ini?”

Lin Qiushi menatap ponselnya: “Tiga lewat empat puluh.” 

Sudah hampir fajar. Dan tepat sebelum fajar adalah jam tergelap. 

Tidak ada lampu di tempat mereka berada, hanya cahaya bulan yang paling redup yang samar menerangi pemandangan di depan mereka.  KBwk5D

Hu Die, di bawah kaki Ruan Nanzhu, mulai memberontak keras. Ia berteriak, mencoba untuk bangkit dari lantai. 

Ruan Nanzhu dengan kejam kembali menendang Hu Die, nyaris menewaskannya. 

Lin Qiushi sudah memahami apa yang terjadi dari perkataan Ruan Nanzhu: Hu Die bukanlah Hu Die. Atau sebaliknya, ia sudah bukan Hu Die. 

Ketiganya tetap di jalan buntu. Jj8XFA

Saat tiba pukul enam, cahaya fajar membanjiri langit. 

Orang-orang mulai keluar dari kediaman mereka, pergi mengambil sarapan di kafetaria. Hu Die, runtuh di tanah, kelihatannya sudah menyerah. 

Read more BL at langitbieru (dot) com

Ruan Nanzhu terus mengawasinya. Tidak sekalipun ia mengangkat pandangannya. 

Kewaspadaannya terbayar, karena tepat ketika matahari terbit, Hu Die yang kelihatannya sekarat memulai pemberontakan keras lainnya, menerjang Lin Qiushi yang berdiri di pojok.  Sd5Ehl

Lin Qiushi tidak waspada. Untungnya, Ruan Nanzhu sudah siap, ia menangkap tangan Hu Die dan melemparnya ke belakang, membanting bagian belakang tubuhnya hingga menabrak tembok—

BAM! Tubuh Hu Die menabrak kencang tembok dengan suara keras. Tapi, setelah mengetahui identitas asli Hu Die, hanya ada ketenangan dalam hatinya. 

Kalau Ruan Nanzhu tidak sepintar itu, mereka mungkin sudah mati, terima kasih pada Hu Die. Berbelas kasih pada musuh sama sekali bukan langkah cerdas. Lin Qiushi tidak berbicara, hanya menyaksikannya dalam diam. Ekspresinya pada saat itu cukup mirip Ruan Nanzhu. 

“Lepaskan aku, aku tidak mau mati—” Hu Die terisak, “Aku belum melakukan apapun! Aku tak mau mati …”  JOumnb

Ekspresi Ruan Nanzhu aneh, seolah ia tidak bisa memahami apa yang dikatakan Hu Die. 

“Kau belum melakukan apapun? Apa kau yakin?” 

Hu Die terdiam. 

Ruan Nanzhu, “Apa kau tahu apa yang telah kau lakukan?”  4l9xfa

Perlahan menolehkan kepalanya, Hu Die menatap Ruan Nanzhu sebelum berkata, “Aku tak tahu apapun.” 

Lalu tubuhnya mulai bermutasi. Perutnya perlahan membengkak, kelihatan seolah ia hamil beberapa bulan. Hu Die terpelintir, dan memberontak, seolah ia menjadi sebuah pupa yang besar. 

Lalu muncul suara daging robek. Lin Qiushi bisa dengan jelas melihat sesuatu merobek perut Hu Die, merangkak dari dalamnya. Awalnya Lin Qiushi mengira yang keluar adalah seorang anak atau sesuatu—tapi saat makhluk itu akhirnya keluar, ia melihat sebuah wajah yang benar-benar tidak asing. 

Ia telah melihat wajah ini sebelumnya di kantor dekan, dengan sapuan cantiknya, rambut pirang dan wajah tampan—itu adalah si dekan pengobatan!  H9z0CJ

Pada saat itu, setiap dugaan Ruan Nanzhu terbukti benar. 

Dekan itu memang tidak ada di sanatorium, tapi tinggal dalam tubuh orang lain. Semua tubuh yang lain adalah medium si dekan untuk kabur saat malam dari kejaran perawat yang berencana untuk membunuhnya. 

Tapi, apa yang paling ingin diketahui Lin Qiushi adalah, mereka yang tubuhnya ia pakai—apakah mereka orang dari dalam pintu atau dari luar? Jiang Yingrui dan Hu Die, apakah mereka sebenarnya nyata? 

Karena sabotase Ruan Nanzhu, si dekan telah kehilangan kesempatannya untuk menemukan tubuh baru. Ia kelihatannya cukup lemah, runtuh ke lantai dan tak bergerak untuk waktu yang sangat lama.  6T0QpY

Ruan Nanzhu tidak mendekat, sebaliknya ia mengawasi pemandangan aneh yang sangat absurd ini dari jauh. 

Lin Qiushi bertanya, “Apalagi yang harus kita lakukan?” 

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Ruan Nanzhu, “Tak ada, aku tidak memikirkannya. Kita hanya perlu menunggu hingga malam.” Tanpa perlindungan dari tubuh lainnya, si perawat dapat membunuh si dekan dengan mudah. 

Kurang lebihnya seperti itu, dari penelitian latar belakang mereka, mayat bayi yang ingin disingkirkan orang ini adalah bayi aborsi milik si perawat. Dan pria pirang di depan mereka adalah ayah sang bayi.  A HJjg

Pria pirang itu mulai mengutuk mereka. Dalam kutukannya terdengar suara kekalahan-diri. Lin Qiushi hanya bersikap seolah ia tak mendengarnya sama sekali. 

Ruan Nanzhu berkata, “Ayo. Feng Yongle sudah menunggu kita semalaman.” 

Lin Qiushi mengangguk. 

Jadi mereka sepenuhnya mengabaikan pria pirang itu dan berbalik untuk pergi.  DK18M0

Lin Qiushi mengikuti di belakang Ruan Nanzhu, langkahnya sedikit pelan. Ia berkata, “Hu Die dan Jiang Yingrui—apa mereka dari luar atau dari dalam pintu?” 

Ruan Nanzhu menjawab, “Kemungkinan dari luar.” 

Lin Qiushi, “…” Jadi mereka dari luar, huh. 

Ruan Nanzhu, “Hanya ada dua boneka matryoshka yang tersisa, jadi ia seharusnya hanya bisa berganti tubuh sekali lagi. Sayangnya ia berpapasan dengan kita.” Ia melanjutkan dengan dingin, “Tidak. Bahkan tidak ada satu kesempatan lain yang tersisa untuknya.”  UGvErd

Makhluk itu telah tinggal di tubuh Jiang Yingrui lalu berpindah ke tubuh Hu Die. Lin Qiushi masih sedikit khawatir. “Tapi kenapa Jiang Yingrui mencoba untuk menyimpannya sebagai rahasianya sendiri?” 

“Apa salahnya merahasiakan hal itu?” Ruan Nanzhu berkata, “Kalau tidak dirahasiakan, apa mereka percaya atau tidak padanya adalah masalah lain. Dan bahkan jika mereka percaya padanya, sama sekali tak ada manfaatnya untuk Jiang Yingrui. Jadi mereka hanya menghindarinya.” 

Lin Qiushi, “…” 

“Kalau soal dekan itu,” kata Ruan Nanzhu, “Ia bersembunyi di dalam tubuh orang luar. Kalau si perawat mau membunuhnya, ia harus mengikuti peraturannya; ia tidak bisa membunuh siapapun yang ia mau.”  nfq7Tg

Dan soal si dekan itu, ia jelas ingin semua orang mati secepat mungkin, karena jika semua orang mati, kemungkinan Jiang Yingrui menjadi orang terakhir yang bertahan meningkat drastis. 

Tapi nyatanya tidak demikian; Jiang Yingrui pada akhirnya tidak bisa lebih unggul dari Ruan Nanzhu. Tentu saja, kalau pada orang lain, hasilnya akan jauh lebih jelas. 

Keduanya kembali ke pintu kamar mereka, membukanya dan menemukan Feng Yongle yang mondar-mandir khawatir di dalamnya. Saat ia melihat mereka, ia menghembuskan napas lega, berkata, “Akhirnya kalian kembali! Sial, aku sangat takut! Kukira terjadi sesuatu pada kalian berdua!” 

Ruan Nanzhu mengangguk. “Tidak terjadi apapun.”  hB4SyY

“Jadi bagaimana, kalian menemukan terowongannya?” tanya Feng Yongle. 

“Kami menemukannya. Kuncinya mungkin akan muncul malam ini,” ucap Ruan Nanzhu. 

Story translated by Langit Bieru.

“Wow, dan kalian berdua menemukan kuncinya?” Feng Yongle cukup bersemangat, rute jalannya berubah menjadi lingkaran kebahagiaan. “Hebat. Jadi kita akan segera keluar?” 

Ruan Nanzhu, “Kalau tidak terjadi sesuatu yang tidak disangka.”  cgvK8O

Si dekan, tanpa perlindungan daging orang lain benar-benar bergantung pada belas kasih sang perawat. Jika ia ingin membunuhnya, ia hanya perlu menunggu hingga malam keesokan harinya. 

Bingkai kosong di kantor dekan akhirnya bisa terisi. 

Tapi Lin Qiushi teringat sesuatu. Ia mengetik: [Oh ya, aku baru ingat. Kenapa Hu Die mencuri bayinya semalam? Mungkinkah mayat itu ada gunanya?] 

Ruan Nanzhu memikirkan masalah ini sebentar sebelum menggelengkan kepala dan terdiam.  ufV PF

Tapi ini jelas adalah sebuah kemungkinan. Hanya saja mereka tidak bisa membuktikannya, hanya bisa berhipotesis. 

Feng Yongle tidak tahu apa yang telah terjadi dan bertanya bingung, “Apa? Hu Die mencuri mayat bayi? Apa yang terjadi semalam?” 

Dimulai lagi rentetan pertanyaannya. Setelah Feng Yongle mulai berbicara, Ruan Nanzhu menatapnya tanpa repot menjawabnya dengan sepatah kata pun. 

Feng Yongle merasa teraniaya oleh tatapan Ruan Nanzhu: “Aku hanya orang biasa …”  RlZe4B

Ruan Nanzhu, “Jadi aku tidak biasa?” 

Feng Yongle, “Tentu saja kau tak normal. Caramu berbicara rasanya seperti bahasa isyarat, sial—tidak bisakah kalian bicara langsung agar aku mengerti?” 

Ruan Nanzhu, “Tidak.” 

Feng Yongle, “…” Bagaimana bisa kau langsung menolakku begitu kasar?  dM W3H

Lin Qiushi dengan cuek berpura-pura bisu di samping. 

Jadi akhirnya, Feng Yongle tetap tidak tahu apa yang terjadi semalam dan menyerah mencari tahu kebenarannya.

Sepanjang siang, ketiganya memeriksa terowongan yang mereka temui semalam dan memastikan bahwa jalur itu memang membawa mereka keluar. Terowongan itu dipenuhi dengan kantong mayat hitam di dalamnya. Bahkan untuk dilihat saja sudah menyeramkan; kalau tempat itu bukan jalan keluar, tidak akan ada yang berani masuk. 

Setelah melihat ke dalam, Feng Yongle mengusap lengannya, bersenandung untuk Buddha.  Ds5I8z

Ruan Nanzhu merengut dan berkata, “Ini dunia barat. Apa gunanya Buddha?” 

Feng Yongle, “Kalau begitu apa aku harus berkata Haleluyah?” 

Read more BL at langitbieru (dot) com

Ruan Nanzhu, “…” 

Lin Qiushi, “…” Ia berpikir bahwa beratus kali lebih berguna untuk mengatakan banzai Ruan Nanzhu! Toh, di samping mereka ada dewa; ia bisa datang kapanpun dan sebenarnya cukup berguna.  CRnfq

Ruan Nanzhu menatap Lin Qiushi, terlihat seolah ia tahu pasti apa yang dipikirkan Lin Qiushi. 

Dengan senyum canggung, Lin Qiushi buru-buru bersikap seolah tak ada yang terjadi. Ia sejujurnya masih penasaran apa Ruan Nanzhu sebenarnya bisa membaca pikiran—kalau tidak bagaimana mungkin di setiap waktu yang ada, Ruan Nanzhu dapat dengan pasti menebak apa yang ia pikirkan? 


Catatan Penulis: 

/Garuk kepala, aku tidak tahu titik ‘menyeramkan’ semua orang. Aku sama sekali tidak merasa dunia ini menyeramkan … Kenapa reaksi semua orang sangat besar … /bingung. utAzeT

Translator's Note

Yaho! Aku update sesuai jadwal hari ini, ada yang senang?  82 Happy Cats ideas | cats, crazy cats, cats and kittens Aku sedang mencoba memasukkan gambar di translator’s note, sebelumnya aku tidak tahu caranya padahal aku tahu rumusnya. LOL.

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

1 comment

  1. Buat gua udh jelas banget klo Qiushi ama Nanzhu ini udh saling suka, tpi Qiushi ini antara ga peka ama afeksinya Nanzhu & ga sadar² ama perasaannya sendiri 😭🔫