“Bos… Eh bukan. Jenderal.” karena menjadi saksi keanehan atasannya, seluruh tubuh Lu Anhe gemetar, mulutnya terbuka lebar, lidahnya kelu.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Jenderal merasakan rasa karamel. Ia pun mencoba beberapa metode untuk memakannya, menjilat, mengunyah, hanya untuk memastikan bahwa ini bau manis yang ia cium sebelumnya. Kemudian meletakkan sendoknya dan menatap Lu Anhe dengan tatapan datar; ”????.”
Lu Anhe yang hatinya bagai disambangi malaikat maut bertanya dengan hati-hati; “Apakah pudingnya enak?”
Apakah akhirnya Bos He memutuskan untuk melepas gaya hidup militernya dan memilih menjalankan kehidupan layaknya manusia normal?.
“Lumayan.” jawab He Yunting acuh tak acuh.
Tidak seperti sebuah jawaban dari seseorang yang baru saja menghabiskan dua puding karamel.
Mata Lu Anhe tertarik pada puding kedua yang bolong tengahnya, itu membuatnya penasaran,”Apa ini enak?” sambil menunjuk lapisan karamel, cuma bagian itu yang disentuh Jenderal.
“Lumayan.” Nada suara Jenderal masih tenang, tapi kemudian pusat perhatiannnya mengikuti telunjuk Lu Anhe, “Apa ini?”
“………………………” Lu Anhe terdiam, tidak bisa dipercaya Jenderal tak pernah menjumpai makanan seperti ini, tapi kemudian menjawabnya, “Karamel.”
Seorang Jenderal ternama di kekaisaran, yang memiliki Serna Manor, mengendarai mecha tercanggih, telah berpartisipasi dalam pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, membuat pencapaian luar biasa selama hidupnya, secara tak sengaja mendengar ‘karamel’ untuk pertama kalinya pada jamuan makan malam, jika hal ini ia ceritakan kepada orang lain, mungkin satu dari seribu pendengar yang percaya.
“Lumayan.” He Yunting terus memberikan jawaban yang sama seperti sebelumnya.
“Oh.” Kata Lu Anhe, ternyata indera perasa Bos He sama dengan manusia lain. Membosankan.
“Ambilkan satu lagi.” Kata He Yunting yang tadi menjawab ‘lumayan’.
Lu Anhe:?
Tadi katanya lumayan??
Dia mengambil nampan dan berdiri, siap mengambil puding lagi untuk pemimpinnya, dan menambahkan beberapa makanan penutup untuk dirinya sendiri.
Ketika dia kembali, dia kebetulan melihat seorang pria dengan rambut setengah putih dan pakaian elegan mengangkat gelas anggurnya dan bersandar pada He Yunting.
Lu Anhe tidak terkejut, dan saling menyapa: “Halo, Tuan Jiang.”
Laki-laki yang dikenal sebagai Tuan Jiang mengangguk dengan antusias kepada Lu Anhe, dan mendekati He Yunting lagi: “Baru saja tiba, saya datang untuk bersulang atas kemenangan Jenderal.”
He Yunting tidak menanggapi, tetapi mengangkat dagunya sedikit lambat dan tak terlihat.
Laki-laki berambut putih itu sepertinya terbiasa dengan sikap acuh tak acuh Yunting terhadap pujian, tetapi antusiasmenya tidak mereda. Dia melanjutkan: “Saya mendengar bahwa jika tidak ada jenderal dalam pertempuran melawan Pencuri Bintang, mungkin planet-planet kecil di sekitarnya akan menjadi panik untuk waktu yang lama.”
He Yunting bahkan tidak menatapnya kali ini.
Lu Anhe, seorang profesional, ia mengangkat gelasnya dan berkata: “Terima kasih Tuan Jiang atas kebaikan Anda. Maka saya akan melakukannya untuk jenderal.”
“Tuan Lu sangat sopan.” Tuan Jiang meminum semua anggur di tangannya, dan kemudian mulai memuji Lu Anhe, “Anda juga talenta muda, Jika Kekaisaran memiliki orang-orang seperti Anda, kami dapat menikmati kedamaian di rumah dengan aman. Selanjutnya, sang Jenderal dapat mengembangkan lebih banyak … ”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Yt, Kejc Aljcu revjt vjajcu, wjgl yfgreijcu ijul.” Vfyfiew vlj rfifrjl yfgylmjgj, jvj rejgj vjgl rjwqlcu sjcu afgvfcujg rfvlxla rjgxjralx.
Oe Cctf yfgyjilx vjc yfgxjaj, “Ct, lcl yexjc Kejc Oeb …”
Uglj lae peuj wfwyjkj rfufijr jcuueg, afajql ajwqjxcsj alvjx qfveil vjc wfgjrj revjt yljrj vfcujc rlxjq ybrjc sjcu vlaecpexxjc Lf Tecalcu. Glj wfcujcuxja ufijr vjc wfcuuecmjcu yjte Oe Cctf: “Vjsj jxjc wfwlcewcsj rfcvlgl. Oe Itbcupljb.”
Jiang Lian, orang pertama yang mengusulkan untuk bersulang, jelas tidak senang: “Saya harap Tuan Luo bisa melihat sedikit dan tidak mengganggu orang sesuka hati.”
Sisi lain juga tidak mau menunjukkan kelemahan: “Siapa yang tidak tahu isi pikiran Anda, tapi itu hanya omong kosong …”
Melihat dua pria di depannya akan bertengkar lagi, Lu Anhe, meski wajahnya tersenyum, tidak berkeinginan untuk melerai, malah dia mundur selangkah.
He Yunting tampaknya benar-benar buta terhadap dua orang di depannya. Dia melihat ke arah Lu Anhe dan dua puding manis yang baru saja dipanggang dengan karamel, mengerutkan kening dengan tidak puas.
Wajahnya tegas, alisnya dalam dan agresif, dan tubuhnya yang lapisi seragam militer tidak menutupi tampilan angkuhnya, justru membuatnya lebih menawan.
He Yunting adalah Alpha terkuat di kekaisaran. Kekuatan mental dan feromonnya yang dimilikinya secara tidak sengaja akan memberikan tekanan kepada orang lain. Ketika dia menunjukkan ketidakpuasan, secara tidak sadar aura He Yunting berubah menakutkan.
Dua orang yang bertengkar melihat wajah dingin He Yunting, kesombongan mereka menguap.
“Jenderal He …” Jiang Lian ingin memperbaiki situasi, tetapi He Yunting berdiri, menyapu keduanya dengan tatapan dingin, dan langsung berjalan, tubuhnya mengeluarkan pancaran dingin dan tidak ingin diganggu.
Lu Anhe mengikuti dari belakang: “Mereka mungkin akan datang ke Serna manor dalam dua hari. Jangan khawatir, bos. Saya akan menahan mereka untuk Anda.”
Dalam sistem kekaisaran, Kaisar adalah penguasa tertinggi, dan itu membuat keluarga kerajaan menjadi keluarga yang dimuliakan.
Tentu saja parlemen merupakan bagian yang sangat penting, dan karena ada parlemen, juga terjadi perselisihan di antara berbagai kelas.
Penganut paham moderat dan paham radikal menjadi dua partai besar di kekaisaran, mereka saling berselisih hampir setiap hari. Namun, kekuatan He Yunting sendiri sudah cukup membuatnya tidak patuh dan berpihak faksi manapun, sehingga ia menjadi obyek perebutan pengaruh kedua pihak sepanjang hari.
Jiang Lian dari faksi moderat dan Luo Qi dari faksi radikal bekerja keras memenangkan Jenderal bergabung menjadi anggota partainya setiap hari. Sayangnya, sifat He Yunting congak dan tidak mau mendengarkan siapa pun.
Lu Anhe dan He Yunting meninggalkan aula utama bersama-sama. Meski begitu, dia bertanya dengan rasa ingin tahu: “Bos, mereka bahkan belum mulai bertengkar, kenapa Anda begitu marah?”
He Yunting seharusnya sudah terbiasa dengan mereka. Biasanya dia akan mengabaikannya dan menyelesaikannya. Hari ini sangat berbeda, Bos He terlihat sangat murka.
He Yunting tidak berbicara, bibirnya terkatup rapat.
“Bos?”
Apa yang membuatnya marah?
Sambil terus memikirkan apa saja kejadian yang terjadi malam ini, Lu Anhe memasuki aircraft dengan He Yunting.
Lu Anhe, yang belum menemui titik temu, menyalakan sistem mengemudi, menyesuaikan posisinya, dan mengambil permen dari sakunya, berpikir sambil mulutnya mengunyah.
Namun, sebelum dia selesai makan, He Yunting, yang diam di sebelahnya, tiba-tiba memanggil namanya.
Lu Anhe menjawab, “Kenapa Bos?”
He Yunting terlihat lelah, dia melepas topi militernya, rambut peraknya sedikit terurai: “Kau tadi menyebut makanan itu, Karamel?”
Lu Anhe tidak menyangka topik pembicaraan mereka berubah begitu cepat. Dia menjawab dengan bingung, “ah.”
“Mulai besok tambahkan puding itu ke menu.”
Lun Anhe: “?????”
Bak tersambar kilatan cahaya dan guguran batu, hati Lu Zhongjiao seperti paham pokok permasalahannya mengapa Jenderal He tiba-tiba marah sekarang.
“Bos”
“??”
“Haruskah aku mengambil dua lagi untuk Anda sebelum kita pulang?”
Meskipun Lu Anhe tidak merinci apa “dua” itu, He Yunting jelas tahu maksud Lu Anhe dan mengerutkan alisnya tidak puas dan tidak juga menjawabnya.
Bos He memang begitu sikapnya.
Tak bisa dipercaya, Si Bos murka karena dua petinggi itu tidak memberi kesempatan untuknya makan puding karamel!
He Yunting melihat bahwa aircraft tidak bergerak juga: “heh?”
“… Bukan apa-apa, bukan apa-apa, ayo pergi sekarang.” Lu Anhe menyalakan mesin dan menjawab dengan sedih.
Jadi kekaisaran benar-benar akan musnah.
***
Lin Han, yang baru saja menggunakan inhibitor, tidak akan menyangka jika Sang Jenderal tiba-tiba menyukai makan karamel.
Tidak hanya itu, dia tak ada niat untuk bertemu ‘dewa kekaisaran’ dalam waktu dekat.
Untuk mempersiapkan tubuh Omega menghadapi masa estrus nafsu makan bertambah, karena akan menurun tajam selama masa estrus, dan hanya bisa bertahan dengan bantuan nutrisi.
Lin Han merasa itu bukan masalah besar. ia bahkan tidak perlu makan makanan setelah menggunakan inhibitor, tetapi tubuhnya lebih lemah dari biasanya – keadaan fisiknya memang asalnya sudah tidak baik, jadi pada dasarnya tidak ada bedanya dengan hari-hari biasa. Dia bisa beraktifitas seperti biasa.
Setelah efek inhibitor menghilang, dia mulai mengingat apa yang terjadi hari ini dengan bosan.
Bukan karena dia tidak mengenal He Yunting, harus ditekankan bahwa tidak ada orang di kekaisaran yang tidak mengenalnya.
Tapi Lin Han tidak pernah tertarik dengan ini. Ketika masih kuliah, dia memilih manufaktur mecha yang tidak jelas dan sulit dipelajari. Dia terjun ke dalamnya tanpa mendengar apa pun di luar jendela sampai dia berhasil masuk ke akademi setelah lulus.
Kapan nama He Yunting tiba-tiba populer?
Apakah dua tahun lalu saat melawan P-Star? Atau lima tahun lalu ketika mengalahkan Zerg dalam satu serangan?
Mungkin warga sipil yang mendengar peristiwa ini akan memuji keberaniannya, tapi tidak dengannya.
Dia tidak tahu.
Dibandingkan dengan rumor kejayaannya, apa yang terjadi hari ini lebih membuatnya terkesan.
Apakah dia Jenderal yang dikagumi orang?
Dikatakan bahwa dia Yunting pergi sendirian dan memenangkan pertempuran yang hampir tidak mungkin. Orang-orang bersorak untuknya dan Kaisar menganugerahkan gelar kepadanya.
Dia menjadi legenda.
Lin Han tahu bahwa dia tidak boleh tenggelam dalam dunianya sendiri, tetapi dia benar-benar tidak peduli tentang siapa itu Jenderal.
Meskipun tubuhnya lemah setelah menggunakan inhibitor, Lin Han tidak bisa tidur.
Kamarnya memiliki jendela gaya perancis, besar hampir memakan separuh dinding kamarnya dan menyentuh langit-langit, setengahnya tertutup dengan tirai, sisanya menyajikan langit di luar sana.
Lin Han suka melihat bintang.
Matanya mengerjap, sembari sibuk berpikir.
Jika dia hidup di planet lain, apakah dia juga ditakdirkan untuk merancang dan membuat banyak mecha, Lin Han selalu penasaran. Dan pertanyaan ini selalu muncul ketika hatinya sedang sepi. Akankah sistem tata surya berbeda jika ia melihatnya dari dekat?
Malam sudah semakin larut.
Langit tergelap adalah langit sebelum fajar.
Seolah-olah tertutup kabut gelap, langit meredup, dan kegelapan terlihat lebih terlihat nyata dan pekat.
Mustahil bisa melihat bintang.
Akhirnya rasa kantuk menghampirinya, Lin Han mengusap matanya berkali-kali, kemudian perlahan-lahan ia terlelap.
Dan saat dia menutup matanya, ia mengingat kembali mata seseorang di acara makan malam.
Matanya terlihat sangat indah.
Tlr : bisa mention di discord kalau ada typo dll,
