Lin Han nyaris tersenyum, dan menatap layar yang dipenuhi He YunTing.
Warna layar cahaya itu sedikit terdistorsi, wajahnya yang tampan dan tak tertandingi tetap tanpa ekspresi, hanya warna rambutnya yang diwarnai sedikit emas setelah pengolahan informasi, dan warna mata birunya sedikit lebih gelap.
“Jangan mempersulit Letnan Kolonel Lu,” Lin Han berkata, “jika mekanya membutuhkan pemeriksaan tahunan, dia bisa mengirimkannya ke Institut. Tak ada yang salah dengannya, tak perlu diperbaiki.”
Suasana hati Lu AnHe naik dan turun dalam beberapa menit itu, dan dengan cepat meninjau seharusnya dia tak menertawakan di depan muka bosnya, dan memuji Tn. Lin satu poin lagi. Jika He YunTing tidak ada di situ, dia ingin memeluk kakinya tanpa mempedulikan citra dirinya dan meneriakkan rasa terima kasih.
“Mm,” He YunTing membalas singkat.
“Tolong minta Letnan Kolonel Lu mengirimkan dokumen-dokumen terkait yang perlu diserahkan, saya akan menghubungi akademi besok, dan lusa…”
“Saya akan minta Lu AnHe menjemput Anda,” He YunTing menyelanya.
Lin Han tidak mengerti, “Hah?”
“Anda tak perlu mengkhawatirkan prosedurnya,” kata He YunTing.
Lu AnHe tergesa menambahkan, “Iya, iya, Tn. Lin, saya akan mengurus formalitasnya langsung untuk Anda! Beritahu saya saat Anda telah siap dan saya akan menjemput Anda!”
“Tapi basis Anda sepenuhnya tertutup, bukan? Kalau begitu, perlukah saya pulang dan mengemas…”
“Basis punya ruang khusus dengan segala hal yang Anda butuhkan,” He YunTing terus menambahkan dengan nada dingin.
“…” Lu AnHe ingin menutup wajahnya lagi.
Kau baru saja menyanjung keelokannya dan menginginkannya segera muncul di hadapanmu tanpa mempersiapkan apapun. Kata-katanya terlalu terus terang, terlalu canggung, dan cukup agresif. Dia tak tahu apakah Tn. Lin akan marah saat mendengarnya.
Tapi Lu AnHe benar-benar khawatir dia akan mendapat kemalangan, jadi dia melindunginya lagi dan He YunTing mengambil lontarannya. Lu AnHe memutuskan untuk terus membantu He YunTing mendapatkan istrinya. “Baiklah, Tn. Lin, saya akan datang nanti untuk menemani Anda pulang berkemas! Jangan khawatir, serahkan saja semuanya pada saya!”
Mungkin sikap tulus Lu AnHe mempengaruhi Lin Han, sehingga akhirnya Tn. Lin yang cantik masih menjawab dengan “Oh”, lalu memutus komunikasinya.
Ruang komando kembali tenang.
Lu AnHe menaruh kunci, yang hendak ditelannya, kembali ke dalam sakunya, dan dengan hati-hati berjalan berputar menuju pintu, membukanya, dan hendak menyelinap keluar tanpa suara.
“Tunggu.” He YunTing mendadak memanggil untuk menghentikannya.
Punggung Lu AnHe terasa dingin, apa dia punya trik baru?
He YunTing masih memandangi kelompok rekrutan yang sedang disiksa sampai mati oleh pelatihan, dan tanpa menoleh ke arahnya, “Gunakan pengenalku untuk mengambil senjata.”
Lu AnHe menyingkirkan ekspresi bercandanya dan tertegun.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Laporan otopsinya masih belum diterima juga,” mata He YunTing memantulkan cahaya dari kamera pengawasan, “Saat dia di sini, tak boleh ada kecelakaan.”
—
Kabar perjalanan bisnis Lin Han ke basis segera menyebar di seluruh Institut.
Setelah He YunTing secara pribadi datang dua kali, meskipun setiap orang tidak berpikiran buruk, mereka masih secara diam-diam berspekulasi mengenai hubungan apa yang ada di antara Lin Han and He YunTing.
Sebagian orang mengatakan Jenderal menggebu-gebu menyukai meka, tapi sebagian lain langsung membalas dia datang menjemputnya sendiri bahkan setelah mekanya diperbaiki, jelas karena ingin melihat Lin Han lebih banyak.
Sebagian orang bahkan mendengar gosip bahwa He YunTing juga mengundang Lin Han berdansa di pesta makan malam Pangeran. Kabar ini, ditambah dengan fakta akhir-akhir ini Institut melihat jalur telepon lembaga ditelepon oleh Lu AnHe dari waktu ke waktu, yang semakin mengonfirmasi dugaan mereka bahwa pasti ada hubungan di antara keduanya yang melebihi orang asing.
Seorang alfa tertinggi, dan seorang omega hebat dengan kekuatan mental SSS, memang pasangan dari surga. Tak seorang pun berkeberatan Lin Han pergi ke basis kali ini, lagipula, posisi ini memang seharusnya diberikan padanya tahun-tahun sebelumnya, tapi Lin Han sendiri yang tidak ingin pergi.
Meskipun meka yang dirancang dan dirakitnya membuatnya terkenal, dia enggan menghadiri berbagai acara karena kerendahhatiannya dan kemampuannya mendengar pikiran, jadi secara berangsur-angsur setiap orang hanya mengingat ada seorang master meka luar biasa, tapi tak dapat mengingat nama ataupun gendernya.
Karena itulah Lin Han masih bertanya-tanya dari waktu ke waktu kenapa dia diundang ke pesta perayaan, dan kemudian menyetujuinya secara kebetulan.
Rancangan generasi baru meka masih dalam persiapan, dan gambarnya telah diubah berulang-ulang. Lin Han memutuskan untuk membawa gambar-gambar meka utama dengannya setelah berbicara dengan rekan-rekan kerjanya, dan menggunakan komunikatornya untuk menghubunginya jika punya keraguan soal rincian lainnya.
Setelah masalahnya selesai, dia hendak mengganti pakaian dan menunggu Lu AnHe datang, ketika salah seorang rekan memanggilnya.
Rekannya itu telah mendengar mengenai basis dan bertanya, “Tapi saya dengar setelah pemilihan pilot dimulai, basis meka itu sepenuhnya tertutup, jadi Lin Han, apa komunikatormu tidak akan berfungsi saat kau tiba di sana?”
Lin Han membeku sesaat, kemudian teringat barusan ketika Lu AnHe mengontaknya, dia menggunakan interkom bebas gangguan milik He YunTing, “Tampaknya begitu.”
Beberapa orang di sana terdiam sejenak, Lin Han memikirkannya dan dengan ragu berkata, “Jika benar-benar ada masalah darurat untukku, kalian seharusnya bisa… mengontak jalur telepon Jenderal. Minta saja beliau untuk mengalihkannya padaku.”
Rekannya mengangguk, dalam hatinya: Apa rumornya benar?
Saat menyerahkan gambar pada rekannya, Lin Han, yang baru saja mengganti pakaiannya dan melepas sarung tangannya, menyentuh tangan rekannya.
【Jadi Lin Han benar-benar punya hubungan tak biasa dengan Jenderal, kan?】
Tanpa suara Lin Han menarik tangannya, dan ekspresi di wajahnya sedikit tak kentara. Dia memikirkannya dan memutuskan untuk menangkal rumor itu, “Omong-omong, Jenderal dan aku benar-benar hanya memiliki hubungan sosial biasa, tak lebih.”
Tentu saja itu tidak termasuk apa yang sesungguhnya dipikirkan Jenderal terhadapnya.
Rekan itu menduga Lin Han mendengar rumor ini di suatu tempat lain dan menjelaskannya sambil lalu, kemudian cepat-cepat berkata, “Baiklah, baiklah, orang lain mengatakannya dan tak bermaksud buruk, jangan diambil hati.”
Lin Han tersenyum pada rekannya dan tidak melanjutkan persoalannya.
Ketika Lu AnHe datang menjemputnya dan mengemas barang-barangnya, tanpa suara Lin Han memasukkan beberapa pasang sarung tangan lagi ke dalam tasnya.
—
Lu AnHe sangat efisien, pertama menerima Lin Han dari basis ke rumahnya, dan kemudian menunggunya selesai mengemas untuk mengantarnya ke basis. Meskipun jalannya jauh, terpisah dua distrik, hal yang baiknya adalah pesawat He YunTing tidak perlu mengantri untuk jalur bintang. Setengah hari kemudian, Lin Han tiba di basis meka legendaris.
Basis itu sangat besar, terbagi menjadi tujuh bagian menurut tipe meka, dengan milik He YunTing paling tinggi, sebagai tambahan bagi jurisdiksi setiap bagian, antarhubungan, dan perbedaan yang ketat.
Basis pertama dan kedua adalah inti dari ketujuh bagian, dan kali ini pemilihan pilot mengambil tempat di basis pertama.
Setelah berjalan melewati gerbang pengenalan wajah, terdapat koridor, dan setelah melalui cermin disipliner, terdapat barisan panjang dinding jasa, tempat semua pasukan yang telah berkontribusi pada kekaisaran dicatat. Profil He YunTing begitu menyolok sehingga Lin Han tak dapat menahan diri untuk memperlambat langkah dan melihatnya.
Foto identitas He YunTing tak berbeda dari wajah aslinya, dengan penampilan dingin yang tak dapat didekati. Selanjutnya adalah peringkat militernya saat ini, diikuti oleh sebaris teks yang mendaftar berbagai jasanya.
Lin Han tidak dapat menyelesaikan membaca semuanya sekaligus, dan terlalu malu untuk meminta Lu AnHe menunggunya, sehingga hanya dapat menengok ke belakang dua kali sebelum berlari kecil mengejar Lu AnHe.
Lu AnHe pertama-tama membawa Lin Han ke kamar yang sudah diatur sejak lama, dengan kemakmuran ekonomi kekaisaran, setelah masa-masa sulit di awal-awal tahun, kamar Lin Han memiliki pengaturan yang hampir terbaik. Dia mendapatkan segalanya dan bahkan dapat mengurus divisi meka, selain dapat meminjam satu set detektor kecil dari Institut untuk memfasilitasi pekerjaannya.
Lin Han menaruh semua barangnya dan mengeluarkan sepasang sarung tangan, sebelum bertanya pada Lu AnHe, “Sekarang ke mana?”
Dia pikir akan langsung dibawa ke lapangan tempat latihan, atau ke He YunTing. Hasilnya, Lu AnHe menggelengkan kepala, memicingkan mata, dan tersenyum sambil mengajak Lin Han mengikutinya, dan berjalan beberapa saat sebelum keduanya tiba di tempat tujuan.
Lu AnHe mendorong pintu yang berat hingga terbuka, “Jenderal menunggu Anda di dalam.”
Kemudian, dia tidak ikut masuk, tapi mengundurkan diri dan menutup pintu. Dia merasa hebat. Lu AnHe sendiri tahu dia harus meninggalkan mereka berdua saja, tapi tidak tahu bahwa citra diri bosnya di mata Tn. Lin yang elok telah runtuh berkeping-keping.
—
Lin Han tidak menyangka pertama kali melihat He YunTing di basis malah di ruang latihan menembak. He YunTing berdiri di hadapannya mengenakan seragam biru pucat yang kaku, dan ketika melihat Lin Han datang, tanpa berkata apa-apa, hanya menyerahkan sesuatu di tangannya.
Pistol mini.
Lin Han dengan ragu-ragu mengambilnya, “…Untuk saya?”
“Mm.” He YunTing tidak menjelaskan, “Bisakah Anda menggunakannya?”
Lin Han berpikir sejenak, mungkin tahu maksud He YunTing ini untuk pertahanannya sendiri, mengamati pistol di tangannya dan menggelengkan kepalanya, “Tidak juga.”
He YunTing mengangguk, tidak terkejut, “Ini pistol laser partikel, cara kerjanya lebih mudah dari yang lain.”
Lin Han mencoba mengotak-atiknya beberapa saat kemudian berkata tanpa daya, “Jenderal, saya tidak tahu bagaimana menggunakannya.”
He YunTing merapatkan bibirnya sesaat, seolah bimbang mengenai sesuatu. Jaraknya tidak dekat dengan Lin Han, dan setelah menyerahkan pistol tadi, dia mundur dengan sendirinya.
Mungkin suasana hati buruk Lin Han yang tak jelas terakhir kali yang membuat He YunTing sedikit berhati-hati, dan akhirnya menahan diri untuk mendekat, hanya mengambil pistol yang sama untuk mengajari Lin Han, sehingga paling tidak dia dapat mempelajari penggunaan dasar.
“Cobalah,” He YunTing mengambil pistol itu dengan tangannya sendiri, tanpa menyengaja membidik, mengangkat tangannya, kemudian dor, tepat pada sasaran di tengah.
Lin Han mengikuti beberapa kali, tapi pada akhirnya, tak satu tembakan pun dilakukannya.
He YunTing menaruh pistolnya dan berkata, “Tangan Anda tidak stabil.”
Lin Han sendiri tahu ada setumpuk masalah, tapi pengoperasian sesungguhnya benar-benar tak mudah, dia mencoba lagi tapi tetap gagal.
He YunTing menatapnya lama, sudut bibirnya yang dingin terkatup rapat, dan kemudian berjalan ke arah Lin Han.
“Anda keberatan?” Dia bertanya.
Lin Han tidak berkata apa-apa. Dia pikir, untung sudah mengenakan sarung tangan. Ketika He YunTing melihatnya tidak menjawab, dia menghampiri dengan tentatif, dan jarak di antara mereka akhirnya begitu dekat.
Lin Han biasanya tidak suka orang dekat dengannya, apalagi orang itu seorang alfa yang mutlak penuh tekanan, tapi sekarang anehnya dia tidak menghindar terlalu kentara.
He YunTing mengulurkan tangan kirinya dan menaruhnya di atas sarung tangan putih Lin Han.
“Pegang erat-erat,” Dia berkata dengan suara dalam.
Lin Han kemudian dengan enggan menurut, mendengar perkataan He YunTing, lalu menarik napas dalam-dalam.
“Jangan takut, ikuti gerakan tangan saya. Konsentrasi.”
“Dor—!” Terdengar suara letusan keras, otak Lin Han sedikit kebingungan, dan ketika kembali pada kesadarannya dia melihat lubang peluru tak jauh dari pusat lingkaran.
“Lanjutkan.” He YunTing tidak melepas tangannya.
Benak Lin Han sedikit berkecamuk, berusaha mengikuti ritme orang ini.
Mendadak, dia mencium aroma kayu hitam yang sangat samar. Begitu samar sehingga jika tidak melamun, dia tidak akan memperhatikannya sama sekali. Tapi ekspresi He YunTing tetap serius, dan Lin Han sampai pada kesimpulan telah berpikir terlalu berlebihan lagi.
Dia berusaha menetapkan pikiran dan melanjutkan menembak.
—
Meskipun itu pistol mini, berlatih beberapa saat masih tetap melelahkan bagi seorang pemula.
Ketika mereka berdua beristirahat, Lin Han menaruh pistolnya dan berjalan mendekati He YunTing, yang telah menjauh dua langkah darinya sejak latihan berakhir.
“Jenderal,” kening Lin Han sedikit berkeringat, napasnya masih belum melambat, dan dia sedikit tersengal-sengal saat berbicara pada He YunTing, “Terima kasih.”
Ekspresi di wajah He YunTing sedikit berfluktuasi.
Tak lama, dia membuka mulutnya.
“Lin Han,” setiap kali He YunTing memanggil namanya, suku kata terakhir yang lolos dari tenggorokannya selalu diucapkan separuh, tegas dan pendek, dengan sedikit sensualitas, seolah dilahirkan dengan parau yang sudah seharusnya, “Saat kau memanggilku ke depannya, kau akan berbicara padaku secara informal.”
Kalau kau tetap begitu formal, aku tidak akan tahan lagi.
Apa yg anda tahan wahai jendral? 🙄