Penerjemah : Momo
“Bisakah elemen air digunakan dalam pertarungan?”
Ini pasti lelucon. Bukan hanya Wang Guoan dan semua pemilik kekuatan khusus yang hadir, bahkan Mo Wenyang, Xing Feng, serta Gu Mingxuan, Ye Xingchen, dan Jiang Shang secara refleks berpikir bahwa dia sedang bercanda. Tapi setelah reaksi terkejut itu hanya sesaat, mereka yang mengenal Yun Che dengan baik mulai ikut bertanya-tanya.
“Mungkinkah elemen air benar-benar bisa bertarung?”
“Kami yakin dengan efektivitas tempur Tim Chaoyang dan Puncak. Tapi apakah Kapten Yun tidak berbicara berlebihan? Harus ada batasan untuk membodohi orang, kami…”
“Berhenti!”
Wang Guoan yang telah kembali menenangkan diri mulai mengejek Yun Che. Tapi sebelum dia selesai berbicara, Yun Che mengangkat tangannya untuk menghentikannya. “Awalnya aku pikir Mayor Jenderal Wang adalah orang yang pendiam. Aku tidak menyangka kamu bisa sangat berisik dan membuat kepalaku sakit. Apa ketenanganmu sudah menghilang?”
Dia tidak akan menjadi Yun Che jika dia bermain sesuai aturan. Wang Guoan yang kembali diejek harus berusaha menenangkan dirinya dan mengingat pelajaran yang diberikan Yun Che pada Lin Xian tadi.
“Tapi Mayor Jenderal Wang benar saat mengatakan bahwa kita bisa mencari tahu siapa lebih kuat melalui pertarungan. Kalian orang militer hanya tunduk pada yang kuat. Kami para pengguna kekuatan juga percaya, mereka yang kuatlah yang terbaik. Bisakah elemen air melakukan perlawanan? Mayor Jenderal Wang-lah nanti yang akan menjadi orang pertama yang membuktikannya.”
Yun Che tidak berencana memberinya kesempatan untuk mengatakan tidak, dia hanya memberi Wang Guoan
pilihan. Jika dia menjawab ya, Yun Che akan menginstruksikan Mo Wenyang menghancurkannya dengan kekuatan air. Jika dia tidak setuju, maka semua orang di sini akan menjadi saksi, kalau pimpinan Tentara Keluarga Wang takut menerima tantangan dari pengguna kekuatan air. Pasukan mereka pasti akan mengalami kejatuhan jika berita ini menyebar.
“Aku setuju jika Mayor Jenderal Mo menggunakan kekuatan ‘airnya’.”
Fakta membuktikan bahwa mereka yang bisa memegang pangkat mayor jenderal bukanlah orang yang bodoh. Wang Guoan menyetujuinya dan menekankan kata ‘air’ saat berbicara. Mengingatkan kalau Mo Wenyang hanya bisa menggunakan kekuatan air saat bertempur.
“Tsk… tsk… Aku benar-benar tidak dapat menemukan seseorang yang lebih hina dan tidak tahu malu daripada Mayor Jenderal Wang. Mayor Jenderal Mo adalah pemiliki kekuatan ganda, air dan api, tapi kamu hanya mengizinkannya menggunakan air? Jika air tidak dapat digunanya dalam pertempuran, apakah berarti kamu ingin menyakiti Mayor Jenderal Mo?”
Wang Guoan berpikir orang-orang mungkin tidak menangkap apa yang dia maksudkan, tapi Yun Che tanpa ampun mengeksposnya. Ekspresi wajah Wang Guoan menjadi muram. Tepat ketika dia ingin membantah, Yun Che mendahuluinya.
“Tapi untungnya pengguna kekuatan air dapat bertarung juga. Jika Mayor Jenderal Mo memenangkan pertarungan melawanmu, kamu pasti akan mencari alasan untuk menyangkal fakta bahwa dia lebih baik daripada dirimu. Pertemuan ini sudah berlangsung sejak tadi dan kita sudah membahas semua yang perlu kita bicarakan. Satu-satunya hal yang belum diselesaikan adalah siapa yang akan menjadi pimpinan pasukan. Tentara Wei telah memilih untuk mundur dengan sukarela, yang tersisa hanyalah Tentara Wang dan Tentara Mo. Kalian berdua adalah perwakilan dari dua pasukan, bagaimana kalau menggunakan pertempuran untuk memutuskan siapa yang terbaik dan layak menjadi pemimpin?”
Yun Che yang tadi sedang mencibir sekarang menjadi serius. Perubahan wajahnya sangat cepat. Lin Xian dan anak buahnya seperti menerima pukulan setelah mendengar apa yang dia katakan.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Apa yang terjadi? Siapa yang mundur secara sukarela? Kalau bukan karena kelicikannya, apakah mereka akan mundur dalam pertempuran penting ini?”
Zb Qfcsjcu vjc Qjcu Xebjc peuj wfcufgeaxjc xfclcu wfgfxj. Pcl yexjc qfgwjlcjc, rfxjil wfgfxj yfgxjaj sj, alvjx jvj pjijc xfwyjil xfmejil wfgfxj alvjx qfveil vfcujc gfqeajrl wfgfxj vl qjcuxjijc. Alxj yexjc xjgfcj Zb Qfcsjcu alvjx wfwqfgmjsjl Tec Jtf, vlj qjral revjt wecveg. Vfijlc lae xjgfcj vlj peuj sjxlc xjije Tec Jtf alvjx jxjc wfcsjxlalcsj, wfculcuja teyecujccsj vfcujc rfqeqecsj, Wlcu Mfcu. Ljcsj rjpj, rfpjet lcl vlj wfwjcu alvjx qfgcjt wfcvfcujg xjije jaglyea jlg vjqja vluecjxjc vjijw qfgafwqegjc. Zb Qfcsjcu rfyfcjgcsj alvjx afgijie sjxlc vfcujc qfgxjajjc Tec Jtf.
Setelah berpikir sebentar dan memandang Xing Feng, Mo Wenyang akhirnya mengangguk. “Oke, ayo kita lakukan!”
Dia mempercayai yang Xing Feng. Karena sepupunya itu mempercayai Yun Che, dia akan bertaruh. Skenario terburuk, dia akan kalah dalam pertarungan ini dan Tentara Wang akan mengambil alih Asosiasi Kekuatan. Tapi itu bukan masalah karena Tentara Wang tidak akan melakukannya kontrol penuh atas asosiasi tanpa persetujuan Tim Puncak dan Chaoyang.
Wang Guoan memikirkannya juga. Dia tidak percaya bahwa Mo Wenyang akan kalah dengan kekuatan airnya. Yang dia khawatirkan adalah jebakan lain yang disiapkan oleh Yun Che. Sejak Yun Che dan Xing Feng melangkah memasuki ruangan pertemuan, pihak militer dan pemerintah sudah menderita banyak kerugian. Di permukaan Yun Che sepertinya mendukung Wang Guoan, tetapi pada nyatanya Yun Che tidak berniat melakukan hal tersebut. Karena itu dia yakin, ini semua adalah jebakan. Tapi hanya karena Yun Che telah membuat mengaturan ini untuk Wang Guoan, dia tidak memiliki kesempatan untuk menolaknya. Apalagi setelah Mo Wenyang juga menyetujuinya.
“Baiklah.” Setelah memikirkannya lagi dan lagi, Wang Guoan akhirnya menganggukan kepala. Meskipun dia masih belum bisa menebak tujuan Yun Che, Wang Guoan terus mengingatkan dirinya untuk tetap berhati-hati.
“Karena kedua pihak sudah setuju, bisakah Tuan Jiang menemukan tempat untuk bertarung?”
Setelah tujuannya tercapai Yun Che menoleh ke Jiang Wanshan dengan seringai di wajahnya, yang membuat Kepala Departemen Pertahanan Kota itu merasa kedinginan dan tidak nyaman.
“Ada sekolah pelatihan di area Gedung Departemen Pertahanan Kota. Mereka berdua bisa berduel di sana jika tidak keberatan.”
Masalah sudah mencapai titik ini, tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan dan mundur.
“Oke, kalau begitu ayo pergi.”
Setelah meregangkan tubuhnya, Yun Che memimpin timnya meninggalkan kursi. Dia berjalan melewati Xing Feng dan mendekati Mo Wenyang kemudian merangkulnya bahunya tanpa malu. “Mayor Jenderal Mo, menurutku kita sangat cocok. Bagaimana kalau kita pergi ke sana bersama?”
Jika yang melakukan ini pada seorang mayor jenderal, itu pasti akan terasa menyenangkan, tapi ini adalah Yun Che. Dia memiliki hubungan baik dengan Xing Feng, jadi wajar jika dia mencoba mendekatinya. Di sisi lain, Tim Puncak sudah sering menunjukkan dukungannya pada Mo Wenyang. Jadi tidak ada salahnya mereka berdua berusaha mengakrabkan diri.
Sayangnya Wang Guoan yang melihat pemandangan ini merasa berbeda. Dia mengerutkan alisnya, merasa tidak dapat menemukan petunjuk dan membuat perasaannya tidak nyaman.
“Kakak Ye, apa yang sedang dimainkan oleh Kapten Yun kali ini? Itu membuat kita semua merasa bingung.”
“Ya benar. Kakak Ye, apakah kamu mengetahui sesuatu? Ayo beritahu kami.”
“Jika atribut air memang dapat digunakan untuk bertempur, kekuatan tim kita akan meningkat.”
“Benar. Tapi jangan terlalu berharap terlalu tinggi. Kalian tahu Kapten Yun, apa kalian tidak yakin dengan perkatannya?”
“Aku tidak setuju. Kapten Yun memang suka bercanda, tapi katakan padaku, kapan dia pernah berbicara omong kosong?”
Setelah orang-orang dari militer dan pemerintah pergi, orang-orang yang akrab dengan Tim Puncak berkumpul di sekitar Ye Xingchen dan Jiang Shang. Semua orang terbiasa mengabaikan Jiang Shang, jadi mereka langsung bertanya pada Ye Xingchen. Sedangkan mereka yang tidak begitu akrab dengan Tim Puncak mulai membentuk kelompok kecil dan ikut membicarakannya juga.
Saat ini tidak ada yang peduli dengan siapa pemenangnya nanti, yang mereka pedulikan hanyalah apakah benar atribut air dapat digunakan dalam pertempuran. Orang-orang ini tidaklah bodoh, mereka bisa melihat kalau Mo Wenyang dan Mayor Jenderal Wang sama-sama kuat. Bagi semuanya tidak ada perbedaan siapapun yang akan menjadi pemimpin pasukan dalam misi nanti.
“Aku tidak tahu. Jika aku bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Kakak Che, bukankah yang akan menjadi kapten Tim Puncak adalah aku?”
Ye Xingchen menjawab kerumunan dengan senyuman di wajahnya. Jiang Shang, orang yang tidak pernah banyak bicara hanya terus mengikutinya. Tak ingin mereka terpisah di kerumunan dia meraih tangan Ye Xingchen tanpa mempedulikan apa yang dipikirkan oleh orang-orang. Satu-satunya orang yang ada di mata dan hatinya hanyalah Ye Xingchen.
“Bos, apakah kamu juga yakin, atribut air dapat digunakan dalam pertempuran?”
Saat semua orang mulai meninggalkan ruang pertemuan menuju halaman sekolah pelatihan, Gu Mingxuan bangkit dari kursi, melangkah mendekati Xing Feng dan bertanya dengan suara rendah. Jika hal tersebut dikatakan oleh orang lain, dia jelas akan mencibirnya, tetapi yang membuat pernyataan ini adalah Yun Che. Mereka yang mengenal Yun Che dengan baik, akan tahu kalau dia tidak akan main-main pada hal serius seperti ini.
“Kamu tahu jawabannya, bukan? Kita sudah mempersiapkan banyak hal untuk hari ini, apa menurutmu Xiao Che akan membiarkan Wang Guoan merusak semua upaya yang kita lakukan?”
Melihat ke arah Gu Mingxuan, Xing Feng yang juga tida tahu apa-apa tetap terlihat tenang. Itu semua karena dia percaya pada Yun Che.
“Itu benar. Kakak Che pasti mengambil kesempatan untuk menjebak Wang Guoan dalam pertempuran kali ini.”
Gu Mingxuan biasanya mendorong kacamata ke pangkal hidungnya, tetapi dia menghentikan jarinya di tengah jalan ketika teringat perkataan Yun Che tentang kacamatanya. Dia pada akhirnya memilih untuk melepas kacamatanya dan memasukkannya ke dalam saku.
“Aku akhirnya tahu mengapa Hei Yu bisa begitu brengsek, dia memang mirip dengan tuannya.”
“Haha…” Mengetahui siapa yang Gu Mingxuang bicarakan, Xing Feng hanya bisa tertawa. Yun Che memang sangat nakal hari ini, Xing Feng bahkan menciptakan beberapa peluang baginya untuk menipu orang lain. Baginya,Yun Che yang seperti itu sangatlah mempesona.
“Tapi jika atribut air benar-benar dapat digunakan untuk bertempur, aku khawatir kita harus memiliki tim tambahan.”
Gu Mingxuan menjadi serius ketika dia kembali fokus pada urusan pekerjaan. Dia benar-benar mulai memikirkan siapa yang akan memimpin tim baru.
“Maka kamu harus membiarkan Xiao Che menjelaskan metode bertarung pengguna kekuatan air terlebih dahulu.”
Meskipun Yun Che mengajarkannya kepada Mo Wenyang, itu tidak berarti dia akan memberitahu semua orang metode itu. Xing Feng mengenalnya dengan sangat baik, dia tidak akan membagikan informasi dengan mudah.
“Uh, bagaimana kalau kamu mengorbankan sedikit kejantananmu, Bos?”
Gu Mingxuan menyarankan dengan ekspresi masam di wajahnya, meskipun dia tidak optimis tentang hal itu.
“Aku tidak keberatan melakukannya, tapi masalahnya dia bisa dengan mudah menaklukkanku hanya dengan satu kedipan genitnya. Apakah menurutmu cara itu berguna?”
Xing Feng sebenarnya berkata dengan cukup jujur. Gu Mingxuan, bagaimanapun ingin mengejeknya dengan semua kosakata jahat yang dia miliki sepanjang hidupnya.
Di sisi lain, Yun Che yang pergi bersama Mo Wenyang tidak menghindari keramaian, sebaliknya dia berjalan dengan orang-orang dari militer dan pemerintah. Tapi dengan kekuatan udaranya, selama tidak berteriak, tidak ada seorang pun yang bisa mendengarnya percakapan mereka berdua.
“Sialan, benarkah? Apa kau yakin tidak sedang membohongiku?”
Setelah mendengar instruksi Yun Che, Mo Wenyang membuka matanya dengan takjub, melupakan masalah tabunya dengan ‘binatang buas penjaga rumah’. Matanya penuh dengan ketidakpercayaan, keterkejutan, dan keraguan. Bagaimanapun, apa yang dikatakan Yun Che benar-benar mengejutkannya.
“Apa untungnya bagiku membohongimu? Tapi jangan terlalu senang dulu. Aku hanya bisa memberitahumu metodenya, bagaimana cara memahaminya itu tergantung pada kemampuanmu sendiri. Jangan sia-siakan usaha yang sudah kami lakukan.”
Yun Che menyalakan rokok untuk dirinya sendiri setelah memutar matanya ke arah Mo Wenyang. Dengan dua tangan di saku celana dan rokok di mulutnya, Yun Che tampak seperti penjahat.
“Jangan meremehkanku. Meskipun aku tidak sebaik priamu, tapi aku bukanlah orang yang bodoh.” Tak ingin diremehkan, Mo Wenyang balas menatapnya.
“Oh, benarkah? Aku sangat menantikannya.”
Yun Che tetap bersikap acuh tak acuh. Mo Wenyang sangat marah. “Hei! Bisakah kamu memberiku kepercayaan diri? Ini menyakitkan, oke! Aku akan pergi ke medang perang.”
“Pertarungan satu lawan satu juga dianggap sebagai medan perang? Apakah kamu bercanda?”
Yun Che tidak bermaksud menghina, tapi ini adalah masalah sederhana, jadi kenapa dia harus begitu khawatir?
“Kenapa tidak? Kamu tidak bisa meremehkan pertarungan satu lawan satu.”
Bahkan Mo Wenyang sendiri tidak terlalu yakin dengan perkataannya, tetapi dia tidak peduli karena dia adalah Mo Wenyang yang tidak tahu malu.
“Baiklah, baiklah. Terserahlah, dasar orang yang tidak tahu malu! Lakukan yang terbaik saja, oke? Jangan lupa persetujuan kita, bahwa kamu tidak akan memberi tahu siapa pun cara menggunakan kekuatan air.”
“Tidak masalah. Hei, tunggu, siapa yang kamu sebut tidak tahu malu?”
Percakapan keduanya seperti dua sahabat yang sudah lama berteman. Tidak ada yang tahu kalau sebelumnya Mo Wenyang selalu menjauh dari Yun Che seperti melihat seorang monster. Padahal ini merupakan pertemuan ketiga mereka jadi bagaimana bisa keduanya terlihat seakrab itu?
Orang bisa melihat gerakan mereka tapi tidak bisa mendengarnya, jadi mereka berasumsi keduanya adalah teman dekat. Itu membuat para perwakilan dari militer dan pemerintah semakin tidak sabar, terutama Mayor Jenderal Wang yang akan berduel dengan Mo Wenyang.
***
