English

Aku Dapat Mendengar Pikiran tapi Tak Mau DitandaiChapter 16

0 Comments

Lin Han melempar kain kasa ke atas meja. Sebenarnya dia tidak ingin menunjukkan rasa kesalnya di hadapan He Yunting.

Tapi sungguh, dia tidak mengira orang se-dingin Jenderal bisa berpikiran seperti itu di dalam hatinya? Jpud7Z

Dan luka ini… terlihat sangat mengerikan.

Selama dua puluh tahun dia hidup dalam kemiskinan, dia tidak pernah mengalami kesulitan ataupun kejahatan. Hal yang paling ditakuti adalah rasa sakit.

Please visit langitbieru (dot) com

Setelah ditetapkan sebagai Omega, Lin Han tetap tenang. Hanya saja saat ia berusia delapan belas atau sembilan belas tahun, dia merasa takut. Jika dia seorang Omega, pasti saat kelenjarnya digigit dan ditandai oleh Alpha, pasti itu sangat menyakitkan.

Dia pernah terluka sekali saat masih kuliah walaupun dia lupa penyebabnya apa. Tapi trauma masih terngiang-ngiang di otaknya. A9viFc

Mengingat kembali masa-masa itu, ia kemudian melihat ke luka yang baru saja diperban. Walaupun dia sudah hati-hati dan berusaha keras untuk menghentikan pendarahan, tetap saja ada sedikit yang merembes.

Setelah selesai membantu membungkus lukanya, Lin Han melihat He Yunting mengulurkan tangannya dan mengambil kemeja di sampingnya, lengan kirinya menunjukkan garis otot halus dan sempurna. Pada bagian pundaknya ada bekas luka lama, tapi tidak separah luka baru di bahu kanannya.

Kok bisa dia tidak merasakan sakit sedikit pun?

Dia tidak cuma kebal, tapi…. yHgozF

Walaupun He Yunting tidak sadar apa yang dia pikirkan dalam hatinya, tapi Lin Han mendengarnya dengan jelas.

Dia tidak mengira akan seperti itu. Lin Han dibuat malu saat mengingat apa yang baru saja ia dengar. Kulit putihnya akan memerah seperti tomat rebus saat ia tersipu.

Api tanpa nama datang lagi dari dalam hatinya, seolah untuk menutupi perasaaannya yang sedikit tersinggung. Tapi Lin Han memutuskan untuk tidak mempedulikan orang ini. Berdiri tanpa menoleh ke arah He Yunting, dan terus berjalan ke pintu keluar.

“………sakit.” Lin Han hendak membuka pintu saat mendengar satu kata keluar dari mulut He Yunting yang sejak tadi diam. 4IOlqJ

Jadi, dia memutuskan untuk sejenak berhenti. Menoleh dan menatap He Yunting.

Lin Han tidak tahu ekspresi seperti apa yang dia perlihatkan sekarang. Tapi dia meregangkan bibirnya sehingga He Yunting paham jika benar-benar marah saat ini. Tapi karena dia takut wajahnya masih tersipu, mata Lin Han sedikit mengelak. Dia tetap memandang He Yunting, hanya saja menghindari mata birunya.

Lin Han mencibir dalam hati. Kalau saja dia tidak mendengar kata batin Jenderal, dia pasti akan percaya jika Jenderal benar-benar kesakitan.

Tapi beberapa orang berpikir sebaliknya. iRbsg

He Yunting sepertinya tidak mengerti kenapa wajah pemuda yang tadinya ramah dan dengan senang hati membantunya mengobati lukanya beberapa menit yang lalu terlihat marah dan agresif, bahkan wajanya…….sedikit merah.

Tentu saja lukanya sangat sakit, tapi perhatiannya teralihkan pada hal lain, jadi dia tidak merasakannya.

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

He Yunting tidak tahu apa yang harus dia katakan untuk membuat pemuda itu kembali ceria. Dia juga tidak ingin Lin Han pergi.

“Vjxla, ajql rfvlxla.” Kjxea Olc Ljc alvjx wfcvfcujgcsj, Lf Tecalcu wfwyfgl pfvj rfyfiew wfcueijcu qfgxjajjccsj. oTOhR0

Olc Ljc alvjx wfcujajxjc jqj-jqj.

Alxj vlj yfgtjvjqjc vfcujc bgjcu ijlc, Olc Ljc qjral jxjc wfcecpexxjc rfmjgj ijcurecu. Kjql bgjcu lcl rjcuja yfgyfvj. Glj jxjc wfifqjrxjc ofgbwbc ecaex wfcfcjcuxjc wjrj fragercsj rjja vl vjijw xbxqla, vlj jxjc wfwfujcu ajcujccsj xfalxj vjijw yjtjsj, vjc vlj wfilcveculcsj vjgl jvfujc yfgvjgjt.

Please visit langitbieru (dot) com

Dia, He Yunting…. Sangat aneh.

Semakin dia memikirkannya, semakin dia jengkel. Hanya saja dia tidak tahu apa yang membuatnya marah. Dan ingin melemparkan sesuatu, tapi di saku kemeja hanya ada sarung tangan. Alhasil dia melemparkannya ke arah He Yunting dan berkata: “Kalau sakit, saya harap Jenderal cepat sembuh.” vHA4Eq

“Oh.” Kai ini respon He Yunting lebih cepat. Dia mengambil sarung tangan dan meletakkannya di atas pangkuannya.

Kali ini He Yunting tidak mencegahnya pergi, karena matanya sibuk menatap sarung tangan yang sekarang jadi ‘miliknya’.

Lin Han yang punya banyak stok sarung tangan, pergi keluar dan membanting pintu.

Belum dua langkah dia berjalan, ia mendengar suara He Yunting berlari mengejarnya. Lin Han memutuskan mulai hari ini untuk menjauhi si Otak Kotor ini, tapi tak tahu kenapa langkah kakinya tiba-tiba berhenti. uZSrdE

Kalau He Yunting berjalan lebih cepat lagi, dia takut lukanya akan terbuka lagi.

“Apa lagi yang kau inginkan?” tanya Lin Han kesal.

He Yunting mengangkat kepalanya dan menyerahkan sarung tangan itu kepada Lin Han, dengan ekspresi kebingungan yang cukup langka terpampang di wajahnya, “Milikmu.”

Lin Han terlalu malas untuk mengambilnya. mMqbVj

“Apa kau marah?” He Yunting mungkin tidak tahu apa itu batasan. Dia akan bertanya jika dia tidak tahu, dan dia bertanya langsung di depan orangnya, yaitu Lin Han yang kali ini menahan kesal.

Ck, tidak punya malu.

Lin Han tidak ingin menjawabnya.

He Yunting benar-benar tidak malu, bahkan ketika Lin Han tidak menanggapinya. Mata birunya sedikit meredup, lalu dia berbicara lagi, “Aku akan mengantarmu pulang.” tEjIoq

“Aku masih belum menyelidiki lebih lanjut. Aku yang mengundangmu datang. Dan kali ini situasinya tidak aman.” Kata He Yunting.

Lin Han tercengang sejenak dan berkata, “Aku baik-baik saja sendiri.”

Walaupun He Yunting tidak bicara, tapi dia masih belum menyerah. Dia hanya menunggu jawaban dalam diam.

Keheningan seperti itu selalu memberi Lin Han ilusi bahwa di antara mereka berdua, He Yunting adalah orang dengan status tertinggi, tetapi dia merasa orang itu sepenuhnya memberi Lin Han kebebasan untuk menentukan pilihan, dan menghormati keputusannya. Jika dia menolak, He Yunting tidak memaksa. EFabdz

Tapi Lin Han juga paham bahwa sebenarnya yang terancam nyawanya adalah He Yunting.

Walaupun Jenderal berhasil melupuhkan orang itu, tetapi cedera hasil pertempuran dengan para pencuri bintang pasti akan terbuka lagi dan bertambah parah, dan itu pasti akan membuatnya sangat kesakitan.

Story translated by Langit Bieru.

Lin Han ada seseorang yang takut dengan rasa sakit. Dari melihat lukanya saja, dia bisa merasakan perih dan nyeri, apalagi pemilik lukanya, dia tidak bisa membayangkannya.

Ia menatap Jenderal yang berdiri bak patung di depannya. Wajahnya terlihat biasa walau sedikit pucat. Jika bukan karena noda darah di seragamnya, maka tidak ada yang tahu apa yang barusan terjadi. Dan… siapa sangka isi hati Jenderal bisa membuat ia merona sekaligus marah. i6LtDH

Lin Han jadi tahu seperti apa Jenderal di hadapannya ini.

Meskipun dia memiliki kemampuan membaca pikiran, tetapi keterampilannya membaca wajah dan ekspresi membantunya lebih mengerti He Yunting.

“Oke.” Pada akhirnya dia tidak bisa menolak permintaan He Yunting untuk mengantarnya pulang.

*** JL1DTv

Keduanya sama-sama membisu dan tidak tahu harus mulai dari mana untuk mencairkan suasan di dalam aircraft. Untungnya bisa dijalankan secara autopilot sehingga He Yunting tidak perlu mengendarainya.

Setelah beberapa saat, Lin Han melihat komunikator He Yunting menyala. Itu adalah jalur privat, dan mungkin saja dari Lu Anhe.

He Yunting tidak ingin mematikannya, dan Lin Han bisa mendengar dengan jelas si Letkol dari komunikator: “Bos.”

“Ya.” Q6lcSq

“Orang itu, aku tidak bisa menyelamatkannya.” Suara Lu Anhe terdengar sangat tertekan, “Dia seperti orang linglung. Dan tidak punya perasaan untuk bertahan hidup. Belum lama saya sampai ke rumah sakit, dia sudah mati.”

“Oke.” Suara He Yunting tenang.

“Jadi saya telah memeriksa pelaku sebelumnya dan menemukan bahwa keduanya memiliki kesamaan.”

“Semuanya Omega, dan kelenjar di bagian belakang leher memiliki bekas luka.” gyTKRd

“Wen Tianyao,” tanya He Yunting.

“Pangeran tidak memiliki hal yang mencurigakan, dan setelah dianalisis, sangat kecil kemungkinannya pangeran melakukannya.”

“Dia tidak perlu melakukannya, kalau pun benar pasti ada alasannya. Itu… meragukan. Lagi pula melakukan ini di depan banyak orang, saya sudah mengawasi pangeran, dan emosi yang tadi ditunjukkan di depan Anda tidak mungkin itu pura-pura.” Lu Anhe menimpali dengan cepat.

Lin Han melirik He Yunting. fy1p5g

Apakah ia boleh ikut mendengarkan hal-hal seperti ini?

“En.”

Please support our translators at langitbieru (dot) com

“Jangan biarkan rumah sakit menangani mayatnya. Yang lain mengunggumu kembali.”

“Siap, Jenderal.” Kata Lu Anhe. lkW9JO

“Bagaimana dengan luka Anda? Apakah Tuan Lin…” suara Lu Anhe terdengar semakin kecil dan ragu-ragu.

“Ya.” He Yunting menjawab dengan sederhana.

“Jadi, Anda….”

Tutt… wMCT0c

He Yunting tidak menunggu Lu Anhe selesai bicara dan langung memutus komunikatornya.

Ia memarkir aircraft di halaman rumah Lin Han, dan dengan wajah dinginnya berkata, “Sudah sampai.”

“Terimakasih Jenderal.” Kata Lin Han, dan berniat membuka pintu aircraft.

“Tunggu.” Seru He Yunting, seolah ingin mengingatkan sesuatu. U5kr0p

“Hah?”

Ketika ia penasaran dengan apa yang ingin Jenderal, ia melihat He Yunting membuka box di samping kursi kemudi, mengaduk-aduk isinya, dan mengambil dua bungkus makanan ringan yang disembunyikan oleh Lu Anhe. Kemudian memberikannya kepada Lin Han, “Snack?”

“………Huh?” Lin Han dibuat bingung.

Apa kau yakin meminjam milik bawahanmu dan mempersembahkannya kepada Budha? BONSad

Tapi Lin Han mengambil makanan ringan yang ditawarkan He Yunting.

Lin Han baru ingin mengucapkan selamat tinggal, ketika He Yunting mengatakan sesuatu.

“Apa kau marah?”

85WGxQ

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!