Peringatan: sedikit kekerasan dan hubungan seksual tidak eksplisit
“Ayr adalah kau, dan kau adalah Ayr. Orang yang aku cintai adalah kau.”
Xiao He mendadak meneriakkan kata-kata ini, jantungnya berdebar sangat kencang.
Dia sudah mengatakannya. Dia benar-benar mengatakannya. Dia mengatakannya tanpa ragu, begitu saja!
Fan Shen sedikit mengangkat badannya dan menatapnya, “Apa maksudmu?”
Matanya masih segelap samudra yang dalam, tapi terlihat riak cahaya perlahan bergerak di kedalaman matanya.
Xiao He memahami Fan Shen, dan tahu akhirnya dia sudah menemukan kuncinya.
Dia tak berani menunda lagi, dan tak berani menunggu. Xiao He memberitahunya segalanya.
“Ini mungkin sedikit sulit dipercaya bagimu, tapi aku benar-benar melakukannya.”
Tenggorokan Xiao He sedikit bergerak. Dia menekan kegugupan yang menyerbu dari dasar hatinya, lalu berkata dengan nada berat, “Dunia ini palsu. Ini hanyalah dunia mentalmu, dan tugasku adalah datang ke sini untuk menyembuhkanmu.”
“Palsu? Dunia mental?” Fan Shen tekekeh ringan, dan warna matanya mulai menggelap lagi, “Xiao He, apa kau masih menganggapku sebagai anak kecil?”
“Aku tak bercanda!” Xiao He menaikkan suaranya kali ini, sampai hampir berteriak keras.
Fan Shen menindihnya, dan dia tak dapat meronta untuk membebaskan diri, tapi matanya mendadak menjadi cerah.
“Kalau kau tak mempercayaiku, kau bisa membunuhku sekarang. Aku tak akan mati, dan akan kembali lagi!”
Karena dia sudah mulai berbicara, tak ada lagi yang perlu ditakutkan. Karena segalanya hanyalah kesalahpahaman, dia akan menjelaskannya dengan terus terang, menjelaskan hingga semuanya sejernih kristal!
“Namaku Xiao He, dan aku hanya seorang lelaki yang begitu biasa-biasa saja sehingga tak bisa lebih rendah lagi. Karena satu kuesioner daring, aku mendapatkan pekerjaan menyembuhkan seorang pasien yang berkepribadian ganda begitu parah. Pasien itu bernama Fan Shen, dia adalah kau.”
Xiao He berkata nyaring, dan Fan Shen perlahan memicingkan mata.
Kalau ini gurauan, harus dia katakan sangat tidak tepat waktunya.
Tapi Xiao He tidak bermaksud berhenti, “Aku diminta memasuki dunia mentalmu, dan bertemu denganmu di dunia pertama. Kau dalam versi dunia itu bernama Ayr, dan kau adalah seorang elf berambut perak, raja di tempat itu. Aku berhubungan lama denganmu, dan akhirnya jatuh cinta padamu…”
Xiao He mengenangnya sambil mengisahkannya, adegan demi adegan dibuka seperti bekas luka. Terasa sakit yang berdenyut dalam hatinya, tapi dia harus menerangkannya dengan jelas.
“Aku jatuh cinta padamu, jadi mulai dengan tulus ingin menyembuhkanmu. Tak peduli apa, aku berharap kau bisa terbangun di dunia nyata, dan berharap kau akan sembuh. Sehingga aku memasuki dunia kedua, tapi aku tidak menduga akan bertemu dengan versimu yang masih sangat muda. Aku sebenarnya tak mengenal ibumu sama sekali. Semuanya kebetulan saja. Dia sedang melarikan diri melalui jalan di bawah apartemenku, dan mempercayakanmu padaku. Saat melihatmu, aku benar-benar tak dapat melepasmu, jadi aku membawamu dan melarikan diri.”
Xiao He mengenang kembali, dan mendadak teringat lelaki kecil berusia tujuh bulan. Matanya melembut.
“Kau begitu kecil dan bertingkah begitu baik. Aku tahu kau Fan Shen, tapi aku tak bisa melihatmu sebagai Fan Shen. Aku menyimpan perasaan yang sangat besar, dan menghabiskan lebih dari selusin tahun denganmu. Tapi kasih sayangku benar-benar perasaan pada keluarga, tanpa jejak perasaan lain, sampai…”
Xiao He terdiam sesaat, dan dengan singkat menceritakan yang terjadi selanjutnya, tapi sesungguhnya tak perlu mengatakannya. Fan Shen sudah mengetahuinya juga.
Sampai identitas Fan Shen terungkap, dan mereka memulai hubungan mereka…
Xiao He menatapnya sambil berkata, terdiam sejenak hampir di setiap kata, “Mungkin aku terbiasa melihatmu sebagai anakku, tapi bagaimana mungkin aku masih punya perasaan seperti itu sekarang? Kau Fan Shen, dan kau juga Ayr—mereka berdua adalah kau. Orang yang aku sukai kau, benar-benar hanya kau.”
Ketika selesai menceritakan segalanya, Xiao He merasa sedikit gelisah. Apa Fan Shen akan mempercayainya?
Dan Fan Shen memandanginya sepanjang waktu. Setelah entah berapa lama, akhirnya dia berbicara, “Lalu kenapa masih ada Ayr di sini?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Jantung Xiao He melonjak. Dia tahu Fan Shen masih belum mempercayainya. Dia masih harus menjelaskan.
Tapi… mengenai kenapa Ayr di sini, Xiao He sendiri tidak merasa yakin. Menurut akal sehat, dia tak mungkin ada…
Tunggu sebentar… seberkas cahaya melintas di benak Xiao He, dan dia dengan ajaibnya memahaminya.
Fan Shen mengernyit, “Aku tak mengerti.”
Mata Xiao He bersinar tajam dari pemahaman yang mendadak didapatnya.
“Fan Kecil, ini dunia mentalmu, milikmu. Kau tahu ada Ayr, jadi secara tak sadar kau menciptakan orang seperti ini. Jika kita mencoba menjelaskannya, menurut logika, seorang lelaki yang terlihat persis sepertimu hanya bisa pamanmu, karena itulah kita mendapatkan seseorang seperti Ayr!”
Ketika mengatakannya, Xiao He seketika menjadi tenang. Begitu memang seharusnya. Hanya inilah yang dapat menjelaskan kenapa satu versi Ayr akan muncul di dunia ini.
Tapi ekspresi Fan Shen masih belum berubah, “Ini tak bisa dipercaya.”
“Memang…” Xiao He menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan, “Memang tak terbayangkan bagimu, atau harus kukatakan semuanya berubah sebaliknya sekarang, tapi semuanya memang benar. Kalau kau memaksa buktinya…”
Xiao He menggeretakkan giginya dan memutuskan sebaiknya mengorbankan diri. “Aku bisa membunuh diriku, tapi jangan khawatir, aku bisa kembali dan menemukanmu.”
Fan Shen tidak bersuara.
Xiao He benar-benar memutuskan mengalami sedikit rasa sakit. Bagaimanapun, ketika rasa sakitnya memuncak, dia akan terbangun. Saat tiba waktunya, dia akan meminta Qin Su menyesuaikan mesinnya sedikit, dan dia masih akan bisa kembali pada titik ini.
Sial, hal yang paling ditakutinya adalah rasa sakit!
Melihat Xiao He benar-benar akan beraksi, Fan Shen menghentikannya.
“Aku tak tahu harus percaya padamu atau tidak,” Dia berkata dengan pelan, perlahan menenggelamkan diri di leher Xiao He.
Xiao He sedikit gemetar, tapi merasa emosi Fan Shen sudah mereda.
Dia akhirnya berhasil menenangkan Fan Shen. Dapat dikatakan ini satu langkah menuju keberhasilan.
Fan Shen menindihnya dan terus berkata, “Kalau memang benar yang kau katakan, dan segala sesuatu di sekitarku semu, apakah aku benar-benar masih hidup?”
Hati Xiao He serasa diremas, dan segera berkata, Tentu saja! Fan Shen, kau sangat kuat dalam kenyataannya. Aku tidak tahu jelasnya apa yang sebenarnya kau lakukan, tapi bawahanmu dapat memberiku tiga puluh juta sebagai komisi, jadi aku pikir kau tak kekurangan uang.”
Fan Shen sedikit menegang.
Untuk menenangkannya, Xiao He memberitahunya hampir segala yang diketahuinya. Dia benar-benar tak pandai menyembunyikan sesuatu. Dapat menuangkan segala hal dalam hatinya, membuatnya merasa sangat santai dan bebas, dan dia menjadi semakin tenang.
Fan Shen sangat memahaminya. Ekspresi Xiao He pasti tidak palsu.
Jadi… segala hal yang dikatakannya benar.
Fan Shen memicingkan matanya, menutupi semua emosi di dalamnya.
Xiao He masih berpikir apa lagi yang bisa dikatakannya, tapi segera dia mendesah lembut.
Fan Shen menciumi lehernya, tapi napasnya menjadi semakin panas.
Xiao He bergerak sedikit, dan Fan Shen berkata dengan suara rendah, “Jangan bergerak.”
Xiao He tidak bergerak, tapi merasa sedikit gugup. Kasih sayang Fan Shen sebelumnya terlalu brutal, dan Xiao He merasa sakit di bawah sana.
Tapi Xiao He tercengang, Fan Shen sangat lemah lembut, begitu lembutnya sehingga melampaui imajinasinya.
Dia mendapatkan perlakuan sayang yang tak biasa dan sulit dilupakan kali ini. Kesadaran Xiao He semakin kabur. Dia melakukan banyak hal yang tak berani dibayangkannya, dan dia mengalami kenikmatan yang tak terbayangkan juga.
Ayr selalu sangat lembut dengannya, tapi mereka tak pernah melakukannya pada akhirnya.
Fan Shen lebih muda, dan dia telah menahan diri begitu lama, jadi gairahnya mendalam, dan dia meyakini Xiao He tidak mencintainya. Dia tak dapat mengendalikan kekuatannya setiap kali, dan akhirnya selalu meninggalkan sedikit rasa sakit.
Xiao He sudah terbiasa, dan dia bahkan dapat menikmatinya, tapi dia masih tetap merasa sedikit ketakutan.
Sekarang Fan Shen tiba-tiba memperlakukannya seperti ini, Xiao He merasa jantungnya tak berhenti berdegup, memanas, dan menggelenyar. Perasaan yang memabukkan membuatnya melupakan dirinya sendiri.
Mereka menghabiskan malam dengan rakus, saling menikmati diri masing-masing. Ini pertama kalinya bagi Xiao He begitu tak terkekang, dan sesantai ini.
Bahkan ketika Fan Shen menginginkannya beristirahat, Xiao He malah merasa terangsang lagi, dan menaikinya untuk ronde selanjutnya.
Pada akhirnya, Xiao He sepenuhnya letih. Dia terjatuh lemas di tempat tidur, tak mampu menghiraukan cairan kotor di dalam dirinya, dan jatuh tertidur.
Mata Fan Shen gelap warnanya. Dia melingkarkan lengan di pinggang Xiao He dan menggendongnya hati-hati ke kamar mandi, membersihkannya tanpa membangunkannya.
Ketika sudah bersih sepenuhnya, dia gendong lagi dan membaringkannya di tempat tidur yang lembut.
Xiao He tertidur nyenyak. Dia sudah meringankan beban pikirannya, sehingga merasa tenang, dan dia menikmati kasih sayang Fan Shen, sehingga merasa puas. Dengan sudut mulut melengkung, dia terlihat seperti kucing yang telah makan dan minum sepuasnya, terlihat damai dan jinak.
Fan Shen menghampirinya dan mencium bibirnya, namun matanya penuh kedukaan.
Jika segala yang dikatakan Xiao He benar, maka betapa menggelikannya hidupnya?
Segala yang dipercayainya semu, segala yang dimilikinya palsu, dan segala yang dilihat dan dipikirkannya semua bohong.
Apa hanya Xiao He satu-satunya yang nyata?
Tidak… dia juga semu. Dia memeluk Xiao He setiap malam, menciumnya setiap hari, merangkulnya, mendekapnya, dan berusaha memenjarakannya, ingin mendominasinya.
Tapi kenyataannya, dia tak pernah menyentuh kulitnya yang asli.
Atau, dengan kata lain dia bahkan tak tahu seperti apa mukanya.
Betapa menggelikan.
Fan Shen tersenyum ringan. Matanya tidak lagi menyimpan kegilaan yang hampa seperti sebelumhya, tapi telah kehilangan semangat, seolah jiwanya telah kering.
Xiao He mengatakan ingin menyembuhkannya, tapi bagaimana caranya menyembuhkannya?
Apa yang Ayr lakukan?
Ayr menghancurkan dunia itu untuknya.
Jadi… apakah dia harus menghancurkan segalanya di depan matanya juga?
Jika dia menghancurkan semuanya, bisakah dia menyentuh Xiao He yang sesungguhnya?
Jika dia menghancurkan dunia ini, bisakah dia mendapatkannya seutuhnya?
Jika dia membuat semuanya menghilang, apakah Xiao He akan… menjadi miliknya?
Iya…
Kedalaman mata Fan Shen dipenuhi cinta yang lembut, seperti jaring besar menyelubungi lelaki di hadapannya.
Dia harus menemukan dunia nyata, kembali ke sana, dan kemudian mendapatkan Xiao He yang sesungguhnya!
Xiao He yang nyata, darah dan daging, berbeda dan utuh!
Obsesi ini mewujud, meluncur ke atas, dan membelah ruang semu ini seperti pedang besar.
Xiao He terbangun mendadak, merasakan bumi berguncang dan gunung bergeser, langit runtuh dan bumi terbelah.
Apa yang sedang terjadi?
Segalanya baik-baik saja barusan. Apa yang terjadi di sini?
Xiao He kebingungan, tapi dia segera melihat Fan Shen tersenyum.
Tiba-tiba… Xiao He tak dapat bersuara, seolah tenggorokannya tersekat.
Mata Fan Shen tidak memancarkan keputusasaan atau penyesalan, hanya perasaan mendamba seterang bintang.
Dunia ini runtuh, dan ruangnya berjatuhan, tapi semua ini membuat Fan Shen merasa bersyukur.
Xiao He tidak berbohong padanya. Tempat ini benar-benar mimpi palsu.
Dia benar-benar hidup dalam dunia mentalnya sendiri.
Karena sudah seperti ini… kalau begitu dia akan terbangun.
Saat terbangun, dia akan dapat melihat dunia nyata.
Dan yang diinginkannya adalah Xiao He yang seungguhnya.
Mata Xiao He dipenuhi kepanikan dan keterkejutan. Cepat-cepat dia bangun, membuka mulutnya dan berteriak, “Fan Kecil…”
Ada potongan besar yang runtuh di belakang Fan Shen yang terlihat seperti kaca yang pecah. Kepingan itu merefleksikan berbagai adegan, tapi setiap kepingnya tidak lengkap, rusak, dan kabur.
Lelaki yang berdiri di depan semua kepingan itu satu-satunya yang begitu jelas sehingga Xiao He tak dapat mengalihkan pandangannya.
Dia berambut hitam, bermata biru, bertubuh ramping, sensual, dan dengan raut wajah yang langka dan luar biasa.
Tapi pada saat ini, yang dapat dilihat Xiao He adalah senyuman ringan di bibirnya.
Halus, lembut, dan dipenuhi dengan rasa sayang yang tak terhingga.
“Tunggu aku…”
***
Penulis ingin mengatakan:
Aku sudah berbuat kesalahan! Jadi aku akan perbarui dulu! Ini bab yang aku simpan untuk besok, dan aku masih belum selesai memperhalusnya, tapi aku seseorang yang meminang bencana, jadi aku terbitkan bab baru novel Benih di sini. Tak ada lagi yang dapat aku lakukan selain menggantikannya, cup cup cup! Pembaruan besok pasti tidak akan tepat waktu lagi, wahh!
***
Ufcfgpfwjt yjtjrj Pcuuglr wfcpfijrxjc:
Long Qi mengacu pada novelnya yang lain, Dunia Benih, yang sampai saat ini masih belum diterjemahkan.
