English

Sistem Kematian HeroikCh15 - Jantungku berdetak untukmu (6)

0 Comments

Jian Chenfeng bertingkah seperti tidak pernah berciuman delapan ratus tahun. Dia seperti serigala dan macan, mencium Shang Ke begitu lama sampai anak itu tidak bisa bernapas. Baru saja Shang Ke merasa dia melepasnya sedikit tetapi dia langsung menciumny lagi, lidahnya itu masuk lebih dalam lagi. Otak Shang Ke mulai kekurangan oksigen dan tubuhnya sepenuhnya tertekan sehingga dia hanya bisa membiarkan pria itu bertindak sesukanya.

Saat Shang Ke berpikir dia akan hilang kesadaran, Jian Chenfeng akhirnya melepaskannya. Shang Ke terengah-engah mengambil napas. Matanya sedikit berair dan bibirnya yang merah sedikit terbuka dan basah seperti buah cheri yang siap dipetik. fd5OF2

Mata Jian Chenfeng mendalam ketika jarinya meraba ringan bibir merah itu sembari menimbang apakah dia bisa melakukannya lagi. Tetapi ketika dia melihat Shang Ke membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, dia berkata pelan, “Diam.”

Shang Ke melototinya. Tuan besar ini dilecehkan dan dia masih berani menyusuhnya untuk ‘diam’?

Langit Bieru.

Jian Chenfeng berkata dengan dalam dan suara pelan. “Kalau kau berani menolakku, aku akan melakukan ‘itu’ denganmu sekarang.”

Shang Ke membuka mulutnya, tetapi dia belum sempat berkata apapun sebelum Jian Chenfeng memotongnya lagi, “Alasan seperti ‘aku tidak suka laki-laki, ‘ini mustahil untuk kau dan aku’, ‘aku hanya suka adikmu’, dan lainnya juga tidak boleh. Kalau tidak, kita akan melakukan segala sesatu yang berhubungan dengan percintaan di sofa ini saat ini juga.” SRfIby

Apakah masih ada peraturan langit lainnya lagi! Si K*parat ini terlalu banyak nonton film romantic dan ingat semua dialognya?! Tunggu, itu tidak penting. Hal yang penting adalah kenapa dia tidak boleh menolak?  Selain hal-hal tadi, apa yang masih bisa dia katakan?

Jian Chenfeng melihat ekspresinya yang ingin mengutarakan tetapi tidak tahu bagaimana menyusun kata-kata, “Jiang Yumo, dengar baik-baik. Sebaiknya kamu tidak ketahuan olehku kalau kamu masih memiliki pikiran untuk menukar nyawamu dengan orang lain. Kalau kamu sampai melewati batas, aku akan langsung melakukan ‘itu’ kepadamu.”

“…”

Jian Chenfeng melihatanya tanpa bergerak seperti menunggu dia melakukan sesuatu ‘melewati batas.’ 09xhIY

Bagaimana Shang Ke bisa membiarkannya menang? Kata-kata tertahan di mulutnya sebelum dia bisa mengeluarkan satu kalimat, “Aku akan mengundurkan diri besok.” Kalau dia tidak bisa melawannya, itu tidak berarti dia tidak bisa menghindari pria itu.

“Kalau kamu berani mengundurkan diri, aku akan melakukan ‘itu’ kepadamu.”

“Aku mau pindah keluar.”

“Kalau berani pindah, aku juga akan melakukan ‘itu’ kepadamu.” sp1a8

Shang Ke dengan marah berkata, “Aku mau pulang!”

“Kalau begitu aku akan mengejarmu sampai rumah dan melakukannya denganmu.”

Bisa nggak kamu lebih ga tahu malu lagi? Shang Ke bertanya tidak percaya, “Orangtuaku dan kakakku ada di rumah, dan kamu masih berani mempersulitku di depan mereka?”

“Tidak apa, ini juga waktu yang tepat untuk keluar mengakui jati diri dan memulai hubungan kita sebagai kekasih.” VI Gs1

Shang Ke terkejut dengan ke-tidak-tahu-malu-annya dan membalas, “Apa kamu lupa aku ini pasien tumor otak?” Meskipun kamu tidak menghargaiku, apa kamu harus mengancamku lagi dan lagi? Dasar binatang!

“Tentu saja aku tidak lupa. Malah kamu yang tidak peduli dengan keadaanmu.” Jian Chenfeng menatapnya dalam dan melanjutkan, “Daripada melihatmu mati di atas meja operasi, lebih baik kamu mati di ranjangku, di dalam pelukanku, dan di bawah tubuhku.”

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Vtjcu Bf wfcecvex, wfgfcecuxjc rfpfcjx rfyfiew wfifwqjgxjc vej xjaj, “Zlcuulg xjwe.”

Aljc Jtfcofcu wjpe vjc wfcjglx jcjx lae xf qfiexjccsj, rjae ajcujccsj wfilcuxjgl qlcuujcucsj. 0ypWIS

“Pcl…” Vtjcu Bf yjge rjpj wje wfcueajgjxjc ‘Pcl werajtli yjul xje vjc jxe’ rfyfiew vlj afglcuja jcmjwjc Aljc Jtfcofcu vjc wfceaeq weieacsj.

(╯°□°)╯︵ ┻━┻ Aljc Jtfcofcu revjt wfcujajxjc rfwejcsj, jqj ijul sjcu ylrj lj xjajxjcj?!

Read more BL at langitbieru (dot) com

“Baiklah, jangan dipikir lagi.” Jian Chenfeng mengelus kepalanya dan membujuknya, “Aku akan menjadwalkan operasimu bulan depan, jadi tetaplah di sisiku dengan jujur. Kamu tidak usah mengkhawatirkan keadaan adikku. Aku akan mencari jantung yang cocok untuknya.”

Shang Ke tidak bisa menahan gerutu dalam hatinya. Kalau kamu menemukan jantung yang cocok, bagaimana aku harus menggunakan diriku? Meskipun begitu, operasi juga ada risikonya, dan tanpa dia melakukan apapun, bukan berarti opearsinya akan berjalan sukses. Karena itu, rencananya masih bisa berjalan. Kalau operasinya berhasil, baru dia pikirikan cara lain. ybTX l

Saat ini, menenangkan Jian Chenfeng lebih penting. Dia tidak menduga pria itu bisa jatuh cinta padanya. Kalau dipikir-pikir, di dunia pertama, tingkah laku Ravel kepadanya juga sedikit…

Ketika Shang Ke larut dalam pikirannya, Jian Chenfeng memberikan ciuman lagi di bibirnya dan mengatakan, “Yumo, aku akan memberimu waktu untuk beradaptasi. Hanya sampai saat operasi selesai.”

Jian Chenfeng bukan tidak tahu risiko operasi, dia hanya tidak berani memikirkannya. Dia akan mendapatkan dokter bedah saraf terbaik di dunia dan tidak akan membiarkan apapun terjadi.

Keesokan harinya, Shang Ke yang menyerah di hadapan penindasan jabatan pihak seberang, mengikuti Jian Chenfeng pergi kerja. 0TMrex

Sepulangnya dari kantor, dia membuatkan makanan penuh nutrisi untuk Jian Xin di rumah sakit.

“Jiang Yumo?” Ketika Jian Xin melihat Shang Ke dan makanan yang ia bawa, dia berkata dengan tidak senang, “Aku tidak butuh makanan darimu. Aku sudah punya semuanya disini.”

Jian Chenfeng mengernyitkan dahi dan mengingatkannya, “Xin er, mana sopan santunmu?”

Jian Xin berkernyit, iapun menunduk dan tidak lagi bicara. QaiPtK

Shang Ke meletakkan bekal itu di meja dan tersenyum, “Ini makanan bernutrisi yang aku buat sendiri. Aku yakin ini enak dan penuh nutrisi.”

Jian Chenfeng berdiri di pinggir dengan kecewa. Perlakuan istimewa yang ia impikan hanya mendapat cibiran dari Jian Xin.

“Mana Jiang Donglin?” Jian Chenfeng bertanya dengan sengaja.

“Dia ada rapat hari ini, mungkin sebentar lagi datang. Ketika nama Jiang Donglin disebut, ekspresi Jian Xin berubah total, kehangatan terlihat dari matanya. 49iQdX

Jian Chenfeng mengintip ekspresi Shang Ke namun sayangnya anak ini membelakanginya.

Baru selesai bicara, Jiang Donglin masuk ke ruangan dan terkejut melihat Jian Chenfeng dan Shang Ke. Diapun tersenyum dan berkata, “Kalian berdua juga datang.”

Dia berjalan ke sisi Shang Ked an bertanya dengan khawatir, “Yumo, kamu baik-baik saja?”

Shang ke tersenyum samar dan menjawab, “Aku baik-baik saja.” vg4qWx

“Karena Donglin sudah disini, kami akan pergi.” Jian Chenfeng memegang pinggang Shang Ke dan sedikit memaksanya ikut dengannya keluar.

“XIn er, aku akan mengantarnya keluar dan membawakan makanan untukmu.” Jiang Donglin tidak melihat makanan di atas meja dan mengantar keduanya keluar.

Story translated by Langit Bieru.

Ketika Jian Xin mendengar dia akan membawakan makanan untuknya, dia juga tidak memberitahukan bekal itu kepadanya. Setelah mereka pergi, dia mengambil bekal itu dan berniat membuangnya, tetapi kotak makannya agak besar dan mencolok. Dia hanya bisa memanggil orang dan memintanya, ‘Bantu aku buang ini keluar.”

Ibu petugas kebersihan itu melihat kotak makan yang indah itu dengan bingung. Dia menggerutu dan meninggalkan ruangan. mbWeML

Ketika Shang Ke yang masih menunggu lift menengok, ia melihat ibu petugas kebersihan itu membawa kotak makan dan membuangnya ke tempat sampah.

Jian Chenfeng juga melihat itu, amarah memenuhi kepalanya. Jiang Yumo menyiapkan makanan di kotak makan itu selama dua jam. Dia hanya mendapat dua gigit sebelum tanpa belas kasih diomeli untuk berhenti. Dia tidak menduga adik perempuannya akan membuangnya begitu saja.

Walaupun ini bagus untuk Jian Chenfeng kalau Jian Xin tidak suka Jiang Yumo, tetapi ini tidak berarti dia berharap Yumo disakiti.

Jian Chenfeng melihat Yumo, anak itu hanya menatap kearah tempat sampah. Di wajahnya yang tampan terlihat secercah rasa sedih. ybN7rG

Jian Chenfeng menggigit bibirnya dan berniat berjalan balik.

Shang Ke segera menariknya dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”

“Dia itu kelewatan!”

“Tidak apa, hanya makanan saja.” Walaupun wajah Shang Ke tenang bagai angin, hatinya bergelora. Makanan yang dia buat susah payah dibuang begitu saja! Mereka akan mati dengan penyesalan! s4N2tD

Jiang Donglin melihat Jian Chenfeng yang berwajah seram bertanya, “Ada masalah apa?”

Jian Chenfeng melototinya dan dengan dingin berkata, “”Jiang Donglin, adikku itu terlalu manja. Sebaiknya jangan selalu membiarkannya melakukan apapun sesuka harinya, ketika dia perlu diberi pelajaran, beri dia pelajaran!”

“…” Bukankah ada orang yang kita semua tahu itu yang memanjakan adiknya diluar batas? Dia bisa menyuruh orang lain memberi pelajaran terhadap adik yang sangat dijaganya?”

Saat itu, lift sudah tiba. Shang Ke segera menarik Jian Chenfeng masuk ke dalam dan memberitahu Jiang Donglin, “Kak, jaga Jian Xin. Kami pergi dulu.” cWFNh9

Setelah pintu lift tertutup, Shang Ke terus menunduk, matanya terpaku ke kakinya.

Jian Chenfeng benar-benar ingin bertanya kepadanya, apakah melakukan begitu banyak untuk orang yang tidak mencintainya begitu berarti? Orang itu bahkan tidak berterima kasih sedikitpun.

Shang Ke tidak berkata apapun sepanjang perjalanan pulang. Ketika sampai di rumah, dia tiba-tiba melepaskan tangan Jian Chenfeng dan berlari ke kamar mandi begitu cepat hingga seperti jet terbang.

“Yumo!” Jian Chenfeng segera mengikutinya dan melihatnya muntah di kloset. Dia bertanya dengan khawatir. “Apa yang terjadi?” XKt9EF

Shang Ke segera membersihkan dirinya. Rambutnya basah dan tetes air jatuh dari wajahnya yang pucat itu. Mata dan alisnya terlihat layu, sedangkan bahunya sedikit naik turun seperti terengah-engah. Anak itu memberikan kesan seperti seorang yang cantik dan rapuh.

“Aku hanya sedikit mual. Ini normal.” Shang Ke melambaikan tangannya untuk memberitahunya agar tidak usah mengkhawatirkan hal ini.

Please visit langitbieru (dot) com

“Normal?” Wajah Jian Chenfeng murung sembari dia bertanya, “Sudah berapa lama?”

Shang Ke menatapnya namun tidak menjawab pertanyaannya. NMxuzn

“Sejak kepalamu terbentur?” Jian Chenfeng menggengam bahunya dan dengan marah bertanya, “Jiang Yumo, kau! Kapan kau berencana akan memberitahuku?”

“Apa yang perlu diberitahu tentang ini?” Shang Ke mengangkat bahunya dan berkata, “Kuberitahu juga tidak ada gunanya.”

Jian Chenfeng benar-benar ingin mencekik anak keparat yang tidak menjaga hidupnya dengan serius.

“Ayo pergi, aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan.” IQzk2m

“Tunggu.” Shang Ke menghentikannya, “itu tidak perlu. Ini benar-benar hal yang biasa. Bukankah kamu sudah mengatur waktu operasiku? Selama operasinya berhasil, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dengan kamu yang mengawasiku seperti ini, kalaupun aku mau matipun juga aku tidak bisa.”

Jian Chenfeng menarik napas dalam sebelum berkata pelan. “Aku benar-benar harus melakukan’nya’ denganmu.”

“!!!” Apakah ada hubungannya dengan apa yang kita bicarakan sebelumnya?

Jian Chenfeng memeluknya dan menaruh kepalanya di leher anak itu dan berkata perlahan, “Juang Yumo, anggap saja aku memohon, kamu harus menyayangi dirimu sendiri.” Jian Chenfeng berani melawan siapapun juga. Jenis kelamin, latar keluarga, maupun opini publik tidak dapat menghentikannya mendapatkan anak ini. Teteapi satu hal yang dia tidak bisa menang adalah menghadapi kematian. 2jpKs0

“Menyerahlah mengejar Jian Xin.” Jian Chenfeng memojokkannya ke dinding dan mengurungnya di antara tangannya, suaranya serak sembari berkata, “Aku ini lebih cocok dibandingkan dia.”

Jian Chenfeng menciumnya. Tangannya dengan penuh perasaan menyentuh tubuh Shang Ke di bawah pakaiannya. Rasa panas membara membuat Shang Ke sedikit lemas.

Shang Ke harus mengakui dia tersentuh dengan keseriusan Jian Chenfeng. Tetapi dia masih sulit beradaptasi dengan perhatian penuh pria itu yang penuh dengan nafsu dan dengan paksa masuk ke dalam kehidupannya. Apalagi dia ini dikutuk untuk ‘tidak mati dengan tenang’. Dia benar-benar tidak punya tenaga menhadapi emosi di luar misinya.

“Hentikan.” Pria di depannya bagaikan sebongkah besi panas yang membakar Shang Ke hingga tubuhnya memanas dan membuatnya tidak bisa bergerak. iDbIoG

“Jangan takut. Aku sudah bilang akan memberikanmu waktu untuk beradaptasi.” Api tersulut di mata Jian Chenfeng sembari dia bicara. “Tetapi jangan pernah mencobai kesabaranku. Selama kamu merasakan sesuatu yang tidak benar, kamu harus memberitahuku. Kalau aku sampai tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku, maka Jiang Yumo, kamu akan habis.”

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!