English

Rumah Penganan - Sarang Kecil ~Chapter 19

0 Comments

Peringatan: sedikit menceritakan perkosaan dan kekerasan fisik yang dilakukan pada pasangan, serta kekerasan fisik dan mental yang diterima pada masa kecil

Karena Kase mulai tidur di kasur Agi pada malam hari, sedikit demi sedikit dia mulai lebih banyak bicara. Mereka berbincang tentang hal-hal kurang penting sambil berbaring sampai tertidur. 7 J3Vg

Agi memberitahu Kase tentang satu kejadian dengan seekor pudel yang terjadi hari sebelumnya. Salah seorang pelanggan mereka adalah wanita paruh baya yang terlihat seperti pudel. Ketika Agi sedang mengantar pesanan, dia benar-benar melihat wanita itu sedang berjalan-jalan dengan seekor pudel. Dia hampir mengalami kecelakaan karena dia tidak dapat berhenti tertawa.

Kase tidak pernah memiliki hewan peliharaan sebelumnya, tapi di sekolah dasar, dia harus merawat seekor kelinci untuk kelasnya. Dia memberitahu Agi kelinci itu akan selalu gemetar tanpa alasan setiap kali Kase menggendongnya sehingga membuatnya kesal. Semua orang mengatakan kelinci itu sangat lucu, tapi menurut Kase tidak. Jadi dia pikir itu artinya dia orang yang tidak baik.

Read more BL at langitbieru (dot) com

“Tidak berarti seperti itu sama sekali. Lihatlah bagaimana si kucing benar-benar menempel padamu.”

Agi menyodokkan jarinya pada kucing yang tertidur di pelukan Kase. Si kucing terbangun tapi kemudian segera tertidur lagi. Kase pikir dia lucu dan mengatakannya dengan keras, Agi tersenyum padanya. RnEyCf

Ketika Agi tersenyum padanya, Kase merasa aman. Karena itu dia tidak berpikir panjang ketika menceritakan sesuatu yang sebaiknya disimpan sendiri—hal-hal yang terjadi dengan mantannya. Bahwa dia menggunakan kekuatan belaka untuk mengikat orang itu padanya, dengan memperkosanya. Bahwa dia merasa takut orang itu akan meninggalkannya sehingga dia menjadi brutal. Dia memukuli dan menendang orang itu. Dia menyakiti orang itu lagi dan lagi, meskipun dia mencintainya.

Kase merasa heran sendiri kenapa mau bercerita pada Agi. Dia menjadi ketakutan Agi akan membencinya, sehingga mendadak terdiam. Agi tidak mengatakan apa-apa dan hanya memeluk Kase erat-erat. Betapa anehnya, gerakan-isyarat seperti ini dapat membuat kecemasannya hilang.

Di lain hari, Agi memberi tahu Kase tentang panti asuhan tempat dia dibesarkan. Sekali setiap beberapa bulan, orang-orang akan datang mengunjungi rumah itu untuk berwisata. Hanya dengan mengetuk sekali, mereka akan langsung masuk ke dalam kamar anak-anak dan mengamati tempatnya. Meskipun fasilitas itu didanai pajak, Agi tidak akan pernah melupakan satu ingatan tertentu yang dialaminya ketika masih bersekolah menengah pertama.

Apa mereka benar-benar membutuhkan kamar sebagus ini? Mereka hidup lebih baik daripada anakku di rumah.” vXNygF

Staf yang mengantar para pengunjung hari itu merasa tersinggung dan merespon komentar itu.

Ini bukan pusat penahanan anak. Anak-anak di sini bukan karena mereka telah melakukan sesuatu yang salah. Mereka memiliki hak untuk memperoleh kehidupan yang normal juga.”

Komentar pengunjung itu membuat kesal Agi. Dia sampai melempar sebuah majalah pada perempuan tua sialan itu. Di sebelahnya, Mutou berteriak, Aku akan membunuhmu. Seperti itulah artinya saat tidak memiliki orang tua. Hidup dari uang pembayar pajak berarti harus menerima penghinaan seperti ini. Agi tertawa saat mengatakan pada Kase pengalaman itu telah mengukir diri di dalam hatinya, di dalam daging dan tulangnya sebagai anak-anak.

Kase tidak dapat berbicara dengan bertingkah seperti Agi mengenai masa lalunya. Dia memberitahu Agi bagaimana keluarga pamannya membawanya ke rumah mereka. Bahwa ketika pamannya mabuk, dia akan menempelkan dan menekan rokok yang menyala pada kulit Kase. Bahwa sepupu-sepupunya dulu mengejeknya sebagai tukang bonceng di rumah mereka. Setelah beberapa saat, Kase merasa mual membicarakan semua itu. Ketika Kase terdiam, Agi memeluknya. d9uwBo

Dengan cara ini, Kase memberi hatinya pada Agi, sedikit setiap saat.

Kase ketakutan mungkin Agi akan memberitahunya tidak menginginkan ini lagi, tapi dia tidak dapat berhenti memberikan dirinya pada Agi. Sebagai respon pada bagian-bagian dirinya yang telah Kase serahkan, Agi akan menggumamkan ‘hmm’ untuk menunjukkan bahwa dia mendengarkannya. Dia akan membelai rambut Kase dan memeluknya. Dia tidak berusaha untuk menyelesaikan masalahnya.

Bagaimanapun, dia memiliki seseorang yang akan mengangguk saat mendengarkan kata-katanya. Itu memberinya kedamaian yang lebih dari sekadar cara satu arah yang diperoleh dari menonton TV. Rasa sakitnya masih ada, tapi sudah berbeda dari sebelumnya ketika dia membiarkannya begitu saja tanpa pengobatan.

Kase adalah seorang laki-laki yang hidup dan bernapas, dan terkadang ingin menyatukan tubuh dengan yang lain. Namun, jika menyatukan tubuh mereka berarti dia harus meninggalkan Agi, maka dia tidak akan pernah menginginkan seperti itu sepanjang hidupnya. Jika dia akan kehilangan Agi karenanya, maka Kase tidak peduli jika tidak akan pernah melakukan seks sepanjang sisa hidupnya. Dia bahagia selama mereka bisa saling berpegangan tangan ketika tidur. ux0scy

Ada saat-saat ketika Kase terbangun tengah malam. Agi berada di sampingnya bernapas dalam tidurnya, dan si kucing di pelukannya. Kehangatan tak berwujud merembes ke dalam hatinya, yang sekarang penuh dengan lubang yang telah diberikannya pada Agi. Kehangatan itu memenuhinya untuk sesaat, hanya sekejap—Kehangatan itu tidak mau berdiam di dalam hatinya.

Agi begitu baik padanya. Dia mungkin akan menaikkan alisnya padanya jika Kase memberitahunya kecemasannya.

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Tapi tak peduli apapun yang dilakukannya, Kase mungkin tidak akan pernah merasa puas. Seperti kejadian di masa lalu. Dia menginginkan lebih dan lebih dan lebih—terus mengulang dirinya sendiri sekian banyak sehingga akan membuka lubang-lubang kecil di dalam dadanya. Lubang-lubang itu kecil, tapi begitu dalam tak berdasar, dan terkadang Kase merasa semua itu akan menelannya.

Di satu hari Minggu dalam satu bulan yang merupakan hari bebas mereka, Kase tidur sampai siang. Malam sebelumnya, dia terjaga sampai larut berbincang dengan Agi. Ketika Kase bangun, Agi tidak ada. Dia tergesa ke luar kamar dengan si kucing di pelukannya. Dari lorong, dia dapat mencium aroma sop miso di udara. y9rpAu

“Kau sudah bangun?” Agi memanggil dari dapur.

“Makanan hampir siap.”

Read more BL at langitbieru (dot) com

Agi sedang meraih ke dalam lemari es untuk mengeluarkan sesuatu. Kase menerjangnya dan menempelkan diri di punggung Agi. Agi berteriak terkejut pada berat badan yang tiba-tiba bertumpu di tubuhnya sehingga dia terhuyung jatuh berlutut di lantai.

“Hey, jangan tiba-tiba datang dan bersikap manja.” PNiITo

“Kau yang bilang aku bisa bermanja sebanyak yang aku mau.”

“Iya, aku mengatakannya. Tapi kau mendatangiku dengan tiba-tiba dari belakang, setidaknya beri aku peringatan sebelumnya dan katakan sesuatu seperti ‘Manjakan aku’.”

“Manjakan aku.”

“Buat apa kalau kejadiannya sudah lewat? Dasar bangsat.” wKC5hI

Agi berdiri lagi dan menggendong Kase di punggungnya. Dia sudah menggeser Kase ke posisi gendong belakang. Kase meminta Agi menurunkannya, tapi Agi membawanya sampai ke wastafel kamar mandi.

“Cuci wajahmu dan gosok gigimu. Jangan dipersingkat. Lakukan dengan benar.”

Agi menurunkan Kase lalu pergi kembali ke dapur.

Kase mencuci wajahnya seperti yang diperintahkan dan memijit tube pasta gigi di atas sikat giginya. Dia ingin cepat kembali ke dapur. Tidak, dia ingin cepat kembali ke Agi. Tapi, dia sudah diberitahu untuk tidak mempersingkat, jadi Kase tidak punya pilihan selain menggunakan waktunya menggosok gigi dengan benar. Akhir-akhir ini, dia merasa seperti seekor kucing peliharaan yang sedang dilatih untuk melakukan segala sesuatu. Dia bukannya tidak senang. Jika dia seekor hewan peliharaan, dia bisa bersama dengan Agi dengan bebas. Ijem5l

“Apa rencanamu hari ini?” Kase bertanya, sambil memakan sarapan Jepang klasik yang dipersiapkan Agi. Agi menjawab dengan satu kata, “Tidur.”

“Kau tidur minggu lalu di hari bebasmu.”

“Itu yang aku lakukan dalam hari bebasku. Aku lebih senang bermalasan dan bersantai-santai, tapi sejak aku membuka toko roti, sumber-sumber kesenanganku seperti menghilang. Pagi-paginya terlalu dini, dan malam-malamnya terlalu larut. Jadi biarkan aku tidur-tiduran di apartemen di hari bebasku. Tapi kalau kau ingin pergi ke suatu tempat, aku tidak akan menghentikanmu.”

“Aku ingin tidur-tiduran di sini bersamamu.” dTsnRD

Jika Agi akan tidur-tiduran saja di apartemen, maka itu yang Kase inginkan. Si kucing juga tidur-tiduran, jadi sempurna. Semuanya di sini bisa menghabiskan waktu di hari bebas ini tidur-tiduran bersama. Kase sedang menyantap sarapannya sambil merasa senang dengan rencana mereka, ketika telepon Agi berbunyi. Tampaknya Chise yang menelepon.

“Oh, ada yang salah dengan pesanannya? Di Gedung Olah Raga Kedua di Pusat Atletik? Siap. Aku akan datang ke sana.”

Agi mengakhiri telepon dan dengan tergesa bersiap-siap untuk pergi. Tampaknya mereka telah membuat pesanan yang salah untuk makan siang bagi turnamen voli ibu-ibu lokal. Kase sudah menerima pesanan itu seminggu yang lalu lewat telepon. Rotinya telah dipanggang semalam, dan Chise telah pergi mengantar pesanan pagi-pagi sekali.

“Chise bilang pengurusnya tidak marah, tapi aku sebaiknya pergi dan meminta maaf pada mereka.” 8nFNgt

“Aku juga pergi. Aku yang salah mendengar pesanannya.”

“Tak apa-apa, tak apa-apa. Itu sekelompok ibu-ibu bermain voli. Kau tak bisa menghidupkan pesonamu untuk mereka, bukan?”

Please visit langitbieru (dot) com

Benar. Agi tergesa keluar apartemen. Kase ditinggalkan sendiri.

Kase kehilangan selera terhadap sarapannya yang baru dimakan sebagian dan meninggalkan apartemen dengan telepon dan dompetnya. W3yGig

Pusat Atletik Kota jaraknya tiga perhentian kereta. Lebih ramai dari yang dibayangkannya. Dia sedikit merasa tersesat, tapi kemudian melihat sosok tinggi Agi di lobi pintu masuk Gedung Olah Raga Kedua. Chise juga ada di sebelahnya.

Mereka sedang bersama dengan pelanggan, yang biasa datang ke tempat makan, sambil bercakap-cakap dengan ceria. Kase merasa lega mereka tidak terlihat marah. Karena Agi dan Chise di sini, Kase dengan cepat bersembunyi di belakang sebuah pilar. Dia merasa malu. Dia seperti seekor anjing yang tidak dapat menunggu dan mengejar pemiliknya.

“Saya minta maaf karena kesalahan ini. PadahalAnda sudah berbaik hati memesan pada kami.”

“Jangan khawatir. Sandwich sayuran berubah menjadi sandwich daging. Tidak begitu berbeda.” Ku1Pnp

“Itu benar. Selain itu, kami bisa melihat Agi-san dalam pakaian normal. Kami senang~”

“Oh, dengarkan dirimu.” Seorang wanita yang tak dikenal menepukkan tangannya pada bahu salah seorang pelanggan. “Kau seharusnya tidak mengatakan itu di depan istrinya. Bukan?”

“Oh, orang ini bukan suami saya.” Chise tertawa dan mengibaskan tangannya di depan wajahnya.

“Apa? Benarkah? Tapi Anda berdua terlihat begitu cocok bersama. Saya benar-benar berpikir Anda berdua sudah menikah.” PQKhfS

Kase diam-diam menyaksikan dari belakang pilar saat kelompok itu berjalan melewatinya sambil tertawa-tawa. Agi dan Chise berjalan berdampingan. Mereka memang terlihat seperti pasangan yang hebat bersama. Kase berpikir demikian juga ketika pertama kali bekerha di toko roti. Mereka juga sudah disalahpahami di pantai, Dengan keberadaan Rio, mereka terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.

“Hey, apa lapangan itu oke?”

Terdengar suara perempuan dari arah belakangnya. Kase kembali pada kesadarannya. Ada kelompok orang mengenakan pakaian olah raga sedang berjalan di depannya. Lokasinya dipenuhi gelombang energi khusus berolah raga. Kase merasa seperti satu-satunya orang yang menonjol seperti ibu jari yang sakit. Lalu dia meninggalkan gedung olah raga itu.

Kase tidak merasa ingin pulang ke rumah dan memilih film sembarangan di bioskop, yang sama sekali tidak dia pedulikan. Dia menonton dua film. Saat meninggalkan bioskop, hari sudah sore. Dia memutuskan pulang ke rumah. Agi akan menunggu untuk makan malam. Namun, kakinya tidak ingin melangkah ke stasiun kereta. Dia makan malam di tempat makanan cepat saji lalu duduk di bangku depan stasiun, memperhatikan dengan linglung orang-orang yang lewat. Ketika sampai rumah, waktu sudah menunjukkan lewat dari pukul 7. 8HyEAn

“Dari mana kau?”

Agi tergesa keluar dari ruang depan ketika Kase membuka pintu.

“…Luar.”

“Luar?” ODu5Bw

“Tidak ada tempat tertentu.”

Agi mengerutkan kening.

Read more BL at langitbieru (dot) com

“Kalau begitu kau harus menjawab teleponmu. Aku sangat khawatir kau terlibat kecelakaan atau sesuatu.”

Kase tahu. Teleponnya bergetar berkali-kali ketika dia sedang berkeliling-keliling tak tentu arah. Setiap kali melihat nama Agi di layar, hatinya senang mengetahui sekarang ini Agi sedang memikirkannya. OUMR86

“Kau pasti lapar. Aku membuat kari untuk makan malam. Kau ingin aku menghangatkannya untukmu?”

“Aku sudah makan.”

Agi membuat ekspresi yang tak dapat dijelaskan di wajahnya ketika Kase mengatakannya. Dia menggaruk kepalanya dan berkata, “… Yah, baiklah kalau begitu,” dan kembali ke ruang keluarga. Kase pergi ke dapur untuk memberi makan si kucing. Setelah mandi, dia memasang sprei di kamarnya sendiri untuk pertama kalinya setelah sekian lama, lalu tidur dengan si kucing. Dia tidak mengucapkan selamat malam pada Agi.

“Oi, kau tertidur?” Vs3EUp

Agi mengetuk pintunya, tapi Kase berpura-pura tidur dan tidak menjawab.

“…Apa-apaan ini. Kau sedang dalam tahap memberontak?”

Kase mendengar keluhan pelan dari belakang pintu dan suara langkah kaki menjauh..

Dia memeluk si kucing di dalam kamar yang gelap dan menutup matanya, meskipun tidak bisa tidur. Di dalam pandangannya yang gelap, dia melihat gambaran Agi dan Chise dari pagi hari ini. Mereka berdua terlihat cocok bersama. Tapi fakta mereka berdua terlihat cocok bersama tak ada kaitannya dengan hubungannya dengan Agi. Tidak masalah. QGlJsu

Pusat dadanya terguncang ke sana kemari. Dia telah menyerahkan potongan-potongan hatinya pada Agi, sehingga sekarang telah dipenuhi lubang-lubang. Jika dibiarkan seperti ini, dia merasa hatinya akan runtuh. Saat itu terjadi, dia yakin bahwa akan membuat Agi terlibat dalam malapetaka mengerikan. Kase perlu mengembalikan keseimbangannya sebelum itu terjadi.

Dia membuka matanya dan menatap langit-langit dengan linglung.

Kenapa dia tidak bisa memasang dirinya sendiri pada pengaturan yang tepat? Tak terlalu sedikit dan tak terlalu banyak. Normalnya dia seperti kerang keras kepala dengan cangkang keras yang tertutup rapat, tapi saat menurunkan pertahanannya, dia akan terbuka seperti perut raksasa, tak henti-hentinya berusaha menarik orang itu ke dalamnya. Tapi, perutnya tidak pernah puas. Dia akan semakin mengandalkan orang itu lebih banyak dan lebih banyak dan lebih banyak lagi. Ketergantungan itu kemudian berubah menjadi sifat posesif.

Setidaknya peringatkan aku dulu dan katakan sesuatu seperti ‘Manjakan aku’. IadgHs

Kase teringat Agi sampai jatuh berlutut di lantai karena Kase telah melempar dirinya sendiri padanya. Jika dia membiarkan dirinya lebih dimanjakan daripada ini, kehidupan mereka yang sekarang mungkin akan menjadi seperti itu.

Bukan mungkin. Tapi akan.

Dia telah gagal dalam segalanya sampai sekarang. Sulit sekali memperkirakan kali ini semuanya akan berjalan baik.

Mungkin dia akan menghancurkan orang yang dia cintai lagi. 8hfbsx

Bidang pandangannya bergeser ke arah yang negatif, dan Kase jatuh ke dalam ilusi yang membuat dirinya dapat melihat semua kemalangan yang terjadi di masa depan.

Merasa tak berdaya seperti seorang dungu, Kase membenamkan hidungnya ke dalam bulu halus lembut si kucing.

Langit Bieru.

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!